in

Review Novel Will You Be There? Karya Guillaume Musso

Review Novel Will You Be There – Terdapat sejumlah pertanyaan yang pasti pernah muncul di benak setiap orang, setidaknya sekali dalam semasa hidupnya. Pertanyaan terkait kemungkinan yang bisa anda lakukan untuk mengubah beberapa hal yang telah terjadi di hidup anda.

Kalau anda mempunyai kesempatan untuk mengubah sesuatu, apakah yang akan anda ubah dalam hidup anda? Kalau anda bisa mengulang kembali, melakukan suatu hal yang pernah terjadi dengan cara yang berbeda, penyesalan apa yang akan anda pilih untuk dihilangkan?

Novel Will You Be There? merupakan novel yang ditulis oleh Guillaume Musso, salah satu penulis terbaik asal Prancis. Novel ini pertama kali diterbitkan pada tahun 2006.

Keberadaan novel yang mengangkat konsep perjalanan waktu atau time travel ini cukup menarik perhatian banyak orang. Novel Will You Be There? sangat populer dan telah diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa di seluruh dunia.

Salah satunya adalah ke dalam Bahasa Indonesia. Novel Will You Be There? diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia oleh Penerbit Spring pada tanggal 30 Desember 2020. Selain diterjemahkan ke dalam bahasa asing, kisah Will You Be There juga telah diadaptasi menjadi sebuah film drama fantasi Korea Selatan.

Film ini memiliki judul yang sama, dirilis pada tahun 2016 dan disutradarai oleh Hong Ji-young. Film Will You Be There? ini dibintangi oleh Kim Yoon-seok, Byun Yo-han dan Chae Seo-jin.

Novel dengan total 378 halaman ini berpusat pada Elliott Cooper, seorang ahli bedah yang telah berusia 60 tahun. Tiga puluh tahun yang lalu, Elliott kehilangan Ilena. Rasa penyesalan menguasai dirinya selama tiga puluh tahun lamanya, bahkan ketika dia telah memiliki seorang anak perempuan dan sukses dalam karirnya. Pada suatu hari, Elliott mendapatkan kesempatan untuk kembali ke masa lalu, masa di mana Ilena masih hidup. Kesempatan ini memungkinkan Elliott untuk bisa mengubah suatu hal dalam hidupnya.

Apakah Elliot dapat mengubah nasib hidupnya? Apakah kesempatan tersebut benar-benar bisa menghilangkan rasa penyesalan Elliott? Mari jelajahi paradoks waktu kehidupan Elliott dengan mendapatkan novel Will You Be There? ini. Namun, sebelum itu, mari simak Review Novel Will You Be There ini hingga selesai!

Cek di Balik Pena : Beby Chaesara

Profil Guillaume Musso – Penulis Novel Will You Be There?

Sumber gambar: biff.net

Guillaume Musso adalah pria kelahiran Prancis, pada 6 Juni 1974. Nama Guillaume Musso dikenal sebagai seorang novelis. Prancis kontemporer yang paling populer. Setelah lulus dari sekolah menengah, Guillaume Musso pergi ke Amerika Serikat pada usia 19 tahun. Dia menghabiskan beberapa bulan untuk tinggal di New York City.

Di sana, ia tinggal bersama orang asing lainnya dan sempat bekerja menjadi penjual es krim. Tak lama kemudian, Guillaume Musso kembali ke Prancis untuk memperoleh gelar di bidang ekonomi, juga menjadi pengajar di sekolah menengah.

Novel pertama karya Guillaume Musso yang berhasil diterbitkan berjudul Skidamarink (2001). Kisah novel ini telah diadaptasi menjadi sebuah film thriller yang dimulai dengan pencurian lukisan Mona Lisa dari Musée du Louvre.

Guillaume Musso pernah mengalami sebuah kecelakaan mobil yang kemudian membuatnya tertarik kepada pengalaman mendekati kematian. Ia mulai membayangkan sebuah kisah tentang seorang pria yang hidup kembali setelah menemukan kematian. Kisah ini dituliskan menjadi sebuah novel berikutnya yang berjudul “Afterwards…”, yang diterbitkan pada tahun 2004 oleh XO Editions. Novel Afterwards… ini sudah terjual lebih dari 1 juta kopi di Prancis dan telah diterjemahkan ke dalam 23 bahasa.

