in

Review Buku Cinta Laki-Laki Biasa: Kekuatan Cinta Nania dan Rafli

Gramedia.com
Cinta Laki-Laki Biasa

Judul              : Cinta Laki – Laki Biasa

Penulis            : Asma Nadia

Penerbit           : Asma Nadia Publishing House

Tebal              : 243 Halaman

Berat              : 300 Gram

Review Buku Cinta Lelaki Biasa

Buku “Cinta Laki-Laki Biasa” karya Asma Nadia berkisah mengenai cinta tulus sepasang kekasih, Nadia dan Rafli. Cinta mereka mendapat penolakan dari kedua orang tua Nania. Karena, Rafli dianggap kurang cocok menikahi Nania.

Kisah ini bermula ketika Nania magang di sebuah proyek perumahan sederhana untuk masyarakat kurang mampu. Nania berasal dari keluarga yang berada dan berpendidikan. Ia merupakan anak keempat dari empat bersaudara.

Seluruh saudaranya perempuan dan telah menikah dengan lelaki mapan. Sedangkan, Nania, ketika itu masih menjadi mahasiswi arsitektur yang sedang menyelesaikan tugas magang. Di tempat magang tersebut, Nania bertemu dengan Rafli yang menjadi mentornya.

Nania tidak hanya mendapatkan bimbingan mengenai ilmu membangun rumah, tetapi juga tuntunan untuk menjalani hidup yang lebih penuh arti. Bahwa kebahagiaan tidak dibangun dengan kemewahan, tetapi kesederhanaan dan ketulusan.

Setelah dua tahun berpisah, Rafli menemui Nania dan mengajaknya untuk taaruf. Nania pun menerima ajakan tersebut dan memutuskan untuk menikah dengan Rafli. Namun, keluarga Nania menolak Rafli. Nania terus dibujuk untuk menikah dengan Tyo, sorang dokter muda.

Ayah Nania menolak putri bungsunya menikah dengan laki-laki yang status sosialnya tidak sama dengan mereka. Nania tidak peduli. Ia melihat sisi lain dari Rafli. Di mata Nania, Rafli merupakan seorang yang memiliki sikap yang sangat luar biasa, lebih dari apa yang ia harapkan.

Suatu ketika Nania mengalami musibah yang membuatnya lumpun. Namun, Rafli tidak meninggalkan Nania. Ia senantiasa berada di sisi Nania. Hal tersebutlah yang menjadikan keluarga Nania yakin kepada Rafli untuk menjadi pendamping hidup Nania.

Buku “Cinta Laki-Laki Biasa” sebenanrnya berisi kumpulan cerpen milik Asma Nadia dan pemenang Lomba Menulis Cinta dalam Aksara. Cerpen-cerpen yang disajikan berisi mengenai cinta dengan ide cerita dan gaya bahasa yang berbeda.

Cek di Balik Pena : Beby Chaesara

Buku ini sangat cocok untuk dibaca golongan remaja akhir sampai dewasa. Karena, dalam buku tersebut mengisahkan perihal memilih pasangan. Ketika memilih pasangan yang pertama dan utama yang harus dilihat adalah akhlak dan perilakunya bukan kekayaan atau status sosialnya.

Hal tersebut dipraktikkan oleh Nania dalam memilih pasangan. Ia tidak salah memilih Rafli untuk menjadi pasangan hidupnya yang menemani di saat sakit sekalipun. Rafli penuh kasih sayang dan tidak melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Hal tersebut penting untuk menjaga kewarasan dan kesehatan kita.

Beberapa judul dalam buku tersebut di antaranya Cinta Laki-Laki Biasa, Batu Cinta, Telur Dadar, Kamu dan Surgaku, dan sebagainya. Cerita “Cinta Laki-Laki Biasa” telah diangkat ke layar lebar. Tokoh Nania diperankan oleh Velove Vexia, Rafli oleh Deva Mahendra, Tyo oleh Nino Fernandez, dan deretan aktor/aktris papan atas Indonesia lainnya.

Biodata Asma Nadia

Asma Nadia Rosalba atau yang akrab disapa Asma Nadia lahir pada 26 Maret 1972. Asma Nadia merupakan penulis novel dan cerpen. Beberapa tulisannya pernah diangkat ke layar lebar. Ia merupakan pendiri Forum Lingkar Pena dan manajer dari Asma Nadia Publishing House.

Setelah lulus dari SMA Negeri 1 Budi Utomo, Jakarta. Asma Nadia melanjutkan kuliah di Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor. Ia tidak menyelesaikan studinya karena harus beristirahat setelah menderita suatu penyakit.

