Agama Islam

Bacaan Tahiyat Akhir dan 5 Perbedaannya dengan Tahiyat Awal

Bacaan Tahiyat Akhir
Written by Yufi Cantika

Bacaan Tahiyat Akhir – Semua agama di muka bumi ini pastilah memiliki ibadah wajib masing-masing. Begitu pula dengan agama Islam dengan kewajiban melaksanakan shalat bagi para hamba-Nya.

Ibadah shalat baik itu shalat fardhu maupun shalat sunnah, pasti memiliki gerakan dan bacaan yang sama, hanya pada niatnya saja yang biasanya berbeda. Semua ibadah shalat baik itu shalat fardhu maupun shalat sunnah itu semata-mata diperuntukkan hanya mencari ridho dari Allah SWT.

Bagi Grameds yang beragama muslim pasti sudah tidak asing lagi dengan gerakan shalat mulai dari awal niat dan kemudian diakhiri dengan salam.

Dari sekian gerakan shalat itu, ada sebuah gerakan yang hanya dilakukan saat akhir menjelang salam saja, yakni tahiyat akhir. Lantas, apabila ada gerakan tahiyat akhir, itu berarti ada gerakan tahiyat awal ‘dong? Tentu saja ada!

Perbedaan yang mencolok antara tahiyat awal dan tahiyat akhir terletak pada posisi kaki dan tangan, serta bacaannya.

Bacaan tahiyat awal tentunya lebih singkat dibandingkan dengan tahiyat akhir karena setelah itu harus dilanjutkan dengan gerakan berdiri. Pada bacaan tahiyat akhir, walaupun sudah hampir menjelang selesai, tetapi bukan berarti bacaan dan posisinya sembarangan ya…

Lalu, bagaimana sih bacaan tahiyat akhir yang baik dan benar itu? Apa saja hal-hal yang harus diperhatikan dalam melaksanakan bacaan tahiyat akhir? Bagaimana pula perbedaan antara tahiyat awal dan tahiyat akhir? Yuk, segera simak ulasannya berikut ini!

Apa Itu Bacaan Tahiyat Akhir?

Pada dasarnya, bacaan tahiyat baik itu awal maupun akhir, termasuk dalam rukun shalat yang tentunya tidak boleh dilewatkan begitu saja.

Bacaan tahiyat alias tasyahud ini adalah bagian dari shalat yang dibaca saat posisi duduk tawaruk, tepatnya setelah sujud terakhir pada rakaat terakhir. Pada tahiyat alias tasyahud harus diikuti dengan bacaan dua kalimat syahadat kemudian kalimat shalawat.

Berhubung tahiyat akhir itu termasuk dalam rukun shalat yang tidak boleh dilewatkan, tentunya memiliki dalil yang telah mengaturnya. Dilansir dari muslim.or.id, terdapat hadist Ibnu Mas’ud RA tentang bacaan tahiyat akhir.

Bacaan Tahiyat Akhir

https://muslim.or.id/

Artinya: “Dahulu sebelum tasyahud diwajibkan kepada kami, kami mengucapkan: as salaam ‘alallah qabla ibaadihi, as salaam ‘ala Jibril, as salaam ‘ala Mikail, as salaam ‘ala fulan (Salam kepada Allah sebelum kepada hamba-Nya, salam kepada Jibril, salam kepada Mikail, dan salam kepada fulan).

Maka Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam pun mengatakan: janganlah kalian mengatakan “as salaam ‘alallah” karena Dialah As Salam. Namun katakanlah: at tahiyyatu lillah (segala penghormatan hanya milik Allah).” (HR. Bukhari no. 1202, Muslim no. 402)

Singkatnya, bacaan tahiyat akhir adalah sebuah rangkaian doa yang dibaca saat berada pada posisi duduk tawaruk, tepatnya setelah sujud terakhir di rakaat terakhir.

Bagaimana Bacaan Tahiyat Akhir?

Bacaan Tahiyat Akhir

https://akuislam.com/

(Attahiyatul mubarakatush solawatuth thayyibatu lillah.

