in

13 Alat Musik Jawa Tengah yang Populer dan Terkenal!

Sumber: WQXR

Alat Musik Jawa Tengah – Indonesia dikenal dengan kekayaan budaya dan seninya,bahkan beribu-ribu ragam seni budaya yang kita miliki. Sebagian besar dari kita warga negara Indonesia tentunya banyak yang tidak mengetahui tentang budaya dan seni dari seluruh daerah di Indonesia.

Budaya yang dihadirkan Indonesia di kancah internasional tentu sangat banyak. Memang Indonesia adalah negara dengan banyak pulau dari Sabang sampai Merauke. Untuk itu kita sebagai warga negara Indonesia tentunya harus mengetahui tentang seni dan budaya yang kita miliki.

Tujuan utama memahami budaya dan seni adalah untuk melestarikannya dari generasi ke generasi. Karena budaya Indonesia yang beragam, dapat diakui oleh dunia. Jangan sampai seni dan budaya kita yang beraneka ragam diambil alih oleh negara lain.

Jawa Tengah merupakan provinsi yang memiliki banyak kearifan budaya lokal, sehingga menjadikan daerah tersebut semakin maju dan terkenal di mata dunia. Salah satu budaya yang dimiliki daerah ini adalah alat musik Jawa Tengah. Jawa Tengah memiliki puluhan alat musik tradisional yang patut Anda ketahui dan lestarikan, terutama oleh masyarakat setempat.

Sebelum kita masuk ke pembahasan utama yaitu alat musik Jawa Tengah, ada baiknya kita membahas terlebih dahulu sejarahnya. Tanpa perlu banyak basa-basi, simak ulasannya di bawah ini:

Sejarah Alat Musik Jawa Tengah

Berbicara mengenai sejarah alat musik tradisional di Jawa Tengah diketahui terlebih dahulu keberadaan alat musik Gamelan. Era dimana budaya Buddha-Hindu mendominasi Indonesia menandai awal munculnya alat musik. Instrumen ini telah berkembang menjadi bentuknya yang sekarang.

Berbeda dengan pengaruh India Barat dalam bentuk kesenian, pengaruh India dalam musik gamelan hanya ada pada gaya nyanyian Jawa. Dalam mitologi Jawa, gamelan diciptakan oleh Sang Hyang Guru pada zaman Saka, dewa yang bertahta sebagai raja seluruh tanah Jawa.

Itu berasal dari gunung Maendra di Medangkamulan, yang sekarang dikenal sebagai Gunung Lawu. Dia membutuhkan sinyal untuk memanggil para dewa, jadi dia menciptakan sebuah gong. Untuk pesan yang lebih kompleks lagi, ia menemukan dua gong lain, sehingga membentuk satu set gamelan asli.

Selain itu, gambar kelompok musik lain telah ditemukan pada abad ke-8 di Candi Borobudur di Jawa Tengah. Alat musik yang ditemukan seperti suling bambu, genta, gendang segala jenis, dawai dan alat musik lainnya.

Tetapi tidak ada metalofon dan xylophone. Oleh karena itu, instrumen orkestra ini diusulkan sebagai bentuk gamelan. Di Jawa, himpunan ini disebut sebagai alat musik tertua. Rupanya tema abad ke-12 adalah gamelan Munggang dan Kodokngorek gamelan.

Ini membentuk dasar dari “gaya keras”. Dan itu berbeda dengan “gaya lembut” yang berkembang dari tradisi dan juga dari hubungan antara tradisi menyanyi puisi Jawa. Pada abad ke-17, ada terdapat gaya baru yaitu gaya campuran, yaitu percampuran gaya keras dan lembut, mulai muncul pada sebagian besar pada gamelan Bali, Jawa, dan Sunda.

Nama Alat Musik Jawa Tengah

Ada banyak jenis dan kegunaan alat musik tradisional Jawa Tengah. Berikut 12 jenis gamelan atau alat musik Jawa Tengah:

1. Bonang

Sumber: Wikipedia

Bonang adalah alat musik Jawa Tengah yang terbuat dari logam seperti kuningan, perunggu atau besi. Alat musik jenis ini dimainkan dengan cara dipukul, alat pemukulnya juga terbuat dari kayu yang dilapisi kain atau karet. Jawa Tengah memiliki dua jenis bonang, yaitu bonang barung (ukuran besar) dan bonang penerus (ukuran kecil). Untuk lebih jelasnya mengenai kedua jenis bonang tersebut, langsung saja simak ulasannya sebagai berikut:

  • Bonang Barung

Ciri khas Bonang Barung adalah memiliki tinggi rata-rata, memiliki nada sedang hingga tinggi. Jenis tulang ini sering digunakan sebagai pembuka dalam set. Bonang Barung dapat menghindari kesalahan nada pada teknik tabuhan, pola. Dalam gendhing bonang, bonang barung ini dimainkan untuk membuka gending dan memandu alur lagu gendhing.

