Sastra

Daftar 10 Tokoh Puisi Indonesia yang Terkenal dengan Karyanya

Written by Rahma Fiska

Tokoh Puisi Indonesia – Puisi merupakan jenis seni sastra yang cukup terkenal di dunia. Dimana puisi ini juga dikenal sebagai salah satu bentuk karya sastra yang sangat populer dikalangan pecinta seni sastra. Berbagai jenis tema seringkali menjadi sebuah lirik ataupun kutipan menarik untuk dibagikan ke dalam sebuah caption di media sosial. Balutan kata-kata indah yang disusun dengan rapi dan terstruktur, tertulis dengan diksi dan pola tertentu serta mengungkapkan perasaan dari penyair tersebut. Seperti yang sudah kita pahami bahwa orang yang menulis dan mempublikasikan karya sastra puisi disebut dengan penyair.

Melalui karya sastra puisi, para penyair akan menyampaikan perasaan, ide, emosi, dan juga imajinasi yang tertulis dan disampaikan dengan tulisan. Melalui tulisan tersebut, mereka seringkali menciptakan kutipan kata yang menjadi inspirasi untuk beberapa orang. Kemampuan para penyair itu membuat banyak orang mengagumi para tokoh puisi hingga mereka menjadi seorang penyair yang legendaris dan juga sangat terkenal.

Di Indonesia sendiri, kita memiliki banyak sekali tokoh puisi sejak era penjajahan kolonial Belanda sampai pendirian negara sampai sekarang. Karya tulis mereka yang berupa puisi sangat dikenal luas di Indonesia.

Tokoh Puisi Indonesia

Berikut ini adalah daftar tokoh puisi yang cukup populer di Indonesia, antara lain:

1. Chairil Anwar

 

Chairil Anwar merupakan tokoh puisi yang sangat terkenal di Indonesia. Ia lahir di Medan pada tanggal 26 Juli 1922 dan setelah itu pindah ke Batavia atau Jakarta pada tahun 1940 bersama Ibunya. Chairil Anwar sempat mengenyam pendidikan sekolah dasar di Sekolah Kolonial Belanda Hollandsch-Inlandsche School atau HIS sampai akhirnya Ia tidak melanjutkan pendidikannya dan bertekad menjadi seorang seniman. Tokoh puisi yang satu ini sangat dikenal pada saat itu dan mendapatkan julukan sebagai “Si Binatang Jalang” melalui karya puisinya yang berjudul “Aku”. Chairil Anwar meninggal di RS Dr. Cipto Mangunkusumo di Jakarta pada tanggal 28 April 1949, diduga karena penyakit TBC yang diderita sejak Ia masih berumur 26 tahun.

Chairil Anwar mempunyai banyak sekali karya tulis puisi yang diperkirakan berjumlah lebih dari 70 puisi. Karya puisi yang ditulis oleh Chairil Anwar mengambil tema antara lain kematian, pemberontakan, individualisme, interpretasi, hingga eksistensialisme. Beberapa judul puisi yang terkenal antara lain: Nisan (1942), Aku (1943), Diponegoro (1943), Karawang Bekasi, Senja di Pelabuhan Kecil, Cemara Menderai sampai Jauh, Persetujuan dengan Bung Karno, dan lain-lain.

2. W.S Rendra

 

W.S Rendra adalah kependekan dari nama Willibrordus Surendra Broto Rendra yang mana merupakan salah satu tokoh puisi yang cukup terkenal di Indonesia. Ia lahir di Solo pada tanggal 7 November 1935. W.S Rendra pernah mengenyam pendidikan di Universitas Gajah Mada dan memperoleh gelar Doctor Honoris Causa. Ia adalah tokoh puisi Indonesia yang terkenal dan mendapatkan julukan sebagai “Burung Merak” sejak mempublikasikan karya puisi pertamanya di Majalah Siasat di tahun 1952. Kemudian, W.S. Rendra meninggal di Depok, Jawa Barat pada tanggal 6 Agustus 2009 ketika berusia 73 tahun.

Tokoh puisi yang satu ini dikenal sebagai penyair puisi yang melahirkan puluhan karya puisi. Puisi yang Ia tulis banyak mengambil tema tentang kehidupan. Beberapa puisi karyanya yang sangat terkenal antara lain: Sajak-sajak Cinta, Sajak orang Lapar, Doa seorang Serdadu sebelum Perang, Mazmur Mawar, Gugur, Hai Ma!, dan lain-lain.

