in

Mengenal Sloof, Struktur Penting pada Proses Pembangunan Rumah

unsplash.com

Sloof – Memiliki bangunan yang kokoh dan nyaman adalah sebuah mimpi setiap orang. Maka dari itu mulai proses pembuatan konstruksi gedung hingga selesai selalu dilakukan penuh dengan ketelitian. Salah satu komponen dalam sebuah konstruksi yang tak boleh terlewatkan adalah sloof.

Mungkin istilah sloof terdengar asing di telinga Anda. Namun dalam dunia konstruksi, istilah sloof sudah kerap kali digunakan. Nah Anda wajib tahu nih semua hal tentang sloof, meskipun Anda hanya pemilik proyek pembangunan konstruksi saja.

Namun karena sloof adalah salah satu komponen penting dalam sebuah konstruksi itu sendirilah yang membuat Anda mendapatkan tambahan ilmu pengetahuan. Artikel ini akan memberikan penjelasan selengkapnya tentang sloof.

Maka dari itu simak penjelasan pada artikel ini agar lebih mudah paham semua hal yang berhubungan dengan sloof pada sebuah pembangunan konstruksi.

Apa Itu Sloof?

Sloof
sumber: pinterest.com/vivadecora.com.br

Seperti yang dijelaskan sebelumnya jika sloof adalah salah satu komponen penting dalam bangunan. Penjelasan pertama yang akan kita bahas adalah tentang pengertian dari sloof.

Secara umum sloof merupakan sebuah bangunan yang berada di atas pondasi konstruksi. Meski berada di atas struktur pondasi. Namun tak jarang juga sloof terletak di dalam tanah. Karena kondisi inilah terkadang struktur sloof dibuat secara asal-asalan.

Padahal jika dilihat dari fungsinya, sloof digunakan untuk meratakan beban bangunan. Selain itu sloof juga berguna untuk mengunci bagian tembok jika sewaktu-waktu terjadi pergeseran tanah. Fungsi dari sloof tak hanya dua itu saja, masih banyak fungsi lainnya.

Akan tetapi seperti yang sudah dijelaskan jika pembuatan struktur sloof terkadang dibuat secara asal-asalan. Alasan yang kerap digunakan karena untuk menghemat biaya. Padahal dari penjelasan fungsinya saja sudah jelas terpapar jika sloof merupakan bagian penting pada proses pembangunan konstruksi.

Fungsi dari Struktur Sloof

Nah setelah tahu bagaimana pengertian dari sloof. Maka Anda juga perlu tahu nih fungsi apa saja sih sebenarnya yang diberikan oleh struktur sloof pada sebuah bangunan. Sebelumnya juga sudah dijelaskan dua fungsi utama dari struktur.

Namun pada poin ini akan menjelaskan secara lebih detail lagi apa saja yang bisa masuk ke dalam fungsi struktur sloof pada sebuah bantgunan. Agar Anda juga semakin paham terkait hal tersebut, maka penjelasan pada beberapa poin di bawah ini akan membantu.

  • Struktur sloof bisa menjadi komponen bangunan yang berguna menahan beban komponen lain di atasnya. Tentunya keberadaan dari struktur sloof sangat membantu komponen di bawahnya yaitu pondasi.
  • Adanya struktur sloof bisa digunakan untuk area atau tempat untuk menempelkan komponen batako maupun bata.
  • Struktur sloof bisa digunakan untuk area berdirinya komponen dinding. Jika suatu waktu struktur sloof patah atau rusak. Maka dinding masih bisa tertolong dengan pondasi yang ada di bawahnya.
  • Struktur sloof berguna untuk menjadi jembatan antara bagian dinding dengan struktur pondasi.
  • Ketika terjadinya sebuah kondisi pergeseran tanah, struktur sloof bisa berguna untuk mengunci bagian dinding yang ada di atasnya.
  • Struktur sloof bisa membantu bagian pondasi mendapatkan beban secara merata.
  • Struktur sloof berguna sebagai dinding ketika ada material urugan tanah atau pemasangan keramik. Dengan begitu baik itu material urugan tanah maupun keramik akan tetap berada di posisi semula.
  • Struktur sloof berguna untuk membantu memperindah bagunan kontruksi.
  • Struktur sloof bisa berfungsi untuk mengikat kolom. Dimana bangunan tetap aman meskipun terjadi bencana seperti angin, gempa dan lainnya.

