Kesenian

Pengertian Teknik Dusel: Alat, dan Cara Pengaplikasian dalam Teknik Dusel

Mengenal Pengertian, Alat, dan Cara Pengaplikasian dalam Teknik Dusel
Written by Gaby

Pengertian Teknik Dusel – Pendidikan seni rupa sangat berhubungan erat dengan istilah menggambar. Ini adalah perpaduan keterampilan (skill), kepekaan rasa (teste), kreativitas, ide, pengetahuan, dan wawasan yang dituangkan ke dalam kertas atau media lainnya.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) disebutkan bahwa gambar adalah tiruan barang (orang, binatang, tumbuhan, dan sebagainya) yang dibuat dengan coretan pensil dan sebagainya dalam kertas dan lain-lain. Adapun bentuk adalah lengkung, lentur, bangun, rupa, wujud, sistem, dan susun (Moeliono, 1988).

Hampir semua wujud yang terdapat di muka bumi ini memiliki bentuk sebagai pembeda antara benda yang satu dengan benda yang lain, misalnya manusia, hewan, tumbuhan, maupun alam benda. Bentuk dapat terjadi secara alamiah atau merupakan hasil kerja manusia. Bentuk yang merupakan hasil kerja manusia dipelajari dalam menghasilkan karya seni berupa lukisan, patung, ukiran, cetak-mencetak, dan sebagainya (Departemen Pendidikan Nasional, 2006).

Ilmu menggambar adalah ilmu yang mempelajari ketajaman mata dan keterampilan tangan untuk mewujudkan atau menggambar kembali apa yang dilihat oleh ketajaman mata, dengan menggunakan bantuan berbagai macam alat di antaranya pensil, kuas, cat warna, dan lain-lain (Partono, 1983).

Menggambar adalah suatu pola kelakuan manusia atau kegiatan yang melibatkan kemampuan penglihatan dan kemahiran tangan. Kordinasi antara kemampuan penglihatan dan kemahiran tangan yang baik dapat mewujudkan karya gambar yang baik pula. Menggambar adalah keterampilan yang bisa dipelajari setiap orang, terutama bagi yang mempunyai minat untuk belajar.

Menggambar adalah sebagian proses kreasi yang harus dilakukan secara intensif dan terus-menerus. Menggambar merupakan wujud pengeksplorasian teknis dan gaya, penggalian gagasan dan kreativitas, bahkan bisa menjadi sebuah ekspresi dan aktualisasi diri (Apriatno, 2004).

Dalam kegiatan belajar-mengajar, menggambar berarti mewujudkan angan-angan (pikiran atau perasaan) dengan menggunakan berbagai macam alat serta medium yang digoreskan pada bidang datar. Hal ini dilakukan siswa di bawah bimbingan guru (Soehardjo, 1990).

Istilah gambar bentuk hanya ditujukan untuk objek-objek dari benda mati yang dikenal dengan still life, sedangkan untuk gambar bentuk dengan objek manusia dikenal dengan istilah menggambar model. Menggambar bentuk tidak sama dengan menggambar ekspresi atau menggambar ilustrasi karena menggambar bentuk harus menggunakan objek yang dilihat secara langsung, tidak boleh hasil imajinasi. Menggambar bentuk harus teliti dalam mengamati agar gambarnya sesuai seperti apa yang kita lihat ketika menggambar dan dalam menggambar bentuk harus membedakan bagian benda yang terkena sinar dan yang tidak (bayangan benda).

Sofyan Salam (2001) mengemukakan jika menggambar bentuk (menggambar alam benda atau still life) adalah menggambar yang bertujuan untuk menirukan penampakan sebuah atau sekelompok benda di atas bidang gambar. Karena menggambar bentuk, tujuan utamanya adalah untuk menghasilkan gambar yang secara tepat menirukan objek, maka dalam menggambar bentuk perlu disiapkan sebuah atau sekumpulan benda yang dijadikan sebagai objek.

Menurut Darmawan (1988), dalam menggambar bentuk, objek atau benda yang digambar bukanlah hasil khayalan atau ciptaan penggambar, melainkan meniru benda model yang telah disediakan dan disusun dalam suatu komposisi tertentu sehingga menarik penampilannya. Menggambar bentuk menurut Kusnadi (2015) adalah proses merekam objek di atas dua dimensi menggunakan media dengan ketentuan ketepatan bentuk dan warna dengan memperhatikan perspektif, gelap terang, komposisi serta bayang-bayang.

Pada dasarnya, menggambar bentuk adalah kegiatan merekam objek di atas bidang datar (dua dimensi) mulai media secara tepat dan mirip sesuai objeknya dengan memerhatikan bentuk, warna, perspektif, proporsi, komposisi, dan bayang-bayang.

