Biologi

Leukosit Adalah: Fungsi, Jenis, Kadar Normal, dan Penyebab Naik Turunnya Leukosit

Written by Nandy

Leukosit adalah – Sel darah putih atau leukosit adalah bagian dari komponen sel darah merah yang tidak mendapatkan hemoglobin, sehingga sel darahnya berwarna putih atau tidak memiliki warna. Bukan sel darah biasa, leukosit sendiri merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh pada manusia.

Sebagai salah satu komponen yang membentuk darah, meski tidak memiliki warna leukosit tetap memiliki inti, bisa bergerak secara amoeboid, dan dapat menembus dinding diapedesis atau kapiler.

Komponen darah yang juga dikenal sebagai sel darah putih ini diproduksi oleh tubuh bagian sumsum tulang belakang. Kemudian, akan diedarkan melalui aliran darah ke seluruh tubuh. Sel darah putih merupakan bagian yang sangat penting untuk sistem kekebalan tubuh karena memiliki fungsi sebagai penghasil antibodi yang mampu melawan bakteri, jamur, virus, penyakit, serta zat berbahaya yang dapat menyebabkan masuknya penyakit ke dalam tubuh.

Oleh karena itu, leukosit dapat membantu tubuh dalam melawan infeksi dan penyakit. Namun, jumlah leukosit yang terlalu tinggi juga tidak baik karena dapat menjadi tanda adanya hal yang tidak beres pada tubuh. Hal tersebut dapat disebabkan oleh infeksi dan penyakit yang harus diwaspadai, seperti kanker atau kelainan darah.

Leukosit sendiri terdiri dari lima jenis yang berbeda, yakni neutrofil, monosit, basofil, eosinofil, dan juga limfosit. Adapun, kadar normal dari leukosit adalah sekitar 4.500-10.000 sel/mm3 untuk tubuh orang dewasa.

Biasanya, kadar leukosit ini akan diperiksa berbarengan dengan pemeriksaan darah lain sebagai pemeriksaan lengkap pada kebutuhan atau keperluan diagnosis penyakit atau sekadar medical check up.

Sumsum tulang belakang menjadi tempat diproduksinya sel induk leukosit. Oleh sebab itu, sumsum tulang tersebut menyimpan kurang lebih 80-90 persen kandungan sel darah putih. Maka, saat tubuh mengalami infeksi atau peradangan, tubuh dan sumsum tulang belakang secara otomatis akan melepaskan sel darah putih untuk membantu menyembuhkan kondisi tersebut.

Lantas, apa sebenarnya pengertian dari leukosit tersebut? Apa saja fungsi dan jenisnya? Berapa jumlah leukosit yang normal dan apa yang jadi penyebab naik turunnya angka tersebut? Untuk mengetahui jawaban dari pertanyaan itu, simak rangkuman informasi berikut ini, yuk! Leukosit adalah, fungsi, jenis, kadar normal, dan penyebab naik turunnya.

Pengertian Leukosit

Sumber:Pixabay.com/envandrare

Leukosit adalah salah satu komponen dari darah yang memiliki fungsi untuk menjaga sistem imun atau sistem kekebalan tubuh manusia. Leukosit ini juga dikenal dengan sebutan sel darah putih karena wujudnya yang tidak berwarna karena tidak mendapatkan hemoglobin.

Leukosit ini juga memiliki fungsi untuk melakukan pelacakan dan perlawanan kepada mikroorganisme atau molekul asing yang masuk ke dalam tubuh. Mikroorganisme inilah yang akan menjadi penyebab munculnya infeksi atau penyakit karena virus, bakteri, jamur, hingga parasit.

Selain melawan kuman pemicu infeksi dan penyakit, leukosit juga bertugas melindungi tubuh dari kehadiran zat asing yang memiliki kemungkinan mengancam kesehatan kondisi tubuh.

Adapun, batas normal dari kadar sel darah putih dalam tubuh orang dewasa adalah sekitar 4.500-11.000 per mikroliter (mcL) darah. Jadi, jika kadar sel darah putih seseorang berada di bawah angka tersebut, bisa dikatakan dia mengalami kondisi leukopenia atau kekurangan sel darah putih.