Assalamu’alaika ayyuhan nabiyyu warahmatullahi wabarakatuh.

Assalamu’alayna wa ’alaa ‘ibadillahis solihin.

Asyahadu allaa ilaha illallah.

Aa ’asyhadu anna muhammadar rasulullah.

Allahumma solli ’alaa muhammad wa ’alaa ali muhammad.

Kama sollayta ’ala ibrahim wa ’alaa ali ibrahim.

Wabarik ‘alaa muhammad wa ’alaa ali muhammad.

Kama barakta ‘alaa ibrahim wa ’alaa ali ibrahim fil ‘alamin innaka hamidum-majid.)

Artinya:

“Segala kehormatan, kebahagiaan dan kebagusan adalah kepunyaan Allah, Semoga keselamatan bagi Engkau, ya Nabi Muhammad, beserta rahmat dan kebahagiaan Allah. 

Mudah-mudahan keselamatan juga bagi kita sekalian dan hamba-hamba Allah yang baik-baik.

Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad itu hamba Allah dan utusan-Nya. 

Ya Allah, semoga shalawat tercurah kepada Muhammad dan keluarga Muhammad. Seperti rahmat yang tercurah pada Ibrahim dan keluarga Ibrahim. 

Dan limpahilah berkah atas Nabi Muhammad beserta para keluarganya. Seperti berkah yang Engkau berikan kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. 

Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia di seluruh alam.”

Panduan Saat Melaksanakan Bacaan Tahiyat Akhir

Cara Duduk Tawarruk

Bacaan Tahiyat Akhir

https://mediaindonesia.com/

Dilansir dari pengetahuanislam.com, ketika hendak membaca tahiyat akhir, tentunya harus diiringi dengan cara duduk tawarruk yang benar. Duduk tawarruk ini hanya dilakukan setelah melakukan sujud terakhir pada rakaat terakhir.

Posisinya adalah dengan kedua kaki ditekuk ke arah kanan, kemudian posisinya menyimpang ke arah kanan pula, dari arah pinggang. Sementara itu, kaki kiri diletakkan di bawah kaki kanan. Lalu, telapak kaki kanan ditegakkan dengan jari-jari menghadap ke arah kiblat.

Posisi Telunjuk Tangan

Bacaan Tahiyat Akhir

https://www.nu.or.id/

Pada bacaan tahiyat akhir, tidak hanya posisi duduk saja yang diatur sedemikian rupa, tetapi juga posisi telunjuk tangan (biasanya tangan kanan).

Ketika sudah melaksanakan duduk tawarruk, tangan harus ditempelkan sepenuhnya di lutut, tepatnya dengan posisi separuh telapak kanan berada di atas paha dan separuhnya lagi memegang lutut.

Nah, jika Grameds sudah melakukan posisi ini dengan benar, maka angkat saja jari telunjuk (tangan kanan) ke arah kiblat saat lafadz Asyahadu allaa  ilaha illallah.

Lalu, jika bacaan tahiyat akhir sudah selesai dan hampir mencapai salam, maka barulah jari telunjuk tersebut diturunkan.

Perbedaan Antara Tahiyat Awal dan Tahiyat Akhir Dalam Gerakan Shalat

Keterangan Tahiyat Awal Tahiyat Akhir
Bacaan Lebih singkat. Berupa bacaan tahiyat awal kemudian ditambahkan bacaan doa lanjutan.
Bacaan (Latin) At-tahiyyaatul mubaarakatush shalawaatuth thayyibaatulillaahi. Assalaamu ‘alaika ayyuhan-nabiyyu wa rahmatullaahi wa barakaatuhu. Assalaamu ‘alainaa wa ‘alaa ‘ibaadillaahish-shaalihiina. Asyhadu an laa ilaaha illallaahu wa asyhadu anna Muhammadar Rasuulullaahi At-tahiyyaatul mubaarakatush shalawaatuth thayyibaatulillaahi. Assalaamu ‘alaika ayyuhan-nabiyyu wa rahmatullaahi wa barakaatuhu. Assalaamu ‘alainaa wa ‘alaa ‘ibaadillaahish-shaalihiina. Asyhadu an laa ilaaha illallaahu wa asyhadu anna Muhammadar Rasuulullaahi

Allahumma sholli ‘ala Muhammad wa ‘ala aali Muhammad kamaa shollaita ‘ala Ibroohim wa ‘ala aali Ibrohim, innaka hamidun majiid. Allahumma baarik ‘ala Muhammad wa ‘ala aali Muhammad kamaa baarokta ‘ala Ibrohim wa ‘ala aali Ibrohimm innaka hamidun majiid.

