Pemerintahan

Strategi Pemberdayaan Masyarakat: Pengertian, Konsep, Tujuan, dan Contohnya

Written by Siti M

 Strategi pemberdayaan masyarakat – Halo, sobat Grameds, Tahukah Anda? Kegiatan pengembangan masyarakat sangat erat kaitannya dengan sebuah pemberdayaan masyarakat. Memberdayakan masyarakat untuk memerangi sebuah kemiskinan dan ketimpangan serta mendorong masyarakat untuk lebih aktif lagi.

Pemberdayaan masyarakat itu sendiri merupakan upaya untuk memberdayakan masyarakat melalui realisasi potensi kemampuannya. Salah satu potensi pembangunan manusia dapat diwujudkan melalui kegiatan pendidikan masyarakat.

Kegiatan ini menekankan pentingnya memahami kebutuhan masyarakat dan cara pemecahan masalahnya dengan memperhatikan potensi yang ada di lingkungannya. Pendidikan berbasis masyarakat adalah pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat, di pusat masyarakat, dibangun diatasnya kekuatan masyarakat, pemenuhan kebutuhan masyarakat, pengelolaan pendidikan ada di tangan masyarakat.

Sebuah pendidikan yang didasarkan pada masyarakat mengarah pada kemandirian masyarakat dalam mengelola pendidikannya. Instansi, lembaga atau organisasi manapun dapat berpartisipasi dalam pendidikan masyarakat karena tujuannya adalah untuk memberdayakan seluruh masyarakat, tanpa diskriminasi, maupun kontrol.

Proses pendidikan karena pendidikan ini milik masyarakat. Jadi instruksi diperlukan sekarang. Namun, itu tidak menutup kemampuan untuk mempersiapkan orang untuk melanjutkan belajar di tingkat yang lebih tinggi. Secara tidak langsung mengubah model pembangunan global mempengaruhi pola pembangunan di berbagai negara. Realitas tidak

terlepas dari pergeseran global dari pertumbuhan ekonomi menjadi berkembang.

Kebutuhan hidup selalu ditujukan untuk meningkatkan kualitas manusia (human quality). Sebagaimana ditentukan oleh United Nation Development Programme (UNDP), dalam menentukan indikator pembangunan yang dibangun dalam Indeks Pembangunan Manusia (IPM), yaitu: indeks pengetahuan; indeks kesehatan; dan indeks daya beli.

Indikatornya jelas menunjukkan adanya peningkatan kualitas manusia melalui partisipasi aktif masyarakat dan pemerintah dalam proses pembangunan, dari model top-down menjadi bottom-up. Kenyataan ini menghidupkan kembali pembangunan dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat, atau dalam konteks saat ini disebut dengan model pemberdayaan masyarakat.

Pemberdayaan ada sebagai proses jangka panjang yang disebabkan oleh ‘kekecewaan terhadap kekuasaan’ atau ‘kehilangan kekuasaan’, yaitu hilangnya kekuasaan dalam komunitas tertentu. Akibatnya, masyarakat tidak memiliki akses penuh terhadap aset produktif yang seringkali dikuasai oleh pemilik yang ‘kuasa’. Sebelum kita mengetahui strategi pemberdayaan masyarakat, kita bahas terlebih dahulu pengertian pemberdayaan, mari simak artikel ini untuk mengetahui lebih lanjut strategi pemberdayaan masyarakat.

Pengertian Pemberdayaan

Sumber: Satu Data Kalbar

Istilah pemberdayaan mengacu pada langkah-langkah yang dirancang untuk meningkatkan derajat otonomi dan penentuan nasib sendiri seseorang untuk memungkinkan mereka mewakili kepentingan mereka dengan cara yang bertanggung jawab dan ditentukan sendiri, bertindak sesuai dengan otoritas mereka.

Sehingga dengan proses ini Anda akan menjadi lebih kuat dan percaya diri terutama dalam mengatur hidupnya dan menuntut haknya.

Di sisi lain, pemberdayaan atau dalam kata bahasa Inggris empowerment,  berasal dari kata “daya” dengan awalan ber menjadi kata “berdaya” yang artinya memiliki kekuatan. Daya berarti kekuatan, sedangkan berdaya berarti memiliki kekuatan. Dengan demikian, pemberdayaan ini dapat dipahami sebagai memberi sesuatu yang berdaya atau memiliki daya atau kekuatan.

