Manajemen

Pengertian Kompetensi: Manfaat dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kompetensi

Written by Novi V

Pengertian kompetensi – Pada bidang pekerjaan, tentunya Anda sering kali mendengar istilah atau kata tentang kompetensi. Di mana, kata kompetensi itu sendiri berasal dari bahasa Inggris, yakni competence atau competency yang mempunyai arti kecakapan, kemampuan, dan wewenang.

Pengertian kompetensi ini merupakan gabungan antara pengetahuan, keterampilan, dan atribut kepribadian seseorang sehingga mampu meningkatkan kinerjanya dan memberikan kontribusi untuk keberhasilan organisasi.

Selain itu, kompetensi juga memiliki arti yaitu kapasitas yang ada pada seseorang dan dapat membuat orang tersebut bisa untuk memenuhi apa yang diisyaratkan oleh pekerjaan dalam suatu organisasi sehingga organisasi tersebut dapat mencapai hasil yang diharapkan.

 

Pengertian Kompetensi

pixabay

Sebetulnya, apa sih yang dimaksud dengan kompetensi? Secara umum, pengertian kompetensi merupakan suatu kemampuan maupun kecakapan yang dimiliki oleh seseorang dalam melakukan suatu pekerjaan atau tugas di bidang tertentu, sesuai dengan jabatan yang disandangnya.

Adapun, pendapat lain mengatakan bahwa arti dari kompetensi merupakan suatu keterampilan, pengetahuan, sikap dasar, dan nilai yang ada di dalam diri seseorang dan tercermin dari kemampuan berpikir serta bertindak secara konsisten. Dengan kata lain, bahwa kompetensi tak cuma mengenai pengetahuan maupun kemampuan seseorang akan tetapi juga pada kemauan melakukan apa yang diketahui sehingga menghasilkan manfaat.

Di mana, menurut Jack Gordon tahun 1998 menyatakan bahwa terdapat 6 (enam) aspek yang terkandung dalam konsep kompetensi, yakni:

  • Pengetahuan atau Knowledge
  • Pemahaman atau Understanding
  • Kemampuan atau Skill
  • Nilai atau Value
  • Sikap atau Attitude
  • Minat atau Interest.

Secara etimologis, kata “kompetensi” diadopsi dari bahasa Inggris, yaitu “competence” atau “competency” yang memiliki arti yaitu kecakapan, kemampuan dan wewenang. Oleh sebab itu, pengertian kompetensi merupakan gabungan antara pengetahuan, keterampilan, dan atribut kepribadian seseorang sehingga mampu meningkatkan kinerja dan memberikan kontribusi untuk keberhasilan organisasi.

 

Pengertian Kompetensi Berdasarkan Para Ahli

Supaya Anda bisa lebih jelas dan memahami secara baik tentang arti kompetensi, maka Anda perlu untuk merujuk pada pendapat para ahli berikut ini.

1. Menurut Stephen Robbin

Berdasarkan pendapat dari Stephen Robin (2007:38), pengertian kompetensi yaitu suatu kemampuan (ability) atau kapasitas seseorang guna melaksanakan berbagai tugas dalam suatu pekerjaan. Di mana, kemampuan tersebut ditentukan oleh faktor intelektual dan fisik.

2. Menurut Van Looy, Van Dierdonck, dan Gemmell

Menurut pendapat dari Van Looy, Van Dierdonck, dan Gemmell tahun 1998,  mengatakan bahwa arti dari kompetensi yaitu suatu karakteristik manusia yang saling berkaitan dengan efektivitas performa yang bisa dilihat dari perilaku, cara berpikir, dan gaya bertindak.

3. Menurut Sedarmayanti

Menurut Sedarmayanti, arti dari kompetensi yaitu suatu karakteristik  yang mendasari seseorang dan berkaitan dengan efektivitas kinerja individu dalam melaksanakan pekerjaannya.

4. Menurut A.A. Anwar Prabu Mangkunegara

A.A. Anwar Prabu Mangkunegara mengatakan bahwa pengertian kompetensi yaitu suatu faktor mendasar yang ada pada seseorang yang mempunyai kemampuan lebih dan membuatnya berbeda dengan orang lain dengan kemampuan rata-rata.

UU No. 13 Tahun 2003

Sementara itu, berdasarkan UU No. 13 tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan, berisi bahwa kompetensi kerja merupakan kemampuan kerja setiap individu yang meliputi aspek pengetahuan, keterampilan, dan aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja yang sesuai dengan standar yang ditetapkan.