Sedangkan, jika kadar leukositnya berada di atas angka normal, maka orang tersebut mengalami leukositosis atau kelebihan sel darah putih.

Leukosit sendiri terbagi ke dalam beberapa macam dengan tugas yang berbeda-beda pula. Ada leukosit yang akan langsung membunuh kuman dan penyakit hingga tuntas. Namun, ada juga leukosit yang bertugas menghasilkan senjata berupa antibodi yang bermanfaat untuk melindungi diri.

Tak hanya itu, ada juga leukosit yang bertugas untuk memberi informasi kepada leukosit lain jika penyakit sudah mulai menyerang tubuh.

Tubuh manusia seperti gedung tinggi yang memiliki banyak pipa air. Nah, pembuluh darah di tubuh kita yang mempunyai fungsi seperti pipa. Mereka menjadi jalan supaya darah kita yang berharga tersalurkan ke seluruh bagian tubuh

Lalu, bagaimana cara kerja darah yang ada pada manusia? Nah, untuk mengetahui lebih banyak akan hal itu, kamu bisa mencari tahunya pada buku Seri Ensiklomini Keajaiban Tubuh: Darah yang Berharga

Fungsi dari Leukosit

Seperti yang telah kita ketahui pada penjelasan sebelumnya, fungsi utama dari leukosit ini adalah untuk membantu tubuh membentuk antibodi. Antibodi inilah yang kemudian bertugas untuk melawan infeksi dan penyakit akibat bakteri, virus, jamur, dan parasit yang menyerang tubuh.

Dibandingkan dengan sel darah merah, jumlah sel darah putih dalam tubuh sebenarnya lebih sedikit. Meski demikian, fungsi dari sel darah putih justru sangat penting karena dapat menjaga kesehatan tubuh manusia. Pasalnya, leukosit ini juga akan melawan zat asing yang masuk ke dalam tubuh yang menjadi sumber infeksi atau penyakit dan diprediksi akan menimbulkan risiko kesehatan.

Leukosit ini diproduksi atau dibentuk pada bagian sumsum tulang belakang dengan lima jenis yang berbeda. Kelima jenis tersebut adalah leukosit neutrofil, leukosit monosit, leukosit basofil, leukosit eosinofil, dan leukosit limfosit.

Karena seluruh leukosit diproduksi di tempat yang sama, maka hal ini juga lah yang menyebabkan sumsum tulang belakang berisi 80 sampai 90 persen sel darah putih atau leukosit. Leukosit ini akan selalu diproduksi tubuh dan dapat bertahan dalam jangka waktu yang berbeda tergantung pada jenisnya sendiri. Ada leukosit yang bertahan pada hitungan hari, bulan, hingga hitungan tahun.

Jenis-Jenis Leukosit

Sel darah putih atau leukosit dibagi ke dalam beberapa jenis sesuai dengan fungsinya masing-masing yang berbeda-beda. Beberapa leukosit terlibat dengan zat atau benda asing yang masuk ke tubuh untuk mendeteksi bahaya dari benda tersebut.

Sedangkan, beberapa leukosit lain bertugas untuk berperang langsung melawan bakteri, virus, dan kuman berbahaya yang tubuh dan membantu meningkatkan imunitas atau sistem kekebalan tubuh.

Berdasarkan pada fungsinya itu, leukosit dibagi menjadi lima jenis, yakni leukosit Neutrofil, leukosit Monosit, leukosit Basofil, leukosit Eosinofil, dan leukosit Limfosit. Berikut penjelasan mengenai jenis-jenis leukosit tersebut.

1. Sel Darah Putih jenis Neutrofil

Jenis leukosit yang pertama adalah Neutrofil. Leukosit Neutrofil merupakan salah satu jenis sel darah putih yang paling dominan dalam tubuh atau leukosit yang jumlahnya paling banyak di antara jenis lain. Bahkan, jumlah dari leukosit jenis ini hampir setengahnya dari jumlah keseluruhan sel darah putih dalam tubuh.

