Uncategorized

Pengertian Islam: Tingkatan Islam, serta Perintah dan Larangan Agama Islam

Apa Itu Ihsan
Written by Nandy

Pengertian Islam – Islam adalah salah satu agama yang dianut dan diakui di Indonesia. Tak hanya itu, Islam mempunyai makna mendalam yang perlu grameds tau, khususnya bagi yang beragama Islam. Agama Islam juga telah dianut dan diakui di berbagai negara.

Agama Islam juga tercatat menjadi agama dengan jumlah pengikut terbanyak di dunia. Meskipun begitu, masih banyak kaum muslimin yang belum memahami apa arti Islam yang sebenarnya.

Pengertian secara bahasa maupun diambil dari Al-Qur’an, dan juga hasil ijtihad dan pemahaman para ulama. Untuk memahami kamu bisa membaca artikel ini sampai selesai ya.

Selain untuk menambah wawasan, menambah ilmu pengetahuan tentang Islam dan juga dengan mengetahui arti Islam yang sebenarnya akan membuatmu lebih cinta Islam dan meningkatkan keimanan. Karena, ada makna mulia yang terkandung dalam kata “Islam”.

Lalu, apa pengertian Islam secara detail menurut bahasa dan istilah? Mari kita simak dalam artikel dibawah ini.

Pengertian Islam 

pexels.com/Michael Burrows

Kata Islam sudah tidak asing lagi ditelinga kita. Islam menjadi salah satu agama yang paling banyak pengikutnya, termasuk di Indonesia. Terkadang, kata Islam sering dihubungkan dengan kata muslim. Padahal, keduanya memiliki arti yang berbeda satu sama lain. Islam sendiri merujuk sebuah Agama, sedangkan muslim merupakan sebutan bagi orang yang menganut agama Islam.

Pengertian Islam secara harfiah yaitu damai, tunduk, bersih, dan selamat. Sementara itu, arti Islam secara bahasa, Islam berasal dari bahasa Arab yaitu dari kata aslama-yuslimu-islaaman yang memiliki arti berserah diri kepada Allah, patuh, tunduk, dan taat.

Sedangkan jika dilihat asal katanya, Islam dapat diterjemahkan dari asal kata assalamu, saliim, istaslama, salaam, dan aslama. Apa arti masing-masing kata tersebut? Berikut penjelasannya:

  • Assalamu: Memiliki arti damai atau perdamaian. Islam merupakan agama yang damai, dan setiap umat muslim seharusnya menjaga perdamaian.
  • Saliim: Memiliki arti bersih dan suci. Hal ini adalah gambaran hati seorang muslim yang harusnya bersih dan suci, serta tidak melakukan perbuatan syirik atau menyekutukan Allah.
  • Istaslama: Memiliki arti berserah diri.
  • Salaam: Memiliki arti selamat atau keselamatan. Islam merupakan agama yang penuh keselamatan. Apabila seorang muslim menjalankan semua perintah Allah dan menjauhi larangannya, maka Allah akan menyelamatkan hidupnya di dunia dan diakhirat.
  • Aslama: Memiliki arti taat atau berserah diri. Maka seorang muslim hendaknya taat dan berserah diri kepada Allah Ta’ala.

Syaikhul Abdul Aziz bin Baz rahimahullah menjelaskan makna Islam, yaitu;

الاستسلام لله بالتوحيد، والانقياد له بالطاعة، إذلالا وخضوعا

“Berserah diri kepada Allah dengan mentauhidkan-Nya, dan taat serta patuh kepada-Nya, dengan penuh ketundukan dan perendahan diri.”

Itulah makna Islam. Apabila seseorang berkata aslama fulanun li fulanin, maka itu artinya fulan patuh dan tunduk pada si fulan serta akan menuruti apa yang diinginkannya. Dalam konteks Islam, maka maknanya taat dan patuh, serta berserah diri kepada Allah Ta’ala dengan mentauhidkan-Nya dan memurnikan amalan hanya untuk Allah Ta’ala. Menjalankan semua perintahnya dan menjauhi segala larangan-Nya.

Allah Azza wa Jalla berfirman :

إنَّ الدِّينَ عِنْدَ اللَّهِ الْإِسْلَامُ

“Sesungguhnya agama yang benar di sisi Allah adalah Islam.” [QS. Al Imran: 19].

Dan setiap orang yang memeluk Islam disebut Muslim, sebab ia patuh dan tunduk kepada Allah Ta’ala, dengan menjalankan perintahnya dan menjauhi segala larangan-Nya.

