Agama Islam

Sujud Syukur Adalah: Hikmah Hingga Doanya

Written by Yufi Cantika

Sujud syukur adalah – Sebagai manusia apalagi manusia yang beriman kepada Allah SWT tentu kita pernah merasakan kebahagiaan atau kabar gembira atau pun memenangkan suatu perlombaan. Kemudian kita atau orang lain melakukan sujud yaitu sujud syukur. Sujud syukur merupakan sujud yang sunnah dilaksanakan ketika mendapat nikmat dari Allah SWT atau terhindar dari malapetaka.

Agama Islam mengajarkan umatnya agar bersyukur jika mendapat karunia Allah SWT. Sujud syukur merupakan wujud rasa terima kasih kepada Allah SWT atas nikmat yang telah dikaruniakan. Termasuk terhindar dari musibah merupakan nikmat atau karunia Allah SWT yang patut disyukuri.

Sebagaimana dasar hadits Rasulullah SAW tentang pelaksanaan sujud syukur yang berbunyi sebagai berikut:

Artinya: “Dari Abu Bakrah, bahwasanya Nabi saw. segera bersujud berterima kasih kepada Allah apabila datang kepada beliau sesuatu yang menyenangkan atau kabar gembira.” (H.R. Abu Dawud dan Tirmidzi)

Bersyukur kepada Allah SWT adalah kewajiban kita sebagai hamba-Nya. Sementara itu, hukum mengungkapkan rasa syukur kepada Allah SWT dengan sujud syukur adalah Sunnah.

Rasulullah Saw. bersabda:

Artinya: “Dari Abu Bakrah, sesungguhnya Rasulullah SAW. apabila mendapat sesuatu yang menyenangkan atau diberi kabar gembira segeralah tunduk sujud sebagai tanda syukur kepada Allah SWT.” (HR. Abu Dawud, Ibnu Majah, dan at-Tirmidzi yang menganggapnya sebagai Hadis Hasan).

Sebab-Sebab Sujud Syukur

Jumhur ulama sependapat ihwal sunnahnya mengerjakan Sujud Syukur. Berikut ini merupakan seseorang yang disunnahkan untuk sujud syukur yaitu:

  1. Karena mendapatkan nikmat dan karunia dari Allah Swt.
  2. Mendapatkan kabar gembira atau berita yang menyenangkan.
  3. Terhindar atau selamat dari bahaya (musibah) yang akan menimpanya. Misalnya kecelakaan tenggelamnya kapal, jatuhnya pesawat atau selamat dari pembunuhan, dan lain-lain.

Diriwayatkan dari Abu Bakrah bahwa Nabi SAW apabila mendapatkan sesuatu yang disenangi atau diberi kabar gembira, segeralah tunduk bersujud sebagai tanda syukur kepada Allah SWT.

Baihaqi meriwayatkan dengan sanad menurut syarat Bukhari: “Bahwa Ali r.a ketika menulis surat kepada Nabi SAW untuk memberitahukan masuk Islamnya Suku Hamadzan, beliau pun sujud dan setelah mengangkat kepalanya terus bersabda: ‘Selamat sejahtera atas Suku Hamdzan! Selamat sejahtera atas Suku Hamdzan’!”

خَرَجَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فَاتَّبَعْتُهُ حَتَّى دَخَلَ نَخْلاً فَسَجَدَ فَأَطَالَ السُّجُودَ حَتَّى خِفْتُ أَوْ خَشِيتُ أَنْ يَكُونَ اللَّهُ قَدْ تَوَفَّاهُ أَوْ قَبَضَهُ – قَالَ – فَجِئْتُ أَنْظُرُ فَرَفَعَ رَأْسَهُ فَقَالَ « مَا لَكَ يَا عَبْدَ الرَّحْمَنِ ». قَالَ فَذَكَرْتُ ذَلِكَ لَهُ. فَقَالَ « إِنَّ جِبْرِيلَ عَلَيْهِ السَّلاَمُ قَالَ لِى أَلاَ أُبَشِّرُكَ إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يَقُولُ لَكَ مَنْ صَلَّى عَلَيْكَ صَلَّيْتُ عَلَيْهِ وَمَنْ سَلَّمَ عَلَيْكَ سَلَّمْتُ عَلَيْهِ

