Kesenian

Macam-macam Teknik Menggambar untuk Para Pemula

Teknik Menggambar
Written by Gaby

Teknik Menggambar – Menggambar merupakan aktivitas yang selalu diminati banyak orang. Buktinya, jumlah komunitas hobi ini makin bertambah di Indonesia. Buat Grameds yang pengin jago corat-coret, ada satu hal yang harus kamu pelajari sebagai dasarnya, yaitu teknik menggambar.

Mengapa teknik menggambar? Karena gambar atau karya seni yang dikerjakan dengan teknik yang tepat dan sungguh-sungguh, akan memiliki nilai lebih. Kamu boleh menggambar untuk alasan apapun, misalnya sebagai hiburan, pekerjaan, atau ajang pamer. Namun tidak ada salahnya juga dong kalau gambar yang kamu buat punya nilai jual?

Memang tidak mudah untuk sampai di tahap gambarmu dilihat banyak orang dan dihargai–baik dengan materi maupun non-materi. Yang jelas, setiap usaha yang kamu lakukan pasti membuahkan hasil, hanya waktunya saja yang berbeda-beda.

Jadi jika saat ini karyamu belum laku atau belum disukai banyak orang, jangan berputus asa dulu. Coba pelajari lagi dari awal, siapa tahu teknik menggambarmu mungkin belum matang sepenuhnya.

Lagipula, tidak ada ruginya juga jika Grameds terus mengasah kemampuan menggambar. Sekecil apapun manfaat yang kamu dapatkan, pasti akan berguna suatu saat nanti. Itulah sebabnya, kali ini Gramedia akan membahas tentang beberapa teknik menggambar dan media-media yang mungkin belum kamu tahu.

Teknik Menggambar Dasar

1. Teknik Menggambar Back and Forth (Bolak-Balik)

Banyak seniman bilang back and forth merupakan teknik menggambar yang paling dasar dan wajib dikuasai oleh para pemula. Dalam teknik ini, kamu harus mengisi bidang gambar dengan cara mencoret secara bolak-balik. Bidang gambarnya bisa apa saja, mulai dari bayangan, blog gambar, siluet, atau yang lainnya.

Teknik mencoret bolak-balik juga sebenarnya ada di dalam setiap manusia dan menjadi insting pertama yang muncul ketika menggambar. Jika diperhatikan lebih jauh lagi, teknik ini bisa memberikan dampak khusus sesuai dengan tekanan pensil saat menggambar.

Misalnya kamu ingin menggambar goresan halus dan tipis, maka tekanan pada pensil tidak usah terlalu kuat, begitupun sebaliknya.

Ada satu hal penting yang mesti kamu ingat saat membuat coretan di atas media gambar–khususnya jika kamu menggunakan pensil–yaitu bekas coretan. Setiap kamu membuat sebuah coretan, pensil akan meninggalkan marka, dan ini merupakan hal yang wajar.

Jangan paksakan dirimu untuk menutupi atau menghapus marka ini, sebab fungsi pensil memang untuk menghasilkan marka atau bekas coretan. Kamu bisa mendapatkan tekstur yang lebih halus dengan menggunakan cat.

Seperti yang tertulis dalam buku Teknik Dasar Menggambar Bentuk yang disusun oleh Miky Endro Santoso, S. SN., M.T. Buku ini dapat menjabarkan cara menggambar secara runut, mudah dipahami, dan dapat diikuti oleh siapa saja.

Teknik Menggambar

2. Teknik Arsir

Teknik arsir merupakan sebuah teknik menarik garis-garis kecil secara sejajar dan dilakukan berulang-ulang sampai gambar bidang yang kosong terisi sepenuhnya. Selain itu, teknik ini juga bisa digunakan untuk menciptakan efek bayangan pada benda yang kamu gambar.

