Manajemen

Pengertian Etos Kerja: Karakteristik, Manfaat, dan Tips Meningkatkannya

Written by Novi V

Dalam dunia kerja, seseorang sangat diperlukan untuk memiliki etos kerja. Lalu, sebenarnya apa yang dimaksud dengan etos kerja? Nah, kamu bisa temukan jawabannya pada artikel ini, Grameds.

Pengertian Etos Kerja

Dalam dunia kerja yang sering menjadi salah satu syarat untuk melamar suatu pekerjaan adalah memiliki etos kerja yang tinggi. Istilah ini erat kaitannya dengan cara menilai kinerja seseorang. Secara tidak langsung, kepribadian seseorang dapat dilihat dari etos kerja yang dimiliki.

Pengertian etos kerja secara bahasa terdiri dari dua kata, yaitu etos dan kerja. Etos sendiri didefinisikan sebagai watak dasar dari suatu masyarakat.

Wujud dari etos kerja bisa kita lihat dari struktur dan norma sosial. Sedangkan makna kerja menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI diartikan sebagai kegiatan dalam melakukan sesuatu. Jadi, etos kerja dapat diartikan secara sederhana, yaitu etos kerja merupakan cerminan produktivitas, semangat, serta kedisiplinan di dalam diri.

Seseorang yang memiliki etos kerja tinggi akan memiliki produktivitas yang tinggi pula. Bagi orang yang memiliki etos kerja biasanya akan lebih dihargai karena mereka dinilai mampu bertanggungjawab dalam setiap pekerjaan yang dilakukannya. Bukan hanya itu saja, tekad dan dedikasi terhadap suatu pekerjaan juga harus dilakukan.

Dampak yang akan didapat apabila kita memiliki etos kerja yang tinggi adalah akan terlihat lebih unggul daripada yang lainnya. Dengan begitu, bisa menjadi salah satu cara untuk meningkatkan kualitas diri atau bahkan kesuksesan dalam karier.

Etos kerja sendiri harus dimiliki oleh setiap individu ketika mau atau akan bekerja. Dengan memiliki etos kerja yang baik, karier yang Anda rintis akan berkembang pesat di kemudian hari. Jadi, sikap etos kerja yang baik tidak ada salahnya untuk dicontoh oleh masyarakat Indonesia. Hal ini akan membantu Anda dalam meningkatkan performa Anda di lingkungan kerja maupun di lingkungan akademik.

Mengapa Memiliki Etos Kerja Penting?

pixabay

Etos kerja merupakan sikap yang sangat penting yang harus dimiliki oleh setiap individu. Saat di tempat kerja, ketika seseorang memiliki etos kerja yang tinggi maka orang lain akan memberikan penilaian yang positif bagi pribadi Anda sendiri.

Mungkin bagi sebagian orang beranggapan bahwa gelar yang tinggi, sertifikasi atau bahkan pengalaman merupakan segalanya. Namun, semuanya akan kembali pada diri sendiri, seperti seberapa keras Anda bekerja, sejauh mana tingkat kreativitas yang Anda gunakan untuk memecahkan masalah dan seberapa besar tekad Anda untuk mencapai tujuan.

Ketika Anda memiliki sikap etos kerja yang baik, bukan hanya diri Anda saja yang mendapatkan manfaatnya melainkan juga orang lain dan tempat Anda bekerja. Hal ini dapat terjadi disebabkan karena dengan memiliki etos kerja, maka bisa menghasilkan lingkungan kerja yang baik. Kerja keras dan rasa bertanggung jawab yang Anda tunjukkan dapat memengaruhi kinerja rekan kerja bahkan atasan Anda.

Misalnya, ketika Anda mendapatkan pekerjaan dan selalu menyelesaikannya dengan cepat waktu maka hal tersebut akan mengubah cara pandang orang lain terhadap diri Anda. Mereka akan menilai kualitas diri Anda sebagai seorang yang disiplin dan bertanggung jawab, sehingga Anda akan lebih dikenal dengan memiliki sikap etos kerja yang tinggi.

Karakteristik Etos Kerja 

pixabay

Kita dapat menilai seseorang memiliki karakteristik etos kerja yang tinggi atau tidak dengan kebiasaannya dalam kehidupan sehari-hari. Berikut ini penjelasan tentang karakteristik etos kerja yang tinggi dan etos kerja rendah.

