IPA

Proses Tahapan Siklus Air serta Penjelasan Lengkapnya

siklus air
Written by Rahma R

Siklus Air – Jika membicarakan mengenai siklus air, apakah Grameds menyadari bahwa keberadaan air di planet Bumi ini seolah tidak akan pernah habis? Yap, maka dari itu air termasuk dalam sumber daya alam yang dapat diperbaharui sebab jumlahnya seolah tidak pernah habis dan akan ada secara terus-menerus. Namun meskipun demikian, bukan berarti kita serta-merta melakukan pemborosan air selama menjalani kehidupan ini ya… Harus tetap berhemat!

Keberadaan air ternyata mengalami siklus yang mana prosesnya terjadi secara berulang-ulang sehingga hasilnya tetap sama. Siklus air ini disebut juga dengan daur hidrologi atau water cycle. Sayangnya, di belahan planet Bumi ini, tidak sedikit manusia yang serakah dan egois dengan melakukan banyak kegiatan secara sembarangan, sehingga berdampak langsung pada siklus air ini. Hasilnya tentu saja merugikan banyak makhluk hidup, tak terkecuali para binatang dan tumbuhan.

Lalu sebenarnya, apa sih siklus air itu? Bagaimana proses terjadinya siklus air ini? Apa saja kegiatan manusia yang ternyata memberikan dampak negatif pada siklus air di bumi ini? Nah, supaya Grameds tidak bingung, yuk simak ulasan berikut ini!

siklus air

https://www.pexels.com/

Apa Itu Siklus Air?

Pada dasarnya, siklus air adalah gerakan sirkulasi akan terbentuknya air di planet bumi. Dalam sirkulasi (perputaran) tersebut meliputi gerakan yang dimulai dari air laut menuju atmosfer dalam bentuk uap, kemudian kembali lagi bumi. Keberadaan siklus air ini pertama kalinya digambarkan oleh Bernard Manessy pada tahun 1580. Kala itu, Beliau mengatakan bahwa air yang menguap dari lautan membentuk awan, kemudian awan bergerak ke daratan, lalu turunlah hujan, hujan tersebut nantinya akan mengalir lagi dan kembali menguap.

Sebelum keberadaan siklus air ini dibahas oleh Manessy, pada abad ke-19 juga terdapat teori Aristoteles yang mengungkapkan bahwa air menguap dari tanah, lalu berkondensasi di dalam gua besar yang ada di pegunungan, kemudian gua tersebut membentuk sebuah danau sehingga memunculkan sebuah mata air. Nah, setelah adanya perkembangan zaman sekaligus ilmu pengetahuan, maka dapat diketahui bahwa siklus atau perputaran air itu mempunyai beberapa tahapan.

Bagaimana Proses Siklus Air di Bumi?

proses siklus air

https://www.worldatlas.com/

Siklus air yang ada di bumi ini memiliki beberapa tahapan yang mana setiap tahapannya tidak boleh terlewat. Jika hal tersebut terjadi, maka air tidak dapat terbentuk dan kembali lagi ke bumi. Nah, berikut adalah proses sirkulasi air.

1. Penguapan (Evaporasi)

Dalam proses penguapan ini, terjadilah perubahan air dari bentuk yang awalnya cair menjadi bentuk gas. Ketika matahari memancarkan panasnya menuju bumi, keberadaan air yang ada di sungai, danau, maupun lautan pasti akan menguap menjadi bentuk gas. Molekul-molekul gas tersebut akan menguap, sehingga naik menuju atmosfer melalui udara.

2. Kondensasi

Kondensasi adalah suatu proses yang mengubah air dari bentuk gas menjadi bentuk cair. Ketika uap air naik menuju atmosfer, uap air tersebut menjadi lebih dingin dan mengalami perubahan bentuk kembali yakni menjadi tetesan air kecil. Hal tersebut terjadi ketika uap air telah membentuk awan.

3. Air Hujan

Ketika uap air telah membentuk awan, apabila terkena angin pasti awan tersebut akan “terseret” mengikuti arus angin. Jika terdapat begitu banyak air yang mengembun, sehingga udara tidak dapat mendukung beratnya, maka air yang ada di awan tersebut akan jatuh ke bumi dalam bentuk hujan. Namun, tidak semua air di awan tersebut akan jatuh dalam bentuk hujan, sebab bergantung pada suhu udara di wilayah yang bersangkutan. Dapat berupa bentuk cair atau hujan, tetapi dapat juga berupa bentuk padat misalnya salju, hujan salju, atau hujan es.