  • Bonang Penerus

Bonang Penerus adalah sejenis alat tanpa boning dengan nada tinggi dan bentuk kecil. Kecepatan teknik tabuhan pipilan bonang panerus dua kali lebih cepat dari bonang barung. Meskipun mencegah munculnya nada balungan, bonang penerus tidak berguna sebagai lagu pedoman karena kecepatan dan tinggi nada nada bonang penerus.

Sedangkan pada teknik tabuhan imbal-imbalan dapat diikatkan pada bonang barung, bonang penerus melakukan pola jalinan jalinan. Cara memainkan alat musik ini mirip dengan Bonang Barung. Dimana Bonang penerus hanya mengikuti arah lagu Bonang Barung.

2. Demung

Sumber: Wikipedia

Demung adalah instrumen gamelan dari genre balungan. Selain itu, ada definisi lain yang mengatakan bahwa demung adalah saron yang berbentuk besar. Cara memainkan alat musik ini adalah dengan memukulnya dengan tongkat khusus. Di Jawa Tengah, ada dua jenis demung yang biasa dimainkan, yaitu demung Slendro dan demung Pelog.

Apa yang membedakan kedua jenis demung di atas? yaitu dalam ukuran dan output suara. Umumnya satu paket gamelan hadir dengan dua demung, baik versi pelog maupun slendro. Alat musik demung berbunyi dengan tangga nada paling rendah dalam keluarga balungan dan memiliki bentuk yang lebih besar.

Demung memiliki wilahan yang relatif lebih tipis dan lebar (gamelan yang berupa bilahan-bilahan logam dan kayu) dibandingkan wilahan saron, sehingga keluaran bunyinya lebih rendah. Gendang atau tabung demung biasanya terbuat dari kayu dengan desain mirip palu, namun lebih besar dan lebih berat dari tubuh saron.

Teknik penabuhan sering mengikuti nada atau bergantian antara demung 1 dan demung 2, untuk menciptakan campuran warna nada yang berbeda, tetapi selalu mengikuti pola tertentu. Selain itu, kecepatan ketukan tergantung pada penabuh dan genre lagunya.

Untuk gendhing Gangsaran biasanya menceritakan situasi perang, sehingga demung dimainkan dengan keras dan cepat. Sedangkan pada musik Gati yang bernuansa militer, demung dimainkan perlahan tapi keras. Pada saat mengiringi lagu ditabuh dengan pelan, sedangkan saat dalam kondisi imbal (condong satu pihak), maka ditabuh dengan cepat dan keras.

3. Gambang

Sumber: Wikipedia

Gambang adalah salah satu alat musik Jawa Tengah yang bahan utamanya terbuat dari kayu dan juga digunakan untuk pangrengga lagu. Alat musik ini mempunyai bentuk berupa 20 rangkaian bilah (belahan bambu) nada.Cara memainkan gambang yaitu dengan cara dipukul dengan tabung khusus sehingga mengeluarkan irama do re mi fa so la si do.

4. Gamelan

Gamelan adalah instrumen yang menyukai metalofon, gambang, gendang, dan gong. Nama gamelan ini sangat menggambarkan sebuah kesatuan yang diwujudkan dan dimainkan secara bersama-sama. Secara etimologi, gamelan berasal dari bahasa Jawa yang terdiri dari dua suku kata, yaitu gamel (memukul/menabuh) diikuti akhiran kata benda.

Seperti yang sudah saya jelaskan sebelumnya, gamelan Jawa merupakan instrumen yang sering menonjolkan metalofon, gambang, gendang, dan gong. Penciptaan musik pada gamelan Jawa berasal dari perpaduan bunyi gong, kenong dan alat musik Jawa lainnya.

Sedangkan irama musik yang dihasilkan sangat merdu dan menggambarkan keharmonisan hidup. Keselarasan ini merupakan prinsip hidup yang diterapkan oleh masyarakat Jawa.

5. Gender

Sumber: Wikipedia

Gender adalah sejenis alat musik Jawa Tengah yang dimainkan dengan cara dipukul, terbuat dari logam (metalofon). Gender ini merupakan bagian dari musik gamelan Jawa dan Bali. Instrumen ini memiliki 10 hingga 14 bilah (belahan) logam (kuningan) yang digantung secara ritmis pada sebuah kikir, lebih tepatnya di atas resonator bambu atau seng.

