Film Jepang yang dilarang tayang – Film merupakan rangkaian gambar diam yang pada akhirnya akan bisa menciptakan suatu ilusi gambar bergerak karena adanya efek phi ketika ditampilkan pada layer. Ilusi optic tersebut akan bisa menjadikan para penontonnya melihat gerakan secara berkelanjutan antar objek yang berbeda dengan begitu cepat dengan berurutan dan berlangsung terus.
Dalam proses pembuatan film akan ada gabungan dari seni dan industri, yang mana sebuah film bisa dibuat dengan menggunakan metode memotret adegan sesungguhnya dengan kamera film, memotret gambar atau model seperti miniature menggunakan teknik animasi tradisional atau dengan menggunakan teknologi seperti CGI maupun animasi computer. Film juga bisa dibuat dengan adanya kombinasi beberapa teknik yang ada serta memiliki efek visual lainnya.
Jepang menjadi salah satu negara yang memiliki film populer, ternama bahkan sudah ada yang bisa menyabet beberapa penghargaan bergengsi dalam dunia perfilman. Meski begitu ada beberapa film Jepang yang dilarang tayang di beberapa negara lho.
Ada beberapa alasan khusus yang menjadikan film Jepang yang dilarang tayang di beberapa negara, salah satunya adalah terdapat adegan yang tak lulus sensor di beberapa negara. Sejumlah adegan yang terdapat pada film tersebut secara umum melanggar beberapa norma.
Misalnya, adanya adegan panas di ranjang atau kekerasan yang dilakukan oleh pemeran dalam film tersebut. Nah, mungkin kalian penasaran apa saja sih film Jepang yang dilarang tayang di beberapa negara? Ini dia penjelasan selengkapnya.
Table of Contents
Daftar Film Jepang yang Dilarang Tayang
Jepang adalah salah satu negara yang memiliki industri perfilman dengan perkembangan begitu pesat. Banyak film Jepang yang sudah berhasil tayang hingga akhirnya menyabet berbagai macam penghargaan pada ajang perfilman bergengsi.
Namun, siapa sangka tak semua film Jepang berhasil tayang lho. Pasalnya, ada beberapa beberapa film Jepang yang dilarang tayang di beberapa negara. Namun, apakah kalian sudah tahu apa saja daftar film Jepang yang dilarang tayang?
Jika belum, maka penjelasan yang ada di bawah ini bisa membantu apa saja daftar film Jepang yang dilarang tayang.
1. Battle Royale
Battle Royale adalah film Jepang pertama yang dinyatakan dilarang tayang. Battle Royale juga memiliki nama lain yaitu Kinji Fukasaku. Awal rilis dari film Battle Royale sendiri adalah pada tahun 2000 lalu.
Pada saat perilisan tersebut ternyata Battle Royale sudah mendapatkan banyak komentar. Sesuai dengan judulnya, Battle Royale merupakan film Jepang kontemporer yang terinspirasi dari sebuah lagu angsa Kinji Fukasaku. Perlu diketahui, jika film Battle Royale diadaptasi dari novel homonim karya Takami Koushun.
Secara garis besar, film Battle Royale menceritakan tentang kekerasan yang terjadi di bangku sekolah. Diceritakan ada sekelompok siswa yang duduk di bangku kelas Sembilan dan berasal dari sekolah menengah di Jepang yang dipaksa oleh suatu undang-undang untuk bisa bersaing di dalam Battle Royale.
Belajar Sains Sulit dan Membosankan? Kamu Bisa Belajar Sains dengan Seru dan Menyenangkan Disini!
Seluruh siswa yang mengikuti acara tersebut akan dipaksa untuk melakukan pembunuhan pada setiap permainan yang disediakan. Permainan hanya akan selesai ketika semua orang yang ada di dalamnya sudah tumbang dan hanya menyisakan satu siswa yang selamat.
