in

Review Novel Dia Aurora Karya Nurwina Sari: Gadis yang Berjuang dalam Rahasia dan Trauma

Dia Aurora merupakan salah satu novel yang mampu menembus industri literasi digital sekaligus konvensional. Nurwina Sari sang penulis pertama kali mempublikasikan novel ini di platform Wattpad dan sampai artikel ini ditulis telah mampu meraih jutaan pembaca.

Kesuksesan novel Dia Aurora makin melejit setelah kisah ini diterbitkan menjadi buku fisik. Ending dari kisah ini memang akan ditemukan di versi cetak sebab hanya sebagian isi novel yang ditayangkan di Wattpad.

Kita bisa saja mengatakan Dia Aurora seperti kisah dalam novel lainnya mengenai luka, kesedihan, dan perjuangan melalui semua itu. Namun, tentu saja kisah dalam novel ini memiliki magnet tersendiri hingga mampu mendapat atensi sedemikian besar.

Jadi, seperti apakah Novel Dia Aurora yang mampu menggaet jutaan pembaca ini? Yuk, simak review novel Dia Aurora yang akan membuat kita belajar mengenai kenyataan, salah satunya apa yang sudah tiada di dalam kehidupan kita, tidak akan hadir dalam wujud yang persis sama untuk kedua kalinya.

Jika Grameds tertarik membaca kisah dalam novel Dia Aurora, kamu bisa mendapatkannya dengan klik link di bawah ini.

 

Sinopsis Novel Dia Aurora

Sumber: gramedia.com

Judul buku: Dia Aurora

Penulis Nurwina Sari

Tanggal terbit: 29 Maret 2022

ISBN: 9786233100458

Penerbit: Romancious

Novel Dia Aurora merupakan fiksi remaja yang mengisahkan kehidupan seorang gadis bernama Aurelani Aurora. Perjalanan hidup yang seperti tanpa jeda dalam kepiluan.

Aurora  harus menghadapi kepergian laki-laki yang begitu mengasihinya Angkasa Naufal Merapi untuk selama-lama pada 2 tahun lalu. Lalu, hari ini ia kembali harus menerima kenyataan ditinggal sosok yang begitu dicintainya, Sang Ayah.

Aurora benar-benar harus memulai kehidupan dewasanya dengan mandiri dan sendiri, tanpa mama, ayah, juga kekasih. Meski begitu, Aurora selalu menyimpan ingatan bahagia bersama mereka.

Ia bisa mengenang kehidupan bahagia selama 4 tahun bersama Sang Mama. Aurora juga selalu ingat bagaimana ayahnya selalu menjaga dan membuatnya tegar selama 19 tahun kehidupannya.

“4 tahun bareng Mama, 19 tahun bareng Ayah,” lanjut Aurora. “Hidup ternyata adalah bahagia yang akan sedih ya, Tan? Juga sedih yang akan bahagia lagi setelahnya.”

“Dulu, pas Mama nggak ada, ada Ayah yang hebat banget meluk Aurora, ada Ayah yang selalu ada. Tapi, sekarang, dia juga pergi,” kata Aurora.

Percakapan ini terjadi saat genap tujuh hari kepergian ayah Aurora dengan Tante Lestari, adik ayahnya. Meski tetap merasakan kesendirian, tapi Aurora masih bersyukur karena Tante Lestari telah berjanji akan menjaga dan menemaninya.

Lebih dari itu, Aurora juga masih memiliki para sahabat yang sudah seperti keluarga yang disebut SATROVA. Sebuah perkumpulan semasa sekolah yang terus dibesarkan hingga membentuk persaudaraan yang solid.

SATROVA terus menjaga Aurora sebab gang ini pernah dipimpin oleh Angkasa yang sosoknya sangat disegani di masanya. Nama Sang Kekasih yang begitu menyayangi Aurora itu dikenal di mana pun, dan meski sudah beberapa tahun kembali ke pangkuan-Nya, SATROVA tetap menyayangi sekaligus melindungi “Ibu Ketua” mereka.

Selepas masa berkabung atas kepergian Sang Ayah, Aurora bersama Tante Lestari memutuskan untuk pindah ke Makassar. Dan malam sebelum kepindahannya, Aurora mengenang segala kisah hidup yang sudah ia lewati.

Silih berganti kenangan bersama Ayah, Angkasa, bahkan ucapan yang pernah dilontarkan Dokter Gia yang selama ini merawatnya hadir dan menjadi potongan-potongan adegan di kepala Aurora. Dari lantai dua rumah megah yang kini sudah benar-benar kosong, Aurora memutar tiap adegan yang tersisa.