4. Infiltrasi

Proses ini adalah ketika air dari awan jatuh kembali ke bumi, yang mana pasti sebagian besar jatuh menuju ke tanah dan membasahinya hingga ke dalam tanah. Air-air tersebut kemudian “berkumpul” di bawah tanah, terutama di lapisan batuan, pasir, atau kerikil yang dapat dinamakan sebagai akuifer alias air tanah. Tanah tersebut nantinya akan merembes hingga ke bagian bawah sungai, sehingga akan memberikan aliran air bahkan setelah hujan berhenti.

Air tanah ini sangat dimanfaatkan oleh akar tanaman, terutama dalam proses fotosintesis.

5. Limpasan

Limpasan adalah proses dimana air tidak meresap ke dalam tanah, melainkan mengalir di tanah. Air limpasan ini nantinya akan mengumpul di sungai dan kemudian mengalir menuju ke sungai yang lebih besar.

6. Transpirasi

Proses ini adalah ketika air menguap dari tanaman, terutama melalui daun. Hal tersebut juga dapat berpotensi untuk mengembalikan uap air kembali ke udara.

Singkatnya, proses siklus air ini berupa:

  • Air laut atau air yang ada di darat akan menguap, kemudian naik menuju ke langit dan berkumpul di udara sehingga membentuk gumpalan air.
  • Awan-awan yang terkumpul di langit tersebut kemudian mencair, sehingga akan menimbulkan titik-titik hujan yang turun ke permukaan bumi.
  • Dari titik hujan tersebut, sebagian ada yang langsung mengalir melalui sungai menuju laut. Sebagian lagi akan terserap menuju ke dalam perut bumi, tetapi ada juga yang menggumpal menjadi es.
  • Cadangan air yang ada di permukaan bumi tersebut, nantinya akan menguap kembali menjadi bentuk awan, dan melakukan proses perputaran yang sama secara terus-menerus dan berulang-ulang.

Dalam proses siklus air ini, banyak menggunakan istilah khusus untuk menyebutkan proses perputaran air tersebut. Nah, berikut adalah beberapa istilahnya yang Grameds wajib ketahui!

  • Evaporasi: Proses penguapan air dari lautan atau perairan darat, dapat berupa sungai dan danau.
  • Transpirasi: Proses penguapan air dari makhluk hidup, yakni tanaman melalui daun.
  • Kondensasi: Proses perubahan uap air menjadi bentuk awan.
  • Presipitasi: proses jatuhnya air dari atmosfer ke permukaan bumi dalam beragam wujud bergantung suhu udara. Dapat berupa air hujan, salju, maupun es.
  • Run Off: Proses aliran air di atas permukaan bumi.
  • Infiltrasi: Proses peresapan air oleh pori-pori tanah.
  • Perkolasi: Proses aliran air di bawah permukaan tanah.

ada apa di bumi air - siklus air

Jenis-Jenis Siklus Air

1. Siklus Air Pendek atau Kecil

siklus air pendek

Siklus Air Pendek ini adalah siklus air yang berupa air laut menguap kemudian melalui proses kondensasi, akan berubah menjadi butir-butir air halus atau awan. Selanjutnya, hujan akan jatuh ke laut dan prosesnya berulang kembali. Dalam siklus ini, umumnya akan mengalami pemanasan oleh sinar air matahari sehingga mampu membuat air laut menjadi menguap hingga membumbung naik menuju ke udara.

2. Siklus Air Sedang atau Menengah

siklus air sedang

Siklus Sedang ini berupa adanya uap air yang berasal dari lautan, lalu ditiup oleh angin hingga bergerak sampai ke atas daratan. Setelah mencapai ketinggian tertentu, uap air ini mengalami proses kondensasi membentuk butir-butir air dan berkumpul menjadi awan hingga jatuh di atas daratan sebagai hujan.

Air hujan di daratan, nantinya akan mengalami kembali ke laut melalui sungai, permukaan, tanah, atau resapan di tanah.

