IPA

Evaporasi adalah Bagian dari Siklus Air, Berikut Penjelasan Lengkapnya!

Evaporasi adalah
Written by Rahma R

Evaporasi adalah – Bumi yang kita tempati ini selalu punya cara untuk menjaga makhluk yang tinggal di dalamnya. Bukan hanya asal hidup, tetapi juga memastikan bahwa manusia, hewan, dan tumbuhan mendapatkan apa yang mereka butuhkan untuk bisa bertahan hidup di planet ini. Salah satu caranya adalah dengan melakukan proses daur ulang.

Bukan hanya manusia saja yang melakukan kegiatan mendaur ulang, tetapi bumi kita juga bisa melakukannya. Tanpa kita sadari, ada banyak hal yang didaur ulang oleh bumi kita dan air adalah salah satunya.

Membahas daur ulang air, kita tahu betapa pentingnya air bagi kehidupan para makhluk penghuni bumi. Bukan hanya manusia, tetapi juga hewan dan tumbuhan. Coba bayangkan, bagaimana jadinya jika air di Bumi habis? Semua makhluk hidup akan mati, dan manusia akan menjadi makhluk pertama yang menghilang.

Seperti yang kamu tahu, manusia bisa bertahan hidup selama seminggu tanpa makan. Namun, kita tidak akan bisa bertahan lebih dari 3 atau empat hari tanpa air yang masuk ke tubuh kita.

Para hewan lebih beruntung lagi karena tubuh mereka sudah terbiasa dengan lingkungan yang keras. Unta misalnya, bisa bertahan selama 2 minggu tanpa air, kuat sekali bukan?

Nah proses mendaur ulang air ini dalam bahasa ilmiah dikenal dengan istilah evaporasi. Jadi penasaran, seperti apa sih evaporasi itu dan bagaimana prosesnya? Berikut penjelasan lengkapnya!

Pengertian Evaporasi

Secara sederhana, evaporasi adalah proses penguapan yang dialami air dari yang awalnya berbentuk cair menjadi gas. Sementara itu, proses evaporasi adalah bagian penting dalam siklus hidrologi alias siklus air.

Buat kamu yang sudah lama lulus sekolah, atau jarang mendengarkan pelajaran seputar ilmu pengetahuan alam sewaktu di kelas, istilah evaporasi ini pasti terdengar begitu asing ditelinga. Padahal sebenarnya, proses evaporasi adalah proses alami yang sering kita saksikan sehari-hari tanpa kata sadari.

Misalnya saat kita menjemur baju, memasak air, hingga turun hujan, semuanya adalah contoh-contoh dari proses evaporasi. Hal ini dikarenakan semua proses evaporasi adalah proses penguapan yang dialami oleh air. Baju yang awalnya basah terkena sinar matahari, akhirnya air yang ada di baju menguap dan membuat baju yang tadinya basah kuyup menjadi kering.

Air yang kita rebus, air bertemu panasnya api, lama-lama air yang ada di panci akan menguap menjadi uap air. Begitu juga dengan hujan yang sering membuat kita basah kuyup, ternyata juga merupakan hasil dari proses evaporasi.

Matahari yang menyinari bumi kita adalah bintang yang sangat panas. Saking panasnya, meski berjarak antara 147 hingga 152 juta kilometer, tetapi panasnya tetap sampai ke permukaan bumi.

Panasnya sinar matahari kemudian juga sampai ke permukaan laut, sungai, dan danau. Karena terlalu lama dijemur di atas sinar matahari, air-air ini lama-lama menguap menjadi uap air dan membentuk awan.

Ketika uap air yang ada di awan semakin banyak, maka mereka akhirnya tumpah lagi ke bumi dalam wujud salju, kabut, atau hujan yang sering membuat kita kebasahan. Proses ini terus berulang dan tidak berubah sejak dulu.

Jika diperhatikan, proses ini persis seperti proses daur ulang. Bedanya, proses ini dilakukan oleh bumi dengan tujuan untuk menjaga agar persediaan air, khususnya air tawar tetap ada dan bisa digunakan oleh makhluk hidup seperti manusia.

Tahapan-Tahapan dalam Siklus Air

Evaporasi adalah

unsplash.com

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, evaporasi adalah bagian dari siklus air. Nah itu berarti, siklus air ini bukan hanya bergantung pada evaporasi yang sudah kita pelajari tadi. Lebih dari itu, siklus air sendiri terdiri dari 9 tahapan. Apa saja?

