IPA

Hutan : Pengertian, Jenis-Jenis, dan Manfaatnya

hutan
Written by Rahma R

Pengertian hutan – Pernahkah kamu bertanya, seperti apa rupa bumi dahulu kala? Dataran yang tersebar di seluruh penjuru bumi mungkin masih rimbun dengan hutan dan satwa liar yang begitu banyak, bahkan lautan lepas pun masih biru serta bersih.

Hutan belantara yang luas beserta satwa liar di bawahnya, merupakan sebuah anugerah menjadi napas bagi bumi. Membawa banyak manfaat bagi semua kehidupan di sekitarnya. Namun, berkembangnya sebuah peradaban juga tak dapat disangkal, bahwa manusia terus berkembang dan memanfaatkan segala sumber daya alam.

Hutan termasuk sebagai sebuah ekosistem yang banyak dimanfaatkan pun tak bisa terhindar dari kepunahan. Dapat kita bayangkan, berapa banyak jumlah pohon-pohon di hutan yang harus rela ditebang untuk membuka jalur transportasi, pemukiman, pabrik industri dan gedung-gedung megah di area metropolitan?

Saat manusia telah berbondong-bondong membangun peradaban, rasanya berada di puncak rantai makanan tertinggi saja belum cukup, sebab di era industri 4.0 ini semakin tinggi pula kebutuhan manusia. Lagi-lagi, alam harus direlakan untuk mewujudkan proyek modernisasi yang tak ada habisnya. Namun, satu hal yang tidak boleh kita lupa bahwa itu semua tak akan bisa berlangsung lama tanpa adanya sumber daya alam.

Jika hutan kehilangan dayanya untuk terus memberikan napas bagi bumi dan semua makhluk di dalamnya, maka kerja keras kita membangun teknologi pun akan sia-sia. Oleh karena itu, penting untuk kita mulai aware dan menjaga rantai ekosistem agar sumber daya alam ada selamanya.

Lantas seberapa besar dampak kehadiran hutan bagi keberlangsungan kehidupan diseluruh muka bumi?

Pengertian Hutan

Hutan sebagai ekosistem terestrial yang sebagian besar ditumbuhi oleh pepohonan, mendominasi hampir seluruh permukaan daratan di bumi. Hutan juga bisa didefinisikan sebagai wilayah pepohonan dengan jarak yang rapat, pada sejumlah lahan yang memiliki fungsi ekologis serta dilindungi oleh hukum.

Sekitar 75% produksi primer bruto biosfer bumi dihasilkan dari hutan, dimana hal tersebut sangat berdampak pada kelangsungan kehidupan di seluruh permukaan bumi. Hutan juga mengandung 80% biomassa tanaman di bumi. Selain itu, setidaknya ada 21,9 gigaton karbon sebagai hasil dari produksi primer yang mampu diberikan oleh hutan tropis per tahunnya.

Setidaknya ada lima negara yang menyumbang setengah dari hutan dunia seperti Brasil, Kanada, Cina, Amerika Serikat dan Rusia. Tak hanya itu, sebagian besar hutan dunia terdiri lebih banyak ditemukan pada wilayah tropis, tergantung dengan domain boreal iklim sedang maupun subtropis.

 

Perbedaan wilayah ekosistem di seluruh kawasan hutan juga mempengaruhi kondisi ekosistem hutan. Sehingga, hampir setengah wilayah hutan saja yang memiliki kawasan yang utuh, sisanya terdapat beberapa wilayah dengan fragmen rendah maupun tidak memiliki konektivitas.

Pada garis lintang, ketinggian, curah hujan dan evapontrasi yang berbeda membuat hutan memiliki kondisi yang berbeda pula. Sehingga tidak heran jika setiap hutan memiliki kondisi bioma yang berbeda tergantung dengan jenis hutan tersebut.

Hutan boreal di wilayah Kutub Utara, hutan lembap tropis dan hutan kering tropis yang terletak di sekitar Khatulistiwa, dan hutan yang memiliki iklim sedang di sekitar garis lintang tengah.

Jika hutan berada pada daerah elevasi yang lebih tinggi biasanya akan cenderung memiliki kesamaan dengan hutan yang berada di garis lintang yang tinggi. Curah hujan yang ada pada hutan tersebut nantinya akan mempengaruhi komposisi hutan juga.

Bagi manusia hutan menjadi salah satu ekosistem penting dan tempat mereka menggantungkan segala kebutuhan hidup. Seperti hal makhluk hidup lain baik hewan dan juga tumbuhan itu sendiri, hutan juga menjadi habitat alami mereka dimana semuanya menggantungkan hidup mereka disana.

