in

Review Komik Horor Hellstar Remina Karya Ito Junji

Rating: 4.5

 

Hellstar Remina menampilkan kepanikan, ketakutan, dan kekalutan mental yang luar biasa di bumi, tempat yang seharusnya menjadi planet hunian bagi umat manusia. Namun, Ito Junji mengubah status bumi menjadi planet yang dihampiri bencana paling ganas. Nahasnya, ada sosok gadis yang disalahkan atas tragedi ini.

Sentuhan tangan Ito Junji yang lihai berhasil menciptakan elemen horor yang memikat, tetapi mengusik kenyamanan psikologis. Kedua sisi yang kontras ini selalu ditampilkan dengan maksimal dalam setiap karyanya. Tak heran kalau Hellstar Remina menuai reaksi positif karena tampilan visual dan premisnya yang menakjubkan.

Secara garis besar, komik ini mengangkat konsep yang ekstrem seolah tak melepaskan diri dari ciri khas Ito Junji. Grameds, apakah kamu pernah membaca cerita atau menonton film tentang kehancuran bumi? Premis tentang bencana eksternal yang memicu kiamat itu disajikan dalam kondisi matang di komik Hellstar Remina ini.

Hellstar Remina

button cek gramedia com

Kamu tak perlu khawatir mendapatkan alur cerita yang klasik. Ito Junji terkenal karena piawai meramu ide-ide gilanya. Di tiap karyanya, Ito selalu menawarkan konsep dan tema yang nyentrik. Jika kamu belum pernah membaca komik karya Ito Junji, mungkin tema-tema creepy ini akan terasa asing.

Namun, Ito Junji yang dikenal sebagai mangaka jenius asal Jepang tak pernah meracik cerita yang mengecewakan. Karya-karya terbilang fenomenal, bahkan diadaptasi ke layar kaca menjadi anime, lho. Salah satu anime hasil adaptasi komiknya yang populer adalah Gyo: Tokyo Fish Attack yang tampak disturbing dari segi cerita dan visual.

Akan tetapi, tahukah kamu kalau sisi disturbing ini justru menjadi kekuatan utama dari komik karya Ito? Terdengar aneh, tetapi kamu baru akan merasakan sensasi yang berbeda saat sudah menuntaskan komik-komik Ito Junji.

Lantas, seperti apa komik Hellstar Remina ini? Komik ini menampilkan sisi lain dari kehidupan di masa mencekam yang kerap luput dari atensi. Namun, sisi liar ini tumbuh subur dalam pandangan masyarakat. Melalui latar yang penuh kekacauan dengan tampilan futuristik, Ito ingin merepresentasikan dua peran dalam masyarakat.

Hmm, peran apa yang dimaksud oleh Ito Junji? Apa kaitan premis horor tentang planet yang terancam musnah dengan pandangan masyarakat? Biar kamu tidak penasaran, temukan jawabannya pada ulasan di bawah ini.

Namun, kamu perlu mengenal Ito Junji dulu agar memahami ide-ide gila yang keluar dari kepalanya. Yuk, kita bedah profil Ito Junji!

Profil Ito Junji, Mangaka Jenius Pencipta Komik Horor

Sepanjang kariernya, Ito Junji sudah menghasilkan banyak karya fantastis. Sebut saja, Gyo: Invasi Monster Ikan, Tomie, Uzumaki, dan lain-lain. Sederet penghargaan bergengsi pun mendaratkan nama Ito Junji dalam daftar nominasi, seperti Kazuo Umezu Prize.

Karya debut Ito Junji, Tomie mendapatkan pujian dari para kritikus setelah dimuat di majalah Monthly Halloween. Di balik kisah kesuksesan ini, Ito Junji awalnya hanya menekuni dunia manga sebagai hobi. Berkat sering dipinjamkan komik oleh dua kakak perempuanya, Ito pun jatuh cinta pada manga. Bakat Ito pun mulai terlihat saat ia rajin membuat manga. Dari gambar-gambar yang ia buat dalam kesehariannya, Ito pun meroket menjadi mangaka terkenal seantero Jepang.

Namun, Ito Junji yang dunia kenal bukanlah seorang pria yang menekuni manga dalam studi formal. Ito menempuh pendidikan dokter selama masa-masa studinya. Akan tetapi, bakat sejati selalu menuntun manusia menuju tempat terbaik. Itulah yang dialami Ito sampai akhirnya ia mengirimkan salah satu komiknya ke majalah Monthly Halloween di tahun 1987.

