Agama Islam

Doa Penutup Majelis Sesuai dengan Sunah Nabi dan Artinya

Doa Penutup Majelis
Written by Yufi Cantika

Doa Penutup Majelis – Beberapa hal yang membuat seorang muslim merugi pada hari kiamat adalah ketika mereka terlalu asyik dengan urusan dunia dan lalai dari perkara akhirat. Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda sebagai berikut.

“Tidaklah suatu kaum duduk dalam satu majelis yang mana mereka lalai dari mengingat Allah di dalamnya dan tidak berselawat kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, kecuali kerugian dan penyesalan akan menimpa mereka pada hari kiamat. Jika Allah berkehendak, Dia akan mengazab mereka. Dan jika Allah berkehendak, Dia Allah akan mengampuni mereka” (H.R. At-Tirmidzi No. 3380 dan disahihkan oleh Syekh Al-Albani rahimahullah).

Doa Penutup Majelis

Muslim Ghana (OJjnr/Creative Commons Attribution-Share Alike 4.0 International).

Oleh karenanya, kita dapati Islam mengajarkan agar memanfaatkan waktu untuk berzikir kepada-Nya, bahkan ketika hendak berpindah dari sebuah majelis. Majelis sendiri merupakan sebuah forum untuk menimba ilmu, berdiskusi, dan melangsungkan acara resmi.

Tak hanya di sekolah atau tempat sidang, istilah majelis juga bisa digunakan ketika menggelar pengajian di masjid atau musala. Sebagai sebuah sebuah tempat mencari ilmu, setiap orang yang hendak memulai atau mengakhiri aktivitas senantiasa dianjurkan untuk membaca doa membuka dan menutup majelis.

Diriwayatkan dari Abu Barzah Al-Aslami radhiyallahu ‘anhu sebagai berikut.

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam biasanya ketika hendak bangkit dari majelis beliau mengucapkan kalimat berikut ini.

Subhanaka allahumma wa bihamdika, asyhadu an laa ilaaha illa anta, astaghfiruka wa atubu ilaik“.

(Maha suci Engkau ya Allah. Dan segala pujian hanya untuk-Mu. Tiada ilah yang berhak disembah kecuali Engkau. Aku memohon ampun kepada-Mu dan aku bertobat kepada-Mu).

Selanjutnya, seorang sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, engkau baru saja berucap sesuatu yang belum pernah aku dapati engkau mengucapkan hal yang serupa”. Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab, “Sebagai kaffarah yang terjadi di majelis” (H.R. Abu Dawud No. 4859).

Syekh Abdul Aziz bin Baaz rahimahullah mengatakan sebagai berikut.

Disunahkan bagi siapa saja yang hendak beranjak dari majelis untuk mengucapkan zikir berikut ini, baik itu majelis ilmu maupun majelis biasa yang berbicara tentang kebutuhan manusia.

Subhanaka allahumma wa bihamdika, asyhadu an laa ilaaha illa anta, astaghfiruka wa atubu ilaik“.

Hikmah Dianjurkan Berdoa Kaffaratul Majlis

Beberapa hikmah yang membuat dianjurkannya membaca doa penutup majelis adalah sebagai berikut.

Pertama, sebagai penebus jika ada hal-hal atau perkataan yang sia-sia selama bermajelis. Sebagaimana disebutkan di dalam sebuah riwayat, bahwasanya Aisyah radhiyallahu ‘anha menceritakan sebagai berikut.

Wahai Rasulullah, aku melihatmu tidak duduk di sebuah majelis, atau membaca Al-Qur’an, atau salat, kecuali engkau senantiasa mengakhirinya dengan satu kalimat tersebut“.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam lantas menimpalinya:

Benar. Barang siapa yang ketika di majelis berkata-kata baik, da akan dimudahkan untuk merutinkan kebaikan tersebut. Dan barangsiapa yang berkata buruk, kalimat ini menjadi penebus atau kafarah baginya. Kalimat tersebut adalah ….

“Subhanaka allahumma wa bihamdika, asyhadu an laa ilaaha illa anta, astaghfiruka wa atubu ilaik”

(Mahasuci Engkau ya Allah. Dan segala pujian terhatur untuk-Mu. Tiada ilah yang berhak disembah, kecuali Engkau. Aku memohon ampun kepada-Mu dan aku bertobat kepada-Mu)” (H.R. An-Nasa’i dalam Amal Al-Yaum wal-Lailah No. 273).

Kedua, sebagai penambal kekurangan dalam bermajelis. Syekh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’diy rahimahullah ketika menjelaskan surah Al-Baqarah ayat 198–199 mengatakan sebagai berikut.

Allah Ta’ala memerintahkan ketika selesai dari prosesi manasik agar seseorang memperbanyak istigfar dan zikir. Ini dikarenakan istigfar bertujuan menambal kekurangan yang terjadi dalam diri seorang hamba, yaitu ketika beribadah dan ketidaksempurnaannya dalam mengerjakan. Dan zikir kepada Allah sebagai bentuk syukur kepada-Nya atas nikmat yang tercurah berupa taufik untuk mengerjakan ibadah yang agung dan pemberiaan-Nya yang tak terkira“.

Beginilah semestinya seorang hamba ketika selesai beribadah. Dia memohon ampunan kepada Allah SWT atas segala kekurangannya dalam mengerjakan ibadah dan bersyukur kepada-Nya atas limpahan taufik, sehingga bisa beribadah. Tidak sebagaimana orang-orang yang mengira ibadahnya telah sempurna, berlaku pongah di hadapan Rabbnya dan menyangka bahwa baginya kedudukan yang tinggi. Justru ini bentuk kesombongan dan tertolaknya ibadah. Sebagaimana yang pertama juga menjadi indikasi diterimanya amalan dan taufik untuk mengerjakan ibadah yang lainnya (Tafsir As-Sa’diy, hal. 92).


Itulah artikel terkait “Doa Pembuka dan Penutup Majelis” yang bisa kalian gunakan untuk referensi dan bahan bacaan. Jika ada saran, pertanyaan, dan kritik, silakan tulis di kotak komentar bawah ini. Bagikan juga tulisan ini di akun media sosial supaya teman-teman kalian juga bisa mendapatkan manfaat yang sama.

Untuk mendapatkan lebih banyak informasi, Grameds juga bisa membaca buku yang tersedia di Gramedia.com. Sebagai #SahabatTanpaBatas kami selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan dan pengetahuan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca. Semoga bermanfaat!

Rujukan

  • Al Mahfani, Muhammad Khalilurrahman (2006). Keutamaan Doa dan Zikir untuk Hidup Bahagia Sejahtera. Jakarta: Wahyu Media.
  • Arifin, Agus (2012). Zikir Doa Pembuka Pintu Rahmat. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
  • Hamedan, Hamdan (2021). Doa Harian Pengetuk Pintu Langit. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
  • Nasrullah (2016). Kitab Induk Doa dan Zikir Terlengkap (Doa dan Zikir Para Nabi, Doa dalam Al-Qur’an, Doa dalam Hadis, Waktu dan Tempat Mustajab Berdoa). Jakarta: Penerbit Sahih.

Rekomendasi Buku dan E-Book Terkait Doa Penutup Majelis

1. Ngaji Bareng Gus Baha: Rangkuman Materi Pengajian Gus Baha

Doa Penutup Majelis

button rahmadGus Baha merupakan sosok kiai muda yang cerdas, santai, dan humoris. Berbagai kajiannya banyak diikuti oleh santri dan anak-anak muda zaman sekarang. Selain argumentasinya renyah dan menenangkan, beliau juga mampu membahas persoalan-persoalan agama yang erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari dengan cermat, tepat, dan mendalam. Ketika ceramah di mana saja, selalu ada pengikut setia yang menyimak dan ngangsu kawruh dari petuah-petuah yang disampaikannya.

Mendengar nama Gus Baha yang pertama kali terlintas di benak kita adalah sosok kiai muda yang hafal Al-Qur’an 30 juz, cerdas, brilian, lugas, sederhana, santai, humoris, argumentasinya renyah, dan menenangkan. Soal kedalaman ilmunya tentu tak perlu diragukan lagi. Hal ini terlihat dari cara beliau mampu membahas berbagai persoalan agama dengan cermat, tepat, dan mendalam. Kedalaman ilmu beliau tentu bukan didapat dengan cepat dan serta merta, sebab beliau telah melalui jalan panjang dalam menempuh pendidikan agama.

Lahir pada 15 Maret 1977 di Sarang, Rembang, Jawa Tengah, kiai ini adalah putra ulama pakar Al-Qur’an, K.H. Nur Salim Al Hafizh dari Narukan, Kragan, Kabupaten Rembang. Gus Baha telah mengkhatamkan Al-Qur’an beserta qiraahnya dengan didikan yang ketat dari sang ayah.

Buku ini berisi rangkuman materi-materi ceramah beliau yang disusun berdasarkan tema kajiannya, yang disertakan pula waktu dan tempat pengajiannya. Buku ini mengajak kita untuk ngaji bareng, membaca, dan membedah ayat-ayat yang ada di dalam Al-Qur’an, kemudian mengamalkannya. Semoga rangkuman kajian beliau dapat membuat kita lebih dekat dan semakin mencintai Islam, tak hanya sebagai agama, tetapi juga sebagai cahaya yang menuntun kita menuju surga-Nya.

