Biologi

Pembelahan Meiosis: Tujuan, Tahapan, dan Perbedaannya dengan Pembelahan Mitosis

Pembelahan meiosis – Kalau kamu perhatikan wajah-wajah anggota keluargamu, kamu pasti akan menemukan satu atau dua persamaan. Bisa dari bentuk wajah, warna kulit, bentuk mata, lekukan alis, bentuk telinga, bahkan hingga tinggi badan. Contohnya, kamu mempunyai bentuk mata yang bulat seperti ibumu sedangkan kakak atau adikmu matanya justru berbentuk seperti kacang almond mirip dengan ayahmu.

Kemudian, contoh lainnya, tinggi badan kamu di atas rata-rata seperti ayahmu sedangkan kakakmu cenderung lebih pendek mirip dengan ibumu. Perbedaan-perbedaan seperti ini adalah hal yang biasa terjadi dalam sebuah keluarga. Pertanyaannya, kenapa bisa ada perbedaan antara kamu dan saudaramu meskipun kalian berasal dari orang tua yang sama?

Untuk menjawab pertanyaan ini, kamu perlu memahami apa itu pembelahan meiosis yang berhubungan dengan pembentukkan sel gamet dalam tubuh. Nah, daripada kamu pusing mencari materi pembelahan meiosis dari berbagai sumber, yuk simak informasi lengkapnya dalam artikel ini.

Apa itu Pembelahan Meiosis

Perlu kamu tahu, setiap sel yang ada di bumi ini termasuk sel-sel di dalam tubuh manusia akan selalu membelah diri. Dalam prosesnya, ada dua jenis pembelahan sel, yaitu pembelahan mitosis dan pembelahan meiosis. Nah, yang dimaksud dengan pembelahan meiosis adalah pembelahan yang dilakukan untuk fungsi reproduksi. Prosesnya terjadi di bagian sel gonad yang ada pada organ kelamin makhluk hidup yang bereproduksi.

Baca Juga : Pembelahan Pada Sel

Secara umum, pembelahan meiosis terjadi dalam dua tahapan yang nantinya akan membagi sel sebanyak dua kali. Dengan demikian akan ada empat sel yang masing-masing mengandung kromosom induknya.

Pembelahan meiosis adalah jenis pembelahan sel yang menghasilkan empat sel anakan yang masing-masing memiliki setengah dari jumlah kromosom sel induk.

Tidak bisa dipungkiri, pembelahan meiosis maupun mitosis merupakan topik yang cukup asing di telinga kita. Untuk itu, kamu perlu membaca buku Biologi Sel Dan Molekuler Untuk Profesi Kesehatan karena di dalamnya ada pembahasan tentang dasar molekuler dari aktivitas biologi di dalam dan di antara sel, termasuk sintesis, modifikasi, mekanisme dan interaksi molekuler.

Tujuan Pembelahan Meiosis

Pixabay.com/TBIT

Hasil dari pembelahan meiosis adalah terciptanya sel gamet atau sel reproduksi seperti sel telur atau sperma pada manusia. Jadi bisa dibilang bahwa tujuan pembelahan sel meiosis adalah menghasilkan sel gamet ini. Lantas, kenapa sel kelamin harus dibentuk dengan pembelahan meiosis? Untuk menjawab pertanyaan ini, kamu harus tahu dulu kuncinya, yaitu setiap makhluk hidup mempunyai jumlah kromosom yang tetap.

Pembelahan meiosis penting untuk proses reproduksi seksual.

Dari generasi ke generasi, jumlah kromosom makhluk hidup tidak pernah berubah. Contohnya manusia, sejak dulu punya 46 kromosom atau 23 pasang kromosom, tikus 40 kromosom atau 20 pasang, sedangkan lumba-lumba 44 kromosom atau 22 pasang.

Seorang anak manusia adalah hasil dari peleburan sel sperma dari ayah dan juga sel telur dari ibunya. Seharusnya, menurut logika sederhana, anak manusia akan mempunyai 92 kromosom karena mendapatkan 46 kromosom dari ayah dan 46 kromosom dari ibunya. Tapi, faktanya tidak seperti itu. Seorang anak manusia tetap mempunyai 46 kromosom meskipun dia mempunyai dua orang tua dengan 46 kromosom. Di sinilah fungsi pembelahan meiosis diperlukan.

