Kesehatan

Darah Manis: Ciri, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan yang Bisa Dilakukan

Written by Ratih

Darah manis adalah—Menggaruk bagian tubuh yang gatal terkadang menyenangkan, namun jika dilakukan terlalu lama akan menimbulkan lecet. Luka lecet akan sembuh dengan sendirinya meskipun bekas lukanya terlihat lebih hitam dari bagian kulit di sekitarnya.

Namun, tahukah kamu? Pada orang yang mengidap penyakit darah manis, bekas luka kehitaman di kulit lebih sulit hilang. Artinya, darah manis adalah salah satu penyakit yang dapat mengganggu penampilan kita.

Lantas, apa itu penyakit darah manis dan apa saja ciri-cirinya? Dalam artikel ini kita akan membahas penyakit tersebut lebih jauh lagi, sehingga kamu bisa mengetahui apa penyebab, ciri-ciri, hingga cara untuk mengobatinya.

 

Apa itu Darah Manis?

Darah manis adalah istilah yang digunakan oleh masyarakat umum untuk merujuk penyakit prurigo nodularis dalam ilmu medis. Prurigo nodularis sendiri merupakan bintil-bintil atau benjolan yang muncul pada kulit di bagian dahi, pipi, lengan bawah, perut, dan juga bokong.

Bintil-bintil atau benjolan ini bisa membuat kulit terasa gatal, apalagi di malam hari atau ketika kamu menggunakan pakaian yang terbuat dari wol atau lateks. Sebagai informasi, wol dan lateks adalah bahan yang dapat memicu gatal pada kulit, jadi sebaiknya hati-hati, ya.

Secara umum, darah manis bisa dibagi menjadi dua jenis, yaitu primer dan sekunder. Primer merujuk pada benjolan mirip jerawat berbentuk kubah yang terasa gatal dan sering muncul di bagian badan, leher, pantat, dan kepala. Sementara sekunder merujuk pada papula yang bersisik dan mengalami penebalan kulit.

Di sisi lain, situs dermnetnz.org menjelaskan prurigo atau darah manis sebagai kondisi kulit langka dan kronis yang biasanya menyerang punggung bagian tengah atas, telapak kaki, telapak tangan, serta permukaan fleksor.

Sampai saat ini masih belum diketahui apa yang menyebabkan prurigo terjadi, namun seringkali dikaitkan dengan dermatitis atopik maupun kondisi lain yang dapat menyebabkan pruritus. Darah manis adalah salah satu penyakit kulit, selain itu masih ada banyak penyakit lain yang perlu kamu ketahui. Seperti diketahui bersama, saat ini semakin banyak orang yang terkena penyakit kulit karena banyak faktor.

Nah, buku Penyakit Kulit : Perawatan, Pencegahan, Pengobatan bisa kamu baca untuk menambah wawasan tentang penyakit kulit. Sebab, buku ini disusun dengan mengumpulkan berbagai sumber ilmu pengetahuan mengenai penyakit kulit dan diperuntukkan oleh orang yang ingin tahu atau sekadar menjadi pengingat dalam menyikapi penyakit kulit.

Penyakit Kulit Perawatan Pencegahan Pengobatan

Ciri-ciri Darah Manis

(Sumber foto: www.pexels.com)

Ciri-ciri darah manis yang utama, yaitu kemunculan benjolan keras yang terasa gatal di bagian kulit lengan, perut, kaki, serta punggung. Rasa gatal yang terasa cukup parah sehingga mendorong penderitanya untuk terus menggaruk bagian yang gatal. Perlu kamu ketahui, ukuran benjolan ini bervariasi mulai dari beberapa milimeter sampai dengan tiga sentimeter. Selain itu, jumlahnya pun tak menentu.

Ada yang hanya mempunyai beberapa benjolan namun ada juga yang mempunyai ratusan benjolan di seluruh bagian tubuhnya. Benjolan ini terlihat berwarna merah, coklat, atau sesuai dengan warna kulit penderitanya. Saat pertama kali muncul, benjolan bisa bertahan cukup lama. Durasinya dari hitungan bulan sampai bertahun-tahun.