3. Sapardi Djoko Damono

Sapardi Djoko Damono merupakan seorang tokoh puisi dan juga seorang pujangga yang sangat terkenal di Indonesia. Ia lahir di Surakarta pada tanggal 20 Maret 1940 dan dikenal dengan inisial SDD. Sejak masih muda, Sapardi Djoko Damono banyak menulis karya puisi dan juga karya sastra lain yang kemudian dikirim ke berbagai majalah. Ia sempat mengambil pendidikan di Fakultas Sastra di Universitas Gadjah Mada sampai akhirnya mendapatkan gelar Doktor di Fakultas Sastra Universitas Indonesia. Sapardi Djoko Damono meninggal dunia di Tangerang pada tanggal 19 Juli 2020 akibat disfungsi organ paru.

Ia dikenal sebagai penyair sederhana tapi bersahaja di Indonesia. Sapardi mempunyai banyak sekali karya puisi yang sangat bagus, terkenal, dan legendaris untuk berbagai dekade. Beberapa judul puisinya yang cukup terkenal antara lain: Hujan Bulan Juni (1994), Aku Ingin (1989), Yang Fana adalah Waktu (1978), Pada Suatu Hari Nanti, Sajak-sajak Kecil tentang Cinta, Hatiku selembar Daun, dan lain-lain.

4. Taufiq Ismail

Taufiq Ismail adalah seorang tokoh puisi dan seorang pujangga terkenal di Indonesia yang mempunyai gelar Datuk Panji Alam Khalifatullah. Ia lahir di Bukittinggi, Sumatera Barat pada tanggal 25 Juni 1935. Taufiq Ismail besar dan tumbuh dari keluarga yang berlatar belakang Ulama, Guru, dan juga Sastrawan. Akan tetapi, Ia justru mengambil pendidikan dokter hewan di FKH-IPB atau Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor dan berkeinginan menjadi ahli peternakan. Hal itu digelutinya sembari melakukan dan menghidupi cita-cita kesusastraannya.

Taufiq Ismail banyak mengangkat tema religius, kehidupan, dan juga kenegaraan di dalam karya puisinya. Ia juga pernah membantu penulisan lirik lagi dari berbagai musisi yang ada di Indonesia. Beberapa judul puisi karya Taufiq Ismail yang cukup terkenal antara lain: Kembalikan Indonesia Padaku (1971), Sajadah Panjang (1984), Malu (aku) jadi orang Indonesia (1998), Mencari sebuah Masjid (1988), Benteng (1966), dan lain-lain.

5. Mustofa Bisri

Kiai Haji Mustofa Bisri atau yang dikenal dengan nama akrab Gus Mus merupakan salah satu tokoh puisi dan juga budayawan terkenal di Indonesia. Ia lahir di Rembang pada tanggal 10 Agustus 1944. Gus Mus juga merupakan seorang ulama yang menjadi pembina serta pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin. Ia juga mendapatkan penghargaan Bintang Budaya Parama Dharma dari Pemerintah Indonesia karena dedikasinya di bidang seni budaya.

Gus Mus sendiri mempunyai gaya puisi yang menampilkan kesederhanaan dan juga kearifan kata-kata. Melalui tulisan puisinya, kita bisa membaca sebuah sajak tanpa kata-kata yang dilebih-lebihkan dengan ungkapan emosi atau majas dengan keindahan yang dibuat-buat. Beberapa judul puisi karya Gus Mus yang cukup terkenal antara lain: Kalau Kau Sibuk kapan Kau Sempat (1987), Guruku (1987), Sajak Cinta (1995), Pilihan (1989), Maju Tak Gentar (1993), Andaikata (1994), dan lain-lain.

6. Sutardji Calzoum Bachri

Sutardji Calzoum Bachri adalah salah seorang tokoh puisi yang cukup dikenal luas di Indonesia. Ia lahir di Indragiri, Riau pada tanggal 24 Juni 1941. Sutardji Calzoum Bachri sempat mengenyam pendidikan di Fakultas Sosial Politik Universitas Padjadjaran, tapi tidak Ia selesaikan. Kemudian Ia belajar menulis sajak-sajak puisi di beberapa majalah yang terbit di Bandung, seperti misalnya Horison, Budaya Jaya, Sinar Harapan, dan juga Barita Buana. Setelah itu, Sutardji semakin berkembang menjadi tokoh puisi sampai menjadi Redaktur di Surat Kabar Horison dan juga Kompas.

Sutardji Calzoum Bachri mengungkapkan bahwa penciptaan puisi pada dasarnya adalah pembebasan kata-kata dari penjajahan, beban ide, gramatika, dan tabu bahasa. Menurutnya, menulis puisi dapat mengembalikan kata seperti pada awalnya, yakni mantra. Beberapa judul puisi karya Sutardji yang cukup terkenal antara lain: Kucing (1995), Amuk (1979), Bayangkan (1977), Gajah dan Semut (1976), Sepisaupi (1973), dan lain-lain.

