Administrasi

Sentralisasi: Pengertian, Kelebihan, dan Kekurangan serta Contohnya

sentralisasi
Written by Veronika

Sentralisasi adalah istilah yang mungkin belum banyak dipahami oleh beberapa orang. Istilah ini sering muncul dalam pembahasan mengenai sistem pemerintahan. Sentralisasi ini berhubungan dengan sistem pemerintahan yang berkaitan dengan hubungan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah.

Selain itu, Istilah ini sering kali juga dikenal dengan pemusatan, istilah sentralisasi ini juga berkaitan dengan lawannya yaitu desentralisasi. Nah untuk mengetahui penjelasan tentang sentralisasi yang lebih jelas, simak artikel di bawah ini ya grameds mengenai sentralisasi.

Pengertian Sentralisasi

Sentralisasi berasal dari bahasa inggris yaitu ‘centre’ yang artinya tengah atau pusat. Menurut KBBI, sentralisasi adalah penyatuan segala sesuatu ke tempat yang dianggap sebagai pusat. Dalam sistem pemerintahan, sentralisasi akan berkaitan dengan wewenang pemerintah pusat.

Jadi, sentralisasi bisa dikatakan sebagai memusatkan seluruh wewenang kepada sejumlah kecil manajer atau yang berada di posisi puncak pada suatu struktur organisasi. Selain itu, dapat diinterpretasikan juga bahwa sistem sentralisasi itu adalah bahwa seluruh decision (keputusan atau kebijakan) dikeluarkan oleh pusat dan daerah tinggal menunggu instruksi yang dikeluarkan pusat untuk melaksanakan kebijakan-kebijakan itu.

 

Ciri-Ciri Sentralisasi

Setelah pengertiannya, maka pada pembahasan kali ini adalah ciri-ciri sentralisasi. Ada pula ciri-ciri sentralisasi adalah sebagai berikut :

  1. Kebijakan umum juga dapat diambil lebih mudah diimplementasikan terhadap seluruh daerah.
  2. Proses dalam pengambilan keputusan lebih mudah dan cepat karena dapat ditentukan oleh pusat.
  3. Terjadinya suatu pemusatan seluruh wewenang kepada pemerintah pusat
  4. Segala sesuatu yang berhubungan dengan politik dan administrasi dapat ditangani oleh pemerintah pusat.
  5. Adanya keseragaman manajemen, mulai dari sebuah perencanaan, pelaksanaan, pengelolaan dan evaluasi.
  6. Rantai komando yang dipegang oleh pemerintah pusat dapat memudahkan dalam berkoordinasi
  7. Perencanaan, pelaksanaan, pengelolaan dan evaluasi menjadi terpadu karena adanya keseragaman manajemen

Jenis-Jenis Sentralisasi

Ada beberapa jenis sentralisasi yang bisa diterapkan perusahaan dalam manajemen mereka seperti :

 

Desentralisasi Otonom&Pemekaran Daerah Di Indonesia Dr. Tb. H. Ace Hasan Syadzily, M.Si. Desentralisasi Otonom&Pemekaran Daerah Di Indonesia

 

1. Sentralisasi departemen

Jenis sentralisasi ini didasarkan pada departemen yang berbeda dalam suatu organisasi. Setiap departemen akan memiliki kantor pusat atau pemimpin yang membuat keputusan untuk departemen itu.

2. Sentralisasi manajemen

Jenis sentralisasi ini adalah jenis yang paling umum dimana sentralisasi ini ketika satu orang atau satu departemen membuat semua keputusan untuk seluruh organisasi.

3. Sentralisasi geografis

Jenis sentralisasi ini biasanya terlihat pada perusahaan besar yang memiliki lokal di berbagai wilayah. Setiap lokasi memiliki pemimpin atau kelompok pemimpinnya sendiri yang membuat keputusan untuk lokasi itu.