Ayahnya dulu pernah bilang, “Ayah itu bersama Aurel, selalu.” Aurora memegang dadanya, merasakan detak jantungnya sendiri. Kini giliran ucapan Dokter Gia yang muncul, “Yang berdetak itu sedang menyemangatimu.” Lalu disusul dengan ucapan Angkasa, “Detakan itu karena gue.”

Kemudian, Aurora tersenyum kecut, dia memeluk dirinya sendiri saat itu. Ternyata, tentang sedih, penawarnya memang tidak ada, selain mengikhlaskan.

Berkali-kali mengalami kehilangan membuat Aurora tidak bisa sepenuhnya menjalani hari-hari yang baru meski kini dirinya sudah tinggal di wilayah berbeda, Makassar. Aurora masih dengan kebiasaannya mengetikkan pesan ke nomor ponsel Angkasa, sekadar menceritakan yang sedang dirasakannya.

Di Makassar, di kampus tempat Aurora kini melanjutkan studi, memang ada beberapa lelaki yang berusaha mendekatinya. Namun, Aurora menyadari dirinya masih terikat pada setiap kenangan bahkan kepedihan yang telah hadir di hidupnya.

Sementara itu, sahabat-sahabat Aurora dari SATROVA terus menjaga sekaligus berusaha membuat Aurora membuka hatinya kembali untuk laki-laki selain Angkasa. Mereka ingin Aurora membuka diri untuk banyak kebahagiaan lain yang siap menghampirinya.

Namun, tak semudah itu membuat Aurora yang pribadinya sudah ditempa pahitnya kehidupan menjadi jatuh cinta kembali. Memang ada seseorang yang matanya sangat mirip dengan Angkasa yang ia kasihi, bahkan ada seorang lain yang juga memiliki nama Angkasa, tapi hatinya tetap tidak mudah cair.

Kisah dalam novel Dia Aurora ini benar-benar membuat gemas pembaca, karena Aurora menjadi sosok perempuan yang penuh keistimewaan, tapi hatinya tidak mudah luluh. Tiap kejadian dalam hari-harinya selalu terganjal kenangan.

Jadi, kita perlu benar-benar menyelesaikan membaca novel ini sampai habis untuk tahu, apakah hari-hari Aurora akan kembali ceria dengan sosok laki-laki pengganti sang kekasih, atau ia akan tetap dengan kebiasaannya menyapa Angkasa Naufal Merapi dengan ketikan di ponselnya?

 

Review Novel Dia Aurora: Sekuel Novel Dia Angkasa

Pros & Cons

Pros
  • Novel remaja yang ringan, cocok untuk penikmat romansa
  • Sarat pesan moral positif, utamanya mengenai perjuangan hidup
  • Kisahnya relate dengan keseharian kebanyakan orang dan terbukti disukai karena sudah dibaca jutaan orang
Cons
  • Ada terlalu banyak karakter pendukung yang digambarkan dalam cerita
  • Adanya 2 penokohan dengan nama yang sama membuat jalan cerita lebih mudah ditebak

Novel Dia Aurora merupakan sekuel dari novel Dia Angkasa yang kepopulerannya sama besar dengan meraup jutaan pembaca. Saat rilis pertama kali, novel Dia Aurora terjual ribuan hanya dalam waktu beberapa jam saja di e-commerce.

Novel remaja ini berhasil membuat para pembaca jatuh cinta, tapi sekaligus merasakan pedih dan luka yang rasanya tak kunjung pulih karena kepergian orang yang dikasihi. Kisah ini bermula dari kehidupan tokoh utama yaitu Angkasa yang merupakan ‘pentolan’ di sekolahnya dan Aurora si gadis berbando biru.

Jika Grameds ingin membaca lebih dahulu awal mula kisah ini, kamu bisa mendapatkan novel Dia Angkasa karya Nurwina Sari dengan klik gambar buku atau klik tombol “beli sekarang” di bawah ini.

 

Dalam novel Dia Angkasa, dikisahkan Angkasa Naufal Merapi sebagai sosok remaja lelaki yang identik dengan dasi yang diikat di kepalanya. Angkasa menjadi siswa berandalan nomor satu yang disegani di SMA Andromeda hingga menjadi ketua perkumpulan besar bernama SATROVA.

Perjalanan hidup ternyata mempertemukan Angkasa dengan wanita berbando biru. Wanita ini menjadi pengecualian dalam diri Angkasa karena ia berhasil meredakan ego dan sifat keras kepala dalam diri Angkasa. Wanita ini adalah Aurelani Aurora.

Angkasa sangat menjaga Aurora dengan baik. Tapi takdir membuat keduanya bertemu untuk berpisah selamanya akibat kecelakaan yang dialami Angkasa.