Saat menghilang, benjolan tersebut akan meninggalkan bekas luka yang warna gelap sehingga terlihat jelas di kulit. Masih ada beberapa ciri-ciri atau gejala lain yang muncul pada banyak penderita penyakit darah manis, diantaranya adalah:

  • Dermatitis atopik
  • Dermatitis kontak
  • Kulit kering yang ekstrim
  • Kudis

Ketika darah manis muncul dengan sendirinya, biasanya tidak diketahui penyebabnya. Akan tetapi, darah manis juga bisa dirasakan oleh orang-orang yang menderita penyakit lainnya, seperti:

  • Alergi
  • Kanker kulit, limfoma, dan beberapa jenis kanker lainnya
  • Diabetes
  • HIV yang tidak kunjung diobati
  • Infeksi dari bakteri
  • Ginjal
  • Liver, termasuk hepatitis C
  • Saraf
  • Psikologis seperti depresi atau gangguan kecemasan
  • Tiroid

Penyebab Darah Manis

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, para ahli masih belum mengetahui penyebab pasti. Paling jauh para ahli hanya bisa menduga bahwa penyebab darah manis adalah gangguan terjadi pada sistem kekebalan tubuh serta saraf di kulit, sehingga menimbulkan rasa gatal yang kuat.

Dalam beberapa kasus, penderita darah manis mengeluhkan gangguan kulit lainnya seperti kudis, kulit kering, dan beberapa kondisi yang bisa menyebabkan kulit menjadi gatal. Kemudian ada juga kasus pengidap alergi berusia 50 tahun atau lebih yang mengalami darah manis.

Beberapa ahli lainnya menduga darah manis disebabkan oleh penebalan ujung saraf kulit. Sehingga saat digaruk, saraf-saraf kulit tersebut akan menjadi semakin sensitif dan membuat rasa gatal terjadi semakin lama. Pada akhirnya, penderita akan terus menggaruk kulitnya hingga terluka parah dan meninggalkan bekas luka yang sulit hilang. Di samping itu, ada beberapa hal lain yang disinyalir menjadi penyebab penyakit darah manis, seperti:

1. Gigitan Serangga

Gigitan serangga termasuk penyebab tidak langsung karena sebenarnya hanya menimbulkan rasa gatal. Akan tetapi, rasa gatal yang muncul karena gigitan nyamuk dan serangga lainnya juga bisa memunculkan rasa ingin menggaruk sampai gatalnya hilang.

Padahal, dengan menggaruknya terus menerus akan menyebabkan infeksi lebih parah sehingga meninggalkan bekas luka di kulit, sedangkan rasa gatalnya masih tetap ada.

 

2. Stres

Orang yang sedang stres biasanya sulit mengendalikan diri sendiri, termasuk ketika merasa gatal. Biasanya, mereka cenderung ingin menggaruk kulit yang gatal terus-menerus secara tidak sadar. Akibatnya, kulit terluka dan meninggalkan bekas luka yang menghitam.

Tidak bisa dimungkiri, stres bisa menyebabkan berbagai macam penyakit. Mulai dari darah manis sampai sulit mengatur hidup sendiri. Oleh karena itu, kamu harus menghindari stres dengan berbagai cara.

Untuk menemukan cara-cara yang tepat, kamu bisa membaca buku Berdamai dengan Stres dan Depresi yang ditulis oleh Dewi Indra. Buku ini mengulas masalah stres serta banyak masalah psikologis lainnya dengan metode Emotional Freedom Technique (EFT).

Berdamai dengan Stres & Depresi Seni Melupakan dan Bangkit dari Masa Lalu yang Kelam

3. Gangguan Kesehatan Lain

Mengutip dari British Association of Dermatology, kurang lebih 80% pengidap darah manis mengalami gangguan kesehatan lain. Mulai dari asma, eksim, demam, dermatitis herpetiformis, dan masih banyak lagi. Akan tetapi, masih belum diketahui secara pasti apakah gangguan kesehatan ini berhubungan langsung dengan darah manis atau tidak. Oleh sebab itu, jika kamu mengalami gejala yang mirip darah manis disertai gangguan kesehatan lainnya sebaiknya segera lakukan pemeriksaan ke rumah sakit.