Seorang seniman andal biasanya menggunakan teknik arsir untuk membuat gambar mirip dengan aslinya. Karena itu, teknik ini tidak bisa dipelajari setengah-setengah, dan butuh kecerdasan dalam pemilihan jenis arsiran yang digunakan. Kalau Grameds ingin menggambar objek secara detail, latihlah terus teknik ini.

Veri Apriyatno dalam buku “Cara Mudah Menggambar Dengan Pensil” menerangkan bahwa arsir adalah suatu pengulangan garis dengan acak dan saling menyilang untuk mengisi gambar yang kosong.

Ya, arsir memang bisa diaplikasikan dengan acak atau menyilang, tapi inti utamanya tetap menggambar dengan garis kecil sejajar yang diulang-ulang. Nah, berikut ini adalah macam-macam variasi arsir yang bisa kamu gunakan:

a. Arsir tunggal (searah).

Arsir tunggal atau searah merupakan teknik menarik garis-garis kecil sejajar yang berulang guna mengisi suatu bidang.

b. Arsir silang (dua arah).

Arsir silang atau cross hatch merupakan teknik menarik garis dari dua arah berbeda yang menyilang.

c. Arsir bebas (scribbling).

Sama seperti sebelumnya, dalam teknik ini kamu masih harus menarik garis untuk menutupi bidang, namun arahnya lebih bebas dan acak.

d. Arsir gradatif.

Ini adalah arsir yang digunakan untuk menciptakan bayangan. Prinsipnya, semakin gelap objek yang kamu gambar, jarak antara tarikan garis juga semakin rapat. Dan semakin terang objeknya, jarak antar garis juga jadi makin renggang.

3. Teknik Stippling (Pointilis)

Teknik Stippling atau pointilis adalah teknik menggambar yang mengandalkan titik. Biasanya teknik ini banyak digunakan oleh seniman untuk menggambar bebatuan, tanah, atau tekstur alam lainnya.

Dalam teknik ini, kamu bisa menghasilkan gambar yang gelap dengan membuat titik-titik yang padat di atas media gambar. Dan jika ingin menggambar objek yang terang, buatlah titik-titik yang lebih renggang.

4. Blending (dussel)

Teknik blending merupakan teknik menggosok pensil untuk membuat gradasi halus. Tahap awal dari teknik ini adalah dengan membuat garis bolak-balik yang lembut tanpa meninggalkan marka pensil yang terlalu kasar.

Kalau Grameds ingin menggunakan teknik ini, sebaiknya pilih pensil arang atau pensil charcoal agar mudah dimanipulasi dengan gosokan.

5. Teknik Menggambar Khas/Alternatif

Di samping keempat teknik menggambar dasar di atas, Grameds juga bisa mengembangkan teknik lain yang sesuai dengan karakter kamu. Tapi ingat ya, sebaiknya buat atau kembangkan teknik yang berdasar pada teknik-teknik dasar di atas.

Kemampuan Persepsi Teknik Menggambar

Teknik Menggambar

unsplash.com

Dalam menggambar, teknik yang berhubungan dengan kemampuan tangan memang penting, namun kamu juga harus menguasai kemampuan intelegen yang dapat meningkatkan dan memaksimalkan kemampuan menggambarmu.

Kemampuan intelegen itu adalah pengetahuan tentang gambar yang sedang kamu buat, bagaimana caramu melihat objeknya, bagaimana cara matamu menerima input dari alam dan mengubahnya menjadi karya, dan juga sensitivitas terhadap unsur gelap-terang, tepian objek, dan lain sebagainya.

Nah, di bawah ini ada beberapa persepsi yang bisa kamu gunakan untuk meningkatkan kemampuan menggambar:

1. Persepsi Tepian

Apa yang dimaksud dengan tepian? Ya, ini adalah batas dari gambar yang kamu buat. Lalu mengapa tepian ini harus kamu perhatikan? Jawabannya karena ada kriteria tepian tertentu pada saat menggambar.

