Pkn Sejarah

Teks Pancasila, Sejarah, dan Makna Simbolnya

Teks Pancasila
Written by Fandy

Teks Pancasila – Pancasila menjadi pelajaran dasar yang diajarkan kepada kita sejak masih kecil. Ketika kita masuk sekolah dasar misalnya, para guru mengajarkan kita tentang Pancasila. Meski belum menjelaskan secara utuh lengkap dengan sejarah dan pengertian lambangnya, para guru setidaknya mengajarkan kita teks Pancasila. Meminta kita menghafal teks Pancasila, dan mengulangnya setiap hari Senin pada upacara bendera.

Setelah kita naik ke kelas yang lebih tinggi, kita mulai belajar mengenai Pancasila lebih dalam lagi. Kali ini bukan hanya sebatas menyebutkan ulang teks Pancasila di upacara bendera setiap hari Senin, tapi juga mempelajarinya secara lengkap pada pelajaran kewarganegaraan. Pelajaran yang sama juga diajarkan oleh guru-guru kita di bangku sekolah menengah, juga sekolah atas. Gak cuma disuruh menghafal teks Pancasila, kita juga belajar tentang sejarah dibaliknya.

Sayangnya sama seperti kebanyakan siswa, kita melupakan materi pelajaran yang sudah diajarkan di sekolah begitu kita lulus dari tempat tersebut. Materi pelajaran itu terlupakan begitu saja dan diganti dengan berbagai hal lain yang berhubungan dengan pekerjaan. Hampir semua pelajaran kita lupakan, termasuk soal Pancasila.

Tapi sebagai warga negara yang baik, kita jelas tidak bisa melupakan Pancasila begitu saja. Bukan hanya harus sekedar hafal teksnya, kita juga sebenarnya wajib tahu dan mengerti apa sih itu Pancasila, bagaimana sejarah dan makna dibalik simbol-simbol Pancasila itu sendiri.

Buat kamu yang tertarik untuk mengulik lebih jauh tentang Pancasila, sekaligus mengingat kembali apa yang diajarkan oleh para guru di masa sekolah dulu, berikut isi teks Pancasila, lengkap dengan sejarah dan makna dari setiap simbol Pancasila yang harus kamu ketahui!

https://www.gramedia.com/products/pendidikan-pancasila-dan-kewarganegaraan?utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&utm_content=LiterasiRekomendasi

https://www.gramedia.com/products/pendidikan-pancasila-dan-kewarganegaraan?utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&utm_content=LiterasiRekomendasi

Teks Pancasila dan Pengertiannya

Pancasila adalah dasar ideologi negara kita, Indonesia. Istilah Pancasila sendiri berasal dari dua kata dalam Bahasa Sansekerta, sebuah bahasa kuno yang digunakan oleh umat Hindu, Budha, dan orang-orang Asia Selatan pada abad ke 6 Masehi. Pancasila berasal dari kata pañca, dan juga śīla dalam Bahasa Sansekerta.

Dalam Bahasa Sansekerta, pañca berarti lima sedangkan śīla yang artinya prinsip, asas, atau landasan. Jika disatukan, maka Pancasila adalah lima asas. Dari istilah tersebut, dapat diartikan bahwa Pancasila adalah lima asas atau pedoman kehidupan berbangsa bagi seluruh rakyat Indonesia.

Sesuai namanya, Pancasila sendiri berisi lima asas yang sudah kita ketahui sejak dulu, bahkan kita hafal diluar kepala. Lima prinsip tersebut adalah:

  1. Ketuhanan yang Maha Esa
  2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
  3. Persatuan Indonesia
  4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
  5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Sekilas Pancasila terlihat begitu sederhana, tapi apakah kamu sadar bahwa pada dasarnya Pancasila-lah yang membangun karakter kita sebagai Bangsa Indonesia?

Jika diperhatikan, rakyat setiap negara memiliki karakter yang berbeda-beda. Kita dan orang Malaysia misalnya, meski rakyatnya berasal dari ras yang sama yakni ras Melayu, namun karakter rakyat dari dua negara ini sangat berbeda satu sama lain.

Perbedaan karakter ini bukan hanya dipengaruhi oleh budaya, tradisi, dan kebiasaan hidup, tetapi juga ideologi bangsa yang melekat pada diri kita sejak masih kecil.

Hal yang sama juga berlaku bagi kita, orang Indonesia. Pancasila membuat karakter rakyat Indonesia begitu berbeda dengan orang-orang dari negara lain. Orang Indonesia memang berbeda-beda, bahkan tak jarang perbedaan itu menimbulkan konflik satu sama lain.

