Sastra

Pengertian Unsur Ekstrinsik dalam Novel dan Cerpen + Contohnya

unsur ekstrinsik novel
Written by Rahma Fiska

Unsur Ekstrinsik dalam Novel dan Cerpen, Sudah Tahu?Membaca novel atau cerpen memang sangat mengasyikkan. Saat suasana mulai bosan dan gadget bukan lagi menjadi pilihan yang menarik, maka buku adalah pendamping yang tepat. Banyaknya jenis buku yang ditawarkan, pilihan terkadang menuju pada cerita pendek atau novel.

Cerita dengan alur yang terstruktur dan juga beragam variasi genre yang hadir semakin menaikkan minat untuk membacanya. Nah, berbicara tentang membaca novel atau cerita pasti kamu sering mendengar istilah unsur yang membangun suatu cerita tersebut, sehingga menjadikan pembaca akan semakin tenggelam pada bacaannya.

Dua unsur yang membangun itu adalah unsur intrinsik dan juga unsur ekstrinsik. Unsur-unsur tersebut memiliki peran yang sangat penting dalam membangun cerita. Kalian harus paham nih kedua unsur tersebut, sehingga dapat mengerti bukan hanya dari sisi isi melainkan juga makna khusus yang mungkin tersirat dalam suatu bacaan.

Oleh karenanya, untuk lebih memahami bacaan yang terkandung dalam cerita ataupun novel kali ini akan dijelaskan mengenai salah satu unsur dalam cerita yaitu unsur ekstrinsik. Baca sampai habis ya!

A.  Pengertian Unsur Ekstrinsik

Unsur ekstrinsik merupakan unsur luar yang berada dalam sebuah cerita yang juga ikut membangun jalannya suatu cerita. Meskipun unsur ekstrinsik ikut membangun suatu karya sastra namun, tidak secara langsung mempengaruhi karya sastra tersebut.  Unsur ekstrinsik ini biasanya berupa keadaan subjektivitas pengarang yang memiliki sikap, keyakinan, dan pandangan hidup yang mana nantinya akan mempengaruhi tulisan suatu karya sastra.

Unsur ekstrinsik erat kaitanya dengan nilai dan norma yang berlaku. Secara definisi, norma adalah ketentuan atau peraturan yang berlaku dan harus ditaati oleh seseorang yang merupakan bagian dari norma tersebut. Sementara nilai didefinisikan menurut Kaelan (2002:174) adalah suatu kemampuan yang melekat pada suatu benda yang bertujuan untuk memuaskan manusia. Berhubung karya sastra tidak lepas atau dipengaruhi dari sisi budaya, maka aturan nilai dan norma juga mengiringi hal tersebut.

Unsur ekstrinsik juga seringkali disebut mirip dengan bagian dari unsur intrinsik yaitu pada bagian “Amanat”. Berpengaruh dengan memberikan nilai-nilai positif yang melekat pada cerita. Sementara nilai-nilai yang ada pada unsur ekstrinsik memang tidak berpengaruh secara nyata namun, jika dipahami dengan dalam maka akan terasa.

Meskipun memang unsur ekstrinsik merupakan bagian yang tidak dapat ditinggalkan, tetapi unsur ekstrinsik juga tidak bisa menjadi dasar lahirnya karya sastra itu sendiri. Unsur ekstrinsik merupakan bagian yang membangun  dan tidak dapat dipisahkan. Unsur ekstrinsik dapat memberikan  warna dan rasa tersendiri dari karya sastra yang nantinya dapat menjadi sebuah makna yang mendalam. Unsur ekstrinsik ini juga dapat dijadikan sebagai potret realitas objektif suatu masyarakat dan lingkungannya ketika karya sastra itu diciptakan.