Tujuan Sentralisasi

Tentunya sistem ini memiliki tujuan. Tujuan dari sentralisasi adalah sebagai berikut:

  1. Untuk bisa mencegah setiap daerah menjadi mandiri yang berpotensi pada konflik  kepentingan atau bahkan memisahkan diri.
  2. Untuk bisa memudahkan penerapan kebijakan umum dan pelaksanaannya di setiap daerah.
  3. Untuk bisa memudahkan dan mempercepat proses pengambilan keputusan yang secara tidak langsung menunjukkan suatu kepemimpinan yang kuat.

Sentralisasi Birokrasi Pengadaan Barang & Jasa Pemerintah DR.H.JAWADE HAFIDZ ARSYAD,S.H.,M.H. Sentralisasi Birokrasi Pengadaan Barang & Jasa Pemerintah

Keunggulan Sentralisasi

Secara teoritis, sentralisasi juga memiliki keunggulan. Keunggulan sentralisasi adalah sebagai berikut :

1. Organisasi menjadi lebih efisien dan menjadi lebih ramping

Dikarenakan seluruh efektivitas organisasi menjadi terpusat, sehingga pengambilan keputusan juga akan lebih mudah.

2. Perencanaan dan pengembangan organisasi lebih terintegrasi

Tidak perlu jenjang koordinasi yang terlalu jauh antara unit pengambilan keputusan dan yang akan melaksanakan atau terpengaruh oleh pengambilan keputusan tersebut.

3. Peningkatan resource sharing dan sinergi

Sumber daya dapat dikelola secara lebih efisien karena dilakukan lebih terpusat.

4. Pengurangan redundancies aset dan fasilitas lain

Satu aset bisa digunakan secara bersama-sama tanpa harus menyediakan aset yang sama untuk pekerjaan yang berbeda-beda.

5. Perbaikan koordinasi

Koordinasi akan menjadi lebih mudah karena adanya unity of command.

6. Pemusatan expertise

Keahlian dari anggota organisasi dapat dimanfaatkan secara maksimal karena pimpinan dapat memberi wewenang.

Kekurangan sentralisasi

Selain ada keunggulan, pasti suatu hal juga memiliki kekurangannya. Berikut adalah kekurangan dari sentralisasi.

1. Penurunan kecepatan pengambilan keputusan dan kualitas keputusan

Pengambilan keputusan dengan pendekatan sentralisasi sering kali tidak mempertimbangkan faktor-faktor yang sekiranya bisa berpengaruh terhadap pengambilan keputusan tersebut.

2. Demotivasi dan disintemsif bagi pembembangan unit organisasi

Anggota organisasi akan sulit mengembangkan potensi dirinya karena tidak ada wahana dan dominasi pimpinan yang terlalu tinggi.

3. Penurunan kecepatan untuk merespon perubahan lingkungan

Organisasi sangat tergantung pada daya respon beberapa kelompok orang saja.

4. Peningkatan kompleksitas pengelolaan

Pengelolaan organisasi akan semakin rumit karena banyaknya masalah pada level unit organisasi yang di bawah.

5. Perspektif luas tapi kurang mendalam

Pimpinan organisasi akan mengambil keputusan berdasarkan perspektif organisasi secara keseluruhan namun tidak ada atau jarang untuk mempertimbangkan implementasinya akan seperti apa.

Dampak Positif dan Negatif Sentralisasi dalam Beberapa Bidang

1. Segi Ekonomi

Jika dilihat dari segi ekonomi, dampak positif yang diberikan oleh sistem sentralisasi ini adalah perekonomian akan lebih terarah dan juga teratur karena pada sistem ini hanya di pusat saja yang akan mengatur perekonomian.

Namun, dampak negatifnya adalah daerah seolah-olah akan hanya dijadikan sebagai alat dan tidak dibiarkan mengatur kebijakan perekonomiannya masing-masing sehingga terjadi pemusatan keuangan pada Pemerintahan Pusat.

2. Segi Sosial Budaya

Jika dilihat dari segi sosial dan budaya, untuk negara kita sendiri Indonesia, dengan adanya sistem sentralisasi ini, maka perbedaan budaya yang dimiliki setiap daerah bisa dipersatukan. Dengan begitu, setiap daerah bisa menonjolkan kebudayaan masing-masing dan akan lebih mengutamakan semboyan Bhineka Tunggal Ika.