Ada beberapa gambar yang harus mempunyai tepian yang lembut, namun ada juga yang tepiannya harus tajam atau tegas. Contohnya, tepian pipi seseorang yang memiliki bayangan harus digambar dengan lembut. Sedangkan tepian yang terang harus digambar dengan tajam agar hasilnya terlihat lebih nyata.

Banyak sekali seniman atau penggambar pemula yang membuat semua tepian dengan tegas dan menghasilkan gambar yang terlalu kartun atau tampak tidak nyata saat menggambar secara manual.

Sementara pada saat menggambar dalam media digital, justru membuat semua tepiannya menjadi halus karena terbiasa menggunakan air bursh tools untuk membuat coretannya.

2. Persepsi Gelap-Terang (Value)

Sebenarnya menggambar bisa juga dibilang sebagai aktivitas atau kegiatan mengisi bidang gambar yang terang dengan kegelapan sehingga muncul bayangan, dan sebaliknya. Nah, keseimbangan antara warna gelap-terang inilah yang akan membuat gambarmu menjadi semakin indah dan sesuai dengan prinsip-prinsip seni.

3. Persepsi Ruang

Ruang disebut juga sebagai mass atau sesuatu yang menyelimuti objek yang sedang digambar. Mudahnya, tanpa ruang yang kosong, kamu tidak akan bisa menghasilkan sebuah gambar.

Lantas mengapa kamu harus memperhatikannya? Ya karena bentuk ruang itu pada dasarnya adalah abstrak atau sederhana. Dengan mengetahui hal ini, Grameds bisa membuat gambaran dari objek atau model yang akan kamu gambar.

4. Persepsi Keterhubungan

Sebuah gambar akan selalu mempunyai keterhubungan antara satu komposisi dengan yang lainnya. Misalnya, jika objek berwarna abu diletakkan di atas background yang putih maka akan terlihat lebih gelap. Sedangkan jika warna background-nya hitam, objek abu-abu tersebut justru akan terlihat lebih terang.

Sekarang, bayangkan kamu sedang menggambar kulit manusia yang sangat dipengaruhi oleh benda-benda di sekitarnya. Otomatis kamu harus menghubungkan warna kulit dengan semua benda tersebut.

Misalnya, seseorang yang memiliki kulit gelap akan menjadi lebih gelap jika kamu mewarnai pakaiannya dengan warna-warna yang terang.

Nah, di samping unsur dan warna, persepsi keterhubungan juga bisa diterapkan dalam proporsi dan keseimbangan. Apakah ukuran objek yang kamu gambar sudah sesuai dengan aslinya? Apakah posisi telinganya sudah sesuai?

5. Persepsi Kesatuan

Persepsi yang terakhir adalah persepsi kesatuan yang menyangkut seluruh gambar milikmu. Biasanya persepsi ini digunakan setelah Grameds membuat semua gambar dan detail. Caranya dengan menilai apakah semua gambar tersebut sudah terasa menyatu atau belum.

Persepsi juga akan sangat berguna ketika Grameds belajar menggambar digital. Seperti yang dituliskan oleh Aditya Septian Pamungkas dalam buku Menggambar Manual & Digital Itu Gampang Kok.

Teknik Menggambar

Media Menggambar

Semua teknik menggambar dan persepsi yang sudah disebutkan sebelumnya memiliki hubungan dengan media atau alat untuk menggambarnya. Apalagi terkadang antara media dengan teknik menggambar bisa saling mempengaruhi satu sama lain. Biar kamu lebih paham, yuk langsung simak penjelasan berikut ini, ya!

1. Sketsa Arang

Sketsa arang umumnya digunakan para pelukis untuk menggambar potret. Arang. dalam teknik ini, menjadi pengganti pensil atau kuas. Menariknya, hasil pembakaran kayu yang menghitam ini merupakan salah satu alat menggambar realitas yang digunakan oleh manusia pertama kali. Dan masih terus digunakan sampai sekarang, terutama untuk melacak garis dan shading.