Dari Abdurrahman bin ‘Auf: “Bahwa Rasulullah saw. pada suatu hari keluar dan saya mengikutinya sampai kami tiba di Nakhl. Beliau lalu sujud dan lama sekali sujudnya itu hingga saya takut kalau-kalau Allah akan mendatangkan ajalnya di sana. Saya lalu datang mendapatkannya, tiba-tiba beliau mengangkat kepala dan bertanya: ‘Mengapa wahai Abdurrahman?’ Saya menceritakan perasaan saya tadi, maka beliau pun bersabda:’Sesungguhnya Jibril a.s. datang kepadaku tadi dan berkata: Sukakah Anda ku beri kabar gembira? Sesungguhnya Allah berfirman kepada Anda: Barangsiapa membacakan shalawat padamu, maka Aku akan memberinya rahmat. Dan berang siapa membacakan salam kepadamu, maka Aku akan memberinya keselamatan. Oleh karena itu saya sujud sebagai tanda syukur kepada Allah Ta’ala.

Hakim juga meriwayatkan hadits seperti ini dan mengatakan: “Hadits ini sah menurut syariat Bukhari dan Muslim dan dalam soal sujud syukur ini, belum pernah saya jumpai sebuah hadits yang lebih sah dari ini.”

Bukhari meriwayatkan bahwa ka’ab bin Malik melakukan sujud syukur ketika menerima berita bahwa tobatnya diterima Allah SWT.

Ahmad mengatakan bahwa Ali r.a juga sujud ketika menemukan mayat Dzats-Tsudaiyah diantara orang-orang Khawarij yang tewas dalam peperangan dengannya.

Sa’ad bin Manshur juga menyebutkan bahwa Abu Bakar melakukan sujud syukur ketika mendengar kematian Musailamah, yakni Nabi palsu.

Suci lebih afdhal. Sujud syukur itu juga memerlukan syarat sebagai syarat-syarat shalat, tetapi ada pula ulama yang berpendapat bahwa syarat-syarat itu tidak diperlukan sebab memang bukan termasuk dalam shalat.

Dalam kitab Fathul ‘Allam disebutkan bahwa pendapat kedua inilah yang lebih tepat.

Syaukani berkata: “Dalam sujud Syukur tidak terdapat sebuah hadits pun yang menjelaskan bahwa untuk melakukannya itu disyaratkan berwudhu, suci pakaian dan tempat.”

Apakah takbir diperlukan? Imam Yahya dan Abu Thalib berpendapat bahwa tidak terdapat keterangan dari Nabi SAW yang menjelaskan bahwa dalam sujud syukur itu diharuskan bertakbir, hanya saja disebutkan dalam kitab Bahr bahwa dalam sujud syukur itu takbir diperlukan.

Tidak di waktu shalat. Imam Yahya berkata bahwa sujud syukur dalam shalat tidak dibolehkan dan memang tidak ada seorang ulama pun yang memperkenalkannya sebab tidak ada sangkut-pautnya sama sekali.

“Maha suci Engkau ya Allah, dan segala puji bagi-Mu. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Engkau. Aku mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu.”

Syarat dan Rukun Sujud Syukur 

  • Syarat Sujud Syukur

Sujud syukur mempunyai syarat-syarat yaitu sebagai berikut:

  • Suci dari hadas dan najis baik badan, pakaian maupun tempat.
  • Menghadap kiblat sebagaimana shalat, jika mengetahui arah kiblat.
  • Menutup aurat.
  • Rukun Sujud Syukur

  • Niat

Yaitu saat sengaja mengerjakan sujud syukur. Sebelum melaksanakan sujud syukur, ada niat yang harus dibaca dalam hati dengan posisi berdiri sempurna menghadap kiblat.

  • Takbiratul ihram

Dengan membaca “Allahu Akbar”

Artinya: “Allah Maha Besar.”

Takbiratul ihram merupakan rukun qauli (rukun yang berupa ucapan) yang dengannya seseorang telah masuk dalam rangkaian ibadah shalat.