Posisi Duduk Duduk dengan di atas mata kaki kiri. Caranya berupa meletakkan punggung kaki di atas tanah, kemudian menegakkan kaki kanan. Ujung kaki harus dihadapkan ke arah kiblat.

Singkatnya, menjadikan kaki kiri sebagai alas duduk.

Posisinya adalah dengan kedua kaki ditekuk ke arah kanan, kemudian posisinya menyimpang ke arah kanan pula, dari arah pinggang. Sementara itu, kaki kiri diletakkan di bawah kaki kanan. Lalu, telapak kaki kanan ditegakkan dengan jari-jari menghadap ke arah kiblat.
Posisi Tangan Kedua tangan berada di atas paha, kemudian tangan kanan mengangkat jari telunjuk ke arah depan.

Jari telunjuk diangkat ke arah depan saat lafadz “illallah”.

Ketika sudah melaksanakan duduk tawarruk, tangan harus ditempelkan sepenuhnya di lutut, tepatnya dengan posisi separuh telapak kanan berada di atas paha dan separuhnya lagi memegang lutut. Lalu, angkat saja jari telunjuk (tangan kanan) ke arah kiblat saat lafadz Asyahadu allaa  ilaha illallah.

Jika bacaan tahiyat akhir sudah selesai dan hampir mencapai salam, maka barulah jari telunjuk tersebut diturunkan.

Dilakukan Saat Pada posisi duduk di rakaat kedua. Pada posisi duduk tawaruk, tepatnya setelah sujud terakhir di rakaat terakhir.

Demikian pembahasan tentang bacaan tahiyat akhir dan perbedaannya dengan tahiyat awal. Semoga semua pembahasan di atas memberikan manfaat bagi kamu, Grameds. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Jika ingin mencari buku yang berkaitan dengan panduan shalat, maka kamu bisa mendapatkannya di gramedia.com. Kamu juga bisa melihat beberapa rekomendasi berikut ini.

8 Rekomendasi Buku Terkait Bacaan Tahiyat Akhir

1. Panduan Shalat Praktis & Lengkap

Bacaan Tahiyat Akhir

Buku panduan shalat ini sangat cocok bagi Anda yang ingin mempelajari tata cara shalat sesuai tuntunan Rasul SAW. Tidak hanya sekadar sholat wajib, buku ini juga mengulas materi tentang tuntunan salat-salat sunah.

Menurut Lughah (bahasa), thaharah adalah suci atau bersih. Dalam istilah syariat, thaharah artinya suci dari hadats dan najis, yakni keadaan suci setelah berwudhu, tayamum, atau mandi wajib, yang benar-benar telah diniatkan untuk mensucikan diri dari najis.

Dalam syariat Islam, persoalan bersuci dan segala seluk beluknya termasuk bagian ilmu dan amalan yang penting. Sebab, di antara syarat-syarat shalat, ditetapkan bahwa orang yang hendak melaksanakan shalat harus bersuci terlebih dahulu.

2. Panduan Shalat, Doa, dan Amalan Khusus Wanita

Bacaan Tahiyat Akhir

button rahmad

Semua orang pasti tidak akan menolak jika bisa kaya raya dan bergelimang harta, termasuk kaum wanita. Apalagi, dimudahkan jodoh oleh Allah Swt. Wah, pasti senang menjalani kehidupan bersama pasangan. Ditambah lagi segera dikaruniai momongan yang menggemaskan. Hidup menjadi lengkap dan sempurna. Bahagianya tiada tara.