Kepergian Angkasa meninggalkan kisah yang tak selesai bagi Aurora. Perjalanan kehidupan Aurora selanjutnya inilah yang diceritakan dalam novel Dia Aurora.

“Tentang ‘tergantikan’ mungkin hanya akan jadi kata pengandaian yang akan hidup selamanya. Karena bagi Aurora, Angkasa tidak akan selesai meskipun umurnya habis.”

Setiap kisah dalam karya Nurwina Sari rupanya menyentuh kehidupan sehari-hari para remaja yang masih bersekolah hingga kuliah. Keseharian yang ringan tapi sarat makna, mungkin dua hal ini yang membuat novel Dia Aurora dibaca hingga jutaan kali.

Novel ini disampaikan dengan bahasa sederhana dan kekinian, jadi jika Grameds menyukai bacaan yang bisa habis dalam sekali duduk atau tidak memerlukan waktu berhari-hari untuk menamatkannya ini menjadi bacaan yang sesuai.

Meski pada beberapa bagian terdapat alur cerita terasa lambat dan di bagian lain bisa berubah cepat, tapi hal ini tidak mengacaukan tema kisah yang diangkat. Hanya saja pembaca perlu lebih berkonsentrasi dalam mengikuti ceritanya, apalagi jika belum pernah membaca novel Dia Angkasa.

Saat membaca novel Dia Aurora, Grameds juga akan disuguhi cukup banyak tokoh dengan penjabaran karakter yang khas. Kebanyakan tokoh yang dihadirkan merupakan teman-teman Aurora yang tergabung dalam kelompok SATROVA.

Penokohan teman-teman Aurora ini cukup menarik, tapi terkadang menganggu karena terlalu banyak karakter yang harus dibayangkan dan diikuti kisahnya.

Secara umum Dia Aurora merupakan novel yang menarik untuk dibaca kapan saja. Sosok Aurora yang mandiri namun rapuh bisa menjadi inspirasi para remaja. Utamanya tentang bagaimana melewati peristiwa kehilangan orang yang sangat berarti di hidup kita dengan tetap tegar, walaupun kita tahu semua itu tidak akan pernah hadir kembali.

Nilai Kehidupan dalam Novel Dia Aurora dan Karya Nurwina Sari Lainnya

Membaca buku yang memiliki pesan-pesan kehidupan sungguh sangat menyenangkan. Kita tak hanya mendapatkan hiburan, tapi juga bisa memetik pelajaran untuk mengembangkan diri.

Begitu pun saat menamatkan novel Dia Aurora. Grameds bisa merasakan bagaimana menjalankan lika-liku kehidupan yang rumit bahkan kehilangan yang bertubi-tubi.

Aurora sebagai tokoh utama membuat pembaca bisa merasakan hidup dalam trauma. Namun, novel ini juga dengan tegas menggambarkan bagaimana persahabatan yang tulus mampu menyelamatkan hidup seseorang.

Kekeluargaan yang tumbuh di kelompok SATROVA menjadi cerminan support system yang dibutuhkan tiap individu, utamanya bagi mereka yang sedang terpuruk dan harus menjalani kehidupan dengan beban masing-masing.

Nurwina Sari mampu menjadikan Aurora sebagai wakil bagi para remaja di luar sana yang tidak bisa menghindar dari takdir yang membuatnya merasa sendirian di dunia ini. Namun, waktu pula lah yang membentuknya menjadi dewasa dan lebih kuat.

Nurwina Sari memang penulis yang mumpuni dalam menghadirkan kisah kehilangan sekaligus menjadi tegar dalam kondisi kehidupan yang ada. Ia menulis kisah lain dalam novel Dia Bara dengan setting cerita yang masih berkaitan dengan kelompok SATROVA.

Dalam novel Dia Bara, Nurwina Sari mampu membuat pembaca seperti gagal move on karena merasakan rindu yang menggebu-gebu, tapi rindu tersebut tak tahu harus disandarkan ke mana.

Grameds bisa membaca novel Dia Bara dengan klik gambar buku atau klik tombol “beli sekarang” berikut.

 

Demikian review novel Dia Aurora dan sekelumit kisah dalam novel Dia Angkasa dan Dia Bara yang saling berkaitan dan menjadi best seller. Nah, biar Grameds nggak penasaran lagi dengan akhir cerita dari novel Dia Aurora, maka dapatkan segera semua karya Nurwina Sari ini di gramedia.com. Sebagai #SahabatTanpaBatas Gramedia akan selalu memberikan produk berkualitas agar kamu memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Imaginarium

Written by Nandy

Perkenalkan saya Nandy dan saya memiliki ketertarikan dalam dunia menulis. Saya juga suka membaca buku, sehingga beberapa buku yang pernah saya baca akan direview.

Kontak media sosial Linkedin saya Nandy