Sejarah

Makna Lambang Sila 1-5 Pancasila dalam Garuda Pancasila

makna setiap sila lambang garuda pancasila
Written by Fandy

Makna Lambang Sila 1-5 Pancasila dalam Garuda Pancasila – Sebagai warga negara yang baik, kita pasti sudah tidak asing lagi dengan pancasila. Apakah teman-teman Grameds sudah kenal baik dengan identitas bangsa kita yang satu ini? Sebagai generasi bangsa kita tentu perlu mengenal dan mengetahui lambang negara sebagai identitas bangasa agar tujuan dan cita-cita bangsa dapat tercapai.

Lambang Pancasila tentu tidak muncul begitu saja. Sebagai lambang negara Indonesia, simbol-simbol pancasila pasti memiliki sejarah dan maknanya sendiri. Lambang inilah yang kemudian menjadi identitas, harapan dan cita-cita bangsa yang perlu dimaknai oleh setiap rakyat Indonesia agar bisa mencapai tujuan yang sama untuk bangsa Indonesia. Berikut ini penjelasan tentang lambang pancasila dan nilai-nilai yang bisa dipahami dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari:

Apa itu Pancasila?

Pancasila adalah alat pemersatu bangsa yang memiliki unsur ideologi sosialisme yang religius, bukan materialistis maupun komunisme.

Secara bahasa, Pancasila berasal dari dua kata Sansekerta, yakni Panca yang artinya lima dan Sila yang artinya prinsip atau asas. Lima sila ini menjadi rumusan untuk seluruh rakyat Indonesia yang lahir dan hidup di Indonesia yang kemudian menjadi pedoman hidup berbangsa dan bernegara.

Pancasila juga seringkali disebut sebagai dasar dan ideologi negara dan menjadi salah satu dari empat pilar kebangsaan, yang terdiri dari Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika yang dijelaskan pada buku Pancasila.

beli sekarang

Sebagai ideologi negara, pancasila tentu tidak dibentuk sembarangan dan asal-asalan. Pancasila memiliki sejarah dan perjalanan yang panjang hingga saat ini menjadi lambang sekaligus ideologi bangsa Indonesia.

Sejarah mencatat pada 18 Agustus 194, yakni tepat sehari setelah proklamasi kemerdekan Indonesia diadakanlah pertemuan untuk merumuskan dasar ideologi bangsa dan negara. Yakni Pantja Sila (Pancasila) dan konstitusi Undang-Undang Dasar 1945.

Pertemuan tersebut melibatkan beberapa tokoh yang mewakili Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia dari tiga wakil umat islam, yakni pulau jawa dan dua wakil dari Sumatera. Berikut ini tokoh-tokoh yang terlibat dalam pertemuan tersebut:

  • Nahdlatul Ulama : Wachid Hasjim
  • Perserikatan Muhammadiyah : Ki Bagoes Hadikoesoemo
  • Perserikatan Muhammadiyah : Kasman Singodimedjo
  • Sumatera Barat : Mohammad Hatta
  • Aceh : Teoekoe Muhammad Hasan

Walaupun dalam proses perumusannya ada sedikit perdebatan pada sila pertama, yakni Ketuhanan Yang Maha Esa yang sebelumnya hanya mencantumkan Agama islam saja. Perdebatan tersebut dapat memutuskan kesepakatan bersama demi harapan dan cita-cita bersama, yakni terciptanya Indonesia Merdeka sebagai negara yang berdaulat, tenang, adil, dan makmur.

Pancasila digunakan untuk pengembangan diri serta perwujudan cita-cita sesuai dengan kaidah yang ada. Dan hal ini dibahas melalui nilai-nilai yang ada pada Pancasila dan dapat dipelajari pada buku Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan.

beli sekarang

Nilai-nilai sejarah perjuangan bangsa Indonesia menjadi dasar sumber filsafat pembentukan pancasila. Itulah sebabnya pancasila lah yang kelak akan menjadi ideologi pemersatu kemajemukan budaya di nusantara agar tetap menjadi satu kesatuan, yakni Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Teman-teman bisa membaca buku rekomendasi Gramedia berikut ini untuk mengetahui lebih banyak tentang apa itu pancasila dan sejarah pancasila.

Buku Pancasila karya Prof. DRS H. Achmad Fauzi DH.M.A mengulas lengkap mengenai Pancasila yang pemilihan materi dan analisis sejarah serta filsafatnya berbeda dengan buku-buku lainnya.

Buku ini sangat komprehensif untuk Grameds baca sesuai kebutuhan, misalnya para mahasiswa maupun masyarakat umum untuk menghadirkan pancasila kepada generasi bangsa.