Takdir membawa Ito pada jalan kesuksesan karena komiknya diterima dan ia memulai karier sebagai mangaka. Kini ada sederet komik karya Ito yang mendunia, salah satunya adalah Tomie yang merupakan karya debutnya. Pria kelahiran 31 Juli 1963 ini akhirnya memilih terjun ke industri manga sebagai jalan hidupnya.

Hingga hari ini, kita bisa menikmati karya-karya fenomena Ito Junji. Sebut saja Tomie, Gyo: Invasi Monster Ikan seri 01 dan 02, serta Hellstar Remina yang akan kita bahas.

Nah, sekarang mari kita bahas sejenius apa karya Ito yang satu ini. Apakah Hellstar Remina yang mengangkat premis tentang planet mampu memberikan kesan luar biasa bagi para pembaca? Sebelum kita mengupasnya secara mendalam, simak dulu sinopsis komik ini, Grameds.

Sinopsis Komik Hellstar Remina Karya Ito Junji

Hellstar Remina

button cek gramedia com

Komik Hellstar Remina mengikuti kisah peneliti jenius bernama Dr. Oguro. Suatu hari, Dr. Oguro menemukan planet yang mengundang kehebohan dari publik. Penemuan ini menjadi tanda kesuksesan Dr. Oguro sebagai peneliti. Kesuksesan luar biasa ini berubah menjadi topik fenomenal karena planet temuan itu disebut “Remina” yang merupakan nama putri Dr. Oguro.

Dr. Oguro pun meraih popularitas secepat kilat. Mendadak ia menjadi selebritas dalam industri hiburan dan dikenal seluruh masyarakat Jepang. Akan tetapi, kesuksesan yang instan ini seketika berubah menjadi petaka. Planet Remina dengan ukuran ekstra bergerak mengarah ke bumi. Tentu saja penduduk bumi ketakutan menerima fakta bahwa akan ada hantaman dari objek asing yang berasal dari luar angkasa.

Di tengah ketakutan dan kepanikan massal, muncul sekumpulan orang yang menuduh putri Dr. Oguro sebagai pembawa malapetaka ini. Orang-orang yang histeris pun menyalahkan dan menyudutkan Remina, seorang gadis biasa yang tidak terlibat dalam kekacauan ini.

Hmm, apa yang sebenarnya terjadi dan bagaimana cara Dr. Oguro mengatasi masalah ini untuk menyelamatkan putrinya? Temukan jawabannya dalam komik Hellstar Remina, ya, Grameds.

Komik ini sudah terbit pada 5 April 2023 di penerbit m&c! dengan 296 halaman. Tentu kamu akan puas sekali membaca kisah kehancuran planet bumi ini. Nah, sekarang kita masuk dalam pembahasan tentang kelebihan komik ini. Yuk, kita kupas satu per satu!

Kelebihan dan Kekurangan Komik Hellstar Remina Karya Ito Junji

Hellstar Remina

button cek gramedia com

Pros & Cons

Pros
  • Premis yang diangkat cukup ekstrem dan dramatis karena menyoroti histeria massal dari penduduk bumi yang ketakutan.
  • Memainkan sisi psikologis manusia dari tema dan premisnya yang cukup dramatis.
  • Tidak menonjolkan elemen horor dari tampilan yang seram, tetapi dari sumber ketakutan manusia.
  • Gaya visualnya tajam, detail, dan penuh emosi.
  • Banyak menekankan visual dalam ukuran besar untuk menonjolkan tema.
  • Alur ceritanya dibangun dengan sangat intens dari awal cerita.
  • Eksekusi plot yang bagus karena menampilkan beberapa hal yang cukup mengejutkan.
  • Mengangkat konsep thriller dengan cukup baik.
  • Terdapat visualisasi yang futuristik sehingga mendukung eksekusi tema.
  • Konflik utamanya cukup klasik, tetapi konflik turunan disusun dengan sangat apik.
  • Menyelipkan sedikit kritik sosial terhadap posisi perempuan dalam persepsi atau stigma masyarakat.
Cons
  • Tema yang ekstrem mungkin tidak cocok bagi sebagian pembaca.
  • Gaya visual yang cukup seram mungkin tidak cocok bagi sebagian pembaca.