Dalam agama ‘Islam’ , mencakup segala apa yang diperintahkan Allah Subhanahu Wa ta’ala dan Rasul-Nya, seperti mendirikan sholat, menunaikan puasa, membayar zakat, pergi haji, dan ibadah lainnya. Semua ini dapat dinamakan Islam. Allah Ta’ala berfirman:

الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا

“pada hari ini telah kusempurnakan bagimu agamamu, dan telah kusempurnakan bagimu nikmat dari-Ku, dan Aku telah ridha Islam sebagai agamamu.”

[QS. Al-Maidah : 3].

Dalam surah lain, Allah Ta’ala juga berfirman :

وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الْإِسْلَامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الْآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ

“barangsiapa yang mencari agama selain Islam, maka tidak akan diterima. Dan ia kelak di akhirat akan menjadi orang yang merugi.” [QS. Al-Imran : 85].

Jadi, setiap Muslim yang taat, patuh, dan berserah diri kepada Allah Ta’ala dapat tercermin dari perkataannya, keyakinannya, dan amalannya. Dan agama Islam yang benar adalah yang mentaati perintah Allah dan Rasul-Nya, serta  menjauhi segala larangan-Nya.

Grameds bisa membaca buku  Pelajaran Agama Islam 3 pelajaran tentang agama Islam ini untuk mempelajari dan menambah wawasan tentang agama Islam yang mencakup segala aspek.

 

Tingkatan Islam

pexels.com/Talha Sungu

Seperti yang telah kita ketahui bahwa prinsip dalam agama Islam yang wajib diamalkan oleh kaum muslimin ada 3, yaitu :

  • Mengenal Allah Subhanahu Wa ta’ala
  • Mengenal Agama Islam dengan hadist atau dalil-dalilnya
  • Mengenal Nabi-Nya, yaitu Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam
  • Mengenal landasan dari prinsip agama Islam.

Dalam mengenal landasan dari prinsip agama Islam terdapat 3 tingkatan, yakni Islam, Iman dan Ihsan. Pada tiap tingkatannya memiliki rukun yang harus diketahui oleh setiap muslim. Berikut penjelasan setiap tingkatannya.

1. Tingkatan Pertama adalah ISLAM 

Agama Islam mempunyai 5 rukun, yaitu :

  • Mengucap dua kalimat syahadat (bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, dan Nabi Muhammad adalah utusan Allah)
  • Mendirikan shalat
  • Membayar zakat
  • Menunaikan puasa di bulan suci Ramadhan
  • Dan Menunaikan ibadah haji ke Baitullah jika mampu

Kelima rukun Islam tersebut sesuai sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam :

اْلإِسْلاَمُ أَنْ تَشْهَدَ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّداً رَسُوْلُ اللهِ، وَتُقِيْمَ الصَّلاَةَ، وَتُؤْتِيَ الزَّكاَةَ، وَتَصُوْمَ رَمَضَانَ، وَتَحُجَّ الْبَيْتَ إِنِ اسْتَطَعْتَ إِلَيْهِ سَبِيْلاً.

“Islam itu adalah engkau bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan benar melainkan hanya Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah, menegakkan shalat, membayar zakat, berpuasa di bulan Ramadhan dan menunaikan haji ke Baitullah jika engkau mampu menuju ke sana.”

Dan juga sabda lain Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, yaitu :

بُنِيَ اْلإِسْلاَمُ عَلَى خَمْسٍ: شَهَادَةِ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ، وَإِقَامِ الصَّلاَةِ، وَإِيْتَاءِ الزَّكَاةِ، وَصَوْمِ رَمَضَانَ وَحَجِّ الْبَيْتِ.

“Islam dibangun atas lima hal: bersaksi bahwa tidak ada ilah (sesembahan) yang berhak diibadahi dengan benar melainkan hanya Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah, menegakkan shalat, membayar zakat, berpuasa di bulan Ramadhan dan menunaikan haji ke Baitullah.”

2. Tingkatan Kedua adalah IMAN

Definisi dari iman menurut para ulama Ahlus Sunnah mencakup perbuatan dan juga perkataan, yakni meyakini sepenuhnya dengan hati, mengucapkannya dengan lisan, dan mengamalkannya. Hal ini bisa menambah ketaatan seseorang atau bahkan berkurang karena perbuatan dosa dan maksiat mereka.