Pemberdayaan dalam tindakan mengacu pada proses pemberdayaan diri dan dukungan profesional untuk orang-orang yang membantu mereka mengatasi perasaan tidak berdaya dan kurangnya pengaruh, dan untuk mengenali dan menggunakan sumber daya mereka untuk bekerja dengan kemampuan terbaik mereka.

Dalam pekerjaan sosial, pemberdayaan adalah pendekatan praktis dari intervensi berbasis sumber daya. Dalam bidang pendidikan kewarganegaraan dan pendidikan demokrasi, pemberdayaan dipandang sebagai alat untuk memperkuat tanggung jawab kewargaan.

Dengan demikian, pemberdayaan sebagai konsep kunci dari wacana mempromosikan keterlibatan masyarakat. Pemberdayaan sebagai sebuah konsep, yang ditandai dengan pergeseran dari orientasi defisit ke kesadaran yang lebih kuat, semakin banyak ditemukan dalam konsep manajemen, serta di bidang pendidikan dan pelatihan.

Pengertian Pemberdayaan Menurut para Ahli

Pengertian pemberdayaan menurut para ahli antara lain :

Suhendra (2006)

Pemberdayaan merupakan bagian dari adanya kegiatan yang dinamis, berkelanjutan dan mendorong partisipasi seluruh potensi yang ada secara evolusioner dengan partisipasi seluruh potensi.

Wijaya (2003)

Pemberdayaan masyarakat merupakan upaya untuk meningkatkan kemampuan dan potensi masyarakat, agar masyarakat dapat memaksimalkan jati diri, harkat dan martabatnya agar dapat bertahan dan berkembang secara mandiri baik secara ekonomi, sosial, agama dan budaya.

Merriam Webster

Pemberdayaan adalah upaya yang dilakukan untuk memberikan keterampilan dan kemampuan atau memungkinkan setiap individu untuk berkembang lebih lanjut.

Ife (1995)

Pemberdayaan adalah upaya terbaik yang dilakukan untuk memberdayakan yang lemah atau kurang beruntung.

Rappaport (1984)

Pemberdayaan dipandang sebagai sebuah proses: mekanisme dimana orang, organisasi, dan masyarakat mengendalikan kehidupan mereka.

Robert Adams

Pemberdayaan secara sederhana dapat didefinisikan sebagai kemampuan individu, kelompok dan/atau komunitas untuk mengendalikan situasi mereka, menjalankan kekuasaan dan mencapai tujuan mereka sendiri, dan proses dimana Dengan cara itu, secara individu dan kolektif, mereka dapat membantu diri mereka sendiri dan orang lain memaksimalkan diri mereka sendiri, kualita, kehidupan, dan kehidupan.

Konsep Pemberdayaan Masyarakat

Sumber: Pixabay

Pemberdayaan sebagai proses pembangunan, kemandirian, swasembada, penguatan posisi tawar masyarakat kelas bawah terhadap kekuatan tekanan di segala bidang dan lingkup kehidupan (Sutoro Eko, 2002).

Konsep pemberdayaan (masyarakat desa) juga dapat dipahami dari dua sudut. Pertama, pemberdayaan dimaknai dalam konteks menempatkan masyarakat dalam perspektif. Posisi masyarakat tidak tunduk pada penerima manfaat (beneficiaries) yang bergantung pada kontribusi eksternal seperti pemerintah, melainkan posisi aktor (agen atau partisipan) negara) yang bertindak secara independen.

Bertindak mandiri bukan berarti lepas dari tanggung jawab negara. Memberikan pelayanan publik (kesehatan, pendidikan, perumahan, transportasi, dan lain-lain) kepada masyarakat tentunya merupakan tugas (kewajiban) tertentu dari negara.

Masyarakat yang mandiri sebagai peserta berarti ruang terbuka dan kemampuan untuk mengembangkan potensi kreatif, menguasai lingkungan dan sumber dayanya sendiri, memecahkan masalah secara mandiri dan berpartisipasi menentukan proses politik di wilayah negara. Masyarakat berpartisipasi dalam proses pembangunan dan pemerintahan (Sutoro Eko, 2002).

Permendagri RI No.7 Tahun 2007 tentang Kerangka Pemberdayaan Masyarakat, menyebutkan bahwa pemberdayaan masyarakat merupakan strategi yang digunakan dalam pembangunan masyarakat sebagai upaya mencapai kompetensi dan kemandirian dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara (Pasal 1 ayat (8)).

