Pkn

Mengenal Makna Pancasila Sebagai Dasar Negara, Fungsi & Lambangnya

makna setiap sila lambang garuda pancasila

Mengenal Makna Pancasila Sebagai Dasar Negara, Fungsi Pancasila, dan lambang pancasila – Pancasila merupakan sebuah dasar negara dari Republik Indonesia. Di dalamnya terdapat sila-sila yang digunakan sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia. Sila-sila yang ada di Pancasila memiliki maknanya masing-masing yang harus diterapkan ke dalam kehidupan setiap masyarakat Indonesia sehari-hari.

Berikut ini arti serta makna yang ada pada lambang Pancasila serta penerapannya ke dalam setiap sila yang ada. Simak informasi berikut.

Makna Pancasila 

Kata Pancasila yang berasal dari bahasa Sansekerta yaitu kata  panca memiliki arti yaitu lima dan kata sila yang memiliki arti dasar. Jika digabungkan, Pancasila memiliki pengertian yaitu lima dasar negara Indonesia.

Pancasila yang digambarkan dengan lambang seekor burung Garuda memiliki makna yaitu sebuah sumber kekuatan. Selain itu, dengan warna emas yang ada pada burung Garuda tersebut memiliki makna sebagai simbol kemuliaan.

Fungsi Pancasila

Menurut buku Pancasila sebagai ideologi dan Dasar Negara, sebagai pedoman bangsa Indonesia sendiri, Pancasila memiliki sembilan fungsi yang dapat digunakan oleh masyarakat Indonesia. Berikut sembilan fungsi pancasila.

  • Pancasila yang digunakan sebagai ideologi negara
  • Pancasila yang digunakan sebagai dasar negara
  • Pancasila yang digunakan sebagai jiwa bangsa Indonesia
  • Pancasila yang digunakan sebagai kepribadian bangsa Indonesia
  • Pancasila yang digunakan sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia
  • Pancasila yang digunakan sebagai sumber segala hukum yang berlaku maupun sumber tata tertib hukum di Republik Indonesia
  • Pancasila yang digunakan sebagai perjanjian luhur bangsa Indonesia
  • Pancasila yang digunakan sebagai cita-cita serta tujuan bangsa Indonesia
  • Pancasila yang digunakan sebagai falsafah hidup yang mempersatukan bangsa

Makna dari Kelima Sila pada Pancasila

Sebagai fungsinya sebagai pandangan hidup, pancasila dibagi menjadi lima sila yang harus diterapkan oleh setiap masyarakat Indonesia dalam kehidupan sehari-hari. Berikut kelima sila tersebut beserta maknanya.

1. Ketuhanan yang Maha Esa

Ketuhanan yang Maha Esa merupakan sila pertama yang ada pada Pancasila memiliki makna bahwa kita sebagai masyarakat negara Indonesia harus memiliki kepercayaan dan bertakwa kepada Tuhan. Dalam hal ini tentu saja menyesuaikan dengan agama yang kita anut serta kepercayaan yang dimiliki oleh setiap orang.

Dengan begitu, pada sila ini juga memiliki makna bahwa kita sebagai masyarakat yang saling hidup berdampingan harus dapat saling menghormati satu sama lain antar umat beragama agar terciptanya kesejahteraan dan kehidupan lingkungan yang tentram.

2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

Kemanusiaan yang Adil dan Beradab merupakan sila kedua yang ada pada Pancasila memiliki makna bahwa kita sebagai masyarakat negara Indonesia diminta untuk memiliki pemahaman dalam diri mengenai kesetaraan derajat pada setiap manusianya, sehingga kita dapat saling menyayangi dan menghargai satu sama lain antar individu.

Selain itu, pada sila ini juga kita diajak untuk saling menjaga dan membantu satu sama lain, membela kebenaran serta keadilan yang ada, dan mampu saling bekerjasama dalam menciptakan kedamaian di lingkungan sekitar serta negara Indonesia secara keseluruhan.

3. Persatuan Indonesia

Persatuan Indonesia merupakan sila ketiga yang ada pada Pancasila memiliki makna bahwa kita sebagai masyarakat negara Indonesia harus selalu mengedepankan tujuan kesatuan, persatuan, serta kepentingan bagi negara bersama dibandingkan kepentingan sebagai individu masing-masing.

Pada sila ketiga ini juga, kita diajak untuk memiliki sifat serta menjadi pribadi yang mau dan rela berkorban demi mencapai kemerdekaan negara Indonesia, menunjukan rasa cinta pada bangsa Indonesia sebagai tanah air, serta memiliki kebanggaan terhadap negara Indonesia.

4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat dan Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan 

Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat dan Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan merupakan sila keempat yang ada pada Pancasila memiliki makna bahwa kita sebagai masyarakat negara Indonesia diajak untuk tidak memaksakan kehendak atau keinginan yang bersifat pribadi, dan selalu mengedepankan atau mengutamakan kepentingan bersama ataupun negara.

Dalam mengambil sebuah keputusan di berbagai ruang lingkup, baik pekerjaan maupun kehidupan sehari-hari kita selalu dihadapkan dengan berbagai pilihan yang harus diambil. Pada sila ini kita diajak untuk mengambil pilihan yang mengedepankan tujuan bersama serta menyelesaikan masalah yang ada dengan cara musyawarah maupun berdiskusi.

5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia merupakan sila kelima yang ada pada Pancasila memiliki makna bahwa kita sebagai masyarakat negara Indonesia diajak untuk dapat selalu bersikap dengan adil di segala aktivitas yang dilakukan, dalam pengambilan keputusan yang harus disepakati bersama dengan melakukan gotong royong.

Selain itu, kita juga harus dapat memiliki keseimbangan antara hak serta kewajiban sebagai warga negara Indonesia dengan menghormati hak yang orang lain miliki dan tetap menjalankan kewajiban kita sebagai masyarakat Indonesia.

Lambang Pancasila dan Maknanya 

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, lambang Pancasila adalah seekor burung Garuda yang menjadi gambaran sebuah kekuatan dengan warna emas yang menunjukkan simbol kemuliaan.

Selain itu, pada burung Garuda yang ada pada lambang Pancasila, terdiri dari tujuh belas jumlah buku, delapan bulu di ekor, sembilan belas bulu di pangkal ekor, serta empat puluh lima bulu pada leher untuk menggambarkan waktu kemerdekaan negara Indonesia yang diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945.

Pada lambang Pancasila juga, dapat kita lihat seekor burung Garuda yang mencengkram gulungan yang bertuliskan Bhinneka Tunggal Ika. Pada hal ini, Bhinneka Tunggal Ika memiliki makna kesatuan yang ada pada keberagaman di Indonesia.  Dimana walaupun masyarakat Indonesia terdiri dari berbagai suku, ras, dan budaya yang berbeda namun tetap menjadi sebuah satu kesatuan.

Namun, di dalam lambang Pancasila sendiri terdapat perisai yang setiap bagiannya merepresentasikan lambang kelima sila yang ada pada Pancasila. Berikut makna lambang yang dimiliki setiap sila pada Pancasila.

1. Sila Pertama Pancasila

Sila pertama yaitu Tuhan yang Mahasa Esa digambarkan dengan lambang bintang yang diberi warna emas yang berada di dalam perisai hitam. Hal ini menggambarkan bahwa setiap masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang beriman dan juga bertakwa terhadap Tuhan yang Mahasa Esa.

Warna emas melambangkan arti yaitu cahaya kerohanian yang dimiliki oleh setiap manusia. Sedangkan warna hitam yang ada pada perisai memiliki arti warna asli atau warna alam yang menunjukkan Tuhan yang merupakan sebuah sumber dari segala sumber yang ada pada dunia ini.

Selain itu, walaupun dengan perbedaan dan keragaman agama yang dianut oleh setiap orang tetap saling menghargai satu sama lain dan kepercayaan yang dimilikinya.

2. Sila Kedua Pancasila

Sila kedua yaitu Kemanusiaan yang Adil dan Beradab digambarkan dengan lambang rantai yang berjumlah tujuh belas dan tidak putus. Serta pada rantai yang ada, terdapat dua bentuk yaitu lingkaran dan juga segi empat. Bentuk lingkaran pada rantai tersebut melambangkan perempuan, dan bentuk segi empat pada rantai melambangkan laki-laki.

Dengan penggambaran rantai tidak terputus ini, memberikan gambaran bahwa setiap masyarakat Indonesia merupakan generasi turun temurun yang menjadi penerus kemerdekaan Indonesia serta saling berkaitan dan membutuhkan satu sama lain.

3. Sila Ketiga Pancasila

Sila ketiga yaitu Persatuan Indonesia digambarkan dengan pohon beringin yang menjadi tempat berteduh ataupun berlindung bagi setiap masyarakat Indonesia. Selain itu, pohon beringin juga digambarkan sebagai simbol kesatuan dan persatuan rakyat Indonesia, dikarenakan pohon beringin memiliki akar tunggal panjang yang menjadi penunjang pohon tersebut dapat tumbuh dan berkembang.

Pohon beringin tersebut menjadi sebuah gambaran atau filosofi bahwa setiap masyarakat Indonesia dapat berlindung serta berteduh di bawah naungan bangsa Indonesia karena setiap masyarakat memiliki derajat yang sama dan saling dihargai.

4. Sila Keempat Pancasila

Sila keempat yaitu Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat dan Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan digambarkan melalui lambang kepala banteng, yang memiliki arti yaitu tenaga rakyat dalam kutipan yang ada pada BPIP RI.  Kepala banteng juga dapat diartikan sebagai hewan sosial yang sering berkumpul seperti masyarakat Indonesia yang melakukan segala hal dengan bermusyawarah.

Kepala banteng pada sila keempat, juga dapat diartikan sebagai pedoman yang membentuk masyarakat Indonesia dalam berdiskusi dan juga bergotong royong dalam menyelesaikan suatu masalah ataupun mencari sebuah solusi untuk kepentingan bersama.

5. Sila Kelima Pancasila

Sila kelima yaitu Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia digambarkan dengan padi serta kapas yang memberikan makna yaitu kemakmuran dan juga kesejahteraan bagi masyarakat Indonesia. Padi juga dapat dijadikan sebagai lambang pakan, dan kapas dijadikan sebagai lambang sandang. Kedua hal tersebut merupakan hal pokok atau kebutuhan yang harus dipenuhi oleh setiap masyarakat Indonesia.

Hal ini juga dapat diartikan, Indonesia sebagai sebuah negara memiliki tanggung jawab dan kewajiban untuk dapat memakmurkan setiap orang dan mengedepankan kepentingan bersama khususnya masyarakat Indonesia.

Butir Pengamalan pada Pancasila

Sila pertama, Ketuhanan yang Maha Esa

  • Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaan serta ketakwaannya akan Tuhan yang Maha Esa.
  • Masyarakat Indonesia memiliki kepercayaan serta ketakwaan terhadap Tuhan yang Maha Esa, menyesuaikan dengan agama serta kepercayaan yang dimilikimasing-masing dengan dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
  • Mengembangkan sikap saling menghormati serta bekerja sama pada setiap pemeluk agama.
  • Membangun kerukunan hidup di dalam lingkungan antar umat beragama.
  • Agama serta kepercayaan yang dimiliki dalam hubungannya dengan Tuhan yang Maha Esa merupakan permasalahan yang berkaitan dengan hubungan pribadi yang dimiliki oleh seseorang dengan Tuhan yang Maha Esa.
  • Megembangkan sikap saling menghormati serta kebebasan untuk menjalankan ibadah menyesuaikan dengan agama serta kepercayaan yang dianut.
  • Tidak memaksakan agama maupun kepercayaan kepada orang lain.

Sila kedua, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

  • Mengakui serta memperlakukan setiap orang sesuai dengan harkat serta martabat yang dimiliki sebagai makhluk Tuhan yang Maha Esa.
  • Mengakui tidak adanya perbedaan pada setiap orangnya, termasuk derajat, hak, kewajiban asasi pada setiap manusia, tanpa membeda-bedakan.
  • Menerapkan sikap saling mencintai antara satu sama lain.
  • Menerapkan sikap saling tenggang rasa.
  • Mengembangkan sikap tidak egois antara satu sama lain.
  • Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan yang ada.
  • Memiliki kebiasaan melakukan kegiatan kemanusiaan.
  • Mampu membela kebenaran dan keadilan yang ada.

Sila ketiga, Persatuan Indonesia

  • Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, dan kepentingan bersama untuk bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi.
  • Memiliki kesanggupan dan rasa rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara.
  • Menerapkan rasa cinta pada bangsa dan negara.
  • Menerapkan rasa kebanggaan pada tanah air Indonesia.
  • Mengembangkan persatuan Indonesia yang ada.
  • Memelihara ketertiban yang berlaku berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, serta keadilan sosial.

Sila keempat, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat dan Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan

  • Sebagai masyarakat Indonesia memiliki kedudukan, hak, serta kewajiban yang sama.
  • Tidak dapat memaksakan keinginan atau kehendak pribadi pada orang lain.
  • Mengedepankan musyawarah dalam pengambilan keputusan.
  • Musyawarah yang dilakukan untuk mencapai mufakat diikuti dengan semangat kekeluargaan.
  • Menghormati segala keputusan yang disepakati.
  • Memiliki itikad baik serta rasa tanggung jawab dalam menjalankan hasil keputusan.
  • Kepentingan bersama selalu dikedepankan dibandingkan dengan kepentingan pribadi maupun golongan dalam musyawarah.

Sila kelima, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

  • Mengembangkan perbuatan yang dapat mencerminkan sikap serta suasana kekeluargaan dan gotong royong.
  • Menerapkan sikap adil kepada semua orang.
  • Mampu menjaga keseimbangan hak dan kewajiban yang dijalankan.
  • Mampu menghormati hak yang dimiliki oleh orang lain.
  • Mau dan gemar untuk bekerja keras.
  • Menghargai hasil karya orang lain yang dapat bermanfaat untuk kemajuan serta kesejahteraan bersama.
  • Melakukan kegiatan yang dapat menjadi wujud dalam kemajuan merata serta keadilan sosial.

Fungsi serta Contoh Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari

1. Ketuhanan yang Maha Esa

  • Dalam kehidupan di ruang lingkup pembelajaran maupun dunia kerja, sila ini dapat diterapkan dengan beribadah serta berdoa menyesuaikan dengan agama serta kepercayaan yang dipegang masing-masing. Selain itu, dengan menghormati orang lain yang memeluk agama maupun kepercayaan yang berbeda dengan kita.
  • Dalam kehidupan di ruang lingkup masyarakat, sila pertama ini dapat diterapkan dengan menghormati dan menghargai tetangga walaupun memiliki agama ataupun kepercayaan yang berbeda.
  • Contoh penerapan sila pertama adalah dengan beribadah menyesuaikan dengan agama serta kepercayaan dipegang oleh setiap orang.
  • Mampu menghormati dan juga menghargai tanpa membeda-bedakan agama maupun kepercayaan yang dimiliki oleh setiap orang.

2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

  • Sila kedua ini dapat diterapkan dengan cara tidak membeda-bedakan setiap orang dan mau bergaul ataupun berteman dengan siapa saja tidak dibatasi oleh berbagai aspek.
  • Contoh penerapan pada sila kedua adalah dengan mampu bersikap adil ke semua orang, tidak peduli gendernya baik perempuan maupun laki-laki.
  • Memiliki sikap yang baik serta beradab terhadap semua orang di sekitar.

3. Persatuan Indonesia

  • Penerapan pada sila ketiga ini dapat kita lakukan dengan mencintai dan juga menggunakan produk lokal atau asli buatan masyarakat Indonesia sebagai bentuk mendukung dan mendorong ekonomi masyarakat Indonesia.
  • Dengan adanya sila ketiga ini juga, kita diajarkan untuk saling bekerja sama antara satu sama lain dan menghormati siapapun tanpa membeda-bedakan status, suku, ras, agama, maupun golongan yang dimiliki.
  • Contoh penerapan pada sila ketiga adalah mampu menjaga ketentraman serta kerukunan antar masyarakat Indonesia, dengan saling menghargai antar suku, budaya, agama, maupun bahasa.
  • Dapat menjaga persatuan serta menjalin hubungan baik antar satu sama lain, sehingga tidak menimbulkan perpecahan.

Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat dan Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan

  • Penerapan pada sila keempat dapat dilakukan dengan melakukan segala hal dengan bermusyawarah dan berdiskusi untuk mencapai kesepakatan bersama.
  • Pada contohnya, dapat kita terapkan pada lingkungan sekolah, dimana dalam mengambil sebuah keputusan harus mendengarkan pendapat setiap siswanya yang menunjukkan musyawarah.
  • Jika dalam penyampaian pendapatnya tidak disetujui, maka bicarakan dengan baik sehingga tidak ada pihak yang terluka pada akhir diskusi dan mencapai mufakat dengan baik.

5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

  • Penerapan pada sila kelima dalam ruang lingkup sekolah dapat kita lihat melalui tugas piket kelas. Dimana, kita harus menjalankan tugas yang sudah diberikan kepada kita dengan baik tanpa melakukan kecurangan.
  • Selain itu, dalam kehidupan bermasyarakat kita bisa menerapkan nilai sila kelima ini dengan membantu tetangga maupun orang disekitar kita tanpa membeda-bedakan dan memandang status sosial yang dimiliki oleh orang tersebut.
  • Saling menghormati setiap masyarakat yang memiliki hak serta kewajibannya.
  • Mampu memperjuangkan keadilan yang harus dimiliki oleh setiap orang tidak peduli pada status sosialnya.

Rekomendasi Buku & Artikel Terkait

About the author

Mochamad Aris Yusuf

Menulis merupakan skill saya yang pada mulanya ditemukan kesenangan dalam mencari informasi. tema tulisan yang saya sukai adalah bahasa Indonesia, pendidikan dan teori yang masuk dalam komunikasi Islam.

Kontak media sosial Linkedin saya Mochamad Aris Yusuf