Ciri-Ciri Ikan – Grameds pasti tidak asing bukan dengan keberadaan hewan ikan? Ikan adalah hewan yang mudah kita jumpai, misalnya di pasar, di sungai, di rawa, atau di waduk. Hewan ikan juga sering dipelihara oleh banyak orang. Mereka memelihara ikan ditempatkan di sebuah akuarium atau di kolam khusus ikan, bahkan ada juga yang memelihara ikan di bak mandi.
Hewan ikan memiliki banyak jenisnya dan setiap ikan tidak semua dapat hidup di air yang sama. Ada ikan yang hidup di air asin, di air tawar, dan lain-lain. Menurut penelitian, kira-kira terdapat 27.000 jenis ikan yang hidup di seluruh penjuru dunia ini.
Ikan dapat masuk dalam kategori hewan berdarah dingin dan ukuran suhu tubuhnya dipengaruhi oleh bagaimana kondisi lingkungannya.
Grameds, kita semua pasti tahu bahwa hewan ikan itu bernapas menggunakan insang, yakni organ dalam ikan yang memiliki ribuan pembuluh darah kecil atau kapiler. Keberadaan insang dalam ikan ini mempunyai fungsi untuk menyaring oksigen untuk dialirkan ke dalam aliran darah pada seluruh tubuh ikan.
Lalu, apa saja ya ciri-ciri ikan itu? Bagaimana pula klasifikasi ikan berdasarkan habitatnya? Yuk simak penjelasan mengenai ciri-ciri dan klasifikasi ikan berikut ini!
Table of Contents
Ciri-Ciri Ikan Secara Umum
- Ikan bertempat tinggal atau hidup di air, baik itu air laut atau air tawar.
- Ikan bergerak dengan cara berenang menggunakan sirip dan ekornya.
- Makanan ikan adalah makhluk hidup yang ukurannya lebih kecil darinya, seperti plankton dan tumbuhan air. Untuk ikan hias, makanannya dapat berupa makanan ikan yang sering dijual di toko ikan.
- Ikan bernapas menggunakan insang.
- Ikan dapat dengan mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan selama hidup di air.
- Ikan berkembang biak dengan cara bertelur, tetapi ada juga jenis ikan yang bersifat vivipar (melahirkan).
- Ikan memiliki alat indera berupa mata, telinga dalam, dan gurat sisi yang berfungsi untuk mengetahui perubahan tekanan air.
- Hampir semua jenis ikan memiliki tubuh yang ditutupi oleh sisik dan berlendir.
- Sistem peredaran pada ikan adalah tunggal, yakni peredaran darahnya hanya dilakukan satu kali melalui jantung.
- Alat ekskresi pada ikan adalah menggunakan ginjal yang berjenis pronefron dan mesonefros. Proses ekskresi pada hewan adalah proses mengeluarkan produk limbah sisa metabolisme dan bahan-bahan yang tidak berguna lainnya dari tubuh hewan tersebut.
- Sistem koordinasi terhadap sistem saraf pusat pada ikan adalah otak dan sistem tulang belakang beserta sistem hormon.
- Ikan mengalami sistem fertilisasi secara internal (dalam tubuh) dan eksternal (luar tubuh). Sistem fertilisasi pada hewan adalah proses penyatuan ovum atau sel telur dengan spermatozoa. Proses tersebut menjadi tahap awal dalam pembentukan embrio.
- Ikan adalah hewan yang memiliki tulang belakang atau vertebrata.
Struktur Tubuh Ikan
Semua makhluk hidup di planet ini memiliki struktur tubuh yang berbeda-beda satu sama lain. Dalam dunia ikan, struktur tubuhnya kurang lebih sama dengan berbagai jenis ikan lainnya. Apabila terdapat perbedaan bentuk tubuh ikan itu karena adanya adaptasi terhadap habitat dan cara hidup dari masing-masing ikan.
Nah, berikut penjelasan mengenai struktur tubuh ikan!
Secara umum, tubuh ikan terbagi menjadi tiga yakni kepala, tubuh, dan ekor. Bagian kepala adalah bagian dari ujung mulut terdepan ikan sampai ujung operculum atau tutup insang paling belakang. Pada bagian kepala ini, terdapat organ sensorik dengan gurat sisi yang dapat berguna untuk mengetahui tekanan air. Lalu, dalam bagian kepala juga ada otak yang berfungsi sebagai pusat keseimbangan dan pergerakan bagi ikan.
Pada bagian tubuh ikan, terdapat kulit dan sisik yang berguna untuk perlindungan tubuh dan sekresi kelenjar ikan. Selanjutnya, pada bagian tubuh luar ikan, juga terdapat sirip yang berfungsi sebagai penentu arah dan posisi ikan ketika berenang.
