Biologi

Memahami Pengertian Serat dan Jenis-Jenisnya

Written by Nandy

Pengertian serat atau dalam bahasa Inggris adalah fiber merupakan suatu jenis bahan yang berupa potongan dari komponen yang membentuk suatu jaringan panjang serta utuh. Secara umum, serat memiliki dua jenis yaitu serat alami dan serat sintetis. Serat alami kemudian digolongkan lagi sesuai dengan asalnya seperti tumbuhan, serat kayu serta hewan.

Serat banyak dimanfaatkan oleh manusia untuk membuat pakaian atau dijadikan sebagai bahan utama untuk membuat kerajinan tertentu. Biasanya, serat yang digunakan sebagai bahan baku pakaian adalah serat alami yang terbuat dari tumbuhan, hewan maupun kayu dan bukan serat sintetis. Agar dapat memahami pengertian serat dan mengetahui jenis-jenis serat, simak penjelasannya lebih lanjut dalam artikel ini ya!

Pengertian Serat

Sumber: Pexels

Serat merupakan suatu jenis bahan yang berupa potongan komponen yang memiliki bentuk jaringan panjang serta utuh. Contoh dari serat yang paling sering ditemui adalah serat pada kain.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), serat merupakan suatu material yang memiliki perbandingan panjang serta lebar yang sangat besar dengan molekul penyusunan terorientasi, terutama ke arah panjang. Serat kapas contohnya, kapan memiliki perbandingan panjang serta lebar mulai dari 500 atau sekitar satu hingga 1000.

Istilah dari serat juga sering kali dikaitkan dengan kandungan yang ada pada buah atau sayur. Buah ataupun sayuran adalah jenis bahan makanan yang memiliki kandungan serat tinggi dan sangat baik bagi sistem pencernaan.

Selain itu, serat juga digunakan sebagai bahan baku tekstil. Serat yang digunakan sebagai bahan baku tekstil merupakan serat yang digunakan untuk pengaplikasian tekstil. Serat juga dapat diartikan sebagai bahan baku yang digunakan dalam pembuatan benang serta kain.

Sebagai bahan baku pembuatan benang maupun kain, serat memiliki peran cukup penting. Sifat dari serat akan mempengaruhi sifat benang maupun kain yang dihasilkan, baik yang diolah dengan cara mekanik atau diolah secara kimia.

Bahan baku tekstil adalah bahan pembuat pakaian serta kebutuhan lainnya. Secara umum, serat sebagai bahan baku dibagi menjadi dua jenis yaitu serat alam dan serat sintetis.

Serat alam telah dikenal dan digunakan sebagai bahan baku sejak ribuan tahun lalu sebelum Masehi. Beberapa bukti sejarah bahkan mencatat bahwa bahan serat alam telah digunakan sejak tahun 2640 SM.

Dikutip dari laman Pembelajaranmu.com, negara yang pertama kali mengolah serat alam adalah China. Sejak dahulu, China telah menghasilkan serat sutra. Serat sutra diperoleh dari ulat dan serat tersebut kemudian diolah menjadi benang lalu diproduksi untuk memenuhi kebutuhan produk tekstil.

Selain sutra, bahan serat alam yang lain adalah kapas. Bahkan sejak tahun 1540 SM telah berdiri industri kapas yang berada di India. Dalam perkembangannya, bahan serat alam kerap digunakan di belahan dunia lainnya, contohnya seperti serat flax yang pertama kali digunakan di Swiss pada tahun 1000 SM, lalu ada serat wol yang digunakan di Mesopotamia sejak tahun 1000 SM.

Selama ribuan tahun, serat flax, wol, kapas maupun sutra telah menjadi bahan baku untuk berbagai macam kebutuhan manusia. Lalu, pada awal abad ke 20-an barulah diperkenalkan serat sintetis atau buatan.

Produksi bahan serat alam dari tahun ke tahun cukup stabil, tetapi persentase dari seluruh produksi serat tekstil semakin lama justru semakin menurun, mengingat adanya kenaikan jumlah produksi bahan serat sintetis yang semakin disukai.

Hal ini menyebabkan ketersediaan serat alam menjadi sangat terbatas, selain itu serat alam hanya dapat diproduksi apabila kondisi iklim mendukung, sehingga membutuhkan proses yang lebih lama dibandingkan serat sintetis.

