in

Cara Mengatasi Sesak Napas dan Pencegahannya

https://www.pennmedicine.org/

Cara Mengatasi Sesak Napas – Sesak napas bisa dikaitkan dengan beberapa kondisi kesehatan, seperti kelelahan, nyeri di bagian dada, batuk, dan pusing. Sesak napas juga dapat menyerang Grameds yang mempunyai fobia tertentu, misalnya fobia terhadap samudra atau laut (thalassophobia).

Sama halnya seperti suatu penyakit, sesak napas dapat menjadi salah satu gejala dari beberapa gangguan kesehatan yang mungkin Grameds alami, seperti obesitas atau pilek. Selain itu, kebiasaan merokok juga bisa menyebabkan Grameds menjadi sesak napas.

Lebih jauh lagi, sesak napas juga adalah salah satu gejala dari beberapa penyakit serius, seperti chronic obstructive pulmonary disease (COPD) atau kanker paru.

Berbagai Cara Mengatasi Sesak Napas

Ada beberapa cara ampuh yang dapat dilakukan untuk mengatasi sesak napas yang bisa dilakukan sebagai langkah penanganan awal terhadap kondisi ini. Berikut ini adalah beberapa caranya:

1. Pursed-Lip Breathing

Pursed-lip breathing adalah teknik pernapasan sederhana yang dapat Grameds lakukan di mana pun. Caranya ialah dengan menarik napas dengan melalui hidung selama dua detik. Usahakan supaya mulut diposisikan dalam keadaan tertutup.

Berikutnya, hembuskan napas dengan perlahan melalui mulut selama dua detik juga. Saat melakukan teknik ini, pastikan leher dan bahu dalam keadaan rileks.

2. Duduk Dengan Posisi Tubuh Sedikit Membungkuk

Teknik pernapasan yang satu ini dapat Grameds lakukan dalam posisi duduk. Sambil duduk, posisikan tubuh untuk condong ke arah depan dan agak sedikit membungkuk. Posisikan lengan Grameds di paha atau lutut. Bernapaslah dengan perlahan serta selalu usahakan tubuh dalam keadaan rileks dan santai.

3. Berdiri Menyandar Pada Dinding

Saat Grameds mengalami sesak napas, cobalah untuk bersandar dengan punggung menempel pada dinding dan tubuh agak condong ke depan. Buka kaki hingga selebar bahu, lalu taruh tangan Grameds di paha. Tempatkan pinggul Grameds dengan rileks pada dinding. Pastikan tubuh Grameds tetap berada dalam keadaan rileks dan bernapaslah dengan perlahan.

4. Berbaring

Apabila Grameds adalah salah satu orang yang kerap kali terbangun karena mengalami sleep apnea atau sesak napas, Grameds dapat mencoba langkah yang satu ini. Cobalah untuk berbaring telentang dengan menaruh bantal pada bagian bawah kepala dan lutut Grameds, lalu bernapaslah secara perlahan, rileks, dan santai.

5. Mencoba Teknik Pernapasan Diafragma

Pernapasan diafragma juga bisa menjadi salah satu cara untuk mengatasi sesak napas. Caranya, Grameds harus berada dalam posisi duduk, lalu rilekskan kepala, leher, bahu, dan lutut. Letakan satu tangan Grameds di depan dada, dan satu lagi di depan perut.

Bernapaslah secara perlahan melalui hidung, hingga tangan Grameds merasakan perut Grameds bergerak ketika bernapas. Saat Grameds mengembuskan napas, kencangkan bagian otot perut. Buanglah napas secara perlahan melalui mulut dengan mengerucutkan bibir.

Belajar Sains Sulit dan Membosankan? Kamu Bisa Belajar Sains dengan Seru dan Menyenangkan Disini!

Beri penekanan lebih pada embusan napas dibandingkan ketika menghirupnya. Jaga supaya mengembuskan napas lebih lama dari biasanya, sebelum perlahan menghirup napas lagi. Ulangi hingga lima menit.

Selain cara-cara tersebut, Grameds juga dapat menerapkan pola hidup sehat dengan mengonsumsi makan-makanan yang sehat dan memiliki kandungan gizi tinggi, berolahraga dengan teratur, tidak merokok, dan selalu menggunakan masker jika berada pada lingkungan yang tak mempunyai udara yang bersih.