 

4. Penggunaan Obat-obatan

Penggunaan beberapa obat juga diduga bisa menjadi pemicu penyakit darah manis. Misalnya, seperti obat paclitaxel, obat kemoterapi pembrolizumab, atau caboplatin. Banyak ahli kesehatan menganggap darah manis adalah dampak jangka panjang akibat sistem kekebalan yang aktif setelah melakukan perawatan maupun pengobatan.

5. Gangguan Saraf

Darah manis yang diakibatkan oleh gangguan saraf secara umum disebabkan karena adanya kerusakan otak serta sumsum tulang belakang. Gangguan saraf yang memicu kondisi ini diketahui bisa diakibatkan oleh infeksi herpes, pruritus brakiordial, polineuropati, nostalgia paersthetica, serta neuropati serat kecil.

 

Diagnosis Darah Manis

(Sumber foto: www.pexels.com)

Jika kamu melakukan pemeriksaan ke rumah sakit saat mengalami gejala darah manis, dokter akan melakukan diagnosis tertentu. Biasanya, diagnosis ini dimulai dengan pertanyaan mengenai gejala dan apakah kamu mempunyai kondisi medis lain yang menyebabkan munculnya penyakit darah manis.

Kemudian, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk melihat apakah ada benjolan dan juga bekas garukan yang sudah terinfeksi pada kulitmu. Dalam beberapa kasus, biopsi kulit juga mungkin saja dilakukan. Biopsi kulit sendiri merupakan proses pengangkatan sepotong kecil jaringan kulit dengan menggunakan pisau bedah oleh dokter. Setelah itu, sample jaringannya akan diperiksakan di bawah mikroskop.

Jika ternyata dokter mendiagnosis kamu menderita darah manis, namun penyebabnya belum diketahui, kamu mungkin akan melakukan pemeriksaan darah. Pemeriksaan ini dilakukan agar dokter bisa mengevaluasi fungsi ginjal, tiroid, hati, memeriksa infeksi HIV, hepatitis C, dan juga infeksi lainnya.

 

Pengobatan Darah Manis secara Medis

Pada dasarnya, pengobatan darah manis secara medis dilakukan oleh dokter untuk menghilangkan penyebab gatal yang kuat. Dengan begitu, kamu tidak akan terus menggaruk bagian tubuh yang sudah terluka. Pengobatannya bisa dilakukan dengan krim tropikal serta obat sistemik.

Di samping itu, karena rasa gatal yang muncul biasanya sangat parah dan bisa berbeda-beda pada setiap orang, kamu juga mungkin harus melakukan serangkaian terapi yang berbeda. Tujuannya agar dokter bisa menemukan apa terapi yang paling cocok untukmu.

Hal tersebut dikarenakan darah manis merupakan salah satu penyakit yang belum banyak dipelajari sampai sekarang. U.S. Food and Drug Administration sampai sekarang bahkan belum mengeluarkan izin terapi apa pun untuk mengobati darah manis. Akan tetapi, ada cukup banyak obat yang sedang diteliti untuk mengobati penyakit ini.

Dengan kata lain, jika kamu ingin menggunakan serangkaian obat untuk mengobati penyakit ini, sebaiknya lakukan setelah mendapatkan persetujuan dari dokter, ya. Saat berkonsultasi ke dokter, ada beberapa obat yang sering digunakan untuk meringankan rasa gatal, seperti:

  • Obat oles dengan kandungan takrolimus yang dapat meredakan peradangan
  • Obat oles dengan kandungan vitamin D yang dapat memperlambat produksi sel kulit yang berlebih
  • Antihistamin yang dapat mengurangi rasa gatalnya
  • Fototerapi menggunakan sinar khusus untuk mengobati ruam
  • Kortikosteroid yang bisa mengurangi iritasi serta peradangan
  • Krim steroid topikal seperti pimekrolimus, inhibitor kalsineurin, atau clobetasol
  • Tar batubara topikal
  • Salep vitamin D-3 topikal
  • Krim capsaicin
  • Mentol

Obat Sistemik

Dokter juga bisa saja memberikan saran untuk mengkonsumsi antihistamin OTC agar kamu bisa tidur dengan tenang di malam hari. Kemudian ada kemungkinan penggunaan obat antidepresan yang dapat membantumu berhenti menggaruk.

