IPA

Sumber Daya Alam Mineral : Pengertian, Macam & Proses

Written by Rahma R

Sumber energi alam mineral adalah sumber daya alam yang tidak bisa diperbaharui atau biasa disebut nonrenewable resources.

Jumlah sumber daya itu amat terbatas. Selain itu, proses pembentukan dan pemulihannya juga butuh waktu lama. Oleh sebab itu, pemanfaatan sumber dayaalam mineral harus digunakan dengan efektif dan efisien. Sumber daya mineral atau mineral resource merupakan endapan mineral dan dapat dimanfaatkan secara nyata.

Secara umum, sumber daya energi dibagi menjadi tiga, yakni sumber daya energi konvensional, sumber daya energi nuklir, dan sumber daya energi terbarukan.  Sumber daya energi konvensional merupakan sumber daya energi yang dimanfaatkan untuk memenuhi sebagian besar kebutuhan energi manusia saat ini, misalnya minyak bumi, batubara, serta gas alam.

Sementara,  sumber daya energi nuklir adalah sumber daya energi yang tersedia di alam. Namun, sumber energi tersebut hanya bisa dikonversikan menjadi bentuk energi yang bisa dimanfaatkan oleh manusia lewat reaksi nuklir.

Sumber-sumber energi nuklir didapatkan dari sumber daya energi fisi nuklir seperti uranium dan thorium), material radioaktif alami, serta sumber daya energi fusi nuklir seperti deuterium dan litium. Pembahasan lebih lengap mengenai energi nuklir dengan penyampaian materi yang menarik juga bisa Grameds temukan pada buku Why? Nuclear and Energy.

beli sekarang

Kemudian, sumber daya energi terbarukan merupakan sumber daya energi yang tersedia secara terus-menerus alias dapat diperbaharui. Sumber daya energi terbarukan bisa didapatkan dari angin, energi surya, geothermal, aliran air, biomassa, dan energi kelautan yang meliputi arus laut, gelombang, dan pasang surut.

Mengenal Mineral Secara Megaskopis

Mengenal Mineral Secara Megaskopis

Beli Buku di Gramedia

Pengelompokan Sumber Daya Alam Mineral 

Penggolongan bahan-bahan galian energi alam mineral didasari pada beberapa hal, seperti nilai strategis bahan galian terhadap suatu negara, adanya bahan galian dalam alam atau genese, penggunaan bahan galian bagi industry, adanya pengaruh terhadap kehidupan masyarakat luas, serta adanya kesempatan pengembangan pengusaha.

Berdasarkan Undang-Undang No 11 tahun 1967, Departemen Pertambangan dan Energi mengelompokkan mineral menjadi tiga jenis. Di antaranya mineral strategic, mineral vital, dan mineral lainnya.

 

1. Kelompok Mineral Strategic 

Kelompok mineral strategic ini hanya bisa ditambang oleh pemerintah. Namun demikian, perusahaan domestik dan asing masih bisa melaksanakan joint venture atau patungan dengan perusahaan pemerintah. Hal itu berdasarkan kontrak karya atau biasa disebut persetujuan kerja sama.

Kelompok mineral strategic meliputi minyak bumi, gas alam, bitumen cair, antransit, batubara, lignit, uranium, radium, thorium dan mineral radioaktif lainnya, nikel, cobalt, serta timah.

 

2. Kelompok Mineral Vital

Kelompok mineral vital ini bisa ditambang oleh pihak-pihak seperti BUMN, perusahaan swasta, koperasi ataupun secara perorangan. Namun demikian, perusahaan swasta asing hanya bisa berperan sebagai kontraktor pemerintah atau anggota minoritas di perusahaan nasional. Meskipun begitu, perusahaan asing tetap boleh menjalankan eksplorasi melalui pemegang izin swasta Indonesia. Kelompok ini meliputi besi, manggan, molybdenum, chromit, yodim dan belerang.

 

3. Kelompok Mineral Lainnya

Sementara itu, kelompok mineral lainnya hanya bisa ditambang oleh perusahaan swasta nasional. Lantas, bagaimana perananan perusahaan asing? Mereka masih bisa mengadakan kontrak pembelian mineral. Kelompok mineral lainnya meliputi gamping, tanah liat, gips, fosfat, nitrat, asbestos, mika, granit, magnesit, jarosit, leusit, dan banyak lagi.

Berdasarkan bahan galiannya, sumber energi alam mineral dibagi menjadi tiga. Di antaranya bahan galian logam atau bijih (ore), yakni bahan galian yang diolah melalui teknologi tertentu seperti timah, besi, tembaga, nikel, emas, perak, seng, dan sebagainya. Selanjutnya, bahan galian energi yang dimanfaatkan untuk energi, seperti minyak bumi dan batubara. Kemudian, bahan galian industri yang dimanfaatkan untuk industri seperti aspal, bentonite, asbes, dolomit, batugamping, diatomae, halit, gypsum, zeolite, dan kaolin.

Prinsip Pengelolaan Mineral & Batu Bara

Prinsip Pengelolaan Mineral & Batu Bara

Beli Buku di Gramedia

 

Macam-macam Sumber Daya Alam Mineral

 

1. Sumber Daya Mineral Hipotetik (Hypothetical Mineral Resource) 

Kualitas dan kuantitas dari sumber daya mineral hipotetik (hypothetical mineral resource) didapatkan berdasarkan perkiraan di tahap survei tinjau.

 

2. Sumber Daya Mineral Tereka (Inferred Mineral Resource) 

Kualitas dan kuantitas dari sumber daya mineral tereka (inferred mineral resource) didapatkan berdasarkan hasil dari tahap prospeksi.

 

3. Sumber Daya Mineral Terunjuk (Indicated Mineral Resource) 

Kualitas dan kuantitas dari sumber daya mineral terunjuk (indicated mineral resource) didapatkan berdasarkan hasil dari tahap eksplorasi umum.

 

4. Sumber Daya Mineral Terukur (Measured Mineral Resource) 

Kualitas dan kuantitas dari sumber daya mineral terukur (measured mineral resource) didapatkan berdasarkan hasil dari tahap eksplorasi rinci.

 

5. Sumber Daya Mineral Pra Kelayakan (Prefeasibility Mineral Resource) 

Sumber daya mineral pra kelayakan (prefeasibility mineral resource) merupakan sumber daya mineral yang memiliki potensi ekonomi dari hasil studi pra kelayakan. Hal ini biasanya dilakukan di daerah eksplorasi rinci serta eksplorasi umum.

 

6. Sumber Daya Mineral Kelayakan (feasibility mineral resource) 

Sumber daya mineral kelayakan (feasibility mineral resource) merupakan sumber daya mineral yang yang memiliki potensi ekonomi dari hasil studi kelayakan. Dengan kata lain, kegiatan penambangan dilakukan di daerah eksplorasi rinci.

 

 

Proses Pembentukan Mineral 

Why? Science - Rock & Mineral

Why? Science – Rock & Mineral

Beli Buku di Gramedia

Pembentukan mineral logam sangat berkaitan erat dengan proses magmatik. Pada umumnya, lingkungan pembentukan mineral logam dapat dijumpai di dalam batuan vulkanik. Hal itu bisa dipahami lantaran proses magmatik berlangsung simultan dengan kegiatan gunung api.

Sebagai akibat dari erosi yang intensif, batuan magmatik itu bisa muncul ke permukaan dan hanya menyisakan sedikit sekali batuan vulkanik. Apabila permukaan erosi itu tepat berada di zona mineralisasi, yang terjadi kemudian adalah mineral logam tersingkap sehingga sangat mudah untuk diperoleh.

Secara umum, endapan mineral yang berasal dari kegiatan magma atau proses pembentukan endapan mineral diklasifikasikan menjadi dua macam, yakni proses internal atau endogen serta proses eksternal atau eksogen. Endapan mineral primer dipengaruhi oleh faktor endogen, sementara endapan sekunder dipengaruhi faktor eksogen yang membentuk endapan plaser, residual, supergene enrichment, evaporasi/presipitasi, mineral energi (minyak, gas bumi dan batubara).

 

1. Proses Internal (Endogen Pembentukan Endapan Mineral)

  • Kristalisasi dan Segregasi Magma, Kristalisasi magma adalah proses utama dari pembentukan batuan vulkanik dan juga plutonik.
  • Hydrothermal, Larutan hydrothermal sangat dipercaya sebagai salah satu fluida pembawa bijih utama, kemudian terendapkan dalam beberapa fase serta tipe endapan.
  • Lateral Secretion, Lateral secretion adalah proses dari pembentukan lensa-lensa serta urat kuarsa pada batuan metamorf.
  • Metamorphic Processes, Metamorphic Processes pada umumnya adalah hasil dari kontak serta regional metamorphism.
  • Volcanic Exhalative (Sedimentary Exhalative), Volcanic exhalative adalah ekshalasi dari larutan hidrotermal pada permukaan. Hal itu terjadi pada kondisi bawah permukaan air laut yang umumnya menghasilkan tubuh bijih berbentuk stratiform.

