Administrasi

Pengertian Kuitansi serta Penjelasan Ciri, Macam, dan Contohnya

Written by Veronika

Pengertian Kuitansi – Pengertian Kuitansi adalah istilah yang sudah tak asing lagi di telinga kita. Secara umum kuitansi merupakan sebuah dokumen tanda bukti dari sebuah pembayaran ataupun penerimaan uang yang telah dilakukan.

Pengertian Kuitansi

https://www.gresnews.com/

Walau demikian, istilah kwitansi merupakan istilah yang tidak baku, tetapi kerap kali digunakan oleh masyarakat. Menurut Kamus Bahasa Indonesia (KBBI), kata baku yang benar adalah kuitansi. Pengertian Kuitansi sendiri biasa diartikan sebagai surat bukti penerimaan uang.

Pengertian Kuitansi

Pengertian Kuitansi merupakan dokumen yang memiliki fungsi sebagai bukti pembayaran atau penerimaan dana. Penerima mengeluarkan serta menandatangani dokumen, yang kemudian diserahkan kepada pembayar atau pemberi uang.

Adanya kuitansi untuk menyederhanakan proses pembukuan untuk pencatatan arus kas masuk dan keluar. Kuitansi pada umumnya mencakup informasi kop perusahaan, nomor kuitansi, nama pemberi uang, jumlah nominal (angka dan huruf), penjelasan tujuan pembayaran, lokasi serta tanggal pembayaran atau penerimaan uang, dan juga tanda tangan dan nama penerima.

Untuk memastikan bahwa kuitansi mempunyai kekuatan hukum di pengadilan seandainya ada perselisihan atau masalah lain, Grameds bisa memberikan lampiran berupa materai dengan kedua belah pihak menandatangani bukti penerimaan tersebut.

Apa Saja Ciri-Ciri Kuitansi?

Pengertian KuitansiSetidaknya ada tiga ciri umum yang perlu Grameds pahami supaya bisa menggunakan lembar bukti kuitansi dengan mudah, antara lain:

  1. Selembaran bukti telah terbagi menjadi dua bagian, sub bagian kanan dan kiri. Kedua pihak memperoleh bagian dari bukti pembayaran ini, Sub kanan (cetakan yang lebih kecil) diperuntukkan bagi penjual sebagai bukti pembayaran, dan pada bagian sub kiri untuk pembeli.
  2. Pembuatan kuitansi terbagi dalam dua rangkap, dengan bagian atas atau asli bagi pihak pembayar dan bagian bawah atau file bagi pihak yang menerima uang.
  3. Kedua belah pihak mencantumkan informasi lengkap mengenai produk, jumlah uang yang harus dibayarkan, alamat serta tanggal pembelian, dan nama beserta tanda tangan penjual sebagai bukti valid bahwa kedua belah pihak telah menyelesaikan transaksi pembayaran.

Macam-Macam Kuitansi Berdasarkan Penggunaannya

Kuitansi mempunyai berbagai ragam jenis menyesuaikan dengan penggunaannya. Artikel ini membahas mengenai lima macam kuitansi, antara lain:

1. Kuitansi Bukti Pembayaran

Pada prinsipnya kuitansi memiliki fungsi sebagai bukti pembayaran. Penggunaan kuitansi jenis ini biasa terjadi pada saat kegiatan jual beli. Bukti pembayaran dapat dalam bentuk cicilan maupun pembayaran lunas. Tanda terima ini pada umumnya juga menerangkan mengenai jumlah uang untuk pembayaran dan informasi dari pihak pembayar.

2. Kuitansi Transaksi Produk

Kuitansi transaksi produk memberikan informasi mengenai barang yang dibeli oleh pelanggan. Tanda ini mencakup berbagai informasi seperti nomor seri lengkap item, jenis barang, alamat pelanggan, serta harga barang.

3. Kuitansi Transfer Uang

Jenis kuitansi ini pada umumnya digunakan pada industri perbankan. Pada bukti pembayaran transfer uang, terdapat sebuah ciri di mana nomor rekening penerima tercantum dengan jelas pada tanda terima dari kuitansi tersebut.

4. Kuitansi cash receipt

Jenis tanda terima yang satu ini menjelaskan mengenai setoran serta penarikan mana yang akan dikirim sebagai bukti keuangan pada peninjauan yang selanjutnya. Tempat kerja pada umumnya juga menggunakan jenis kuitansi ini.

Pengertian Kuitansihttps://www.gramedia.com/products/lembaga-negara-independen-dinamika-perkembangan?utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&utm_content=LiterasiRekomendasi5. Kuitansi serah terima uang

Kuitansi serah terima uang merupakan jenis kuitansi yang paling sering dan paling umum penggunaannya. Jika menggunakan jenis kuitansi serah terima uang, Grameds harus bisa menyatakan mengenai jumlah uang yang dikirim ke seseorang, institusi, maupun perusahaan.

Format Kuitansi

Pada poin sebelumnya sudah beberapa kali menyinggung mengenai masalah format kuitansi. Ya, sebelum menulis atau membuat kuitansi, memang ada baiknya Grameds memahami seperti apa format dari kuitansi yang baik.

Ada beberapa unsur penting yang harus ada dalam format pembuatan contoh kuitansi, yaitu:

1. Nomor Kuitansi/Tanda Terima

Pada umumnya, penulisan huruf abjad dan angka disesuaikan dengan keinginan pihak penjual sebagai pembeda antara kuitansi satu dengan kuitansi yang lainnya.

2. Tempat dan Tanggal Pembuatan Kuitansi

Tempat dan tanggal penerbitan kuitansi sebaiknya dicantumkan dengan jelas karena dapat dijadikan sebagai bukti transaksi dan kuitansi akan berguna untuk pencatatan arus kas. Apabila pada kemudian hari diperlukan sebuah pemeriksaan, informasinya akan dapat terbaca dengan jelas. Hal ini bisa meminimalisir kumngkinan terjadinya kesalahpahaman dari kedua belah pihak.

3. Nama

Nama yang jelas menjadi salah satu tanda atas kepada siapa bukti pembayaran tersebut diperuntukkan. Cantumkan dengan jelas nama terang dari pihak pemberi uang dan dari pihak penerima.

4. Produk

Informasi perihal jenis produk, kuantitas, harga, dan sebagainya pada umumnya dicantumkan dalam kuitansi, khususnya dengan jenis kuitansi pembayaran.

5. Nominal Pembayaran

Nominal uang yang dibayarkan perlu untuk ditulis dengan jelas. Biasanya tak sekadar ditulis dalam bentuk angka, tetapi juga huruf. Dengan kata lain, ditulis dalam bentuk lambang bilangan rupiah atau apapun mata uang yang digunakan, kemudian ditulis lagi terbilangnya dengan bentuk kalimat.

6. Tujuan Pembayaran

Tujuan pembayaran maksudnya ialah untuk apa uang tersebut dibayarkan. Hal ini harus ditulis dengan jelas. Contohnya, pembelian barang elektronik pada toko maupun barang lainnya. Sehingga jika suatu saat ada komplain mengenai barang yang dijual, pembeli dapat dengan lebih mudah melakukan klaim garansi produk.

7. Tanda Tangan

Pihak yang bertanda tangan di kuitansi dapat disebut sebagai pihak yang bertanggung jawab dari transaksi tersebut. Oleh karena itu, jangan asal menandatangani kuitansi kosong. Sudah banyak contoh kasus yang terjadi karena adanya penyalahgunaan kuitansi ini oleh pihak-pihak tertentu.

Apabila kuitansi nantinya akan dibubuhkan dengan materai, pastikan tanda tangan dari penerima uang mengenai materai tersebut sekaligus dengan kertas kuitansinya. Supaya tulisan antara kuitansi dan materai saling berhubungan.

8. Materai

Materai yang kerap digunakan memiliki nilai Rp 10.000. Walau demikian, tak semua kuitansi menggunakan materai. Biasanya sekadar untuk transaksi yang memiliki nilai besar serta memiliki korelasi dengan hukum. Misalnya pembelian kendaraan bermotor atau tanah.

Penggunaan materai harus sesuai dengan ketentuan Menteri Keuangan Indonesia, yakni:

  1. Transaksi dengan nominalnya di bawah Rp250 ribu tidak memerlukan materai
  2. Transaksi dengan nominal Rp250 ribu hingga Rp 1 juta harus memakai materai Rp10 ribu
  3. Transaksi dengan nominal di atas Rp 1 juta harus memakai materai Rp10 ribu.

9. Stempel Perusahaan

Cap atau stempel harus ada dalam bukti transaksi termasuk kuitansi. Cap dapat menunjukkan apakah pembayaran lunas atau merupakan cicilan. Stempel menunjukkan transaksi dilakukan di bawah kewenangan perusahaan. Hal ini untuk memastikan bahwa transaksi tersebut valid.

Cara Membuat Kuitansi

https://bukumitra.id/

Kuitansi merupakan selembar kertas yang memiliki sebagai tanda terima bukti pembayaran. Kuitansi wajib dimiliki oleh seluruh pelaku bisnis baik perorangan maupun perusahaan, sehingga bisa dijadikan sebagai catatan untuk diri sendiri dan orang lain.

Cara untuk menulis kuitansi juga ada syaratnya Grameds, tidak dapat dilakukan dengan sembarangan. Sebab, kuitansi memiliki peran yang sangat krusial untuk melakukan transaksi, apalagi jika jumlah uang terbilang besar. Apabila terjadi kesalahan penulisan dalam jumlah pembayaran ataupun nama penerima, maka kuitansi dapat dinyatakan tidak valid.

Lalu, seperti apa cara menulis kuitansi yang benar? Simak penjelasannya berikut ini.

1. Masukkan Nomor Kuitansi

Pada umumnya kuitansi mempunyai kolom nomor pada bagian atas. Nah, nomor kuitansi ini memiliki fungsi untuk memudahkan Grameds dalam mengecek kuitansi, sehingga Grameds akan lebih mudah untuk menyusun kuitansi dari nomor pertama hingga terakhir.

2. Tulis Nama Penerima dan Penyetor

Di dalam kuitansi juga perlu disebutkan nama penyetor dan penerima. Sebaiknya, nama ditulis dengan lengkap dan bukan hanya nama panggilan saja.

3. Masukkan Tanggal saat Transaksi

Jangan lupa untuk memasukkan tanggal ketika transaksi dilakukan. Hal ini dilakukan supaya penyetor dan penerima sama-sama mengetahui mengenai waktu transaksi terjadi.

4. Masukkan Jumlah Uang

Langkah yang berikutnya ialah masukkan jumlah uang yang dilakukan ketika transaksi ke dalam kuitansi. Hal ini agar transaksi menjadi lebih transparan sebab penyetor dan penerima bisa mengetahui besarnya transaksi.

Sebagai pengingat, penulisan jumlah uang di kuitansi dibagi menjadi dua yakni menulis dengan huruf dan angka. Pastikan ketika menulis jumlah uang tak terjadi kesalahan, terutama dalam memasukkan angka.

5. Tulis Deskripsi Pembayaran

Di dalam kuitansi pada umumnya terdapat kolom “Untuk pembayaran”, dalam kolom tersebut Grameds harus menulis deskripsi pembayaran secara jelas dan rinci. Jadi penerima kuitansi bisa memahami bahwa transaksi ini dilakukan dengan tujuan apa.

6. Bubuhkan Tanda Tangan

Supaya kuitansi dapat dikatakan sah, di dalam kuitansi disertakan juga tanda tangan dari penyetor maupun penerima. Jika perlu, sertakan juga stempel perusahaan yang digunakan sebagao tanda terima bukti pembayaran yang resmi.

Cara Menggunakan Kuitansi

Setelah memahami mengenai definisi, cara membuat, hingga contoh-contoh dari kuitansi, perlu diketahui cara penggunaannya karena kuitansi ini sangat umum digunakan oleh masyarakat. Selain itu cara penggunaannya juga perlu dipahami supaya kwitansi tidak disalahgunakan.

Menyiapkan blangko kuitansi dan kertas karbon sebagai penyalin saat Grameds menuliskan isi kuitansi.

Isi dengan memakai alat tulis yang tepat, seperti pena. Jangan memakai pensil atau spidol. Tulisan juga diusahakan supaya tidak terlalu besar maupun terlalu kecil. Penting untuk menuliskan kuitansi dengan tulisan yang terbaca dengan jelas.

Pahami Perbedaan antara Kuitansi dengan Kuitansi, Invoice, dan Nota

Supaya lebih mudah untuk membedakan antara kuitansi, invoice (faktur), dan nota, akan lebih baik untuk Grameds memahami pengertian masing-masing secara singkat.

1. Kuitansi

Seperti yang telah diulas sebelumnya, bahwa kuitansi adalah dokumen yang memiliki fungsi sebagai bukti penerimaan atau pembayaran dana.

Pihak yang terlibat, yakni antara penerima dan pembayaran dana mencantumkan informasi lengkap mengenai produk, jumlah uang, alamat dan tanggal pembelian, beserta dengan nama dan tanda tangan penjual sebagai bukti valid bahwa kedua belah pihak telah menyelesaikan transaksi pembayaran.

https://www.gramedia.com/products/lembaga-negara-independen-dinamika-perkembangan?utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&utm_content=LiterasiRekomendasiUntuk membuat legalitasnya lebih kuat, Grameds perlu untuk membubuhkan materai Rp10.000. Di atas materai, kedua belah pihak atau pihak penerima wajib untuk menandatangani dokumen bukti tersebut. Pihak terkait juga perlu menuliskan nomor tanda terima untuk membedakan antara tanda terima satu dengan yang lain serta bisa diurutkan sesuai dengan waktu transaksi.

2. Faktur dan nota

Faktur merupakan salah satu jenis dokumen transaksi yang dapat digunakan untuk melacak transaksi penjualan. Umumnya, penjual membuat faktur ini terdiri dari tiga salinan. Pada lembar pertama dikirim ke pembeli, penjual menyimpan lembar kedua dengan tujuan untuk penagihan, dan lembar ketiga untuk disimpan ke buku faktur. Grameds bisa memantau proses penjualan dengan mengunakan software otomatis.

Sementara nota secara konseptual hampir serupa dengan faktur, keduanya dibuat oleh pihak penjual. Hanya saja cukup terdiri dari dua salinan. Di mana pembeli akan menerima lembar pertama. Penggunaan faktur dan nota juga hanya dijadikan sebagai bukti pembelian yang tidak memerlukan materai.

Contoh Penggunaan Kuitansi Sehari-hari

Ada banyak kegiatan yang terjadi dengan menggunakan kuitansi. Paling utama ialah untuk keperluan jual beli barang. Syarat yang paling mutlak ialah nomor, nama kedua belah pihak, nominal, tujuan pembayaran, tanggal transaksi beserta tanda tangan.

Berikut ini merupakan contoh penggunaan kuitansi yang benar berdasarkan pada tujuan transaksinya, antara lain:

1. Kuitansi jual beli tanah dan properti secara perorangan

Tak ada kop, langsung nomor, nama hingga tanda tangan. Dilengkapi dengan menggunakan materai Rp 10.000 yang nantinya digunakan sebagai syarat untuk proses pembuatan sertifikat.

2. Kuitansi toko berskala besar seperti dealer motor atau mobil

Memakai kop yang menunjukkan logo dari perusahaan. Nomor telah otomatis terdaftar dari sistem, diisi dengan nama pembayar, nominal, penerima, dan stempel perusahaan.

3. Kuitansi untuk pembayaran biaya yang diangsur

Contoh SPP sekolah, sudah ada kolom untuk angsuran nomor berapa. Menggunakan kop dari sekolah, pengesahan dengan menggunkan tanda tangan pejabat yang berwenang, serta stempel dari sekolah.

Kasus Kuitansi Kosong

Ada banyak sekali praktik atau tindak kejahatan dan salah satunya yakni menjual kuitansi kosong. Tujuannya ialah untuk mengeruk uang. Menggunakan kuitansi kosong supaya dapat diisi dengan nilai atau jumlah uang sesuai dengan kehendak oknum atau pihak yang tidak bertanggungjawab.

Sebagai contoh, Grameds diminta untuk membeli komputer oleh perusahaan sebanyak 15 unit. Katakanlah harga asli dari 1 unit komputer yakni Rp10 juta. Kemudian Grameds melakukan mark up atau korupsi yang merugikan perusahaan dengan cara mengisi kuitansi kosong. Mengubah harga laptop menjadi Rp20 juta per unit, sehingga Grameds mendapatkan keuntungan Rp5 juta x 15 unit = Rp75 juta.

Kesimpulan Pengertian Kuitansi

Pada prinsipnya kuitansi memiliki fungsi sebagai bukti pembayaran. Jika Grameds menjadi pihak yang menjalankan transaksi, sebaiknya Grameds meminta bukti transaksi berupa kuitansi untuk mencegah adanya potensi kejahatan.

https://www.gramedia.com/products/lembaga-negara-independen-dinamika-perkembangan?utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&utm_content=LiterasiRekomendasiTanda terima memiliki peran penting untuk kehidupan sehari-hari, terutama dalam kegiatan transaksi. Oleh karena itu, gunakan tanda terima ini sesuai dengan fungsinya serta tak menyalahgunakannya untuk meraup keuntungan ilegal.

Baca Juga Seputar Pengertian Kuitansi :

About the author

Veronika

Saya semakin mencintai dunia menulis ini karena membuat saya semakin bisa mengembangkan ide dan kreativitas, serta menyalurkan hobi saya ini. Selain hal umum, saya juga menyukai tulisan tentang pendidikan dan juga administrasi perkantoran.

Kontak media sosial Instagram saya Nandy Primandha