Untuk lebih jelas lagi dalam memahami unsur ekstrinsik ini, serta dapat menulis karya sastra yang baik, Grameds dapat membaca buku Menulis Novel Dengan Bahagia dibawah ini.

beli sekarang

B.  Pengertian unsur ekstrinsik menurut beberapa ahli

  1. Menurut Tjahjno (1988:450), mendefinisikan unsur ekstrinsik sebagai hal-hal yang berada di luar dari struktur karya sastra, tetapi sangat dipengaruhi karya sastra tersebut.
  2. Menurut Nurgiyantoro (2000:24) menyatakan bahwa unsur ekstrinsik adalah unsur luar dalam karya sastra yang memiliki sifat tidak langsung mempengaruhi bangunan atau sistem organisme atau bagian terpenting karya sastra.
  3. Menurut Aminuddin (2004:85), unsur ekstrinsik merupakan unsur yang berada di luar dari suatu karya atau cerita, tetapi dapat menentukan bentuk dan isi suatu karya itu sendiri.
  4. Menurut Mido (2016:76), menjelaskan bahwa unsur ekstrinsik adalah latar belakang dan sumber informasi yang tidak bisa diremehkan karena memiliki nilai, arti, dan pengaruhnya.
  5. Menurut Sumasari (2014),  unsur ekstrinsik dapat dijelaskan sebagai suatu unsur yang menyusun karya sastra yang bersumber dari luar dan berkaitan dengan aspek sosiologi, psikologi, dan lain-lain.

C.  Ciri-ciri unsur ekstrinsik menurut beberapa ahli

1. Menurut Kosasih

Menurut Kosasih (2012:72) unsur ekstrinsik terbagi atas :

a Latar belakang pengarang

Memahami latar belakang pengarang akan membuat kita dapat merasakan pola tulisan yang dituliskannya. Hal ini tentu dapat terlihat melalui motivasi pengarang dalam menulis hingga pandangan dan pemikiran penulis dalam melihat permasalahan kehidupan, pengalaman pribadi ataupun menulis berdasarkan imajinasinya.

b. Kondisi sosial budaya

Kondisi sosial budaya juga mempengaruhi dalam pembuatan karya sastra. Tidak bisa dipungkiri bahwa budaya yang melekat dari sang penulis akan berusaha ia tuangkan baik secara sadar maupun tidak. Karya yang baik memang tidak melupakan kondisi sosial budaya yang melekat.

c. Tempat atau lokasi karya dibuat

Tidak sedikit penulis terkadang menuliskan apa yang sedang berhubungan dengan dirinya. Sehingga faktor tempat atau lokasi bisa saja menjadi alasan dalam rangkaian kalimat hingga menjadi sebuah cerita yang menarik. Hal tersebut juga bisa menjadi mengapa penulis memiliki motivasi yang kuat untuk membuat sebuah karya sastra. Seperti halnya yang dibahas pada buku Panduan Lengkap Menulis Kreatif: Proses Keterampilan & Profesi.

beli sekarang

2. Menurut Nurgiyantoro

Menurut Nurgiyantoro (2005:24) mengungkapkan unsur ekstrinsik sebagai berikut:

a. Keadaan subjektivitas dari pengarang

Keadaan subjektivitas dari pengarang biasanya menjadi karakter dalam penulisan cerita yang dibuatnya. Keadaan subjektivitas ini biasanya meliputi sikap, ideologi, keyakinan, pandangan hidup dan lain-lain.

b. Biografi pengarang

Tidak sedikit novel atau pada umumnya terdapat beberapa pengalaman pribadi yang penulis coba sisipkan ke dalam ceritanya. Mengaitkan hal tersebut, ternyata riwayat hidup dari pengarang atau penulis dapat menentukan alur cerita juga. Oleh karenanya memahami biografi penulis akan membuat kita untuk mengetahui jalan pikiran penulis  terhadap tulisan yang dibuatnya.

c. Keadaan psikologi

Kondisi psikologi pengarang ternyata juga mempengaruhi penulisannya nih. Jangankan menuliskan sebuah cerita, kondisi apapun juga akan sangat berpengaruh bergantung pada psikis juga.

Oleh karenanya, penulisan juga bergantung pada kondisi suasana hati dan pikiran dari si penulis, sehingga lebih kurang keadaan psikologi ini ternyata memiliki peran dalam sebuah tulisan.

Jika kamu menyadari sosok penulis dan tulisannya, mungkin kamu juga akan menyadari bahwa terdapat hubungan diantara keduanya. Biasanya akan terekam juga suasana hati penulis di dalam tulisan tersebut.

d. Keadaan sosial dan lingkungan pengarang

Unsur extrinsik yang selanjutnya adalah keadaan sosial dan lingkungan pengarang. Keadaan sosial ini mempengaruhi bagaimana pengarang membuat sebuah karya.