Nah, buku Panduan Shalat, Doa, dan Amalan Khusus Wanita ini berisi tuntutan lengkap seputar shalat, doa, dan amalan khusus bagi seorang wanita agar kaya telak, lekas dapat jodoh, cepat dikaruniai momongan, plus disertai kisah-kisah yang sangat inspiratif, perjuangan para wanita dalam memiliki momongan.

Segera ganti kebiasaan Anda dengan berbagai macam amalan shalih dan juga bersiaplah untuk bahagia di dunia dan juga akhirat kelak. Semoga kita semua selalu ada di dalam lindungan, dan ridha Allah SWT, selamat membaca!

3. Panduan Shalat Malam Praktis dan Lengkap

Bacaan Tahiyat Akhir

Sebagai muslim, kita telah diajarkan untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT dalam segala keadaan, yaitu baik dalam keadaan senang maupun susah, baik ataupun buruk. Banyak riwayat yang menganjurkan muslimin untuk mendirikan shalat Tahajud. Bahkan, bukankah shalat Tahajud pun disebutkan dalam Al-Qur’an?

Kemudian, banyak pula hadis yang menyampaikan agar setiap muslim mendirikan salat sunah malam, baik itu Hajat, Istikharah, Witir, Tasbih, atau bahkan shalat Taubat. Semua itu, tentu tidak lain adalah agar kita sebagai muslim dapat selalu dekat dengan Allah Swt. Sehingga, buku yang Anda pegang ini tentu akan banyak memberikan manfaat.

Terlebih, di dalamnya pun dilengkapi dengan doa, zikir, selawat, dan asmaul husna beserta fadhilah-fadhilahnya. Selamat membaca!

4. Panduan Shalat Untuk Anak

button rahmad jpgTeman-teman, siapa yang sudah bisa bacaan dan gerakan shalat 5 waktu? Ayo tunjuk tangan!

Sholat 5 waktu merupakan shalat yang wajib kita kerjakan. Sebagai Muslim kita harus belajar sholat 5 waktu sejak usia dini karena shalat merupakan tiangnya agama dan termasuk ke dalam rukun Islam yang nomor dua setelah syahadat.

Selain itu, belajar shalat sejak usia dini dapat membangun karakter kita agar kelak menjadi anak yang saleh dan salehah, tentunya orang tua kita akan senang dan bangga jika kita sudah bisa mengerjakan shalat 5 waktu.

Di dalam buku ini juga dijelaskan mengenai adab bersuci, tata cara, dan gerakan wudhu, sebab-sebab gerakan tata cara tayamum, adzan dan iqomah, doa-doa harian anak muslim, serta dilengkapi dengan 99 nama Allah asmaul husna.

Selain itu, buku ini juga disertai bonus video QR code tata cara Wudhu, tayamum, dan shalat 5 waktu sehingga belajar bacaan dan gerakan wudhu, tayamum, jadi lebih mudah, cepat, dan menyenangkan. Jadi, tunggu apa lagi? Ayo, Ayah dan Bunda segera miliki buku Panduan Shalat untuk Anak ini.

5. Panduan Shalat An-Nisa: Menurut Empat Mazhab

Saat kita mendirikan shalat, kita tidak diperkenankan melakukan gerakan dan mengucapkan bacaan yang tidak dicontohkan oleh Nabi Saw. Bila ini yang kita lakukan, shalat kita akan sia-sia. Sudah beramal, tapi tidak mendapatkan balasan. Sejak awal, terkait dengan cara kita melaksanakan shalat, Nabi SAW sudah berpesan, “Shalatlah kalian sebagaimana aku shalat.”

Karenanya menjadi penting untuk memiliki ilmu sebelum kita beramal. Dengan ilmu kita menjadi tahu hal yang harus dilakukan, boleh dilakukan, terlarang dilakukan, dan pelajaran dari amal yang kita kerjakan. Tidak terkecuali ilmu tentang cara melaksanakan shalat.