Langkah-langkah tersebut dapat Grameds terapkan bila sesak napas yang terjadi bukan merupakan sebuah gejala dari penyakit yang serius. Maka dari itu, penanganan sesak napas harus sesuai dengan apa yang menjadi penyebab dari sesak napas itu sendiri. Bila sesak napas yang Grameds alami semakin parah, segeralah periksakan diri ke dokter supaya dapat memperoleh penanganan yang tepat.

Kondisi Sesak Napas yang Perlu Diwaspadai

Grameds harus mewaspadai kondisi sesak napas yang diiringi dengan beberapa gejala berikut ini:

  • Sulit tidur karena sesak napas.
  • Infeksi saluran pernapasan.
  • Batuk berdarah.
  • Batuk yang tidak kunjung reda setelah 2-3 minggu.
  • Berkeringat di malam hari saat suhu ruangan sejuk
  • Kehilangan berat badan tanpa sebab.
  • Terengah-engah saat melakukan kegiatan ringan.

Bila Grameds mengalami sesak napas yang diikuti dengan gejala-gejala tersebut, sebaiknya segeralah berkonsultasi ke dokter untuk memperoleh pemeriksaan dan penanganan.

Berbagai Penyebab Sesak Napas

Sesak napas dapat disebabkan oleh berbagai hal, misalnya berolahraga terlalu berat atau berada di daerah dengan ketinggian tertentu. Namun, jika sesak napas disebabkan oleh gangguan kesehatan, berikut ini adalah beberapa kondisi yang bisa menyebabkannya:

  • Pilek
  • Alergi
  • Asma
  • Anemia
  • Obesitas
  • Kehamilan
  • Sinusitis
  • Tuberkulosis
  • Tekanan darah rendah
  • Patah tulang rusuk
  • Keracunan karbon monoksida, atau terlalu banyak menghirup gas helium
  • Pneumonia atau paru-paru basah, atau bronkopneumonia
  • Pneumothorax
  • Kanker paru-paru
  • Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK)
  • Gangguan pada jantung, seperti gagal jantung, serangan jantung, atau aritmia jantung

Dari berbagai kondisi yang telah disebutkan di atas, penyebab umum yang kerap memicu kondisi sesak napas adalah asma. Sesak napas yang disebabkan oleh asma biasanya berlangsung dalam jangka panjang atau dikenal dengan istilah kronis.

Sesak napas juga kerap dialami oleh penderita sakit maag. Pada kondisi tertentu, sesak napas perlu diwaspadai karena dapat merupakan salah satu gejala serangan jantung.

Mencari Tahu Penyebab Sesak Napas

Untuk mengetahui penyebab sesak napas yang dialami, sebaiknya konsultasikan ke dokter supaya dapat memperoleh pemeriksaan. Berikut ini beberapa jenis pemeriksaan yang tepat untuk mengetahui penyebab pasti dari sesak napas yang tengah dialami:

1. Tes Darah

Tes darah bisa dilakukan untuk mendeteksi kemungkinan sesak napas yang disebabkan oleh infeksi, baik bakteri, virus, maupun jamur. Selain itu, tes alergi dengan memakai sampel darah juga bisa membantu dokter untuk mengetahui penyebab sesak napas.

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, penyebab sesak napas paling umum ialah asma, tetapi pemicu terbesar dari asma adalah alergi.

2. Tes Spirometri

Tes pernapasan spirometri dapat dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa banyak udara yang dapat Grameds embuskan dan seberapa cepat Grameds mengembuskannya. Tes ini akan sangat membantu untuk mendiagnosis sesak yang disebabkan karena asma.

3. Tes Pencitraan

Tes pencitraan, misalnya CT scan dan foto Rontgen dilakukan untuk mengetahui gambaran kondisi dari paru-paru, jantung, dan tulang. Dengan demikian, dokter bisa mendeteksi jika ada gangguan pada organ-organ tersebut.

4. Pemeriksaan PCR

Pada saat ini, pemeriksaan dengan metode PCR juga dianjurkan, terlebih bila sesak napas yang Grameds alami dicurigai sebagai salah satu gejala infeksi COVID-19

Mengetahui penyebab pasti dari munculnya sesak napas meruoajan hal yang penting untuk dilakukan, karena hasilnya akan menjadi panduan bagi dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat serta efektif.

