Ekonomi

Memahami Peran Akuntansi Sebagai Sistem Informasi

peran akuntansi sebagai sistem informasi
Written by Rosyda

Peran Akuntansi dalam Sistem Informasi – Salah satu fungsi utama akuntansi adalah menyajikan laporan-laporan periodik untuk manajemen, pemilik dan pihak-pihak luar perusahaan. Laporan keuangan utama yang dihasilkan oleh akuntansi adalah neraca dan rugi laba. Meskipun bentuk laporan kedua ini mungkin berbeda-beda antara perusahaan satu dan perusahaan lainnya, namun tujuan utamanya tetap sama.

Neraca dibuat dengan tujuan menggambarkan posisi keuangan suatu organisasi pada suatu saat tertentu, sedangkan laporan rugi laba disusun dengan maksud untuk menggambarkan hasil-hasil usaha yang dicapai dalam suatu periode tertentu.

Pemahaman Peran Akuntansi sebagai Sistem Informasi

Makna akuntansi sebagai sebuah sistem informasi adalah sebagai proses pengindentifikasian, pengukuran, serta pelaporan informasi ekonomi, yang menimbulkan kemungkinan akan adanya penilaian dan pengambilan keputusan yang jelas dan tegas oleh para pengguna informasi keuangan tersebut.

Untuk lebih memahami dengan jelas mengenai akuntansi anda bisa membaca disini. Dari penjelasan singkat mengenai akuntansi di atas, ada tiga hal yang bisa kita simpulkan mengenai akuntansi, ketiga hal tersebut adalah sebagai berikut: Masukan atau Input, dari sebuah informasi ekonomi dari kegiatan transaksi yang terjadi pada sebuah perusahaan.

Masukan informasi tersebut yang kemudian dikelola melalui berbagai proses dari mulai pengidentifikasian, pengukuran dan pelaporan untuk menghasilkan yang namanya keluaran atau output, yang berupa informasi laporan keuangan. Keluaran informasi laporan keuangan inilah yang kemudian menjadi sebuah acuan dari para pimpinan perusahaan untuk mengambil keputusan.

Inilah mengapa akuntansi disebut juga sebagai bahasa bisnis, karena dengan akuntansi kita memperoleh informasi tentang keadaan suatu perusahaan yang bisa kita nilai akan tingkat keberhasilan perusahaan tersebut dalam menjalankan bisnisnya. Di lain pihak pimpinan perusahaan membutuhkan laporan akuntansi dari perusahaannya guna untuk melakukan pengambilan keputusan bisnis yang didasarkan pada informasi akuntansi.

Dengan adanya perkembangan teknologi informasi serta meningkatnya pengguna Internet, muncul berbagai perusahaan yang menyelenggarakan Perdagangan Melalui Sistem Elektronik yang membuat aktivitas pengolahan data dan informasi semakin penting dan semua itu dapat kamu pelajari pada buku Sistem Informasi Akuntansi.

beli sekarang

Berikut ini adalah peran akuntansi dalam sistem informasi :

  • Menyediakan laporan keuangan. Laporan keuangan berisi informasi harta perusahaan, modal, kewajiban/hutang dan informasi keuntungan/kerugian perusahaan.
  • Dasar pengambilan keputusan. Informasi akuntansi menyediakan data posisi keuangan perusahaan. Manajemen bisa mengelola bisnis dengan melihat data piutang yang harus ditagih, hutang yang harus dibayar dan hal lain untuk memaksimalkan keuntungan.
  • Penambahan modal bisnis. Badan usaha membutuhkan modal untuk menjalankan bisnisnya. Modal bisa diperoleh dari kreditur. Kreditur membutuhkan informasi akuntansi untuk melihat kinerja perusahaan.
  • Audit dan pajak. Setiap tahun perusahaan diwajibkan untuk menyetorkan laporan keuangan kepada pemerintah, untuk kepentingan pajak.

Berbagai konsep sistem informasi akuntansi lengkap yang disertai dengan contohnya juga bisa kamu temukan pada buku arya Krismiaji dengan judul Sistem Informasi Akuntansi yang dapat membantu kamu untuk lebih memahami topik ini.

beli sekarang

Prinsip-Prinsip Akuntansi

Agar supaya bermanfaat bagi para pemakainya, maka informasi akuntansi harus disusun dan dilaporkan secara obyektif. Oleh karena itu akuntansi keuangan harus didasarkan pada standar atau pedoman tertentu yang telah teruji dan dapat diterima umum. Standart-standart ini dikenal dengan nama prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum.