Dikarenakan tak ada pilihan, maka beberapa siswa memutuskan untuk mengikuti permainan Battle Royale. Misalnya seperti Kiriyama psikotik atau Mitsuko seksual. Meski ada yang mengikuti permainan tersebut, namun tetap ada yang memiliki untuk memikirkan jalan keluar dari pulau atau area bermain tanpa perlu melakukan sebuah tindak kekerasan maupun membunuh.
Selain itu. mereka juga tetap memikirkan cara agar bisa tetap bertahan hidup. Suasana dalam permainan Battle Royale begitu gelap dan panas akan menjadikan film tersebut terlihat begitu menakutkan hingga membuat para penonton memiliki rasa takut.
Namun, dibalik film Battle Royale terdapat komentar kasar terhadap kebenaran politik, reality show dan televisi secara tersembunyi dan ditutupi dengan banyaknya ironi maupun sarkasme.
2. Audition
Berikutnya, ada Audition yang juga termasuk ke dalam jajaran film Jepang yang dilarang tayang. Film Audition sendiri juga masuk ke dalam catatan sejarah pada industri perfilman Jepang.
Audition menceritakan tentang seorang pengusaha yang memiliki umur paruh baya bernama Shigeharu Aoyama. Dimana Shigeharu Aoyama merasakan duka yang amat dalam atas kepergian dari sang istri. Melihat sang ayah yang begitu bersedih menjadikan Shigehiko sebagai sang anak merasa khawatir.
Hingga pada akhirnya Shigehiko memaksa sang ayah untuk bertemu dengan wanita baru sekaligus memulai hubungan baru agar bisa sedikit mengobati rasa sedihnya. Untuk bisa memenuhi keinginan sang putra, Shigeharu akhirnya meminta bantuan dari temannya yang merupakan seorang produser film untuk menemukan wanita agar bisa diajak berkencan.
Keduanya memutuskan untuk membuat suatu audisi pencarian peran sebagai istri Shigeharu dalam sebuah film imajiner. Namun di balik audisi tersebut ada tujuan tersembunyi yaitu agar bisa menemukan wanita yang bisa diajak berkencan oleh Shigeharu.
Karena adanya audisi pencarian peran tersebut banyak wanita yang mengikutinya. Namun ada seorang wanita muda bernama Asami Yamazaki yang bisa menarik perhatian Shigeharu.
Sebelum kisah cinta dari Shigeharu berlanjut ke arah yang lebih serius, Yoshikawa seorang produser sekaligus teman dari Shigeharu memberikan peringatan kepadanya agar lebih berhati-hati. Hal ini tak lain karena Yoshikawa tak bisa menemukan latar belakang dari Asami Yamazaki.
3. Yuriko’s Aroma
Yuriko’s Aroma juga menjadi film Jepang yang dilarang rilis. Film Yuriko’s Aroma disutradarai oleh Kota Yoshida dan mengadopsi genre komedi erotis. Ada banyak pemain yang turut andil dalam film Yuriko’s Aroma.
Di antaranya adalah Noriko Eguchi, Shota Sometani, Saori Hara, Noriko Kijima dan Jun Miho sebagai pemeran utama. Film Yuriko’s Aroma menceritakan tentang seorang pemijat aromaterapi dengan usia 30 tahunan yang bernama Yoriko.
Sebagai seorang pemijat aromaterapi, Yoriko memiliki keahlian dalam menyembuhkan dan membuat diri pasiennya menjadi lebih rileks dengan keberadaan aroma dan sentuhan sensitif yang diberikan.
Akan tetapi, dibalik kemampuan Yoriko yang begitu bagus ternyata memiliki sisi gelap di dalamnya. Meskipun Yoriko sudah menemui banyak orang yang ia pijat, tetapi Yoriko justru jatuh cinta dengan seorang anak SMA yang saat itu sedang berusia 17 tahun bernama Tetsuya.
