Fisika

Kondensasi: Pengertian, Proses Terjadi & Contoh Bentuknya

Pengertian Kondensasi
Written by Kamal N

Pengertian Kondensasi – Apa itu kondensasi? Jika Anda pernah keluar rumah untuk menghirup udara pagi yang segar sudah pasti Anda juga pernah melihat tetesan air yang menempel di jendela rumah ataupun kendaraan bermotor dan dedaunan pada waktu subuh hari ketika fajar belum tiba. Tetesan air yang seolah menempel itu biasa kita sebut dengan embun.

Sebuah fenomena alam yang wajar berupa proses alami indah tersebut dan selalu menjadi hal yang menenangkan dan nyaman untuk dipandang. Bagi kamu juga yang senang mendaki gunung sudah menjadi hal yang lumrah melihat embun di pagi hari menempel di pohon-pohon pada ketinggian beberapa ribu meter diatas permukaan laut.

Terlebih jika kamu yang berada di dusun yang masih dikelilingi oleh panorama alam berupa hutan, perbukitan, serta perkebunan teh maka dengan mudahnya kamu akan mendapati begitu banyak embun pagi yang bersandar pada batang-batang pohon dan dedaunan..

Waktu semasa kanak-kanak, kita pasti pernah dengan ketidaktahuan kita bermain-main dengan embun yang menempel di daun-daun, bukan hanya karena tampilannya yang cukup unik, embun yang hadir pada pagi hari juga menandakan udara yang terasa lebih segar dan bening dibanding air manapun dan apalagi yang ada di bak kamar mandi terlebih lagi air masak yang ada di cawan rumah.

Rata-rata anak kecil lebih suka mencari cara bagaimana memindahkan embun ini ke permukaan dari sisi lain tangan mereka tanpa berusaha membuatnya pecah. Sedihnya, karena embun pada hakikatnya berbahan dasar air, maka embun yang tadinya diusahakan tetap terjaga dalam bentuknya yang bulat seketika dengan mudahnya pecah menjadi bulir-bulir air.

Jadi, ketika membincangkan persoalan tentang embun pagi, pernahkah kamu mencoba berpikir, dari manakah asal bulir-bulir bulat embun kecil ini muncul? Singkatnya seperti ini, bulir-bulir bulat yang kita sebut embun pagi ini nampak disebabkan adanya sebuah proses yang disebut dengan kondensasi yang dilakukan secara natural oleh alam.

Mendengar istilah kondensasi, kamu pasti kurang familiar sekali dengan istilah satu ini. Memang, kondensasi bukan lah istilah yang banyak diketahui orang, maka jarang sekali kalau ada orang yang mengetahuinya.

Lebih parahnya, mungkin teman-teman kalian yang dulunya pernah masuk sekolah jurusan ilmu pengetahuan alam pun mungkin nggak tahu sama sekali atau sudah tidak ingat dengan istilah yang satu ini, atau situasi terburuknya mereka belum pernah sekalipun mempelajari dan memahami konteks kondensasi dalam pembelajaran mereka di sekolah dulu?

Kalau kalian sendiri merupakan satu diantara sekian banyak orang yang juga belum mengerti konteks tentang kondensasi, kalian sangat hoki karena pada topik kali ini kita akan mencoba membahasnya. Jadi pertanyaan besarnya adalah, apa sih yang disebut kondensasi itu? Mari kita simak sama-sama mengenai penjelasan tentang apa itu kondensasi berikut ini!

Apa Itu Kondensasi?

Mengembun adalah proses dimana perubahan wujud dari gas menjadi cair. Kondensasi, juga disebut pengembunan dan kebalikan dari penguapan atau proses penguapan. Misalnya, jika gelas dengan tutup gelas diisi dengan air panas, tutup gelas yang digunakan secara bertahap akan mengembun. Kondensasi terjadi ketika uap mendingin menjadi cairan, seperti yang dijelaskan dalam buku Bioenergi dan Biorefinery.

Namun, itu juga dapat terjadi ketika uap dikompresi menjadi cairan (yaitu, tekanan meningkat) atau ketika mengalami kombinasi pendinginan dan kompresi. Cairan yang terkondensasi dari uap disebut kondensat. Kondensasi cermin adalah salah satu bentuk kondensasi yang umum. Hal yang sama terjadi di kamar mandi ketika kelembaban atau panas tubuh atau pemanas air mengembun di cermin dingin.