Nah itulah beberapa fungsi dari struktur sloof. Dilihat dari beberapa poin di atas. Tentunya Anda juga sadar betapa pentingnya struktur sloof untuk sebuah bangunan. Maka dari itu sebisa mungkin pada saat proses pembangunan sloof harus dilakukan oleh tenaga ahli agar tidak terjadi resiko terlalu besar.

Review Buku: The Architecture of Love | Point of View

Sloof

Jenis-Jenis Struktur

Setelah tahu bagaimana pengertian dan juga fungsi dari sloof. Tentunya akan lebih lengkap jika Anda juga tahu apa saja jenis dari struktur sloof. Sampai saat ini struktur sloof dibagi menjadi beberapa jenis. Bisanya jenis dari struktur sloof dibedakan berdasarkan material yang digunakan.

Secara umum jenis dari sloof dibedakan menjadi empat jenis jenis. Mulai dari struktur sloof beton bertulang, batu bata hingga besi. Dari semua jenis yang ada, sebenarnya bisa memberikan banyak fungsi dan kelebihan. Namunperlu diketahui jika setiap jenis dari sloof memiliki fungsi untuk pembangunan sebuah konstruksi yang berbeda-beda.

Nah semakin menarik bukan jika belajar tentang sloof. Agar lebih paham lagi terkait dengan jenis-jenis dari sloof. Maka penjelasan beberapa poin di bawah ini bisa membantu Anda.

1. Struktur Sloof dari Beton Bertulang

Jenis yang pertama dari struktur sloof adalah beton bertulang. Jenis sloof ini biasanya digunakan diatas pondasi sebuah bangunan seperti rumah atau gedung yang nantinya tidak memiliki sebuah tingkat. Atau bisa dibilang jika sloof jenis ini hanya digunakan untuk rumah maupun gedung satu atap.

Adapun perlengkapan yang dibutuhkan adalah seperti sebuah kolom praktis. Dimana kolom praktis ini memiliki jarak dengan dinding sebesar kurang lebih tiga meter. Sedangkan untuk ukuran lebar maupun tinggi dari struktur sloof sendiri adalah lebih besar 15 atau 20 cm.

Lalu struktur sloof jenis beton tak bertulang juga memiliki fungsi lain seperti area atau balok pengikat pondasi untuk tiang.

2. Struktur Sloof dari Batu Bata

Selanjutnya ada jenis struktur sloof batu bata. Struktur sloof jenis ini juga kerap disebut dengan nama rolag. Proses pembuatan struktur sloof jenis ini menggunakan batu bata yang disusun dengan bentuk melintang.

Lalu agar batu bata terpasang lebih kuat, struktur sloof jenis ini diberikan sebuah pengikat yang terbuat dari adukan pasangan. Membuat adukan pasangan tidak bisa dilakukan secara sembarangan.

Ada perhitungan perbandingan yang diperlukan pada pembuatan adukan pasangan untuk mengikat struktur sloof dari batu bata ini. Perbandingan tersebut adalah satu bagian semen dan empat bagian pasir.

Perlu diketahui juga jika struktur sloof jenis ini tidak bisa membagi beban dengan begitu sempurna. Alasannya adalah karena karena batu bata memiliki sifat lembab. Karena sifat lembab inilah struktur sloof jenis ini tidak bisa menahan beban dinding dengan baik.

3. Struktur Sloof dari Kayu

Ketiga ada struktur sloof jenis kayu. Kebanyakan jenis dari struktur sloof ini digunakan untuk pembangunan sebuah rumah tradisional atau rumah adat yang berbahan dasar kayu. Contohnya adalah rumah panggung.