Berbeda dari orang lain yang jatuh cinta karena fisiknya, Yoriko jatuh cinta kepada Teksuya karena aroma spesial yang dimilikinya. Pada akhirnya, Yoriko dan Tetsuya memulai untuk menjalin hubungan namun tetap ada kesan canggung di dalamnya.
4. Imprint
Film Jepang yang dilarang tayang berikutnya berjudul Imprint. Film Imprint menceritakan tentang kehidupan pada abad 19 di negara Jepang. Seorang jurnalis Amerika bernama Christopher melakukan pencarian pada perempuan yang ia cintai dalam kurun waktu bertahun-tahun.
Wanita yang dicintai oleh Christopher bernama Komomo. Meskipun sudah mengikat janji agar bisa bertemu kembali dan menjalin hubungan, tetapi Christopher mendapatkan kendala untuk bertemu dengan Komomo.
Suatu hari Christopher tiba di sebuah pulau bayangan dan dirinya bertemu dengan seorang pelacur yang menjelaskan jika Komomo telah meninggal dunia. Seketika Christopher meminta agar pelacur tersebut menceritakan kisah hidup dari Komomo dan dirinya.
Kisah kelam dari Komomo dan pelacur tersebut menjadi inspirasi bagi Christopher untuk menuliskan sebuah kisah dan melupakan pencarian yang selama ini ia lakukan.
5. Fumiko’s Legs
Fumiko’s Legs adalah salah satu film Jepang yang dilarang tayang. Film Fumiko’s Legs tidak lulus sensor di lembaga film Indonesia karena memiliki adegan yang dianggap terlalu panas.
Film Fumiko’s Legs dibuat berdasarkan adaptasi novel dengan judul yang sama. Secara garis besar, film Fumiko’s Legs menceritakan tentang seorang lansia yang memiliki ketertarikan seksual namun dalam kondisi kurang wajar.
Berbeda dengan orang lain, kakek tersebut memiliki ketertarikan terhadap kaki seorang perempuan. Agar bisa memenuhi Hasrat seksual dalam dirinya, kakek tersebut meminta seorang pelukis yang dibayarkan untuk menggambar bentuk kaki geisha idolanya.
Nah, itulah film Jepang yang dilarang tayang di beberapa negara seperti Indonesia. Seperti yang dijelaskan sebelumnya jika beberapa film Jepang ini memiliki adegan yang dianggap terlalu panas, fulgar, sadis atau lainnya hingga menjadikannya tak lulus Lembaga Perfilman dan akhirnya tak tayang.
Film Jepang yang Tak Cocok Ditonton Anak Kecil
Sebelumnya telah dijelaskan beberapa daftar film Jepang yang dilarang tayang di beberapa negara. Nah, kali ini kita akan membahas bersama tentang beberapa film Jepang yang tak diperbolehkan untuk ditonton anak kecil.
Biasanya, beberapa film tersebut memiliki banyak adegan panas di dalamnya. Bahkan, beberapa film ini juga ada adegan ranjang paling vulgar dan tak senonoh yang membuatnya tak bisa ditonton secara bebas.
Selain tak bisa ditonton oleh semua usia, film tersebut juga menuai banyak kritikan serta dicekal. Bahkan, beberapa film ini juga hampir dilarang tayang di beberapa negara termasuk juga di Jepang. Keberadaan adegan dewasa yang ditampilkan dalam film tersebut dianggap memberikan pengaruh buruk terhadap penonton dan juga melanggar norma sosial yang ada.
Oleh karena itu, tak sedikit film tersebut harus berurusan dengan pemerintah, kh susunya dengan pihak Lembaga sensor. Dimana para sutradarai film Jepang tersebut harus memotong maupun menyensor film yang telah mereka buat.
Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk upaya agar para penonton bisa merasa nyaman ketika menyaksikannya. Beberapa film Jepang yang tak bisa ditonton oleh anak kecil adalah sebagai berikut ini.
1. Guinea Pig: Flower of Flesh and Blood
Guinea Pig: Flower of Flesh and Blood merupakan sebuah film yang menceritakan tentang seorang pembunuh berantai yang mengenakan pakaian samurai yang mengejar seorang perempuan dan dirinya akan melakukan penyiksaan kepada korban tersebut. Pembunuh berantai tersebut berusaha membuat sebuah flower of flesh and blood atau bunga dari daging dan darah manusia.
Film Guinea Pig: Flower of Flesh and Blood dibuat oleh Hideshi Hino dan sempat menuai perhatikan dari penegak hukum yang menjadikan sang sutradara harus membuat sebuah pernyataan jika film Guinea Pig: Flower of Flesh and Blood memiliki sifat fiktif dan tak ada aktor yang disakiti di dalamnya.
Film Guinea Pig: Flower of Flesh and Blood dicekal dan baru bisa beredar ketika gulungan film tersebut ditemukan oleh perusahaan Jerman. Film Guinea Pig: Flower of Flesh and Blood sendiri pertama kali dirilis pada tahun 1985 dan baru tayang secara legal di internasional pada tahun 2002.
2. In the Realm of the Senses
Berikutnya, ada film In the Realm of the Senses yang juga tak begitu cocok disaksikan oleh anak dibawah umur. In the Realm of the Senses adalah sebuah film yang menceritakan tentang Sada Abe seorang mantan PSK dan bekerja sebagai pembantu di sebuah hotel pada tahun 1936 di Tokyo.
Pemilik hotel bernama Kichizo Ishida melakukan penganiayaan terhadap Sada Abe hingga akhirnya keduanya melakukan perselingkuhan secara intens. Bahkan, keduanya melakukan eksperimen seksual dan berbagai pemanjaan diri.
Pada akhirnya, Kichizo Ishida meninggalkan istrinya demi bersama Sada Abe. Lambat laun, Sada Abe memiliki rasa cemburu dan semakin posesif terhadap Ishida. Ia juga memiliki keinginan untuk selalu bisa menyenangkan Ishida.
Hingga pada akhirnya obsesi mereka berdua semakin meningkat dan pada akhirnya Ishida menemukan jika dirinya semakin bersemangat ketika bercinta dengan melakukan tindakan pencekikan.
Dirinya akhirnya terbunuh dengan tercekik dan Sada Abe melakukan tindakan pemotongan alat kelamin milik Ishida dan menjadikannya sebagai jimat di dalam kimononya.
Dikarenakan ada adegan ranjang di dalam film In the Realm of the Senses menjadikan sang sutradara Nagisa Oshima harus menyelesaikan syuting film tersebut di Prancis. Salah satu alasannya adalah dalam proses pembuatan film In the Realm of the Senses dirinya dikejar oleh aparat di Negara Jepang.
3. Jun-On Origins
Jun-On Origins juga masuk ke dalam daftar film Jepang yang tak cocok ditonton oleh anak kecil. Jun-On Origins adalah sebuah serial dengan fikus terhadap pemburu hantu yang ingin mengungkap misteri rumah tua yang mana setiap pemiliknya akan terbunuh dari satu generasi ke generasi lainnya.
Adanya adegan kekerasan dan ketakutan menjadikan serial Ju-On Origins tak cocok ditonton oleh anak kecil. Serial Ju-On Origins juga mengeksplorasi asal-usul kisah Ju-On sebuah film horor jepanng yang begitu sukses di tahun 2000-an.
4. Scams
Scams juga termasuk ke dalam salah satu film Jepang yang tak cocok disaksikan oleh anak kecil. Serial Scams berfokus pada sekumpulan penipu atau scammer yang telah memeras harta dari para korbannya.