  • Sujud 

Sambil membaca doa sujud syukur. Bacaan doa sujud syukur adalah sebagai berikut yaitu:

سُبْحَانَ اللّهِ والْحَمْدُللّهِ وَ لا اِلهَ اِلَّا اللّهُ وَ اللّهُ اَكْبَرُلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بالله العلي العظيم 

Subhaanallaahi walhamdulillaahi walaa ilaaha illallahu wallahu akbar, walaa haula walaa quwwata illaa billaahil ‘aliyyil ‘azhiim.

Artinya: “Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada Tuhan selain Allah, Allah Maha Besar, tiada daya dan kekuatan kecuali atas pertolongan Allah Yang Maha Tinggi, Maha Agung.”

  • Cara duduk di antara dua sujud adalah dengan duduk iftirasy, yakni membentangkan punggung kaki kiri di lantai dan mendudukinya, lalu kaki kanan ditegakkan dan jari-jarinya menghadap kiblat.
  • Salam sesudah bangun dari sujud. Ucapkan salam seperti di akhir shalat. Salam dilakukan dengan menoleh ke kanan hingga pipi terlihat dari belakang.

Kemudian, menoleh ke kiri hingga pipi terlihat dari belakang, sambil mengucapkan Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Hikmah Sujud Syukur  

Sujud syukur adalah bentuk terima kasih dan rasa syukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sebagaimana rasa syukur itu sendiri, ia membawa beberapa hikmah sebagai berikut:

  1. Mengingatkan dan mendekatkan diri kepada Zat yang memberi nikmat dan keselamatan yaitu Allah SWT.
  2. Menghindarkan diri dari sifat sombong, karena apa yang kita peroleh semuanya berasal dari Allah SWT.
  3. Sebagai bentuk ungkapan kepasrahan hamba kepada Tuhannya.
  4. Mendapatkan pahala dan di akhirat akan disediakan tempat yang istimewa bagi mereka yang pandai bersyukur.
  5. Bersyukur berdampak positif pada mood, sehingga akan merasakan lebih banyak kebahagiaan.
  6. Rasa syukur merupakan faktor yang bisa membantu mencegah stres dan depresi yang berujung pada keinginan bunuh diri. Meningkatkan praktik syukur kita sendiri dapat membantu melindungi kita saat berada di titik paling lemah.
  7. Bersyukur juga bisa membuat kita lebih banyak sabar. Sebuah penelitian, melaporkan mereka yang lebih banyak bersyukur cenderung lebih sabar dan membuat keputusan yang lebih baik.

Bacaan Niat Sujud syukur

Dalam ajaran agama Islam, terdapat empat jenis sujud yang dikenal secara luas. Keempat jenis sujud ini adalah sujud dalam shalat, sujud tilawah, sujud sahwi dan sujud syukur. Yang kita bahas kali ini mengenai sujud syukur. Bagi umat Islam melakukan sujud merupakan salah satu cara umat Islam untuk berkomunikasi dengan Allah SWT.

Sujud syukur dilakukan karena seseorang sebagai wujud terima kasih atas nikmat dan karunia yang luar biasa dari Allah SWT. Berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah bahwa Sahabat Abu Bakrah mengatakan, “Bila Rasulullah SAW mendapat kemudahan dan kabar gembira, beliau langsung tersungkur bersujud kepada Allah SWT,” (HR. Ibnu Majah).

Berikut bacaan niat sujud syukur yaitu:

Nawaitu sujudas syukri Lillahi Ta’aalaa

Artinya: “Saya niat sujud syukur karena Allah Ta’ala”

Doa Sujud Syukur

Pexels.com/Michael Burrows

Membaca doa sujud syukur

سَجَدَ وَجْهِيَ لِلَّذِي خَلَقَهُ وَصَوَّرَهُ وَشَقَّ سَمْعَهُ وَبَصَرَهُ بِحَوْلِهِ وَقُوَّتِهِ فَتَبَارَكَ اللهُ أَحْسَنُ الخَالِقِيْنَ

Sajada wajhi lilladzi kholaqohu, wa syaqqa sam’ahu wa bashar ahu, bihaulihi wa quwwatihi, fatabarakallahu ahsanul khaliqin

Artinya: “Aku sujudkan wajahku kepada yang menciptakannya, membentuk rupanya, dan membuka pendengaran serta penglihatan. Maha Suci Allah sebaik-baik pencipta.”