1. Evaporasi

Evaporasi adalah tahapan pertama dalam siklus air. Evaporasi adalah proses penguapan yang mengubah air menjadi uap dan air ke lapisan atmosfer bumi. Air yang mengalami proses evaporasi biasanya adalah air danau, sungai, waduk dan laut. Mengingat ini merupakan proses alami, maka jumlah air yang menguap juga tidak bisa ditentukan dan tidak akan sama setiap harinya.

Biasanya semakin tinggi suhu di bumi, maka air yang akan mengalami proses evaporasi akan semakin banyak. Selain itu, semakin banyak air yang menguap, kemungkinan hujan turun, dan salju turun dengan lebat akan semakin besar.

2. Transportasi

Pada dasarnya, transportasi juga merupakan proses penguapan alias evaporasi. Bedanya, proses penguapan ini tidak terjadi pada danau, laut, waduk, atau sungai. Proses penguapan justru berasal dari makhluk hidup yakni tumbuhan. Sama seperti proses penguapan pada sumber air, proses penguapan jenis ini juga terjadi pada siang hari saat matahari sedang bersinar cerah.

Pada siang hari, saat matahari sedang bersinar, tumbuhan akan mengeluarkan uap karbondioksida atau CO2 dan air atau H2O. Uap-uap yang berasal dari seluruh tanaman di dunia kemudian dikumpulkan di atmosfer. Meski jumlahnya sedikit ketimbang proses evaporasi, tetapi uap yang dihasilkan oleh tanaman ini tetap sangat sangat berarti untuk kelangsungan hidup di Bumi.

3. Evapotranspirasi

Namanya memang rumit, tetapi sebenarnya evapotranspirasi adalah gabungan antara dua proses sebelumnya yakni evaporasi dan transportasi. Proses ini adalah jenis evaporasi pada lahan terbuka yang ditumbuhi oleh tanaman, baik itu tanaman liar atau tanaman yang ditanam oleh manusia.

Jumlah air yang dikumpulkan oleh tahap ini memang tidak sebanyak proses evaporasi, tetapi tetap saja sangat penting karena evapotranspirasi juga sangat mempengaruhi uap air yang sampai di atmosfer planet manusia, alias bumi.

4. Sublimasi

Sublimasi menjadi bagian dari siklus air juga. Hanya saja, siklus ini langka dan tidak terjadi di semua tempat. Sublimasi adalah proses perubahan es menjadi uap ke atmosfer. Normalnya, es ini harus mencair dulu baru kemudian menguap ke udara. Namun uniknya, di proses sublimasi ini, es tidak mencair melainkan langsung menguap sebagai gas.

Selain prosesnya yang tidak biasa, sublimasi juga cukup langka karena hanya terjadi di tempat yang memiliki lapisan es cukup banyak, seperti wilayah Kutub Utara dan juga Kutub Selatan. Dikarenakan hanya terjadi di lokasi yang esnya banyak, proses sublimasi jelas tidak akan terjadi di wilayah lain di bumi apalagi di Indonesia yang jelas-jelas merupakan negara dengan iklim tropis.

5. Kondensasi

Kondensasi menjadi tahapan siklus air lainnya yang akan kita bahas. Sama seperti semua tahapan sebelumnya, kondensasi juga merupakan tahapan perubahan air. Bedanya, kalau di tahap lainnya, air berubah menjadi uap maka di proses kondensasi justru air berubah menjadi partikel es berukuran sangat kecil, sehingga tidak terlihat oleh mata manusia.

Tahapan satu ini juga cukup langka karena hanya terjadi di momen tertentu seperti suhu yang sangat rendah di tempat dengan ketinggian tertentu. Menariknya lagi, awan yang dibentuk oleh partikel es ini juga berwarna gelap dan tebal sebelum akhirnya jatuh kembali ke bumi dalam bentuk yang sama yakni partikel es.

6. Adveksi

Jika tahapan-tahapan sebelumnya adalah proses penguapan, maka adveksi adalah proses perpindahan. Apa yang pindah? Awan yang dihasilkan oleh proses-proses penguapan yang terjadi sebelumnya.

Jadi, kalau kamu sering melihat awan bergerak dan menyebar, proses ini disebut adveksi. Awan yang tercipta dari uap air akan berpindah dan menyebar ke berbagai arah karena arus angin dan juga tekanan udara. Biasanya, awan-awan ini berpindah dari laut ke daratan, kemudian saat tiba di daratan, awan akan menyebar ke berbagai arah mengikuti angin.