Baca Juga : Pengertian Reproduksi Sel: Mitosis, Meiosis, & Amitosis

Dengan pembelahan ini, kromosom ayah dan ibu akan dibagi sehingga anak yang lahir dari peleburan sel sperma dan sel telur mempunyai jumlah kromosom yang sama dengan manusia pada umumnya, yaitu 46 kromosom.

Jadi, kesimpulannya, pembelahan meiosis berperan penting dalam kelangsungan hidup setiap makhluk hidup yang bereproduksi. Melalui pembelahan ini, jumlah kromosom tidak akan berubah dari satu generasi ke generasi berikutnya. Di sisi lain, pembelahan meiosis juga menyebabkan kamu mempunyai kemiripan dengan orang tua dan saudaramu namun masih memiliki perbedaan.

Tahap Pembelahan Meiosis

Pembelahan sel meiosis terjadi sebanyak dua kali, yaitu meiosis I dan meiosis II. Nah, dalam setiap fase ini ada 4 tahapan yang berbeda yakni tahap profase, metafase, anafase, serta telofase.

Pembelahan meiosis memungkinkan terjadinya rekombinasi genetik, yaitu perpindahan materi genetik dari satu kromosom ke kromosom lain.

Meiosis I

sumber.belajar.kemdikbud.go.id

Profase I

Perlu kamu ketahui bahwa dalam profase ini ada lima subfase yang terdiri dari leptoten, zigoten, pakiten, diploten, dan juga diakinesis.

Leptoten

Leptoten adalah tahapan ketika leptotene kromatin bentuknya menjadi lebih padat (kondensasi) dan berubah menjadi kromosom.

Zigoten

Zigoten merupakan proses yang terjadi setelah proses leptoten selesai dilakukan. Dalam fase ini, kromosom-kromosom akan membentuk sinapsis yang kemudian berpasangan dengan homolognya.

Baca Juga : Siklus Sel

Pakiten

Pakiten adalah fase ketika lengan-lengan kromosom menjadi ganda. Setelah itu, kromosom ganda ini akan membentuk suatu kiasma atau area pindah silang untuk pasangan kromosom homolog.

Diploten

Dalam tahap diploten, terjadi rekombinasi kromosom yang diakibatkan oleh proses kromatid yang berpindah silang pada kiasma.

Diakinesis

Dalam fase terakhir ini, sentrosom akan terbelah menjadi dua buah sentriol dan juga membrane inti akan menjadi terhalang. Sentriol sendiri merupakan komponen yang ada pada sel yang bertugas menarik kromosom.

Nantinya, kedua sentriol yang dihasilkan dari pembelahan tersebut akan bergerak menuju masing-masing kutub. Ketika fase diakinesis sudah berakhir maka tahap profase pembelahan meiosis 1 bisa dikatakan sudah selesai.

sumber.belajar.kemdikbud.go.id

Jadi singkatnya, fase profase 1 ini diawali oleh kondensasi kromatin. Akan tetapi, berbeda dengan fase profase yang terdapat dalam pembelahan mitosis, di profase meiosis ini terjadi perlekatan dua kromosom homolog.

Perlekatan tersebut kemudian akan membentuk sebuah tetrad. Kemudian akan terjadi pindah silang atau crossing over di bagian kiasmata yang menjadi tempat pertemuan antara dua kromosom. Proses pindah silang inilah yang menghasilkan perbedaan sifat genetik dengan sel induknya.

Proses ini dilakukan agar sel baru yang dihasilkan memiliki kualitas terbaik dari kromosom. Contohnya seperti pendek dan pesek atau tinggi dan mancung. Setelah itu kemudian muncul ciri-ciri seperti sentromer yang bergerak menuju kutub, muncul gelendong, membran inti dan nukleus hilang, serta kromosom homolog sedikit memisahkan diri.

Metafase I

Metafase 1 adalah fase ketika kromosom berada sejajar di garis ekuator sel dan juga semua gelendong sudah melekat pada kinetokor kromosom. Akan tetapi, dalam metafase 1, kromosomnya masih memiliki bentuk tetrad.

Anafase I

Dalam anafase 1 ini, kromosom yang mendekatkan dirinya ke kutub hanya memiliki 2 DNA saja. Hal ini terjadi karena seluruh kromosom telah berpindah. Berbeda dengan anafase yang ada pada pembelahan mitosis yang setiap kutub mendapatkan 4 DNA karena yang berpindah hanya kromatidnya saja.