Menurut prinsipnya, menggambar adalah proses perekaman atau tiruan dari penampakan bentuk sebuah atau sekelompok benda (manusia, binatang, tumbuhan, dan wujud material lainnya) yang ditransfer lewat media pensil atau sejenisnya di atas bidang gambar atau bidang dua dimensi dengan ketentuan ketepatan dan kemiripan bentuk atau karakter benda aslinya (still life) yang menjadi objek pemindai. Oleh karena itu, dalam menggambar bentuk mutlak ada sebuah atau sekumpulan benda untuk dijadikan objek atau model (Muhdy, 2011).

Dari penjelasan tentang pengertian kemampuan dan menggambar bentuk, yang dimaksud kemampuan menggambar bentuk adalah kesanggupan untuk menghasilkan (membuat gambar) yang mirip dengan bentuk benda yang dijadikan objek gambar.

Ada beberapa teknik yang perlu dikuasai dalam menggambar. Salah satunya adalah teknik mewarna. Menurut Andari dalam buku Mengupas Keunikan Gambar Anak Lewat Karya Sanggar, teknik mewarna adalah cara menggunakan alat atau media dalam pewarnaan sebuah gambar. Teknik mewarna juga terbagi ke dalam beberapa jenis, salah satunya teknik dusel.

Selanjutnya, dalam buku Ilalang Belakang Sekolah yang ditulis oleh Nadea, teknik dusel merupakan teknik pewarnaan dengan cara menggosok sehingga menimbulkan kesan tebal-tipis. Cara menggunakan teknik ini adalah dengan merebahkan atau memiringkan pensil saat menggores sketsa gambar.

Pengertian Teknik Dusel

Teknik dusel adalah teknik menggambar atau mengarsir dengan cara digosok, baik dengan kapas, kertas, atau tangan (Ahmad, 2004). Teknik dusel adalah teknik menggambar yang penentuan-penentuan gelap terang objek gambar menggunakan pensil gambar yang digoreskan dalam posisi miring atau rebah.

Teknik dusel adalah suatu cara atau metode menggambar bentuk suatu objek dengan menggunakan pensil untuk menggambar dengan cara digoreskan dalam posisi miring atau roboh untuk menentukan gelap terang di objek gambar.

Alat dan Bahan dalam Teknik Dusel

Luvita dalam buku Mengupas Keunikan Gambar Anak Lewat Karya Sanggar menjelaskan bahwa dalam menggambar dengan teknik dusel memerlukan beberapa alat dan bahan sebagai berikut:

  • Pensil;
  • Penghapus;
  • Krayon;
  • Papan alas yang dijadikan sebagai alas kertas gambar;
  • Kertas atau media lain untuk menggambar;
  • Kapas atau alat khusus yang berupa gulungan kertas (berbentuk seperti pensil).

Fungsi Teknik Dusel

Fungsi teknik dusel tidak lain adalah cara membuat efek lebih terang atau gelap pada objek gambar yang dibuat. Tidak hanya membuat gambar menjadi lebih nyata, tetapi juga lebih estetik. Untuk mencoba teknik ini, kalian cukup menggoreskan pensil pada garis-garis sketsa. Kalian juga bisa memiringkan pensil pada bagian volume gambar agar menghasilkan arsiran yang lebih tebal. Nah, untuk menghilangkan garis/stroke di gambar, kalian bisa menggosoknya pakai ujung jari telunjuk secara pelan-pelan.

Sejak zaman dulu, teknik dussel malahan pakai peralatan lebih sederhana. Misalnya saja seperti tisu, kapas, jari tangan atau gulungan kertas yang memanjang. Untuk mencoba mendalami teknik menggambar yang satu ini, kamu tidak perlu keluar banyak biaya.

2 Macam Teknik Dusel dan Contoh Gambarnya

Tahukah kalian kalau teknik dusel juga memiliki jenisnya tersendiri. Berikut ini penjelasan secara lengkap mengenai 2 macam teknik dusel dan contoh gambarnya.

Teknik dusel yang pertama ini hadir dengan gradasi warna super ciamik. Kesan goresan pensilnya menjadi halus dan tipis. Untuk mendapatkan hasil seperti di gambar, kamu perlu menggosok garis gambar utama ke arah dalam. Alhasil, garis utama pada gambar akan kabur. Arsiran pada bagian tepi garis, terlihat halus. Jika kalian menginginkan hasil arsiran yang tebal, bisa mengulangi cara tersebut.

Kedua, teknik dusel seperti contoh gambar di atas. Secara teknis, cara mengarsir atau menggosoknya bisa dibilang cukup sulit. Kalian bisa melihat hasil arsirannya gelap terang dan halus di bagian luar dalam. Sementara garis utama arsiran terlihat sangat jelas. Sekilas juga ada beberapa kesan kilap yang membuat gambar terkesan nyata. Untuk mendapatkan gambar dengan kualitas seperti di atas, tentu kamu perlu jam terbang yang tidak sedikit.