Etos Kerja Tinggi

1. Memiliki Jiwa Kepemimpinan

Bagi orang yang memiliki etos kerja tinggi, maka ia akan memiliki jiwa kepemimpinan yang terpatri pada diri. Tanggung jawab kerja tidak hanya kepada sesama manusia tetapi juga tanggung jawab dihadapan Tuhan.

Bagaimana cara ia menyelesaikan pekerjaan bersama orang-orang disekitarnya, bagaimana ia bertanggung jawab pada Tuhannya.

2. Memiliki Sikap Ulet dan tekun

Ulet dan tekun merupakan sikap yang harus dimiliki oleh orang yang mempunyai etos kerja tinggi. Tentu saja hal tersebut tidak terlepas dari sebuah keberhasilan.

Memiliki sikap ulet dan tekun berarti menggambarkan bagaimana orang tersebut mampu bekerja dengan giat dan ahli dalam bidang tertentu. Ia akan memberikan yang terbaik dan menyelesaikan secara tepat.

3. Disiplin

Disiplin tidak hanya berhubungan dengan waktu yang efisien tetapi juga bagaimana seseorang mampu berkomitmen pada hal-hal yang sudah direncanakan. Disiplin ini berhubungan dengan kegiatan kerja yang patut dijadikan acuan untuk bekerja lebih baik.

Anda harus tetap fokus pada pekerjaan Anda dan jangan puas dengan hasil kerja yang cuma sementara. Anda harus berjuang masa depan yang cerah dengan waktu yang agak panjang.

4. Menghargai Waktu Yang Ada

Waktu adalah uang, pepatah ini menjadikan semangat bagi orang yang ingin mempunyai etos kerja yang baik. Anda harus menghargai waktu yang ada untuk bekerja lebih baik, jangan sia-siakan waktu untuk hal yang tidak mendukung kerja Anda.

Kurangi mengerjakan hal-hal yang tidak penting dan menjadikan waktu kerja semaksimal mungkin. Dengan menghargai waktu yang dimiliki, maka Anda akan melakukan hal-hal yang baik dan semaksimal mungkin.

5. Inisiatif dan Responsif

Inisiatif merupakan poin yang cukup penting. Orang yang memiliki etos kerja tidak akan ragu untuk mengemukakan pendapat serta ide yang dimiliki. Kita harus merespon dengan cepat mengenai pekerjaan yang akan kita kerjakan.

Tentunya kita harus memiliki inisiatif bagaimana untuk membuat tempat kerja atau instansi menjadi lebih maju dan  pesat. Kita juga harus responsif jika tempat kerja kita memiliki kendala atau kesulitan. Mereka cenderung akan merasa kurang puas ketika tidak ikut terlibat dalam sebuah aktivitas seperti team project.

6. Rasa Tanggung Jawab

Rasa tanggung jawab merupakan dasar dari timbulnya kepercayaan. Seseorang yang memiliki etos kerja, maka ia selalu bertanggung jawab terhadap tugas yang dikerjakan. Rasa tanggung jawab harus dimiliki oleh siapa saja, bukan hanya pada lingkup pekerjaan.

Mereka akan selalu memprioritaskan pekerjaan yang telah mereka ambil agar dapat menyelesaikannya. Karena kepercayaan orang lebih penting untuk menjalin kerjasama yang lebih baik lagi.

7. Dedikasi Yang Tinggi

Dalam melakukan pekerjaan Anda harus mempunyai rasa memiliki atau mencintai pekerjaan tersebut. Hal ini supaya Anda selalu maksimal dalam bekerja.

Keraguan yang datang pada Anda hanya akan membuat etos kerja yang Anda miliki menurun. Rasa kecewa dalam pekerjaan yang Anda lakukan akan menjauh dengan sendirinya dan akan selalu memuaskan hasilnya.

8. Hidup dengan Sederhana dan Hemat

Orang yang memiliki etos kerja yang tinggi adalah sederhana dan hemat. Yang mana dalam hal ini orang yang tidak neko-neko dan tidak boros juga mempengaruhi cara kerjanya. Mereka akan hidup secara sederhana dan tidak menghamburkan uang untuk membeli keperluan yang tidak penting, sehingga hidup kondisi keuangannya tetap baik.