Kelebihan Komik Hellstar Remina

Hellstar Remina

button cek gramedia com

Komik Hellstar Remina tidak seseram karya-karya horor Ito Junji lainnya. Ada konsep thriller yang dieksekusi dengan cukup baik dalam komik ini. Akan tetapi, Ito tampaknya tidak menonjolkan elemen horor dari segi visual.

Seperti yang kita tahu, Ito Junji terkenal karena memoles visual dalam karyanya dengan gaya yang disturbing. Gaya visual Ito dapat menimbulkan rasa tidak nyaman karena desainnya yang aneh menjurus seram. Namun, komik Hellstar Remina menampilkan visual yang lebih manusiawi.

Pemilihan gaya visual ini sesuai dengan temanya yang berangkat dari pertanyaan, “Apa yang terjadi jika sebuah planet ingin menabrak bumi?”. Tentu saja visualnya menampilkan sisi gelap dari manusia-manusia yang ketakutan. Gerombolan manusia yang ingin menyelamatkan diri akhirnya mencari kambing hitam atas tragedi ini.

Manusia-manusia yang berada di tepi jurang kematian ini akhirnya menyalahkan putri Dr. Oguro. Banyak dari mereka yang memanfaatkan celah ini untuk menghancurkan nama baik Remina dan ayahnya. Namun, ini hanyalah konflik turunan karena konflik utamanya berbicara tentang keganasan penduduk yang ingin membunuh Remina.

Remina mendapat perlakuan yang tidak manusiawi, mulai dari tuduhan tak berdasar hingga ancaman kematian. Posisi Remina sebagai perempuan pun membuat dirinya mendapat persepsi buruk dari masyarakat. Persepsi bahwa Remina adalah sumber petaka bukan hal yang sulit kita temukan dalam tatanan masyarakat.

Perempuan kerap menjadi objek yang rentan disalahkan atau sasaran empuk bagi pihak tak bertanggung jawab. Dalam komik ini, Remina bagaikan representasi dari kelicikan manusia yang tengah menghadapi bencana besar. Alih-alih bersatu, manusia yang termakan oleh egonya malah mencari orang tak berdaya untuk bertanggung jawab. Kelicikan dan keganasan inilah yang sengaja ditonjolkan oleh Ito.

Di sepanjang ceritanya, tidak ada hantu, tetapi Ito mengajak kita melihat “hantu” dalam diri manusia. Selain itu, Ito berhasil menciptakan ketakutan dari gambaran planet Remina yang bagaikan neraka. Ito menampilkan elemen visual yang cukup mengusik psikologis, seperti ada spiral di langit beracun hingga cacing-cacing.

Grameds, kalau kamu terbiasa membaca karya Ito, kamu pasti sudah tak asing dengan elemen spiral. Elemen ini melekat dalam ciri khas visual komik Ito Junji. Kali ini, Ito bermain dengan elemen tersebut untuk menggambarkan planet Remina yang dipenuhi hal-hal aneh dan cukup disturbing. Oleh karena itu, komik ini tetap memberikan pengalaman horor yang sesuai ciri khas Ito.

Di sisi lain, gaya visual komik Hellstar Remina terbilang tajam dan detail. Ito banyak menampilkan visual dalam ukuran besar untuk menyoroti kondisi di planet. Raut wajah dari tiap karakter pun tersorot dengan baik. Hal ini membantu kita memahami kekalutan mental dan emosi dari semua karakter yang dilibatkan.

Alurnya pun berhasil dibangun dengan intens sehingga tidak ada plot yang tiba-tiba membosankan. Selama membacanya, kita justru ditawarkan beberapa aspek menarik, seperti elemen futuristik yang mendukung eksekusi tema “kehancuran planet”.

Tentu saja, semua ini adalah kabar baik bagi para penggemar Ito Junji sebab mangaka yang satu ini konsisten mempertahankan kualitas ceritanya. Nah, lantas bagaimana dengan sisi yang masih kurang dalam komik ini? Mari kita bahas satu per satu.