Di dalam tubuh ikan, terdapat insang yang berbentuk seperti lembaran tipis berwarna merah muda dan selalu lembab. Insang ini berfungsi sebagai alat pernapasan ikan dan memiliki filamen. Filamen ini adalah organ dalam tubuh ikan yang memiliki banyak pembuluh darah dan berfungsi sebagai alat pertukaran gas.
Pada organ dalam ikan, terdapat enzim yang terdapat di lambung dan usus yang berguna untuk sistem metabolisme ikan. Jadi, ikan tidak selalu dapat mengunyah makanannya, tetapi dapat menelan langsung dapat memotong makanan tersebut. Dalam hal ini, enzim tersebut berperan besar dalam sistem metabolisme ikan.
Belajar Sains Sulit dan Membosankan? Kamu Bisa Belajar Sains dengan Seru dan Menyenangkan Disini!
Selanjutnya, ada hati ikan yang merupakan organ dalam terbesar pada tubuh ikan. Pada hati ikan, terdapat gula yang nantinya akan diubah menjadi glikogen dan disimpan sebagai cadangan energi ikan. Beberapa ikan tertentu, memiliki lemak dalam jumlah yang banyak dalam hatinya, terutama ikan cod dan ikan cucut.
Klasifikasi Ikan Berdasarkan Habitatnya
Habitat ikan secara umum adalah air tawar dan air laut. Nah, berikut adalah pembagian jenis ikan berdasarkan habitat airnya.
Ikan Air Tawar
1. Ikan Lele
Ikan lele banyak hidup di sungai, rawa, hingga sawah genangan air. Namun, saat ini sudah banyak budidaya ikan lele yang ditempatkan pada kolam yang diisi dengan air tawar. Ikan jenis ini mudah ditemukan dengan ciri khusus badannya yang pipih memanjang, memiliki “kumis” pada ujung kepalanya, dan tubuhnya yang licin.
Di Indonesia, ikan lele memiliki spesies yang banyak ditemukan di seluruh daerah. Misalnya, ikan lele di Jawa Tengah, ikan kalang di Sumatera Barat, ikan seungko di Aceh, dan lain-lain.
Ikan lele ini bersifat nokturnal atau aktif mencari makanan ketika malam hari. Pada siang hari, biasanya ikan lele bersembunyi di tempat yang gelap. Ikan lele ini disukai oleh banyak orang untuk dijadikan sebagai makanan dengan pengolahan yang paling populer adalah dengan digoreng.
Hal tersebut karena ikan lele mudah didapatkan dan juga mengandung vitamin D. Selain itu, ikan lele yang berasal dari budidaya bahkan mengandung asam lemak omega-3 yang rendah.
2. Ikan Nila
Ikan nila disebut demikian karena pertama kali ditemukan di sungai Nil, Mesir. Ikan ini populer di Indonesia karena mudah ditemukan untuk dikonsumsi sebagai lauk. Menurut penelitian, ikan nila adalah jenis omnivora yakni hewan pemakan segalanya, mulai dari plankton hingga aneka tumbuhan laut.
Ikan nila biasanya berukuran paling besar adalah sekitar 30 cm dengan adanya sirip punggung yang tajam dan sirip dubur. Tubuh ikan nila berwarna hitam atau abu-abu, dengan beberapa belang pada ikan nila dewasa.
Sekali berkembang biak, ikan nila dapat menghasilkan telur sebanyak 300-1.500 butir, bergantung pada ukuran tubuhnya. Ikan jenis ini mudah untuk dipelihara, maka dari itu banyak masyarakat yang membudidayakannya sebagai ikan konsumsi.
Ikan nila apabila dijual di pasaran, memiliki harga jual yang rendah. Selain itu, ikan ini juga mengandung asam lemak omega-6 yang tinggi dan kurang baik untuk dikonsumsi bagi mereka yang memiliki penyakit peredaran darah.
3. Ikan Mas
Ikan mas sering disebut juga dengan ikan karper yang tersebar di beberapa negara, termasuk di Indonesia. Ikan ini memiliki ciri khas berupa sisik yang tersusun teratur pada seluruh tubuhnya. Bentuk ikan mas adalah agak memanjang dan pipih tegak. Pada bagian mulut, terdapat dua pasang sungut yang berukuran pendek.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Djoko Suseno pada tahun 2000, keberadaan ikan mas di Indonesia adalah berasal dari daratan Eropa dan Tiongkok. Ikan mas biasa hidup di air tawar yang tidak terlalu dalam, misalnya di pinggiran sungai atau danau.
Ikan mas termasuk hewan yang memakan segalanya atau omnivora, mulai dari tumbuhan air hingga binatang air kecil. Selanjutnya, ikan mas juga memiliki banyak spesies, misalnya Ikan Mas Majalaya, Ikan Mas Yamato, Ikan Mas Merah, dan lain-lain.