Jenis-Jenis Hutan di Indonesia

Indonesia sendiri menjadi salah satu negara yang memiliki banyak jenis hutan. Ekosistem alam Indonesia yang begitu beragam juga mempengaruhi terbentuknya beberapa jenis hutan. Berikut ini jenis-jenis hutan yang terletak di seluruh Indonesia.

Berdasarkan Iklim

Indonesia termasuk salah satu negara yang tepat berada pada garis khatulistiwa dimana merupakan daerah dengan iklim tropis. Letak kepulauan di Indonesia yang berada di antara dua benua dan dua samudera juga membawa pengaruh terhadap iklim sehingga menimbulkan area-area dengan iklim sangat basah, basah dan agak kering.

Hal ini juga pada akhirnya mempengaruhi kondisi hutan-hutan di Indonesia dan menciptakan jenis hutan sebagai berikut:

1. Hutan Gambut

Hutan gambut merupakan salah satu hutan tropis yang kebanyakan memiliki tumbuhan dengan jenis berdaun lebar. Hutan gambut biasanya berada di sekitar perairan yang mana juga dikelilingi oleh hutan hujan dan hutan bakau di air payau. Hutan gambut ini dinilai efektif untuk menyerap karbon yang ada di udara, sehingga mampu membersihkannya. Selain itu, hutan gambut ini juga banyak akan banyak kita temukan di daerah Kalimantan.

2. Hutan Hujan Tropis

Kebanyakan hutan hujan tropis memiliki iklim yang basah hingga sangat basah. Kawasan hutan hujan tropis banyak ditemukan di daerah Kalimantan, Sulawesi, Sumatera, Maluku Utara, dan juga Papua.

Lapisan tajuk paling tinggi yang terdapat di hutan hujan tropis ini adalah Dipterocarpaceae, kemudian diikuti lapisan bawahnya terdiri dari famili Lauraceae, Myrtaceae, dan Myristicaceae.

3. Hutan Muson

Berbeda dengan kebanyakan hutan di Indonesia, hutan muson merupakan hutan dengan iklim agak kering. Jenis hutan muson ini banyak kita temukan di daerah Jawa Tengah, Yogyakarta, Bali, Jawa Timur, daerah tenggara Maluku, NTB, sebagian daerah di NTT, dan juga Irian Jaya.

Sebagian besar pohon yang ditemukan pada hutan Muson ini adalah pohon Jati (Tectona grandis), ekaliptus (Eucalyptus alba), cendana (Santalum album), walikukun (Actinophora fragrans), dan kayu putih (Melaleuca leucadendron).

Berdasarkan Sifat Tanah

Menurut jenis tanahnya, di Indonesia juga memiliki ekosistem hutan yang berbeda dari hutan belantara pada umumnya. Hutan jenis ini memiliki fungsi dan manfaat sendiri yang muncul secara alami di sekitar perairan Indonesia.

1. Hutan Mangrove

Setidaknya ada sekitar 776.000 ha hutan mangrove yang tersebar di seluruh pesisir pantai utara pulau Jawa, daerah pantai timur Sumatera, Kalimantan, dan sisi selatan pantai di Papua. Kebanyakan hutan mangrove memiliki jenis pepohonan dari Sonneratia, Avicennia, dan Rhizophora.

2. Hutan Pantai

Hutan pantai merupakan ekosistem pepohonan yang biasa muncul di sekitar area pantai yang tidak berpasir, dan tidak landai. Misalnya, pada beberapa jenis pantai di pesisir selatan Jawa, beberapa diantaranya terdapat pantai yang tidak landai dan cenderung ditumbuhi oleh hutan pantai. Biasanya, di hutan pantai ini banyak kita temukan cemara laut, ketapang, waru, dan pandan.

3. Hutan Rawa

Di daerah sekitar Kalimantan, kepulauan di Sumatera, dan juga Papua, paling banyak ditemukan hutan rawa. Di banyak perairan sekitar hutan rawa, paling mudah menemukan beberapa jenis pohon rawa misalnya seperti kempas (Koompassia spp), nyatoh (Palawuium leiocarpum), dan ramin (Gonystylus spp).

Berdasarkan Susunan Jenis

Pada dasarnya, hutan juga terbagi menjadi dua susunan jenis, yang mana kelompok jenis hutan ini terbentuk berdasarkan jenis tumbuhan dan pohon yang ada disana.