Inti dari konsep pemberdayaan masyarakat adalah strategi untuk mewujudkan kemampuan dan kemandirian masyarakat.

Tujuan dan Strategi Pemberdayaan Masyarakat

Tujuan pemberdayaan masyarakat adalah memampukan dan memandirikan masyarakat terutama dari kemiskinan dan keterbelakangan/ketimpangan/ketidakberdayaan.

Kemiskinan dapat dilihat dari indikator kebutuhan dasar yang tidak memadai/tidak konsisten. Kebutuhan dasar tersebut meliputi pangan, sandang, papan, kesehatan, pendidikan, dan transportasi.

Sedangkan keterbelakangan, seperti produktivitas yang rendah, sumber daya manusia yang lemah, akses lahan yang terbatas meskipun ketergantungan pada sektor pertanian masih sangat besar, melemahnya metode/tradisi pasar lokal ketika digunakan untuk memasok kebutuhan perdagangan internasional. Dengan kata lain, masalah ketertinggalan bersifat struktural (politik) dan kultural (Sunyoto Usman, 2004).

Strategi atau kegiatan apa yang dapat ditempuh untuk mencapai tujuan pemberdayaan masyarakat? Beberapa strategi dapat dianggap selektif dan kemudian diimplementasikan sebagai bagian dari pemberdayaan masyarakat.

Strategi 1 : Menciptakan iklim, memperkuat daya, dan melindungi.

Upaya pemberdayaan masyarakat dapat dilihat dari tiga sisi yaitu;

Pertama, menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi masyarakat pengembangan (fasilitasi). Di sini titik tolaknya adalah pengakuan bahwa setiap orang, setiap masyarakat memiliki potensi untuk berkembang.

Kedua, untuk meningkatkan potensi atau kekuatan yang dimiliki masyarakat (empower).

Sebagai bagian dari proses pemberdayaan ini, upaya yang paling mendasar adalah peningkatan pendidikan dan derajat kesehatan, serta akses terhadap sumber-sumber kemajuan ekonomi seperti modal, teknologi, informasi, lapangan kerja dan pasar.

Pemberdayaan meliputi pembangunan prasarana dan sarana dasar seperti irigasi, jalanan, listrik, dan pelayanan sosial seperti sekolah dan pelayanan kesehatan yang dapat diakses oleh masyarakat di tingkat lokal, serta kemampuan untuk menyediakan pembiayaan, pelatihan dan organisasi pemasaran di daerah pedesaan di mana terdapat banyak orang yang kekuatannya sangat kurang.  Untuk itu diperlukan program khusus bagi masyarakat rentan, karena program umum yang ada tidak selalu dapat diakses oleh segmen masyarakat tersebut.

Pemberdayaan tidak hanya mencakup pemberdayaan individu anggota masyarakat, tetapi juga watak masyarakat. Penanaman nilai-nilai budaya modern seperti kerja keras, hemat, keterbukaan dan tanggung jawab menjadi bagian penting dari upaya pemberdayaan ini.

Demikian juga pembaharuan pranata sosial dan pengintegrasiannya ke dalam kegiatan pembangunan serta peran masyarakat di dalamnya. Hal terpenting di sini adalah meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan yang mempengaruhi diri mereka sendiri dan komunitas mereka. Oleh karena itu, pemberdayaan masyarakat tidak dapat dipisahkan dari pembangunan, penanaman, dan praktik demokrasi.

Ketiga, memberdayakan juga berarti melindungi. Dalam proses pemberdayaan, yang lemah harus dicegah agar tidak menjadi lebih lemah, karena mereka tidak berkuasa atas yang kuat. Oleh karena itu, melindungi dan mengadvokasi kaum dhuafa merupakan hal yang sangat mendasar dalam konsep pemberdayaan masyarakat.

Melindungi tidak berarti mengisolasi atau menyembunyikan interaksi, karena hal ini akan membayangi yang kecil dan menguasai yang lemah. Proteksionisme harus dilihat sebagai upaya untuk mencegah persaingan yang tidak seimbang, serta eksploitasi yang kuat terhadap yang lemah.