Selain itu, kisah Afterwards… juga telah diadaptasi menjadi film layar lebar yang disutradarai oleh Gilles Bourdos dan dibintangi John Malkovich dan Evangeline Lilly. Film ini dirilis di Prancis pada bulan Januari 2009 dan dirilis juga secara internasional. Guillaume Musso juga menulis novel A Mix Up in Heaven pada tahun 2005, Will You Be There? pada tahun 2006, Lost and Found pada tahun 2007, One Day, Perhaps pada tahun 2008, Where Would I Be Without You? pada 2009, Girl on Paper pada 2010, dan Call from an Angel pada 2011. Kemudian, Seven Years Later pada 2013, Tomorrow pada 2013, Central Park pada 2014, This Very Instant pada 2015, Brooklyn Girl pada 2016, Un appartement à Paris pada 2017, La Jeune Fille et la Nuit, Calmann-Levy pada 2018, La vie secrète des écrivains, Calmann-Lévy pada 2019, La vie est un roman, Calmann-Lévy pada 2020, dan L’Inconnue de la Seine, Calmann-Lévy pada 2021.

Pada 2009, Guillaume Musso dinobatkan sebagai penulis terlaris nomor dua di Prancis. Kemudian, menurut studi Edistat 2011, dia menempati posisi ketiga dalam daftar penulis yang memiliki jumlah penjualan buku terbanyak di Prancis sejak tahun 2008, tepat setelah Stephenie Meyer dan sebelum Harlan Coben. Sekitar 11 juta kopi novel karyanya telah terjual di seluruh dunia dan telah diterjemahkan ke dalam 34 bahasa. Guillaume Musso juga telah mendapatkan berbagai penghargaan, seperti Award for the love novel Scrivere per Amore, Verone, Italy, 2005. Lalu, Best adaptable novel for the cinema Prix du meilleur roman adaptable au cinéma, France, 2004

Sinopsis dan Review Novel Will You Be There?

Pros & Cons
Pros Cons
  • Premis cerita yang unik tentang perjalanan waktu.
  • Perpindahan setting waktu dan penandaan yang jelas.
  • Dapat menggugah emosi pembaca
  • Karakter tokoh menarik hati, konsisten, dan perkembangan karakter realistis
  • Diterjemahkan secara baik
  • Dialog yang kaku
  • Terdapat adegan dewasa atau eksplisit

Elliott Cooper adalah seorang ahli bedah berusia 60 tahun yang berasal dari San Francisco. Kehidupan pribadi Elliott diterangi oleh sang putri yang bernama Angie. Elliot adalah seorang lelaki yang memiliki hati yang lembut, tetapi tekad ya sangat kuat. Apapun yang diinginkannya akan diperjuangkan sekeras mungkin. Elliot adalah seorang pekerja keras, hingga disebut sebagai sebagai Hands of God oleh rekan kerjanya.

Sebab, banyak keajaiban Tuhan yang terjadi melalui tangan Elliott. Banyak pasien yang sembuh berkat perantara tangan Elliot. Elliott sangat sukses secara profesional. Sebagai ahli bedah yang sukses, tentu saja Elliot tidak pernah percaya dengan konsep perjalanan waktu. Meskipun konsep itu adalah konsep The Grandfather Paradoks yang banyak dibahas oleh para ahli fisika.

Hidup Elliott tampak hampir sempurna, tetapi ia memiliki sebuah lubang besar dalam dirinya. Ilena, wanita yang sangat dicintainya, meninggal tiga puluh tahun lalu. Selama 30 tahun itu, diri Elliott masih dipenuhi dengan rasa menyesal.

Ilena, adalah seorang dokter hewan di sebuah lembaga konservasi binatang laut. Ilena juga merupakan sosok pekerja keras dan juga sangat mencintai Elliott. Elliott dan Ilena menjalin hubungan jarak jauh, tetapi cinta mereka selalu bisa saling menguatkan.

Pada September 2006, Elliott melakukan pekerjaan sukarela di Kamboja Timur Laut. Ini adalah perjalanan dengan misi kemanusiaan. Di sana, Elliott dan rekan-rekannya membantu orang-orang yang terjangkit AIDS, malaria, tuberkulosis, merawat orang-orang yang diamputasi, dan memberikan mereka anggota badan palsu.

Suatu hari, saat Elliot dan tim medisnya akan kembali ke San Fransisco, Elliot menemukan seorang anak yang sedang digendong oleh pria tua. Terlihat ada luka vertikal di wajah kecilnya yang merusak bentuk bibir atasnya.

Elliott tentunya ingin membantu anak itu dengan mengoperasinya. Akhirnya, Elliott tidak ikut naik helikopter Palang Merah yang mendarat sesuai dengan waktu yang dijadwalkannya. Elliot memutuskan untuk tinggal lebih lama, demi merawat anak tersebut.

Setelah selesai mengoperasi anak itu dengan sukarela, pria yang menggendong anak kecil itu mengucapkan terima kasih dan mengungkapkan suatu pertanyaan kepada sang dokter. Pria Kamboja itu bertanya, apa keinginan terbesar anda di dunia ini, Dokter? Elliott pun menjawab bahwa keinginan terbesarnya adalah untuk bertemu seorang wanita yang telah meninggal tiga puluh tahun lalu. Setelah mendengar jawaban itu, pria Kamboja tersebut memberikan satu botol yang berisi sepuluh pil emad kecil kepada Elliot.