Telofase I

Di telofase 1 terjadi pembelahan sel sehingga setiap sel yang pada awalnya mempunyai 4 DNA menjadi 2 DNA saja. Dalam prosesnya, bagian-bagian inti sel terbentuk lagi dengan susunan kromosom yang berbeda.

Meiosis II

sumber.belajar.kemdikbud.go.id

Profase II

Setelah telofase 1 selesai, proses berlanjut ke tahap pembelahan yang kedua. Prosesnya sendiri dimulai dengan gelendong yang muncul serta kromosom yang mulai bergerak mendekati ekuator.

Pembelahan meiosis juga terjadi pada proses pembentukan gamet, yaitu sel telur dan sel sperma.

Metafase II

Dalam metafase II, kedua kromosom posisinya sudah berjajar di ekuator dan benang-benang spindel sudah melekat pada kinetokor.

Anafase II

Pada anafase II, kromatid saudara yang mempunyai sifat genetik sama akan ikut menuju ke sentromer lewat jalur benang spindel. Dalam pembelahan ini, terjadi pembelahan ekuasional dengan jumlah yang sama.

Jadi berbeda dengan Anafase I yang jumlah kromosomnya berkurang setengah, dalam Anafase II, jumlah kromosomnya tetap yaitu 2 DNA atau haploid.

Telofase II

Setelah proses pembelahan pada tahap terakhir ini, keadaannya akan menjadi seperti ini:

    • Dua sel baru yang dihasilkan mempunyai sifat haploid
    • Keempat sel secara genetik berbeda karena terjadi proses pindah silang (crossing over)
    • Membran sel dan juga nukleus akan terbentuk lagi
    • Kemudian kromosom akan kembali menjadi kromatin
    • Terakhir, sitoplasma akan terpisah.

Dari penjelasan di atas, bisa dirangkum bahwa fase meiosis I adalah proses ketika kromosom homolog berpisah sementara meiosis II adalah proses ketika kromatid sister berpisah.

Kemudian, dalam meiosis I, ada proses pengurangan kromosom dan juga silang sifat yang kemudian menghasilkan dua sel anak. Sementara dalam meiosis II, tidak ada proses pengurangan kromosom dan silang sifat sehingga menghasilkan empat buah sel anak.

Ciri-Ciri Pembelahan Meiosis

Ciri-ciri pembelahan meiosis yang pertama adalah pembelahan ini berlangsung di dalam sel gonad yang ada pada organ kelamin untuk menghasilkan sel gamet. Yang kedua, pembelahan meiosis memiliki dua tahapan, yakni meiosis I dan meiosis II.

Ciri yang ketiga, pembelahan meiosis akan menghasilkan empat buah sel anakan yang sifatnya haploid. Sel anak ini nantinya tidak akan membelah lagi. Lalu ciri yang terakhir, pembelahan meiosis hanya terjadi pada organisme dewasa.

Contoh Pembelahan Meiosis

Jika kamu sudah memahami pengertian, tahapan, dan tujuan pembelahan meiosis, kamu akan lebih mudah membayangkan contoh pembelahan ini. Sebab pembelahan meiosis dalam proses pengembangbiakan terjadi pada hewan, tumbuhan, dan juga manusia. Artinya, pembelahan meiosis berlangsung di bagian sel makhluk hidup contohnya seperti sel telur dan sel sperma pada hewan dan manusia atau sel bakal biji dan sel serbuk sari pada tumbuhan.

Nah Grameds, kalau kamu ingin belajar lebih jauh tentang sel-sel yang ada dalam tubuhmu sendiri, coba baca buku Andai Sel-Sel Dalam Tubuhmu Berbicara karena buku ini berisi panduan lengkap untuk lebih mengenali dan merawat tubuh dengan berbagai macam kondisi medis.

button rahmad jpg

Perbedaan Pembelahan Meiosis dan Mitosis

Perbedaan utama antara pembelahan meiosis dan mitosis pada dasarnya terletak pada beberapa aspek, seperti tujuan proses, jumlah pembelahan sel, tempat terjadi pembelahannya, dan juga sifat-sifat sel anaknya. Pembelahan mitosis dapat terjadi pada semua sel tubuh yang sedang memperbanyak dirinya. Selain itu, dalam pembelahan ini hanya ada satu tahap pembelahan dalam satu siklus pembelahan selnya.