Membaca penggalan ayat al-Quran, surat An-Naml ayat 19

رَبِّ اَوۡزِعۡنِیۡۤ اَنۡ اَشۡکُرَ نِعۡمَتَکَ الَّتِیۡۤ اَنۡعَمۡتَ عَلَیَّ وَ عَلٰی وَالِدَیَّ وَ اَنۡ اَعۡمَلَ صَالِحًا تَرۡضٰىہُ وَ اَدۡخِلۡنِیۡ بِرَحۡمَتِکَ فِیۡ عِبَادِکَ الصّٰلِحِیۡنَ

Robbi auzi’nii an asykuro ni’matakallatii an’amta ‘alayya wa’laa waalidayya wa-an a’mala shoolihan tardhohu wa adkhilnii birahmatika fii ‘ibadikash sholihin

Artinya: “Ya Tuhanku, berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku dan untuk mengerjakan amal shalih yang Engkau ridhai dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang shalih.”

Tahmid dari Syekh Sulaiman Al-Kurdi

Syekh Sulaiman Al-Kurdi menganjurkan tahmid berikut ini sebagai doa sujud syukur,

الحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ أَنْعَمَ عَلَيَّ بِكَذَا وَدَفَعَ عَنِّيْ كَذَا وَعَافَانِيْ مِمَّا ابْتَلَى بِهِ فُلَانًا

Alhamdulillāhil ladzī an’amta ‘alayya bi kadzā, wa dafaa annī kadzā, wa ‘āfānī mimmābtalā bihī fulānan.

Artinya: “Segala puji bagi Allah, Zat yang memberikan nikmat kepadaku berupa…(sebutkan dalam hati nikmat yang diterima).”

Dan menolak dariku marabahaya…(sebutkan bahaya yang dimaksud).

Dan menyelamatkanku dari musibah yang Allah berikan kepada fulan…(sebutkan musibah yang dimaksud),” {Syekh Sulaiman Al-Kurdi, Al-Hawasyil Madaniyyah, (Al-Haramain: tanpa tahun), juz I, halaman 317}.

Doa Sujud Syukur Ketika Terhindar dari Bahaya Maksiat

Dengan maraknya perzinahan yang merebak di sekitar kita, mendapatkan perlindungan Allah SWT dari segala dosa maksiat tersebut patut kita syukuri.

Berikut ini doa sujud syukur yang diucapkan ketika terhindar dari dosa maksiat yaitu :

اللَّهُمَّ لَا تَجْعَلْ مُصِيْبَتَنَا فِي دِيْنِنَا

Allāhumma lā taj‘al mushībatanā fī dīninā

Artinya: “Ya Allah, jangan jadikan musibah kami pada agama kami.”

Membaca Doa Sujud Syukur Seperti Sujud Tilawah

Doa sujud tilawah juga bisa dijadikan sebagai salah satu doa sujud syukur. Hal ini karena sebagian ulama menganggap keduanya adalah hal yang sama. Adapun doa sujud tilawah yang dapat dibacakan ketika melakukan sujud syukur, yaitu :

سَجَدَ وَجْهِي لِلَّذِي خَلَقَهُ وَصَوَّرَهُ، وَشَقَّ سَمْعَهُ وَبَصَرَهُ، بِحَوْلِهِ وَقُوَّتِهِ فَتَبَارَكَ اللهُ أَحْسَنُ الخَالِقِيْنَ 

Sajada wajhiya lil ladzī khalaqahū wa shawwarahū wa syaqqa sam‘ahū wa basharahū bi haulihī wa quwwatihī fa tabārakallāhu ahsanul khāliqīna

Artinya: “Diriku bersujud kepada Zat yang menciptakan dan membentuknya, membuka pendengaran dan penglihatannya dengan daya dan kekuatan-Nya. Maha suci Allah, sebaik-baik pencipta,” {Zainuddin Al-Malibari, Fathul Mu’in pada hamisy I’anatut Thalibin, (Beirut, Darul Fikr: 2005 M/1425-1426 H), juz I, halaman 246}.