Alat ini dipukul dengan menggunakan pemukul yang dibuat berbentuk bilah bundar yang terbuat dari kayu (Bali) atau kayu yang dilapisi kain (Jawa). Tentu saja suara yang dihasilkan berbeda-beda, semua itu tergantung dari skala yang digunakan.

Gamelan Jawa ini juga memiliki tiga gender, yaitu slendro, pelog pathet nem dan lima, dan pelog pathet barang. Instrumen genre ini mirip bentuknya dengan gangsa gamelan Bali dan slentem gamelan Jawa.

6. Kenong

Sumber: Wikipedia

Kenong adalah alat musik tradisional dari Jawa Tengah yang membentuk gamelan Jawa. Alat musik ini dimainkan dengan cara dipukul menggunakan satu alat pemukul. Dalam musik gamelan, Kenong Gamelan bertindak sebagai penyangga akord atau harmoni dan menentukan batas-batas gatra dan menonjolkan ritme.

Kenong adalah alat musik perkusi namun ukurannya lebih besar dari bonang. Umumnya seikat jenong dibagi menjadi 10 buah. Alat musik ini termasuk alat musik pencon gamelan yang paling keras dan lebar dibandingkan alat musik kempul dan gong yang berbentuk pipih.

Kenong ini disusun di atas alas kayu dengan tali sehingga pada saat memainkan kenong tidak bergoyang ke kanan atau ke kiri melainkan bergoyang ke atas dan ke bawah sehingga mengeluarkan bunyi yang khas.

7. Saron

Sumber: Wikipedia

Saron atau orang Jawa Tengah biasa menyebutnya ricik, merupakan alat musik gamelan dari keluarga balungan. Saron ini terbuat dari lembaran logam dan dimainkan dengan cara dipukul dengan palu khusus yang terbuat dari kayu.

Pada umumnya dalam permainan gamelan terdapat empat saron. Setiap saron memiliki versi pelog dan slendro. Alat musik ini menghasilkan bunyi dengan tingkat yang lebih tinggi dari demung dan memiliki bentuk fisik yang lebih kecil.

Tabuh atau gendang saron terbuat dari kayu dan didesain menyerupai palu. Adapun teknik memukul, tergantung iramanya, dimungkinkan untuk memukul mundur (miring ke satu sisi) atau bergantian antara saron pertama dan kedua.

Ada orang yang aktif memainkan Saron, orang ini bertanggung jawab untuk memandu kecepatan cepat atau lambat, kekuatan dan kelemahan ritme dan jenis gendhingnya.

Jenis Gendhing Gangsaran seringkali mencerminkan nuansa perang yaitu serangan yang

kuat dan cepat. Sedangkan untuk part Gati dengan kondisi militer, biasanya hentakannya pelan tapi keras.

8. Siter

Sumber: Wikipedia

alat musik Jawa Tengah selanjutnya adalah Siter yang termasuk dalam gamelan Jawa. Bunyi yang dihasilkan siter berasal dari dawai (senar) yang mengeluarkan nada-nada harmonis dan menambah keindahan baris-baris gamelan. Ada dua jenis siter di Jawa Tengah, yaitu siter peninggalan (kecil) dan siter clempung (besar).

Setiap siter penerus dan Celempung masing-masing memiliki 11 dan 13 pasang senar, yang kemudian direntangkan di kedua sisi antara resonator. Keistimewaan siter terletak pada susunan senarnya, dimana senar yang satu diselaraskan dengan nada pelog dan senar lainnya dengan nada slendro.

Biasanya panjang siter penerus ini sekitar 30 cm dan saat dimainkan ditempatkan di dalam kotak, sedangkan clempung panjangnya sekitar 90 cm dan berkaki empat, serta ditempatkan satu oktaf di bawah siter penerus.

Cara memainkan senar siter, khususnya menggunakan ibu jari dan jari lainnya sebagai penahan getaran saat memetik senar lainnya. Jika kedua tangan digunakan untuk menahan, jari-jari tangan kanan berada di bawah senar sedangkan jari-jari tangan kiri berada di atas senar.

9. Slenthem

Sumber: Wikipedia

Slenthem adalah bagian dari alat musik gamelan yang terbuat dari lempengan logam tipis berukuran besar, yang kemudian disusun dengan dawai dan direntangkan pada tabung sehingga mengeluarkan bunyi rendah atau bergema dalam timbre saron, ricik dan balungan.

Penduduk setempat sering menyebut Slenthem dengan nama gender penembung. Alat musik ini, seperti yang lainnya, memiliki versi slendro dan versi pelog dalam rangkaian gamelannya. Biasanya nada Slenthem Pelog memiliki nada C – B, sedangkan nada Slendro slendhem memiliki nada C, D, E, G, A, C’.