Kondisi musim kemarau atau musim hujan dapat mempengaruhi produksi dari bahan serat alami. Serat alami memiliki sifat yang tahan terhadap musim kemarau atau hujan, meskipun pada umumnya serat alami memiliki karakteristik yang sehat, tetapi dari sisi jumlah, bentuk, sifat atau ukuran tentu akan mengalami hambatan.

Apabila serat alam diproduksi secara terus menerus, maka akan mempengaruhi harga pasar. Semakin langka ketersediaan bahan serat alam, maka akan semakin mahal pula biaya produksi dan membuat harga jual bahan serat alam semakin mahal.

Jenis-Jenis Serat

Serat Sintetis

Sumber: Pexels

Jenis serat yang pertama adalah serat sintetis. Serat sintetis merupakan serat yang dibuat dengan proses sintesis kimia. Serat sintetis atau serat buatan berbeda dengan serat alam yang dihasilkan melalui organisme makhluk hidup, contohnya seperti tanaman atau bulu binatang.

Serat sintetis dihasilkan melalui penelitian oleh para ilmuwan untuk dapat menduplikasi peristiwa alami yang terjadi pada binatang maupun serat tanaman. Pada umumnya, serat sintetis dibuat dengan cara mengekstraksi bahan serat melalui spinneret, lalu akan menghasilkan sebuah serat sintetis.

Serat sintetis memiliki beberapa kelebihan dibandingkan serat alami, salah satunya adalah lebih tahan lama dan dapat menyerap berbagai macam pewarna. Kelebihan lain dari serat sintetis adalah lebih ramah pada pengguna, contohnya tahan terhadap air, tahan noda dan dapat diregangkan.

Akan tetapi, ada beberapa kekurangan dari serat sintetis, di antaranya adalah sebagai berikut:

  • Serat sintetis tunggal tidak dapat menangkap kantung air seperti serat alam, sehingga akan memberikan insulasi buruk.
  • Serat sintetis lebih mudah terbakar dibandingkan serat alami.
  • Rentan rusak yang diakibatkan oleh panas, contohnya ketika dibersihkan dengan air panas.
  • Lebih mudah meleleh.
  • Menghasilkan listrik statik dengan cara menggosokkannya dibandingkan serat alami.
  • Sebagian besar serat sintetis menyerap sangat sedikit kelembaban, sehingga pengguna serat sintetis akan merasa lengket ketika tubuhnya berkeringat.
  • Serat sintetis adalah sumber dari polusi mikroplastik dari mesin cuci pakaian.

Ada beberapa kategori dari serat sintetis yang umum, contohnya nilon ditemukan pada tahun 1931, modakrilik ditemukan pada tahun 1949, olefin ditemukan pada tahun 1949, akrilik ditemukan pada tahun 1950 dan poliester ditemukan pada tahun 1953.

Serat Alami

Jenis serat yang kedua adalah serat alami. Serat alami merupakan jenis serat yang dihasilkan dari tanaman, hewan atau proses geologi. Serat alami dapat mengalami pelapukan dan dapat digolongkan menjadi tiga yaitu tumbuhan, kayu dan hewan, berikut penjelasannya.

 

  • Serat Tumbuhan

Serat tumbuhan adalah bahan yang mirip seperti benang dan berasal dari tumbuhan. Serat tumbuhan diklasifikasikan menjadi empat, di antaranya adalah serat biji, daun, batang serta buah. Biasanya serat tumbuhan tersusun dari selulosa dan hemiselulosa dan terkadang juga memiliki kandungan lignin di dalamnya. Berikut beberapa contoh dari serat tumbuhan.

 

  • Serat rami

Serat rami merupakan serat tumbuhan yang berasal dari tanaman Boehmeria nivea dan menjadi salah satu bahan yang digunakan untuk membukus mayat di Tiongkok. Selain itu, serat rami juga sering digunakkan sebagai bahan baku untuk membuat kanvas atau tali temali.

  • Serat abaka

Serat abaka adalah serat yang dihasilkan dari Musa textilis yaitu salah satu tumbuhan yang bentuknya seperti pisah dan berasal dari Filipina. Serat abaka juga dikenal sebagai Manila. Biasanya, masyarakat Filipina menggunakan serat abaka sebagai bahan baku untuk membuat pakaian ningrat atau pakaian untuk keluarga terhormat di Filipina.

  • Serat urena 

Serat urena adalah serat yang dihasilkan dari tumbuhan bernama Urena lobata dan digunakan sebagai bahan dasar keperluan rumah tangga, contohnya bahan untuk membuat karung. Ciri dari serat urena adalah memiliki warna putih sedikit krem dan berkilau, bertekstur halus dan lentur.

  • Serat sunn

Serat sunn adalah serat yang berasal dari tumbuhan bernama Crotalaria Juncea. Serat sunn merupakan serat yang banyak dihasilkan di Pakistan dan India. Manfaat dari serat sunn adalah sebagai bahan baku untuk membuat kertas, karung, jala atau tali.

  • Serat kenaf

Serat kenaf adalah serat yang berasal dari tumbuhan bernama Hibiscus Cannabinus dan paling banyak ditemukan di sekitar Pakistan serta India. Batang luar dari tumbuhan ini memiliki tekstur cukup kasar dibandingkan batang bagian dalamnya.

 

  • Serat Kayu 

Jenis serat alami kedua adalah serat kayu yang berasal dari tumbuh-tumbuhan berkayu. Serat kayu memiliki tekstur cukup indah. Contohnya dari serat kayu adalah kayu mahoni, kayu jati, kayu sungkai, kayu ulin, kayu akasia, kayu sangon, kayu pinus dan kayu kamper.

  • Serat Hewan

Jenis ketiga dari serat alam adalah serat hewan yang tersusun atas beberapa protein. Contoh dari serat hewan yang biasa dimanfaatkan oleh manusia adalah bulu domba yang diolah menjadi wol, kulit bulu, sutra mineral yang terbuat dari asbestos. Saat ini, asbestos merupakan satu-satunya mineral alami yang berbentuk serat panjang. Berikut penjelasan dan klasifikasi serat hewan.

 

  • Serat stapel

Serat stapel adalah bentuk dari rambut hewan seperti wol. Contoh hewan yang memproduksi serat stapel adalah kelinci, vicuna, mohair, alpaca, domba. Serat hewan yang paling banyak digunakan adalah wol yaitu serat dari bulu domba.

 

  • Filamen 

Filamen adalah serat hewan yang berbentuk jaringan. Contoh dari filamen adalah serat sutra yang berasal dari larva ulat sutra. Serat sutra dibuat dari kepompong dan kepompong tersebut kemudian diproses hingga menjadi benang, lalu dipintal agar menjadi kain sutra. Kain sutra memiliki nilai jual yang cukup tinggi di pasaran.

Contoh Serat Hewan 

Agar lebih jelas, berikut beberapa contoh serat yang berasal dari serat hewan:

 

  • Sutera 

Serat sutra berasal dari air liur ulat sutra ketika menjadi kepompong. Jenis kain sutra yang terbuat dari serat sutra memiliki harga jual cukup tinggi dan banyak peminatnya.

Hal ini karena kain sutra memiliki kilau dan tekstur halus yang khas dan tidak dimiliki oleh serat lainnya. Kekuatan dari serat sutra juga cukup baik, akan tetapi dalam keadaan basah kekuatan seratnya bisa berkurang hingga 15%.

Serat sutra memiliki ciri-ciri berkilau, licin, lembut, kuat, kenyal dan dapat menyesuaikan diri dengan temperatur udara. Jika serat sutra dijadikan sebagai bahan pakaian, maka pakaiannya pun akan terasa dingin serta dapat menyerap keringat dengan baik.

Akan tetapi, serat sutra akan berubah warna menjadi kuning, apabila terlalu sering terpapar oleh sinar matahari. Serat sutra juga tidak tahan terhadap panas serta asam, akan tetapi tahan pada ngengat.

Karakteristik dari serat sutra adalah memiliki tekstur halus, tidak licin, kuat, ringan, rentan rusak karena serangga apabila dibiarkan kotor, elastisitas sedang hingga buruk, melemah ketika terkena sinar matahari.

Kain yang terbuat dari serat sutra biasanya diproduksi sebagai dasi, kemeja, gaun, blus, piyama, jubah dan lainnya, selain itu sutra juga banyak digunakan sebagai bahan pelapis jok, penutup dinding dan hiasan dinding.