Elliott yang penasaran akan pil apakah itu kemudian mencoba meminumnya. Setelah meminum pil itu, terdapat sebuah reaksi yang ditimbulkan. Elliott bertemu dengan sosok dirinya yang masih berusia 30 tahun. Elliott yang masih 30 tahun pun bingung melihat pria tua yang sangat serupa dengannya. Begitu juga, Elliott yang berusia 60 tahun sangat bingung dengan apa yang sedang terjadi.

Apakah Elliott terlibat dalam perjalanan waktu? Apakah ini benar nyata terjadi? Apakah pil emas tersebut berhasil membawanya pergi masa lalu? Apakah Elliott dapat bertemu dengan Ilena sekali lagi?

Kelebihan 

Kelebihan novel Will You Be There ini terletak pada premis ceritanya sendiri yang sangat unik. Novel ini mengangkat tema perjalanan waktu, sehingga menyajikan kisah paradoks waktu dan takdir yang sangat menarik. Guillaume Musso menyajikan setting waktu yang terus berpindah, antara masa lalu dan masa sekarang, dan pembaca merasa perpindahan tersebut dieksekusi dengan sangat baik. Penulis juga memberikan sebuah tanda dalam bentuk format tulisan yang membedakan antara Elliott muda dan tua. Hal ini membuat pembaca mudah untuk mengenali dan tidak menemukan kebingungan.

Novel ini menyajikan kisah paradoks waktu dan dilema perjalanan waktu yang dapat membuat pembaca penasaran akan keputusan yang diambil tokoh utama. Keseluruhan kisah ini dapat menggugah emosi pembaca, membuat pembaca merasa tegang, sedih, ikut merasa dilema, dan sebagainya. Guillaume juha menuliskan kisah ini secara intens dan menghibur.

Selain itu, Guillaume Musso juga dinilai sukses membangun karakter tokoh yang menarik hati, konsisten, dan kuat. Para pembaca banyak mengagumi para tokoh yang ada di novel ini, karena mudah diingat dan mencuri perhatian. Perkembangan karakternya juga tidak muluk-muluk, sehingga menimbulkan kesan yang realistis dan konsisten.

Kemudian, meskipun kisah ini diterjemahkan dari bahasa Prancis, narasi dalam Bahasa Indonesia dinilai jelas dan mudah dimengerti. Para pembaca menilai hasil terjemahan tim Penerbit Spring ini sangat baik. Secara keseluruhan, novel ini adalah novel yang unik, indah, dan dapat

Kekurangan 

Selain kelebihan, novel Will You Be There? juga memiliki kekurangan. Kekurangan pada novel ini terletak pada dialog antartokoh yang terkesan kaku. Hal ini mungkin diakibatkan oleh batasan dalam menerjemahkan bahasa asli ke dalam Bahasa Indonesia. Namun, hal ini tidak mengganggu proses membaca novel ini. Kemudian, terdapat sejumlah adegan eksplisit dalam novel ini. Maka itu, novel ini disarankan untuk dibaca oleh mereka yang telah berusia 18 tahun ke atas.

Pesan Moral 

Melalui kisah Will You Be There? kita dapat meneladani sosok Elliott yang baik hati dan pantang menyerah. Ia selalu berusaha keras untuk mewujudkan keinginannya. Hal ini adalah sebuah sikap yang baik, di mana dia percaya kepada dirinya sendiri bahwa dia mampu melakukan apapun. Elliott juga merupakan sosok yang sangat peduli kepada sesama dan mau membantu tanpa mengharapkan imbalan apapun. Sikap baiknya ini hendaknya bisa diteladani.

Kemudian, dari kisah ini juga kita dapat mengetahui bahwa terkadang kehidupan memberikan hal-hal tidak terduga. Baik itu hal yang baik maupun hal yang buruk. Jika begitu, kita harus siap untuk menerimanya. Kita harus dapat menerima takdir yang sudah digoreskan dalam hidup ini.

Sekian artikel review novel Will You Be There? Karya Guillaume Musso. Apakah Elliott akan bertemu dengan Ilena lagi dan menghapus penyesalannya? Yuk langsung saja temukan jawabannya dengan mendapatkan novel ini hanya di Gramedia.com.

Rating: 4

Written by Nandy

Perkenalkan saya Nandy dan saya memiliki ketertarikan dalam dunia menulis. Saya juga suka membaca buku, sehingga beberapa buku yang pernah saya baca akan direview.

Kontak media sosial Linkedin saya Nandy