in

Ketahui Cara Agar Bulu Kucing Tidak Rontok

Cara agar bulu kucing tidak rontok – Wajahnya yang lucu, imut, dan childish menjadikan kucing sebagai hewan yang memiliki banyak penggemar. Meskipun sebagian kucing bersikap agak malas-malasan, namun itu tidak mengurangi lucunya anabul satu ini. Meski demikian, beda ceritanya jika kucing tidak memiliki bulu atau mengalami kerontokan pada sebagian bulunya.

Agar tetap menggemaskan, maka perlu untuk tetap menjaga agar bulu kucing tidak rontok. Nah Grameds, pada kesempatan kali ini, kita akan mengulas cara agar buku kucing tidak mudah rontok. Jadi, tetap simak artikel ini sampai selesai, Grameds.

Tentang Kucing

TeamK/Pixabay.com

Penyebutan kucing pada umumnya mengacu pada kucing rumahan atau kucing domestik. Jenis kucing ini merupakan kucing yang telah dijinakkan sebagaimana kucing yang sering kita temui. Namun pada beberapa kondisi tertentu, penyebutan kucing dapat juga ditujukan untuk harimau, singa, dan macan sebagai bagian dari kucing besar.

Dalam sejarahnya, kucing  telah berbaur dengan kehidupan manusia sejak 5.000 SM. Hal ini didukung dengan adanya penemuan kerangka kucing di Kepulauan Siprus. Diketahui sejak 3500 SM, orang-orang yang hidup pada masa peradaban Mesir kuno, memanfaatkan kucing untuk menjauhkan hama berupa tikus dan hewan pengerat lainnya dari lumbung yang digunakan untuk menyimpan hasil panen.

Saat ini, sudah banyak orang yang memelihara kucing. Namun, apakah kamu sudah tahu hewan peliharaan yang cukup populer dan cara memeliharanya? Jika belum, maka kamu bisa mencari tahunya pada buku Tip Jitu Memelihara 9 Hewan Kesayangan Populer. Tip Jitu Memelihara 9 Hewan Kesayangan Populer

 

Hubungan Kucing dan Manusia

Sumber gambar: Pixabay.com/menita

Kucing merupakan hewan karnivora dan merupakan salah satu predator terhebat di dunia. Kucing peliharaan dapat memangsa beberapa ribu spesies. Tenang saja, kucing peliharaan tidak dapat membahayakan manusia karena ukurannya yang kecil.

Ancaman yang paling membahayakan dari kucing peliharaan adalah ancaman terjadinya infeksi rabies akibat gigitan dan cakaran kuku kucing. Baik gigi ataupun kukunya sangat tajam dan menyakitkan.

Jika dulu kucing dimanfaatkan untuk mengusir hama dari golongan hewan pengerat, maka sekarang banyak sekali kucing yang dipelihara untuk dijadikan hewan kesayangan. Bahkan, tidak sedikit orang yang memperlakukan kucing bak raja dengan menyediakan berbagai fasilitas  dan memberikan cinta yang tiada batas.

Mungkin, sebagian orang menilai bahwa perlakuan kepada kucing seperti itu cukup berlebihan. Namun kita dapat menyaksikan fenomena tersebut dengan jelas di jaman ini secara nyata. Bahkan sekarang kucing seringkali dipanggil dengan sebutan “majikan” oleh pemiliknya. Panggilan tersebut tentunya dalam konteks bercanda.

Di Balik Pena: dr. Andreas Kurniawan Berbagi Tutorial Melalui Duka dan Mencuci Piring

Kucing merupakan salah satu hewan peliharaan yang paling populer di dunia. Selain karena hewan ini mengasyikkan, kucing mudah akrab dengan manusia.Sifatnya yang lucu, terkadang malas, manja, cuek, dan anggun menjadi alasan mengapa banyak orang menyukai binatang ini.