Baca Juga : Mutasi Sel

Kemudian, tidak ada pasangan kromosom homolog karena yang berpisah merupakan kromatid yang bergerak ke arah kutub yang berbeda. Lalu tidak ada pertukaran segmen kromosom dan terjadi di sel romantik. Mitosis terdiri dari tahapan “profase-metafase-anafase dan telofase yang diselingi oleh interfase. Pembelahan mitosis dilakukan untuk masa pertumbuhan seseorang. Sel anak yang dihasilkan bersifat diploid.

Sel anak (sel baru) yang terbuat dari pembelahan mitosis memiliki struktur genetik yang sama dengan sel induknya. Pembelahan mitosis berlangsung dalam waktu yang singkat. Kemudian, jumlah kromosom dalam setiap nukleus masih dipertahankan pada sel anak. Terakhir, hasil akhirnya merupakan dua sel baru yang sama.

Sementara itu, pembelahan meiosis hanya terjadi pada sel gonad yang berlangsung ketika pembentukan sel gamet. Selain itu, pembelahan meiosis memiliki dua tahapan, yakni meiosis I dan meiosis II.

Meiosis I adalah tahap pembelahan yang menghasilkan dua sel anakan yang masing-masing memiliki setengah dari jumlah kromosom sel induk.

Pada meiosis I, terdapat pasangan kromosom homolog yang setiap anggota pasangan kromosom kemudian akan bermigrasi ke kutub yang berbeda. Sedangkan pada meiosis II terjadi pemisahan kromatid seperti yang ada pada pembelahan mitosis.

Meiosis II adalah tahap pembelahan yang menghasilkan empat sel anakan yang masing-masing memiliki setengah dari jumlah kromosom sel induk.

Kemudian, dalam pembelahan meiosis terjadi pindah silang antara kromosom homolog yang berpasangan. Pembelahan meiosis memiliki tahapan “profase I – metafase I – anafase I – telofase I – profase II – metafase II – anafase II – telofase II, tanpa diselingi oleh interfase”. Pembelahan meiosis dilakukan untuk mempertahankan jumlah kromosom.

Sel anak yang dihasilkan dari pembelahan meiosis memiliki sifat haploid dan memiliki setengah jumlah kromosom dari sel induknya. Proses pembelahan selnya berlangsung dalam waktu yang cepat. Jumlah kromosom dalam pembelahan sel meiosis setengah dari nukleus semula. Lalu hasil akhir dari pembelahan meiosis merupakan empat buah sel baru dengan jumlah kromsom setengah dari sel induknya.

Agar kamu lebih mudah memahami perbedaan antara pembelahan meiosis dan pembelahan mitosis, coba simak tabel di bawah ini.

Perbedaan Meiosis Mitosis
Jumlah pembelahan Umumnya dua pembelahan dan lebih bertahap Hanya ada satu pembelahan
Tujuan Untuk mengurangi jumlah kromosom dan juga membutuhkan rekombinan serta reproduksi seksual Untuk perkembangbiakan organisme eukariotik uniseluler dan juga untuk reproduksi aseksual, pertumbuhan serta reparasi sel.
Isi duplikasi Pembelahan pertama tidak terjadi duplikasi kromosom serta sitoplasma. Sementara pada pembelahan kedua sama dengan mitosis serta jumlah kromosomnya tidak berkurang. Kontennya berupa kromosom serta material sitoplasma.
Persilangan Terjadi proses persilangan (crossing over) Tidak terjadi proses persilangan
Sentromer Sentromer tidak terpisah pada fase anafase I, akan tetapi pada fase anafase II sentromer menjadi terpisah. Sentromer terpisah pada fase anafase
Sitokinesis Terjadi dua kali sitokinesis, yaitu pada fase telofase I dan juga telofase II. Hanya terjadi satu kali sitokinesis
Jumlah sel anak empat sel dua sel
Sifat sel anakan Tidak identik dengan sel induk karena dalam prosesnya terjadi kombinasi gen Identik dengan sel induk
Sifat kromosom sel anak dari hasil pembelahan sel induk diploid Haploid Diploid
Peranan untuk organisme eukariotik multiseluler Menghasilkan sel gamet Menghasilkan sel somatik
Interkinesis Ada interkinesis antara meiosis I dan meiosis II Tidak ada interkinesis
Metafase Metafase II: kromosom yang berjajar di bidang ekuatorial dalam 1 baris Kromosomnya berjajar satu baris di bidang ekuatorial
Kromatid saudara (duplikasi kromosom) Terjadi pada pertengahan profase I atau fase pakiten. Terjadi pada awal profase
Sinapsis kromosom homolog Terjadi pada profase I Tidak terjadi
Pindah silang gen pada kromosom Ada pindah silang Tidak ada pindah silang
Sentromer saat anafase Pada anafase I, sentromer belum memisah sementara pada anafase II sentromer sudah memisah. Sentromer terbagi 2 sehingga kromatid memisah saat anafase.
Anafase Anafase I memisahkan pasangan kromosom homolog sedangkan anafase II memisahkan kromatid bersaudara Memisahkan kromatid bersaudara.