Mengingat bahwa akuntansi lebih merupakan suatu seni daripada suatu ilmu(sains), maka prinsip-prinsip ini tidak merupakan hukum-mutlak sebagaimana yang dijumpai dalam ilmu pasti. Prinsip-prinsip akuntansi lebih merupakan suatu pedoman bertindak dan bisa berubah dari waktu ke waktu.

Prinsip-prinsip akuntansi harus harus dirumuskan oleh suatu badan yang kompeten. Di indonesia prinsip-prinsip tersebut ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) yang merupakan satu-satunya badan yang berwenang untuk membuat peraturan-peraturan di bidang akuntansi.

1. Economic entity atau Entitas Ekonomi

Prinsip ini menyatakan bahwa akuntansi untuk entitas (perusahaan) harus terpisah dari akuntansi pemilik entitas tersebut. Dengan asumsi ini, sumber daya dan kewajiban ekonomi yang disajikan pada laporan posisi keuangan, sumber daya dan kewajiban ekonomi milik pengguna bisa dibedakan dari milik perusahaan.

2. Going Concern atau Berkelanjutan

Prinsip ini menyatakan bahwa sebuah bisnis atau perusahaan akan beroperasi seumur hidup, selama tidak ada bukti kuat yang menyatakan bahwa perusahaan akan mengalami pailit atau bangkrut. Prinsip ini berdampak pada prosedur akuntansi lain, misalnya penyusutan, pengakuan pendapatan dan valuasi aset berdasarkan arus kas yang akan datang.

3. Historical cost atau Biaya Historis

Prinsip ini merupakan dasar dalam melakukan valuasi aset dan liabilitas, dimana aset dan liabilitas harus dicatat pertama kali dan dilaporkan pada harga perolehan atau nilai asli aset atau liabilitas tersebut (historical cost).

4. Monetary unit atau Satuan Moneter

Prinsip ini menyatakan bahwa akuntansi hanya mencatat transaksi bisnis yang bisa dinyatakan dalam satuan moneter atau uang. Konsep atau Prinsip Akuntansi yang terdapat pada Laporan Laba/Rugi yaitu sebagai berikut:

5. Periodicity atau Periode Waktu

Prinsip ini menyatakan bahwa laporan keuangan yang merupakan ukuran aktivitas perusahaan disusun berdasarkan periode waktu tertentu, biasanya dalam sebulan. Hal ini karena pengguna akuntansi membutuhkan laporan keuangan secara periodik untuk mengetahui bagaimana perusahaan tersebut dijalankan.

6. Accrual Accounting atau Akuntansi Akrual

Prinsip ini menyatakan bahwa dampak ekonomi dari transaksi harus dicatat pada saat terjadi bukan pada saat kas diterima. Prinsip akuntansi akrual merupakan konsep akuntansi paling fundamental yang tidak hanya berlaku pada laporan keuangan tetapi pada prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum. Prinsip akuntansi akrual sering disebut dengan Prinsip Akuntansi I.

7. Revenue recognition atau Pengakuan Pendapatan

Prinsip ini menyatakan bahwa pendapatan atau penghasilan dari menjual barang atau jasa harus dicatat jika jumlah dan waktu bisa ditentukan dengan jelas dan kapan kapan penghasilan tersebut selesai diterima.

8. Matching atau Berpasangan

Prinsip ini menyatakan bahwa beban atau biaya yang terjadi atau timbul pada proses pengiriman, produksi dan penyampain barang atau jasa dicatat pada periode yang sama dengan pendapatan yang berkaitan dengan biaya tersebut.

9. Conservatism atau Konservatif

Prinsip ini menyatakan bahwa laporan keuangan harus bisa mengasumsikan bahwa nilai yang dicatat pada laporan keuangan merupakan hasil perhitungan yang konservatif agar tidak overstated (lebih dari nilai sebenarnya) dan misleading.