3. Siklus Air Panjang atau Besar

siklus air panjang

Dalam Siklus Panjang ini berupa adanya uap air yang berasal dari laut, setelah sampai di atas daratan akibat dari terbawa arus angin, akan bergabung dengan uap air lainnya. Uap air hasil gabungan tersebut tidak hanya melalui proses kondensasi saja, tetapi juga membeku hingga membentuk awan yang terdiri atas kristal. Kristal-kristal es ini akan turun menuju ke daratan dalam bentuk salju.

Ketika salju telah mencair dan mengalir sebagai bentuk gletser, kemudian akan kembali lagi ke laut.

Kegunaan Air Bagi Makhluk Hidup

https://www.pexels.com/

Keberadaan air di muka bumi ini tentu saja berguna bagi seluruh makhluk hidup, baik itu manusia, tumbuhan hingga hewan. Tanpa adanya air, makhluk hidup dapat mati. Nah, berikut adalah beberapa kegunaan air bagi makhluk air.

Bagi Manusia

1. Untuk Memperlancar Sistem Pencernaan

Manusia diharuskan mengkonsumsi air dalam jumlah yang cukup untuk setiap harinya, sebab dapat memperlancar sistem pencernaan. Jika sistem pencernaan manusia terganggu, maka akan menyebabkan penyakit lainnya dan apabila tidak segera disembuhkan, maka akan meninggal dunia.

2. Untuk Membuat Tubuh Menjadi Lebih Bugar

Khasiat air ini tidak hanya untuk menyehatkan tubuh saja, tetapi juga sebagai zat yang sangat diperlukan bagi tubuh. Manusia tidak dapat hidup apabila kekurangan air, sebab dari keseluruhan tubuh manusia, komposisi air menempati bagian terbesar.

3. Untuk Menyehatkan Jantung

Air diyakini dapat menyembuhkan penyakit jantung, rematik, kerusakan kulit, hingga penyakit kewanitaan. Air yang dimaksud adalah air putih yang mana memang diwajibkan sebagai bahan makanan yang wajib dikonsumsi oleh manusia setiap harinya.

4. Untuk Perawatan Kecantikan

Apabila manusia kurang minum air putih, maka tubuhnya cenderung akan menyerap kandungan air yang ada di dalam kulit saja, sehingga menyebabkan kulitnya menjadi kering dan berkerut. Baik pria maupun wanita, pasti tidak mau kerutan muncul di kulit tubuh mereka.

Tidak hanya itu saja, air putih juga dapat melindungi kulit dari luar, sehingga dapat melembabkan dan menyehatkan kulit. Terutama kaum wanita, supaya dapat terjaga kecantikannya, melakukan pembersihan tubuh dapat dilakukan dengan minum air putih sebanyak 8-10 gelas pada setiap harinya.

5. Membuat Otot Tubuh Berfungsi Secara Baik

Sendi-sendi tulang dan otot pada tubuh kita akan berfungsi secara baik jika diberikan pelumas yang berupa air. Maka dari itu, mengkonsumsi air juga membantu kita untuk melenturkan tubuh.

6. Sebagai Mediator Pembuang Racun di Dalam Tubuh

Air berfungsi sebagai mediator pembuang racun yang ada di dalam tubuh, sehingga nantinya akan keluar dari tubuh dalam bentuk air seni. Maka dari itu, terdapat anjuran bahwa manusia tidak boleh minum air putih secara sembarangan.

7. Untuk Membantu Sirkulasi Oksigen Ke Seluruh Tubuh

Jika manusia kekurangan air, maka nantinya suplai oksigen juga akan turut terhambat. Hal tersebut tentu saja menyebabkan efek yang fatal bagi tubuh.

Sementara itu, keberadaan air juga sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia sehari-hari. Mulai dari untuk keperluan rumah tangga, sebagai sarana rekreasi dan olahraga, dalam bidang pertanian dan peternakan, dalam bidang transportasi, dan lain-lain.

Bagi Tumbuhan

  1. Untuk melarutkan zat hara yang ada di dalam tanah sebelum diserap oleh akar.
  2. Menjaga stabilitas suhu.
  3. Menyerap dan mengangkut zat hara, yang kemudian didistribusikan ke seluruh bagian tumbuhan.
  4. Mengangkat zat hasil fotosintesis ke seluruh bagian tumbuhan.
  5. Bahan utama dalam proses fotosintesis.