3. Menurut Aminuddin

Menurut Aminuddin (2004:85), unsur ekstrinsik meliputi :

a. Nilai agama

Nilai agama yang dimaksud adalah nilai-nilai yang terkandung dalam cerita yang memiliki aturan atau ajaran keagamaan atau religi.

b. Nilai moral

Nilai moral merupakan nilai-nilai yang berhubungan dengan etika atau sopan santun dan juga akhlak. Nilai moral pada cerita umumnya dapat berupa nilai moral yang baik ataupun sebaliknya tergantung pada pengarang.

c. Nilai sosial

Nilai sosial adalah nilai yang berkaitan dengan masyarakat atau lingkungan sekitar. Nilai sosial dapat dilihat dengan mengamati interaksi antara tokoh utama dengan tokoh yang lain atau tokoh utama dengan lingkungan atau masyarakat.

d. Nilai budaya

Nilai budaya adalah nilai-nilai yang berkaitan dengan kebiasaan atau tradisi yang sudah melekat pada suatu daerah.

  • Menurut Rene Wellek dan Austin Warren dalam karyanya Tjahajono (1988:450) menyebutkan bahwa dalam mengkaji unsur ekstrinsik terdiri atas empat hal yang harus dimengerti di antaranya yaitu :
  1. Memahami hubungan antara karya sastra dengan psikologi atau biografi pengarang. Hal ini dikarenakan setiap pengarang memiliki sudut pandang yang berbeda sehingga akan mempengaruhi karya sastra yang dibuatnya.
  2. Memahami hubungan karya sastra dengan beberapa aspek seperti politik, ekonomi, sosial, budaya dan juga pendidikan.
  3. Memahami hubungan antara karya sastra dengan pemikiran manusia, ideologi, filsafat, pengetahuan dan teknologi.
  4. Memahami hubungan antara karya sastra dengan semangat zaman, atmosfer atau iklim yang terbaru.

Berdasarkan berbagai ciri yang dikemukakan oleh beberapa ahli diatas, kita dapat menyimpulkan bahwa dalam membuat karya sastra yang baik, penulis harus memiliki cara berpikir filosofis yang dapat diterapkan di sebuah cerita Hal tersebut dapat kamu pelajari pada buku Menulis Kreatif dan Berpikir Filosofis.

beli sekarang

6 Buku Yang Membuatmu Lebih Mengerti Tentang Cerpen

1. Kreatif Menggambar dan Menulis Cerita Pendek

beli sekarang

2. 13 Poin Menulis Cerita Pendek

Dalam memahami cara penulisan cerpen yang baik, Grameds dapat membaca buku 13 Poin Menulis Cerita Pendek, Dijamin Bisa Menulis Cerpen Dalam Waktu Singkat! oleh ImperiaLJathee.

beli sekarang

3. Di Tengah Kegelapan Inuvik KUMPULAN CERPEN

Beli Buku di Gramedia

4. Kumpulan Cerpen Cinta dan Sosial Media

beli sekarang

5. Easy and Fun with Cerpen-Gram

Beli Buku di Gramedia

6. Menulis Novel dengan Bahagia

Menulis Novel Dengan Bahagia

Menulis Novel Dengan Bahagia

Beli Buku di Gramedia

D.  Contoh unsur ekstrinsik dalam novel dan cerpen

1. Contoh Unsur Ekstrinsik Novel

Novel merupakan bentuk karya yang berupa narasi panjang dan umumnya mengangkat kisah-kisah kehidupan manusia yang ditinjau dari unsur intrinsik dan juga unsur ekstrinsik. Berbicara unsur ekstrinsik yang membangun novel, berikut adalah penggambaran dalam menganalisis unsur ekstrinsik dalam suatu novel.

Salah satu novel yang terkenal pada masanya yaitu “Surat Kecil untuk Tuhan” yang karena populernya novel ini sampai-sampai dibuatkan film layar lebar dan sinetronnya juga lho, wah keren ya karya dari Agnes Davonar ini. Well.. tanpa basa-basi langsung aja kita coba buat analisisnya nih kuy!

a. Latar belakang pengarang

Agnes Davonar adalah penulis yang sangat terkenal terbukti dengan karya-karyanya yang banyak dinikmati oleh masyarakat luas. Nama Agnes Davonar merupakan gabungan nama dari dua orang yang berbeda yaitu Agnes dan Davonar selaku adiknya.