Jenis-Jenis Kompetensi

pixabay

Terdapat beberapa pendapat para ahli yang menjelaskan tentang jenis-jenis kompetensi. Berikut adalah beberapa pendapat para ahli yang menjelaskan tentang jenis-jenis kompetensi, di antaranya:

1. Menurut Ahli Dean Lyle Spencer dan Matthew Lyle Spencer

Seperti yang sudah disebutkan di dalam buku Surya Dharma tahun 2003, bahwa Dean Lyle Spencer dan Matthew Lyle Spencer mengatakan kompetensi bisa terbagi menjadi 2 (dua) bagian, antara lain:

a. Kompetensi Dasar atau Threshold Competency

Kompetensi dasar merupakan karakteristik utama yang wajib dimiliki oleh seseorang supaya bisa melakukan tugas-tugas dalam pekerjaannya. Seperti kemampuan menulis, membaca, dan lain sebagainya.

b. Kompetensi Pembeda (Differentiating Competency)

Kompetensi pembeda merupakan berbagai faktor yang membedakan individu yang kinerjanya tinggi dengan individu yang kinerjanya rendah.

2. Menurut Charles E. Johnson

Seperti yang sudah dijelaskan dalam buku Wina Sanjaya (2005:34), bahwa Charles E. Johnson mengatakan kompetensi bisa dikategorikan kedalam 3 (tiga) bagian, yakni:

a. Personal Competency

Personal competency merupakan kemampuan individu pada hal-hal yang berkaitan dengan perkembangan kepribadian seseorang.

b. Professional Competency

Professional competency merupakan kemampuan individu pada hal-hal yang berkaitan dengan pelaksanaan dan penyelesaian tugas-tugas tertentu dalam pekerjaan.

c. Social Competency

Social competency merupakan kemampuan individu pada hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan dan kepentingan sosial.

3. Menurut Kunandar

Kunandar mengatakan bahwa kompetensi bisa digolongkan menjadi 5 (lima) jenis, yakni:

a. Kompetensi Intelektual

Kompetensi intelektual merupakan perangkat pengetahuan yang dimiliki individu yang diperlukan dalam melaksanakan pekerjaannya.

b. Kompetensi Fisik

Kompetensi fisik merupakan kemampuan fisik individu yang diperlukan guna melakukan tugas-tugas dalam pekerjaan.

c. Kompetensi Pribadi 

Kompetensi pribadi merupakan perangkat perilaku yang berkaitan dengan kemampuan individu dalam memahami diri, mewujudkan diri, identitas diri, dan transformasi diri.

d. Kompetensi Sosial

Kompetensi sosial merupakan perangkat perilaku tertentu yang menjadi dasar pemahaman diri sebagai bagian dari lingkungan sosial.

e. Kompetensi Spiritual

Kompetensi spiritual merupakan kemampuan individu dalam memahami, menghayati, dan mengamalkan kaidah-kaidah keagamaan.

Manfaat Kompetensi

Kompetensi individu mempunyai peranan yang sangat penting dalam efektivitas pelaksanaan tugas-tugas pekerjaan maupun profesinya. Menurut Ruky dalam buku Edy Sutrisno tahun 2010, mengatakan bahwa perusahaan-perusahaan besar memakai kompetensi sebagai dasar dalam merekrut tenaga kerja. Adapun beberapa manfaat merekrut pekerjaan yang mempunyai kompetensi, antara lain:

  1. Memperjelas standar kerja dan harapan yang ingin dicapai oleh perusahaan.
  2. kompetensi individu bisa dipakai sebagai alat seleksi tenaga kerja yang potensial.
  3. Kecakapan tenaga kerja akan memaksimalkan produktivitas perusahaan.
  4. kompetensi atau kecakapan tenaga kerja bisa dijadikan sebagai dasar dalam mengembangkan sistem remunerasi.
  5. Kompetensi juga bisa membantu perusahaan untuk bisa beradaptasi pada perubahan yang terjadi.
  6. kompetensi bisa memudahkan perusahaan dalam menyelaraskan perilaku kerja dengan nilai-nilai organisasi.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kompetensi

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kompetensi, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Keyakinan dan Nilai-nilai

Keyakinan pada diri atau pada orang lain akan sangat mempengaruhi perilaku. Jika orang tersebut tidak percaya bahwa mereka tidak kreatif dan inovatif, maka mereka tidak akan berusaha berfikir mengenai cara baru atau berbeda dalam melakukan sesuatu.

Oleh sebab itu, seseorang yang memiliki keyakinan dan nilai-nilai yang tinggi biasanya cenderung memiliki kompetensi yang baik dalam dirinya.

2. Keterampilan

Keterampilan yang dimaksud disini yaitu kemampuan di berbagai kompetensi. Misalnya keterampilan dalam melakukan kemampuan public speaking seperti keterampilan yang bisa dipelajari, dipraktikkan, dan diperbaiki. keterampilan menulis juga bisa diperbaiki dengan instruksi, praktik dan umpan balik.

Keterampilan ini, sebaiknya terus diasah agar kompetensi yang dimiliki bisa terus berkembang. Dengan begitu, akan lebih siap dalam bersaing dengan orang lain.

3. Pengalaman

Kompetensi juga membutuhkan pengalaman misalnya pengalaman mengorganisasi orang berkomunikasi dengan banyak orang, mencari solusi, dan lain sebagainya. Dengan adanya pengalaman ini, maka seseorang bisa belajar dan tidak mengulangi kesalahan yang sama. Pengalaman ini sendiri bisa diperoleh dari mana saja, bisa dari kesalahan atau ketika sedang menghadapi berbagai macam masalah.

4. Karakteristik Kepribadian

Kompetensi seseorang dipengaruhi oleh karakteristik kepribadian seseorang. Karakteristik maupun kepribadian seseorang dipengaruhi oleh kekuatan dan lingkungan sekitarnya. Dengan kata lain, jika suatu lingkungan memiliki support system yang baik, maka bisa menghasilkan karakteristik yang baik juga. Oleh sebab itu, jangan sampai salah memiliki lingkungan, Grameds.

5. Motivasi

Motivasi merupakan faktor dalam kompetensi yang bisa berubah dengan memberikan dorongan, apresiasi pada pekerjaan bawah HAM memberikan pengakuan dan perhatian individual dari atasan bisa memiliki dampak positif pada motivasi seorang bawahan. Dengan adanya motivasi ini, maka seseorang akan menjadi lebih semangat dalam menjalani berbagai macam aktivitas.

6. Isu Emosional

Hambatan emosional bisa membatasi penguasaan kompetensi. Keragu-raguan pada diri seseorang cenderung membatasi motivasi dan inisiatif. Oleh sebab itu, supaya kompetensi terus berkembang, maka emosional dalam diri juga harus dikendalikan.

7. Kemampuan Intelektual

Kompetensi seseorang juga bisa bergantung pada pemikiran kognitif misalnya pemikiran konseptual dan pemikiran analitis.

8. Budaya Organisasi

Budaya organisasi dapat membawa dampak pada kompetensi sumber daya manusia dalam kegiatan misalnya rekrutmen dan seleksi karyawan, praktik pengambilan keputusan, dan lain sebagainya.

Indikator Kompetensi

Kompetensi memiliki beberapa indikator, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Pengetahuan

Indikator pertama dari kompetensi adalah pengetahuan. Pengetahuan merupakan kesadaran dalam bidang kognitif.

2. Pemahaman 

Dalam hal ini, pemahaman merupakan kognitif dan efektif yang dimiliki oleh individu.

3. Kemampuan

Kemampuan merupakan sesuatu yang dimiliki oleh individu guna melakukan tugas maupun pekerjaan yang dibebankan pada karyawan.

4. Sikap

Adapun yang dimaksud dengan sikap adalah perasaan maupun reaksi pada suatu rangsangan yang datang dari luar.

5. Minat

Minat merupakan kecenderungan seseorang guna melakukan suatu perbuatan.

Cara Meningkatkan Kompetensi Kerja

Perusahaan juga wajib turut membantu meningkatkan kompetensi kerja karyawan sebab hal itu saling mempengaruhi antara karyawan dan perusahaan. Adapun berbagai macam kegiatan untuk dapat meningkatkan kompetensi karyawan.

Akan tetapi, kegiatan yang dilaksanakan tersebut wajib dilakukan secara berkelanjutan. Sehingga dapat menjaga kompetensi karyawan di dalamnya, mengevaluasi bila ada performa yang masih kurang, atau mengembangkan kualitas performa karyawan supaya menjadi lebih baik. Berikut ini merupakan cara terbaik guna meningkatkan kompetensi kerja karyawan.

1. Pelatihan Skill Secara Profesional

Program pelatihan kerja merupakan suatu agenda penting yang wajib diadakan oleh perusahaan supaya dapat meningkatkan kompetensi kerja karyawan. Program pelatihan kerja juga dilaksanakan guna dapat mempertahankan produktivitas dan performa perusahaan.

2. Job Enrichment

Job Enrichment merupakan suatu kegiatan memberikan jobdesk dan tanggung jawab yang lebih besar terhadap karyawan. Peningkatan jobdesk ini dapat berbentuk kompleksitas sistem atau kuantitas dari jobdesk itu sendiri.

Di dalamnya, karyawan akan merasa tertantang untuk dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang baru. Sehingga kompetensi mereka dapat meningkatkan secara otomatis.