1. Hutan Homogen

Hutan homogen juga disebut sebagai hutan sejenis yang mana kebanyakan pepohonan di dalamnya memiliki jenis yang serupa. Jenis yang dimaksud disini bukan pohon yang sama atau dari genus yang sama, melainkan cara berkembangnya.

Baik dengan cara berkembang sendiri tanpa bantuan manusia atau dengan bantuan manusia. Misalnya hutan homogen seperti hutan pinus maupun tusam merupakan hutan yang dapat berkembang dengan baik di daerah tertentu tanpa bantuan manusia. Oleh karena itu, besar kemungkinan pohon jenis lainnya cenderung tidak ditemukan disana.

Ada pula hutan yang dapat berkembang dengan bantuan manusia seperti hutan sejenis buatan yang sengaja ditanam untuk kebutuhan khusus. Contohnya seperti Hutan Tanaman Industri (HTI).

2. Hutan Heterogen

Berbeda dengan hutan homogen, hutan campuran atau heterogen ini merupakan ekosistem hutan yang memiliki jenis-jenis pohon dan tumbuhan yang jauh lebih beragam. Hutan heterogen ini memiliki berbagai macam genus pepohonan yang membentuk sebuah kelompok pepohonan.

Jenis pohon yang ada di hutan ini juga dipengaruhi oleh iklim dan kondisi ekosistemnya, sehingga terkadang pada hutan heterogen sekalipun terdapat kemiripan jenis dan fisik satu pohin dengan pohon lainnya. Misalnya hutan heterogen yang kebanyakan memiliki pohon berdaun lebar, atau daun jarum (hutan konifer).

Jika kita mengklasifikasikan jenis hutan berdasarkan banyak aspek, tentu akan menemukan berbagai jenis hutan lainnya yang mungkin ada di negara-negara lain. Seperti hutan boreal di daerah Kutub Utara, atau hutan jenis lainnya yang kamu belum ketahui. Untuk itu mempelajari ilmu tentang hutan juga bisa menjadi hal yang selalu menarik untuk terus dikulik.

Grameds, kamu bisa mempelajari jenis-jenis hutan lain atau keindahan flora fauna di dalam hutan melalui buku dibawah ini lho.

Alih-alih harus masuk-masuk kedalam hutan belantara yang belum kamu kenali, mungkin lebih baik mengenalnya melalui bacaan ringan tentang pengetahuan seputar kehutanan. Amazon sebagai salah satu hutan terbesar di dunia yang menyumbang setengah porsi udara di seluruh bumi tidak hanya menawarkan keindahan alam dan ekosistem saja. Sebab didalamnya masih banyak satwa liar dan berbagai jenis tumbuhan yang boleh dan tidak boleh kamu dekati. Seperti apa isi dibawah hutan Amazon yang terkenal itu?

Ingin mengintip seperti apa rupa hutan-hutan terbesar di dunia? bagaimana kehidupan didalamnya? Serta apa saja jenis-jenis pepohonan dan tumbuhan di sudut hutan belantara negara lain? Kamu dapat mencari tahu informasi selengkapnya hanya dari buku Amazing! Ini. Dapatkan bukunya disini yuk.

Manfaat Hutan

Hutan sebagai sebuah ekosistem alami yang menyediakan banyak sumber daya alamnya, tentu membawa banyak manfaat baik bagi setiap kehidupan di muka bumi. Tidak hanya manusia saja, bahkan hewan dan tumbuhan itu sendiri juga saling menghasilkan sebuah sistem simbiosis mutualisme yang menguntungkan satu sama lain.

1. Menghasilkan Oksigen untuk Bernapas

Pepohonan yang terdapat di hutan mengalami proses fotosintesis yang akan menghasilkan oksigen bersih untuk bernapas semua makhluk hidup. Dengan adanya hutan sebagai sebuah kelompok ekosistem, akan memberikan lebih banyak oksigen ke udara, sehingga manusia, hewan, dan makhluk hidup lainnya dapat menghirup oksigen bersih.

Satu batang pohon dewasa mampu menghasilkan pasokan oksigen yang cukup untuk 2 hingga 10 hari. Oleh sebab itu, inilah mengapa hutan menjadi paru-paru dunia yang amat penting dan tidak boleh dimusnahkan.

2. Membersihkan Udara

Pernahkan kamu menyadari mengapa daerah yang lebih banyak pepohonannya terasa lebih sejuk? Hal ini dikarenakan selama proses fotosintesis pohon juga membutuhkan karbondioksida, untuk menghasilkan oksigen baru yang bersih. Sehingga di sekitaran area hijau akan cenderung lebih dingin dan sejuk karena emisi karbon dioksida tidak banyak.

