Biologi IPA Sains dan Teknologi

Memahami Urutan Organ Pernapasan Manusia dan Fungsi Sistem Pernapasan

urutan organ pernapasan manusia
Written by Nandy

Urutan organ pernapasan manusia“Sistem Pernapasan Manusia adalah jaringan organ dan jaringan yang membantu kita bernafas. Fungsi utama sistem ini adalah memasukkan oksigen ke dalam tubuh dan mengeluarkan karbon dioksida dari tubuh.” Itulah pengertian sistem pernapasan yang mencakup organ pernapasan manusia menurut Byjus.

Grameds, tahukah kamu tentang urutan organ pernapasan manusia yang benar? Sebelumnya, mari pelajari sistem pernapasan terlebih dahulu.

Sistem Pernapasan

Sistem pernapasan merupakan jaringan organ yang seluruhnya dapat membantu kita untuk bernapas. Sistem ini termasuk saluran udara, paru-paru, sampai pembuluh darah. Bahkan, otot-otot yang menggerakkan paru-paru kita juga merupakan bagian dari sistem pernapasan.
Bagian-bagian dalam sistem ini bekerja sama untuk mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh dan membuang karbon dioksida.

Urutan Organ Pernapasan Manusia

urutan organ pernapasan manusia

Sumber: urmc.rochester.edu

Berikut adalah daftar urutan organ pernapasan manusia, dimulai dari hidung. Simak baik-baik agar bisa memahaminya, Grameds!

1. Hidung

Soal hidung, manusia punya dua lubang hidung bagian luar yang terbagi oleh kerangka struktur tulang rawan atau septum. Struktur inilah yang memisahkan lubang hidung kanan dan lubang hidung kiri.

Di hidung, terdapat folikel rambut kecil yang menutupi lapisan dalam lubang serta berperan sebagai pertahanan pertama tubuh dalam melawan patogen asing. Tak cuma itu, rambut yang sering disebut sebagai bulu hidung ini juga memberikan kelembapan tambahan untuk udara yang kita hirup.

2. Faring

Selanjutnya, ruang di hidung membuka ke dalam ruang berongga lebar yang bernama faring. Saluran yang juga terkadang disebut sebagai tekak ini umum berkaitan dengan udara maupun makanan. Fungsinya, mencegah masuknya partikel makanan apa pun masuk ke tenggorokan kita.

Terdapat pula tulang rawan elastis bernama epiglotis yang berfungsi menjadi peralihan antara laring dan kerongkongan. Sehingga, udara bisa lewat laring ke paru-paru dan makanan mengarah ke kerongkongan untuk melanjutkan sistem pencernaan.

3. Laring

Tulang rawan yang disebut di atas memberi kerangka untuk udara menuju laring. Laring sendiri berada di bagian depan leher dan bertugas membantu pernapasan sekaligus vokal kita. Sebab itulah, bagian ini juga kerap disebut sebagai kotak suara secara informal.
Saat kita menelan makanan, lipatan bernama epiglotis tadi akan terlipat di atas tenggorokan dan mencegah makanan masuk ke laring ini.

4. Batang Tenggorokan (Trakea)

Trakea atau batang tenggorokan berada setelah laring dan memanjang turun ke leher. Dindingnya terdiri dari cincin tulang rawan yang berbentuk huruf C, memberikan sifat keras pada trakea dan membuatnya mengembang sempurna.

Lebih jauh dari kelihatannya, trakea memanjang melewati leher hingga tulang dada dan terbagi lagi menjadi dua bronkus, satu bronkus untuk setiap buah paru-paru.

5. Bronkus

Bronkus ialah dua bagian yang terpecah dari trakea dan masuk ke setiap paru-paru. Bronkus pun terbagi lagi menjadi bronkiolus sekunder dan tersier. Selanjutnya, bagian tersebut bercabang menjadi kantung udara kecil bernama alveoli.