Iman juga memiliki beberapa tingkatan, hal ini sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam:

َاْلإِيْمَانُ بِضْعٌ وَسَبْعُوْنَ أَوْ بِضْعٌ وَسِتُّوْنَ شُعْبَةً، فَأَفْضَلُهَا قَوْلُ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ، وَأَدْنَاهَا إِمَاطَةُ اْلأَذَى عَنِ الطَّرِيْقِ، وَالْحَيَاءُ شُعْبَةٌ مِنَ اْلإِيْمَانِ

“Iman memiliki lebih dari tujuh puluh cabang atau lebih dari enam puluh cabang, cabang yang paling tinggi adalah ucapan laa ilaaha illallaah, dan yang paling rendah adalah menyingkirkan duri (rintangan) dari jalan, dan malu adalah salah satu cabang iman.”

Hadist tersebut menunjukkan ada beberapa cabang iman dalam Islam, mulai dari yang tertinggi hingga terendah. Namun, ada rukun iman yang harus diketahui oleh setiap muslim. Rukun Iman tersebut ada 6, yaitu :

  1. Iman kepada Allah
  2. Iman kepada Malaikat-Malaikat Allah
  3. Iman kepada Kitab-Kitab Allah
  4. Iman kepada Rasul-Rasul Allah
  5. Iman kepada Hari Kiamat
  6. Iman kepada Qadha dan Qodar (takdir baik dan buruk)

Keenam rukun iman tersebut sesuai hadits yang diriwayatkan oleh Umar bin Khattab Radhiyallahu ‘anhu dari pertanyaan Malaikat Jibril Alaihissalam kepada Baginda Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, yaitu :

أَنْ تُؤْمِنَ بِاللهِ، وَمَلاَئِكَتِهِ، وَكُتُبِهِ، وَرُسُلِهِ، وَالْيَوْمِ اْلآخِِرِ، وَتُؤْمِنَ بِالْقَدَرِ خَيْرِهِ وَشَرِّهِ.

“Engkau beriman kepada Allah, Malaikat-Malaikat-Nya, Kitab-Kitab-Nya, Rasul-Rasul-Nya, hari Akhir, dan engkau beriman kepada takdir yang baik dan buruk.”

3. Tingkatan Ketiga adalah IHSAN

Pada tingkatan yang ke 3 yaitu Ihsan. Ihsan memiliki satu rukun yakni seseorang beribadah kepada Allah Ta’ala seakan-akan ia melihat-Nya, jika ia tidak melihat-Nya, maka sungguh Allah Azza wa Jalla melihatnya.

Hal ini dikisahkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Umar bin Khattab Radhiyallahu Anhu, dalam jawaban Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam saat ditanya oleh Malaikat Jibril Alaihissalam tentang Ihsan. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab :

أَنْ تَعْبُدَ اللهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ.

“Engkau beribadah kepada Allah seolah-olah engkau melihat-Nya, maka bila engkau tidak melihat-Nya, sesungguhnya Allah melihatmu.”

Dari hadist tersebut dapat disimpulkan bahwa makna ihsan secara bahasa yaitu memperbaiki amal, menekuninya dengan sungguh-sungguh, dan mengikhlaskannya. Sementara, menurut syari’at Islam, pengertian ihsan ini sesuai perkataan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadist.

Maksudnya, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam menerangkan ihsan bersifat memperbaiki lahir dan batin, dan menghadirkan kedekatan dengan Allah Ta’ala, yaitu seakan-akan Allah berada dekat di hadapanmu dan Allah melihatmu.

Hal tersebut tentu mengandung rasa cemas, takut, dan juga pengagungan kepada Allah Subhanahu Wa ta’ala. Sehingga seseorang mengikhlaskan ibadahnya hanya untuk Allah Ta’ala dengan cara memperbaikinya dan mencurahkan seluruh kemampuannya untuk menyempurnakannya.

Grameds ingin belajar lebih dalam tentang Islam? Kamu bisa membaca buku Ringkasan Fiqih Islam : Ibadah & Muamalah, untuk memahami bagaimana konsep ibadah dan muamalah dalam agama Islam untuk menjadi pedoman hidup sehari-hari dalam beribadah dan menjalin hubungan antar sesama.

 

Perintah Dan Larangan Dalam Islam 

Islam adalah agama yang lurus, mudah dan sempurna. Semua perkara dan permasalahan kehidupan manusia telah diatur dalam kitab suci Al-Quran. Lalu, apa saja perintah dan larangan dalam agama Islam?