10. Full Disclosure atau Pengungkapan Penuh

Prinsip ini menyatakan bahwa laporan keuangan dan catatan yang berhubungan dengan laporan keuangan harus memasukkan apapun informasi yang cukup signifikan untuk pengambilan keputusan pengguna laporan keuangan. Dengan kata lain, prinsip ini menyatakan bahwa informasi yang berkaitan diungkapkan semuanya dan tidak ada yang disembunyikan.

Pengguna Informasi Akuntansi

Akuntansi memiliki peran sebagai bagian yang menjadi bahasa komunikasi ekonomi baik untuk perorangan maupun sebuah lembaga. Dalam siklus akuntansi akan menghasilkan sebuah laporan yang akan menyajikan informasi pokok kepada para pemakainya. Dalam praktek-nya, pihak-pihak yang menggunakan atau membutuhkan informasi akuntansi dibagi menjadi dua, yakni pihak internal dan pihak eksternal.

Berbagai contoh konsep dan penerapan dari sstem informasi akuntansi pada sebuah perusahaan juga bisa kamu temukan pada buku Sistem Informasi Akuntansi: Konsep & Penerapan.

beli sekarang

Berikut ini adalah penjelasan dan contoh dari pihak internal dan eksternal dari pemakai informasi akuntansi. Secara umum terdapat dua golongan yang menggunakan informasi akuntansi, dan berikut ini adalah kedua golongan tersebut lengkap dengan penjelasannya:

1. Pemakai Internal

Menentukan mampu atau tidaknya suatu perusahaan dalam melunasi utang secara tepat waktu pada kreditor (bankir, supplier) maka mereka membutuhkan informasi akuntansi mengenai besarnya uang kas yang tersedia di perusahaan pada saat menjelang jatuh tempo pinjaman atau utang.

  • Direktur Operasional dan Manajer Pemasaran : Untuk menentukan efektif atau tidaknya suatu saluran distribusi produk maupun aktivitas pemasaran yang telah dilakukan perusahaan maka mereka membutuhkan informasi akuntansi mengenai tingkat penjualan (tren penjualan).
  • Manajer dan Supervisor Produksi : Mereka membutuhkan informasi akuntansi biaya untuk menentukan harga pokok produksi yang pada akhirnya juga digunakan sebagai dasar untuk menetapkan harga jual produk per unit.
  • Pemilik atau Owner : Seorang pemilik perusahaan akan selalu ingin mengetahui apakah bisnisnya berjalan dengan baik atau tidak. Owner perlu mengetahui posisi keuangan perusahaan, melihat investasi serta membandingkan jumlah rekening dengan periode sebelumnya dan bagaimana prospek perusahaan dimasa yang akan datang serta presentasi hasil yang akan dicapai oleh perusahaannya.
  • Karyawan :Seorang karyawan membutuhkan informasi keuangan dari perusahaan sebagai bahan pertimbangan baginya mengenai kontrak kerja yang akan dijalani, seperti pengajuan kesejahteraan serta kepentingan karyawan yang lainnya. Jika diketahui posisi dari keuangan sebuah perusahaan baik, maka akan membuat lega karyawan dalam menjalankan pekerjaannya.

2. Pemakai Eksternal

Pihak eksternal adalah pihak yang memiliki kepentingan terhadap perusahaan. Namun, tidak memiliki keterlibatan secara langsung dalam pengambilan keputusan atau membuat keputusan dan kebijakan operasional perusahaan. Sedangkan yang termasuk dalam kategori pemakai eksternal, antara lain:

  • Kreditor : Seperti supplier dan bankir, menggunakan informasi akuntansi debitur untuk mengevaluasi tingkat resiko dari pemberian kredit atau pinjaman uang. Dalam hal ini, kreditor dapat memperkecil resiko dengan cara mencari tahu seberapa besar tingkat bonafiditas dan likuiditas debitur melalui laporan keuangan debitur yang bersangkutan. Kreditur atau kreditor adalah pihak yang dapat memberikan bantuan berupa barang secara kredit maupun pinjaman berupa dana kepada perusahaan. Seorang kreditur membutuhkan informasi keuangan dari sebuah perusahaan dikarenakan mereka ingin mengetahui posisi kesanggupan dan kesehatan dari keuangan perusahaan yang menerima pinjaman darinya. Dari hasil laporan akuntansi perusahaan tersebut, maka kreditur dapat mengetahui apakah nantinya perusahaan tersebut dapat mengembalikan pinjaman yang diterimanya atau tidak. Disisi lain, laporan keuangan dari perusahaan ini juga akan menentukan sikap dari kreditur untuk memberikan pinjaman atau menolak pengajuan kredit dari perusahaan bersangkutan jika ternyata hasil laporan keuangan perusahaan tersebut menunjukkan hal yang negatif.
  • Investor (penanam modal) : Investor adalah sekelompok orang yang menanamkan modalnya pada perusahaan. Mereka membutuhkan informasi laporan keuangan perusahaan guna mengukur kemampuan perusahaan untuk mendapatkan profitabilitas atau prospek keberlanjutan perusahaan dimasa depan. Laporan akuntansi dari perusahaan memungkinkan para investor untuk menambahkan atau berhenti menanamkan modalnya pada perusahaan, serta untuk mengetahui tingkat keamanan dalam menanamkan modal atau investasi di perusahaan tersebut
  • Pemerintah : Berkepentingan terhadap laporan keuangan perusahaan (wajib pajak) dalam hal perhitungan dan penetapan besar pajak penghasilan yang harus disetor ke kas negara.
  • Badan pengawas pasar modal : Mewajibkan public corporation (emiten) untuk melampirkan laporan keuangan secara rutin kepada BAPEPAM. Dalam hal ini, pihak BAPEPAM memiliki kepentingan terhadap kinerja keuangan emiten dengan tujuan untuk melindungi para investor.
  • Ekonom, praktisi, dan analisis : Menggunakan informasi akuntansi untuk memprediksi situasi perekonomian, menentukan tingkat inflasi, pertumbuhan pendapatn nasional, dan sebagainya.
  • Konsumen atau Pelanggan – Partner bisnis perusahaan yang satu ini (konsumen) menggunakan informasi akuntansi guna untuk melakukan evaluasi terhadap hubungan dagang atau usaha yang akan datang. Masyarakat Kegunaan informasi akuntansi sebuah perusahaan bagi masyarakat adalah untuk mengetahui seberapa besar kontribusi perusahaan ikut serta berperan dalam perekonomian nasional, trend dan perkembangan terakhir dari kesejahteraan perusahaan beserta rangkaian aktivitasnya.
  • Beasiswa Penelitian : Informasi akuntansi merupakan sebuah cerminan dari kinerja perusahaan atau entitas bisnis. Para kaum akademisi membutuhkan informasi akuntansi dari perusahaan yang terperinci berkaitan dengan aset, kewajiban, penjualan, beban atau biaya serta data pemegang saham yang ada dalam catatan akuntansi perusahaan.
  • Lembaga Keuangan : Bagi lembaga keuangan informasi laporan akuntansi dari suatu perusahaan digunakan dalam rangka untuk memberikan kredit atau pinjaman serta untuk memberi penilaian akan kelayakan dan menganalisa posisi keuangan dari perusahaan.
  • Otoritas Pajak : Untuk menentukan sebuah kredibilitas pajak suatu perusahaan harus menyertakan informasi keuangannya. Hal ini bertujuan untuk melihat rekam jejak keuangan yang dapat dilihat pada laporan keuangan dari perusahaan yang bersangkutan.
  • Agent Regulatory : Selain itu informasi akuntansi juga diperlukan oleh badan-badan pemerintah seperti misalnya bagian Departemen Hukum, Panitera, dan lainnya untuk memastikan semua aktivitas dari perusahaan tersebut telah mentaati peraturan hukum dan Undang-Undang yang berlaku.

Spesifikasi Kualitas Informasi Dalam Akuntansi

Akuntansi adalah suatu seni pencatatan, penggolongan, peringkasan, dan dinyatakan dalam satuan mata uang. Secara umum, Akuntansi dapat diartikan sebagai sebuah sistem informasi yang mengukur aktivitas bisnis, mengolah data menjadi laporan, mengkomunikasikan hasilnya kepada para pengambil keputusan, dan memberi laporan pada para pengguna informasi akuntansi atau pada pihak-pihak yang memiliki kepentingan (stakeholders) terhadap hasil kinerja dan kondisi keuangan perusahaan.