Cara Mencegah Sesak Napas

Pencegahan terhadap sesak napas umumnya disesuaikan pada penyebabnya. Berikut ini merupakan beberapa pencegahan yang bisa dilakukan untuk mengatasi sesak napas:

1. Hindari Sumber Alergi

Bila Grameds mengalami sesak napas yang disebabkan karena asma atau alergi, hal yang perlu Grameds lakukan ialah menghindari alergen atau unsur pemicu alergi, seperti asap rokok, debu, polusi udara, bulu hewan peliharaan, serbuk sari, dan lain sebagainya.

Selain itu, sebisa mungkin untuk selalu menjaga kebersihan rumah supaya terbebas dari debu, kutu, atau tungau dengan tujuan untuk mencegah kambuhnya gejala alergi.

2. Pemberian Obat-Obatan

Obat-obatan, seperti antihistamin dan dekongestan juga dapat digunakan untuk mengatasi keluhan sesak napas yang disebabkan oleh alergi. Bila keluhan tak segera membaik, dokter bisa menyarankan pengobatan dengan memakai kortikosteroid dalam bentuk hirup.

Obat hirup juga dapat diberikan kepada penderita sinusitis. Sedangkan bagi penderita asma, obat-obatan dapat diberikan dengan cara diminum atau dihirup.

Tujuan pemberian obat ialah untuk mencegah maupun meringankan terganggunya jalan napas serta produksi lendir yang berlebih. Bila Grameds memakai obat hirup, selalu pastikan pasokannya memadai serta alatnya bekerja dengan baik, jika sewaktu-waktu diperlukan ketika terjadi serangan asma.

3. Jalani Pola Hidup Sehat

Menjalankan pola hidup sehat juga dapat membantu Grameds untuk mengatasi sesak napas, seperti berolahraga dengan rutin serta berhenti merokok. Berhenti merokok diketahui dapat melancarkan saluran pernapasan.

Selain itu, dengan berhenti merokok, Grameds dapat mengurangi risiko terjadinya berbagai macam penyakit serius, misalnya penyakit paru-paru, penyakit jantung, dan kanker. Berolahraga dan menjalani diet juga diketahui dapat mengatasi sesak napas, terutama pada kondisi sesak napas yang disebabkan oleh obesitas.

Untuk menghindari sesak napas ketrika berada di tempat yang tinggi, hindari melakukan kegiatan berat saat berada di tempat yang memiliki ketinggian lebih dari 1500 meter.

Bagi Grameds yang mengalami sesak napas sebagai efek samping dari penyakit serius, penanganan dan perawatan langsung oleh dokter dan konsumsi obat-obatan tertentu wajib untuk dilakukan. Selalu konsultasikan dengan dokter mengenai pengobatan apa yang sesuai untuk kondisi Grameds.

Cara Mengatasi Sesak Napas dengan Konsumsi Makanan

cara mengatasi sesak napas
Pixabay

Seperti yang telah dijelaskan sebelumya, ketika mengalami sesak napas, penting untuk segera melakukan pemeriksaan ke dokter supaya penanganan yang diberikan sesuai dengan kondisi yang dialami. Terutama untuk sesak napas yang parah, dibutuhkan penanganan oleh dokter dengan sesegera mungkin.

Meski demikian, untuk melegakan pernapasan dalam sementara waktu, Grameds dapat memakai beberapa bahan alami terlebih dulu. Berikut ini merupakan obat alami sesak napas yang dipercaya mampu melegakan pernapasan:

1. Asam Lemak Omega 3

Tak hanya baik bagi kesehatan jantung, asam lemak omega-3 dipercaya dapat mengurangi sesak napas. Asam lemak omega-3 diyakini mampu mengurangi peradangan pada saluran napas serta meningkatkan fungsi paru-paru. Meski demikian, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk memastikan efektivitas asam lemak omega 3 untuk mengatasi sesak napas.

2. Minyak Esensial Eucalyptus

Minyak esensial eucalyptus atau yang lebih umum dikenal dengan minyak kayu putih diketahui mampu mengurangi gangguan saluran pernapasan, seperti sesak napas. Jenis minyak ini dipercaya mempunyai efek anti-bakteri yang kerap menyebabkan munculnya gangguan pernapasan.