Hubungan antara kucing dan manusia telah banyak terjalin. Ikatan mereka begitu kuat, sehingga tidak heran jika banyak orang yang rela merawat hewan ini, baik dengan alokasi dana sederhana maupun dengan alokasi dana yang besar. Alokasi dana besar biasanya digunakan untuk bahan makanan terbaik, pakaian, perawatan bulu, pengobatan, salon, sterilisasi, dan lainnya.

Cara Agar Bulu Kucing Tidak Rontok

Bulu kucing merupakan salah bagian tubuh kucing yang cukup krusial. Tanpa bulu, kucing akan kedinginan, tampak kurus, dan seperti tak terawat. Bulu pada kucing berfungsi untuk melindungi diri, pengatur suhu tubuh, memberikan warna khas, menumpahkan air jika terkena air, melindungi tubuh dari radiasi matahari dan air hujan, melindungi kulit, alat sensor, kehangatan tubuh, mencegah infeksi, serta sebagai tempat keratin dan protein.

Selain, bulu juga berfungsi untuk mempercantik penampilan kucing. Dengan bulu yang rontok, kucing akan tampak kurang menarik. Sementara kucing yang tanpa bulu, akan tampak seperti gambar di bawah ini.

Bagaimana, Grameds? Cukup krusial bukan peran bulu pada kucing? Oleh karena itu, rontoknya bulu pada kucing tidak bisa dianggap enteng.

Di bawah ini adalah cara-cara yang bisa kita lakukan untuk menghindari rontoknya bulu pada kucing. Yuk Grameds, langsung aja kita bahas. Nggak perlu lama-lama.

1. Memandikan Kucing Secara Rutin

Sumber gambar: Pixabay.com/Jade0626

Salah satu upaya untuk menjaga kebersihan kucing adalah dengan cara memandikan kucing secara rutin. Keterangan yang diunggah oleh National Cat Groomers of America, kucing perlu dimandikan setidaknya dalam kurun waktu 4-6 pekan sekali. Agar kucing tidak kedinginan, pastikan kucing dimandikan di saat lingkungan masih dalam keadaan hangat, yaitu sekitar jam 10.00-16.00.

Namun demikian, frekuensi memandikan kucing juga disesuaikan dengan kebiasannya. Jika kucing kalian merupakan kucing yang suka bermain di luar rumah, sebaiknya kalian bisa mencucinya dengan lebih sering. Tidak hanya itu, jika kucing kalian memiliki bulu yang relatif panjang atau memiliki masalah kulit, frekuensi memandikannya perlu ditingkatkan.

Sayang, memandikan kucing bukanlah perkara yang mudah untuk dipraktekkan. Pasalnya, kucing merupakan hewan yang tidak suka dengan air. Oleh karena itu, diperlukan kesabaran ketika hendak memandikannya. Salah langkah saja, hewan yang kalian anggap imut ini akan mencakar atau bahkan menggigit kalian.

Setidaknya ada beberapa langkah yang perlu kalian lakukan agar dapat memandikan kucing dengan aman. Namun, sekali lagi, mempraktekkannya secara langsung tidakah semudah dengan sekedar membacanya. Apalagi mempraktekannya tanpa membaca. Jadi, praktekan saja dengan perlahan dan penuh penjiwaan.

  1. Pertama, pilih waktu yang tepat untuk memandikannya. Selain memandikannya dalam kondisi lingkungan yang hangat, kita harus memastikan bahwa kucing sedang berada dalam keadaan sehat dan mood-nya baik. Jika tidak, kucing akan menyerang kita.
  2. Kedua, memotong kuku kucing sebelum mandi. Langkah ini perlu dilakukan sebagai antisipasi agar kita tidak dicakar saat memandikannya. Untuk memotong kuku kucing pun, kita sebaiknya melakukannya di saat kucing tenang. Dan lakukan potong kuku secukupnya, tidak terlalu pendek. Kuatirnya, kucing akan mengalami rasa sakit akibat pendarahan.
  3. Ketiga, siapkan semua peralatan mandi kucing. Agar selama proses memandikan kucing lebih mudah, sebaiknya Grameds menyiapkan semuanya lebih dulu.
  4. Keempat, basahi tubuh kucing dengan air hangat. Tubuh kucing akan lebih rileks ketika diguyur dengan air hangat.
  5. Kelima, gunakan sampo khusus kucing.
  6. Keenam, bilas tubuh kucing. Ketujuh, bersihkan wajah kucing. Kedelapan, keringkan tubuh kucing secara keseluruhan.