Proses Eksternal (Eksogen Pembentukan Endapan Mineral)

  • Mechanical Accumulation, Mechanical accumulation merupakan konsentrasi dari mineral berat dan lepas menjadi endapan placer (placer deposit).
  • Sedimentary Precipitates, Sedimentary precipitates merupakan presipitasi elemen-elemen tertentu di lingkungan tertentu, dengan atau tanpa bantuan organisme biologi.
  • Residual Processes Pelindian (Leaching), Residual processes merupakan elemen-elemen tertentu di batuan yang meninggalkan konsentrasi elemen-elemen yang tidak mobile dalam material sisa.
  • Secondary or Supergene Enrichment Pelindian (Leaching), Secondary merupakan elemen-elemen tertentu dari bagian atas suatu endapan mineral yang selanjutnya presipitasi di kedalaman yang menghasilkan endapan dengan konsentrasi lebih tinggi.

Sumber-sumber Daya Alam Mineral

 

1. Petroleum

Minyak bumi dan gas alam petroleum adalah produk dari dekomposisi bahan organik yang terperangkap di dalam sedimen. Hampir 60 persen minyak dan gas yang ditemukan selama ini terdapat pada lapisan cenozoic. Migrasi petroleum ini seperti pada air tanah. Saat minyak dan gas terperas keluar dari serpih dan masuk ke tubuh batu pasir atau batu gamping, maka bisa bermigrasi dengan mudah.

 

2. Minyak Bumi 

Seperti yang kita tahu, proses dari pembentukan minyak bumi memerlukan waktu jutaan tahun. Minyak bumi asalnya dari mikroplankton atau ganggang yang ada di danau, teluk, rawa, serta laut yang dangkal. Setelah mati, mikroplankton berjatuhan lalu mengendap di dasar, lantas bercampur dengan lumpur sapropelium. Tekanan dari lapisan-lapisan atas serta pengaruh magma menyebabkan terjadinya proses destilasi yang menghasilkan minyak bumi.

 

3. Gas Alam 

Gas alam adalah campuran beberapa hidro karbon dengan kadar karbon yang kecil, utamanya metan, propan serta bahan yang digunakan sebagai bahan bakar. Ada dua macam gas alam cair yang diperdagangkan, yakni liquified natural atau gas alam cair (LNG) dan gas liquified petroleum gas atau gas minyak bumi cair (LPG) yang dipasarkan dengan nama elpiji dengan tabung gas.

 

4. Batu Bara 

Seperti yang kita tahu, batu bara berasal dari tumbuh-tumbuhan tropis masa prasejarah atau masa karbon. Tumbuhan itu tertimbun sampai berada di dalam lapisan batuan sedimen. Proses pembentukan batu bara sendiri dinamakan inkolen atau proses pengarangan melalui dua cara, yaitu proses biokimia dan proses metamorphosis.

Proses biokimia merupakan proses pembentukan batu bara yang dilakukan oleh bakteri anaerob. Dengan demikian, sisa-sisa tumbuhan menjadi keras lantaran beratnya sendiri, tidak ada kenaikan suhu dan tekanan. Proses tersebut juga mengakibatkan tumbuhan menjadi gambut atau turf.

Sementara itu, proses metamorfosis adalah proses yang terjadi lantaran pengaruh tekanan dan suhu yang tinggi serta berlangsung lama. Dalam proses ini tidak ada bakteri lagi. Lapisan batubara atau coal seam yang mendatar dan berbentuk lensa memiliki permukaan yang sama seperti rawa di mana awalnya ia terakumulasi. Coal seams ini banyak dijumpai di Sumatera, Kalimantan.

 

5. Timah 

Timah dapat dibagi menjadi dua jenis, yakni timah primer dan timah sekunder atau alluvial. Timah primer merupakan  timah yang mengendap pertama kali di batuan granit, sementara timah sekunder merupakan timah yang telah berpindah dari tempat asalnya imbas proses pelapukan serta erosi.

 

6. Tembaga 

Tembaga berasal dari larutan cair magma yang selanjutnya menyusup serta mengisi celah-celah pada patahan atau diaklas. Tembaga yang dalam jumlah kecil adalah hasil sampingan dari penambangan emas serta perak.