3. Studi Banding

Studi banding merupakan kegiatan yang dapat dilakukan oleh perusahaan guna bisa meningkatkan pengetahuan dalam penerapannya di perusahaan supaya penerapan tersebut dapat dilakukan secara baik dan kompetensi karyawan dapat meningkat.

Studi banding ini umumnya dilakukan perusahaan yang bergerak dengan bidang industri yang sejenis maupun dengan kompetitornya.

Selain itu, studi banding juga akan memotivasi karyawan supaya dapat lebih inovatif dan lebih kreatif lagi dalam bekerja. Kemudian, kompetensi karyawan akan berkembang secara otomatis sebab adanya motivasi tersebut.

4. Promosi Jabatan

Promosi jabatan merupakan pemindahan tugas dari suatu jabatan ke jabatan lain yang tingkatannya lebih tinggi dengan penghasilan, tunjangan, tanggung jawab, jobdesk, dan potensi yang lebih besar lagi guna dapat meningkatkan kariernya. Sekumpulan tugas baru yang diberikan oleh karyawan kemudian akan memotivasi mereka untuk dapat bekerja lebih rajin daripada biasanya.

5. Rotasi Kerja

Rutinitas kerja yang itu-itu saja pastinya akan menjadikan karyawan membuat terasa cepat bosan dan jenuh, sehingga akan menurunkan produktivitas. Hal itu pula akan mampu menurunkan kompetensi karyawan, oleh karenanya dibutuhkan rotasi kerja.

Rotasi kerja merupakan pemindahan karyawan dari cabang maupun tempat lain sesuai dengan jobdesk dan divisi yang sama dengan yang sebelumnya. Nantinya, seorang karyawan akan mempunyai rutinitas baru yang pastinya tidak membosankan. Dengan begitu, akan mendorong mereka untuk dapat bekerja secara lebih efektif dan efisien lagi.

6. Membangun Teamwork

Dalam suatu perusahaan tentunya akan terdiri dari berbagai macam latar belakang individu yang berbeda. Meskipun begitu, membangun teamwork sangat dibutuhkan untuk memudahkan dan mempercepat perusahaan dalam merealisasikan tujuannya.

Kerja sama yang dilaksanakan masing-masing individu dalam suatu teamwork yang baik akan menciptakan solusi yang lebih cepat dan juga tepat dalam menghadapi tantangan perusahaan.

7. Menciptakan Lingkungan Kerja yang Menyenangkan

Lingkungan kerja yang menyenangkan dapat diraih dengan berbagai cara, misalnya penataan fasilitas yang cukup dan dibutuhkan oleh para karyawan maupun membangun suasana kerja yang harmonis antar sesama karyawan. Fasilitas yang memudahkan karyawan akan menjadikan mereka dapat bekerja lebih fokus lagi.

Sedangkan, suasana kerja yang harmonis antar tiap karyawan akan menjadikan karyawan menjadi lebih nyaman dan akan menumbuhkan rasa mempunyai perusahaan. Gabungan dari cara tersebut dapat menjadikan lingkungan kerja yang lebih menyenangkan bagi karyawan.

8. Melaksanakan Aktivitas di Luar Rutinitas

Aktivitas diluar rutinitas kerja ini dapat berbentuk aktivitas makan bersama maupun reaksi apapun. Meskipun tak terlalu sering dilaksanakannya, akan tetapi ini merupakan cara yang baik guna menjadikan karyawan menjadi lebih nyaman di lingkungan kerjanya. Ketika mereka terasa lebih nyaman, maka mereka pun akan lebih terdorong guna meningkatkan kompetensi kerjanya secara otomatis.

9. Personal Development

Kepribadian individu merupakan suatu hal yang tak mungkin dapat dipisahkan oleh setiap orang. Oleh karena itu, tim HRD wajib untuk dapat menciptakan suatu aktivitas yang dapat membangun kepribadian seseorang tiap karyawan secara baik. Kepribadian ya gaji tersebut akan menjadikan relasi kerja antar tiap karyawan membuat semakin kompak.

Pada dasarnya, setiap orang sudah memiliki kompetensinya masing-masing. Meski begitu, kompetensi tetap bisa ditingkatkan selama ada keinginan dalam diri seseorang. Oleh sebab itu, jangan pernah menyerah untuk meningkatkan kompetensi.

Demikian pembahasan tentang pengertian kompetensi hingga cara meningkatkan kompetensi. Semoga pembahasan di atas dapat bermanfaat dan membantu para pembaca. Apabila kamu ingin mencari buku tentang pekerjaan lainnya, maka kamu bisa mendapatkannya di gramedia.com.

Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Umam

About the author

Novi V

Selain suka membuat tulisan bertemakan administrasi, saya juga senang menulis dengan tema manajemen. Hal ini karena kedua hal itu saling berkaitan satu sama lain.