Selain mengoleskannya secara langsung, Grameds juga dapat meneteskannya ke air hangat untuk menghirup uap hangatnya.

3. Peppermint

Peppermint adalah tanaman yang dikenal karena aromanya yang khas dan kerap dijadikan sebagai bahan tambahan dalam pasta gigi, obat kumur, maupun permen karet. Peppermint juga banyak dipakai dalam obat gosok atau obat oles serta dipercaya dapat meredakan sesak napas pada penderita asma. Meski demikan, belum diketahui bagaimana mekanisme pastinya.

4. Jahe

Manfaat jahe bagi kesehatan sangatlah banyak, salah satunya ialah mampu untuk meredakan gejala sesak napas, terutama yang disebabkan oleh asma.

Manfaat ini juga didukung oleh penelitian yang mengungkapkan bahwa senyawa gingerol dan shogaol di dalam jahe bisa melegakan saluran pernapasan. Dengan demikian, berbagai gejala asma, mulai dari batuk, mengi, hingga sesak napas dapat menjadi reda.

Cara mengonsumsi jahe sebagai obat herbal sesak napas cukup mudah. Grameds dapat membuat minuman jahe hangat dengan vata merebus jahe yang telah diiris tipis bersama secangkir air selama 10–20 menit.

Setelah itu, Grameds juga dapat menambahkan perasan madu atau air lemon sesuai selera supaya minuman jahe tersebut terasa lebih menyegarkan.

4. Jintan Hitam

Beberapa riset membuktikan bahwa konsumsi ekstrak jintan hitam atau yang juga dikenal sebagai habbatussauda, bisa mengurangi frekuensi terjadinya serangan asma serta berbagao gejala yang menyertainya, termasuk sesak napas.

Bahkan, antioksidan yang ada di dalam jintan hitam juga diduga memiliki potensi untuk menjaga fungsi paru-paru serta mengurangi peradangan pada paru-paru sebagai efek dari paparan radikal bebas.

5. Ginseng

Ginseng memiliki kandungan zat yang bersifat antioksidan, antinakteri, dan antiradang. Hal ini menjadikan ginseng baik dikonsumsi untuk meredakan sesak napas yang disebabkan oleh beberapa masalah kesehatan di paru-paru, misalnya pneumonia dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).

Walau demikian, efektivitas serta tingkat keamanan konsumsi ginseng yang ditujukan sebagai obat herbal sesak napas masih perlu diteliti lebih lanjut.

6. Akar Manis

Akar manis (licorice) adalah salah satu jenis tanaman yang sering dikonsumsi dalam bentuk teh herbal. Kandungan zat glycyrrhizin yang ada di dalamnya mempunyai efek antibakteri dan antiradang.

Kandungan tersebut menjadikan akar manis memiliki khasiat untuk meredakan berbagai gejala gangguan saluran pernapasan, tidak terkecuali sesak napas.

Selain dengan beberapa bahan alami tersebut, makanan sehat serta kaya akan kandungan beta karoten dan vitamin C juga diketahui dapat meredakan sesak napas.

Grameds bisa memperoleh asupan kedua nutrisi tersebut dengan mengonsumsi jenis buah dan sayuran, seperti lemon, jetuk, stroberi, aprikot, wortel, brokoli, paprika, daun suji, dan bayam.

Berbagai bahan alami tersebut memang memiliki khasiat untu meredakan sesak napas. Meski demikian, Grameds tetap perlu berhati-hati untuk mengonsumsinya. Sebab, tingkat keamanan serta efektivitsd fsti bahan alami tersebut sebagai obat herbal sesak napas masih belum diketahui secara pasti dan perlu diteliti lebih lanjut.

Tidak hanya itu, konsumsi obat herbal sesak napas yang dibarengi dengan obat lainnya dikhawatirkan bisa menimbulkan efek interaksi obat. Misalnya, jahe atau ginseng akan berisiko menyebabkan perdarahan bila dikonsumsi bersamaan dengan obat pengencer darah, misalnya warfarin.

Supaya lebih aman, Grameds disarankan untuk melakukan konsultasi ke dokter terlebih dahulu sebelum mencoba mengonsumsi obat herbal sesak napas, terutama bila Grameds mempunyai kondisi atau masalah kesehatan tertentu.

Baca juga:

ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."

logo eperpus

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien