Manajemen

Apa Itu Teori Organisasi?

teori organisasi
Written by Novi V

Teori Organisasi – Dalam mempelajari dan mengenal ilmu mengenai organisasi atau bahkan kamu yang sedang tergabung serta aktif dalam berbagai bentuk organisasi. Kamu dapat membaca artikel ini untuk lebih memahami mengenai organisasi sendiri.

Secara lengkap artikel ini akan membahas mengenai apa itu organisasi, pengertian dari teori organisasi, berbagai bentuk teori organisasi, dan masih banyak lagi yang dapat membantu Grameds dalam memperkaya informasi seputar organisasi. Simak informasi berikut.

Pengertian Organisasi

Organisasi merupakan sebuah kesatuan sosial yang terbentuk dari adanya sekelompok individu yang saling berinteraksi antara satu sama lain yang membentuk suatu pola yang terstruktur dengan cara tertentu yang membuat setiap anggota yang ada di dalamnya memiliki tugas serta fungsinya masing-masing, menjadi kesatuan yang memiliki tujuan tertentu serta memiliki batas-batas yang jelas sehingga organisasi tersebut dapat secara tegas dipisahkan dari lingkungannya.

Menurut Burky dan Perry, pengertian dari sebuah organisasi merupakan sebuah kesatuan yang terdiri atas beberapa individu yang melakukan tindakan secara bersama dalam mencapai tujuan secara bersama.

Berdasarkan buku Teori Organisasi, sebuah organisasi dibentuk karena adanya dorongan dari dalam diri sekelompok orang dalam mencapai tujuan tertentu. Di dalam buku ini juga dibahas megnenai abgaimana cara bekerja sama dalam sebuah organisasi dan bagaimana organisasi dapat berjalan dengan baik.

beli sekarang

Pengertian Teori Organisasi

Teori organisasi sendiri merupakan sebuah teori yang digunakan untuk mempelajari proses kerjasama yang dilakukan oleh antar individu. Hakikat kelompok yang ada di dalam individu dalam mencapai tujuan serta berbagai cara yang ditempuh dengan menggunakan teori yang dapat menjelaskan bentuk tingkah laku, seperti motivasi seorang individu dalam melakukan proses kerjasama di sebuah organisasi.

Pengertian teori organisasi menurut Lubis dan Husaini pada tahun 1987 sendiri adalah sekumpulan ilmu pengetahuan yang membicarakan mengenai mekanisme kerjasama antara dua orang maupun lebih yang dilaksanakan secara sistematis dalam mencapai tujuan bersama yang telah ditentukan terlebih dahulu.

Sedangkan, Stephen P. Robbins (1994) mengemukakan pengertian teori organisasi sebagai disiplin ilmu yang mempelajari mengenai struktur serta desain organisasi. Teori organisasi menunjuk pada berbagai aspek deskriptif serta perspektif dari disiplin ilmu tersebut. Teori organisasi juga seringkali digunakan dalam menjelaskan bagaimana organisasi sebenarnya di buat maupun di struktur serta menawarkan mengenai bagaimana sebuah organisasi yang ada dapat dikonstruksi dalam meningkatkan keefektifan organisasi.

Berdasarkan pengertian yang ada di atas, dapat disimpulkan bahwa teori organisasi memiliki fungsi untuk menjelaskan kegiatan serta dinamika kerjasama pada sebuah organisasi serta memberikan tuntunan maupun pedoman dalam proses pengambilan keputusan berdasarkan prediksi yang dilakukan akibat pengambilan keputusan tersebut.

Untuk lebih memahami apa itu teori organisasi, buku berjudul Teori Organisasi+Pengorganisasian dapat Grameds jadikan referensi karena disusun oleh para pakar topik teori organisasi yang pastinya bermanfaat buat kamu!

beli sekarang

Teori Organisasi Berdasarkan Level Analisis

Jenis teori organisasi sendiri beragam berdasarkan literatur serta sumber pustaka. Berdasarkan Scott dalam Legard (2010), teori organisasi dibagi menjadi tiga level analisis, yang terdiri dari level sosial-psikologis, level struktural, dan level makro yang akan dijelaskan sebagai berikut.

1. Level Sosial-psikologis

Teori organisasi pertama yaitu level sosial-psikologis merupakan teori organisasi yang lebih berfokus terhadap hubungan individu serta antar personal yang ada di dalam sebuah organisasi.

Pada kelompok teori ini, ahli organisasi melakukan upaya untuk menjelaskan bagaimana orang yang ada di dalam sebuah organisasi tersebut saling berhubungan dalam mencapai tujuan masing-masing.

2. Level Struktural

Teori organisasi kedua yaitu level struktural merupakan teori organisasi yang lebih berfokus kepada sebuah organisasi secara umum serta subdivisi dari sebuah organisasi seperti contohnya departemen, tim, dan sebagainya.

Pada kelompok teori ini, ahli organisasi juga menjelaskan mengenai bagaimana antar unit yang ada di dalam organisasi seperti halnya departemen, bagian, seksi, dan sejenisnya memiliki kaitan antara satu sama lain dalam mencapai tujuan masing-masing unit tersebut.

3. Level Makro

Teori organisasi ketiga yaitu level makro merupakan teori organisasi yang lebih berfokus kepada peran sebuah organisasi dalam menjalin hubungannya dengan kelompok organisasi maupun komunitas lainnya.

Pada level ini, ahli organisasi melakukan upaya dalam menjelaskan hubungan antar organisasi dalam mencapai tujuan mereka masing-masing.

Dengan begitu beragamnya teori organisasi, menjadi sangat sulit untuk mempelajarinya tanpa referensi. Salah satu buku referensi buku berjudul Teori Organisasi, Edisi 4 yang ada dibawah ini membahas mngenai Scientific Management, Teori Motivasi, Teori Kontinjensi Struktural, dan masih banyak lagi.

beli sekarang

Teori Organisasi

Pada perkembangannya, teori organisasi sendiri telah mengalami berbagai perubahan yang terjadi dari masa ke masa yang dapat dilihat melalui berbagai variabel yang menjadi pusat perhatiannya, yang digolongkan menjadi tiga yaitu teori manajemen ilmiah, teori hubungan antar manusia, teori aliran kuantitatif.

Simak mengenai teori organisasi yang digolongkan menjadi tiga, sebagai berikut.

1. Teori Manajemen Ilmiah atau Klasik

Dalam teori manajemen ilmiah atau klasik ini terdapat variabel yang diperhatikan, yaitu:

  • Pentingnya peranan manajer
  • Pemanfaatan serta pengangkatan tenaga kerja
  • Tanggung jawab serta kesejahteraan karyawan
  • Iklim yang kondusif

Terdapat pula berbagai prinsip dalam pembagian kerja di dalam manajemen ilmiah atau scientific management yang berhubungan dengan para pakarnya yang terdiri dari:

1. Robert Owen pada tahun 1771 hingga 1858, di dalam prinsipnya menekankan mengenai peranan sumber daya manusia atau SDM yang menjadi kunci keberhasilan bagi sebuah perusahaan.

Terdapat pula asumsi mengenai teori Robert Owen ini yang dilatarbelakangi adanya kondisi serta persyaratan kerja yang kurang atau tidak memadai, dimana kondisi kerja sebelumnya serta kehidupan pekerja yang ada pada masa tersebut sangatlah buruk

2. Charles Babbage pada tahun 1792 hingga 1871, di dalam prinsipnya menganjurkan untuk mengadakan adanya pembagian tenaga kerja yang memiliki kaitan dengan pembagian pekerjaan, sehingga setiap pekerja yang ada dapat diajari atau dididik untuk memiliki suatu keterampilan khusus.

Setiap pekerja yang ada hanya dituntut untuk melakukan tanggung jawab khusus menyesuaikan dengan keahlian atau spesialisasi yang mereka miliki.

3. Frederick W. Taylor, di dalam prinsipnya menyatakan mengenai titik tolak penerapan manajemen yang dilakukan secara ilmiah hasil penelitian mengenai studi waktu kerja atau time and motion studies.

Dengan adanya penekanan waktu, penyelesaian pekerjaan yang ada dapat dikorelasikan dengan upah atau bayaran yang diterima. Metode yang ada tersebut disebut sebagai sistem upah diferensial.

4. Henry L. Gantt pada tahun 1861 hingga 1919, di dalam prinsipnya beliau mengeluarkan gagasan yang memiliki kesamaan dengan gagasan Taylor, yaitu: Kerjasama yang saling menguntungkan yang terjadi antara manajer serta karyawan, mengenal metode seleksi yang tepat serta sistem bonus dan juga instruksi.

Henry L. Gantt juga menolak sistem upah diferensial, dimana beliau menganggap hal tersebut hanya berdampak kecil terhadap motivasi kerja yang ada.

5. Frank B. Gilberth dan Lillian M. Gilberth pada tahun 1868 hingga 1924 dan tahun 1878 hingga 1972, yang dalam prinsipnya mendasari pada gagasan hasil penelitian megnenai hubungan gerakan serta kelelahan dalam pekerjaan.

Menurut Frank, antara gerakan dengan kelelahan memiliki kaitan antara satu sama lain. Dimana setiap gerakan yang dihilangkan juga menimbulkan kelelahan. Sedangkan menurut Lilian, dalam pengaturan untuk mencapai gerakan yang efektif  dapat mengurangi tingkat kelelahan.

6. Herrington Emerson pada tahun 1853 hingga 1931, yang dalam prinsipnya mengatakan penyakit yang mengganggu sistem manajemen yang ada di dalam industri adalah pemborosan serta efisiensi.

Oleh sebab itu, beliau juga menganjurkan di dalam sebuah organisasi memiliki tujuan yang jelas, kegiatan yang logis, staf yang mencukupi, memiliki disiplin kerja, balas jasa yang adil, laporan yang kredibel atau terpercaya, urutan instruksi, standarisasi kegiatan, kondisi standar, operasi standar, instruksi standar serta balas jasa insentif.

2. Teori Hubungan Antar Manusia

Dalam teori hubungan antar manusia, pendekatan yang dilakukan berupa pendekatan psikologis terhadap bawahan, dimana dengan mengetahui perilaku seseorang bawahan sebagai suatu kelompok hubungan manusiawi yang bertujuan untuk menunjang tingkat produktivitas orang tersebut dalam bekerja.

Hal tersebut yang membuat adanya satu rekomendasi bagi para manajer yang ada di dalam sebuah organisasi, dimana organisasi itu merupakan sebuah sistem sosial yang harus memperhatikan kebutuhan sosial serta psikologis karyawan yang ada di dalamnya sehingga produktivitasnya dapat lebih tinggi.

Berikut ini para pencetus atau ahli teori hubungan antar manusia. Simak informasi berikut.

  • Abraham Maslow sebagai ahli teori hubungan antar manusia pertama mengatakan mengenai mengemabgkan adanya hirarki kebutuhan untuk penjelasannya mengenai perilaku manusia serta dinamika proses motivasi.
  • Douglas McGregor sebagai ahli teori hubungan antar manusia kedua menggambarkannya dengan teori X dan teori Y.
  • Frederick Herzberg sebagai ahli teori hubungan antar manusia ketiga menguraikan mengenai teori motivasi higienis atau yang dikenal dengan teori dua faktor.
  • Robert Black dan Jane Mouton sebagai ahli teori hubungan antar manusia keempat membahas mengenai lima gaya kepemimpinan dalam sebuah kondisi manajerial.
  • Rensis Likert sebagai ahli teori hubungan antar manusia kelima mengidentifikasi serta melakukan penelitian yang dilakukan secara intensif mengenai empat sistem manajemen yang ada.
  • Fred Fiedler sebagai ahli teori hubungan antar manusia keenam menyarankan pendekatan contingency dalam studi mengenai kepemimpin.
  • Chris Argyris sebagai ahli teori hubungan antar manusia ketujuh memandang sebuah organisasi sebagai sistem sosial maupun sistem yang ada antar hubungan budaya.
  • Edgar H. Schein sebagai ahli teori hubungan antar manusia kedelapan yang meneliti mengenai dinamika kelompok yang terjadi di dalam organisasi.

3. Teori Aliran Kuantitatif

Dalam teori aliran kuantitatif keputusan manajemen lebih difokuskan berdasarkan atas perhitungan yang dapat dipertanggungjawabkan tingkat keilmiahannya. Pendekatan ini juga dikenal sebagai pendekatan ilmu manajemen yang pada umumnya memiliki langkah-langkah sebagai berikut.

  • Merumuskan masalah
  • Menyusun sebuah model aritmatik
  • Mendapatkan penyelesaian dari model yang ada
  • Mengkaji model serta hasil model
  • Menetapkan pengawasan berdasarkan hasil
  • Mengadakan implementasi

Terdapat juga alat bantu yang pada umumnya digunakan di metode ini yaitu metode statistik serta komputerisasi dalam melihat kemungkinan serta peluang sebagai informasi yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

4. Teori Birokrasi

Teori birokrasi pertama kali dikemukakan oleh Max Weber yang ada di dalam bukunya yang berjudul The Protestant Ethic and Spirit of Capitalism.

Kata birokrasi sendiri pada awalnya berasal dari kata legal-rasional. Dimana sebuah organisasi yang ada itu legal, karena memiliki wewenang yang berasal dari seperangkat aturan prosedur serta peranan yang telah dirumuskan secara jelas serta detail. Organisasi juga disebut rasional dalam menetapkan tujuan serta perancangan organisasi dalam mencapai tujuan yang ingin dicapai tersebut.

Menurut Max Weber, birokrasi juga memiliki enam karakteristik sebagai berikut.

  • Birokrasi memiliki pembagian kerja yang jelas
  • Birokrasi memiliki hirarki wewenang yang sudah dirumuskan dengan baik
  • Birokrasi memiliki program rasional untuk mencapai tujuan organisasi
  • Birokrasi memiliki sistem prosedur bagi penanganan situasi kerja
  • Birokrasi memiliki sistem aturan yang mencakup berbagai hak serta kewajiban posisi bagi para pemegang jabatan di dalamnya
  • Birokrasi memiliki hubungan antar pribadi yang memiliki sifat impersonal

5. Teori Administrasi

Teori administrasi ini sebagian besar dikembangkan atas dasar sumbangan dari Henri Fayol serta Lyndall Urwick yang berasal dari Eropa dan juga Mooney serta Reiley yang berasal dari Amerika.

