Marketing

Strategi Diferensiasi: Pengertian, Aspek, dan Jenisnya!

Written by Nandy

Strategi Diferensiasi – Strategi diferensiasi merupakan sebuah upaya atau tindakan yang dilakukan produsen untuk menciptakan perbedaan yang berarti pada produk dan jasa pelayanan yang mereka tawarkan sehingga dapat menghasilkan nilai bagi para  konsumen sekaligus memunculkan persepsi yang khas dan berarti.

https://www.simplidots.com/

Melalui diferensiasi, produsen bisa memberikan perbedaan atau ciri khas yang lebih unik dibandingkan dengan para pesaing, sehingga dengan adanya perbedaan tersebut konsumen menjadi menganggap bahwa barang dan jasa yang ditawarkan memiliki nilai yang lebih tinggi.

Pengertian Diferensiasi

https://www.dictio.id/

Diferensiasi adalah suatu strategi yang bisa memelihara loyalitas  konsumen dimana dengan menggunakan strategi diferensiasi,  konsumen mendapat nilai lebih tinggi apabila dibandingkan dengan produk yang lainnya. Menurut Kotler (2009), keunggulan bersaing sebuah produsen salah satunya dengan memberikan perbedaan (differentition) tawaran produsen yang akan memberikan nilai lebih kepada konsumen daripada apa yang telah ditawarkan oleh pesaing.

Berikut definisi dan pengertian diferensiasi dari beberapa sumber buku:

  • Menurut Kartajaya (2010), diferensiasi adalah semua usaha yang dilakukan oleh produsen untuk menciptakan perbedaan di antara para pesaing dengan tujuan untuk memberikan nilai yang terbaik untuk konsumen.
  • Menurut Kotler (2009), diferensiasi merupakan cara untuk merancang perbedaan yang berarti dengan tujuan untuk membedakan penawaran produsen dari penawaran pesaingnya.
  • Menurut Hermana (2006), diferensiasi ialah tindakan produsen untuk menetapkan sekumpulan perbedaan-perbedaan yang berarti pada produknya dengan tujuan untuk membedakan penawaran produsen dari penawaran pesaingnya, sehingga bisa dipandang (dipersepsikan) konsumen sasaran memiliki kelebihan nilai yang berarti.
  • Menurut Ferdinand (2009), diferensiasi merupakan strategi yang dapat menghasilkan nilai konsumen, memunculkan persepsi yang bernilai khas dan baik serta tampil sebagai wujud berbeda yang sulit untuk ditiru.
  • Menurut Sugiyanto (2007), diferensiasi, yakni bahwa suatu produk atau jasa memiliki tak sekadar keberbedaan dengan produk atau jasa yang sudah ada, melainkan juga merupakan titik keunggulan dibandingkan dengan yang lainnya itu.

Aspek-Aspek Diferensiasi

Menurut Kartajaya (2000), diferensiasi dapat dibangun berdasarkan beberapa aspek atau dimensi, yaitu:

Dimensi diferensiasi yang menunjuk pada “apa” nilai yang produsen tawarkan kepada konsumen. Hal ini adalah bagian tangible dari diferensiasi. Content differentiation sebagai penawaran utama dari produk dan produsen kepada  konsumen.

Merupakan dimensi yang menunjuk pada “cara” (how to offer) produsen menawarkan nilai kepada para  konsumen. Dimana produsen membedakan diri dari pesaing yang sudah ada berdasarkan pada bagaimana cara menawarkan nilai ke  konsumen.

Infrastruktur (infrastructure). Faktor-faktor yang memungkinkan (enable) terealisasikannya diferensiasi konten, konteks tersebut, dimana dimensi ini menunjukan pada perbedaan daripada para pesaing berdasarkan dengan kemampuan teknologi (technology) kapabilitas SDM (people) dan serta fasilitas (facility) yang mendukung terciptanya diferensiasi konten dan konteks tersebut.

Syarat-Syarat Diferensiasi

Diferensiasi merupakan sebuah upaya untuk menciptakan ciri khas atau perbedaam baik dari sisi konten, konteks, maupun infrastruktur. Diferensiasi juga dibentuk tak sekadar berbeda, tetapi harus memiliki perbedaan yang kokoh dalam jangka waktu yang panjang. Menurut Kartajaya (2004), terdapat kriteria atau syarat yang bisa dijadikan acuan dalam membangun diferensiasi, yakni:

1. Menciptakan Excellent Value

Sebuah diferensiasi harus mampu untuk menciptakan excellent value kepada  konsumen sehingga perbedaan tersebut memiliki makna di mata  konsumen. Excellent value yang dimaksud adalah nilai yang ditawarkan akan benar-benar unik dan atau berguna supaya tak sekadar dianggap sebagai gimmick.

2. Keunggulan Bersaing

Diferensiasi produsen harus memiliki keunggulan dibandingkan dengan pesaing. Sebuah diferensiasi akan kokoh apabila mencerminkan perbedaan dengan pesaing dan perbedaan tersebut mencerminkan keunggulan dari penawaran produsen.

3. Memiliki Keunikan

Supaya diferensiasi bisa kokoh dan sustainable, maka harus mempunya uniqueness sehingga tidak dengan mudah bisa ditiru oleh pesaing. Untuk tidak mudah ditiru maka diferensiasi harus tersusun atas sekumpulan sistem aktivitas (activity system) yang saling terkait dimana antar aktivitas-aktivitas tersebut saling menunjang secara konstruktif satu sama lain.

Jenis-Jenis Diferensiasi

Menurut Kotler (2009), terdapat beberapa jenis atau bentuk dalam strategi diferensiasi, yakni sebagai berikut:

1. Diferensiasi Produk

Strategi diferensiasi produk ialah cara diferensiasi yang bertujuan untuk memberikan kreativitas yang tinggi dalam membuat keunikan produk yang lebih menarik, nyaman. dan aman sehingga akan lebih diminati oleh konsumen dibandingkan dengan produk pesaing. Sebuah produsen bisa mendeferensiasikan produk secara fisik seperti konsistensi, keandalan, keawetan, atau bisa diperbaiki.

Dalam diferensiasi produk, produk mempunyai arti atau nilai bahwa produsen membuat suatu produk baru yang dirasakan oleh keseluruhan  konsumen sebagai produk yang unik dan berbeda. Produk yang memiliki diferensiasi yang unik dan beda bisa dijadikan sebagai ciri khas dari suatu produsen.

Dalam hal ini, keunggulan yang berupa posisi superioritas dalam sebuah industri atau pasar sehingga produsen bisa meningkatkan kinerja produsen karena keunggulan bersaing dapat dicapai dari berbagai kompetensi yang dimiliki dan ditingkatkan melalui aset-aset strategik bawaan khas produsen.

2. Diferensiasi Kualitas Pelayanan

Diferensiasi kualitas pelayanan ialah dengan mewujudkan kreativitas yang tinggi dalam mengkombinasikan berbagai unsur bauran pemasaran dengan keramah-tamahan serta wawasan karyawan yang luas, sehingga kualitas jasa pelayanan yang dirasakan oleh konsumen akan melebihi ekspektasi. Kualitas merupakan kiat secara konsisten serta efisien untuk memberi  konsumen apa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh  konsumen. Sebagai tambahan dari perbedaan secara fisik, produsen bisa membedakan servis yang menyertai produk, misalnya; konsultasi, penyerahan, pemasangan, perbaikan, pelatihan, servis, dan lain sebagainya sebagainya.

Kualitas pelayanan harus dimulai dari memahami kebutuhan konsumen dan berakhir pada persepsi  konsumen, persepsi  konsumen terhadap kualitas pelayanan adalah penilaian menyeluruh atau keunggulan dari suatu pelayanan. Kualitas pelayanan adalah indikator yang penting bahkan dikatakan sebagai dasar dalam penilaian kepuasan  konsumen sebagai dasar penciptaan nilai bagi  konsumen. Produsen mengantisipasi serta mengelola harapan  konsumen dan menunjukkan sekaligus melakukan tanggung jawab untuk memenuhi apa yang menjadi keinginan dari  konsumen.

3. Diferensiasi Citra

Diferensiasi citra adalah sebuah karakteristik yang khusus atau pembeda dari penampilan seseorang atau benda. Diferensiasi citra adalah bauran yang dari elemen pencitraan, yang menciptakan sebuah merek. Banyak produsen yang sukses dalam menjual produk karena produk mereka memiliki citra jelas yang menentukan posisi mereka di titik yang secara potensial menarik dalam pilihan konsumen yang begitu banyak.

Citra merupakan arti penting dalam bisnis, citra yang penting bagi seorang  konsumen adalah citra yang dirasakan memiliki perbedaan dari citra pesaing. Dalam hal ini, citra yang dimaksud berupa image dari produk dan produsen serta  konsumen merasakan adanya perbedaan dari produk yang digunakan. Pembentukan citra yang unik melalui kegiatan periklanan dan pensponsoran terbukti lebih efektif dalam mencapai penciptaan ekuitas merek.

Apabila produsen telah memiliki merek yang baik bagi  konsumen dan mempunyai ekuitas merek yang tinggi, maka loyalitas  konsumen dapat terbangun dengan sendirinya atau dengan kata lain produsen telah memiliki keunggulan bersaing di benak  konsumen.

Tahapan Membangun Diferensiasi

Menurut Kartajaya (2004), untuk menciptakan diferensiasi yang kokoh dan berkelanjutan, maka diperlukan tahapan-tahapan dalam membangun diferensiasi, yaitu:

1. Segmentasi, Targetting Dan Positioning

Langkah pertama untuk membangun diferensiasi adalah melakukan segmentasi targeting yang kemudian diikuti dengan perumusan positioning produk, merek dan produsen. Segmentasi merupakan proses pemetaan pasar dan konsumen secara kreatif, setelah konsumen dibagi-bagi menjadi berbagai kelompok maka yang akan dijadikan pasar sasaran.

Dengan mengetahui pasar sasaran yang ingin dituju, maka dapat diketahui lebih jelas segala hal yang ada di dalam benak konsumen. Sehingga produsen dapat menentukan positioning di dalam benak konsumen tersebut akan membedakan dengan pesaing.

2. Analisa Diferensiasi

Dari positioning tersebut, proses pengorganisasian dengan baik pada sumber-sumber diferensiasi yang memungkinkan, baik yang telah ada saat ini maupun yang memiliki potensi untuk menjadi dasar diferensiasi di masa yang akan datang. Proses tersebut dilakukan dengan melihat sejauh mana sumber daya produsen memiliki kelebihan dan kekurangan dari sumber diferensiasi melalui konten, konteks, dan infrastruktur untuk menjadikan diferensiasi yang unggul dibandingkan pesaing.

3. Uji Sustainable Diferensiasi

Uji diferensiasi apakah sustainable atau tidak dengan melakukan analisis kemungkinan dasar diferensiasi yang dapat dihasilkan oleh produsen baik itu dari segi konten, konteks dan infrastruktur. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menilai sejauh mana sustainable diferensiasi, yaitu tidak mudah ditiru dan memiliki keunikan. Apabila produk dan merek produsen memiliki keunikan maka akan bertahan karena tidak mudah untuk disamakan dengan pesaing.

d. Komunikasi

Tahap keempat yaitu mengkomunikasikan diferensiasi yang ditawarkan untuk membangun persepsi yang lebih baik, setiap aspek dari program komunikasi produsen harus menunjukan diferensiasi yang ditawarkan. Produk yang baik tidak aka nada artinya jika tidak diterima dengan baik oleh pasar. Oleh karena itu, produsen harus mengkomunikasikan dengan baik diferensiasi yang dimiliki oleh produsen ke pasar. Untuk mengkomunikasikan diferensiasi, ada beberapa kriteria yang harus dipegang oleh produsen, yaitu:

  • Simple, komunikasikan diferensiasi yang anda tawarkan kedalam bahasa yang sederhana serta kata-kata singkat.
  • Meaningful, bahasa diferensiasi yang sederhana dan kata-kata yang singkat tidak berarti harus kehilangan makna. Pilihlah bahasa yang sederhana dan kata-kata yang singkat, tetapi bermakna.
  • Focus, bahasa diferensiasi yang penuh makna tidak berarti menjadi terlalu banyak makna, sehingga pasar menjadi bingung. Komunikasi yang dilakukan harus fokus ke satu titik dimana produsen akan tampil beda dan meninggalkan pesaing.

Kelebihan dan Kelemahan Strategi Diferensiasi

Setiap strategi yang ada biasanya memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing begitu juga dengan strategi diferensiasi. Adapun kelebihan dan kelemahan strategi diferensiasi adalah sebagai berikut:

1. Kelebihan Diferensiasi

Kelebihan atau keunggulan strategi diferensiasi yaitu:

Diferensiasi akan memperpanjang siklus hidup produk Suatu produk pasti akan mengalami siklus decline atau penurunan. Sebelum terjadi penurunan di dalam pemasaran produk atau jasa kita, perlu dilakukan diferensiasi supaya penjualan di dalam pemasaran kita meningkat kembali.

Diferensiasi akan membuat produk atau jasa kita lebih diingat oleh konsumen. Perbedaan yang ada pada produk maupun jasa kita, akan membuat konsumen lebih mudah untuk mengingat produk atau jasa yang kita pasarkan karena adanya point of interest yang kita miliki, yaitu keunikan yang tidak dimiliki oleh produk atau jasa yang lain.

2. Kelemahan Diferensiasi

Kelemahan atau kekurangan strategi diferensiasi yaitu:

Sekiranya pembeli tidak melihat keunikan yang signifikan pada barang tersebut, strategi diferensiasi amat dengan mudah dapat ditandingi oleh strategi harga murah. Diferensiasi gagal menimbulkan efek perbaikan kualitatif bagi pembeli barang tersebut, misalnya pada peningkatan status. Manajemen tidak mampu mendeteksi kebutuhan riil konsumen. Dalam hal ini, biasanya manajemen hanya memberikan tekanan pada atribut pokok produk yang berwujud saja.

Strategi diferensiasi tak hendak menghasilkan keuntungan yang optimum jika imitasi terhadap barang tersebut dapat dengan mudah dan cepat dilakukan. Dengan demikian, diferensiasi hampir selalu menuntut keunikan yang berkelanjutan yang berjangka relatif panjang.

Strategi diferensiasi juga mengandung resiko yang inheren terhadap kemungkinan kecilnya pangsa pasar yang dikuasai. Karakteristik barang dan tingginya harga menjadikan terbatasnya pasar sasaran.

Strategi diferensiasi juga tidak mudah diterapkan jika perbedaan antara harga premium yang ditawarkan dengan harga barang pesaing yang menggunakan strategi keunggulan biaya terendah terlampau jauh. Pembeli bukan tidak mungkin bersedia kehilangan kepuasan karena memutuskan tak membeli barang yang terdiferensiasi sebagai akibat kemungkinan penghematan yang isa dilakukan karena membeli barang lain yang jauh lebih murah. Kesalahan ini lebih mudah terjadi karena produsen melakukan diferensiasi secara berlebihan.

Baca juga:

About the author

Nandy

Perkenalkan saya Nandy dan saya memiliki ketertarikan dalam dunia menulis. Saya juga suka membaca buku, sehingga beberapa buku yang pernah saya baca akan direview.

Kontak media sosial Linkedin saya