Leukosit yang satu ini adalah sel pertama dari imun tubuh atau sistem kekebalan tubuh yang dapat merespon serangan virus atau bakteri yang masuk ke dalam tubuh. Sebagai sel pertama yang dapat mendeteksi serangan virus, neutrofil ini akan mengirimkan sinyal berupa peringatan kepada sel lain dalam sistem imun tubuh agar selalu waspada pada serangan zat asing.

Neutrofil ini biasanya ada dalam nanah pada luka atau infeksi yang keluar pada tubuh seseorang. Setelah dilepaskan oleh sumsum tulang belakang, sel darah putih yang satu ini akan keluar bersama cairan lain akibat infeksi, salah satunya adalah nanah.

Leukosit jenis ini umumnya hanya akan bertahan hidup selama 8 jam di dalam tubuh manusia. Meski begitu, setiap harinya tubuh seseorang mampu memproduksi sekitar 100 miliar sel neutrofil.

Jantung adalah organ utama penyokong hidup manusia. Ketika jantung terganggu, maka terganggu pula keberlangsungan hidup manusia. Perlu diketahui, hampir semua kejadian kematian mendadak disebabkan oleh penyakit jantung yang tidak disadari oleh penderitanya.

Maka dari itu, penting untuk kita mengetahui lebih dalam tentang penyakit jantung dan juga pembuluh darah. Untuk mengetahui akan hal itu, kamu bisa mencari tahunya pada buku Penyakit Jantung & Pembuluh Darah : Diagnosis, Solusi, Dan Pencegahannya.

https://www.gramedia.com/products/penyakit-jantung-pembulu-darah-diagonis-solusi-dan-pen?queryID=e2b0afa7486df51c3305cadf64a7f917

2. Sel Darah Putih jenis Monosit

Monosit menjadi jenis sel darah putih yang selanjutnya setelah neutrofil. Bisa dibilang, sel darah putih yang satu ini adalah truk sampah dari keseluruhan jenis leukosit. Pasalnya, sel darah putih ini akan berpindah dari jaringan satu ke jaringan lain dalam tubuh sambil membersihkan sel-sel yang sudah mati dalam jaringan tersebut.

Meski tugasnya begitu penting, namun leukosit monosit hanya berjumlah sekitar lima persen dari keseluruhan sel darah putih dalam tubuh.

Termasuk ke dalam sistem kekebalan tubuh manusia, leukosit monosit tidak mempunyai butiran hal pada granula atau selnya. Oleh karena itu, perlawanan yang dilakukan monosit kepada bakteri, virus, atau infeksi dan zat asing berbahaya adalah dengan memakan tubuh lawannya. Bahkan, monosit mampu memakan lawan yang memiliki ukuran lebih besar dibanding dirinya sendiri.

Seperti yang kita ketahui, fungsi leukosit adalah untuk melindungi tubuh dari penyakit. Hal itu pun dilakukan monosit dengan menghancurkan sel-sel asing yang masuk. Selain itu, sel darah putih ini juga membersihkan dan mengangkat sel yang sudah mati, membunuh sel pemicu kanker, membersihkan fagositosis hal dari neutrofil, hingga merangsang pembentukan sel darah putih yang lain untuk tubuh.

3. Sel Darah Putih jenis Basofil

Basofil menjadi jenis leukosit yang selanjutnya. Basofil sendiri adalah salah satu jenis leukosit yang mempunyai peran penting dalam sistem imun tubuh. Pasalnya, sel darah putih ini memiliki fungsi untuk menghasilkan reaksi peradangan pada tubuh sebagai upaya perlawanan kepada infeksi.

Sama seperti leukosit lainnya, sel darah putih ini juga dibentuk atau diproduksi di sumsum tulang manusia. Fungsi utama sel darah ini pun sebagai bagian dari sistem kekebalan tubuh yang berperan dalam melawan kuman, virus, dan bakteri penyebab penyakit dan infeksi. Tak hanya itu, basofil juga dapat menyembuhkan luka dan menghancurkan zat atau racun yang akan membahayakan tubuh.