Baca juga : Sejarah Bendera Indonesia

Makna Lambang Sila 1-5 Pancasila dalam Garuda Pancasila

Lambang negara tentu tidak muncul begitu saja, ada sejarah di balik kehadiran mereka yang kemudian dinobatkan sebagai lambang negara Indonesia. Dibentuknya lambang negara tersebut juga tentu tidak sembarangan, melainkan melewati proses perundingan yang panjang dan matang.

Bangsa kita perlu membentuk lambang negara setelah pengakuan kedaulatan bangsa Indonesia tahun 1949. Karena desakan itulah pada tanggal 10 Januari 195 dibentuk tim untuk merancang lambang negara Indonesia.

Tim tersebut kemudian dikenal dengan istilah Tim Lencana Negara yang dikoordinatori Zoner Poto Folio dan Sultan Hamid II. Tim tersebut kemudian memiliki beberapa anggota, yakni KI Hajar Dewantara sebagai ketua, Mohammad Natsir, RM Ng Poerbatjaraka, dan M.A Pellaupessy. Tim Lencana Negara bertugas mencari, membuat, dan menyeleksi beberapa usulan lambang negara yang kemudian akan disetujui oleh pemerintah.

Pada Januari 1950 kemudian sidang kabinet dilaksanakan dan memutuskan adanya sayembara untuk membuat lambang negara yang diumumkan oleh menteri Priyono. Dari banyaknya usulan, hanya ada dua yang terpilih dan diajukan ke pemerintahan, yakni usulan Sultan Hamid II dan Mohammad Yamin. Akhirnya usulan Sultan Hamid II lah yang terpilih karena usulan Mohammad Yamin menggunakan lambang matahari yang bisa disalah artikan sebagai lambang negara Jepang.

Usulan Sultan Hamid II kemudian melewati tahap penyempurnaan dan beberapa masukan dari Soekarno dan Mohammad Hatta pada saat itu, termasuk Partai Masyumi. Maka terciptalah bentuk Rajawali yang kemudian disebut Garuda Pancasila. Lambang Garuda Pancasila resmi disahkan pada tanggal 11 Februari 1950 sebagai lambang negara Indonesia. Lambang Garuda Pancasila kemudian pada tanggal 15 Februari 1950 dikenalkan pertama kali kepada masyarakat Indonesia di Hotel Des Indes, Jakarta.

Tak lama setelah diresmikan, Soekarno menganggap bahwa lambang burung garuda masih mirip dengan lambang eagle milik Amerika Serikat. Maka Soekarno memerintahkan pelukis bernama Dullah untuk menyempurnakan lagi lambang burung garuda tersebut agar memiliki ciri khas bagi bangsa Indonesia.

Sang pelukis pun memberikan beberapa perubahan , yakni penambahan jambul pada Garuda Pancasila dan kaki burung garuda yang sedang mencengkram sebuah pita, yang sebelumnya tampak di belakang burung maka merubah menjadi di bagian depan.

Nah, itulah sejarah bagaimana lambang Garuda Pancasila bisa disebut sebagai lambang negara Indonesia. Teman-teman Grameds bisa membaca buku koleksi Gramedia untuk mengetahui lebih banyak lagi tentang sejarah pancasila.

Pancasila sebagai dasar negara tentu memiliki makna dan nilai tersendiri bagi bangsa itulah sebabnya Grameds perlu mempelajarinya.

Nilai-niai tersebut dijadikan dasar filsafat negara serta filsafat bangsa Indonesia yang ada hingga saat ini. Pahami lebih dalam melalui buku Pancasila karya Drs. H. Mahpudin Noor.

beli sekarang

Baca juga : Sejarah Lambang Garuda Pancasila

 

Makna Lambang Setiap Sila dalam Lambang Garuda Pancasila

Simbol-simbol yang menjadi lambang negara pasti memiliki arti dan makna yang luhur dan mewakili bangsa tersebut. Begitu pula pada lambang pancasila yang memiliki arti dan makna yang tidak sederhana bagi bangsanya. Berikut ini lambang pancasila dan maknanya yang perlu Grameds ketahui agar bisa memaknai nilai-nilai yang terkandung pada lambang pancasila:

1. Makna Lambang Sila Pertama (Bintang)

makna lambang sila pertama garuda pancasilaSimbol bintang berwarna emas dengan lima sudut yang berada di tengah perisai burung garuda memiliki makna berikut ini:

  • Bermakna cahaya seperti cahaya yang dipancarkan Tuhan Yang Maha Esa dan kemudian diyakini oleh seluruh rakyat Indonesia sebagai masyarakat yang berguna
  • Bintang dengan lima sudut melambnagkan jumlah agama atau kepercayaan yang diakui di Indonesia, yakni Islam, Katolik, Kristen, Hindu, dan Budha
  • Warna hitam sebagai dasar menunjukan warna alam dan bermakna Indonesia berada di bawah lindungan dan rahmat Tuhan Yang Maha Esa. Warna ini juga menggambarkan bahwa Tuhan merupakan sumber segalanya yang ada di bumi Indonesia Raya.

2. Makna Lambang Sila Kedua (Rantai)

makna lambang sila kedua rantaiDi bagian kanan bawah pada perisai garuda ada lambang rantai dengan dua bentuk, yakni rantai berbentuk lingkaran dan rantai berbentuk persegi. Rantai berwarna kuning keemasan tersebut memiliki makna sebagai berikut:

  • Rantai yang saling berkaitan dan tidak putus dengan bentuk rantai bulat melambangkan wanita, sedangkan rantai berbentuk persegi melambangkan laki-laki yang kemudian saling bahu-membahu untuk untuk Indonesia
  • Bentuk rantai yang tidak putus melambangkan ikatan antar sesama manusia yang tidak akan pernah putus dan akan saling membantu satu sama lain
  • Warna dasar merah bermakna sikap keberanian dan kekuatan

3. Makna Lambang Sila Ke-Tiga (Pohon Beringin)

makna lambang sila ketiga pohon beringinDi bagian kanan atas perisai garuda ada lambang pohon beringin dengan warna hijau pada daunnya dan coklat pada batangnya memiliki makna sebagai berikut:

  • Pohon beringin adalah pohon yang memiliki ukuran yang besar, kokoh, tinggi dan berdaun lebat. Jadi lambang ini bermakna Indonesia adalah bangsa yang kuat sebagai tempat berteduh dan berlindung bagi seluruh rakyat Indonesia.
  • Pohon beringin juga memiliki akar yang besar dan menjalar ke segala arah
  • Akar pohon beringin memiliki makna keanekaragaman budaya, agama, adat istiadat, dan suku yang dimiliki bangsa Indonesia.
  • Selain itu juga bermakna sebagai kemampuan rakyat Indonesia untuk bersatu dan menuju bangsa yang lebih baik lagi

4. Makna Lambang Sila Ke-4 (Kepala Banteng)

makna lambang sila keempat-kepala bantengDi bagian kiri atas perisai garuda terdapat lambang kepala banteng berwarna hitam dengan warna dasar merah yang bermakna sebagai berikut:

  • Banteng atau lembu adalah hewan yang suka berkumpul dan selalu bersama-sama dalam habitatnya. Kepala banteng ini melambangkan bangsa Indonesia yang senang mengerjakan sesuatu secara bersama-sama, melanggengkan gotong royong dan saling membantu satu sama lain
  • Bangsa Indonesia akan menyelesaikan masalah dengan cara bermusyawarah dan menghasilkan keputusan bersama secara mufakat
  • Warna dasar merah melambangkan keberanian bangsa Indonesia dan menjadi identitas bangsa yang musyawarah dan mufakat.

5. Makna Lambang Sila Kelima (Padi dan Kapas)

makna lambang sila kelima pancasila

Di bagian kiri bawah perisai garuda ada lambang padi dan kapas dengan warna dasar putih yang memiliki makna sebagai berikut:

  • Padi melambngkan makanan pokok sebagian besar penduduk Indonesia dan kapas sebagai sandang atau pakain. Kedua lambang tersebut bermakna kebutuhan pokok bangsa Indonesia untuk melangsungkan kehidupan
  • Lambang padi dan kapas juga bermakna kesejahteraan sosial bagi rakyat Indonesia yang menjadi tujuan utama pembangunan nasional bangsa Indonesia
  • Padi dan kapas juga bermakna tidak ada kesenjangan sosial pada rakyat Indonesia

Baca juga : Makna Lambang Garuda Pancasila dan Filosofinya

Nah, itulah arti dan makna dari lambang pancasila yang perlu Grameds ketahui. Agar lebih memahami makna pancasila lebih luas lagi, Grameds bisa membaca buku koleksi Gramedia berikut ini:

Buku Filsafat Pancasila Menurut Bung Karno dan Uraian Pancasila akan memberikan Grameds khasah yang lebih luas untuk mempelajari makna pancasila. Buku tersebut berisi pemikiran-pemikiran soekarno terkait ide-idenya membuat pancasila dan penafsiran tokoh-tokoh hebat tentang pancasila.

Filsafat Pancasila Menurut Bung Karno (2019)

Filsafat Pancasila Menurut Bung Karno (2019)

Beli Buku di Gramedia

Nilai-nilai Setiap Sila Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari

1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa

  • Mempercayai adanya tuhan dan Taqwa kepada Tuhan YME sesuai dengan agama dan kepercayaan yang dianut masing-masing
  • Saling menghargai, menghormati dan bekerjasama antar umat beragama meskipun memeluk agama atau kepercayaan yang berbeda-beda
  • Saling menghormati dan menghargai pilihan seseorang memilih agama dan kebebasan menjalankan ibadahnya sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing yang dianutnya
  • Tidak memaksakan suatu ajaran agama atau kepercayaan kepada orang lain untuk menganut atau menjalankannya
  • Lebih menyayangi binatang, merawat tumbuhan, dan selalu menjaga kebersihan

2. Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab

  • Selalu menjaga adab atau kesopanan, kehalusan dan kebaikan budi pekerti kita dalam bermasyarakat dilingkungan rumah, sekolah, atau tempat kerja
  • Memiliki kesadaran terhadap lingkungan agar tetap bersih dan hijau
  • Menghargai persamaan derajat, hak, dan kewajiban antar manusia dalam bermasyarakat
  • Senantiasa saling menghargai, mencintai, menghormati satu sama lain
  • Ters menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan
  • Berani untuk membela kebenaran dan keadilan untuk semua umat manusia

3. Sila Persatuan Indonesia

  • Cinta tanah air dan selalu menjaga persatuan dan kesatuan di tengah masyarakat dengan memiliki kesadaran bertanah air satu, Indonesia
  • Lebih mencintai produk dalam negeri dengan terus mendukung dan menggunakan brand-brand lokal agar membantu perekonomian di dalam negeri lebih meningkat
  • Lebih mengutamakan kepentingan bersama dan negara untuk mewujudkan tujuan pembangunan nasional Indonesia yang lebih baik
  • Senantiasa menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi
  • Memiliki rasa rela berkorban demi kepentingan bangsa
  • Cinta tanah air dengan selalu menjaga dan melestarikan kebudayaan bangsa sendiri
  • Merasa bangga dengan segala kekayaan dan budaya yang dimiliki Indonesia meskipun berbeda-beda
  • Merasa bangga menggunakan bahasa persatuan dalam kehidupan sehari-hari, yakni bahasa Indonesia

4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat, Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan dan Perwakilan

  • Dalam mengambil keputusan mengutamakan cara musyawarah untuk mencapai mufakat yang dilaksanakan secara kekeluargaan
  • Senantiasa memiliki kesadaran untuk mewujudkan, menumbuhkan, dan mengembangkan rasa bertanggung jawab kepada masyarakat dalam mengelola lingkungan hidup yang rukun dan damai satu sama lain
  • Berupaya untuk mengembangkan kemitraan usaha dan saling membantu dalam bermasyarakat
  • Tidak memaksakan kehendak sendiri kepada orang lain
  • Tidak melakukan pemaksaan kepada orang lain untuk menyetujui apa kehendak kita, begitu pula sebaliknya bisa menjaga pendirian dan tidak dipaksa untuk kehendak orang lain
  • Menghormati hasil musyawarah yang sudah tercapai meskipun bertentangan dengan pendapat kita dan menerima serta melaksanakannya dengan sepenuh hati

5. Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

  • Memiliki kesadaran dan kepekaan sosial dengan mengadakan kegiatan yang dapat membantu sesama, contohnya pada kegiatan konser amal, bakti sosial, donor darah, dan kegiatan sosial lainnya
  • Senantiasa bersikap adil dalam segala aktivitas, jangan sampai memberikan perilaku tidak adil pada siapapun orang tersebut
  • Segala tingkah laku dan aktivitas kita tidak mengganggu orang lain serta ketertiban dan keamanan umum
  • Senantiasa menghargai dan mengapresiasi karya atau hasil karsa cipta orang lain
  • Berani memperjuangkan keadilan untuk diri sendiri atau orang lain agar tercipta masyarakat yang sejahtera

Nah, itulah penjelasan tentang lambang pancasila, mulai dari sejarah, makna, hingga nilai-nilai yang bisa Grameds ambil untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Jadi sekarang sudah tidak ada alasan lagi tidak tahu makna dari lambang pancasila karena pengetahuan ini penting untuk Grameds ketahui sebagai warga negara yang baik.

banner-promo-gramedia-sma

Rekomendasi Buku & Artikel Terkait

Teman-teman Grameds bisa mengunjunggi koleksi buku Gramedia di www.gramedia.com untuk memperoleh banyak referensi tentang buku-buku pancasila. Nah, berikut ini beberapa rekomendasi buku di Gramedia yang bisa Grameds baca untuk mengenal dan memahami lebih luas tentang pancasila: Selamat belajar. #SahabatTanpabatas

Dasar Negara Pancasila

Dasar Negara Pancasila

Beli Buku di Gramedia

About the author

Fandy

Perkenalkan nama saya Fandy dan saya sangat suka dengan sejarah. Selain itu, saya juga senang menulis dengan berbagai tema, terutama sejarah. Menghasilkan tulisan tema sejarah membuat saya sangat senang karena bisa menambah wawasan sekaligus bisa memberikan informasi sejarah kepada pembaca.