Agnes lahir di Jakarta pada tanggal 8 Oktober sementara adiknya pada tanggal 7 Agustus dan masih di kota yang sama.   Agnes Davonar sudah memiliki darah seni dari ayahnya. Ayahnya bekerja sebagai pelukis kaligrafi China dan ibunya merupakan seorang ibu rumah tangga. Agnes Davonar mulai menulis tanpa sengaja, diawali dengan  membuat situs blog bersama adiknya.

Melalui karya tulisannya yang tulus akhirnya mampu mengantarkan Agnes Davonar menjadi penulis yang diakui karyanya. Hal ini dibuktikan dengan memperoleh peringkat pertama blog terbaik di Indonesia. Puncak daripada kepenulisan Agnes Davonar adalah karyanya yang begitu populer berjudul “Surat Kecil untuk Tuhan” yang mulanya dipublikasikan pada blognya namun, atas permintaan para penggemarnya akhirnya Agnes membuat tulisan tersebut menjadi sebuah novel.

b. Nilai yang terkandung dalam novel

1) Nilai Agama

Nilai agama yang terkandung pada novel karya Agnes Davonar ini mengajarkan untuk senantiasa bersyukur kepada Tuhan atas apa yang telah diberi-Nya dan berusaha untuk tidak menyombongkan diri.

2) Nilai Moral

Nilai moral yang bisa dipelajari dalam novel ini yaitu ketika teman si tokoh utama (Keke) mengejeknya, Keke tetap diam dan tersenyum. Kemudian ketika Keke jatuh sakit, teman-teman dekatnya memberikan dorongan motivasi untuk tetap bertahan dan menghadapi penyakitnya.

3) Nilai Sosial

Novel ini memiliki nilai sosial yang terkandung, dimana saling membantu dan mendukung kepada sesama terlebih kepada teman ataupun keluarga yang berada di sekitar kita.

4) Nilai Budaya

Nilai budaya yang ada pada novel ini adalah budaya Jakarta. Lebih tepatnya adalah budaya para remaja yang bertempat tinggal di wilayah Jakarta dan sekitarnya.

Pelajari cara menulis novel bagi kamu sebagai profesi maupun hobi melalui software Dramatica Pro yang dapat dengan mudah membantu kamu menyusun karakter serta penokohan dalam naskah novel. Semua itu dapat kamu pelajari pada buku Mudah Dan Cepat Mengarang Novel Profesional Dengan Dramatica Pro.

Beli Buku di Gramedia

2. Contoh Unsur Ekstrinsik Cerpen

Menurut Poe dan Burhan (2012:10), cerpen adalah cerita yang tidak butuh waktu lama dalam membaca keseluruhan isi cerita dan hanya sekali duduk atau berkisar satu atau dua jam dapat menyelesaikan bacaan, sangat berbeda dengan novel. Cerpen terbagi menjadi dua menurut Burhan (2012:10) yaitu cerita pendek yang memiliki ukuran panjang cakupan (middle short story) dan ada juga cerita pendek yang panjang (long short story).

Berikut adalah analisis cerita pendek (cerpen) Umarah yang ditulis oleh Kamel Kilani yang merupakan seorang penulis asal Mesir. Cerpen Umarah adalah cerpen yang berisikan kehidupan penulis yang sangat gigih dalam pembuatan puisi dan juga prosa, bahkan karyanya dapat memotivasi anak-anak untuk tidak mudah menyerah dalam kondisi apapun.

Analisis unsur ekstrinsik yang ada pada cerita pendek Umarah adalah sebagai berikut:

a. Nilai – nilai  dalam cerita

Menurut Kanzanudin (2017) menjelaskan bahwa nilai-nilai dalam suatu cerita prosa rakyat penting untuk digali, selanjutnya dimanfaatkan untuk menjadi materi pembelajaran. Oleh karena itu, nilai-nilai yang terkandung dalam cerita pendek berjudul Umarah karya Arnel Kilani dijelaskan sebagai berikut:

1) Sifat Dermawan

Sikap saling menolong satu sama lain digambarkan dalam cerita, dimana dalam cerita tersebut diceritakan terdapat tokoh yang memberikan lapangan pekerjaan bagi yang membutuhkan.

2) Perjuangan

Perjuangan yang dialami tokoh utama Umarah tergambarkan dengan dirinya yang bodoh namun tetap bekerja keras meskipun selalu ada saja kesalahan yang terjadi ketika membawa pulang upah hasil kerja ke rumah.