Perintah Dalam Agama Islam 

  1. Islam memerintahkan untuk memurnikan ajaran dengan bertauhid secara murni, yaitu tidak menyekutukan Allah Subhanahu Wa ta’ala dan hanya menyembah dan beribadah kepada Allah saja.
  2. Islam memerintahkan juga untuk berakidah dengan benar, yaitu sesuai dengan pemahaman para Sahabat Rasulullah yang mendapat petunjuk. Yang demikian lebih mulia dan aman dari terjerumusnya akidah yang menyimpang dan kesesatan.
  3. Islam memerintahkan kita untuk berbakti kepada kedua orang tua kita, menyayanginya dan menghormatinya.
  4. Islam mengajarkan kita untuk menyambung tali silaturahmi dan menghormati tetangga.
  5. Islam mengajarkan agar kita berupaya dan berbuat untuk membantu dan memenuhi kebutuhan kaum muslimin yang kurang mampu, yaitu dengan membantu meringankan beban mereka dan meminimalisir kesengsaraan mereka.
  6. Islam mengajarkan agar memberi ucapan salam terlebih dahulu kepada setiap muslim jika bertemu, dan saling tolong menolong dalam kebaikan.
  7. Islam mengajarkan agar menjenguk orang yang sedang sakit, mendo’akan sesama muslim, mengantar jenazah, dan berziarah kubur.

Hal ini berdasarkan sabda Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam
حَقُّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ سِتٌّ قِيْلَ: مَا هُنَّ يَا رَسُوْلَ اللهِ؟ قَالَ: إِذَا لَقِيْتَهُ فَسَلِّمْ عَلَيْهِ، وَإِذَا دَعَاكَ فَأَجِبْهُ، وَإِذَا اسْتَنْصَحَكَ فَانْصَحْ لَهُ، وَإِذَا عَطَسَ فَحَمِدَ اللهَ فَشَمِّتْهُ، وَإِذَا مَرِضَ فَعُدْهُ، وَإِذَا مَاتَ فَاتَّبِعْهُ

“Hak seorang muslim atas muslim lainnya ada enam.” (Para Shahabat bertanya), “Apa saja wahai Rasulullah?” Beliau bersabda, “Apabila engkau berjumpa dengannya, maka ucapkanlah salam, bila ia mengundangmu, maka penuhilah undangannya, bila ia meminta nasihat, maka nasihatilah, bila ia bersin lalu mengucapkan tahmid (alhamdulillah), maka do’akanlah (dengan ucapan: ‘Yarhamukallaah’), bila ia sakit, maka jenguklah, dan bila ia wafat, maka antarkanlah jenazahnya (ke pemakaman).”

  1. Islam mengajarkan agar berlaku adil dan mencintai sesama muslim sebagaimana mencintai diri kita sendiri.
  2. Islam mengajarkan berikhtiar dalam mencari rezeki, hal ini untuk mengangkat derajat posisi yang lemah dan hina serta menjaga kehormatan diri.
  3. Islam mengajarkan agar setiap muslim berlaku amanah (dapat dipercaya), berbaik sangka (husnu zhan), menepati janji, berlomba-lomba dalam melakukan kebaikan, dan tidak tergesa-gesa dalam mengambil keputusan atau dalam segala perkara.