Pengertian Kondensasi

Proses Terjadinya Kondensasi

Pengertian Kondensasi

pixabay.com

Proses kondensasi terjadi ketika uap air di udara mengalir di atas permukaan yang lebih dingin dari titik embun uap air. Suhu udara memegang peranan penting dalam proses kondensasi. Misalnya, kondensasi di pagi hari. Embun adalah uap air yang berubah menjadi tetesan air. Pengembunan atau mengembun ini terjadi pada malam hari saat udara lebih dingin.

Pada malam hari, suhu turun di bawah titik embun, sehingga uap air tidak dapat ditahan dan menjadi embun. Titik embun adalah suhu di mana kondensasi terjadi. Suhu secara alami dapat mencapai atau turun di bawah titik embun, yang biasa terjadi pada malam hari. Akibatnya, halaman rumput, mobil, dan rumah sering tergenang di pagi hari.

Pengembunan juga dapat menyebabkan tetesan air jatuh di bagian luar kaca rumah atau kendaraan bermotor dan benda yang dingin. Ketika udara hangat bertemu dengan permukaan yang dingin, ia mencapai titik embun dan kondensasi terjadi. Hal ini akan memungkinkan air menetes ke dalam wadah atau tempat yang dingin.

Penyebab Terjadinya Kondensasi

Pengertian Kondensasi

pixabay.com

Saat peristiwa kondensasi berlangsung di dalam ruangan atau tempat tinggal Anda, ada setidaknya tiga pemicu utama yang turut mempengaruhi proses pada pembentukan tetesan air tersebut. Pada umumnya, kondensasi dapat disebabkan oleh kelembapan di dalam tempat tinggal Anda. Pengembunan terjadi ketika udara di dalam ruangan tersebut tidak sanggup lagi menahan uap air.

Selain itu, suhu rendah di mana udara lembap bersinggungan langsung dengan permukaan di suasana ruangan yang dingin. Jika tempat keluar masuknya udara buruk dan tidak ada lagi ruang untuk sirkulasi udara antara panas dan dingin, maka kelembapan akan menumpuk di dalam ruangan dan peristiwa kondensasi akan meningkat.

Kondensasi adalah proses pergantian wujud dari gas ke cair. Proses natural ini dapat terjadi disebabkan oleh dua hal, yaitu ketika uap air bergerak pindah melalui permukaan yang lebih dingin dan ketika uap air mengalami penekanan atau kompresi.

1. Uap air berpindah melalui permukaan hangat ke permukaan yang lebih dingin

Fenomena kondensasi berlangsung saat uap air mengalir di atas permukaan yang lebih dingin dari titik embun. Titik embun adalah suhu di mana fenomena kondensasi itu terjadi.

Dalam hal ini, embun pagi adalah contoh dari proses kondensasi. Dikarenakan suhu jauh lebih rendah pada malam hari daripada siang hari, maka uap gas didinginkan. Kemudian, suhu di malam hari jauh lebih rendah daripada siang hari, uap yang didinginkan membentuk embun yang terlihat keesokan paginya.

Embun ini biasanya mudah ditemukan di rerumputan dan dedaunan di sekitar rumah Anda. Saat malam semakin dingin, uap air mengembun, akhirnya membentuk embun pagi.

2. Ketika uap air dikompresi atau mengalami penekanan suhu

Pada situasi selanjutnya, kondensasi dapat terjadi ketika uap air dikompresi atau dimampatkan. Ketika uap diberi tekanan, ia kembali ke keadaan cairnya. Sebagai contoh, jika Anda mencoba menuangkan air panas ke dalam toples dan meletakkannya di atasnya, maka uap air dari air panas dikompresi dan tidak dapat keluar dari tutup toples, menyebabkan tetesan air menempel pada permukaan tutup toples.

Contoh lain dari fenomena kondensasi adalah pada kaleng minuman berenergi. Saat Anda mengeluarkan kaleng dari dalam kulkas, sisi dari luar kaleng akan mendingin dan fenomena kondensasi akan terbentuk pada permukaan kaleng, kenapa ini terjadi?

Peristiwa semacam ini bisa terjadi karena suhu di luar kulkas jauh lebih tinggi daripada di dalam kulkas. Uap dingin yang melekat di dalam kaleng pada akhirnya mengembun dan berproses menjadi tetesan air di permukaan kaleng. Pada intinya, hal ini tidak hanya berlaku untuk minuman ringan, tetapi juga untuk berbagai wadah dan toples yang telah disimpan didalam kulkas dan dikeluarkan pada suhu ruangan yang jauh lebih hangat.

Jenis-Jenis Kondensasi

Pengertian Kondensasi

pixabay.com

Sebagai sebuah contoh dimana fenomena kondensasi itu sendiri terjadi dapat dengan mudah kita temukan di sekitar daerah tempat tinggal kita. Contohnya, jendela kendaraan roda empat yang berkabut di pagi hari. Kondensasi juga dapat diklasifikasikan lagi menjadi dua jenis yakni: kondensasi karena faktor eksternal dan kondensasi karena faktor internal.