Secara khusus buku ini akan memandu an-nisaa (perempuan) tentang tata cara melaksanakan shalat sesuai dengan tuntunan Nabi SAW. Ragam pendapat dari Mazhab Syafi’i, Maliki, Hanafi, dan Hambali turut disampaikan. Sehingga bukan saja pengetahuan dan pemahaman yang didapat, tetapi juga pengertian atas terjadinya perbedaan dalam tata cara pelaksanaan shalat.

6. Kitab Lengkap Panduan Shalat

Sebagai umat Islam, ibadah shalat tidak boleh ditinggalkan karena sudah menjadi kewajiban dan memiliki hukum fardhu atau wajib dilakukan. Shalat adalah ibadah pengingat bagi umat Islam kepada Allah SWT dan mampu merasakan nikmat berdekatan dengan Allah sepanjang ibadah tersebut. Shalat tidak hanya mendekatkan diri kepada Tuhan saja tetapi bermanfaat untuk menenangkan hati, menyehatkan mental dan fisik secara keseluruhan.

Segudang manfaat bisa didapatkan oleh seseorang apabila menjalankan ibadah shalat dengan sepenuh hati. Bahkan, gerakan salat memiliki manfaat untuk kesehatan seperti meningkatkan sirkulasi darah, melancarkan pencernaan tubuh, meredakan nyeri punggung, dan nyeri sendi. Keuntungan dari shalat tidak hanya didapatkan di dunia saja tetapi di akhirat juga, salah satunya adalah dipermudah segala urusan masalah dan diberikan ketenangan batin atau pikiran.

Buku Kitab Lengkap Panduan Shalat menjadi salah satu pilihan tepat untuk dibaca sehari-hari bagi umat Islam. Panduan dan tata cara shalat sebagai rukun Islam kedua banyak dipaparkan di dalam buku ini. Pembahasannya sangat mudah dipahami sehingga mampu dijadikan rujukan dalam mengamalkan tata cara bersuci dan shalat.

Buku ini juga menambahkan ilustrasi dan foto agar pembaca bisa belajar lebih jauh dan memperbaiki shalat yang salah.

7. Shalat Jumat Di Hari Kamis: 101 Kisah Jenaka Nasruddin Hoja

Yang menarik dari kisah-kisah kejenakaan atau bahkan humor dan anekdot ala Nasruddin Hoja adalah bahwa humornya tidak sekedar humor, namun juga menyimpan makna kearifan, kedalaman, kaya akan pesan moral, bahkan penuh dengan pesan-pesan spiritual yang mencerahkan, dan tak jarang juga memuat perilaku serta jalan menuju maqam makrifatullah.

Seratus satu kisah yang terdapat dalam buku ini menceritakan Nasruddin Hoja dalam berbagai karakternya yang berbeda dengan keunikan dan cirinya yang khas; cerdik, jenaka, namun juga mengundang kesadaran. Humor yang mencerahkan!

8. Hafalan Luar Kepala Bacaan Shalat, Doa, Dan Surat-Surat Pendek Untuk Semua Umur

Buku ini berisi berbagai bacaan yang harus dihafal dalam beribadah. Bacaan shalat disusun urut bergambar sesuai jumlah rakaatnya, sehingga sangat mudah untuk diikuti dah dihafalkan.

Materi buku: Bacaan Azan dan Iqamah beserta doanya. Bacaan Shalat Subuh, Dzuhur, Ashar, Maghrib, dan Isya. Bacaan Zikir dan Doa Sesudah Shalat. Bacaan Doa Sehari-hari. Hafalan Surat-surat Pendek. Ayat-ayat Pilihan. Asmaul Husna. Hafalan Berbagai Niat: Shalat Sunah, Wudhu, Tayamum, dan Puasa.

Sumber:

https://akuislam.com/

https://www.pengetahuanislam.com/

https://id.wikipedia.org/wiki/Tasyahud

Baca juga terkait Bacaan Tahiyat Akhir:

About the author

Yufi Cantika

Saya Yufi Cantika Sukma Ilahiah dan biasa dipanggil dengan nama Yufi. Saya senang menulis karena dengan menulis wawasan saya bertambah. Saya suka dengan tema agama Islam dan juga quotes.

Kontak media sosial Linkedin Yufi Cantika