7. Presipitasi

Kalau adveksi adalah proses perpindahan awan dari satu tempat ke tempat lain, maka presipitasi adalah proses dimana awan akan kembali mencair dan jatuh ke permukaan bumi.

Proses ini terjadi karena awan terpengaruh oleh suhu udara dan akhirnya kembali mencair. Saat naik, air ini berbentuk uap, tetapi bentuk mereka akan berbeda ketika turun kembali ke bumi. Ada uap air yang akhirnya jatuh sebagai hujan, ada yang menjadi salju dan ada juga yang berubah menjadi kabut.

Perbedaan ini merupakan hal yang wajar, dan biasanya disebabkan oleh temperatur dan angin. Semakin dingin temperatur, maka semakin besar juga kemungkinan uap air akan jatuh sebagai salju atau kabut.

8. Run Off

Tahap sebelumnya air sudah jatuh ke tanah, maka di tahap run off inilah air akan bergerak di permukaan Bumi. Run off adalah tahapan dimana air akan bergerak dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah.

Biasanya ketika hujan turun, sebagian air akan kembali ke tanah dan menjadi berkah bagi tumbuhan, tetapi tidak semua air yang jatuh akan mengalami nasib yang serupa. Sebagian air hujan, salju, atau kabut juga turun di atas permukaan sungai, danau, dan lautan, tetapi air itu juga tidak akan diam di tempat. Aliran sungai akan bergerak terus membawa air dari tempat yang tinggi ke tempat yang lebih rendah hingga akhirnya bermuara ke laut.

9. Infiltrasi

Tahapan terakhir dari siklus air disebut dengan istilah infiltrasi. Infiltrasi adalah pergerakan air, tetapi bukan dari tempat yang tinggi ke lebih rendah, melainkan ke dalam tanah melalui pori-pori tanah. Seperti yang dikatakan sebelumnya, proses ini akan menjadi berkah tersendiri bagi makhluk hidup, tumbuhan.

Hal ini dikarenkan dengan adanya air, maka mereka (tumbuhan) bisa memenuhi kebutuhannya untuk bisa tetap hidup. Hal ini tentu berbeda dengan tahap sebelumnya, dimana air jatuh ke sungai atau danau dan dinikmati oleh hewan dan manusia untuk kebutuhan mereka. Tahap infiltrasi sendiri terjadi karena adanya gaya gravitasi yang dimiliki oleh Bumi.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sebuah Proses Evaporasi

Evaporasi adalah

unsplash.com

Evaporasi memang merupakan proses alami, tetapi evaporasi ini ada untuk menjaga agar cadangan air di planet bumi tetap cukup. Namun, untuk melakukan proses ini, bumi kita tidak akan bisa bekerja sendiri. Bagaimanapun juga, bumi tetap membutuhkan bantuan matahari untuk melakukan berbagai tahapan penguapan.

Meski begitu, penguapan dan jumlah air yang berhasil menguap juga dipengaruhi oleh banyak faktor. Mayoritas tahapan memang dipengaruhi oleh matahari, tetapi matahari juga bukan satu-satunya. Berikut faktor-faktor yang mempengaruhi sebuah proses evaporasi!

1. Radiasi Matahari

Kamu pasti menyadari bahwa matahari sangat panas dan tidak bisa digapai, tetapi matahari memiliki andil yang sangat besar dalam kehidupan manusia. Tanpa matahari, suhu di Bumi dan planet lainnya akan drop parah atau sangat dingin. Dengan kata lain, bumi akan membeku, dan kehidupan akan musnah dalam waktu singkat.

Matahari atau tepatnya radiasi matahari jugalah yang mempengaruhi terjadinya proses evaporasi di bumi kita ini. Mengingat bumi terus bergerak mengelilingi matahari, maka radiasi matahari juga akan berpindah-pindah dalam setahun ke depan. Selain karena perputaran bumi, perbindahan radiasi juga dipengaruhi oleh garis lintang

Pada akhir tahun, matahari akan berada di sebelah selatan dan ketika itu terjadi, maka wilayah selatan akan menerima radiasi paling banyak. Air-air di wilayah selatan akan mengalami evaporasi.

Sementara itu di pertengahan tahun, matahari akan berpindah ke utara dan membuat wilayah utara menerima paparan radiasi maksimal, sehingga proses yang sama juga akan terulang, air di wilayah utara akan mengalami proses evaporasi yang paling banyak ketimbang wilayah lain di bumi.