2. 101 Cara Menjadi Muslim Produktif dan Juara

Doa Penutup Majelis

button rahmadPada prinsipnya, Islam lebih menekankan berproduksi demi untuk memenuhi kebutuhan orang banyak, bukan hanya sekadar memenuhi kebutuhan dari beberapa orang saja yang memiliki suatu kekuasaan dan uang, sehingga menjadikannya mempunyai daya beli yang jauh lebih baik dan bersaing untuk selalu menjadi yang pertama dan utama. Oleh karena itu, bagi Islam produksi yang surplus dan berkembang baik secara kuantitatif (jumlah) maupun kualitatif (mutu yang terkandung di dalamnya) tidak dengan sendirinya mengindikasikan kesejahteraan bagi masyarakat yang berada di suatu negara.

“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia”.

Bisa kita ambil poin bahwa Islam mendorong umatnya untuk senantiasa produktif, sebab produktif adalah tentang bermanfaat bagi diri sendiri dan sesama manusia. Namun, ada kalanya kita menjumpai fase ketika hidup kita kurang produktif, bahkan saat ini kita berada di fase tersebut.

Menjadi produktif sendiri tidak dapat dibentuk dalam satu malam seperti kisah Roro Jonggrang, melainkan melalui proses yang panjang dan berkelanjutan. Menjadi produktif adalah tentang membangun kebiasaan positif yang berkesinambungan, hingga tak ada lagi celah untuk mengisinya dengan kegiatan-kegiatan negatif.

Buku ini berisi 101 tip yang bisa kawan-kawan praktikkan untuk menjadi pribadi yang produktif dan bermanfaat. Dibahas dalam bentuk poin-poin yang ringan, setiap tip dalam buku ini sangat cocok dipraktikkan dalam keseharian. Selamat membaca!

3. Ringkasan Fikih Islam: Ibadah dan Muamalah

Doa Penutup Majelis

button rahmadKitab Ringkasan Fikih Islami merupakan karya terbaik dari Doktor Shaleh bin al-Fauzan, seorang ulama sekaligus mufti Kerajaan Arab Saudi yang ditulis kembali oleh Tim El-Madani dengan beberapa penambahan konten, sehingga lebih memperkaya pemahaman kita mengenai fikih.

Kitab ini membahas dan mengkaji ilmu fikih dari berbagai aspek kajian dikaji secara sistematis dan metodologis, tetapi tetap ringkas dan padat. Dalil Al-Qur’an dan As-Sunah yang digunakan tepat guna dalam mengkaji tiap bahasan baik seputar taharah, salat, dan ibadah lainnya.

Fikih adalah salah satu bidang ilmu dalam syariat Islam yang secara khusus membahas persoalan hukum yang mengatur berbagai aspek kehidupan manusia, baik kehidupan pribadi, bermasyarakat, maupun kehidupan manusia dengan Allah, Tuhannya. Beberapa ulama fikih seperti Imam Abu Hanifah mendefinisikan fikih sebagai pengetahuan seorang muslim tentang kewajiban dan haknya sebagai hamba Allah.

Fikih membahas tentang cara beribadah dan muamalah, sesuai yang tersurat dalam Al-Qur’an dan sunah. Dalam Islam, terdapat empat mazhab dari Suni yang mempelajari tentang fikih. Mazhab tersebut adalah mazhab Hanafi, Maliki, Syafi’i, dan Hanbali. Seseorang yang sudah menguasai ilmu fikih disebut dengan fakih. Sebagian ahli fikih membagi empat pembahasan utama, yaitu rubu’ ibadat, rubu’ mu’amalat, ru’bu munakahat, dan ru’bu djinajat. Namun, sebagian ahli fikih lainnya membagi pembahasan fikih dari dua aspek saja, yaitu ru’bu ibadat dan ru’bu mu’amalat.

4. Tuntunan Lengkap Rukun Islam dan Doa: Kunci Beragama Secara Kafah

Doa Penutup Majelis

button rahmadSebagai muslim, seseorang tentu wajib mengetahui pilar atau fondasi keislamannya. Pilar itulah yang kemudian dikenal sebagai rukun Islam. Seperti banyak diketahui, rukun Islam ada lima. Pertama, syahadat atau menyatakan kesaksian bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah. Kedua, melaksanakan salat lima waktu. Ketiga, membayar zakat. Keempat, melaksanakan puasa. Kelima, melaksanakan ibadah haji. Buku ini merupakan panduan lengkap beribadah bagi seorang muslim.