9. Bekerja Lebih Serius

Jika Anda mengerjakan sesuatu harus dengan serius, karena hal ini akan menimbulkan kerja yang semangat. Jika Anda melakukan pekerjaan dengan serius dan hati-hati, maka hasil yang didapatkan akan sesuai dengan keinginan instansi tersebut.

10. Masa Depan Menjadi Orientasi Ketika Bekerja

Kita harus memiliki tujuan untuk masa depan kita. Kita harus ingat masa depan dalam bekerja, ingin lebih maju dan ingin tambah besar perusahaan Anda. Dengan sikap seperti ini akan menjadikan kita lebih baik dari sebelumnya.

11. Memiliki Motivasi Kerja Yang Tinggi

Motivasi yang dimiliki dalam bekerja sangat diperlukan baik untuk diri sendiri maupun dalam instansi. Motivasi yang dimiliki oleh diri sendiri contohnya perusahaan tempat kita bekerja, kita ingin menjadikan perusahaan tambah maju dan besar. Dengan adanya motivasi, kita akan selalu berusaha untuk melakukan yang terbaik untuk perusahaan.

Etos Kerja Rendah

  1. Tidak memiliki jiwa kepemimpinan
  2. Bekerja bukanlah yang utama melainkan menganggap pekerjaan hanya bagian dari rutinitas hidup saja
  3. Bekerja dengan terpaksa atau dikejar kebutuhan saja
  4. Menganggap pekerjaan sebagai penghalang untuk merasakan kesenangan atau kegembiraan
  5. Hasil kerja kurang dihargai
  6. Merasa bahwa bekerja merupakan satu beban berat yang harus ditanggung
  7. Tidak ulet dan tekun, hanya bermalas-malasan
  8. Tidak disiplin dan tidak inisiatif
  9. Tidak memiliki rasa bertanggung jawab
  10. Tidak memiliki dedikasi yang tinggi
  11. Boros dan hidup penuh dengan keterpaksaan gaya.

Manfaat dari Mempunyai Etos Kerja 

pixabay

Ketika Anda memiliki sikap etos kerja dan diterapkan secara baik, maka Anda juga akan merasakan banyak manfaat secara karier dan pengembangan diri. Terdapat beberapa manfaat yang dapat diraih seseorang saat menerapkan etos kerja dalam rutinitasnya. Berikut ini penjelasan yaitu:

1. Mendapatkan Ketenangan Batin

Etos kerja yang tinggi tidak hanya berpengaruh terhadap kehidupan di dunia kerja. Orang yang memiliki etos kerja tinggi tidak akan menunda-nunda suatu pekerjaan yang wajib ataupun pekerjaan yang perlu dilakukan.

Pada umumnya, orang yang memiliki etos kerja tinggi akan menjalankan perintah Tuhan-Nya tanpa ragu dan tanpa menunda-nunda. Dengan begitu, seseorang bisa memperoleh ketenangan yang membuat hidup menjadi lebih nyaman.

2. Baik Bagi Kesehatan

Dengan memiliki etos kerja, maka bisa memberikan dampak yang baik untuk kesehatan. Dalam hal ini, kesehatan yang dimaksud, seperti kesehatan fisik dan kesehatan batin.

3. Ekonomi Membaik

Dengan bekerja secara giat dan semangat akan membuat Anda terlihat lebih menonjol di mata atasan. Memiliki etos kerja yang baik di mata atasan akan membawa dampak positif bagi kemajuan karier.

4. Kenaikan Status Sosial

Dengan memiliki etos kerja yang baik tidak hanya akan membuat penghasilan Anda meningkat. Status sosial juga akan naik dan Anda akan dikenal baik oleh rekan kerja, keluarga, hingga masyarakat luas.

5. Membangun Citra Diri

Mereka tidak ragu akan berbagai ide yang Anda ajukan atau ketika Anda ditunjuk sebagai ketua dari team project.

Anda akan dikenal sebagai sosok pekerja keras dan dapat diandalkan. Hal ini tentunya bisa menjadi langkah yang tepat bagi Anda yang sedang membangun personal branding (citra diri) yang baik.

6. Meningkatkan Produktivitas

Seseorang yang selalu berusaha untuk meningkatkan etos kerja, maka ia akan selalu berusaha bekerja dengan maksimal. Dengan begitu, bisa memberikan dampak baik bagi perusahaan sekaligus dirinya sendiri.

