in

Review Buku Buddha 1: Kapilawastu

Grameds, Buddha merupakan gelar bagi seseorang yang sudah mencapai Penerangan Sempurna. Sebagaimana yang kita ketahui yaitu Siddharta Gautama yang setelah mencapai penerangan sempurna dikenal dengan Buddha. Sang Buddha sendiri adalah pelopor atau penemu ajaran agama Buddha. Ajarannya pertama kali disebarkan kepada lima pertapa selama 45 tahun dan mengajarkan ajarannya dari 588 SM hingga 543 SM sehingga saat ini berkembang ke seluruh dunia.

Nah Grameds, apakah kamu merupakan salah satu penggemar manga atau komik? Jika kamu adalah salah satu pecinta manga atau komik maka buku ini bisa menjadi pilihan untuk kamu miliki dan kamu baca. Buku Buddha 1: Kapilawastu adalah buku dengan genre serius dan lucu, buku manga ini menghadirkan kehidupan India purba yang penuh amarah dan gairah dalam biografi akbar Sang Buddha. Manga ini menggambarkan Buddha dalam bentuk fiksi dengan menambahkan unsur-unsur komedi dan juga lainnya di dalam buku, maka dari itu sebenarnya buku ini menghibur dan sepenuhnya tidak akurat dengan sejarah.

Jika Grameds tertarik untuk membaca manga ini maka Grameds bisa melihat dulu bagaimana ulasan mengenai buku Buddha 1: Kapilawastu. Berikut ulasannya!

 

Sinopsis Buku Buddha 1: Kapilawastu

 

Mahabarata dan Ramayana mencerminkan suatu keteraturan. Para Brahmana yang bijaksana dan para Satria yang gagah perkasa yang melakukan tindakan sesuai dengan dharma masing-masing. Ada keharmonisan dan keselarasan dari sistem yang berlaku kala itu. Contohnya ketika perang Bharatayudha dimana kedua belah pihak menyepakati dulu bahwa perang harus berlangsung di pada Kurusetra.

Namun semua sistem di dunia ini bisa menjadi korup, seperti yang terjadi di India ketika lahirnya pangeran Siddharta Gautama. Buku serial yang pertama ini berfokus pada latar belakang terciptanya kasta, efek yang ditimbulkan pada masyarakat India bahkan dunia, dan tokoh-tokoh yang nantinya bersama dengan Buddha.

Buku ini memiliki 26 bagian yang masing-masing akan menemani perjalananmu dalam membaca manga ini dengan 400 halaman di dalamnya. Tokoh utama pada buku ini adalah Chapra yang merupakan budak sudra yang ingin mengangkat statusnya di dunia yang mendewakan kasta. Selain Chapra kamu juga akan berkenalan dengan Tata yang merupakan bocah ajaib paria yang nakal namun memiliki kemampuan empati dalam tingkat roh pada hewan atau biasa disebut paria. Mereka berdua berpetualang bersama ditemani Ibu Chapra dan Rahib Naradatta yang sedang mencari “Yang Terpilih” dan kita dapat melihat prinsip-prinsip agama Buddha dibentuk oleh gurunya, orang bijak Asita.

Chapra keluar untuk mengantarkan beberapa barang untuk pemiliknya saat Tatta mencurinya darinya. Chapra harus mendapatkan barangnya kembali untuk menghindari ibunya dijual tetapi dia malah bekerja sama dengan Tatta dan menyelamatkan ibunya dari perbudakan. Chapra memutuskan bahwa sistem kasta tidak adil dan cukup beruntung berada di tempat yang tepat pada waktu yang tepat dan menyelamatkan seorang jenderal. Sebagai ucapan terima kasih, sang jenderal menamainya sebagai putranya dan Chapra telah mencapai tujuannya, untuk maju di dunia.

Alur cerita tersendiri adalah ketika menceritakan mengenai Sidharta, Sang Buddha. Banyak keajaiban-keajaiban yang muncul ketika kelahirannya seperti seekor harimau putih yang tiba-tiba muncul, Ibu Siddhartha yang memimpikan seekor gajah dengan enam gading, ayahnya yang berhenti berburu karena binatang liar keluar untuk menyambutnya dan itu semua menghilangkan kesenangan darinya.

Cek di Balik Pena : Beby Chaesara

Grameds, buku ini menceritakan mengenai perjalanan Sidharta hingga menjadi Buddha dengan tambahan cerita-cerita fiksi di dalamnya. Jadi buku ini juga cukup menghibur untuk kamu miliki semua serinya.