Memberdayakan masyarakat tidak menciptakan orang menjadi semakin tergantung pada berbagai program amal. Karena pada dasarnya segala sesuatu yang dihargai harus diciptakan dengan usaha sendiri (hasilnya dapat dipertukarkan dengan pihak lain). Oleh karena itu, tujuan utamanya adalah membuat masyarakat mandiri, memungkinkan dan membangun kapasitas untuk bergerak menuju kehidupan yang lebih baik secara berkelanjutan.

Strategi 2 : Program Pembangunan Pedesaan

Pemerintah negara-negara berkembang termasuk Indonesia telah menginisiasi berbagai jenis program pedesaan, yaitu (1) pembangunan pertanian, (2) industrialisasi pedesaan, (3) pembangunan masyarakat, desa terpadu dan (4) strategi pusat pertumbuhan (Sunyoto Usman, 2004). Penjelasan dari berbagai program tersebut adalah sebagai berikut:

Program pembangunan pertanian merupakan program yang bertujuan untuk meningkatkan hasil dan pendapatan petani. Selain itu, untuk memenuhi kekurangan pangan di pedesaan, bahkan untuk memenuhi kebutuhan pokok kerajinan dan rumah tangga, serta untuk memenuhi kebutuhan ekspor hasil pertanian ke negara maju.

Program industrialisasi pedesaan dengan tujuan utama mengembangkan kerajinan tangan. Perkembangan industrialisasi pedesaan merupakan salah satu alternatif untuk memecahkan masalah pemilikan dan penguasaan menengah yang semakin ketat atas tanah dan lapangan kerja di pedesaan.

Program pengembangan masyarakat terpadu yang tujuan utamanya adalah meningkatkan produktivitas, meningkatkan kualitas hidup masyarakat, dan meningkatkan kemandirian.

Ada enam unsur dalam pembangunan masyarakat terpadu, yaitu:

mengembangkan pertanian padat karya, memperluas kesempatan kerja, meningkatkan lapangan kerja dengan industri kecil mandiri dan meningkatkan partisipasi dalam pengambilan keputusan, mengembangkan kota yang dapat mendukung pembangunan pedesaan, membentuk lembaga yang mampu mengkoordinasikan proyek multisektoral.

Selain itu, Program Strategi Tiang Pertumbuhan merupakan alternatif untuk mengidentifikasi kesenjangan ideal antara desa dan kota, sehingga kota benar-benar berfungsi sebagai pasar atau saluran distribusi produksi. Cara yang ditempuh adalah dengan membangun pasar di dekat desa. Pasar ini berperan sebagai pusat pengumpulan hasil-hasil dari desa dan sebagai pusat informasi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan keinginan dan kemampuan konsumen produsen.

Pusat pertumbuhan berusaha menjaga kedekatan sosial dengan desa, namun secara ekonomi memiliki fungsi dan karakteristik seperti kota.

Sejalan dengan agenda pembangunan pedesaan, J. Nasikun (dalam Jefta Leibo, 1995), telah mengusulkan strategi yang meliputi: (1) Strategi pengembangan gotong royong, (2) Strategi pengembangan teknis – profesional, (3) Strategi konflik, (4) Strategi pembelotan budaya.

Strategi Gotong Royong

Dalam strategi gotong royong adalah memandang masyarakat sebagai suatu sistem sosial. Ini berarti bahwa masyarakat terdiri dari bagian-bagian yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Gotong Royong berkeyakinan bahwa perubahan masyarakat dapat dicapai melalui partisipasi yang luas dari seluruh lapisan masyarakat. Tata cara gotong royong bersifat demokratis, dilakukan atas inisiatif sendiri dan sukarela.

Strategi Pengembangan Teknis – Profesional

Dalam memecahkan berbagai masalah kelompok masyarakat dengan mengembangkan norma baru, peran, prosedur untuk menghadapi perubahan situasi baru dan terus berubah. Dalam strategi ini, peran agen inovasi sangat penting. Peran lembaga reformasi terutama untuk menentukan agenda pembangunan, menyediakan layanan yang diperlukan, dan mengidentifikasi tindakan yang diperlukan untuk mencapai agenda pembangunan. Agen Inovasi adalah gugus tugas dari anggota masyarakat yang dipilih dan dipercaya untuk menemukan cara yang lebih inovatif untuk mengurangi hambatan dalam pelaksanaan program pembangunan.

Strategi Konflik

Strategi konflik, yaitu melihat kehidupan masyarakat dikendalikan oleh segelintir orang atau kelompok kepentingan tertentu. Dengan demikian, strategi ini menunjukkan perlunya pengorganisasian penduduk miskin untuk memenuhi kebutuhan mereka akan sumber daya dan perlakuan yang lebih adil dan demokratis. Strategi konflik menekankan perubahan organisasi dan peraturan (struktural) melalui alokasi kekuasaan, sumber daya, dan keputusan komunitas.

Strategi Pembelotan Budaya

Strategi pembelotan budaya menekankan perubahan pada tataran subjektif individu, mulai dari perubahan nilai-nilai pribadi menuju cara hidup yang baru. Ini adalah gaya hidup untuk mencintai orang lain dan berpartisipasi penuh dalam komunitas orang lain. Dalam Pancasila, bahasa bersifat humanistik-religius. Strategi ini merupakan reaksi (pembelotan) terhadap kehidupan masyarakat industri modern yang berkembang melawan perkembangan potensi manusia.

Contoh Pemberdayaan Masyarakat

Contoh pemberdayaan masyarakat antara lain:

1. PNPM Mandiri atau PNPM Perdesaan

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan atau dikenal juga dengan PNPM Mandiri atau PNPM Perdesaan merupakan program pemberdayaan yang mempercepat penanggulangan kemiskinan dan mengembangkan kesempatan kerja khusus di pedesaan.

PNPM Mandiri menggunakan mekanisme, sistem dan proses yang sama dengan Program Pengembangan Kecamatan (PKK). Program ini memberikan fasilitas pemberdayaan, pendampingan, pelatihan, dan pendampingan masyarakat (BLM) masyarakat setempat secara langsung kepada masyarakat.

Program tersebut menggerakkan seluruh anggota masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam semua tahapan kegiatan. Keterlibatan tersebut dimulai dari perencanaan, pengambilan keputusan penggunaan dan pengelolaan dana, merinci prioritas dana darurat di desa, hingga pelaksanaan kegiatan dan perhitungan keberlanjutannya. Program ini dilaksanakan dengan tujuan memperlambat urbanisasi.

2. Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)

LSM adalah upaya pemberdayaan yang menitikberatkan pada pelayanan sukarela kepada komunitas atau masyarakat dan tidak mencari keuntungan (not for profit). Suatu organisasi yang dibentuk oleh seorang individu atau sekelompok orang yang memiliki visi dan misi yang sama. Organisasi ini adalah organisasi non-pemerintah, aparatur administrasi atau negara. LSM ada empat macam, yaitu: organisasi donor, organisasi mitra pemerintah, organisasi profesional dan oposisi.

3. Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLPBK)

Pemberdayaan dengan cara ini merupakan upaya pemerintah untuk mewujudkan pembangunan manusia melalui pembangunan di bidang sosial, ekonomi, dan lingkungan untuk mengatasi kemiskinan.

PLPBK memberikan perhatian khusus untuk membangun lingkungan yang kondusif baik secara mental maupun fisik. Prinsip dasar PLPBK adalah demokrasi, partisipasi, transparansi, akuntabilitas, dan desentralisasi.

Dalam PBPBK, pembangunan fisik lingkungan hidup menjadi sarana pembelajaran untuk membangun proses kerja masyarakat dalam rangka menyatukan peraturan-peraturan yang diperlukan untuk berbagi ruang hidup dalam masyarakat yang beradab, saling menghargai dan saling menghargai serta berdaya guna serta terciptanya lingkungan yang sehat, tertib dan teratur, harmonis, memiliki kekayaan intelektual lokal, dan keberlanjutan.

Penulis: Ziaggi Fadhil Zahran

Baca juga artikel lainnya:

Pengertian Strategi serta Jenis, Tujuan, Dan Contohnya

Strategi Penjualan: Pengertian, Faktor, dan Manfaatnya

6 Strategi Digital Marketing Ampuh Yang Bisa Kamu Coba!

Strategi Keberhasilan Investasi Jangka Pendek

Strategi Diferensiasi: Pengertian, Aspek, dan Jenisnya!

About the author

Siti M

Buat saya, menulis bukan hanya sekadar merangkai kata agar terlihat bagus. Saya suka menulis dengan tema-tema seperti manfaat dari suatu bahan alami dan juga ilmu pengetahuan.