Namun ketika ada pihak luar yang mencoba mengganggu Indonesia bahkan mencoba memecah belah, orang-orang akan bersatu untuk membela negaranya. Orang Indonesia juga dikenal religius dan selalu bersikap baik kepada semua orang. Sikap dan perilaku ini jelas mencerminkan isi dan prinsip teks Pancasila yang dirumuskan oleh Presiden Soekarno dan tokoh bangsa lainnya pada tahun 1945 lalu.

Sejarah di Balik Perumusan Teks Pancasila

Teks Pancasila

Sumber: icmimuda.id

Kalau kita ingin membahas tentang sejarah teks Pancasila, itu artinya kita harus kembali ke puluhan tahun yang lalu saat negara kita belum merdeka dan masih berada dalam penjajahan Jepang. Di tahun-tahun terakhir Perang Dunia II pada 1945, Jepang, Jerman dan Italia yang awalnya berada di atas angin di awal perang, mulai mengalami kemunduran.

Perlawanan yang diberikan Sekutu dan tentara Uni Soviet, plus kekalahan Jerman yang juga merupakan sekutu dekat Jepang, membuat Negeri Matahari Terbit kelimpungan. Meski berada dalam posisi yang tidak menguntungkan, Jepang tetap enggan untuk menyerah apalagi melepaskan Indonesia dan membiarkan negara kita merdeka. Disisi lain, mereka tetap membutuhkan bantuan dari rakyat Indonesia dalam berperang melawan tentara Sekutu yang sewaktu-waktu dapat tiba di Indonesia.

Demi menjaga agar Indonesia tetap berpihak kepada Jepang, Jepang kemudian mencoba memberikan harapan palsu dengan mengatakan akan memberikan kemerdekaan untuk Indonesia. Demi memperkuat pernyataan bohong tersebut, Jepang kemudian membentuk lembaga guna mempersiapkan kemerdekaan bagi Indonesia.

Lembaga ini kemudian diberi nama Dokuritsu Junbi Cosakai, yang dalam Bahasa Indonesia berarti Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia atau yang biasa disingkat menjadi BPUPKI. Lembaga ini sendiri dibentuk pada tanggal 29 April 1945, dan beranggotakan 70 orang yang terdiri dari anggota orang Indonesia dan 7 anggota lain yang berkebangsaan Jepang. Mereka ditugaskan oleh pemerintah Jepang untuk mengawasi lembaga Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia atau BPUPKI.

Dalam sidang pertama Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia, tanggal 29 Mei 1945, para anggota kemudian membahas mengenai dasar negara Indonesia setelah merdeka. Lagi-lagi, meski teks Pancasila terlihat begitu sederhana, proses perumusan dasar negara ini nyatanya tidak semudah seperti yang kita kira sebelumnya. Para tokoh bangsa ini, bahkan membutuhkan waktu selama beberapa hari sebelum akhirnya memilih Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia.

Selama beberapa hari melakukan sidang di Gedung Chuo Sang In atau yang sekarang dikenal dengan nama Gedung Pancasila, beberapa tokoh mengajukan usulan dasar negara yang mereka buat. Tokoh-tokoh ini diantaranya adalah Muhammad Yamin yang dalam pidatonya pada tanggal 29 Mei 1945 merumuskan lima dasar seperti Perikebangsaan, Perikemanusiaan, Periketuhanan, Perikerakyatan, dan Kesejahteraan Rakyat.

Pada tanggal 1 Juni 1945, Ir. Soekarno yang saat itu juga menjadi anggota Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia atau BPUPKI kemudian mengusulkan Pancasila sebagai dasar negara. Istilah ini diambil dari dua kata yakni pañca dan śīla. Pañca yang berarti lima, sedangkan śīla berarti asas.

Namun apa yang Ir. Soekarno saat itu sampaikan merupakan konsep awal teks Pancasila dan sangat berbeda dengan teks Pancasila yang kita kenal hari ini. Dalam pidatonya, Sang Proklamator menyebutkan Kebangsaan, Perikemanusiaan, Demokrasi, Keadilan Sosial, Ketuhanan Yang Maha Esa, dan Penetapan Pancasila serta Undang-undang 1945.

Para anggota Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia kemudian menerima Pancasila yang disebutkan oleh Ir. Soekarno dalam pidatonya sebagai dasar ideologi negara Indonesia. Tidak hanya menerima, mereka kemudian menindaklanjuti konsep awal itu dengan membentuk kelompok kecil bernama Panitia Sembilan.