Hari-hari Asma Nadia dijalani dengan menulis. Meskipun sakit, ia tetap bersemangat menulis. Tulisan-tulisannya dikirim ke majalah Islam. Sebuah cerpen berjudul “Imut dan Koran Gondrong” menjadi juara pertama Lomba Menulis Cerita Pendek Islami tingkat nasional yang diadakan oleh majalah Aninda pada tahun 1994 dan 1995.

Asma Nadia tidak hanya menulis cerita fiksi. Ia juga aktif menulis lagu. Asma Nadia juga pernah mengikuti Sastrawan Nusantara XI di Brunei Darusalam, bengkel kerja kepenulisan novel yang diadakan oleh Majelis Sastra Asia Tenggara (Mastera). Dari kegiatan tersebut, Asma Nadia melahirkan novel berjudul “Derai Sunyi”.

Melalui karya-karyanya, Asma Nadia mendapat berbagai penghargaan. Kesibukan Asma Nadia berkutat pada dunia penulisan. Ia kerap kali memberikan materi dalam berbagai lokakarya mengenai penulisan dan feminisme di dalam dan luar negeri.

Pada tahun 2009 dalam perjalanannya keliling Eropa setelah mendapatkan undangan writers in residence dari Le Chateau de Lavigny pada Agustus sampai September 2009. Ia juga sempat diundang dalam seminar dan wawancara kepenulisan di PTRI Jenewa, Masjid Al Falah Berlin (bekerja sama dengan FLP dan KBRI di sana), KBRI Roma, Manchester (dalam acara KIBAR Gathering), dan Newcastle.

Pada tahun 2009, Asma Nadia mulai merintis penerbitan dengan nama Asma Nadia Publishing House. Beberapa judul bukunya diadaptasi ke layar lebar. Di antaranya Emak Ingin Naik Haji, Rumah Tanpa Jendela, dan Assalamualaikum Beijing.

Berikut karya-karya dari Asma Nadia.

  1. Buku Asma Nadia

  • Assalamualaikum, Beijing!
  • Surga yang tak dirindukan
  • Salon Kepribadian
  • Derai Sunyi, novel yang mendapat penghargaan Majelis Sastra Asia Tenggara (Mastera)
  • Preh (A Waiting), naskah drama dua bahasa yang diterbitkan oleh Dewan Kesenian Jakarta
  • Cinta Tak Pernah Menari, kumpulan cerpen yang meraih Pena Award
  • Rembulan di Mata Ibu (2001), novel yang memenangkan penghargaan Adikarya IKAPI sebagai buku remaja terbaik nasional
  • Dialog Dua Layar, novel yang memenangkan penghargaan Adikarya IKAPI, 2002
  • 101 Dating: Jo dan Kas, novel yang meraih penghargaan Adikarya IKAPI, 2005
  • Jangan Jadi Muslimah Nyebelin!, nonfiksi, best seller.
  • Emak Ingin Naik Haji: Cinta Hingga Tanah Suci yang diadaptasi menjadi film Emak Ingin Naik Haji dan sinetron Emak Ijah Pengen ke Mekah
  • Jilbab Traveler
  • Muhasabah Cinta Seorang Istri
  • Catatan Hati Bunda
  • Jendela Rara telah diadaptasi menjadi film yang berjudul Rumah Tanpa Jendela
  • Catatan Hati Seorang Istri, karya nonfiksi yang diadaptasi menjadi sinetron Catatan Hati Seorang Istri yang ditayangkan RCTI
  • Serial Aisyah Putri yang diadaptasi menjadi sinetron Aisyah Putri The Series: Jilbab In Love
    1. Aisyah Putri: Operasi Milenia
    2. Aisyah Putri: Chat On-Line!
    3. Aisyah Putri: Mr. Penyair
    4. Aisyah Putri: Teror Jelangkung Keren
    5. Aisyah Putri: Hidayah Buat Sang Bodyguard
    6. Aisyah Putri: My Pinky Moments
  1. Karya yang ditulis bersama penulis lain

  • The Jilbab Traveler
  • Jangan Bercerai Bunda
  • Catatan Hati Ibunda
  • La Tahzan for Hijabers
  • Ketika Penulis Jatuh Cinta
  • Kisah Kasih dari Negeri Pengantin
  • Jilbab Pertamaku
  • Miss Right Where R U? Suka Duka dan Tips Jadi Jomblo Beriman
  • Jatuh Bangun Cintaku
  • Gara-gara Jilbabku
  • Galz Please Don’t Cry
  • The Real Dezperate Housewives
  • Ketika Aa Menikah Lagi
  • Karenamu Aku Cemburu
  • Catatan Hati di Setiap Sujudku
  • Badman: Bidin
  • Suparman Pulang Kampung
  • Pura-Pura Ninja
  • Catatan Hati di Setiap Sujudku
  • Mengejar-ngejar Mimpi
  • Dikejar-kejar Mimpi
  • Gara-gara Indonesia
  • Diary Doa Aisyah Putri
  • Dia Siapa

Rekomendasi Buku Asma Nadia

Berikut lima rekomendasi buku Asma Nadia yang banyak mengangkat tema cinta dan Islam.