Alveoli sendiri merupakan kantung udara kecil bersel tunggal yang dindingnya tipis. Dengannya, kita bisa melakukan pertukaran antara molekul oksigen dan karbon dioksida untuk ke dalam atau keluar dari aliran darah.

6. Bronkiolus

Selanjutnya, sampailah udara di bronkiolus yang merupakan pencabangan dari bronkus. Saluran bronkiolus lebih halus, dindingnya pun lebih tipis. Terdapat dua bronkiolus kiri, dan juga tiga bronkiolus kanan. Cabang-Cabang ini nantinya akan membentuk cabang yang lebih halus lagi, seperti pembuluh.

7. Alveolus

Alveolus merupakan saluran udara buntu yang bentuknya gelembung-gelembung udara. Dindingnya tipis dan hanya setebal sel, lembab, serta berdekatan dengan kapiler darah. Fungsi alveolus adalah sebagai permukaan respirasi yang total luasnya 50x luas permukaan tubuh, sekitar 100 meter persegi. Dengan demikian, luas tersebut cukup untuk melakukan pertukaran gas ke seluruh tubuh kita.

8. Paru-paru

Nah, sampailah kita pada paru-paru, yang banyak dianggap sebagai “tujuan akhir” dihirupnya napas. Paru-paru sendiri memang menjadi organ utama pernapasan pada manusia maupun hewan vertebrata. Terletak di kedua sisi jantung, di rongga dada. Paru-paru secara anatomis ialah organ spons yang luas permukaannya diperkirakan antara 50 sampai 75 meter persegi.

Organ ini punya fungsi utama sebagai fasilitator pertukaran gas antara udara dan gas. Yang menarik, paru-paru kanan kita lebih besar dan berat daripada paru-paru kiri. Warna paru-paru umumnya abu-abu ke merah muda, dan organ ini mengambil sebagian besar ruang di dada kita.

Paru-paru juga dikelilingi oleh selaput (pleura). Untuk masing-masing paru-paru kanan dan kiri, dipisahkan oleh area mediastinum yang berisi:

  • Jantung dan pembuluhnya yang besar
  • Batang tenggorokan
  • Kerongkongan
  • Kelenjar timus
  • Kelenjar getah bening

Organ yang satu ini juga punya 3 bagian yang dinamai lobus. Di paru-paru kiri, terdapat 2 lobus.

Grameds, berikut ialah gambaran singkat hal yang terjadi saat kita menarik napas:

  • Udara masuk ke tubuh lewat hidung atau mulut.
  • Kemudian, udara bergerak ke tenggorokan melalui laring dan trakea.
  • Udara masuk ke paru-paru melalui tabung yang disebut bronkus batang utama.
  • Satu bronkus batang utama mengarah ke paru-paru kanan dan satu lagi ke paru-paru kiri
    1. Di paru-paru, bronkus batang utama terbagi menjadi bronkus yang lebih kecil.
    2. Bronkus yang lebih kecil membelah menjadi tabung yang lebih kecil (bronkiolus).
    3. Bronkiolus berakhir di kantung udara kecil (alveoli) di mana pertukaran oksigen dan karbon dioksida terjadi.

Setelahnya, kita kemudian menghembuskan karbon dioksida.

Beda Trakea dan Kerongkongan

Tentunya, terdapat perbedaan yang sangat jelas antara trakea atau batang tenggorokan dan kerongkongan. Namun, masih banyak yang kesulitan untuk memastikan perbedaannya. Trakea dan kerongkongan memanglah dua struktur tubular yang terdapat di daerah leher tubuh manusia. Letaknya dekat satu sama lain, tetapi fungsinya sangat berbeda.

Trakea berfungsi sebagai tenggorokan; erat kaitannya dengan pernapasan manusia. Sementara itu, kerongkongan ialah saluran makanan. Berikut ialah penjelasan lebih rinci terkait keduanya:

Kerongkongan

Kerongkongan merupakan struktur yang seperti tabung fibromuskular berongga yang menghubungkan faring dengan perut. Organ ini terletak di bagian belakang trakea dan jantung, panjangnya pun sekitar 25 sentimeter.