Arang juga bisa menciptakan detail halus yang lebih besar, tergantung dari cara penggunaannya. Dengan kata lain, kamu bisa membuat gambar yang mencolok hanya menggunakan satu pensil arang saja.

Tapi tidak semua arang baik untuk menggambar ya, jika kamu tertarik dengan media ini sebaiknya gunakan yang memang khusus untuk menggambar. Itupun masih ada lagi variasinya, seperti variasi kelembutan dan tingkat kekerasannya.

2. Grafit untuk Kontras

Jika Grameds ingin membuat komik atau jurnal bentuk gambar, gunakan pensil grafit sebagai senjata utama kamu. Pensil ini punya warna abu-abu keperakan dengan tekstur yang lembut sehingga sangat sempurna untuk membuat kedalaman serta rasa warna untuk karya-karyamu.

Lagipula kamu sudah sangat akrab dengan pensil grafit sedari kecil dulu. Kamu tentu ingat bagaimana guru-guru di taman kanak-kanak atau sekolah mengajarkan cara memegang pensil dan menggunakannya untuk menulis.

Tidak hanya itu, manusia prasejarah yang hidup di jaman dulu juga sudah menggunakan grafit untuk menggambar di dalam gua. Seiring dengan perkembangan teknologi, pensil grafit pun mulai hadir dalam berbagai bentuk, ukuran, dan kategori, seperti contohnya yaitu pensil 9H sampai 9B. “H” di sini merupakan singkatan dari kata “hard” atau keras; lalu “B” merupakan singkatan dari “black” atau hitam, Kemudian ada juga pensil kategori HB yang hitam dan kerasnya memiliki takaran yang sama.

3. Pensil Warna untuk Gradasi

Teknik Menggambar

unsplash.com

Pensil warna memang identik dengan anak-anak karena memiliki banyak warna. Namun pensil ini juga sebenarnya bisa digunakan oleh seniman atau penggambar, hanya saja dengan teknik yang lebih sulit lagi.

Misalnya seperti membuat bayangan dan gradien warna dalam gambar milikmu. Sayangnya, penggunaan pensil warna untuk menggambar ini cukup kontroversial. Tak sedikit orang yang menanyakan apakah membuat coretan dengan pensil warna ini disebut menggambar atau melukis.

Terlepas dari kontroversi ini, kamu masih punya kebebasan untuk menggunakan media pensil warna saat menggambar. Nah jika kamu ingin menggambar dengan media ini, sebaiknya mulai dengan bentuk-bentuk yang sederhana seperti apel.

Mengapa demikian? Karena meskipun terlihat sederhana, sebuah apel bisa mempunyai banyak detail halus yang harus kamu gambar. Setelah mulai nyaman menggambar “still life”, baru lanjutkan dengan teknik menggambar kamu sendiri.

Biar lebih mahir, Grameds bisa beli buku Jagoan Menggambar Dengan Pensil Warna karangan C. Hariadi sebab buku ini menjadi referensi terbaik dalam menggambar dengan pensil warna bai pemula dan tingkat lanjut.

Teknik Menggambar

4. Pena untuk Orisinalitas

Semua orang pasti pernah mencoret-coret buku catatan di sekolah dengan pensil, bisa karena bosan atau memang karena senang melakukannya. Terlepas dari motifnya, kegiatan corat-coret tersebut adalah langkah awal yang baik jika kamu ingin menjadi seorang seniman atau penggambar.

Meskipun memang, secara umum, pena tidak banyak digunakan dalam seni. Akan tetapi, alat ini bisa membantu kamu untuk menggambar sebuah objek. Ingat, belajar teknik menggambar tidak harus selalu berasal dari buku dan teori-teori, tidak juga harus patuh pada aturan yang ada.

Seorang seniman harus punya kreatifitas dan menciptakan gaya yang sesuai dengan kreativitasnya sendiri.