2. Rutin Menyisir Bulu Kucing

Selain mencegah kerontokan rambut, menyisir bulu kucing diketahui dapat membantu untuk menyingkirkan kotoran, bulu mati, serpihan kulit, kutu, dan minyak. Tidak hanya itu, menyisir bulu kucing juga dapat melancarkan sirkulasi darah serta memperbaiki kondisi kulit secara keseluruhan.

Aktivitas menyisir rambut ini dilakukan setidaknya satu atau dua kali dalam sepekan untuk menjaga kesehatan kucing, termasuk mencegah rontoknya rambut. Pada kucing yang sudah berumur, mereka pada umumnya tidak dapat merawat diri mereka sendiri dengan cermat. Oleh karena itu, mereka sangat terbantu apabila kita menyisirkan rambutnya.

Saat menyisir bulu kucing, kita perlu memastikan agar semua tubuh telah disisir secara merata. Hal ini sangat penting agar semua kotoran, bekas luka, luka, benjolan, dan kusut juga terjaga kebersihannya.

3. Memastikan Tidak Mengalami Dehidrasi

Sumber gambar: pexels.com

Air merupakan kebutuhan setiap makhluk hidup, termasuk kucing. Sama halnya dengan manusia, jika kucing kurang asupan air putih, kucing bisa saja mengalami dehidrasi. Sama halnya dengan manusia, jika kucing mengalami dehidrasi, maka sebagian fungsi tubuhnya akan terganggu.

Salah satu bagian tubuh yang terganggu adalah kulit kucing. Tidak hanya itu, bulu kucing bisa mengalami kekeringan dan rontok. Jadi, agar kucing kalian tidak mengalami kerontokan rambut, pastikan bahwa kucing kalian minum air yang cukup.

Dilansir dari Halodoc, kucing memerlukan air sekitar 50 ml air per berat tubuhnya. Jadi, misalkan kucing kalian memiliki berat badan sekitar 5-6 kg, maka kucing memerlukan air sekitar 250-300 ml air setiap harinya.

Bagaimana jika kucing tidak suka minum? Dr. Debora Lichtenberg, VMD, seorang dokter hewan, menyatakan bahwa wadah minum bisa menjadi salah satu alasan mengapa kucing kurang minum air. Hal ini dapat disiasati dengan cara membersihkan wadah minum secara rutin setiap hari, meletakkan wadah minum di dalam rumah, meletakkan pada posisi yang tepat, memberikan makanan basah, atau, menambahkan kaldu tuna atau ayam.

4. Menyesuaikan Pola Makan

sumber gambar: Pixabay.com/hansiline

Pola makan memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap kesehatan makhluk hidup, tidak terkecuali kesehatan kucing. Pasalnya melalui makananlah kucing mendapatkan asupan-asupan nutrisi untuk tubuhnya. Begitu pula kondisi bulu pada kucing juga dipengaruhi oleh makanan yang dikonsumsi oleh kucing.

Makanan yang kaya protein merupakan makanan yang sangat penting untuk dikonsumsi kucing. Perlu diketahui bahwa protein merupakan nutrisi utama dalam pembentukan rambut. Oleh karena itu, makanan yang kaya akan protein sangat penting bagi kucing karena dapat menjaga kesehatan bulu.

Protein dapat ditemukan secara hewani maupun nabati. Namun protein hewanilah yang mengandung semua asam amino esensial yang dapat menyokong kesehatan kucing, termasuk kesehatan bulunya.