Selain itu, ikan mas tidak hanya dapat dibudidayakan sebagai bahan konsumsi saja tetapi juga dapat sebagai ikan hias. Salah satu jenis ikan mas hias adalah ikan koi yang berasal dari Jepang.
Ikan Air Laut
1. Ikan Hiu
Ikan hiu adalah salah satu jenis ikan yang paling mematikan di planet bumi ini. Ikan hiu memiliki kulit dermal denticles yakni sisik keras yang menutupi tubuh untuk melindungi kulit mereka dari kerusakan, parasit, serta untuk menambah dinamika air laut.
Ikan hiu mempunyai ciri khusus yang moncongnya yang besar disertai gigi yang tajam. Hiu memiliki banyak spesies dan yang paling besar adalah Rhincodon Typus yang memiliki ukuran sekitar 12 meter. Makanan ikan hiu adalah plankton dan ikan kecil lainnya. Namun, hiu juga dapat memangsa manusia.
Ikan ini banyak ditangkap oleh manusia bahkan saat ini terancam punah. Namun, saat ini juga terdapat organisasi khusus untuk melakukan kampanye dalam pembatasan menangkap hiu, salah satunya adalah Shark Trust.
Ikan hiu kerap dikaitkan dengan mitologi beberapa negara, salah satunya di Hawaii. Pada mitologi tersebut, ikan hiu dipercaya sebagai penjaga samudera. Sedangkan di Samudera Pasifik, ikan hiu dipercaya sebagai dewa pemakan jiwa-jiwa yang tersesat.
2. Ikan Pari
Ikan pari memiliki banyak jenis, salah satunya adalah ikan pari manta yang menjadi spesies ikan pari terbesar di dunia. Ikan pari dikenal dengan nama ikan Peh yang memiliki tulang rawan. Ciri khusus ikan pari adalah bentuk tubuhnya yang gepeng dan melebar, dengan sepasang sirip dada yang melebar serta menyatu pada sisi kanan-kiri kepalanya.
Beberapa jenis ikan pari memiliki duri penyengat yang tidak berbahaya. Ikan pari akan menyengat apabila dirinya diganggu atau tidak sengak terinjak oleh kaki manusia. Ikan pari dikabarkan dapat memasuki perairan tawar, tetapi tidak sampai di bagian hulu.
3. Ikan Sarden
Ikan sarden adalah jenis ikan yang populer karena sering dikonsumsi dalam bentuk kaleng. Ikan sarden atau sering disebut dengan ikan lemuru memiliki ukuran kecil dan ramping sekitar 15-20 cm. Ikan ini mudah ditemukan berenang dalam kelompok besar di dekat permukaan laut yang tidak jauh dari pesisir pantai.
Ikan sarden menjadi jenis ikan yang mudah busuk, maka dari itu sering diolah menjadi ikan asin, ikan pindang, hingga makanan olahan kaleng. Ikan ini menjadi lauk favorit di penjuru dunia karena memiliki beragam manfaat bagi kesehatan. Ikan sarden mengandung asam lemak omega-3 dan vitamin D yang tinggi.
Nah, itulah penjelasan mengenai ciri-ciri, struktur, dan klasifikasi ikan berdasarkan habitatnya. Ikan juga dapat menjadi komoditas budidaya yang menguntungkan lho… Apakah Grameds berminat untuk membudidayakan ikan guna mendapatkan pundi-pundi rupiah?
Rekomendasi Buku & Artikel Terkait
- Akuaponik
- Jenis Ikan Konsumsi
- Ikan Hias Air Laut
- Ikan Hias Air Tawar
- Budidaya Ikan Air Tawar
- Jenis Ikan Hias Aquarium
- Budidaya Ikan Gabus
- Budidaya Ikan Koi
- Cara Merawat Ikan Koi
- Budidaya Ikan Cupang
- Budidaya Ikan Mas Koki
- Budidaya Ikan Mas
- Budidaya Ikan Lele
- Budidaya Ikan Patin
- Budidaya Ikan Guppy
- Cara Merawat Ikan Guppy
- Cara Merawat Kura Kura
- Budidaya Ikan Nila
- Budidaya Ikan Gurame
- Budidaya Lobster Air Tawar
- Jenis Hewan Laut
- Ikan Mola
- Ikan Dorado
- Ikan Palmas
- Jenis Ikan Koi dan Harganya
- jenis Ikan Channa
- jenis Ikan Cupang
- Jenis Ikan Louhan
- Jenis Kura Kura Peliharaan
- Fakta Kura Kura Brazil
- Umur Ikan Cupang
- Umpan Ikan Nila
ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."
- Custom log
- Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
- Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
- Tersedia dalam platform Android dan IOS
- Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
- Laporan statistik lengkap
- Aplikasi aman, praktis, dan efisien