5. Pastel untuk Menggambar Isyarat

Selain pensil warna, pastel juga sering anak-anak gunakan pada saat menggambar. Alat yang terbuat dari campuran pigmen warna bubuk dengan pengikat tidak berminyak ini, juga bisa Grameds manfaatkan, loh.

Tapi sebelumnya, kamu harus tahu dulu dua kategori pastel dan perbedaannya:

  1. Pastel minyak, lebih lembut dan cocok untuk dibaurkan
  2. Pastel keras, lebih keras dan cocok untuk menggambar garis atau menciptakan detail untuk sebuah gambar.

Selain kategori, kamu juga harus menguasai beberapa teknik menggambar dengan pastel, seperti:

a. Hatching

Teknik menarik garis dan guratan, baik tegak lurus atau yang lainnya, dengan jarak yang berdampingan. Hatching yang menggunakan dua warna pastel berbeda dapat menciptakan sebuah campuran optik.

b. Sentuhan ringan

Teknik yang diperlukan jika kamu ingin membuat detail dengan cara menggoreskan garis halus untuk meng-highlight area tertentu atau menggelapkannya.

c. Glaze

Teknik yang digunakan untuk menutupi sebagian warna dengan warna yang lainnya. Dalam teknik ini, warna yang terlapisi biasanya bisa membuat harmoni yang lebih pada gambarnya. Misalnya, warna terang yang dilapisi oleh warna gelap akan menonjolkan kecerahan; sedangkan warna gelap yang dilapisi warna pucat bisa memberikan kedalaman yang lebih besar.

d. Fragmentasi dan dotting

Teknik ini menggunakan pastel tebal untuk menciptakan gambar dari sebuah titik. Hasil akhirnya berupa gabungan antara titik dan garis tanpa blur atau blending. Teknik fragmentasi dan dotting cukup sulit untuk diterapkan, tapi jika kamu fokus pada dua atau tiga warna dan tetap memperhatikan rendering, hasilnya akan jadi menakjubkan.

Biar kemampuan Grameds menggambar dengan pastel terus meningkat, coba lakukan latihan menggambar binatang yang sedang bergerak lalu gabungkan gerakannya pada karya milikmu.

Media menggambar yang kamu gunakan untuk membuat sebuah karya seni dan mengembangkan teknik menggambar pribadi sangat bergantung pada tujuan dan referensi kamu.

Beberapa material dan teknik mungkin lebih cocok buat kamu daripada yang lainnya. Jadi tetaplah berlatih dengan pikiran yang terbuka sambil terus mencoba metode-metode yang baru, ya!

Itulah beberapa teknik menggambar dasar yang bisa Grameds praktikkan, karena pada dasarnya semua orang bisa menggambar. Grameds juga bisa membaca buku-buku mengenai cara menggambar dengan mengunjungi Gramedia.com agar kamu memiliki informasi #lebihDenganMembaca.

Rekomendasi Buku & Artikel Terkait

Penulis: Gilang

BACA JUGA:

  1. Teknik Arsir: Pengertian, Macam, Alat yang Digunakan, dan Langkahnya
  2. Pengertian Teknik Pointilis: Sejarah, Teknik, dan Contohnya
  3. Pengertian Teknik Dusel: Alat, dan Cara Pengaplikasian dalam Teknik Dusel
  4. Jenis-Jenis Gambar Ilustrasi: Pengertian, Fungsi, Unsur, dan Langkah-Langkah
  5. Mengenal Pola Ragam Hias Fauna, Teknik, dan Contohnya
  6. Daftar Best Seller Buku Menggambar 2022 di Gramedia

About the author

Gaby

Hai, saya Gabriel. Saya mengenal dunia tulis menulis sejak kecil, dan saya tahu tidak akan pernah lepas dari itu. Sebuah kebanggaan tersendiri bagi saya untuk bisa turut memberikan informasi melalui tulisan saya. Saya juga sangat menulis dengan tema kesenian. Dengan seni, hidup akan jadi lebih berwarna.

Kontak media sosial Instagram saya Gabriela