7. Goenawan Mohamad

Goenawan Mohamad merupakan salah satu tokoh puisi yang cukup terkenal di Indonesia. Ia lahir di Kabupaten Batang, Jawa Tengah pada tanggal 29 Juli 1941. Sejak masih kecil, Ia sudah menyukai acara pembacaan puisi di RRI dan sejak umur 17 tahun, Ia sudah mempelajari penulisan puisi. Karir Goenawan Mohamad beranjak menjadi Redaktur di beberapa majalah seperti Horison, Ekspress, dan juga Majalah Swasembada. Goenawan Mohamad juga merupakan salah satu pendiri Majalah Tempo.

Selama puluhan tahun telah terlibat di dunia pers, Ia juga menghasilkan beberapa karya puisi. Goenawan Mohamad merupakan seorang pemikir monodimensional yang mempunyai pandangan liberal dan juga terbuka yang tercantum di dalam karya puisinya. Beberapa karya puisinya yang cukup terkenal di Indonesia antara lain: Perjalanan Malam (1976), Asmaradana (1971), Barangkali telah ku Seka Namaku (1973), Tentang Usinara (2012), dan lain-lain.

8. Joko Pinurbo

Joko Pinurbo atau yang lebih dikenal dengan nama Pena Jokpin adalah salah satu tokoh puisi terkemuka di Indonesia. Ia lahir di Sukabumi, Jawa Barat pada tanggal 1 Mei 1962. Joko Pinurbo mempunyai kegemaran mempelajari puisi sejak masih duduk dibangku SMA sampai akhirnya Ia menempuh Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di IKIP Yogyakarta pada tahun 1987. Pada akhirnya, Joko Pinurbo menjadi Staf Pengajar di kampus tersebut dan belajar menulis puisinya sendiri.

Joko Pinurbo mempunyai berbagai karya puisi yang mempunyai gaya serta warna tersendiri yang dikenal oleh orang-orang. Gaya tulisannya mengandung refleksi dan kontemplasi yang menyentuh absurditas kehidupan sehari-hari. Beberapa judul puisi yang sudah Ia buat banyak mengandung narasi humor dan juga ironi, seperti misalnya Dibawah Kibaran Sarung (1999), Doa Seorang Pesolek, Bertelur (2001), Pacar Kecilku (2001), Salam, Pacar Senja (2003), dan lain-lain.

9. Wiji Thukul

Wiji Widodo atau yang lebih dikenal dengan nama Wiji Thukul merupakan seorang penyair dan juga aktivis HAM yang terkenal di Indonesia. Ia lahir di Solo, Jawa Tengah pada tanggal 23 Agustus 1963. Wiji Thukul belajar menulis puisi sejak masih SD dan Ia juga tertarik pada seni teater. Ia pernah menempuh pendidikan di Sekolah Menengah Karawitan Indonesia, Jurusan Seni Tari. Akan tetapi tidak bisa menyelesaikannya karena keterbatasan dari keluarganya. Wiji Thukul yang sangat aktif berorasi mengenai kemanusiaan di era orde baru dinyatakan hilang dan tidak diketahui keberadaannya sejak tahun 1998.

Wiji Thukul menciptakan banyak sekali karya puisi bertemakan kehidupan dan kerakyatan. Di dalam puisinya, Ia mengulas mengenai rakyat kecil yang hidup dibawah kepemimpinan otoriter pada masa order baru. Beberapa judul puisi karyanya yang cukup terkenal antara lain: Puisi untuk Adik, Monumen Bambu Runcing (1986), Di Bawah Selimut Kedamaian Palsu, Suara dari Rumah-rumah Miring, Catatan Suram (1987), Tanah (1989), Jalan (1990), Nyanyian Akar Rumput (1988), dan lain-lain.

10. Sitor Situmorang

Sitor Situmorang adalah salah satu sastrawan dan juga wartawan yang terkenal di Indonesia. Ia lahir di Tapanuli Utara, Sumatera Utara, pada tanggal 2 Oktober 1923. Sitor Situmorang dianggap sebagai seorang penyair terkemuka setelah meninggalnya Chairil Anwar. Karya puisi pertamanya tercatat ketika dimuat di Majalah Siasat pada tahun 1948. Ia bahkan pernah mengisi posisi sebagai anggota MPRS dari kalangan seniman di tahun 1961 hingga 1961. Akan tetapi, Ia dipenjarakan sebagai Tahanan Politik di Jakarta pada masa Pemerintahan Order Baru pada tahun 1967 hingga 1974. Sitor Situmorang meninggal dunia di Belanda pada tanggal 21 Desember 2014 ketika berusia 91 tahun.