 

Terapi Lainnya

Beberapa terapi yang biasa digunakan oleh dokter pada penderita penyakit darah manis adalah sebagai berikut:

  • Kritoterapi menggunakan suhu ultra-dingin pada lesi.
  • Psoralen yang dikombinasikan dengan sinar UVA atau biasa disebut juga dengan PUVA.
  • Laser pewarna berdenyut yang biasa digunakan untuk membunuh sel-sel tubuh yang sakit.
  • Laser excimer. Terapi laser excimer yang dilakukan pada 308 nanometer diketahui berhasil merawat darah manis yang tidak bisa ditangani dengan metode perawatan lainnya.

 

Pengobatan Darah Manis di Rumah

Selain pengobatan menggunakan obat-obatan medis, kamu juga bisa melakukan beberapa pengobatan di rumah. Namun, perlu diingat, pengobatan ini sifatnya mencegah gejala darah manis semakin memburuk. Maka dari itu, pengobatan di rumah lebih ditekankan untuk mengatasi rasa gatal dan mencegahnya muncul kembali.

Seperti yang kamu tahu rasa gatal bisa terjadi di banyak area tubuh dan penyebabnya ada banyak. Mulai dari alergi, kulit kering, infeksi, gigitan serangga, kudis, dan lain sebagainya. Meskipun bisa sembuh dengan sendirinya, akan tetapi jika dibiarkan terus gatal-gatal ini bisa mengganggu aktivitas sehari-hari.

Kalau sudah seperti ini, kamu harus mendapatkan penanganan langsung dari dokter kulit di klinik atau rumah sakit terdekat. Lalu, apa saja yang harus dilakukan untuk mengatasi rasa gatal dan mencegahnya muncul kembali? Simak penjelasannya di bawah ini!

1. Menggunakan Oatmeal Koloid untuk Merendam Area Tubuh yang Gatal

Oatmeal koloid adalah jenis oatmeal yang terbuat dari bahan berbeda dengan oatmeal untuk sarapan. Jenis ini biasanya menggunakan oat yang sudah ditumbuk sampai halus. Produknya kerap dipakai untuk membuat sabun dan juga lotion. Oleh karena itu, oatmeal koloid banyak dijual di toko kecantikan dan apotek. Cara ini diketahui aman dan cukup ampuh untuk mengatasi rasa gatal karena berbagai alasan. Adapun langkah-langkah untuk merendam bagian kulit yang gatal dengan oatmeal koloid adalah sebagai berikut:

  1. Pertama, siapkan air secukupnya lalu masak di kompor sampai mendidih.
  2. Sambil menunggu mendidih, giling atau tumbuh oatmeal hingga teksturnya berubah menjadi bubuk halus.
  3. Angkat air yang sudah mendidih, lalu campurkan dengan air dingin di bak mandi.
  4. Setelah dirasa cukup hangat, taburkan 1 cangkir bubuk oatmeal yang sudah dihaluskan tadi ke dalam bak mandi.
  5. Kemudian, segera berendam di dalam bak mandi dengan waktu sekitar 10 sampai 15 menit.
  6. Terakhir, keringkan badan dan oleskan pelembab bebas pewangi ke kulitmu.

 

2. Gel Lidah Buaya

Cara kedua yang bisa kamu lakukan untuk mencegah gatal yang menyebabkan darah manis adalah dengan gel lidah buaya. Gel lidah buaya atau pendingin mentol bisa meredakan rasa gatal ringan yang muncul karena gigitan nyamuk, gigitan serangga, dan juga sengatan matahari karena mempunyai efek pendingin.

 

3. Mengoleskan Pelembab Kulit

Pelembab kulit seperti lotion dan krim bisa membantu membuat lapisan kulit paling luar menjadi lembab. Hal ini penting dilakukan agar kamu terhindar dari rasa gatal yang ringan dan cukup mengganggu. Saat memilih pelembab, sebaiknya pilih yang memiliki kandungan emolien di dalamnya. Setelah itu, gunakan pelembab setelah mandi.

 

4. Baking Soda

Baking soda diketahui mempunyai sifat anti jamur yang dapat mengobati berbagai kondisi kulit yang berjamur secara efektif. Oleh sebab itu, baking soda sering dimanfaatkan untuk mengatasi rasa gatal di kulit. Cara penggunaannya pun cukup mudah, kamu hanya perlu menyiapkan seperempat cangkir soda kue. Setelah itu, isi bak mandi dengan air hangat dan campurkan baking soda ke dalamnya. Kalau mau yang lebih simple, kamu bisa menambahkan sedikit air pada baking soda lalu olah sampai membentuk pasta. Setelah itu, oleskan pasta tersebut langsung ke bagian kulit yang terasa gatal.