Tuntunan Lengkap Rukun Islam dan Doa: Kunci Beragama Secara Kafah merupakan sebuah buku untuk umat Islam yang ditulis oleh Dr. Moch. Syarif Hidayatullah. Buku ini berisi cara-cara atau tuntunan agar Anda bisa mengerjakan ibadah sebaik mungkin. Buku ini disusun berdasarkan kitab-kitab tepercaya dari zaman klasik sampai zaman kontemporer, sehingga dapat dipercaya kebenarannya. Anda wajib mempunyai buku ini agar kegiatan beribadah bisa semakin baik dan sesuai dengan syariat agama Islam.

Pengarang menulis semua tuntunan rukun Islam dan doa yang ada di dalam buku ini secara lengkap, padat, dan sistematis, sehingga mudah dimengerti oleh seluruh kalangan umat muslim. Bagi muslimin dan muslimah, lima rukun ini ibarat fondasi hidup untuk mendapatkan rida dari Allah SWT yang dijelaskan secara rinci di dalam H.R. Al Bukhari dan Muslim sebagai berikut.

Islam dibangun di atas lima perkara: persaksian bahwa tiada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan salat, menunaikan zakat, puasa di bulan Ramadhan, dan pergi haji“.

Pembahasan di dalam buku ini antara lain:

  • Bab I. Syahadat.
  • Bab II. Salat.
  • Bab III. Zakat, Infak, dan Sedekah.
  • Bab IV Puasa.
  • Bab V. Haji dan Umrah
  • Bab IV. Doa-Doa.

5. Buku Saku Doa Ampuh Sehari-Hari Plus Rahasia Manfaat 99 Asmaul Husna

Doa Penutup Majelis

button rahmad jpgDoa adalah cara untuk bermunajat kepada Allah SWT. Insyaallah hidup kita akan lebih damai dan bahagia jika kita berdoa. Buku Saku Doa Ampuh Sehari-Hari Plus Rahasia Manfaat 99 Asmaul Husna ini antara lain berisi doa sehari-hari mulai dari bangun tidur sampai mau tidur, doa pembuka pintu rezeki, doa mohon kesuksesan, dan doa agar mendapatkan jodoh terbaik.

Memahami asmaul husna merupakan hal penting yang perlu diketahui oleh semua umat Islam, karena termasuk dalam tauhid agar mereka dapat mewujudkan dan mengamalkan keyakinan penuh mereka kepada Tuhan. Karya asmaul husna dapat ditemukan dalam dua jenis tauhid, yaitu Tauhid al ylmial khabari dan Tauhid al I’tiqadi. Makna ini mengacu kepada pengetahuan atau pengalaman dan sumbernya dari pesan atau wahyu Allah SWT yang terkait dengan iman dalam pikiran. Tauhid ini adalah penentuan dari sifat Allah SWT yang lengkap dan penyucian sifat-Nya dari karikatur.

Keutamaan mengamalkan asmaul husna yang akan dirasakan tidak hanya dalam kehidupan di dunia, tetapi juga nanti saat berada di akhirat. Keutamaan mengamalkan asmaul husna dengan membaca dan memuji Allah SWT juga dapat membuat doa lebih mudah dikabulkan.

Allah SWT menjanjikan kepada setiap orang yang mengamalkan asmaul husna dalam perkataan dan juga kepribadian atau tingkah lakunya akan dimasukkan ke dalam surga di hari pembalasan kelak. Allah SWT mempunyai 99 nama, 100 kurang satu, barang siapa memahaminya akan masuk surga (H.R. Imam Bukhari dan Muslim). Asmaul husna dapat dibaca kapan saja. Sama seperti zikir, membaca asmaul husna juga dapat mengingat Allah SWT dan mendekatkan diri kepada-Nya.

Keutamaan mengamalkan asmaul husna merupakan salah satu cara yang tepat untuk mengenal Allah SWT, karena dari setiap nama tersebut Anda akan mengerti sifat-sifat dan kebesaran-Nya. Semakin Anda memaknai Asmaul Husna, akan semakin kuat pula iman yang akan terbentuk di dalam diri. Selain itu, Anda juga akan menyadari bahwa di alam semesta ini, hanya Allah SWT saja tempat mengadu dan memohon perlindungan.

Baca juga terkait Doa Penutup Majelis:

About the author

Yufi Cantika

Saya Yufi Cantika Sukma Ilahiah dan biasa dipanggil dengan nama Yufi. Saya senang menulis karena dengan menulis wawasan saya bertambah. Saya suka dengan tema agama Islam dan juga quotes.

Kontak media sosial Linkedin Yufi Cantika