Sesuai namanya, Panitia Sembilan ini terdiri dari sembilan anggota yaitu Mohammad Hatta, AA Maramis, Abdul Kahar Muzakir, Agus Salim, Abikoesno Tjokrosoejoso,Wahid Hasjim, Achmad Soebardjo, Muhammad Yamin, dan Soekarno sebagai pencetus utama Pancasila sekaligus ketua Panitia Sembilan.

Panitia Sembilan kemudian melakukan perumusan dasar negara, perumusan itu selesai pada tanggal 22 Juni 1945 negara. Hasilnya, Panitia Sembilan bukan hanya berhasil merumuskan Pancasila sebagai dasar ideologi negara, tetapi juga dasar hukum negara atau yang kini dikenal dengan nama Undang-Undang Dasar 1945 atau UUD 1945. Semua hasil pekerjaan Panitia Sembilan kemudian disimpan dalam sebuah dokumen yang dikenal dengan nama Jakarta Charter atau yang dalam Bahasa Indonesia disebut Piagam Jakarta.

https://www.gramedia.com/products/pancasila?utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&utm_content=LiterasiRekomendasi

https://www.gramedia.com/products/pancasila?utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&utm_content=LiterasiRekomendasi

Makna dari Lambang Pancasila dalam Perisai Burung Garuda

Teks Pancasila

Sumber: bobo.grid.id

Tidak hanya merumuskan Pancasila sebagai dasar negara, Panitia Sembilan juga membuat simbol dari setiap sila yang ada dalam Pancasila. Simbol-simbol itu kemudian digambarkan dalam sebuah perisai yang ada di tubuh burung Garuda.

Burung Garuda sendiri merupakan burung mistis dalam mitologi agama Hindu. Garuda melambangkan kekuatan. Para tokoh bangsa kemudian memilih warna emas sebagai warna tubuh Garuda sebagai simbol dari kejayaan.

Dari dua makna tersebut, sudah jelas bahwa para tokoh bangsa ini berharap Indonesia yang mereka perjuangkan mati-matian akan menjadi bangsa dan negara yang bukan hanya kuat, tetapi juga jaya.

Kembali ke simbol-simbol yang ada dalam tubuh Garuda, setiap simbol ini bukan hanya sekadar simbol, melainkan simbol dari setiap sila yang ada dalam Pancasila. Kamu yang mengenyam pendidikan di Indonesia sejak kecil, pasti sudah sering melihat penampakan burung Garuda bersama foto presiden dan wakil presiden di depan kelas. Bukan hanya sekedar patung Garuda, patung ini juga dilengkapi dengan perisai dan berbagai gambar yang ada di perisainya.

Kamu pasti sudah sering melihat gambar dalam perisai Garuda, namun kamu pasti sudah melupakan bahkan mungkin belum tahu kalau setiap gambar merupakan simbol dari sila-sila yang ada dalam Pancasila, dan memiliki makna yang cukup dalam. Jadi, apa maknanya?

1. Simbol Bintang

Sila pertama yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa. Dalam perisai burung Garuda, sila ini disimbolkan dengan bintang bersudut lima berwarna kuning dengan latar belakang berwarna hitam. Simbol satu ini diletakkan di tengah perisai. Karena simbol ini merupakan simbol dari sila pertama, maka maknanya juga luar biasa istimewa.

Simbol bintang bersudut lima dengan warna kuning ini memiliki makna bahwa Bangsa Indonesia adalah bangsa yang beragama dan taat kepada Tuhan. Kita bukan bangsa atheis apalagi agnostik. Tentu saja, taat beragama di sini bukan hanya mengkhususkan untuk satu agama saja, melainkan semua agama resmi yang diakui oleh pemerintah Republik Indonesia.

Bisa dibilang, sila itu sangat sesuai dengan penduduk Indonesia. Mayoritas penduduk Indonesia adalah orang yang mempercayai keberadaan Tuhan, dan menjalankan ajaran agama dengan baik. Memang banyak juga yang tidak menjalankan perintah agama, namun tetap saja mereka mempercayai keberadaan Tuhan.

2. Simbol Rantai

Gambar kedua adalah rantai. Simbol rantai sendiri, merupakan simbol untuk sila kedua yaitu Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Simbol rantai ini berwarna kuning dengan latar belakang berwarna merah.

Dalam simbol tersebut, terdapat 17 mata rantai yang saling sambung menyambung. Mungkin kamu berpikir jika 17 mata rantai ini melambangkan tanggal ketika Indonesia akhirnya terbebas dari belenggu penjajahan bangsa asing, dan sepenuhnya menjadi negara merdeka.

Meski masuk akal, namun karena Pancasila dan simbolnya dibuat beberapa bulan sebelum teks Proklamasi dibacakan, anggapan ini jelas merupakan anggapan yang salah.