Akuntansi juga sering dianggap sebagai bahasa bisnis karena dengan akuntansi sebagian besar informasi bisnis dikomunikasikan, dimana informasi bisnis dikomunikasikan pada stakeholders melalui laporan akuntansi. Semakin baik anda menguasai bahasa bisnis, akan semakin baik pula anda mengelola perusahaan.

Mula-mula sebuah transaksi bisnis akan diidentifikasi (dianalisis), dicatat, dan barulah dilaporkan lewat laporan akuntansi yang merupakan media komunikasi informasi akuntansi. Transaksi bisnis disini dapat diartikan sebagai suatu kejadian atau peristiwa ekonomi yang mempengaruhi perubahan posisi keuangan perusahaan. Setidaknya ada 9 syarat yang harus dimiliki informasi akuntansi yang dianggap berkualitas oleh para pemakai informasi akuntansi. Dan berikut ini adalah 9 syarat tersebut lengkap dengan penjelasannya:

  • Perbandingan antara manfaat dan biaya,maksud dari perbandingan antara manfaat dan biaya adalah bahwa informasi akuntansi yang diterima tersebut harus tidak lebih besar dari biaya untuk membuat laporan akuntansi tersebut. Atau bisa dikatakan bahwa biaya dari pembuatan laporan akuntansi tersebut tidak lebih besar dari manfaat yang akan diterima oleh pemakai informasi tersebut.
  • Dapat dimengerti, informasi yang diterima oleh pemakai dapat dengan mudah dimengerti oleh si pemakai informasi tersebut, yang disesuaikan dengan batas pengertian atau pengetahuan pemakai.
  • Relevan, yang dimaksud relevan adalah dengan menggunakan metode-metode pengukuran dan pelaporan akuntansi keuangan yang akan membantu para pemakai informasi, dalam pengambilan keputusan yang memerlukan penggunaan data akuntansi.
  • Dapat dipercaya, teruji, netral, menyajikan informasi yang seharusnya.
  • Nilai prediksi, adanya informasi tentang keadaan keuangan saat ini atau masa lalu memiliki nilai prediksi, yang artinya bisa menjadi dasar prediksi keberlangsungan perusahaan dimasa yang akan datang.
  • Feedback atau umpan balik , umpan balik disini dimaksudkan sebagai sebuah prediksi untuk melakukan pembenaran atau penolakan terhadap perencanaan yang sudah dibuat sebelumnya.
  • Tepat waktu, informasi harus disampaikan sesegera mungkin untuk menjadi bahan sebagai pengambilan keputusan oleh para pemakai informasi.
  • Dapat dibandingkan atau konsisten, maksud dari dapat dibandingkan disini adalah bahwa laporan keuangan dapat dengan mudah untuk mengetahui persamaan dan perbedaan diantara perusahaan-perusahaan yang bersangkutan.
  • Materiality atau cukup berarti.

Dalam perembangannya Sistem Informasi Akuntansi yang dilakukan secara manual diotomatisasi dengan menggunakan seperangkat sistem komputer untuk mempercepat proses, meningkatkan keakurasian dan banyanya jumlah transaksi yang diproses dengan waktu yang lebih singkat yang dibahas pada buku Sistem Informasi Akuntansi.

beli sekarang

Rekomendasi Buku

1. Pengantar Akuntansi Edisi Kedua

Contoh Jurnal Penyesuaian & Cara Membuat Jurnal Penyesuaian 4

Beli Buku di Gramedia

2. Pengantar Akuntansi 1: Pendekatan Siklus Akuntansi

Contoh Jurnal Penyesuaian & Cara Membuat Jurnal Penyesuaian 5

Beli Buku di Gramedia

3. Akuntansi Keuangan

akuntansi keuangan

Beli Buku di Gramedia

Artikel Terkait Akuntansi sebagai Sistem Informasi

 

Sumber: dari berbagai sumber

About the author

Rosyda

Saya adalah Fauziyah dan menulis adalah bagian dari aktivitas saya, karena menulis menjadi salah satu hal yang menarik. Sesuai dengan latar pendidikan saya, tema yang saya suka seputar ekonomi dan manajemen.

Kontak media sosial Instagram saya Rosyda Nur Fauziyah