Korban scammer biasanya adalah kalangan lansia. Namun, salah satu dari penipu tersebut yang bernama Seiji memiliki hati yang baik hingga akhirnya memberanikan diri untuk melawan berbagai norma dan etika agar bisa bertahan hidup walaupun dirinya merasa selalu bersalah.
5. Raise de wa Chanto Shimasu
Berikutnya, ada film dengan judul Raise de wa Chanto Shimasu yang juga tak cocok ditonton oleh anak kecil. Film Raise de wa Chanto Shimasu menceritakan tentang Omori Momoe seorang perempuan dengan usia 27 tahun yang memilih dan memutuskan untuk hidup melajang.
Meskipun Omori Momose memutuskan untuk hidup sendirian, tetapi bukan berarti dirinya merasa kesepian. Dimana pada dasarnya Omori Momoe selalu dikelilingi oleh laki-laki yang ia anggap sebagai pemuas nafsu seksual.
Dalam film Raise de wa Chanto Shimasu juga terdapat adegan panas yang tak cocok disaksikan oleh anak kecil.
6. Kanokon
Anime dengan judul Kanokon juga tak cocok ditonton oleh anak kecil. Dimana film Kanokon menceritakan tentang kehidupan seorang remaja laki-laki bernama Kuota yang saat itu tinggal di desa bersama dengan kakeknya.
Suatu hari Kuota harus pindah dari desa ke kota untuk melanjutkan jenjang pendidikan SMA. Kuota harus bisa beradaptasi dengan lingkungan baru, baik di rumah maupun sekolah barunya.
Namun siapa sangka ada kondisi yang menjadikan Kuota begitu terkejut yaitu sosok roh rubah bernama Chizuru. Chizuru adalah cewek roh rubah dengan gender wanita yang begitu agresif dan selalu menggoda Kouta.
Penutup
Nah, itulah beberapa film Jepang yang dilarang juga tak cocok ditonton oleh anak kecil yang dikutip dari berbagai sumber. Jadi, bagi para orang tua sebaiknya selalu memberikan pengawasan terhadap anak-anaknya agar tidak salah menonton film.
Jika kamu ingin mencari buku tentang perfilman, maka bisa mendapatkannya di Gramedia.com. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.
Penulis: Hendrik Nuryanto
Sumber:
Baca juga:
- 9 Film Indonesia Terbaik Sepanjang Masa
- Berapa Lama Film Tayang di Bioskop
- Concrete Utopia
- Daftar Pemain Shooting Stars
- 5 Film Jepang Yang Dilarang Tayang
- Drakor Tentang Dokter
- Drama China tentang CEO
- Drama Korea Sekolah
- Drama Korea Polisi
- Drama Jepang Romantis Terbaik
- Film Barbie yang Cocok Ditonton Bersama Keluarga
- Fakta Menarik Film Squid Game
- Film Fantasi Terbaik
- Film Hantu Indonesia Terseram
- Film Disney
- Film Jackie Chan
- Film Reza Rahadian
- Film Romantis Korea
- Film Terbaru yang Dibintangi Jackie Chan
- Film Vampire China
- Film Seo Ye-Ji
- Pemeran Squid Game
- Pemeran Shang Chi
- Pemain Antares
- Pemain Little Mom
- Pemain Layangan Putus
- Profil Pemain Sinetron Dewi Rindu
- Profil Pemain Drama Korea Bad and Crazy
- Para Pemeran Wednesday
- Rekomendasi Anime Comedy
- Rekomendasi Film Adventure
- Rekomendasi Film yang Dibintangi Adipati Dolken
- Sinopsis The Medium
- Selebriti Korea Terkaya dan Tertampan
- Urutan Film Fantastic Beasts
- Urutan Film Pirates of the Caribbean
- Urutan Film Spiderman
- Web Drama Korea
ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."
- Custom log
- Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
- Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
- Tersedia dalam platform Android dan IOS
- Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
- Laporan statistik lengkap
- Aplikasi aman, praktis, dan efisien