Namun, dampak negatif dari sistem ini adalah pemerintah pusat akan lebih dominan dalam menggerakan seluruh aktivitas negara. Dengan dominasi pemerintah pusat akan menghilangkan eksistensi daerah sebagai pemerintah lokal yang memiliki keunikan dinamika sosial budaya nya masing-masing.

Jika dibiarkan lebih lama, maka akan mengakibatkan ketergantungan kepada pemerintah pusat yang nantinya akan mematikan kreasi dan inisiatif lokal untuk membangun lokalitasnya.

3. Segi Keamanan dan Politik

Jika dilihat dari segi keamanan maka dampak positif dari sistem ini adalah keamanan yang lebih terjamin dan jarang terjadi konflik. Jika dibidang politik, maka pemerintah daerah tidak perlu repot pada permasalahan yang timbul karena perbedaan pengambilan keputusan karena semua keputusan sudah dikoordinasikan oleh pemerintah pusat. Dengan begitu, pemerintah daerah hanya menerima saja.

Dampak negatif dari segi keamanan adalah organisasi-organisasi kemiliteran akan lebih menonjol sehingga organisasi kemiliteran akan memiliki hal yang lebih jika dibandingkan dengan organisasi lain.

Jika dibidang politik, maka dampak negatif dari sistem ini adalah akan terjadinya kemandulan dalam diri daerah karena hanya terus bergantung pada keputusan yang diberikan oleh pemerintah pusat. Waktu yang diperlukan untuk keputusan dan kebijakan juga akan lebih lama dan realisasi keputusan itu akan terhambat.

Contoh Sistem Sentralisasi

Ada beberapa contoh sistem sentralisasi di negara kita seperti :

  1. Lembaga Keamanan Negara yaitu TNI (Tentara Nasional Indonesia) yang melakukan perlindungan pada Indonesia di tiga titik yaitu darat, laut dan juga udara
  2. Bank Indonesia (BI) sebagai pusat pengaturan seluruh kebijakan moneter dan juga fiskal.
  3. Pada sistem pemerintahan lama Indonesia di era Orde Baru yang menempatkan seluruh kekuasaan di pemerintah pusat.

Namun, saat ini pemerintahan Indonesia yang baru hanya bisa menerapkan sentralisasi pada bidang tertentu seperti hubungan internasional, keadilan, pertahanan dan keamanan, keuangan, dan pemerintahan umum.

Pengertian Desentralisasi

sentralisasipixabay

Selain sentralisasi, ada juga istilah yang sering berdampingan dengan sentralisasi. yatu desentralisasi. Berikut adalah penjelasan mengenai desentralisasi.

Pengertian Desentralisasi

Berdasarkan UU No 32 tahun 2004 pasal 1 mengenai pemerintahan daerah, desentralisasi merupakan penyerahan wewenang pemerintahan dari pemerintahan pusat ke pemerintahan daerah otonom untuk mengatur dan mengurus segala urusan pemerintah dalam negara.

Sedangkan menurut UU no 5 tahun 1974, penyerahan wewenang itu memiliki tujuan untuk mencapai pemerintahan yang efisien lalu menghasilkan otonomi (kebebasan masyarakat dalam daerah tersebut untuk mengatur dan mengurus kepentingannya sendiri).

Tujuan Desentralisasi

Ada beberapa tujuan dari sistem desentralisasi, antara lain:

  1. Untuk mencegah adanya pemusatan keuangan di pemerintah pusat.
  2. Sebagai usaha pendemokrasian pemerintah daerah untuk mengikutsertakan rakyat dalam bertanggung jawab dalam penyelenggaraan pemerintahan.
  3. Untuk menyusun program guna perbaikan sosial ekonomi di tingkat lokal.

Jenis-Jenis Desentralisasi

Setelah memahami pengertian dan tujuan desentralisasi, berikut adalah jenis-jenis dari desentralisasi.

  • Desentralisasi politik

Desentralisasi politik bertujuan untuk memberikan warga negara atau beberapa perwakilan terpilih lebih banyak kekuasaan dalam pengambilan keputusan publik. Tujuannya untuk memperkenalkan bentuk pemerintahan yang lebih partisipatif dengan memberikan pengaruh yang besar kepada warga negara atau perwakilan mereka dalam perumusan dan pelaksanaan kebijakan dan rencana.

  • Desentralisasi administrasi

Desentralisasi ini melibatkan pendistribusian kembali wewenang, tanggung jawab dan sumber daya keuangan untuk menyediakan layanan publik dari pemerintah pusat ke unit lokal instansi pemerintah, pemerintah daerah atau badan publik semi-otonom atau perusahaan

  • Desentralisasi fiskal

Tanggung jawab keuangan merupakan komponen inti dari desentralisasi ini. Pemerintah daerah dan organisasi swasta harus memiliki tingkat pendapatan yang memadai baik yang diperoleh secara lokal atau ditransfer melalui pusat untuk menjalankan fungsi ini dengan efektif. Selain itu, desentralisasi in juga akan memberikan kewenangan untuk membuat keputusan tentang pengeluaran.

  • Desentralisasi pasar

Desentralisasi pasar melibatkan pengalihan tanggung jawab terhadap pasar dari publik ke sektor swasta termasuk bisnis dan organisasi non pemerintah. Desentralisasi pasar akan melibatkan reformasi hukum konstitusional serta pengesahan undang-undang baru.

  • Desentralisasi lingkungan

Dengan desentralisasi lingkungan, maka pemerintah bisa lebih mengontrol hutan, air, mineral, satwa liar dan sumber daya lain yang dimiliki. Pelimpahan kendali kepada pemerintah daerah atau lokal terbukti merupakan cara yang efektif untuk menangani masalah seperti penggunaan lahan ilegal, zonasi, kerusakan lingkungan dan eksploitasi.

Dampak Positif dan Negatif Desentralisasi

1. Segi Ekonomi

Dampak positif desentralisasi dari segi ekonomi adalah pemerintah daerah bisa mengelola sumber daya alam yang dimiliki dengan mudah, hal ini dapat meningkatkan pendapatan daerah dan pendapatan masyarakat.

Dampak negatifnya adalah bisa mengakibatkan adanya Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) bila ada pejabat daerah yang bekerja tidak benar.

2. Segi Sosial Budaya

Dari segi sosial budaya  desentralisasi memberikan dampak positif berupa memperkuat ikatan sosial budaya daerah dan mengembangkan kebudayaan yang dimiliki suatu daerah.

Dampak negatif dari desentralisasi ini adalah setiap daerah bisa jadi akan berlomba lomba untuk menonjolkan kebudayaannya. Jadi, secara tidak langsung dapat melunturkan rasa persatuan dan kesatuan.

3. Segi Keamanan dan Politik

Dampak positif desentralisasi di bidang politik adalah daerah akan lebih aktif untuk mengelola daerahnya karena keputusan dan kebijakan diputuskan oleh pemerintah daerah.

Sedangkan dampak negatifnya adalah adanya euforia berlebihan apabila kewenangan itu disalahgunakan untuk kepentingan golongan, kelompok tertentu atau kepentingan pribadi.

Contoh Sistem Desentralisasi

Contoh sistem desentralisasi adalah sistem pemerintahan di Indonesia saat ini. Sistem otonomi daerah yang diterapkan memberikan wewenang dan kebijakan pada pemerintah daerah. Dengan begitu, suatu daerah dapat menjalankan pemerataan pembangunan dan meningkatkan potensi daerah.

Dekonsentrasi

Selain sentralisasi dan desentralisasi, ada pula dekonsentrasi yang menjalankan keduanya. Berikut adalah penjelasan mengenai dekonsentrasi.

Pengertian Dekonsentrasi

Dekonsentrasi adalah penyerahan kekuasaan dan wewenang dari pemerintah pusat kepada daerah maupun badan lain namun hanya urusan administrasi saja, sedangkan yang lainnya masih tetap menjadi tanggung jawab pemerintah pusat, asas ini dapat dikatakan sebagai kombinasi antara asas sentralisasi dan asas desentralisasi.