1. Bidadari Berbisik

Bidadari Berbisik

Novel ini berkisah mengenai Bidadari Ayuni dan Bidadari Ayuning, saudara kembar asal Tegal. Ayuni berangkat ke Jakarta untuk menjadi pekerja rumah tangga di rumah nyonya kaya. Dengan harapan dapat menabung gajinya untuk memberangkatkan haji ibunya.

Namun, realitanya Ayuni disiksa oleh majikan dan dua pekerja lainnya hingga menjemput ajal. Ning dan keluarga yang gelisah karena sejak berngkat Ayuni tak memberi kabar sekalipun. Dengan keberanian dan kenekatan, Ning berangkat ke ibu kota untuk mencari Ning. Secara ringkas sinopsis novel tersebut sebagai berikut.

Ning tak hendak menjemput kematian. Ia hanya ingin membuka misteri atas lenyapnya Bidadari Ayuni, adik kembarnya yang pergi ke Jakarta hendak menjemput rezeki. Ayuni bekerja di rumah seorang nyonya kaya demi memenuhi mimpi Ibu menatap Tanah Suci.

Mestinya memberi kabar bukan sesuatu yang sulit. Tapi detik ia pergi, seolah merajut tabir gelap yang membungkus keberadaannya.

Ning Cemas. Berbekal info seadanya, ia nekat menyusul. Di tempat yang sama—rumah di mana Bidadari Ayuni pernah bekerja, Ning justru terjebak antara keinginan untuk menelusuri jejak lenyapnya sang adik dan kejahatan yang bisa mengancam jiwa.

Akankah pertemuan dengan Iman Arif, lelaki yang selalu memandangnya dengan tatapan dalam mengandung kesedihan, menyumbang titik terang?

Ning harus betul-betul mengukur keberanian. Sebab, ia tak cuma berhadapan dengan nyonya rumah, tapi dengan kekuasaan Yang Mahabesar.

2. Rumah Tanpa Jendela

Rumah Tanpa Jendela
Buku “Rumah Tanpa Jendela” mengisahkan mengenai seorang gadis kecil bernama Rara yang sangat memimpikan tinggal di rumah berjendela. Mimpi Rara memang sederhana. Karena, selama ini, Rara tinggal di sebuah rumah kecil dari papan triplek bekas di kawasan pemukiman kumuh bersama nenek dan ayahnya.

Ayah Rara mengetahui keinginan Rara. Ia pun berusaha mewujudkannya dengan mencari jendela bekas yang dibuang di tempat sampah. Rara gadis yang baik dan penuh pengertian. Ia membantu perekonomian keluarga.

Rara bekerja sebagai pengamen dan ojek payung ketika hujan. Suatu ketika Rara terserempet mobil. Beruntungnya si pemilik mobil bertanggung jawab. Anak si pemilik mobil tersebut, Aldo akrab dengan Rara.

Keduanya sering bermain, Rara menerima Aldo sebagai teman meskipun Aldo memiliki keistimewaan. Suatu ketika rumah Rara terbakar padahal ayahnya telah menemukan jendela. Nenek dan ayahnya dalam keadaan koma.

Dalam suatu waktu, Rara mendapatkan rumah dari keluarga Aldo berupa villa keluarga. Rumah edengan banyak jendela. Seperti mimpi Rara. Rumah tersebut ditinggalinya bersama sang nenek.

3. Assalamualaikum, Beijing!

Assalamualaikum, Beijing!

Buku “Assalamualaikum, Beijing!” berkisah mengenai sepasang kekasih yang gagal menikah karena sang kekasih berhubungan badan dengan rekan kerjanya. Berikut deskripsi singkat mengenai buku tersebut.

Dewa dan Ra menjalin hubungan pacaran sejak kuliah, dan tinggal selangkah lagi menuju gerbang pernikahan. Tidak disangka ternyata Dewa bersama Anita, rekan kerjanya yang memang telah lama jatuh hati padanya, membuat rencana indah itu harus buyar selamanya, dan Dewa terpaksa menikahi Anita yang hamil akibat dijebak rangsangan seksual oleh Anita untuk melakukan persetubuhan dengannya.

