in

Budidaya Vanili yang Mudah Untuk Dipraktikkan di Rumah

Budidaya Vanili – Kamu memiliki halaman rumah yang kosong? Apabila iya, mungkin kamu bisa memanfaatkannya untuk melakukan budidaya tanaman, misalnya vanili. Selain bisa untuk konsumsi pribadi, vanili juga memiliki nilai jual yang tinggi loh. Oleh sebab itu, kamu perlu mengenali cara budidaya vanili di rumah yang mudah dipraktikkan bagi pemula. 

Vanili bisa dikatakan sebagai tanaman yang mudah diolah serta dikonsumsi. Oleh sebab itu, mencoba menuai untung dari budidaya vanili adalah hal yang tepat. 

Dengan menanam Vanili, maka halaman rumah yang tadinya kosong akan bisa menghasilkan rejeki. Jadi, kamu berniat untuk budidaya Vanili? Sebelum membahas budidaya vanili, yuk kita kenal lebih dekat mengenai vanili.

 

Pengertian Vanili

Tanaman yang dikategorikan sebagai salah satu tanaman rempah ini pada awalnya banyak ditemukan di Meksiko. Untuk membudidayakan tanaman vanili, tidak sedikit petani yang melakukan penyerbukan, kemudian membawanya pada negara tropis yang berbeda-beda. Berawal dari itulah, tanaman vanili bisa tumbuh dan berkembang dengan mudah.

Tahukah kamu? Indonesia menjadi salah satu negara dengan penghasil vanili terbesar di dunia. Tidak hanya itu, Indonesia juga mampu memasok vanili sebanyak dua pertiga yang ada di seluruh dunia. Padahal, harga dari rempah vanili juga tidak murah. Oleh sebab itu, vanili menjadi salah satu komoditas andalan Indonesia. 

Namun, tanaman vanili ternyata hanya dapat tumbuh melalui penyerbukan yang tepat. Selain itu, proses budidayanya juga  sangat rumit dan panjang. Akan tetapi, kamu tidak perlu khawatir karena saat ini sudah banyak yang berhasil menanam dan melakukan proses budidaya vanili sendiri di lapangan terbuka ataupun halaman rumah yang berukuran kecil.

 

Sejarah Penyebaran Vanili ke Seluruh Dunia

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, vanili pada mulanya hanya tumbuh di Meksiko. Salah satu suku pedalaman Meksiko, Suku Aztec memanfaatkan vanili sebagai pewangi pada minuman cokelat. Hal itu dilakukannya pada abad ke-15. 

Minuman cokelat yang dikenal sebagai cacahuate itu selalu menjadi hidangan wajib pada ritual kebudayaan Suku Aztec. Mereka pun menyebut vanili sebagai Thilxochitl yang memiliki Black Flowers atau bunga hitam. 

Cek di Balik Pena : Beby Chaesara

Pada tahun 1519, Fernando Cartos yang berasal dari Eropa mengunjungi Meksiko, kemudian mencicipi minuman cacahuatl. Setelah pulang dari Meksiko, Fernando Cartos kemudian memperkenalkan vanili kepada teman-temanya di Eropa. 

Setelah memperkenalkan kepada teman-temannya, vanili tampak mulai diminati serta menjadi komoditas yang dibawa dari Meksiko ke Eropa. 

Tidak berhenti di sana, pada tahun 1602 apoteker Ratu Inggris Elizabeth I yang bernama Hugh Morgan memberi saran penambahan vanili sebagai penambah cita rasa dan aroma makanan atau minuman. 

Pada tahun 1700-an, akhirnya vanili telah menjadi bahan tambahan pada banyak produk seperti alkohol, tembakau dan parfum. Akan tetapi, vanili di Eropa baru dibudidayakan pada tahun 1721. 

Lalu, bagaimana sejarah penyebaran vanili di Indonesia? Pada tahun 1819, vanili mulai masuk ke Indonesia yang dipopulerkan oleh ahli botani Belanda bernama Prof. Dr. Reinwardt. Pada mulanya, bibit vanili yang dibawa itu hanya sebagai koleksi untuk Kebun Raya Bogor. 

Namun, ternyata tanaman vanili itu berhasil dibudidayakan di berbagai daerah, terutama di Jawa Tengah dan Jawa Barat. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistika Nasional, luas tanah budidaya vanili pada tahun 2014 sekitar 13,60 ribu hektar. 

Sampai saat ini, vanili masih dibudidayakan di daerah lain seperti Bali, NTT serta Sulawesi. Itulah yang menyebabkan Indonesia masih menjadi salah satu negara pengekspor vanili terbesar di dunia. 