Tips Meningkatkan Etos Kerja

Etos kerja bisa dibilang memang harus ditumbuhkan dalam diri pribadi. Namun, terkadang masih ada beberapa orang yang belum mengetahuinya. Lalu, bagaimana cara meningkatkan etos kerja? Berikut ini penjelasannya:

1. Awali Dari Diri Sendiri

Diri sendiri harus menjadi awal yang baik untuk melaju dalam bekerja. Dengan menyemangati diri sendiri menjadi hal terpenting supaya target kerja ingin tercapai tertanam pada diri sendiri.

Etos kerja ingin terwujud juga ditumbuhkan berasal dari diri sendiri. Anda harus menyakinkan dirimu untuk melakukan segala hal untuk mencapainya. Anda perlu memperhatikan kesehatan tubuh juga. Tubuh yang sehat akan mempengaruhi kita dalam bekerja, seperti olah raga, istirahat yang cukup, makan yang cukup.

2. Tanamkan Sikap Disiplin

Buanglah jauh-jauh keinginan menunda waktu dalam mengerjakan tugas kerja jangan dilakukan. Jika memiliki waktu luang maka gunakanlah untuk menyelesaikan tugas tersebut. Godaan banyak berdatangan ketika Anda dalam bekerja ingin bermalas-malasan.Tapi Anda harus bisa melewatinya dengan tetap fokus dengan apa yang sedang Anda kerjakan.

3. Gunakan Waktu Secara Bijak

Bisakan waktu dalam bekerja jangan digunakan untuk hal-hal yang tidak penting. Terkadang dalam bekerja kita memerlukan waktu untuk bersantai tapi jangan kebablasan.

Anda harus mempunyai target tugas mengenai pekerjaan. Hal ini berguna ketika Anda sudah terbiasa menggunakan waktu dengan bijak, maka tidak ada niatan untuk menunda-nunda pekerjaan.

4. Hindari Gangguan 

Buanglah jauh-jauh pikiran negatif yang datang yang justru hanya akan membuat kacau. Alihkan dari pikiran yang positif atau hal-hal yang penting. Cobalah untuk menghindari pikiran yang mengganggu agar dapat meningkatkan fokus dalam bekerja.

5. Jangan Biarkan Kesalahan Mendominasi 

Saat Anda melakukan kesalahan dalam bekerja, jangan biarkan larut dan tenggelam dalam kecewa yang berlebih. Hal ini bertujuan agar semangat kerja tidak turun.

Berpikir lebih positif untuk kedepannya. Lakukanlah evaluasi diri, belajar dari kesalahan dibuat patokan jangan jatuh pada lubang yang sama lagi. Semangati diri untuk lebih baik lagi. Dengan melakukan hal tersebut, Anda dapat terus bertumbuh menjadi pribadi yang lebih baik kedepannya.

6. Seimbang Waktu Bekerja

Anda harus mengetahui bagaimana batasan waktu dalam bekerja, sesuai dengan waktu mulai dan waktu diakhiri. Dengan menggunakan etos kerja berarti mata kita harus fokus selama bekerja. Waktu istirahat juga diperlukan dan diikuti. Biarkan badan dan otak Anda beristirahat.

Meluangkan waktu santai dalam bekerja juga tidak ada salahnya. Waktu ini menjadi momen untuk mengisi ulang energi. Jadi Anda harus seimbangkan waktu kerja dengan istirahat. Dengan mengetahui batasan waktu dalam bekerja adalah tugas Anda. Hal Ini termasuk untuk menyediakan waktu istirahat yang cukup, mendapatkan tidur yang tepat dan pola makan yang benar.

Dari semua pembahasan di atas bisa dibilang kalau etos kerja memang harus ditingkatkan dengan optimal. Hal ini perlu dilakukan karena bisa memberikan dampak baik untuk perusahaan dan juga diri sendiri. Demikian pembahasan tentang etos kerja. Semoga semua pembahasan di atas bermanfaat untuk kamu.

Untuk mendapatkan informasi lebih, Grameds bisa mendapatkan informasi lebih dengan membaca buku yang tersedia di

Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Yufi Cantika Sukma Ilahiah

About the author

Novi V

Selain suka membuat tulisan bertemakan administrasi, saya juga senang menulis dengan tema manajemen. Hal ini karena kedua hal itu saling berkaitan satu sama lain.