Jika melihat seluruh perbedaan antara pembelahan meiosis dan pembelahan mitosis di atas, sebenarnya pembelahan meiosis lebih ke arah reproduksi sedangkan pembelahan mitosis lebih ke arah pertumbuhan.

Meski demikian, ternyata ada makhluk hidup yang tidak memerlukan pembelahan meiosis untuk bisa berkembang biak, contohnya seperti amuba. Amuba berkembang biak melalui proses amitosis atau pembelahan biner yang dilakukan dengan cara membelah diri langsung tanpa harus melewati tahapan-tahapan meiosis.

Baca Juga : Pengertian Diploid dan Siklus Hidupnya

Penutup

Tujuan utama dari pembelahan sel adalah untuk membentuk sel-sel yang baru. Dari sel baru inilah, nantinya akan terbentuk sebuah jaringan, kemudian jaringan akan membentuk organ, lalu orang akan menjadi organisme.

Itulah mengapa, pembelahan meiosis bisa dilakukan oleh semua organisme, mulai dari tumbuhan, hewan, dan juga manusia. Dengan catatan, organisme tersebut harus mempunyai susunan sel-sel.

Selain itu, sel baru juga akan menggantikan sel lama yang sudah mati atau mencapai batas usianya. Karena setiap sel mempunyai batas usia nya masing-masing, perlu dilakukan regenerasi melalui pembelahan sel sehingga setiap organisme akan tetap bertahan hidup.

Jika suatu organisme mempunyai jumlah sel yang kurang dari seharusnya, organisme tersebut akan menghadapi berbagai masalah. Misalnya muncul penyakit tertentu yang kemudian mempengaruhi seluruh jaringan sistem organ dalam tubuhnya.

Sebaliknya, jika suatu organisme mempunyai jumlah sel yang lebih banyak dari seharusnya, akan menimbulkan sel tumor akibat pertumbuhan sel baru yang terlalu berlebihan. Jika kamu merasa pembahasan tentang pembelahan meiosis dalam artikel ini masih belum cukup, kamu bisa membeli buku Latihan Soal dan Pembahasan Seleksi Olimpiade Sains Nasional Biologi Edisi Keenam. Di dalam buku ini ada contoh soal akan membuat kamu lebih mudah memahami pembelahan meiosis.

button rahmad jpg

Nah, demikian pembahasan kita tentang pembelahan meiosis. Semoga semua pembahasan di atas bermanfaat untuk kalian, ya. Jika ingin mencari buku seputar fauna, maka kamu bisa mendapatkannya di gramedia.com.

Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Gilang Oktaviana

Sumber:

https://www.zenius.net/blog/meiosis-adalah

https://www.zenius.net/blog/pengertian-fungsi-pembelahan-sel#Pembelahan_Sel_Secara_Meiosis

https://sumber.belajar.kemdikbud.go.id/repos/FileUpload/Meiosis%20-MK/index.html

https://www.superprof.co.id/blog/apa-itu-pembelahan-meiosis/

https://www.quipper.com/id/blog/mapel/biologi/meiosis

Dr. TITTA NOVIANTI, S.Si., M.Biomed. (2018) Pembelahan Sel (Mitosis dan Meiosis) UNIVERSITAS ESA UNGGUL

Baca juga:

About the author

Nandy

Perkenalkan saya Nandy dan saya memiliki ketertarikan dalam dunia menulis. Saya juga suka membaca buku, sehingga beberapa buku yang pernah saya baca akan direview.

Kontak media sosial Linkedin saya