Saat ini, produk yang terbuat dari vanili telah tersebar di seluruh negara. Negara yang butuh impor vanili terbesar meliputi Amerika Serikat, Jerman, Mauritius, Filipina, Perancis, serta Kanada. Sementara, negara penghasil vanili terbesar adalah Indonesia, Meksiko, Madagaskar, Cina, Papua Nugini, Turki, dan Kerajaan Tonga. 

Cara Reproduksi Vanili

Vanili bisa bereproduksi melalui dua cara, yakni reproduksi generatif dan vegetatif. Berikut penjelasan lengkapnya.

1. Reproduksi Generatif

Reproduksi generatif adalah suatu teknik budidaya yang melibatkan pembuahan biji. Akan tetapi, teknik tersebut memiliki tingkat kesulitan yang tinggi. Tak hanya itu, Teknik reproduksi generatif memakan waktu yang cukup lama. 

Di negara asal tanaman vanili, yakni Meksiko, tanaman vanili bisa berbuah karena terdapat serangga lebah Melipona yang membantu proses penyerbukannya. 

Putik yang ada pada bunga vanili tertutup oleh bibir. Hal itu mengakibatkan penyerbukan secara alamiah terhalang. Sementara itu, kepala sari atau anther berisi dua butir tepung sari, letaknya juga lebih tinggi daripada kepala putik.  

Hal yang membuat bunga vanili istimewa adalah kepala putiknya berisi cairan perekat. Apabila tepung sari diletakkan di sana, maka akan menempel dan mengakibatkan pembuahan. 

Perlu diketahui, bunga vanili yang sudah mekar hanya bisa bertahan satu hari. Apabila bunga tersebut tidak segera dikawinkan, maka akan mengakibatkan layu hingga rontok. Oleh karena itu, kamu harus sering berkeliling kebun agar dapat mengontrol perkembangan vanili. 

Lantaran sulitnya melakukan pembuahan secara alami di kawasan budidaya, pembuahan atau penyerbukan kerap dilakukan melalui bantuan manusia. Teknik bantuan tersebut dikembangkan pertama kali di Leige oleh Moreen pada tahun 1836, kemudian disempurnakan oleh Edmond Albius di tahun 1841. 

Perlu diketahui, waktu terbaik untuk mengawinkan bunga vanili adalah saat pagi hari. Selain itu, penyerbukan tidak baik dilakukan saat kondisi sangat basah atau sangat kering. Berhasil atau tidaknya penyerbukan biasanya akan terlihat setelah dua atau tiga hari. 

Bunga yang berhasil diserbuki tersebut warnanya akan berubah jadi lebih pucat. Beberapa buah daun bunganya memang akan layu, tetapi tangkai bunganya masih tetap menempel di tandan bunga. 

Sementara itu, bunga yang tidak berhasil diserbuki akan gugur. Pasca terjadi pembuahan sekitar 10-15 buah, bunga di tandan yang masih kuncup ada baiknya dipangkas saja agar zat makanan yang dihisap oleh tanaman bisa diakumulasi saat pembentukan dan pembesaran buah.

Ketika bunga sudah mekar, panjang bakal buah bisa mencapai 2 cm hingga 4 cm dengan garis tengah sekitar 5 mm. Kemudian, seminggu setelah penyerbukan, bakal buah tersebut bisa mencapai panjang antara 8 cm sampai 10 cm. 

Lima minggu setelahnya, buah sudah mencapai panjang maksimal 20 cm hingga 25 cm dengan garis tengah 1,5 cm. Setelah buah mencapai perkembangan yang maksimal, 5 atau 6 bulan setelahnya buah baru bisa diolah.

Mula-mula warna buah hijau muda, kemudian hijau tua yang disertai garis-garis kuning yang menandakan bahwa buah itu hampir matang. Buah yang sudah masak ditandai dengan warna cokelat tua. 

Apabila dibiarkan masak di pohon, buah akan pecah jadi dua bagian, lalu menyebarkan aroma vanili. Selain itu, biji buahnya juga kecil-kecil, berwarna hitam dan memiliki ukuran sekitar 0,2 mm.

2. Reproduksi Vegetatif

Reproduksi vegetatif tanaman vanili dapat dilakukan melalui teknik stek batang atau sulur. Cara stek tersebut dilakukan dengan cara memotong batang induk vanili jadi beberapa ruas. 

Secara umum, terdapat dua macam teknik stek vanili, yakni stek panjang yang dilakukan dengan cara memotong lima ruas batang induk. Panjangnya sekitar 50-60cm. 

Teknik stek panjang juga bisa dilakukan dengan memotong batang antara 4-8 ruas dengan panjang sekitar 1-2m. Batang yang sudah dipotong tersebut bernama bibit, dan satu bibit akan jadi satu tanaman vanili baru. 

Bibit yang didapatkan dengan teknik stek panjang cenderung cepat berbuah sehingga jangka waktu panen akan lebih singkat. Namun, apabila menggunakan teknik stek panjang, maka  dibutuhkan bibit induk yang banyak serta luas kebun yang besar.

Teknik kedua adalah stek pendek. Teknik tersebut dilakukan dengan cara memotong batang induk menjadi 1 sampai 2 ruas dan panjangnya berkisar antara 10-25cm. Dari satu potongan batang ini akan diperoleh sekitar 4-9 tanaman baru. Sebagian petani mengatakan bahwa membudidayakan vanili dengan teknik ini lebih efektif dan efisien.

 

Beberapa Manfaat Vanili

1. Mengurangi Risiko Penyakit Jantung

Vanili dapat diolah menjadi beberapa bentuk makanan atau minuman yang menyegarkan. Selain itu, ekstrak dari tanaman vanili juga memiliki banyak manfaat bagi tubuh. Vanili mempunyai kandungan yang bisa menurunkan kadar kolesterol jahat di dalam tubuh kita. 

Dengan demikian, vanili bisa membantu mengurangi risiko terserang penyakit jantung maupun penyumbatan pada pembuluh darah.

2. Mengurangi Kerusakan Sel

Kemudian, vanili juga memiliki kandungan antioksidan yang tinggi. Vanili terbukti ampuh bisa mengurangi kerusakan sel yang ada di dalam tubuh. Tidak hanya itu, kandungan antioksidan dalam vanili juga amat baik untuk menangkal radikal bebas serta meningkatkan imunitas tubuh.

3. Merawat dan Menumbuhkan Rambut Rontok

Apabila kamu pernah menggunakan essential oil yang terbuat dari ekstrak vanili, maka akan ada banyak manfaat yang dirasakan. Salah satu manfaatnya, yaitu essential oil dari ekstrak vanili dapat menumbuhkan rambut yang mulai rontok. Caranya, oleskan essential oil secara rutin di kepala untuk merangsang pertumbuhan rambut dengan cepat.

4. Meredakan Perasaan Stres

Manfaat lainnya, aroma yang keluar dari biji vanili dapat meredakan perasaan stres. Kamu bisa memanfaatkannya dengan meletakkan beberapa biji vanili yang telah digerus halus di meja kerja, niscaya rasa lelah akan mereda. 

5. Dapat Meredakan Batuk

Apabila kamu merasa batuk, kamu juga bisa meminum campuran ekstrak vanili, madu serta air hangat secara rutin. Ramuan tersebut dapat membantu meredakan batuk. Selain itu, ekstrak vanili juga dapat mengurangi jerawat serta kerutan. Caranya, aplikasikan ekstrak vanili di wajah secara rutin.

 

Pahami Beberapa Hal Ini Sebelum Budidaya Vanili

1 . Proses Tumbuh yang Lama

Tanaman vanili memang berbeda dengan tanaman pada umumnya. Sebab, tanaman vanili butuh proses yang panjang. Tanaman vanili butuh waktu yang sangat lama agar dapat tumbuh maksimal. 

2. Menyiapkan Sanggahan 

Tanaman vanili memiliki akar rambat yang membutuhkan sanggahan agar dapat tumbuh ke atas dengan baik. Oleh karena itu, pastikan untuk selalu menyiapkan sanggahan tinggi dan pas agar tanaman vanili dapat merambat dengan baik. Apabila sanggahan tidak pas bisa berakibat fatal, yakni tanaman vanili akan mati.

3. Lahan yang Cukup Luas

Perlu diketahui, vanili yang hidup di hutan cenderung memiliki batang besar sehingga membutuhkan lahan yang cukup luas. Jadi, pastikan kamu dapat memilih anakan yang tidak tumbuh terlalu tinggi agar tidak memenuhi lahan yang sudah disiapkan. 

Selain itu, tanaman vanili juga butuh cahaya matahari secara parsial. Kamu harus pastikan untuk tidak menanamnya di tempat yang terlalu gelap agar tetap dapat tumbuh dengan baik.

4. Cuaca yang Hangat

Pahamilah bahwa tanaman vanili memerlukan cuaca yang hangat. Kalau kamu tinggal di daerah yang lebih dingin, tanaman tetap bisa tumbuh, tetapi proses pertumbuhannya akan kian lambat atau kurang maksimal. 