Sebagai seorang industrialis dari Perancis, Henri Fayol hidup pada tahun 1841 hingga 1925 dan mengemukakan serta membahas empat belas kaidah manajemen yang hingga saat ini menjadi dasar dari perkembangan teori administrasi. Empat belas kaidah manajemen tersebut terdiri dari:

  • Pembagian kerja atau yang bisa disebut dengan division of work
  • Wewenang dan tanggung jawab atau yang bisa disebut dengan authority and responsibility
  • Disiplin atau yang bisa disebut dengan discipline
  • Kesatuan perintah atau yang bisa disebut dengan unity of command
  • Kesatuan pengarahan atau yang bisa disebut dengan unity of direction
  • Mendahulukan kepentingan umum dibandingkan dengan kepentingan pribadi atau yang bisa disebut dengan subordination of individual interest to general interests
  • Balas jasa atau yang bisa disebut dengan remuneration of personnel
  • Sentralisasi atau yang bisa disebut dengan centralization
  • Rantai skalar atau yang bisa disebut dengan scalar chain
  • Aturan atau yang bisa disebut dengan order
  • Keadilan atau yang bisa disebut dengan equity
  • Kelanggengan personalia atau yang bisa disebut dengan stability of tenure of personnel
  • Inisiatif atau yang bisa disebut dengan initiative
  • Semangat korps atau yang bisa disebut dengan esprit de corps

Henri Fayol juga merinci berbagai fungsi kegiatan administrasi yang dijadikan berbagai elemen manajemen dan dikenal juga dengan sebutan  Fayol’s Functionalism maupun teori fungsionalisme Fayol yang terdiri dari: perencanaan, pengorganisasian, pemberian perintah, pengkoordinasian, serta pengawasan.

Teori Organisasi Menurut Stephen P. Robbins

Seorang ahli organisasi yang bernama Stephen P. Robbins (1995) mengemukakan pembagian teori organisasi yang dibagi menjadi empat kategori yang terdiri dari sebagai berikut.

1. Teoretikus Tipe 1

  • Kelompok teoritikus tipe 1 dikenal dengan aliran klasik
  • Upaya yang dilakukan oleh kelompok teoritikus ini adalah mengembangkan model organisasi secara universal
  • Melihat sebuah organisasi sebagai sistem tertutup dalam mencapai tujuan secara efisiensi
  • Para ahli seperti Frederick W. Taylor yang membuat scientific management, Henry Fayol yang membuat prinsip organisasi, Max Weber yang membuat teori birokrasi, serta Ralph Davis yang membuat teori perencanaan rasional

2. Teoretikus Tipe 2

  • Dalam upaya yang dilakukan oleh kelompok teoritikus ini melakukan penyesuaian yang bersifat sosial organisasi, serta membentuk aliran hubungan antar manusia yang bisa disebut dengan human relations school
  • Teoritikus juga memandang organisasi sebagai suatu yang terdiri berbagai tugas dan juga manusia
  • Para ahli seperti Elton Mayo yang membuat teori atau kajian Hawthorne, Chester Barnard yang membuat teori sistem kerjasama, McGregor yang membuat teori X dan Y, serta Warren Bennis yang membuat teori anti birokrasi.

3. Teoretikus Tipe 3

  • Teoritikus ini memiliki pendekatan kontinjensi yang memiliki arti memilih antara mekanistik serta humanistik
  • Para ahli seperti Katz dan Kahn yang membuat teori perspektif lingkungan, kasus teknologi, serta kelompok Aston yang membuat teori besaran organisasi.

4. Teoretikus Tipe 4

  • Teoritikus ini memusatkan perhatian pada sifat politis dari sebuah organisasi.
  • Para ahli seperti March dan Simon yang membuat batas kognitif terhadap rasionalitas serta Jeffrey Pfeffer yang membuat teori arena politik

Nah, seperti itulah penjelasan mengenai teori organisasi dan berbagai bentuk yang ada di dalamnya. Berdasarkan informasi yang ada diatas, dapat disimpulkan bahwa teori organisasi merupakan sejumlah pemikiran serta konsep yang dapat menjelaskan serta memperkirakan bagaimana sebuah organisasi berperilaku, yang dapat terbentuk dari berbagai jenis struktur serta kondisi tertentu dalam mencapai tujuannya.

Rekomendasi Buku & Artikel Terkait

About the author

Novi V

Selain suka membuat tulisan bertemakan administrasi, saya juga senang menulis dengan tema manajemen. Hal ini karena kedua hal itu saling berkaitan satu sama lain.