Tujuan Dekonsentrasi

Ada pula tujuan diselenggarakannya asas dekonsentrasi ini adalah

  • Meningkatkan efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pemerintahan, pengelolaan pembangunan dan pelayanan terhadap kepentingan umum
  • Terpeliharanya komunikasi sosial kemasyarakatan dan sosial budaya dalam sistem administrasi negara
  • Terwujudnya keserasian hubungan antar susunan pemerintahan dan antar pemerintahan di daerah
  • Terpeliharanya keselarasan pelaksanaan pembangunan nasional
  • Terpeliharanya keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia

Kelebihan Dekonsentrasi

  • Secara politis dapat mengurangi keluhan di daerah terhadap kebijakan yang diadakan oleh pemerintah pusat
  • Secara ekonomi dapat membantu pemerintahan dapat membantu pemerintah memudahkan akses informasi
  • Memungkinkan terjadinya interaksi langsung antara pemerintah dengan rakyat
  • Mengamankan kebijakan pemerintah dalam segala bidang
  • Media yang efektif untuk menjalin persatuan dan kesatuan bangsa

Kekurangan Dekonsentrasi

  • Biaya yang dibutuhkan akan besar
  • Keputusan yang diambil akan relatif memakan waktu lama
  • Sulitnya koordinasi karena bertambah kompleksnya struktur pemerintahan
  • Keseimbangan kepentingan daerah akan mudah terganggu
  • Berkemungkinan memunculkan fanatisme daerah

Dampak Positif dan Negatif Dekonsentrasi

Dampak Positif

  • Secara politis, eksistensi dekonsentrasi akan bisa mengurangi keluhan di daerah terhadap kebijakan pemerintah pusat.
  • Secara ekonomis, aparat dekonsentrasi bisa membantu pemerintah dalam merumuskan perencanaan dan pelaksanaan lewat aliran informasi yang intensif yang disampaikan dari daerah ke pusat.
  • Memungkinkan adanya kontak langsung antara pemerintah dengan rakyat.
  • Kehadiran perangkat dekonsentrasi di daerah bisa mengamankan pelaksanaan kebijakan pemerintah pusat atau kebijakan nasional di bidang politik, ekonomi, dan administrasi.
  • Bisa menjadi alat yang efektif untuk menjamin persatuan dan kesatuan nasional.

Dampak Negatif

  • Koordinasi semakin sulit karena struktur pemerintahan bertambah kompleks.
  • Keseimbangan dan keserasian antara berbagai kepentingan daerah lebih mudah terganggu.
  • Mendorong timbulnya fanatisme daerah.
  • Keputusan yang diambil relatif lama.
  • Biaya yang dibutuhkan besar.

Contoh Dekonsentrasi

  • Pelayanan Pajak di Kantor Pajak
  • Presiden melimpahkan wewenang untuk melaksanakan ASEAN GAMES yang akan diselenggarakan di daerah kepada Gubernur setempat

Dari semua pembahasan di atas dapat dikatakan bahwa sentralisasi adalah suatu tempat yang dianggap sebagai pusat. Nah, Grameds itu dia adalah penjelasan mengenai sentralisasi yang dilengkapi dengan penjelasan mengenai desentralisasi dan dekonsentrasi. Semoga semua pembahasan di atas bermanfaat sekaligus bisa menambah wawasan kamu.

Jika grameds ingin membaca mengenai buku pemerintahan atau buku lainnya, maka grameds bisa membaca dan membeli bukunya di Gramedia.com.

Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis : Christin Devina

About the author

Veronika

Saya semakin mencintai dunia menulis ini karena membuat saya semakin bisa mengembangkan ide dan kreativitas, serta menyalurkan hobi saya ini. Selain hal umum, saya juga menyukai tulisan tentang pendidikan dan juga administrasi perkantoran.

Kontak media sosial Instagram saya Nandy Primandha