Sebaliknya, 17 mata rantai yang ada di perisai Garuda sebenarnya melambangkan generasi penerus yang tidak ada putus-putusnya. Dari lambang ini, para tokoh bangsa jelas menginginkan bahwa negara ini terus ada dan memiliki generasi penerus yang mau mempertahankan negara yang sudah mereka perjuangkan di masa lalu.

3. Simbol Pohon Beringin

Gambar Pancasila selanjutnya yang harus kamu ketahui adalah pohon beringin. Pohon beringin merupakan pohon yang melambangkan sila ketiga dalam Pancasila, yakni Persatuan Indonesia.

Pohon beringin dalam simbol Pancasila merupakan pohon rimbun dan besar berwarna hijau dengan latar belakang berwarna putih. Seperti yang kamu ketahui, pohon beringin adalah pohon besar dan rindang yang dapat melindungi orang-orang dari panasnya sinar matahari.

Dalam simbol Pancasila, pohon beringin dilambangkan sebagai tempat untuk berlindung. Dengan dipilihnya pohon beringin, diharapkan Indonesia bisa menjadi rumah yang aman bagi seluruh rakyatnya.

4. Simbol Kepala Banteng

Gambar kepala banteng menjadi simbol bagi sila keempat yakni Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan. Jika simbol bintang dan rantai berwarna kuning, dan pohon beringin berwarna hijau, maka simbol kepala banteng memiliki warna hitam dengan latar belakang berwarna merah. Kepala banteng hitam yang gagah ini memiliki makna tenaga rakyat yang bersatu untuk Indonesia.

5. Simbol Padi dan Kapas

Gambar padi dan kapas menjadi simbol terakhir dalam Pancasila. Gambar ini menjadi simbol bagi sila kelima yaitu Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Dari simbolnya, kamu mungkin sudah bisa menebak apa artinya dari gambar-gambar ini.

Yup benar, gambar padi dan kapas sendiri melambangkan kemakmuran dan kesejahteraan. Tentu saja, kemakmuran dan kesejahteraan ini adalah kemakmuran dan kesejahteraan untuk rakyat Indonesia. Bagaimanapun, bangsa yang maju dan sukses adalah bangsa dimana seluruh rakyatnya makmur dan berada dalam keadaan sejahtera tanpa kekurangan apapun.

https://www.gramedia.com/products/insan-berkarakter-pancasila?utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&utm_content=LiterasiRekomendasi

https://www.gramedia.com/products/insan-berkarakter-pancasila?utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&utm_content=LiterasiRekomendasi

Selama ini kita hanya tahu bahwa Pancasila adalah ideologi dasar dari Bangsa Indonesia. Teks Pancasila sendiri dicetuskan oleh Presiden Soekarno jauh sebelum beliau membacakan teks proklamasi kemerdekaan Indonesia di bulan Agustus tahun 1945. Tentu saja, Pancasila yang kita kenal sekarang bukan hanya hasil kerja keras Presiden Soekarno, tetapi juga anggota Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia alias BPUPKI dan juga Panitia Sembilan yang bekerja bersama saat itu.

Namun setelah mempelajari Pancasila lebih dalam, kita mengetahui bahwa Pancasila dibuat bukan hanya sebagai ideologi dasar Indonesia. Lebih dari itu, berbagai simbol bagi setiap sila yang ada di perisai Garuda juga sebenarnya mengandung harapan dan doa terbaik dari tokoh bangsa di masa lalu, untuk negara dan generasi penerus yang akan datang.

Mulai dari harapan bangsa Indonesia akan menjadi bangsa yang religius dan taat pada perintah Tuhan, menjadi bangsa yang bersatu, bangsa yang kuat, hingga bangsa yang selalu berada dalam kesejahteraan. Setelah mengetahui makna dan simbol serta harapan yang ada di balik Pancasila, kita jadi lebih menghargai Pancasila. Karena di balik Pancasila yang kita hafal, ada kerja keras para pahlawan dan tokoh bangsa.

Untuk Grameds yang mau mempelajari semua hal tentang Pancasila dan sejarah bangsa, kamu bisa mengunjungi Gramedia.com. Gramedia selalu berusaha untuk menyediakan produk terbaik dan terbaru agar kamu memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Siti Marliah

Baca juga:

About the author

Fandy

Perkenalkan nama saya Fandy dan saya sangat suka dengan sejarah. Selain itu, saya juga senang menulis dengan berbagai tema, terutama sejarah. Menghasilkan tulisan tema sejarah membuat saya sangat senang karena bisa menambah wawasan sekaligus bisa memberikan informasi sejarah kepada pembaca.