Sementara itu, dalam perjalanannya di Beijing, Asma bertemu dan berkenalan dengan Zhongwen, pemuda yang sangat terkesan dengan kisah cinta sejati Ahei dan Ashima, dan memanggil Asma dengan Ashima, karena menurutnya keduanya memiliki kemiripan wajah.

Lewat pertemanannya dengan Asma, Zhongwen banyak mendapat pencerahan tentang Islam, dan hidayah akhirnya menuntunnya menjadi mualaf, akibatnya Zhongwen terusir dari keluarga. Bagi Zhongwen, pengorbanannya itu belum seberapa dibandingkan dengan pengorbanan Mush’ab bin Umair, sahabat Nabi Muhammad yang rela melepaskan harta, kedudukan dan kehormatannya demi memperjuangkan agama Islam, dan mati syahid saat berperang melawan kaum musyrikin dalam kondisi kedua tangannya putus ditebas lawan.

Musibah kemudian menimpa Asma, saat ia divonis menderita sindrom antibodi antifosfolipid. Penyakit yang berhubungan dengan pengentalan darah yang membuatnya harus mengalami kesakitan luar biasa, serangan stroke, sulit bergerak bahkan nyaris buta. Penyakit itu juga membuatnya sangat tidak dianjurkan untuk hamil dan melahirkan.

Di sisi lain, Zhongwen yang mulai merasa jatuh cinta kepada Asma, berusaha keras untuk mencari dan menemukan Asma yang mendadak hilang berita. Sementara itu, Dewa tak juga berhasil melepaskan bayang-bayang Ra dari kehidupan rumah tangganya, sampai-sampai Anita berusaha bunuh diri. Meskipun mereka telah dikaruniai anak hasil persetubuhan di luar pernikahan, Dewa tetap tidak menyayangi Anita sebagai istri secara layak.

4. Surga yang Tak Dirindukan

Surga Yang Tak Dirindukan

Buku “Surga yang Tak Dirindukan” berkisah mengenai rumah yang tidak lagi bisa dijadikan tempat pulang. Berikut deskripsi singkat novel tersebut.

Tak kusimpan rahasia pada Hawa

meski tak juga kuceritakan semua

bahwa padanya hanya ada sedikit cinta

Apa artinya rumah jika tak lagi menjadi pelabuhan yang ramah bagi hati seorang suami?

Apa jadinya surga jika ia tak lagi dirindukan?

Benarkah dongeng seorang perempuan harus mati agar dongeng perempuan lain mendapatkan kehidupan?

Ah.

Istana yang retak-retak.

Peristiwa tragis dan e-mail aneh dari gadis bernama Bulan. Pertanyaan yang terus mendera : “Jika cinta bisa membuat seorang perempuan setia pada satu lelaki, kenapa cinta tidak cukup membuat lelaki bertahan dengan satu perempuan?” Sementara seseorang berjuang melawan Tuhan, waktu dengan sabar menyusun keping-keping puzzle kehidupan yang terserak, lewat skenario yang rumit namun menakjubkan.

5. OTW Nikah

Otw Nikah

Buku “OTW Nikah” berkisah mengenai seorang single yang akhirnya menemukan sosok yang tepat untuk menjadi pasangan hidupnya. Berikut deskripsi singkat mengenai buku tersebut untuk memberi gambaran pada grameds.

OTW nikah?

Yeayy, setelah perjalanan jatuh bangun melalui proses panjang, rasanya bahagia karena akhirnya menemukan sosok tepat untuk melabuhkan cinta, menggenapkan setengah agama, dan berharap bisa bergandengan tangan ke surga.

OTW nikah adalah harapan semua singlelillah. Intip berbagai kisah terkait kecamuk aneka rasa, saat meniti langkah ke sana. Nikmati serpihan hikmah sebagai pertimbangan sebelum menuju halal.

Beberapa goresan pena di buku ini mungkin melaju lebih jauh melampaui garis OTW nikah, sebagai upaya memberi bayangan akan ujian pernikahan yang menanti setelah ijab kabul terpenuhi. Termasuk pilihan pacaran atau ta’aruf sebagai jalan OTW nikah.

Lalu, kerepotan teknis apa selain persiapan lahir batin yang dibutuhkan?

 Semoga buku ke-58 Asma Nadia ini mampu sedikit membekali kamu menyongsong babak baru dalam kehidupan, atau sekadar media nostalgia yang menyegarkan batin dari rutinitas, sekaligus menguatkan komitmen pernikahan yang pernah diikrarkan.

 

 

Written by Alisa

Menulis merupakan hal yang sangat saya sukai. Selain menulis, saya juga dengan dunia jurnalistik, sehingga memadukan hobi dan kesukaan saya terhadap dunia jurnalistik memudahkan saya dalam menghasilkan suatu tulisan yang menarik sekaligus bermanfaat.