Kerongkongan melewati diafragma dan daerah paling atas perut. Organ ini tertutup oleh selaput lendir dan menjadi bagian dari sistem pencernaan, biasa disebut sebagai pipa makanan.

Batang Tenggorokan (Trakea)

Trakea, adalah organ berstruktur lebar, berongga, dan merupakan tulang rawan seperti tabung yang terletak di leher. Sebagai bagian dari sistem pernapasan yang menghubungkan laring dan bronkus, trakea punya panjang sekitar 10-11 sentimeter.

Penatalaksanaan Terapi Penyakit Sistem Pernafasan

https://www.gramedia.com/products/penatalaksanaan-terapi-penyakit-sistem-pernafasan?utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&utm_content=LiterasiRekomendasi

Ciri-ciri Sistem Pernapasan

Sistem pernapasan manusia punya ciri-ciri penting, berikut penjelasannya:

Di semua sel hidup dalam tubuh manusia, energi dihasilkan oleh pemecahan molekul glukosa. Oksigen dihirup lalu diangkut ke berbagai organ yang disebutkan di atas dan dipakai dalam pembakaran partikel makanan di tingkat sel dalam serangkaian reaksi kimia. Molekul glukosa yang diperoleh pun digunakan untuk membentuk energi ATP atau adenosin trifosfat.

Fungsi Sistem Pernapasan

Tak cuma ciri-ciri, kita tentunya tahu bahwa sistem pernapasan pasti punya fungsi tertentu sehingga tersedia di tubuh kita. Berikut fungsi sistem pernafasan!

Inhalasi dan Ekspirasi

Inilah fungsi utama yang bisa kita duga: membantu pernapasan yang juga dikenal sebagai ventilasi paru. Sistem pernapasan memungkinkan udara untuk dihirup oleh hidung dan bergerak melewati faring, laring, trakea, dan lainnya sampai masuk ke paru-paru.

Bahkan, udara pun dihembuskan melalui jalur yang sama. Saat menarik napas, diafragma kita akan tertarik ke bawah dan membuat sebuah ruang hampa sehingga aliran udara bisa sampai ke paru-paru. Sebaliknya, diafragma akan rileks ke atas dan mendorong paru-paru kita untuk mengempis saat kita menghembuskan napas.

Pertukaran Gas antara Paru-paru dan Aliran Darah

Oksigen dan karbon dioksida masuk dan keluar dari paru-paru masing-masing lewat jutaan kantong mikroskopis alveoli. Oksigen yang kita hirup akan berdifusi ke dalam kapiler paru-paru, mengikat hemoglobin, dan memompanya ke semua aliran darah. Sementara itu, karbon dioksida dari darah akan berdifusi ke alveoli dan dihembuskan melalui pernapasan kita.

Pertukaran Gas antara Aliran Darah dan Jaringan Tubuh

Oksigen dibawa ke seluruh tubuh dari paru-paru oleh darah. Darah pun melepaskan oksigen ketika mencapai kapiler. Melalui dinding kapiler, oksigen disebarkan ke dalam jaringan tubuh. Sementara itu, karbon dioksida yang terbentuk berdifusi ke darah dan dibawa kembali ke paru-paru untuk dilepaskan.

Getaran Pita Suara

Otot-otot di laring menggerakkan tulang rawan aritenoid saat kita berbicara. Tulang rawan ini akan mendorong pita suara bersama-sama. Ketika udara melewati pita suara selama pernapasan, pita suara jadi bergetar dan menghasilkan suara. Karena itulah kita bisa memperdengarkan suara kita.