Tata Cara Menggambar Teknik Dusel

Berikut adalah tata cara menggambar dengan teknik dusel seperti yang dikutip dari Buku Siswa Seni Budaya SMP/MTs Kelas 8 terbitan Gramedia Widiasarana Indonesia.

  • Langkah pertama buatlah sketsa gambar objek yang akan dibuat di kertas tipis-tipis menggunakan sebuah pensil.
  • Langkah berikutnya adalah mengarsir sketsa yang sudah dibuat secara tipis dan ratakan arsiran di objek gambar.
  • Lalu, gosoklah arsiran tadi dengan menggunakan kapas atau alat khusus agar terlihat seperti bayangan. Cara menggosoknya harus dilakukan dari satu arah atau mengikuti bentuk objek.
  • Setelah di-dusel, timpa atau tumpuk kembali dengan arsiran agar bentuk objek semakin menonjol seperti contoh gambar ilustrasi di atas.
  • Setelah itu, buatlah latar belakang dengan gambar yang lebih sederhana supaya terlihat lebih menarik. Buat sketsanya dengan tipis-tipis, lalu diarsir dan didusel.
  • Terakhir, gunakanlah penghapus sebagai alat bantu dalam menggambar dengan teknik dusel. Hal ini bertujuan untuk membuat highlight pada gambar dengan menghapus arsiran tipis supaya warna putih kertas menjadi lebih menonjol.

Ciri-Ciri Gambar yang Menggunakan Teknik Dusel

Merujuk Buku Sakti Kuasai Desain Grafis oleh Yulianto, gambar yang dihasilkan dengan teknik dusel tentu berbeda dengan teknik arsir biasa. Ciri-ciri dari gambar yang menggunakan teknik dusel antara lain:

  • Objek gambar sudah pasti diwarnai menggunakan pensil.
  • Di sisi gambar, arsiran terlihat tampak lebih rapi dan halus dengan kesan gradasi berwarna gelap.
  • Arsiran pada objek gambar juga terlihat seperti bayangan karena telah digosok dengan kapas atau alat khusus.
  • Objek gambar terlihat lebih menonjol karena latar belakang dibuat lebih redup dan gelap.

Cara Menggambar dengan Menggunakan Teknik Dusel

1. Gambar Mata

  • Langkah pertama untuk menggambar mata adalah membuat sketsa mata dengan goresan yang tipis menggunakan pensil.
  • Buat lingkaran mata bagian luar dengan goresan berulang kali hingga menghasilkan warna hitam yang tebal.
  • Untuk membuat pupil mata, bisa digoreskan hingga berwarna hitam, seperti bentuk pupil mata yang nyata. Pada bagian tepi pupil mata bisa ditambahkan garis hitam.
  • Adapun untuk bagian atas pupil dibentuk seperti kaca yang nantinya tidak boleh digosok dengan tangan. Selanjutnya buat arsiran tipis pada bagian kelopak mata.
  • Agar kertas gambar tidak kotor karena gesekan tangan, kalian bisa menggunakan tisu sebagai alasnya.
  • Ratakan arsiran tipis ke seluruh area sketsa gambar mata, mulai dari area pupil, iris, kelopak mata, hingga ke bagian alis.
  • Jika seluruh arsiran dirasa cukup, tinggal mengaplikasikan teknik dusel pada arsiran yang sudah dibuat dengan bantuan jari telunjuk.
  • Jika sudah, bisa ditimpa lagi dengan arsiran dan metode dusel untuk menghasilkan kesan gelap dan terang yang lebih halus.
  • Jika kesan halus sudah didapatkan dengan teknik gosok tersebut, kalian tinggal menambahkan detail di gambar mata dengan menebalkan bagian alis dan menggambar bulu mata.
  • Untuk menggambar bulu mata, kalian bisa membuat garis melengkung seperti rumput kemudian tebalkan bagian bulu mata tersebut.
  • Selanjutnya, gambar bulu mata bagian bawah dan tebalkan, caranya sama seperti pada bulu mata bagian atas tetapi dengan garis lengkung yang lebih pendek.
  • Rapikan bagian bulu mata dengan menggunakan penghapus.
  • Untuk bagian alis, kalian menebalkan bagian alis dengan cara menimpanya menggunakan teknik arsir tipis-tipis.
  • Untuk mendapatkan gambar yang lebih hidup, kalian harus memperhatikan gelap terang serta tebal tipisnya garis.
  • Untuk keperluan ini kalian bisa menggunakan beberapa jenis pensil dengan tingkat ketebalan yang berbeda, seperti 2B, 3B, 4B, 5B, hingga 8B.
  • Dengan teknik menggambar dusel yang tepat dan pas, hasil akhir dari gambar pun terlihat sangat nyata dan halus.