3) Kekeluargaan

Sifat kekeluargaan ditandai dengan ibunya yang selalu menegur Umarah ketika melakukan kesalahan agar Umarah dapat menjadi lebih baik dari sebelumnya.

b. Latar belakang penulis dalam menulis

Sosok Kernel Ilani adalah seorang penulis Mesir dengan karya sastranya yang lebih sering berkaitan dengan anak-anak. Kernel Ilani juga mendapat sebutan sebagai pelopor sastra anak-anak. Karya-karya beliau juga sempat dituliskan ke dalam berbagai bahasa seperti China, Rusia, Spanyol, Inggris, dan Perancis.

Beliau merupakan pendiri Perpustakaan Anak-anak di Mesir dan juga sering berbicara dengan anak-anak di radio. Karya yang berkaitan dengan anak-anak terhitung sampai sekitar 120 cerita pendek. Hebat ya!

Sosok kelahiran tahun 1897 ini, telah berhasil menyelesaikan hafalan Al-Qur’an pada masa mudanya. Pernah menempuh pendidikan di Umn Abbas Cairo kemudian pindah dan melanjutkan di Cairo Secondary School. Pada tahun 1917, beliau merupakan bagian dari Universitas Mesir.

Aktivitas atau pengalaman yang ia miliki yaitu ia pernah menjadi pegawai pemerintah di Kementerian Awqaf. Selain itu, ia juga pernah menjabat sebagai sekretaris Asosiasi Sastra Arab, dan ia juga merupakan kepala surat kabar Raja dan Klub Teater Modern. Kernel Ilani juga merupakan seorang jurnalis yang bekerja di bidang sastra dan seni.

Kernel Ilani fokus pada cerita yang berkaitan dengan budaya dan sejarah. Tak hanya itu dalam karyanya, ia sering memasukkan unsur pendidikan dalam karya sastranya. Hal yang ingin ia soroti adalah aspek moral dan normatif hingga mewariskan karya yang terkenal setelah kepergiannya pada tahun 1959.

Karya beliau yang berjudul Umarah sangat disukai oleh anak-anak. Cerita yang lucu dan menarik serta juga memiliki nilai moral yang tinggi menjadi keunggulan dari karya beliau. Pesan moral yang didukung dengan pengalaman dari Kernel Ilani memotivasi anak-anak. Cerita pendek yang kaya akan nilai dan makna dan sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari yang membuat karya beliau terkenal.

c. Aliran penulis

Aliran yang diambil oleh Kernel Kilani dalam membuat cerpen adalah Realisme. Hal ini disebabkan karena di dalam cerita pendek beliau menceritakan keadaan yang berhubungan atau sangat melekat dengan kehidupan yang sebenarnya.

Cerita pendek tersebut menceritakan tokoh utama yaitu Umarah yang memiliki sifat pemalas dan bodoh. Meski demikian, sosok Umarah yang ini berhasil menjadi seorang yang sukses hingga akhirnya menjadi Raja.

Diketahui rasa takut yang dimiliki Umarah karena khawatir dikeluarkan dari rumah oleh ibunya menjadi awal dari perjuangan Umarah. Permasalahan tersebut berhasil mengantarkan Umarah menjadi seseorang yang gigih bekerja di berbagai bidang untuk mendapatkan upah dan terbukti dengan hasil akhir yang ia tuai.

Sesuai dengan realita yang ada pada kehidupan sehari-hari bukan? Pantas saja, banyak yang menyukai karya beliau karena memang yang disampaikan sangat dekat dengan permasalahan kehidupan.

Sekarang kamu jadi lebih paham tentang unsur ekstrinsik yang ada pada novel ataupun cerpen nih. Semoga dapat membantu kamu dalam melihat isi dari suatu cerita ya. Tentunya dengan berusaha melihat atau mengidentifikasi unsur apa saja yang terkandung di dalamnya. Silahkan coba dipraktekkan saat membaca novel atau cerpen.  Semoga bermanfaat!

Rekomendasi Buku & Artikel Terkait

About the author

Rahma Fiska

Saya fiska sangat senang dengan dunia menulis. Saya juga sudah menghasilkan beberapa tulisan, salah satunya pada website gramedia.com. Saya senang menulis tentang sastra