Penciuman

Ketika udara memasuki rongga hidung selama inhalasi, beberapa bahan kimia di udara mengikatnya dan mengaktifkan reseptor sistem saraf pada silia. Melalui otak, sinyal pun dikirim ke olfactory bulbs.

The Last Breath – Napas Terakhir

https://www.gramedia.com/products/conf-the-last-breath-napas-terakhir?utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&utm_content=LiterasiRekomendasi

Bagaimana Kita Bernapas?

Inilah penjelasan mendetail terkait cara kita bernapas, Grameds.

Ketika menghirup udara ke dalam hidung atau mulut, di sinilah pernapasan dimulai. Udara akan bergerak ke belakang tenggorokan dan masuk ke tenggorokan. Mereka pun dibagi menjadi dua saluran udara yang disebut tabung bronkial.

Agar paru-paru dapat melakukan yang terbaik, saluran udara ini harus terbuka. Mereka harus bebas dari peradangan atau pembengkakan dan lendir ekstra. Saat udara melewati paru-paru, mereka terbagi dalam saluran udara yang lebih kecil yang disebut bronkiolus. Bronkiolus berakhir di kantung udara kecil seperti balon yang disebut alveoli. Menariknya, tubuh kita punya sekitar 600 juta alveoli.

Alveoli sendiri dikelilingi oleh jaring pembuluh darah kecil yang disebut kapiler. Di sini, oksigen dari udara yang dihirup masuk ke dalam darah.

Setelah menyerap oksigen, darah mengalir ke jantung kita. Jantung kemudian memompanya melalui tubuh ke sel-sel jaringan dan organ lain yang ada. Saat sel menggunakan oksigen, mereka membuat karbon dioksida masuk ke darah.

Darah pun kemudian membawa karbon dioksida kembali ke paru-paru, di mana ia dikeluarkan dari tubuh saat kita mengeluarkan napas.

Cara Sistem Pernapasan Membersihkan Udara

Terdapat metode bawaan milik sistem pernapasan yang bisa mencegah hal-hal berbahaya memasuki paru-paru kita. Misalnya, rambut di hidung yang membantu menyaring partikel besar. Rambut kecil yang disebut silia ini bergerak seperti menyapu untuk menjaga saluran pernapasan kita tetap bersih.

Namun, jika menghirup hal berbahaya seperti asap rokok, silia bisa berhenti bekerja, Grameds. Karana itulah, asap rokok bisa menyebabkan masalah kesehatan semacam bronkitis.
Lalu, sel-sel di trakea dan saluran bronkial juga menciptakan lendir yang menjaga saluran udara tetap lembab dan membantu menjaga hal-hal seperti debu, bakteri dan virus, serta hal-hal yang menyebabkan alergi muncul dari paru-paru.

Kondisi yang Mempengaruhi

Terdapat berbagai kondisi yang bisa mempengaruhi organ dan jaringan-jaringan yang membentuk sistem pernapasan. Beberapa kondisi berkembang karena iritasi dari hal yang kita hirup dari udara, termasuk virus atau bakteri yang menyebabkan infeksi. Kondisi lainnya terjadi sebagai akibat dari penyakit atau bertambahnya usia.

Kondisi yang dapat menyebabkan peradangan (pembengkakan, iritasi dan nyeri) atau mempengaruhi sistem pernapasan meliputi:

  • Alergi: Menghirup protein, seperti debu, jamur, dan serbuk sari, dapat menyebabkan alergi pernapasan pada beberapa orang. Protein ini dapat menyebabkan peradangan di saluran udara.
  • Asma: Gangguan kronis (jangka panjang), asma menyebabkan peradangan pada saluran udara yang dapat membuat sulit bernapas.
  • Infeksi: Bisa menyebabkan pneumonia (radang paru-paru) atau bronkitis (radang saluran bronkial). Umumnya, infeksi ini termasuk flu atau influenza, atau pilek.
  • Penyakit tertentu: Gangguan yang bisa membahayakan kemampuan sistem pernapasan dalam mengantarkan oksigen ke seluruh tubuh, seperti kanker paru-paru dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).
  • Penuaan: Kapasitas paru-paru menurun seiring bertambahnya usia.
  • Kerusakan: Sistem pernapasan menjadi rusak dan bisa menyebabkan masalah pernapasan.