Dalam perawatannya, pastikan kamu bisa menyiram tanaman vanili secara teratur. Jangan lupa juga untuk menyiram akar yang menempel di sanggahan agar tanaman tidak mengering dan tetap mendapatkan nutrisi yang seimbang dan baik.

5. Pemberian Pupuk Secara Rutin

Kemudian, tanaman vanili juga perlu diberikan pupuk cair secara berkala. Hindarilah untuk memberikan pupuk dalam bentuk bubuk. Sebab, hal itu akan membuat tanah menjadi lebih asam dalam waktu singkat.

 

Langkah-langkah Budidaya Vanili Bagi Pemula

Melakukan budidaya vanili di rumah bukanlah hal yang mustahil dilakukan. Meskipun butuh waktu minimal lima tahun agar tanaman bisa tumbuh dengan baik, kamu bisa mencoba sendiri dan nikmatilah prosesnya sebelum menuai hasilnya. Secara umum, ada beberapa tahap untuk melakukan budidaya vanili.

1. Carilah Bibit Anakan Vanili

Pertama-tama, carilah bibit vanili dari penjual yang terpercaya dan memiliki reputasi baik. Kamu juga harus mengusahakan untuk mencari bibit tanaman yang telah berusia minimal 3 tahun agar kamu tidak perlu melewati proses penanaman dari bibit yang terlalu lama.

2. Pindahkan Bibit Vanili di Pot

Setelah kamu menerima bibit itu, barulah kamu dapat memindahkan bibit di tempat seperti pot yang ukurannya minimal dua kali lebih besar dari bibit yang akan kamu tanam. Dengan mencari pot berukuran besar, tanaman akan memiliki ruang sehingga tidak memecahkan pot atau merusak pot.

3. Tentukan Tempat Terbaik

Perlu diingat bahwa tanaman vanili butuh tempat yang baik agar dapat tumbuh sempurna. Oleh karena itu, pastikan agar tanaman memperoleh pencahayaan yang cukup. Pastikan cahaya matahari tidak terhalang apa pun. Kamu dapat menanamnya di daerah yang dingin, tetapi hal itu membutuhkan waktu yang jauh lebih lama untuk tumbuh dengan baik.

4. Rawat Tanaman dengan Baik

Seperti tanaman lainnya, tanaman vanili juga butuh air dalam jumlah yang pas. Kamu harus memberikan air dengan takaran yang tepat. Bukan hanya itu, sebaiknya hindarilah memberikan air dalam jumlah yang terlalu banyak karena bisa menyebabkan tanaman membusuk lebih cepat. 

Selain itu, dalam kurun waktu 2 minggu sekali, tanaman vanili perlu diberikan pupuk. Jangan lupa untuk memberikan pupuk cair, lalu menyemprotkannya pada daun. Gunakan pupuk yang halus supaya tanaman mudah untuk menerima nutrisinya.  

5. Lakukan Penyerbukan

Untuk menghasilkan biji vanili yang berkualitas, kamu harus melakukan penyerbukan secara manual. Caranya, manfaatkan tusuk gigi untuk mengambil serbuk sari dari tanaman vanili, kemudian pindahkan serbuk sari itu pada putiknya. Apabila proses ini berhasil, kamu dapat melihat tanaman vanili mulai memunculkan kantung-kantung vanili.

Kamu harus bersabar karena setelah proses yang sudah dijalankan kamu harus menunggu selama 9 bulan sampai tanaman vanili siap dipanen dan diambil bijinya. Akan tetapi, apabila prosesnya gagal, tidak ada cara lain selain mengulang proses penyerbukan dari awal. 

 

Baca Buku Seputar Budidaya Tanaman Bisa Lewat Gramedia Digital

Itulah penjelasan mengenai budidaya tanaman vanili. Di tengah pandemi ini, bepergian ke luar rumah sekadar untuk membeli buku mungkin terasa berat karena ancaman virus corona. Tenang saja, kamu tetap bisa membaca e-book gramedia dan memesan buku berkualitas secara online saja.

Sebagai informasi, kebijakan perpanjangan PPKM akan membatasi akses kita selama beberapa minggu ke depan. Namun, kamu tidak perlu khawatir, kamu tetap bisa membaca sepuasnya melalui Gramedia Digital, lihat infonya  di sini.

Pilih semua produk favoritmu di gramedia.com dari buku, alat tulis, hingga alat kesehatan. Kamu bisa menikmati beragam diskon yang ditawarkan, spesial untuk menemani PPKM-mu. Tunggu apalagi, ayo miliki semua sekarang!