Diantara jenis lainnya, jumlah basofil hanya sekitar satu persen dari total keseluruhan sel darah putih di tubuh. Meski terhitung hanya sedikit, tetapi basofil juga bertugas untuk meningkatkan respon imun non spesifik kepada patogen.

Dibalik fungsinya itu, basofil juga dikenal sebagai pemicu timbulnya asma. Ketika dirangsang oleh debu sebagai pemicu asma, maka basofil akan melepaskan senyawa bernama histamin. Setelah itu, basofil akan menyebabkan peradangan dan bronkokonstriksi pada saluran pernapasan.

4. Sel Darah Putih jenis Eosinofil

Eosinofil adalah jenis leukosit selanjutnya setelah neutrofil, monosit, dan basofil. Eosinofil adalah sel darah putih yang jumlahnya dapat meningkat apabila berhubungan demam, alergi, dan juga asma. Memiliki diameter ukuran sekitar 10-12 mikrometer, jumlah dari jenis leukosit yang satu ini hanya sebanyak tujuh persen dari total sel darah putih dalam tubuh manusia.

Eosinofil termasuk ke dalam salah satu kelompok granulosit yang memiliki tugas guna membunuh parasit yang masuk ke dalam tubuh dengan jangka waktu selama 8 sampai 12 hari.

Adapun, tugas atau fungsi lain dari eosinofil ini adalah untuk menghancurkan antigen antibodi, menghancurkan parasit besar, mencegah alergi, dan merespon alergi. Sel darah putih yang satu ini juga memiliki zat kimia lain dalam tubuhnya, seperti histamin lipasi, ribonuklease, dan lain sebagainya.

5. Sel Darah Putih jenis Limfosit

Jenis terakhir dari leukosit adalah limfosit. Jenis sel darah putih yang satu ini merupakan bagian terpenting dalam menjaga keseimbangan dan kesehatan sistem kekebalan tubuh manusia. Karena fungsinya yang cukup vital, jumlah limfosit dalam tubuh pun cukup banyak dan menempati posisi kedua sel darah putih terbanyak dalam tubuh setelah neutrofil.

Sel darah putih limfosit terbentuk di dua organ tubuh manusia, yakni sumsum tulang belakang dan limfa. Hal ini juga salah satu penyebab yang membuat jumlah limfosit dalam tubuh cukup banyak. Bahkan, limfosit ini dibagi lagi menjadi dua jenis, yakni limfosit besar dan limfosit kecil.

Limfosit mampu memproduksi sekitar satu kubik atau sekitar 8.000 sel baru di dalam sel darah putih. Namun, jumlah limfosit yang terlalu banyak juga tidak baik karena dapat menjadi penyebab pemicu kanker darah atau dikenal juga sebagai leukimia. Tak hanya dibagi dua menjadi limfosit besar dan kecil, limfosit juga dikelompokkan lagi menjadi 6 jenis, yakni limfosit B, sel T sitotoksik, sel T memori, sel T supresor, dan sel T helper.

 

Jumlah Leukosit yang Normal

Pada penjelasan sebelumnya, sempat disinggung jika jumlah normal leukosit dalam tubuh adalah sekitar 4.500-11.000/mcL bagi tubuh orang dewasa. Lantas, bagaimana kadar leukosit untuk bayi, anak-anak, dan wanita hamil? Berikut jumlah leukosit normal berdasarkan pada standar American Association of Family Physician (AAFP).

  • Jumlah leukosit normal untuk bayi baru lahir: 13.000 sampai 38.000 per mcL.
  • Jumlah leukosit normal untuk bayi dan anak-anak: 5.000 sampai 20.000 per mcL.
  • Jumlah leukosit normal untuk orang dewasa: 4.500 sampai 11.000 per mcL.
  • Jumlah leukosit normal untuk wanita hamil pada trimester tiga: 5.800 sampai 13.200 per mcL.

Hal yang Menyebabkan Leukosit Naik dan Turun

Pada penjelasan sebelumnya, kita telah mengetahui jika fungsi dari leukosit dalam tubuh ini sangat penting. Sebab, mereka bertugas untuk menjaga keseimbangan sistem kekebalan tubuh dari serangan penyakit.