Dedaunan yang ada pada pohon-pohon di dalam hutan juga mampu menyerap karbondioksida dan berbagai polutan lain. Sebuah pohon besar saja sudah bisa membantu membersihkan udara di sekitarnya, apalagi hutan mampu membersihkan udara dalam skala lebih besar lagi, mendinginkan bumi dan mengurangi pemanasan global.

3. Melawan Banjir dan Tanah Longsor

Ekosistem hutan juga menjadi daerah resapan air yang paling baik. Sehingga daerah yang memiliki hutan akan jauh lebih jarang terkena banjir daripada daerah lain yang tidak memiliki resapan air.

Akar-akar pohon yang kuat di dalam hutan membantu menahan hujan bahkan dalam debit air yang tinggi sekalipun. Maka hutan tidak hanya membantu melawan banjir, tapi juga mengurangi kemungkinan tanah longsor.

4. Menyimpan Air Tanah

Tanah yang berada dibawah hutan memiliki daya resap yang sangat besar, sehingga semua air yang jatuh ke tanah, baik itu air hujan atau embun dan air lainnya akan menyerap ke tanah. Semua air yang mengalir ke akar-akar pohon akan disimpan di dalam tanah, sehingga dapat digunakan kembali oleh pohon dan makhluk hidup lain di atasnya.

5. Menghasilkan Makanan untuk Semua Makhluk Hidup

Sebagai salah satu ekosistem yang cukup kompleks, hutan tidak hanya bermanfaat secara alami sebagai pemasok oksigen terbesar saja. Namun banyaknya ragam tumbuhan dan pohon yang ada di dalam hutan juga mampu menghasilkan makanan bagi para penghuninya.

Mulai dari buah-buahan dari berbagai jenis pohon, biji-bijian , jamur dan dedaunan yang menjadi makanan pokok bagi binatang, bahkan manusia. Tak hanya makanan saja, di dalam hutan juga memungkinkan kamu untuk menemukan berbagai tanaman obat yang bisa menyembuhkan penyakit.

6. Memenuhi Kebutuhan Manusia

Bagi manusia sendiri, kehadiran hutan sebenarnya memberikan dampat yang amat signifikan. Jika di masa lampau hutan menjadi tempat manusia berlindung dari angin, hujan, hingga dapat menciptakan rumah dan membangun peradaban.

Jadi, saat ini hutan juga masih menjadi penghasil bahan bangunan seperti kayu, yang kemudian dimanfaatkan untuk berbagai hal, mendaur ulangnya juga membuat manusia mampu menghasilkan kertas, tekstil dan lain sebagainya.

Hutan secara alami juga menjadi tempat bagi banyak tumbuhan yang layak dikonsumsi oleh manusia, serta memudahkan kita untuk menemukan hewan untuk bahan perburuan. Saat ini mungkin kehadiran hutan juga mempermudah manusia untuk mencari makanan bagi hewan ternak mereka.

Kesimpulan

Grameds, kamu tentu ingin memiliki kehidupan yang sehat hingga esok hari ketika anak dan cucu kita dewasa. Nyatanya, kesehatan tidak cukup diraih dengan gaya hidup sehat serta olahraga saja, ada faktor lingkungan yang harus sama dijaga demi kelangsungan hidup kita sendiri.

Apabila mengurangi pemakaian teknologi yang dapat berimbas negatif pada alam dirasa belum membuahkan hasil yang signifikan. Maka cara satu-satunya adalah dengan menambahkan jumlah pemasok oksigen untuk kembali membersihkan udara agar kita dapat bernapas dengan baik.

Misalnya dengan menanam pohon dan tumbuhan, memperbanyak area hijau, hingga mengurangi penggunaan bahan yang tidak ramah lingkungan. Seperti dalam pepatah, sedikit-dikit, lama-lama akan menjadi bukit. Buat perubahan kecil bersama, sayangi alam, demi kehidupan sehat dan sejahtera kelak.

Demikian pembahasan tentang manfaat hutan beserta jenis-jenisnya. Semoga semua pembahasan di atas menambah wawasan kamu.

Jika ingin mencari buku tentang hutan, maka kamu bisa mendapatkannya di gramedia.com. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Inka

 

About the author

Rahma R

Bahasa Inggris merupakan bahasa internasional yang sudah dipelajari oleh banyak orang. Saya juga senang dengan bahasa Inggris, sehingga ketika menulis dengan tema materi bahasa Inggris sangat senang.