Larangan Dalam Agama Islam 

  1. Islam melarang syirik, baik syirik kecil maupun syirik akbar. Bahkan perbuatan syirik ini merupakan dosa besar yang tidak diampuni oleh Allah Azza wa Jalla. Maka jauhilah syirik, Allah Subhanahu Wa ta’ala berfirman:
    إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَن يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَن يَشَاءُ ۚ وَمَن يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدِ افْتَرَىٰ إِثْمًا عَظِيمًا
    “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni (dosa) karena mempersekutukan-Nya (syirik), dan Allah mengampuni (dosa) selainnya bagi siapa yang Dia kehendaki. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.” [An-Nisa’ (4) : 48].
  2. Islam melarang kekafiran, kedurhakaan, mengikuti hawa nafsu tercela, dan kefasikan.
  3. Islam melarang bid’ah, yaitu mengadakan suatu ajaran atau ibadah baru dalam agama.
  4. Islam melarang riba, segala transaksi riba dan melarang memakan harta riba. Allah Ta’ala melaknat semua orang yang melakukan transaksi riba, makan riba, saksinya, wakilnya, dan penulisnya.
  5. Islam melarang umatnya memiliki sifat takabur, hasad, ujub (bangga diri), dengki, memaki dan mencela orang lain, dan tidak boleh mengganggu tetangga.
  6. Islam melarang perbuatan seperti menggunjing (ghibah), yaitu membuka, membicarakan aib dan keburukan orang lain.
  7. Islam melarang perbuatan adu domba (namimah), yaitu memprovokasi antar sesama untuk bermusuhan dan bertengkar sehingga menimbulkan kegaduhan dan kerusakan.
  8. Islam melarang banyak bicara, apalagi hal yang tidak berguna atau membicarakan berita yang belum tentu benar, dan menyebarluaskan rahasia orang lain, menganggap remeh dan memandang rendah orang lain.
  9. Islam melarang perbuatan mencaci-maki, mengolok-olok, mencela, mengutuk, dan ungkapan-ungkapan buruk lainnya. Dilarang memanggil orang lain dengan sebutan atau panggilan yang buruk.
  10. Islam melarang kita banyak bertengkar, bercanda yang hina, berdebat, dan meremehkan dan merendahkan orang lain.
  11. Islam melarang pengkhianatan, perbuatan fitnah, ingkar janji yang menyebabkan ketidakpastian bagi orang lain.
  12. Islam melarang perbuatan durhaka, baik kepada kedua orang tua, guru, dan para orang tua lain.
  13. Islam melarang memutus hubungan silaturahmi, baik dengan tetangga, sanak saudara, kerabat famili terdekat, maupun teman sesama muslim.
  14. Islam melarang berburuk sangka, dan perbuatan mencari-cari kesalahan orang lain.
  15. Islam melarang mencukur alis, mengerik bulu wajah, menyambung rambut, membuat tato, dan membuka aurat.
  16. Islam juga melarang minuman keras (khamr), perjudian dan melarang memperjualbelikan atau mengkonsumsi narkoba.
  17. Islam melarang perbuatan curang dalam takaran timbangan (jual-beli), promosi palsu dan dusta, serta menggunakan harta untuk hal yang diharamkan.
  18.  Islam melarang permusuhan dan perbuatan saling menjauhi antar sesama, sifat acuh, dan saling bermusuhan, serta tidak boleh membiarkan seorang muslim tidak menyapa saudaranya lebih dari 3 hari.
  19. Islam melarang perzinahan, lesbian, LGBT, homoseks, dan segala perbuatan tercela yang menyimpang. Dan juga dilarang membunuh, karena itu semua diharamkan oleh Allah Azza wa Jalla.
  20. Islam melarang menyuap orang lain atau menerima uang sogokan (uang suap).

Kita harus hidup sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah ya Grameds, hidup dengan akhlak yang mulia, dan senantiasa menjalankan apa yang diperintahkan Allah dan menjauhi apa yang dilarang. Kamu bisa belajar bagaimana cara Rasulullah hidup dengan akhlak yang mulia melalui buku 24 Jam Menapaki Jejak Rasul (Tuntunan Hidup Islami).

Itulah beberapa perintah-perintah dan larangan-larangan dalam agama Islam yang harus Grameds terapkan.

Kesimpulan 

Dengan mempelajari dan mengetahui indahnya Islam, maka menjadi bukti kebenaran bahwa agama Islam adalah satu-satunya agama terbaik yang diterima di sisi Allah Subhanahu Wa ta’ala.

Demikianlah ulasan singkat mengenai pengertian Islam, tingkatan Islam, serta berbagai perintah dan larangannya. Semoga kita senantiasa menjadi muslim yang baik ya, Grameds. Aamiin.

Jika sobat grameds membutuhkan buku-buku terkait agama Islam, maka Gramedia.com siap menemani dan mengisi bacaan kalian dengan buku-buku yang tersedia di Gramedia. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis : Veronika Novi

Rujukan :

  • https://mui.or.id/tanya-jawab-keislaman/28357/apa-makna-Islam/
  • https://www.google.com/amp/s/www.brilio.net/amp/wow/pengertian-Islam-menurut-bahasa-alquran-hadits-dan-ulama-200423k.html
  • https://almanhaj.or.id/3192-pengertian-Islam-dan-tingkatannya.html
  • https://muslim.or.id/26891-makna-Islam.html

 

About the author

Nandy

Perkenalkan saya Nandy dan saya memiliki ketertarikan dalam dunia menulis. Saya juga suka membaca buku, sehingga beberapa buku yang pernah saya baca akan direview.

Kontak media sosial Linkedin saya