 

Tentang Penulis Buku Buddha 1: Kapilawastu

Osamu Tezuka merupakan penulis buku Buddha 1: Kapilawastu kelahiran Jepang pada 3 November 1928. Osamu Tezuka sendiri dikenal sebagai ‘dewa manga’ dan ‘bapak anime’. Tezuka sendiri menyelesaikan pendidikan tingginya pada bidang kedokteran, namun sebenarnya ia tidak ingin menjadi dokter karena ia sendiri ketakutan melihat darah.

Tezuka sendiri memberikan kesan baru pada sebuah manga dengan unsur-unsur ekstrinsik yang baru seperti pengaturan panel, aliran plot, dan sudut-sudut yang sinematik. Tezuka juga memberikan ide-ide cerita yang orisinil, sering kali skeptis dan terkadang dipenuhi dengan falsafah dan nilai-nilai humanis.

Mungkin Grameds jarang mendengar nama Osamu Tezuka namun ada satu karya terkenalnya yang pasti Grameds tau yaitu Tetsuwan Atom (1990) atau biasa dikenal dengan Astro Boy atau Atom Boy yang merupakan salah satu karya Tezuka yang terkenal.

Tezuka wafat pada 9 Februari 1989 akibat penyakit yang dideritanya yaitu kanker perut. Teuka meninggalkan warisan yang tetap ada bagi dunia anime dan manga. Penghargaan juga terus mengalir seperti pada buku Buddha yang mendapatkan Eisner Award 2004 dengan kategori Koleksi Arsip Terbaik/Proyek Buku Komik.

 

Kelebihan dan Kekurangan Buku Buddha 1: Kapilawastu

 

Pros & Cons

Pros
  • Menyajikan gambar yang banyak dan kompleks
  • Minim teks atau dialog
  • Menceritakan latar tempat di India pada tahun 560 SM
  • Hadir dalam 8 seri buku yang kamu bisa ikuti ceritanya dan nikmati
  • Dituliskan dengan bahasa yang mudah dipahami dan bahasa sehari-hari
Cons
  • Gambar manga yang cukup vulgar
  • Terdapat humor yang sebenarnya tidak diperlukan dalam cerita.

Kelebihan Buku Buddha 1: Kapilawastu

 

Meski buku manga ini menggunakan gambar tanpa warna atau hanya berwarna hitam putih namun gambar yang disajikan sangat banyak dan kompleks. Bentuk panel manga terlihat lebih mengalir dan bervariasi jika dibandingkan dengan novel grafis. Selain itu juga manga lebih irit tulisan atau teks dialog, meski ada juga yang menulis dialog dengan panjang lebar namun hal itu sangat minim sekali dan kebanyakan digambarkan secara grafis.

Buku ini mengambil latar tempat dan suasana India pada zaman kala itu, sehingga menambah wawasan bagi pembaca mengenai kehidupan di India kala itu dan juga bagaimana perkembangannya hingga saat ini. Buku ini mengambil latar tahun sekitar 560 SM.

Buku ini merupakan awal mula dan pembukaan untuk serial Buddha. Kamu bisa mengikuti cerita Sang Buddha dengan buku manga ini yang hadir dalam 8 seri buku. Buku ini akan menghibur kamu dengan cerita-cerita yang menarik. Namun yang perlu kamu perhatikan bahwa serial buku ini merupakan buku komik fiksi ya Grameds, jadi isi didalam bukunya memang tidak sepenuhnya sesuai dengan sejarah.Buku ini juga menghadirkan emosi dan rasa yang kompleks ketika kita membacanya seperti rasa lucu, kekejaman, keindahan, peristiwa yang menyentuh, tragis hingga peristiwa miris yang dirangkum menjadi satu namun tidak rumit dan mudah dipahami.

Siapa yang sangka bahwa penulis menuliskan buku ini dengan bahasa yang modern dan dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Ada banyak kata-kata seperti “Bro”, “Hey”, “ honey” dan lain-lain.

Kekurangan Buku Buddha 1: Kapilawastu

 

Untuk gambarnya sendiri, buku ini memang memiliki gambar-gambar manga yang cukup vulgar maka dari itu buku ini kurang cocok ditujukan kepada anak-anak dibawah umur. Namun gambarnya dapat dikatakan vulgar karena memang menggambarkan latar posisi jaman purba atau primitif pada dahulu kala.

Terdapat humor yang sebenarnya tidak diperlukan atau ditaruh tidak pada tempatnya dan menambah variasi cerita yang tidak perlu. Penulis menambahkan tokoh-tokoh yang tidak berhubungan langsung dengan Sidharta atau Buddha dan hanya menambah panjangnya cerita. Namun humor-humor tersebut menambahkan kesan penasaran.

 

Pesan Moral Buku Buddha 1: Kapilawastu

 

Ada pesan-pesan yang dapat diambil dari buku Buddha 1: Kapilawastu ini. Bahwa pandangan mengenai binatang yang digambarkan dalam buku ini, keyakinannya adalah tidak ada kehidupan yang lebih penting dari kehidupan lainnya sehingga kamu tidak boleh mengorbankan hewan untuk menyelamatkan manusia, karena semua kehidupan adalah suci. Kita semua adalah saudara dan saling membantu adalah hukum kehidupan.

Pada buku ini diceritakan bahwa ketika mereka sedang kelaparan dan melihat ular yang sedang menjaga telurnya, mereka tidak hanya mengambil telur itu dan membunuh ular tersebut, tak ada satupun yang mengorbankan dirinya agar ular itu dapat dimakan. Namun di lain waktu, seekor kelinci mengorbankan dirinya untuk menyelamatkan manusia.

 

Penutup

 

Buddha 1: Kapilawastu  merupakan suatu novel yang cocok untuk kamu baca dan miliki jika kamu ingin menambah wawasan mengenai agama Buddha. Jika kamu tertarik untuk membaca maka kamu bisa mendapatkannya di Gramedia.com atau toko buku offline Gramedia terdekat di kotamu !

Jika Grameds tertarik membaca buku ini, Grameds bisa mendapatkannya di Gramedia.com atau di toko buku Gramedia terdekat di kotamu.

Gramedia senantiasa menjadi #SahabatTanpaBatas untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Devina

 

Rekomendasi Buku Terkait

Buddha 2: Empat Perjumpaan

Buddha 2: Empat Perjumpaan

Osamu Tezuka, dewa manga, menghadirkan kehidupan India purba yang penuh amarah dan gairah dalam kisah biografis Sang Buddha. Jilid dua ini mengisahkan Siddharta semasa dalam pengasuhan, pernikahannya, dan awal pengembaraannya. Nasib tokoh-tokoh ciptaan Tezuka—Chapra si budak, Tatta si paria, dan banyak lagi—dengan cergas berkelindan dengan cerita rakyat. Kocak sekaligus mengharukan, Buddha merupakan masterpiece kisah kepahlawanan. Seri Buddha karya Osamu Tezuka merupakan kisah fiksi yang menampilkan tokoh-tokoh dan peristiwa-peristiwa yang tidak tercatat dalam sejarah.

 

Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba 17

Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba 17

Demon Slayer adalah komik Jepang terkenal karya Koyoharu Gatouge yang sangat terkenal di Jepang. Komik ini kemudian diadaptasi menjadi serial animasi televisi yang sama-sama sukses di kalangan penggemar anime. Serial komik Ini bercerita tentang seorang remaja Tanjiro Kamado yang mengalami insiden naas. Setelah apa yang terjadi dengan keluarganya yang dibantai dan adik perempuannya, Nezuko, berubah menjadi iblis, ia berusaha menjadi pembunuh iblis. Mengambil latar waktu Jepang era Taisho, di mana terdapat sebuah organisasi rahasia yang dikenal sebagai Korps Pembunuh Setan. Organisasi itu telah melakukan perang rahasia melawan setan selama berabad-abad. Iblis adalah mantan manusia yang diubah menjadi iblis oleh Muzan Kibutsuji yang menyuntikkan mereka dengan darahnya sendiri, dan mereka memakan manusia dan memiliki kemampuan supranatural seperti kekuatan super atau kekuatan yang dapat diperoleh iblis yang disebut “Seni Setan Darah”, dan telah beregenerasi.

 

Tari Tari (1 & 2)

Tari Tari (1 & 2)

Wakana Sakai adalah siswi kelas 3 SMA yang tinggal bersama ayahnya di sebuah toko souvenir di pulau Enoshima. Satu dan lain hal membuatnya harus pindah dari kelas kejuruan musik ke kelas umum demi mengejar impiannya melanjutkan pendidikannya ke tingkat universitas. Akan tetapi, pertemuannya dengan Konatsu, Sawa dan teman-teman sekelas lainnya di kelas umum membuatnya kembali berurusan dengan musik yang telah ditinggalkannya…

 

Written by Adila Verni