Demikian pembahasan tentang sujud syukur hingga doa sujud syukur. Semoga semua pembahasan di atas akan memudahkan kita dalam bersyukur atas nikmat yang telah Allah SWT berikan. Jika kamu ingin mencari buku tentang panduan sholat, maka bisa mendapatkannya di gramedia.com.

Sebagai #SahabatTanpaBatas kami selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Yufi Cantika Sukma Ilahiah

Rujukan:

  • https://www.orami.co.id/magazine/doa-sujud-syukur#:~:text=Sujud%20syukur%20adalah%20sujud%20yang,umat%20Muslim%20agar%20senantiasa%20bersyukur.
  • https://m.merdeka.com/trending/bacaan-niat-sujud-syukur-beserta-tata-cara-dan-doa-sesuai-ajaran-rasulullah-saw-kln.html

Rekomendasi Buku Terkait

Kitab Pengetahuan Sholat Wajib dan Sunah

Semua umat Islam diwajibkan untuk menunaikan sholat, karena sholat merupakan rukun Islam yang kedua. Sholat wajib yang perlu dilakukan oleh seorang muslim adalah sebanyak lima waktu. Meskipun sholat merupakan ibadah wajib, akan tetapi ada pula sholat yang sifatnya sunah yang bisa dikerjakan untuk memetik pahala lebih atau bahkan dikerjakan sesuai dengan kebutuhan atau keinginan Anda.

Untuk menggali lebih dalam lagi terkait panduan dalam melaksanakan sholat, maka bisa menjadikan buku Kitab Pengetahuan Sholat Wajib dan Sunah sebagai referensi. Melalui buku ini, Anda dapat menggunakannya sebagai panduan untuk memahami tata cara salat secara lengkap (salat wajib dan sunah).

Selain itu, buku ini juga dapat digunakan sebagai rujukan bagi orang-orang yang sedang belajar ilmu fikih shalat. Disusun secara ringkas, bahasa yang ringan, dan komponen yang lengkap serta dilengkapi pula transliterasi ke dalam tulisan latin beserta artinya.

SABAR dan SYUKUR Bikin Hidup Lebih Bahagia

Sesungguhnya semua yang kita peroleh berasal dari Allah, dan segala sesuatu akan kembali kepada-Nya. Kesedihan, ketakutan, dan penderitaan hidup adalah sesuatu yang dapat diatasi, selama kita pasrah diri kepada-Nya. Sabar dan Syukur adalah solusi yang diberkahi.

Untuk mengatasi hal itu, Grameds bisa menjadikan buku SABAR dan SYUKUR Bikin Hidup Lebih Bahagia sebagai referensi. Buku ini juga dilengkapi dengan Dilengkapi dengan 100 Kalimat Motivasi Pemantik Api Semangat, Insya Allah membaca buku ini akan membuat hidup Anda menjadi lebih bahagia.

Dahsyatnya Panjang Umur Dengan Sabar, Syukur & Ikhlas

Manusia tak pernah lepas dari yang namanya cobaan dan ujian hidup. Ini adalah suatu ujian yang diberikan oleh Allah untuk melihat apakah umat-Nya benar-benar mampu atau tidak untuk menjalaninya, menuju kehidupan yang lebih baik. Dalam menghadapi berbagai cobaan dan ujian, diperlukan strategi penerapan sikap yang efektif.

Sabar, ikhlas, dan syukur merupakan solusinya. 3 sikap ini bila diterapkan dalam hidup akan mampu membentuk pribadi seorang hamba yang baik. berikut akan dijelaskan mengenai keutamaan sabar, ikhlas, dan syukur.

Buku Dahsyatnya Panjang Umur dengan Sabar, Syukur dan Ikhlas mengungkap dahsyatnya bersabar, bersyukur dan ikhlas terhadap ketentuan Allah. Allah tidak pernah lelah mendengar curhat, doa dan isi hati hambanya. Begitu pula jika kita hambanya setiap waktu berdoa dengan doa yang sama, Allah Maha Baik. Dapatkan segera bukunya di gramedia.com.

 

About the author

Yufi Cantika

Saya Yufi Cantika Sukma Ilahiah dan biasa dipanggil dengan nama Yufi. Saya senang menulis karena dengan menulis wawasan saya bertambah. Saya suka dengan tema agama Islam dan juga quotes.

Kontak media sosial Linkedin Yufi Cantika