1. Kondensasi karena faktor eksternal

Pengembunan eksternal adalah jenis kondensasi yang terjadi ketika udara lembap bersinggungan langsung dengan permukaan yang lebih dingin seperti jendela kendaraan bermotor. Peristiwa ini dapat terjadi ketika suhu permukaan berada di bawah titik embun udara. Oleh karena itu, jumlahnya berbanding sama dengan panas udara di dalam ruangan. Titik embun udara adalah suhu di mana uap air di udara mengembun dan proporsi tertentu dari uap air dan udara menjadi air.

2. Kondensasi karena faktor internal

Pengembunan yang terjadi karena faktor internal atau dalam ruangan adalah jenis kondensasi yang terjadi karena kelembapan yang berlebihan di ruang tertutup. Hal ini biasanya menyebabkan jendela rumah kita berembun. Pengembunan internal ini biasanya terjadi pada malam hari karena kelembaban yang berlebihan dan pengembunan pada jendela rumah kita.

Pengertian Kondensasi

Bentuk-Bentuk Kondensasi

Pengertian Kondensasi

pixabay.com

Selain dapat diklasifikasikan menjadi dua kategori, hasil dari peristiwa kondensasi dibagi lagi menjadi beberapa wujud. Walaupun kita tidak bisa secara langsung menyaksikan proses terjadinya kondensasi, namun kita dapat dengan gampang menyaksikan hasil dari proses kondensasi yang terjadi pada setiap pagi hari. Nah, sebenarnya apa saja sih hasil dari peristiwa kondensasi ini?

Ada tiga bentuk kondensasi yang paling umum ditemui, yakni embun, kabut, dan awan. Berikut penjelasannya:

1. Embun

Embun yang merupakan salah satu bentuk dari hasil proses terjadinya kondensasi. Embun adalah tetesan air yang terbuat dari uap air pada permukaan yang biasanya lebih dingin. Lebih sering dapat kita lihat karena proses terciptanya pada saat suhu suatu barang menurun di bawah suhu titik embunnya.

Embun adalah hasil dari serangkaian peristiwa terjadinya kondensasi yang paling umum dan simpel. Ketika Anda pernah menyaksikan ada embun yang bersandar di dedaunan dan rerumputan di pagi hari atau barangkali pada permukaan jendela rumah dan kaca kendaraan bermotor, Anda mungkin akan bertanya-tanya dalam hati pada diri Anda sendiri dari mana asalnya semua hadirnya embun ini.

Jadi, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya di atas, pengembunan adalah hasil dari proses kondensasi yang tercipta ketika hari telah larut. Wujud embun itu sendiri tercipta pada saat uap di atmosfer bumi mengembun pada permukaan yang lebih dingin, yang pada gilirannya mengembun pada daun, rumput, dan bahkan kaca bangunan atau kaca kendaraan bermotor.

2. Kabut

Kabut adalah sekumpulan gas yang turun ke permukaan bumi. Peristiwa ini dapat terjadi pada saat hujan turun dari suhu udara hangat ke suhu udara yang lebih dingin, dan uap air di udara dingin berpindah melalui titik jenuhnya.

Misalnya, kabut yang terdapat di kaki gunung atau perbukitan. Kabut jenis ini terbentuk dikarenakan oleh udara lembab yang menuruni sisi lain perbukitan dan pegunungan yang berangin.

Kabut adalah semacam peristiwa langka dan unik yang tidak dapat setiap waktu kita saksikan. Hal ini sebenarnya sebuah hal yang lumrah jika melihat sebagian besar dari kita tinggal di kota-kota yang tercemar dan tidak berpohon. Namun, Anda masih dapat menyaksikan kabut yang menutupi area perkotaan tersebut pada pagi hari buta. Kabut memang paling sering terjadi pada pagi hari atau sesaat setelah hujan.

Kabut juga merupakan hasil dari proses kondensasi. Sesaat sehabis hujan atau fajar ketika subuh menyingsing, uap air membentuk tetesan kecil di udara. Tetesan kecil ini telah dikenal sebagai nebula. Namun, karena ada begitu banyak tetesan kecil dari mereka, kemudian tetesan kecil ini dapat menghalangi jarak pandang penglihatan Anda. Semakin banyak tetesan air kecil di udara, semakin menghalangi batas jarak pandang penglihatan Anda.