Selain itu, makanan yang mengandung asam lemak omega 3 dan omega 3 dapat membantu kesehatan jantung kucing dan mengatasi mengatasi bulu kucing yang kering dan kusam. Tidak hanya itu, asam lemak omega 3 dan omega 3 juga dipercaya dapat mencegah kerontokan bulu, peradangan kulit, dan kulit berminyak. Tuna dan salmon merupakan makanan favorit kucing yang mengandung kedua nutrisi ini.

Agar kesehatan kucing semakin lengkap, jangan lupa tambahkan vitamin dan mineral. Keduanya diketahui dapat menjaga kesehatan kulit dan bulu.

Memberi makan kucing tidak cukup “yang penting kucing kenyang”. Hal tersebut akan berpengaruh pada kesehatannya, salah satunya kesehatan bulu kucing.

5. Mengajak Kucing Berjemur

Menjemur kucing memiliki beberapa manfaat, salah satunya adalah mencegah bulu rontok. Lebih lengkapnya, menjemur kucing dapat membunuh kuman dan bakteri pada tubuh kucing, mempertahankan kecantikan dan pertumbuhan bulu kucing, membasmi kutu, membantu penyembuhan akibat jamur, dan merefresh tubuh kucing.

Namun sebelum mengajak kucing berjemur di bawah sinar matahari, ada baiknya memperhatikan beberapa hal, seperti waktu yang tepat. Waktu yang tepat untuk mengajak kucing berjemur adalah saat matahari belum terlalu tinggi dan panas. Untuk Indonesia, momen yang tepat untuk menjemur kucing adalah pukul tujuh hingga sembilan pagi.

6. Tidak Membiarkan Kucing Stress

Ternyata, stres tidak hanya dialami oleh manusia. Hewan, termasuk kucing ternyata juga bisa saja mengalami stres. Masalahnya, membiarkan kucing mengalami stres dapat menyebabkan kerontokan pada bulu-bulunya. Kalau manusia mengalami stres karena memikirkan banyak hal, tertekan, dan terlalu lelah, kira-kira apa ya yang membuat kucing bisa jadi stres?

Untuk mengetahui penyebab kucing mengalami stres, kita memerlukan pemeriksaan yang cukup panjang. Namun gejala kucing stres dapat dikenali dengan ciri-cirinya. Berikut ini merupakan ciri-ciri kucing yang sedang mengalami stres.

Pertama, kucing seringkali melakukan pipis sembarangan. Jika kucing kalian kencing di sembarang tempat, sebaiknya kalian bersabar lebih dulu. Kesal wajar, namun jangan langsung marah. Bisa jadi kucing sedang mengalami stres atau mengalami gejala penyakit lainnya.

Kedua, menjilat tubuhnya secara berlebihan. Salah satu hobi kucing adalh menjilat bagian tubuhnya. Namun jika aktivitas tersebut dilakukan secara berlebihan, bisa jadi kucing sedang stres.

Ketiga, menggaruk tubuhnya secara berlebihan. Jika garukan yang dilakukan oleh kucing terhadap tubuhnya secara berlebihan, bisa jadi itu pertanda bahwa kucing kalian sedang mengalami stres. Mungkin stres tersebut diakibatkan adanya penyakit seperti dermatitis, jamur, atau kutu.

Keempat, nafsu makan turun. Bila secara mendadak kucing kalian tidak nafsu makan, padahal biasanya ia sangat lahap, kemungkinan kucing kalian sedang stres. Namun jika kucing kalian terlalu lama nafsu makannya turun, sebaiknya kalian periksakan segera ke dokter.

Selanjutnya, mengeong terus-menerus, suka bersembunyi atau menyendiri, tampak lebih agresif, pola tidur tidak teratur, dan tubuh tampak lemas, merupakan ciri-ciri kucing sedang mengalami stres. Apabila kucing kalian menunjukkan gejala-gejala seperti di atas, maka sebaiknya kalian segera selesaikan penyebab-penyebab kucing mengalami stres.