 

  • Wol 

Wol adalah serat yang berasal dari bulu domba dan termasuk serat hewan yang memiliki tekstur cukup kasar, berkerut dengan sisik yang ada pada permukaannya. Serat wol memiliki kandungan protein. Tampilan dari serat wil bergantung pada jenis dombanya.

Serat wol yang memiliki tekstur lebih halus, lembut dan hangat cenderung memiliki lebih banyak sisik. Sementara itu, wol tebal, biasanya kurang hangat serta sisiknya lebih sedikit dan memiliki tekstur kasar.

Karakteristik dari serat wol adalah elastis higroskopis, mudah menyerap kelembaban, menyatu pada suhu lebih tinggi, memiliki tingkat penyebaran api yang rendah, tahan pada listrik statis.

Wol biasanya digunakan untuk membuat jas, celana, jaket, topi, bulu, karpet dan lainnya.

 

  • Serat bulu alpaca

Alpaca adalah hewan yang memiliki ciri fisik seperti Ilama, akan tetapi tubuh dari hewan alpaca memiliki ukuran lebih kecil. Alpaca diambil bulunya serat serat digunakan untuk membuat barang-barang rajut serta jahit seperti wol domba.

Serat alpaca adalah serat alami yang berasal dari alpaca. Serat ini memiliki tekstur lembut, mewah, halus, tahan lama. Dibandingkan dengan serat wol, serat alpaca cenderung lebih hangat, tidak memiliki sisik dan tidak mengandung lanolin yang membuat serat alpaca menjadi hypoallergenic.

Secara alami, serat alpaca tahan air serta sulit terbakar. Ada dua jenis serat alpaca yaitu Huacaya yaitu alpaca yang tumbuh dengan serat spons lembut dengan kerutan alami dan Suri yang memiliki kerutan dan cocok untuk dijadikan sebagai bahan untuk membuat tenunan.

 

  • Serat kulit sapi

Selain wol, salah satu serat hewan yang sering digunakan adalah serat dari kulit sapi. Kulit sapi dapat digunakan untuk membuat berbagai macam kerajinan. Hal ini karena kulit sapi merupakan bahan yang awet serta lentus, sehingga cocok digunakan sebagai bahan baku untuk membuat sepatu, tas dan lainnya.

Selain tas, sepatu, dompet dan lainnya kulit sapi juga digunakan sebagai bahan baku membuat pakaian, interior kendaraan, furniture, bedug, dan berbagai macam alat musik lainnya.

Pemilihan kulit sapi digunakan karena kulit sapi adalah bahan yang cukup fleksibel serta tahan lama apabila diproses dengan cara penyamakan kulit hewan.

Saat ini, sebagian besar peralatan dan kerajinan dibuat dari kulit sapi, kulit kambing, domba maupun rusa. Ketiga jenis hewan ini dipilih karena akan menghasilkan bahan yang lebih empuk dan memiliki harga cukup tinggi.

Selain ketiga hewan tersebut, tidak jarang kulit kangguru juga dipilih karena memiliki karakteristik kulit hewan fleksibel, ringan, kuat dan anti abrasi. Kulit kangguru sering digunakan sebagai bahan pembuat cambuk hingga jaket kulit untuk pengendara motor.

Kulit kangguru juga digunakan untuk membuat sarung tinju, bola untuk sepak bola. Kulit ikan pari juga sering digunakan sebagai bahan untuk pegangan katana atau pedang tradisional ala Jepang.

Itulah penjelasan mengenai pengertian serat adalah salah satu jenis bahan berupa potongan komponen yang membentuk jaringan panjang serta utuh. Bagi Grameds yang tertarik untuk mempelajari jenis-jenis serat atau topik lainnya, maka dapat mencari informasinya dengan membaca buku.

Sebagai #SahabatTanpaBatas, gramedia.com menyediakan berbagai macam buku berkualitas dan original untuk Grameds. Jangan ragu untuk membeli buku di Gramedia dan segera check out bukunya sekarang juga!

Membaca banyak buku dan artikel tidak akan pernah merugikan kalian, karena Grameds akan mendapatkan informasi dan pengetahuan #LebihDenganMembaca.

Penulis: Khansa

 

About the author

Nandy

Perkenalkan saya Nandy dan saya memiliki ketertarikan dalam dunia menulis. Saya juga suka membaca buku, sehingga beberapa buku yang pernah saya baca akan direview.

Kontak media sosial Linkedin saya