Penyakit Sistem Pernapasan

Penyakit umum pada sistem pernapasan meliputi:

  • Asma. Saluran udara menyempit dan menciptakan terlalu banyak lendir.
  • Bronkiektasis. Peradangan dan infeksi membuat dinding bronkus menjadi lebih tebal.
  • PPOK. Kondisi jangka panjang yang semakin memburuk dari waktu ke waktu. Penyakit ini termasuk bronkitis dan emfisema.
  • Radang paru-paru. Infeksi menyebabkan peradangan di alveolus. Mereka mungkin terisi dengan cairan atau nanah.
  • Tuberkulosis. Pada penyakit pernapasan ini yang menjadi penyebabnya adalah bakteri Infeksi ini biasanya mempengaruhi paru-paru, tetapi mungkin juga melibatkan ginjal, tulang belakang, atau otak.
  • Kanker paru-paru. Sel-sel di paru-paru kita berubah dan tumbuh menjadi tumor. Ini sering terjadi karena merokok atau bahan kimia lain yang kita hirup.
  • Cystic fibrosis. Penyakit ini disebabkan oleh masalah pada gen dan semakin memburuk dari waktu ke waktu. Ini menyebabkan infeksi paru-paru yang tidak kunjung hilang.
  • Efusi pleura. Terlalu banyak cairan menumpuk di antara jaringan yang melapisi paru-paru dan dada.
  • Fibrosis paru idiopatik. Jaringan paru-paru menjadi bekas luka dan tidak dapat bekerja sebagaimana mestinya.
  • Sarkoidosis. Gumpalan kecil sel inflamasi yang disebut granuloma terbentuk, sering kali di paru-paru dan kelenjar getah bening.

Kesimpulan

urutan organ pernapasan manusia

Sumber: Pexels

Penting bagi kita untuk mampu membersihkan lendir, paru-paru, dan saluran udara demi kesehatan pernapasan.

Untuk menjaga kesehatan sistem pernapasan, Grameds harus:

  • Menghindari berbagai polutan yang berpotensi merusak saluran udara, seperti asap rokok, bahan kimia, sampai radon (gas radioaktif yang bisa menimbulkan kanker).
  • Pakailah masker jika kita dalam situasi yang mungkin terpapar asap, debu, atau berbagai jenis polutan lain karena berbagai alasan.
  • Jangan merokok.
  • Makan makanan yang sehat dengan banyak buah dan sayuran dan minum air untuk tetap terhidrasi.
  • Berolahraga secara teratur agar paru-paru tetap sehat.
  • Cegah infeksi dengan sering mencuci tangan dan vaksin flu setiap tahunnya.

Itulah hal yang bisa Grameds lakukan untuk menjaga kesehatan sistem pernapasan. Demikian pembahasan tentang urutan organ pernapasan manusia hingga fungsi dari sistem pernapasan. Semoga semua pembahasan di atas bisa bermanfaat untuk Grameds.

Napas Mayat

https://www.gramedia.com/products/napas-mayat?utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&utm_content=LiterasiRekomendasi

Grameds dapat menambah wawasan terkait pernapasan atau aspek lain dalam tubuh manusia atau bahkan makhluk hidup dengan membaca buku. Apalagi, bersama Gramedia.com, kamu bisa menjadi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Sevilla Nouval Evanda

Baca juga:

About the author

Nandy

Perkenalkan saya Nandy dan saya memiliki ketertarikan dalam dunia menulis. Saya juga suka membaca buku, sehingga beberapa buku yang pernah saya baca akan direview.

Kontak media sosial Linkedin saya