 

7. Belerang 

Belerang atau sulfur diperoleh dalam dua bentuk, yaitu sebagai senyawa sulfide dan sebagai belerang alam. Sebagai senyawa sulphide, sulfur didapatkan dalam bentuk galena-PbS, chalkopyrit-CuFeS dan Pirit-FeS. Hal itu terbentuk akibat proses hydrothermal. Sementara, belerang alam berbentuk kristal bercampur lumpur yang merupakan hasil dari sublimasi. Endapan belerang ini terbentuk oleh kegiatan solfatara, fumarole. Selain itu, sebagai akibat dari gas dan larutan yang mengandung belerang keluar dalam bumi dan berkaitan dengan rangkaian gunung api aktif.

 

8. Fosfat 

Perlu diketahui, endapan fosfat di Indonesia dapat ditemukan di gua-gua dalam berbagai bentuk, mulai dari butiran, bongkahan kecil hingga bongkahan besar. Sementara itu, endapan fosfat guano dengan komposisi kalsium fosfat ada di endapan permukaan, endapan gua serta endapan bawah. Secara garis besar, proses pembentukan ketiganya sama saja, yakni hasil reaksi antara batu gamping serta kotoran burung dan kelelawar yang mengandung asam fosfat imbas pengaruh air hujan atau air tanah.

 

9. Intan 

Terbentuknya intan bersamaan dengan pembekuan batuan ultra basa seperti peridotit dan kimberlit. Kristalisasi intan pada kimberlite pipa dibentuk di kedalaman 60 mil atau lebih dalam di bawah permukaan bumi serta memiliki temperatur 1.500-2.000°C. Intan memiliki ciri berwarna bening, namun terkadang berwarna kebiruan, kehijauan, kemerahan atau kekuningan.

 

10. Grafit 

Grafit terbentuk pada metamorfisme tingkat tinggi dari batuan yang mengandung zat organik. Selain itu, grafit juga bisa didapatkan dari proses magmatisme antara lain pada pegmatite, dan juga terdapat pada hydrothermal vein. Grafit tersebut sangat umum diperoleh dalam granit, sekis, genis mika sekis maupun batu gamping kristalin.

 

Pemanfaatan Sumber Daya Alam Mineral

 

1. Minyak Bumi untuk Penerangan Rumah Hingga Bahan Bakar Pesawat Terbang

Hasil olahan dari minyak bumi bisa berupa minyak gas (avigas), bensol (avtur), gasoline (bensin, premium dan super), kerosene (minyak tanah dan minyak lampu), minyak solar, diesel serta minyak bakar, vaseline dan paraffin (untuk industri batik dan korek api), juga aspal. Hasil olahan itu bisa dimanfaatkan untuk penerangan rumah, tenaga penggerak dan mesin pabrik, bahan bakar kendaraan bermotor, bahan bakar pesawat terbang dan banyak lagi manfaat lainnya. Selain itu, gas alam juga bisa dimanfaatkan untuk keperluan bahan bakar rumah tangga maupun keperluan industri lainnya.

 

2. Batu Bara untuk Wewangian Hingga Bahan Peledak

Pada umumnya batu bara dimanfaatkan sebagai bahan bakar pemberi tenaga serta bahan mentah cat, obat-obatan, wewangian dan bahan bakar peledak.

 

3. Timah untuk Pipa Ledeng

Timah dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan pipa ledeng, logam patri serta kawat telepon.

  • Tembaga untuk Bahan Kapal

Tembaga bisa dimanfaatkan untuk membuat bahan kapal, industri barang-barang perunggu serta kuningan.

  • Intan untuk Perhiasan

Intan biasanya dimanfaatkan sebagai perhiasan bagi kaum perempuan.

 

Baca Buku Tentang Ilmu Pengetahuan Alam Bisa Lewat Gramedia Digital

Kamu bisa menikmati gratis 7 hari baca e-book sepuasnya di Gramedia Digital dengan free trial, lihat infonya  Baca Gratis di Gramedia.

Selain itu, Gramedia Digital juga menyediakan Paket e-book Tematik SD secara lengkap. Paket bisa diakses hingga 1 tahun ajaran lho! Pas banget kan buat yang punya anak atau saudara yang masih SD. Kamu bisa ajak mereka dan dapatkan promo menariknya Buku Tematik.

Penulis: Indiana Malia

 

About the author

Rahma R

Bahasa Inggris merupakan bahasa internasional yang sudah dipelajari oleh banyak orang. Saya juga senang dengan bahasa Inggris, sehingga ketika menulis dengan tema materi bahasa Inggris sangat senang.