2. Gambar Wajah

  • Sebelum mulai menggambar, kalian bisa memilih objek wajah yang akan digambar, selanjutnya bisa membuat gambar sketsa pola wajah tersebut tipis-tipis.
  • Jika sudah, gambar sketsa tersebut bisa mulai ditebalkan.
  • Selanjutnya, lakukan teknik gosok dengan menggunakan jari atau kapas untuk membuat kesan gelap dan terang.
  • Jika sudah, ditimpa dengan arsiran dan kemudian digosok lagi menggunakan teknik dusel.
  • Selanjutnya, kalian bisa mulai menebalkan bagian rambut, gelap terang serta bayangan di lekuk wajah agar gambar wajah terlihat lebih hidup dan nyata.
  • Pada bagian leher dan kerah baju kalian bisa menggoreskan pensil pada bagian tepinya dengan goresan tebal, pertebal juga bagian bawah dagu.
  • Gosok goresan tersebut dengan perlahan ke arah bawah, kemudian tebalkan area dagu dan gosok ke bawah untuk menghasilkan efek bayangan pada gambar.
  • Selanjutnya gambar kerah baju dan pertebal goresan di bagian dalam ke arah sebelah kiri.
  • Pada kerah bagian kanan, silahkan pertebal pada bagian kerah bawah, kemudian gosok secara perlahan agar gambar terlihat lebih nyata.
  • Sementara untuk kerah bagian atas, kalian bisa menggambar dengan goresan agak tebal untuk menghasilkan efek bayangan pada gambar tersebut.
  • Untuk hasil akhir yang halus dan rapi, silahkan hapus arsiran goresan pensil atau arsiran yang keluar dari garis menggunakan penghapus.

3. Gambar Objek

  • Untuk langkah awal silahkan menggambar objek yang diinginkan tipis saja dengan menggunakan pensil.
  • Jika objek gambar sudah jadi, selanjutnya bisa menggoreskan pensil dengan posisi rebah atau ujung pensil dimiringkan ke arah kertas gambar.
  • Berikan arsiran tipis pada objek dan ratakan arsiran tersebut pada kanan dan kiri objek gambar yang dibuat.
  • Setelah diarsir, kalian tinggal mengaplikasikan teknik gambar dusel dengan cara menggosoknya secara perlahan menggunakan jari telunjuk.
  • Setelah selesai digosok, kalian bisa menimpa kembali dengan arsiran untuk menonjolkan bentuk objek yang diinginkan.
  • Jika sudah, saatnya untuk memberikan sentuhan background pada objek gambar tersebut.
  • Seperti cara sebelumnya, gambar sketsa tipis-tipis kemudian diarsir dan lakukan teknik gosok untuk menghaluskan arsiran.

4. Gambar Buah

  • Langkah pertama untuk menggambar buah adalah membuat sketsa tipis-tipis menggunakan pensil yang sudah disiapkan.
  • Selanjutnya arsir tipis pada objek gambar tersebut hingga semua tertutup rata oleh arsiran.
  • Gunakan teknik dusel menggunakan cotton bud untuk menggosok-gosok bagian yang sudah arsir.
  • Langkah selanjutnya adalah menimpa hasil arsiran tersebut dengan arsiran baru dan digosok lagi.
  • Pola teknik dusel dan arsir yang diterapkan adalah seperti berikut: arsir-dusel-arsir-dusel.
  • Setelah itu, bisa diberi efek bayangan pada objek yang telah digambar menggunakan metode arsir dan dusel serta memberikan highlight dengan menggunakan penghapus.

Kesimpulan

Untuk menghasilkan gambar yang bagus dan terlihat nyata, kalian bisa mencoba teknik dusel seperti yang telah dijelaskan di atas. Dengan latihan menggambar secara rutin dan mengaplikasikan teknik gambar yang tepat, hasil gambar pun akan terlihat semakin nyata.

Demikianlah postingan dari kami yang membahas mengenai teknik dusel (gosok). Mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan dan dalam tahapan-tahapan membuat teknik dusel. Semoga pembahasan mengenai pengertian teknik dusel ini bermanfaat untuk kalian semuanya dan menambah wawasan mengenai pengertian definisi dari teknik dusel.

Rekomendasi Buku & Artikel Terkait

 

About the author

Gaby

Hai, saya Gabriel. Saya mengenal dunia tulis menulis sejak kecil, dan saya tahu tidak akan pernah lepas dari itu. Sebuah kebanggaan tersendiri bagi saya untuk bisa turut memberikan informasi melalui tulisan saya. Saya juga sangat menulis dengan tema kesenian. Dengan seni, hidup akan jadi lebih berwarna.

Kontak media sosial Instagram saya Gabriela