Aktivitas-aktivitas sederhana mungkin akan mengurangi kadar stes yang dialami oleh kucing. Sebut saja dengan memenuhi kebutuhan kasih sayangnya, memiliki wadah makanan yang baik, mendisiplinkan aktivitas rutin, membiarkan kucing tetap aktif, mengajak bermain, dan memberinya waktu untuk beradaptasi dengan lingkungan baru atau orang atau hewan baru.

7. Pastikan Kucing Tidak Kepanasan

Salah satu fungsi bulu pada kucing adalah untuk menjaga panas tubuh. Mekanisme ini merupakan keunikan dari kucing. Pada umumnya, suhu kucing normalnya berada pada rentang 37 hingga 38 derajat celcius. Jika suhu lingkungan atau tubuh kucing berada di atas itu, kucing akan cenderung merontokkan bulu-bulunya untuk menjaga panas tubuh mereka.

 

8. Periksa ke Dokter Hewan

Sebagaimana manusia yang sangat direkomendasikan untuk melakukan medical check up secara rutin, hewan peliharaan seperti kucing juga perlu untuk diperiksakan secara rutin ke dokter hewan. Kita tidak pernah tahu apakah kucing menderita penyakit tertentu atau tidak, meskipun secara kasat mata kucing tidak menunjukkan adanya gangguan kesehatan.

Terlebih jika kita menemukan beberapa gejala yang mengindikasikan adanya gangguan kesehatan yang dialami oleh kucing. Oleh karena itu, jika kerontokan bulu kucing masih terus berlanjut setelah kita memberikan perlakukan baik seperti pada poin-poin sebelumnya, maka memeriksakan kucing kepada dokter hewan merupakan langkah yang tepat.

Kesimpulan

Sebagai hewan peliharaan, kucing bisa saja mengalami gangguan kesehatan, salah satunya bulu rontok. Pada kebanyakan kasus, bulu kucing yang rontok merupakan hal yang wajar, selama jumlah bulu yang rontok tidak banyak. Namun jika bulu yang rontok dalam jumlah yang banyak dan dalam waktu yang lama, maka sebagai orang yang bertanggung jawab terhadap kucing, kita harus mengatasi ini segera.

Ada beberapa langkah yang perlu kita lakukan untuk mengatasi masalah ini. Mulai dari memandikan kucing secara rutin, menyisir bulu kucing secara rutin, memastikan kucing tidak dehidrasi, menyesuaikan pola makan, mengajak kucing berjemur, tidak membiarkan kucing stres, dan memastikan kucing tidak kepanasan. Jika semua langkah di atas masih belum mampu menghentikan kerontokan rambut, segera bawa kucing kita ke dokter hewan.

Grameds, ulasan kita mengenai cara agar bulu kucing tidak rontok telah usai. Semoga semua pembahasan di atas bermanfaat untuk kamu, Grames.

Jika ingin mencari buku tentang kucing, maka kamu bisa mendapatkannya di gramedia.com. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Mutiani Eka Astutik

Rujukan:

  • https://www.alodokter.com/bulu-kucing-rontok-ketahui-penyebab-dan-cara-mengatasinya
  • https://www.bola.com/ragam/read/4490940/9-tips-merawat-bulu-kucing-agar-sehat-dan-tidak-mudah-rontok
  • https://www.popmama.com/life/home-and-living/dwi-oktaviani/cara-mengatasi-kerontokan-pada-bulu-kucing
  • https://kucingpersia.co.id/penyebab-bulu-kucing-rontok/
  • https://kucingpersia.co.id/cara-mengatasi-bulu-kucing-rontok/


Live Apakah Anda berminat jika disediakan fasilitas baca buku sepuasnya di Gramedia ?
  • Ya, tentu saja!
    92% 92% 1.4k / 1.5k
  • Tidak
    7% 7% 116 / 1.5k


ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."

logo eperpus

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Written by Novi Veronika

Saya semakin mencintai dunia menulis ini karena membuat saya semakin bisa mengembangkan ide dan kreativitas, serta menyalurkan hobi saya ini. Selain hal umum, saya juga menyukai tulisan tentang pendidikan dan juga administrasi perkantoran.