2. Temperatur Udara

Temperatur adalah ukuran panas dinginnya sebuah benda. Semakin tinggi temperatur suatu benda, maka semakin panas juga suhu di benda tersebut. Jadi, selain radiasi matahari yang menerpa permukaan bumi, temperatur juga sangat mempengaruhi proses evaporasi.

Pasalnya semakin tinggi temperatur Bumi, maka molekul air yang menguap juga akan semakin banyak dan awan yang dihasilkan juga akan lebih tebal. Begitu pun sebaliknya, ketika temperatur udara turun, maka jumlah air yang menguap pun akan menurun.

3. Kelembaban udara

Kalau istilah satu ini, kamu mungkin sudah sering mendengar. Kelembaban udara adalah jumlah uap air yang ada di udara. Semakin tinggi radiasi dan temperatur udara di suatu tempat, maka secara otomatis air yang menguap akan semakin banyak dan membuat kelembapan udaranya juga akan semakin tinggi.

Hal sebaliknya akan terjadi ketika matahari menjauh dari sebuah wilayah, maka radiasi maupun temperatur akan menurun. Hal itu membuat air yang mengalami evaporasi berkurang dan jumlah uap air di udara juga berkurang secara drastis.

4. Kecepatan angin

Saat udara panas, angin menjadi berkah tersendiri bagi kita. Bagaimana tidak, meski sesaat, angin membuat udara jadi terasa lebih sejuk dan lebih segar. Nah ternyata, fungsi angin bukan hanya untuk meringankan ‘penderitaan’ kita dari sengatan panas matahari.

Lebih dari itu, angin berfungsi untuk menurunkan kembali uap air yang terkumpul di langit menjadi tetesan hujan, salju, maupun kabut ke permukaan bumi. Dengan adanya angin, proses pengulangan evaporasi akan terjadi. Uap air yang sudah lama memenuhi udara akan jatuh ke bumi dan berganti dengan uap air yang baru.

Angin sendiri disebabkan oleh perputaran bumi pada porosnya atau yang lebih dikenal dengan istilah rotasi. Oleh sebab itu, angin juga merupakan udara yang terus bergerak mengikuti perputaran bumi, sehingga angin dapat menggerakkan lebih banyak awan untuk jatuh ke permukaan bumi sebagai hujan.

Kesimpulan

Proses evaporasi adalah proses perubahan wujud dari air menjadi gas. Meskipun istilah evaporasi maupun tahapan siklus air lainnya masih sangat asing di telinga banyak orang, tetapi proses ini sejatinya sangat penting untuk menjaga agar manusia, hewan, dan tumbuhan tetap bisa bertahan hidup.

Bukan hanya itu, adanya proses evaporasi maupun siklus air lainnya akan membuat bumi menjadi tempat yang lebih nyaman untuk ditinggali semua orang dan semua makhluk hidup. Pasalnya, adanya evaporasi dan siklus air membuat hujan turun dan secara otomatis juga menurunkan suhu udara dari panas menjadi lebih sejuk dan nyaman.

Rekomendasi Buku Tentang Lingkungan

1. Pengelolaan Lingkungan Hidup

Evaporasi adalah

2. Pengantar Pendidikan Lingkungan Hidup

Evaporasi adalah

3. Manajemen Lingkungan Hidup untuk Bisnis

Evaporasi adalah

4. Hidrologi Aplikasi untuk Teknik Sipil

Evaporasi adalah

Demikian ulasan mengenai evaporasi. Buat Grameds yang mau mempelajari semua hal tentang siklus air dan ilmu pengetahuan lainnya, kamu bisa mengunjungi gramedia.com untuk mendapatkan buku-buku terkait. Sebagai #SahabatTanpaBatas, Gramedia selalu memberikan produk terbaik, agar kamu memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Siti Marliah

BACA JUGA:

  1. Jenis dan Proses Terjadinya Siklus Hidrologi
  2. Proses Tahapan Siklus Air serta Penjelasan Lengkapnya
  3. Pengertian Hidrosfer: Macam, Unsur, dan Siklus-Siklusnya
  4. Proses Terjadinya Hujan
  5. Pengertian, Manfaat, Jenis-Jenis, Kandungan Air Tanah, dan Kerusakannya

About the author

Rahma R

Bahasa Inggris merupakan bahasa internasional yang sudah dipelajari oleh banyak orang. Saya juga senang dengan bahasa Inggris, sehingga ketika menulis dengan tema materi bahasa Inggris sangat senang.