Panduan Lengkap Agribisnis Vanili (FC)

 

Panduan Lengkap Agribisnis Vanili (FC)

tombol beli buku

Emas Hijau, demikian julukan tanaman merambat ini beberapa tahun yang lampau manakala harganya mencapai 3 juta rupiah per kilogram kering. Berlomba-lomba para pelaku agribisnis menanamnya karena harganya hampir menyamai nilai 100 gram emas. Tetapi bagaimana nasibnya kini? Dakam perhitungan sederhana, lahan seluas 1 ha dapat ditanami 3000 tanaman vanilla. Tiap tanaman, pada tahun ke-4 minimal mampu menghasilkan 2 kilogram buah vanilla basah. Berarti produk yang diperoleh lebih kurang 6000 kilogram. Setelah dikeringkan maka dapat diperoleh 1 ton vanilla kering siap jual. Harga vanilla kering saat ini minimal 25 US dollar per Kg. Artinya sekitar 25 ribu US Dollar atau hampir Rp. 250.000.000,- Tanaman vanilla tetaplah si Emas Hijau! Pendapatan kotor yang rutin dapat diperoleh setiap tahun adalah 250 juta rupiah atau sekitar Rp. 20 juta per bulan! Nilai ini akan lebih tinggi lagi karena harga vanilla di pasar internasional cenderung naik.

Teknik Terbaru Budidaya Vanili Di Pekarangan Rumah dan Pot

 

 

Teknik Terbaru Budidaya Vanili Di Perkarangan Rumah & Pot
Teknik Terbaru Budidaya Vanili Di Perkarangan Rumah & Pot

tombol beli buku

Tingginya permintaan dan harga vanili di dunia menjadi sebuah peluang besar untuk digarap. Saat ini, permintaan vanili dari Indonesia terus meningkat karena menurunnya pasokan vanili dari pusat-pusat budi daya vanili di dunia. Pada tahun 2017, Indonesia tercatat sebagai produsen vanili terbesar kedua di dunia setelah Madagaskar. Melalui buku ini, penulis mencoba membagikan pengalamannya dalam membudidayakan tanaman vanili secara benar dan tepat. Terdapat dua aspek utama yang sangat ditekankan penulis untuk memperoleh vanili berkualitas ekspor, yaitu masa panen buah dan proses pengolahan buah hasil panen secara tepat. Harapan penulis, semua pihak yang terlibat dalam budi daya, pengolahan buah, hingga pemasaran vanili dapat menjaga nama baik vanili Indonesia di mata dunia.

 

Vanilla Tabulampot

Vanilla Tabulampot, Kiat Sukses Panen Emas Hijau Di Pekarangan Rumah
Vanilla Tabulampot, Kiat Sukses Panen Emas Hijau Di Pekarangan Rumah

tombol beli buku

Di beberapa daerah, tanaman vanilla dibiarkan tumbuh bak tanaman liar dikarenakan petani sudah enggan memeliharanya. Bukan hanya permasalahan pasar, jangka waktu pemeliharaan tanaman yang relatif lama untuk memperoleh hasil produksi perdana dan perawatan tanaman yang intensif juga menjadi penyebabnya petani tidak tertarik lagi melakukan budi daya tanaman vanilla di Indonesia. Padahal sampai sekarang buah vanilla tetap dikenal sebagai komoditas rempah termahal nomor dua di dunia. Di pasar rempah internasional, harga jual berkisar antara USD 20 hingga USD 35 setiap satu kilogram vanilla kering. Oleh karena itu penulis mempunyai ide sederhana bila tanaman vanilla ditanam dan dikembangkan dalam wadah atau media berupa pot. Vanilla tabulampot, demikian istilahnya. Sembari menunggu berbuah, bertanam vanilla dalam pot dapat menjadi hobi unik bagi para pembaca yang gemar berkebun di pekarangan rumah atau bermaksud menjadikan tanaman vanilla sebagai tanaman hias, khususnya bagi para pemilik gerai es krim, hotel, restoran maupun kafe yang menyajikan menu berkaitan dengan vanilla. Bagi petani yang memiliki lahan terbatas, bertanam vanilla dalam pot setidaknya menjadi tabungan hidup yang hasil panennya bisa dinikmati setiap satu tahun sekali.



ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."

logo eperpus

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Written by Siti M

Bagi saya, menulis merupakan suatu hal yang sangat menyenangkan karena selain bisa berbagai informasi, saya juga bisa menambah wawasan. Tema yang sangat suka dalam menulis adalah seputar ilmu pengetahuan serta pemerintahan.