 

5. Mandi dengan Air Bersuhu Ruang

Cara keempat yang bisa dilakukan di rumah adalah mandi dengan menggunakan air yang bersuhu ruang. Cara ini diketahui bisa menjaga kelembaban kulit dan mengatasi rasa gatal yang yang muncul pada kulit.

 

6. Cara Lainnya

Selain empat cara perawatan di rumah yang sudah disebutkan di atas, masih ada beberapa cara lain yang bisa kamu lakukan untuk mencegah gatal-gatal muncul di kulit. Di antaranya adalah sebagai berikut:

  1. Hindari terlalu sering mandi dengan air panas.
  2. Gunakan produk perawatan kulit yang tidak mengandung bahan pewangi di dalamnya.
  3. Gunakan pakaian yang dibuat dari bahan-bahan yang lembut.
  4. Kelola stres dengan baik.

 

Penutup

Nah, Grameds, selesai sudah pembahasan tentang penyakit darah manis yang dapat menyebabkan luka bekas lecet di kulit sembuh lebih lama. Dari penjelasan di atas, kamu bisa melihat bahwa rasa gatal berlebih yang timbul pada kulit sebaiknya tidak digaruk terus-menerus agar tidak menimbulkan bekas luka.

Meskipun memang, pada umumnya, bekas luka tersebut akan hilang dengan sendirinya setelah didiamkan beberapa saat. Akan tetapi, jika terlalu sering dilakukan bekas lukanya dapat mengganggu penampilan. Di samping itu, darah manis adalah penyakit yang bisa menyerang siapa saja, termasuk kamu.

Jadi, jika kamu memiliki kebiasaan menggaruk kulit yang gatal sampai luka, bisa saja gejala penyakit ini muncul. Lalu, ketika diperiksa ke dokter dan ternyata dokter mendiagnosis kamu menderita darah manis. Kalau sudah seperti ini, kamu sendiri yang akan dirugikan karena proses penyembuhannya lumayan lama dan dapat mengganggu penampilan.

Pada akhirnya, kamu tidak bisa melakukan aktivitas sehari-hari dengan maksimal. Bagi kamu yang sudah berkeluarga dan memiliki anak, perawatan kulit si kecil juga harus diperhatikan. Pasalnya kulit bayi lebih tipis dan rentan terhadap gangguan dibanding orang dewasa.

Buku Kulit Terawat Anak Sehat dapat menjadi rujukan utama saat ingin mencari informasi tentang kesehatan kulit bayi. Sebab, buku ini mengajak pembacanya mengenal Iebih jauh perihal kulit bayi dan anak usia selanjutnya, termasuk berbagai gangguan kesehatan kulitnya, bagaimana mengatasi dan menghindarinya, serta perawatan yang benar terhadap kulit si kecil.

Kulit Terawat Anaka Sehat

Demikian pembahasan tentang darah manis hingga pengobatan yang baik untuk penanganan darah manis. Semoga semua pembahasan di atas bermanfaat untuk kalian. Jika ingin mencari buku tentang kesehatan, kamu bisa mendapatkannya di gramedia.com. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Gilang Oktaviana

sumber:

  • https://www.alodokter.com/darah-manis-kenali-penyebab-dan-cara-mengobatinya#:~:text=Darah%20manis%20adalah%20kondisi%20yang,sampai%20mengganggu%20aktivitas%20sehari%2Dhari.
  • https://www.halodoc.com/artikel/mengenal-lebih-jauh-darah-manis-dalam-dunia-medis
  • https://hellosehat.com/penyakit-kulit/kulit-lainnya/penyebab-prurigo-darah-manis/
  • https://www.sehatq.com/artikel/darah-manis
  • https://www.klikdokter.com/info-sehat/kulit/cara-mengobati-darah-manis-prurigo
  • https://www.osmosis.org/answers/prurigo
  • https://www.alodokter.com/beragam-cara-mengatasi-gatal-gatal-pada-kulit

About the author

Ratih