Kekurangan Komik Hellstar Remina Karya Ito Junji

Hellstar Remina

button cek gramedia com

Hellstar Remina menyoroti persepsi masyarakat terhadap wanita yang menguras emosi dan pikiran. Mengikuti kisah Remina dan ayahnya yang dijadikan kambing hitam oleh seluruh warga Jepang akan memicu rasa sedih, bahkan perasaan tak berdaya.

Komik ini tidak hanya menyajikan adegan horor dari awal hingga akhir. Lagi dan lagi, sentuhan horor Ito Junji tidak sedangkal itu. Oleh karena itu, komik ini lebih cocok dibaca oleh pembaca yang sudah matang dari segi usia. Selain itu, komik ini memuat pesan-pesan moral yang lebih cocok untuk pembaca dewasa.

Di sisi lain, komik ini tetap layak dibaca oleh pembaca muda asalkan terbiasa dengan gaya visual Ito Junji. Jika kamu ingin merasakan sensasi horornya, temukan langsung dalam komik ini, Grameds!

Gramedia selalu setia menjadi #SahabatTanpaBatas untuk kamu dengan memberikan buku berkualitas dan asli dari para penulis terbaik supaya kamu dapat #LebihDenganMembaca.

Penulis: Gheani

 

Rekomendasi Komik Karya Ito Junji

Uzumaki

AKASHA : Uzumaki

button cek gramedia com

Seorang gadis SMA, Goshima Kirie dan pacarnya, Saito Shuichi tinggal di kota terkutuk Kurozu. Di kota ini, ada orang yang tubuhnya bisa terpuntir seperti spiral, ada yang berubah menjadi manusia siput, ada yang rambutnya bergera-gerak sendiri seperti “spiral hidup”. Kirie Goshima melihat ayahnya menatap cangkang siput di sebuah gang. Goshima merasa bahwa apa yang dilakukan ayahnya itu aneh. Tak lama setelah itu ia bertemu dengan sang kekasih, ia menceritakan kepada Shuuichi bahwa akhir-akhir ini ayahnya bertingkah aneh. Ranting, dedaunan pohon, dan tanaman meliuk-liuk dalam putaran angin puyuh. Keadaan Kota Kurozu semakin aneh dan tak masuk akal. Ketika Kirie memutuskan melarikan diri dari kota ini, semuanya sudah terlambat. Apa yang sebenarnya ada di tengah kutukan ini?

 The Liminal Zone

Akasha : The Liminal Zone - Season 1

button cek gramedia com

Setelah turun dari kereta api di sebuah kota kecil, Mako dan Yuzuru bertemu “wanita penangis”-seorang pelayat profesional-yang terisak-isak di sebuah pemakaman. Mako berubah setelah itu, dia tidak bisa berhenti menangis! Dalam kisah lain, setelah memutuskan untuk mati bersama, sepasang kekasih memasuki Aokigahara, hutan bunuh diri yang terkenal. Apa yang mengejutkan dari dunia lain yang mereka temukan di sana? Salah satu talenta terbesar dalam dunia horor, Junji Ito mengajak para pembaca untuk bergabung dengannya dalam pengalaman teror luar biasa dengan empat kisah yang sangat menakutkan.

Junji Ito’s Ct Diary Yon and Mu

Junji Ito`s Cat Diary Yon and Mu

button cek gramedia com

Cerita dalam komik ini mengandung materi yang diperuntukan untuk pembaca remaja. Tidak dianjurkan untuk dibaca anak-anak di bawah umur. Junji Ito’s Cat Diary Yon & Mu merupakan sebuah cerita one-shoot semi otobiografi yang menggambarkan pengalaman, keseharian, keanehan, dan anomali, seseorang yang tinggal bersama kucing. Cerita diilustrasikan dalam warna hitam dan putih dengan serial animasi yang mentransfer karya seni dari kertas ke layar. Buku ini menampilkan berbagai anekdot tentang hidup bersama kucing, yang berpusat pada J-kun, seorang seniman manga horor (pendiri Ito); tunangannya, A-ko; kucing keluarganya, Yon; dan kucing Hutan Norwegia, Mu. Cerita ini merupakan petualangan J-kun, seorang seniman manga horor saat ia menyesuaikan diri dengan kucing bernama Yon, yang dibawa oleh tunangannya ke rumah baru mereka. Dan Mu, kucing Hutan Norwegia yang diadopsi pasangan itu sebagai anak kucing.

Written by Adila V M

A half-time writer, a full-time dreamer.