Oleh karena itu, jika jumlah leukosit rendah, tubuh seseorang akan rentan untuk terkena penyakit. Namun, apabila jumlah leukosit terlalu tinggi, maka itu pun akan berbahaya bagi tubuh.

Bagi orang dewasa, jika hasil tes darahnya menunjukkan kadar leukositnya di bawah batas minimal, yakni 4.000 sampai 4.500 per mikroliter darah. Maka hal tersebut dapat berarti bahwa tubuhnya sedang tidak dapat melawan bakteri dan kuman penyebab infeksi dan penyakit karena jumlahnya yang kurang dari kadar normal.

Kondisi tubuh yang kekurangan leukosit ini dikenal dengan istilah Leukopenia atau kekurangan sel darah putih. Adapun, penyebab dari kurangnya kadar leukosit adalah terjadinya infeksi yang parah, adanya kerusakan atau gangguan pada sumsum tulang, penyakit anemia aplastik, dan penyakit autoimun atau dikenal juga sebagai lupus.

Di sisi lain, jika hasil tes dari kadar leukosit melebihi jumlah maksimal, yakni lebih dari 11.000 per mikroliter. Ini menandakan adanya suatu infeksi atau kondisi serius pada tubuh yang harus dicari tahu penyebabnya lebih lanjut oleh tim ahli.

Kondisi kelebihan leukosit ini dinamakan dengan leukositosis. Leukositosis disebabkan oleh infeksi, peradangan pada tubuh seperti radang usus atau gangguan autoimun lain, hingga adanya trauma pada tubuh atau mental, seperti patah tulang atau stres.

Tak hanya itu, leukositosis juga dapat terjadi karena asma dan alergi yang menyebabkan peningkatan jumlah sel darah putih eosinofil dan kondisi hamil pada seorang wanita. Kehamilan pada wanita dapat menjadi penyebab peningkatan sel darah putih. Selain itu, jumlah kadar leukosit yang tinggi juga dapat disebabkan karena adanya kanker, seperti leukimia, limfoma, dan mieloma yang membuat banyak sel darah putih diproduksi.

Kesimpulan

Leukosit adalah bagian dari sel darah merah yang tidak mendapatkan hemoglobin sehingga sel darahnya berwarna putih atau tidak berwarna. Sel darah yang dikenal juga sebagai sel darah putih ini merupakan bagian dari sistem imun atau sistem kekebalan tubuh yang bertugas untuk melawan bakteri, virus, dan jamur penyebab infeksi atau penyakit.

Meski tidak memiliki warna, leukosit tetap memiliki inti, bisa bergerak secara amoeboid, dan dapat menembus dinding diapedesis atau kapiler. Sel darah putih ini diproduksi di sumsum tulang belakang dan diedarkan melalui aliran darah ke seluruh tubuh.

Itulah rangkuman informasi mengenai pengertian leukosit, fungsi, jenis, kadar normal, dan penyebab naik turunnya. Semoga bermanfaat untuk #SahabatTanpaBatas, ya!

Jika ingin mencari buku tentang sel darah, maka kamu bisa mendapatkannya di gramedia.com. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Nama Penulis: Raden Putri

Rujukan:

  • https://hellosehat.com/kelainan-darah/sel-darah-putih/leukosit/
  • https://www.alodokter.com/leukosit-tinggi-ini-penyebab-dan-gejalanya
  • https://www.liputan6.com/hot/read/4977257/leukosit-adalah-sel-darah-putih-ketahui-fungsi-dan-jenis-jenisnya
  • https://www.klikdokter.com/info-sehat/darah/mengenal-fungsi-leukosit-dan-kadar-normalnya-pada-tubuh

 

About the author

Nandy

Perkenalkan saya Nandy dan saya memiliki ketertarikan dalam dunia menulis. Saya juga suka membaca buku, sehingga beberapa buku yang pernah saya baca akan direview.

Kontak media sosial Linkedin saya