Dalam hal ini, apabila tumbuhan kekurangan air maka tentu saja manusia juga akan kekurangan oksigen. Sebab, tumbuhan adalah penghasil terbesar atas adanya oksigen yang sangat bermanfaat bagi pernafasan manusia.

Bagi Hewan

  1. Untuk menjaga suhu tubuh hewan.
  2. Untuk melepas dahaga.
  3. Membantu dalam proses produksi susu, terutama pada hewan vivipar.
  4. Sebagai habitat atau tempat tinggal, terutama pada hewan air atau akuatik.
  5. Untuk membersihkan tubuh hewan dari racun.

Dampak Kegiatan Manusia Terhadap Siklus Air

Sebenarnya, banyak sekali kegiatan manusia yang bahkan tanpa disadari ternyata sangat berpengaruh pada siklus air di muka bumi ini. Kegiatan-kegiatan tersebut misalnya:

  • Membiarkan lahan air kosong tanpa menanaminya dengan tumbuhan.
  • Mengubah daerah resapan air menjadi bangunan.
  • Menggunakan air secara berlebihan, terutama untuk kegiatan sehari-hari.

Kegiatan-kegiatan tersebut tentu saja memberikan dampak yang mana berpengaruh pada kelangsungan makhluk hidup, baik itu manusia, tumbuhan, maupun hewan.

1. Efek Rumah Kaca

Sebenarnya, efek rumah kaca ini dapat menunjuk pada dua hal yang berbeda, yakni yang terjadi secara alami di bumi dan yang terjadi akibat aktivitas manusia. Akibat yang ada dari efek rumah kaca ini adalah perubahan iklim secara ekstrim. Jika hal tersebut terjadi, tentu saja akan mengganggu hutan beserta ekosistemnya, sehingga akan mengurangi kemampuan hutan dalam menyerap karbondioksida di atmosfer.

Efek rumah kaca ini merupakan dampak dari pemanasan global, yang mana dapat mengakibatkan mencairkan gunung-gunung es di daerah kutub. Apabila hal ini terjadi, maka permukaan air laut juga akan ikut naik. Menurut perhitungan simulasi, efek rumah kaca ternyata mampu meningkatkan suhu rata-rata bumi sekitar 1-5⁰ C.

Jika gas rumah kaca ini terus-menerus meningkat, maka pada tahun 2030 besok kira-kira akan terjadi pemanasan global dengan suhu sekitar 1,5-4,5⁰ C.

2. Hujan Asam

Hujan asam pertama kalinya diperkenalkan oleh Angus Smith yang kala itu tengah menulis tentang polusi industri di wilayah Inggris. Terjadinya hujan asam ini harus diwaspadai sebab berbentuk sebagaimana hujan pada umumnya, sehingga bersifat global dan mengganggu keseimbangan ekosistem secara global pula. Tidak hanya berdampak pada lingkungan biotik saja, tetapi juga pada lingkungan abiotik.

3. Pencemaran Air

Pencemaran air adalah dampak yang sangat mudah dirasakan apabila kegiatan-kegiatan tersebut masih berjalan. Dalam pencemaran air ini, nantinya akan terjadi perubahan pada keadaan di suatu tempat penampungan air, mulai dari danau, sungai, lautan, hingga air tanah, yang mana tentu saja akan berdampak pada aktivitas manusia sehari-hari.

Grameds pasti sudah tahu bahwa keberadaan danau, sungai, lautan, dan air tanah ini juga menjadi bagian penting dari siklus air. Apabila tempat-tempat tersebut tercemar, tentu saja akan mengganggu kehidupan manusia ‘kan? Akibat dari pencemaran air tidak hanya merusak ekosistem saja, tetapi juga menyebabkan makhluk hidup kekurangan sumber air sekaligus menjadi sumber penyakit.

Nah, itulah ulasan mengenai apa dan bagaimana siklus air yang terjadi di planet bumi ini. Sebagai generasi masa depan, yuk biasakan untuk menjaga air dengan menggunakannya seperlunya saja.

Baca Juga!

About the author

Rahma R

Bahasa Inggris merupakan bahasa internasional yang sudah dipelajari oleh banyak orang. Saya juga senang dengan bahasa Inggris, sehingga ketika menulis dengan tema materi bahasa Inggris sangat senang.