Ia telah menulis puluhan karya puisi di berbagai era. Sajak puisi yang Ia tulis kebanyakan berlatar belakang Kebudayaan Batak sampai Kebudayaan Bali. Perjalanan kehidupannya yang dilalui menjadi sebuah inspirasi untuk menulis karya-karya puisinya. Beberapa judul puisinya yang cukup terkenal antara lain: Surat Kertas Hijau (1954), Dalam Sajak (1955), Wajah Tak Bernama (1956), Zaman Baru (1962), Bunga di Atas Batu (1989), Rindu Kelana (1994), dan lain-lain.

Daftar Tokoh Puisi Dunia

Setelah mengetahui beberapa tokoh puisi Indonesia, kini kita beralih untuk membahas beberapa daftar tokoh puisi dunia dengan karyanya yang melegenda.

1. Kahlil Gibran

Kahlil Gibran merupakan salah satu tokoh puisi yang cukup terkenal di dunia. Ia lahir di Basyari, Lebanon yang pada waktu itu merupakan wilayah Kesultanan Utsmaniyah, pada tanggal 6 Januari 1883. Ketiak menginjak usia 10 tahun Kahlil Gibran pindah ke kota Boston, Amerika Serikat. Akan tetapi, Ia hanya menetap selama tiga tahun di Amerika Serikat dan pergi kembali menuju Beirut dan menempuh pendidikan di College de La Sagesse pada tahun 1899. Setelah masa pendidikannya, Kahlil Gibran kembali lagi ke Amerika Serikat ketika berusia 19 tahun dan kemudian belajar untuk menghasilkan banyak karya puisi. Sesekali, Kahlil Gibran berkunjung ke Kota Paris di Perancis untuk mempelajari Seni Sastra. Sejak saat itu, Kahlil Gibran menghabiskan sebagian besar waktunya dengan menetap di Amerika Serikat. Kahlil Gibran meninggal dunia di Kota New York pada tanggal 10 April 1931 ketika berusia 48 akibat penyakit TBC dan juga Sirosis Hati. Beberapa Judul Puisi yang paling terkenal di Dunia karya Kahlil Gibran antara lain; Cinta, Pandangan Pertama, The Propet, Dari The Forerunner, Nyanyian Sukma, Aku Bicara Perihal Cinta, dan lain-lain.

2. William Shakespeare

William Shakespeare merupakan tokoh puisi dan seorang pujangga klasik paling legendaris dari Inggris dan sudah dikenal oleh dunia. Ia lahir di Warwickshire, Inggris pada tahun 1564. William Shakespeare seringkali disebut sebagai penyair nasional Inggris oleh masyarakat Inggris sampai mendapatkan julukan sebagai “Pujangga dari Avon”. Ia merupakan seorang yang sangat berbakat di bidang kesastraan pada saat itu dan mempunyai banyak karya sastra dalam bentuk naskah drama, syair, dan puisi. WilliaM Shakespeare meninggal dunia di Warwickshire, Inggris pada tanggal 23 April 1616 ketika berusia 52 tahun. Dimana Ia diduga wafat karena serangan demam pasca acara perjamuan minuman di sebuah acara. Beberapa karya Sastra Puisinya yang sangat terkenal dari William Shakespeare antara lain; My Mistress Eys are Nothing Like The Sun, A Lover’s Complaint, Fear No More, A Fairy Song, All The World’s Stage, dan karya-karya lainnya.

3. E.E Cummings

Edward Estlin Cummings merupakan seorang penyair puisi terkenal yang berasal dari Amerika Serikat. Ia lahir di Cambridge, Massachusetts, Amerika Serikat pada tanggal 14 Oktober 1894. E.E Cummings ini pernah mengenyam pendidikan di Universitas Harvard dan kemudian dikenal luas sebagai seorang penyair populer. Selain dikenal sebagai tokoh puisi dan penyair, Ia juga dikenal sebagai pelukis dan juga penulis essay. Beberapa karya Buku Puisi dan judul Puisi yang telah dibuat oleh E. E. Cummings antara lain; Tulips and Chimneys (1923), is 5 (1926), ViVa (1931), No Thanks (1935), I Carry it in My Heart (1952), dan lain-lain.

Demikian penjelasan mengenai tokoh puisi yang ada di Indonesia dan dunia. Bagi Grameds yang ingin mengetahui secara lebih mendalam tentang tokoh puisi lainnya dapat membaca buku-buku terkait dengan mengunjungi Gramedia.com. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

About the author

Rahma Fiska

Saya fiska sangat senang dengan dunia menulis. Saya juga sudah menghasilkan beberapa tulisan, salah satunya pada website gramedia.com. Saya senang menulis tentang sastra