Bagaimana cara memainkan Slenthem? Kurang lebih seperti memukul balungan, ricik dan saron. Posisi tangan kanan menggerakkan alat pukulnya dan tangan kiri menahan getaran yang terjadi pada pelat logam (petet).

Saat memainkan penabuhan di Slenthem, utamakan emosi pada penabuh, karena hal tersebut akan menghasilkan degungan dengan baik. Pada nada C, D, E, G. Misalnya, dengungan yang dihasilkan saat Anda menekan nada C akan hilang begitu nada D dimainkan, dan seterusnya.

Cara mengatur tempo memukul sama dengan cara menggunakan balungan, ricik dan saron. Namun, jika dalam situasi tertentu, seperti melakukan demung (condong ke samping), dimungkinkan untuk memainkan Slenthem untuk mengisi ruang antara not balungan yang dimainkan lambat dengan memukul balungan dua kali.

10. Suling

Sumber: Wikimedia

Suling adalah salah satu alat musik tradisional Jawa yang dimainkan dengan cara ditiup dengan mulut. Dalam pembuatan suling sering digunakan material bambu atau kayu.

Selain terbuat dari bahan alami, kebanyakan seruling di zaman modern terbuat dari tembaga dan logam. Bunyi yang dihasilkan alat musik ini sangat merdu dan sering dipadukan dengan alat musik lain saat dimainkan

11. Kentongan

Sumber: Detiknews

Kentongan adalah salah satu alat musik Jawa Tengah yang terbuat dari bambu atau kayu jati yang sudah mengalami proses ukiran. Kentongan juga bisa disebut Jidor.

Selain digunakan sebagai alat musik, ternyata kentongan ini memiliki fungsi lain yaitu perannya sebagai alat komunikasi tradisional. Pada dasarnya kentongan ini identik dengan alat komunikasi kuno yang biasa digunakan masyarakat di pedesaan dan pegunungan.

12. Gong

Sumber: Wikipedia

Gong adalah alat musik Jawa Tengah yang terkenal dan sebagian besar orang Indonesia mengenalnya. Alat musik jenis ini terbuat dari tembaga atau logam lain yang didesain berbentuk bulat dan selebar kuali. Untuk instrumen berbentuk besar ini, diameternya 69 cm – 105 cm.

Bagian atas mistranya dihiasi dengan ular naga dari kayu. Berbeda dengan kesenian Betawi, jenis gong ini sering dimainkan dengan Gambang Rancag untuk mengiringi tarian Topeng Gong, dll. alat pemukulnya sendiri sangat lembut, menghasilkan nada yang sangat rendah dan suara yang bergelombang.

Alat ini digantungkan pada mistar berhias naga dengan tali (digayor). Gong sering digunakan sebagai tanda akhir kalimat lagu atau sebagai tanda dalam bentuk-bentung gending.

13. Kendang

Sumber: Wikipedia

Alat musik Jawa Tengah yang terakhir adalah Kendang. Alat musik jenis ini terbuat dari nangka, kelapa atau campedak dan dimainkan dengan cara dipukul. Setelah itu kulit kerbau sering digunakan untuk permukaan yang mengeluarkan suara bass (bam). Sedangkan kulit kambing digunakan untuk permukaan luar yang menghasilkan suara bernada tinggi (chang).

Untuk mengikat kulit, orang sering menggunakan tali rotan yang bisa diatur, dikencangkan atau dilonggarkan untuk mengubah nada dasar. Semakin erat senar pada kulit, semakin keras suaranya. Untuk memainkan alat musik ini tidak membutuhkan benda pemukul, melainkan menggunakan telapak tangan.

Penutup

Demikian ulasan mengenai alat musik jawa tengah. Buat Grameds yang ingin lebih tahu tentang alat musik daerah lainnya kamu bisa mengunjungi Gramedia.com untuk mendapatkan buku-buku terkait.

Sebagai #SahabatTanpaBatas, Gramedia selalu memberikan produk terbaik, agar kamu memiliki informasi terbaik dan terbaru untuk kamu. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Ziaggi Fadhil Zahran

BACA JUGA:

Inilah 10+ Macam-macam Alat Musik Sumatera Barat Yang Unik dan Menarik

Sejarah Alat Musik Rebab: Pengertian, Bentuk, dan Cara Memainkannya

Pengertian Musik Kontemporer: Sejarah dan Karakteristiknya

11 Contoh Alat Musik Melodis Beserta Cara Memainkannya!

8 Contoh Alat Musik Petik Beserta Sejarah dan Cara Memainkannya

 



ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."

logo eperpus

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Written by Rifda A

Saya menyadari jika menulis ternyata bisa menjadi hobi yang menyenangkan sekaligus membawa hal positif dalam kehidupan ini. Dari berbagai macam tema yang suka, salah satunya adalah tema musik.