in

Review Komik Tokyo Ghoul Karya Sui Ishida

Tokyo Ghoul ditulis dan diilustrasikan oleh Sui Ishida, seorang seniman manga Jepang berusia 36 tahun. Komik Tokyo Ghoul memulai serialisasinya pada majalah manga seinen Weekly Young Jump edisi ke-41. Komik Tokyo Ghoul kemudian diterbitkan pada 8 September 2014 oleh Shueisha. Bab terakhir Tokyo Ghoul muncul pada majalah manga seinen Weekly Young Jump edisi ke-42 tahun 2014, yang dirilis pada 18 September 2014.

Komik Tokyo Ghoul adalah serial yang terdiri atas empat belas volume, yang dirilis di bawah cetakan Young Jump Comics Shueisha, pada tanggal 17 Februari 2012 sampai 17 Oktober 2014. Serial Tokyo Ghoul kemudian dilisensikan untuk dirilis dalam Bahasa Inggris oleh Viz Media. Volume pertama komik Tokyo Ghoul dalam Bahasa Inggris dirilis pada 16 Juni 2015. Komik Tokyo Ghoul juga diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia oleh penerbit m&c! pada tahun 2016.

Pada tahun 2013, terdapat sebuah manga spin-off prekuel komik ini yang berjudul Tokyo Ghoul [Jack]. Spin-off ini dirilis di manga digital Jump Live. Cerita spin-off ini terbagi menjadi 7 bab dan berfokus pada masa 12 tahun sebelum peristiwa Tokyo Ghoul. Manga ini menampilkan beberapa karakter dari seri utama Tokyo Ghoul. Manga spin-off ini juga dikompilasi menjadi volume komik yang diterbitkan secara digital oleh Shueisha pada 18 Oktober 2013.

Serial komik Tokyo Ghoul memiliki sekuel yang berjudul Tokyo Ghoul: re. Tokyo Ghoul: re memulai serialisasinya pada majalah Weekly Young Jump 2014 edisi ke-46 yang diterbitkan pada 16 Oktober 2014. Serial ini diatur pada tahun kedua setelah seri asli Tokyo Ghoul berakhir. Sekuel Tokyo Ghoul ini memperkenalkan sejumlah karakter baru. Seri sekuel Tokyo Ghoul ini berakhir pada diterbitkannya volume 16, pada 19 Juli 2018.

Tokyo Ghoul merupakan serial manga fantasi gelap Jepang. Kisah Tokyo Ghoul telah diadaptasi menjadi serial televisi anime yang terdiri atas 12 episode. Serial anime ini diproduksi oleh studio Pierrot dan ditayangkan di Tokyo MX pada bulan Juli sampai September 2014. Serial anime ini berlanjut hingga musim kedua, yang juga terdiri atas 12 episode. Musim kedua Tokyo Ghoul berjudul Tokyo Ghoul ?A (dibaca Tokyo Ghoul Root A).

Serial musim kedua ini masih mengikuti cerita asli Tokyo Ghoul, dan ditayangkan dari bulan Januari sampai Maret 2015. Lalu, kisah Tokyo Ghoul juga diadaptasi menjadi sebuah film live action yang dirilis di Jepang pada Juli 2017. Film ini juga memiliki sekuel yang dirilis pada Juli 2019. Serial sekuel Tokyo Ghoul: re, juga diadaptasi menjadi sebuah film yang ditayangkan selama dua musim.

Musim pertama ditayangkan dari April sampai Juni 2018, dan musim kedua ditayangkan dari bulan Oktober sampai Desember 2018. Di Amerika Utara, Funimation telah melisensikan serial anime Tokyo Ghoul untuk streaming dan distribusi video rumahan. Jika dilihat dari penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa Tokyo Ghoul merupakan salah satu serial manga yang sukses. Hal ini juga dibuktikan dengan berbagai penghargaan yang diraih oleh Tokyo Ghoul.

Tokyo Ghoul menjadi seri manga terlaris ke-27 di Jepang pada tahun 2013, dengan perkiraan penjualan mencapai 1,6 juta eksemplar. Pada Januari 2014, manga Tokyo Ghoul berhasil terjual sekitar 2,6 juta kopi, dan mencapai 6,9 juta kopi pada tahun yang sama. Angka ini berhasil membawa Tokyo Ghoul menjadi seri manga terlaris ke-4 di Jepang pada tahun 2014. Manga Tokyo Ghoul juga pernah dinominasikan untuk Penghargaan Manga Kodansha ke-38 pada tahun 2014.

Cek di Balik Pena : Beby Chaesara

Seluruh seri asli Tokyo Ghoul telah terjual lebih dari 12 juta kopi. Tokyo Ghoul juga pernah terpilih sebagai salah satu Manga Terbaik di Manga Terbaik & Terburuk Comic-Con Internasional tahun 2016. Asosiasi Layanan Perpustakaan Dewasa Muda di Amerika Serikat menyebut serial Tokyo Ghoul sebagai salah satu “Novel Grafis Hebat untuk Remaja” dan “Paperback Populer untuk Dewasa Muda” pada tahun 2017.

Pada tahun 2018, manga Tokyo Ghoul dinominasikan untuk Penghargaan Harvey ke-30 kategori Manga Terbaik. Pada pemungutan suara di Manga S?senkyo 2021 TV Asahi, yang mana terdapat 150.000 orang yang memilih 100 seri manga favorit mereka, Tokyo Ghoul berhasil menempati peringkat ke-41. Seri sekuel, Tokyo Ghoul: re juga berhasil sukses dengan terjual lebih dari 3,7 juta kopi di Jepang selama tahun debutnya, yakni pada 2015.

Lalu, pada tahun 2016, serial sekuel ini berhasil terjual sebanyak 4,3 juta kopi. Tokyo Ghoul: re juga menjadi seri manga terlaris ke-5 pada tahun 2017 dengan penjualan lebih dari 5,3 juta kopi. Tokyo Ghoul: re adalah seri manga terlaris ke-10 pada tahun 2018 dengan 3,2 juta kopi terjual. Kedua seri Tokyo Ghoul jika digabungkan, telah terjual lebih dari 24 juta eksemplar yang beredar pada Juni 2017.

Pada Juli 2018, kedua seri manga Tokyo Ghoul telah dicetak sebanyak 37 juta eksemplar di seluruh dunia. Dari Desember 2017 sampai Desember 2018, waralaba manga ini mencapai 2,3 miliar yen, dan menduduki peringkat ke-16 sebagai salah satu waralaba media terlaris di Jepang. Pada 3 Maret 2019, kedua seri manga ini telah dicetak sebanyak 44 juta kopi. Lalu, pada 21 Januari 2021, kedua manga tersebut telah dicetak sebanyak 47 juta kopi.

Manga Tokyo Ghoul sendiri mengisahkan tentang konflik antara manusia & ghoul. Tokoh utama yang menjadi fokus kisah Tokyo Ghoul ini merupakan seorang pemuda bernama Ken Kaneki. Tokyo Ghoul akan menyajikan berbagai adegan pertarungan sengit antara manusia dan ghoul. Tokyo Ghoul juga akan mengangkat isu-isu sosial, seperti ekstremisme, diskriminasi sosial, serta toleransi & prasangka negatif antar golongan.

Sinopsis Komik Tokyo Ghoul

Tokyo Ghoul berlatar dalam realitas alternatif di mana hantu adalah makhluk yang terlihat seperti manusia normal, tetapi makhluk ini hanya bisa bertahan hidup dengan memakan daging manusia. Hantu ini hidup secara diam-diam di antara populasi manusia. Mereka menyembunyikan sifat asli mereka untuk menghindari pengejaran dari pihak berwenang.

Ghoul memiliki kekuatan, seperti peningkatan kekuatan dan kemampuan regeneratif, di mana hantu biasa menghasilkan energi kinetik 4-7 kali lebih banyak di otot mereka daripada manusia normal. Ghoul juga memiliki beberapa kali sel RC, yaitu sel yang mengalir seperti darah dan dapat menjadi padat seketika. Kulit hantu tahan terhadap senjata penusuk biasa, dan ia memiliki setidaknya satu organ pemangsa khusus yang disebut kagune.

Organ ini dapat diwujudkan dan digunakan sebagai senjata selama pertempuran. Ciri khas lain dari ghoul, yaitu saat mereka bersemangat atau lapar, warna sklera di kedua mata mereka menjadi hitam, dan iris mata mereka menjadi merah. Perubahan ini dikenal sebagai kakugan atau mata merah.

Lalu, ada istilah setengah ghoul, yakni makhluk yang lahir secara alami sebagai hantu, tetapi juga keturunan manusia. Setengah ghoul dibuat secara artifisial dengan mentransplantasikan beberapa organ hantu ke dalam tubuh manusia. Dalam kedua kasus, setengah ghoul biasanya jauh lebih kuat daripada hantu berdarah murni. Dalam kasus setengah ghoul juga, hanya satu mata saja yang bisa mengalami transformasi menjadi mata merah.

Setengah ghoul sangat jarang yang lahir secara alami. Untuk menciptakan setengah ghoul secara artifisial juga pada awalnya memiliki tingkat keberhasilan yang rendah. Kemudian, ada juga kasus setengah manusia, di mana hibrida hantu dan manusia yang dapat diberi makan seperti manusia normal dan tidak memiliki kagune. Makhluk ini memiliki kemampuan yang ditingkatkan, seperti peningkatan kecepatan dan kecepatan reaksi, tetapi rentang hidupnya menjadi lebih pendek. Setengah ghoul yang lahir secara alami juga bisa makan seperti manusia normal atau seperti ghoul asli.

Ini adalah kisah Ken Kaneki, seorang siswa yang nyaris tidak selamat dari pertemuan mematikan dengan Rize Kamishiro, teman kencannya yang mengungkap dirinya merupakan hantu dan mencoba memakan Kaneki. Kaneki berhasil dibawa ke rumah sakit dalam kondisi kritis. Setelah pulih, Kaneki menemukan bahwa dia menjalani operasi yang mengubahnya menjadi setengah ghoul.

Operasi ini dilakukan, karena beberapa organ Rize dipindahkan ke tubuhnya. Maka dari itu, sekarang Kaneki menjadi seperti hantu biasa, dia harus memakan daging manusia untuk bertahan hidup. Ghoul yang menjalankan kedai kopi bernama “Anteiku” ini membawanya dan mengajarinya menghadapi kehidupan barunya sebagai setengah ghoul. Akan dikisahkan perjuangan sehari-hari Kaneki dalam proses adaptasi ini.

Seperti, ketika ia mencoba menyesuaikan diri dengan masyarakat hantu, dan menyembunyikan identitasnya dari teman manusianya, terutama dari sahabatnya yang bernama Hideyoshi Nagachika.

Kelebihan Komik Tokyo Ghoul

Dari penjelasan di atas dan sinopsis dari komik Tokyo Ghoul ini, kita dapat mengetahui bahwa premis cerita yang diangkat dalam komik ini sangat menarik. Para pembaca tentunya akan dibawa ke dalam dunia fantasi di mana makhluk hidup yang ada di dunia ini bukan hanya manusia, hewan, dan tumbuhan saja, melainkan ada makhluk lain yang hidup berdampingan. Komik Tokyo Ghoul ini menyajikan banyak kejutan yang pastinya dapat membuat pembaca terus merasa penasaran akan kelanjutan kisah ini.

Para pembaca akan disuguhi dengan pertarungan sengit yang seru antara manusia dan ghoul. Tidak hanya pertarungan saja, Tokyo Ghoul ini diceritakan dalam format drama dan angst, jadi pembaca juga bisa merasa tersentuh dengan kisah kehidupan Ken Kaneki. Komik Tokyo Ghoul ini bagaikan paket lengkap yang dapat membuat para pembaca merasakan berbagai emosi.

Dalam komik Tokyo Ghoul ini juga diangkat isu-isu sosial, seperti ekstremisme, diskriminasi sosial, serta toleransi & prasangka negatif antar golongan. Isu-isu yang diangkat ini menjadi sebuah gambaran dan pesan yang dapat menjadi pembelajaran bagi para pembacanya. Jadi, kisah ini bukan hanya kisah fantasi semata, tetapi memiliki makna di baliknya.

Sui Ishida dinilai sangat baik dalam membangun karakter para tokoh dalam komik ini. Baik itu karakter para tokoh utama, maupun tokoh sampingan. Sebab, para pembaca dapat jatuh cinta kepada para karakter tokoh dalam komik ini.

Secara keseluruhan, komik Tokyo Ghoul adalah komik yang sangat menyenangkan untuk dibaca. Cerita yang semakin kompleks di setiap serinya, serta ilustrasi yang sangat bagus, pastinya akan membuat anda terus merasa penasaran untuk mengoleksi serial komik ini.

Kekurangan Komik Tokyo Ghoul

Selain kelebihan, komik Tokyo Ghoul ini memiliki beberapa kekurangan. Dalam komik Tokyo Ghoul versi terjemahan dalam Bahasa Indonesia sendiri, beberapa pembaca menemukan ada sejumlah halaman yang cetakannya buram. Selain itu, ada juga beberapa bagian gambar yang terpotong.

Lalu, di beberapa bagian juga terdapat typesetting sound effect yang dinilai kurang mendukung situasi adegan tersebut. Contohnya, seperti bunyi ledakan dituliskan dengan huruf kecil. Pembaca merasa lebih baik jika efek suara tersebut dituliskan dengan huruf besar, agar memberi kesan penekanan.

Kemudian, pembaca juga masih menemukan sejumlah terjemahan yang bahasanya cukup kaku dan susunan katanya kurang tepat. Hal ini cukup menjadi hambatan dalam proses memaknai maksud tulisan tersebut. Namun, segala kekurangan ini bersifat minor, dan tidak mengurangi keseruan cerita Tokyo Ghoul ini.

Pesan Moral Komik Tokyo Ghoul

Kisah Ken Kaneki yang pernah dimakan oleh teman kencannya memberi pelajaran kepada kita untuk jangan percaya penuh kepada orang lain. Sekalipun, orang tersebut adalah orang terdekat kita. Bukannya untuk menaruh curiga dan berprasangka buruk, tetapi untuk melindungi kita dari hal-hal negatif. Kita juga hendaknya selalu waspada dalam setiap situasi. Juga, ada baiknya mempelajari tanda-tanda bahaya dan cara menghindarinya.

Ken Kaneki juga mengajarkan kita untuk senantiasa menjalani hidup dengan menerima segala yang terjadi kepada diri kita. Seperti Kaneki yang menerima dirinya yang berubah menjadi setengah ghoul. Sebab, hidup tidak akan menunggu kita untuk menerimanya. Waktu akan terus berjalan, dan kita harus tetap melangkah bersama waktu.

Nah, itu dia Grameds ulasan dari komik populer asal Negeri Matahari Terbit, Tokyo Ghoul. Penasaran akan bagaimana gambaran makhluk ghoul dan sosok Ken Kaneki yang pemberani? Yuk langsung saja dapatkan komik Tokyo Ghoul karya Sui Ishida ini hanya di Gramedia.com.

Written by Nandy

Perkenalkan saya Nandy dan saya memiliki ketertarikan dalam dunia menulis. Saya juga suka membaca buku, sehingga beberapa buku yang pernah saya baca akan direview.

Kontak media sosial Linkedin saya Nandy