Tak seindah kelihatannya, kabut juga bisa membahayakan orang. Kabut tebal mengaburkan jarak pandang dan menyulitkan untuk menentukan jalur mana yang benar, tidak jarang sekali dua kali pendaki tersesat. Selain bagi para pendaki, kabut juga dapat mengganggu pengendara sepeda motor dan pengendara kendaraan roda empat, yang terkadang berujung pada kecelakaan.

Untungnya, sebagian besar kabut hanya terjadi dalam jangka waktu yang singkat. Kabut perlahan menghilang saat matahari terbit. Hal ini karena kehadiran matahari menyebabkan suhu naik, sehingga membuat tetesan air kecil menguap lagi dan akhirnya menghilang.

3. Awan

Wujud lainnya dari kondensasi adalah awan. Kumpulan tetesan air kecil atau kristal es yang terlihat di udara. Awan terbentuk ketika uap air yang tidak terlihat di udara mengembun menjadi tetesan air dan kristal es yang terlihat.

Di atmosfer, tetesan awan terbentuk dalam aerosol yang bertindak sebagai inti kondensasi atau inti pengembunan. Laju terciptanya tetesan ini ditentukan oleh jumlah inti kondensasi. Proses di mana tetesan air dari fase gas terbentuk pada inti kondensasi disebut nukleasi heterogen.

Pembentukan tetesan air dari fase gas di lingkungan bersih yang membutuhkan supersaturasi disebut nukleasi homogen. Nukleasi homogen, yaitu pembekuan air murni, hanya terjadi pada suhu di bawah -40 derajat Celcius. Namun, dengan adanya aerosol sebagai inti kondensasi, maka pembekuan dapat terjadi pada suhu hanya beberapa derajat di bawah nol derajat Celcius.

Inti kondensasi adalah partikel padat atau cair yang berupa debu, asap, belerang dioksida, garam laut (NaCl), atau benda mikroskopis higroskopis lainnya yang berukuran 0,001 hingga 10 mikron.

4. Embun Beku

Jika kabut saja sudah jarang terjadi, peristiwa embun yang membeku bahkan lebih sangat jarang terjadi, khususnya bagi kita yang bertempat tinggal di daerah dengan iklim tropis dan beriklim sedang seperti Indonesia.

Bagi mereka yang tidak mempunyai gambaran sama sekali, embun beku adalah lapisan es tipis yang keberadaannya menempel pada permukaan yang keras. Jika Anda pernah mengetahui sebuah peristiwa unik tentang pembekuan tanaman di dataran tinggi Dieng saat musim panas, kira-kira seperti itulah peristiwanya.

Seperti kabut dan embun, embun beku juga muncul dari kondensasi. Proses ini terjadi karena titik embun lebih rendah dari titik beku. Akibatnya, uap air yang biasanya membentuk embun membeku menjadi partikel es yang sangat halus.

Pengertian Kondensasi

Kesimpulan

Sekian pembahasan singkat mengenai fenomena kondensasi, pengertian kondensasi. Tidak hanya sekadar definisinya saja, tetapi bagaimana proses terciptanya, bentuk-bentuk dari hasil proses kondensasinya serta motif yang memicu, apa saja klasifikasi dari kondensasi, sampai pengaruhnya.

Walau bagaimanapun kondensasi dapat menyebabkan suatu masalah, tetap saja kondensasi merupakan proses natural yang dilakukan oleh alam dan murni tercipta secara alamiah dan dapat kita nikmati keindahannya.

Demikian ulasan mengenai kondensasi. Buat Grameds yang mau mempelajari semua hal tentang kondensasi, siklus air dan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan alam lainnya, kamu bisa mengunjungi Gramedia.com untuk mendapatkan buku-buku terkait.

Sebagai #SahabatTanpaBatas, Gramedia selalu memberikan produk terbaik, agar kamu memiliki informasi terbaik dan terbaru untuk kamu. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Pandu Akram

BACA JUGA:

  1. Proses Tahapan Siklus Air serta Penjelasan Lengkapnya
  2. Evaporasi adalah Bagian dari Siklus Air, Berikut Penjelasan Lengkapnya!
  3. Pengertian Siklus Hidrologi: Jenis dan Proses Terjadinya Siklus Hidrologi 
  4. Pengertian Hidrosfer: Macam, Unsur, dan Siklus-Siklusnya
  5. Pengertian, Manfaat, Jenis-Jenis, Kandungan Air Tanah, dan Kerusakannya
  6. Alasan Mengapa Kita Harus Menghemat Air?

About the author

Kamal N

Ada banyak pelajaran yang dipelajari ketika di sekolah, salah satunya adalah fisika. Ilmu fisika ini juga sering kita temukan dalam kehidupan sehari-hari.