Selanjutnya struktur sloof jenis ini juga membutuhkan sebuah balok pengapit. Sedangkan jika penerapan struktur sloof jenis ini berada di atas area pondasi lajur dengan bahan dasar batu atau beton. Maka balok tunggal adalah pilihan yang tepat.

4. Struktur Sloof dari Besi

Terakhir ada struktur sloof dari besi. Sama seperti namanya, struktur sloof jenis ini memerlukan bahan dasar seperti besi tulangan, cincin dan pokok. Semua bahan yang diperlukan pada struktur sloof jenis ini harus dibuat dengan komposisi yang tepat.

Dari keempat jenis struktur sloof seperti penjelasan di atas. Tentunya Anda akan semakin tahu bagaimana pentingnya sebuah sloof untuk suatu konstruksi bangunan. Selain itu Anda juga tahu jika setiap jenis dari sloof memiliki kelebihan, kekurangan dan fungsi masing-masing. Dengan begini Anda bisa memilih jenis struktur sloof sesuai dengan kebutuhan pembangunan konstruksi yang akan dijalankan.

Sloof

Cara Menghitung

Seperti yang dijelaskan sebelumnya jika pembangunan suatu konstruksi membutuhkan adanya struktur sloof sebagai dasar di atas pondasi yang digunakan untuk menahan beban konstruksi lain seperti dinding.

Dalam penerapannya, perhitungan struktur sloof menggunakan satuan meter kubik. Meski begitu beberapa proses pembangunan suatu konstruksi juga tak bisa lepas dari namanya RAB atau rencana anggaran belanja.

Karena begitu penting dan berhubungan dengan dana yang dibutuhkan. Tentunya semua bentuk perhitungan yang harus dilakukan secara cermat. Jika salah dalam melakukan perhitungan dalam RAB khususnya untuk sloof.

Bisa dibilang akan membuat pembengkakan biaya juga akan semakin besar. Dalam perhitungan struktur sloof dibagi menjadi beberapa bagian. Mulai dari perhitungan kebutuhan besi untuk pembangunan struktur sloof.

Lalu menghitung satuan volume untuk struktur sloof 15/20. Hingga menghitung bekisting struktur sloof. Namun pada poin ini hanya akan menjelaskan rumus yang digunakan untuk melakukan perhitungan sloof.

Agar Anda juga semakin paham apa saja rumus yang digunakan untuk menghitung kebutuhan dalam pembangunan struktur sloof. Maka penjelasan di bawah ini akan bisa membantu.

1. Cara Menghitung Kebutuhan Besi pada Struktur Sloof

Pada proses perhitungan kebutuhan besi bisa ditentukan berdasarkan ukuran, diameter pada material besi pokok, panjang dari area pondasi, besi cincin atau sengkang dan juga jarak dari pemasangan dari sengkang itu sendiri.

2. Cara Menghitung Volume pada Struktur Sloof 15/20

Pada perhitungan dari volume untuk struktur sloof 15/20 terbilang cukup sederhana. Lalu untuk satuan yang digunakan pada perhitungan volume struktur sloof ini adalah meter. Sedangkan untuk rumus yang digunakan pada perhitungan volume sloof adalah Volume: Lebar x tinggi x panjang.

3. Cara Menghitung Bekisting pada Struktur Sloof

Dalam pemasangan bekisting pada struktur sloof biasanya akan dilakukan secara memanjang pada kedua bagian sisinya. Dalam hal ini satuan yang digunakan adalah meter persegi. Sedangkan untuk rumus yang digunakan dalam perhitungan bekisting struktur sloof adalah 2 x panjang x tinggi.

Dengan menggunakan tiga cara perhitungan pembangunan struktur sloof seperti di atas, tentunya Anda akan lebih mudah untuk menentukan anggaran RAB.

Sloof

Metode Pengerjaan

Setelah tahu semua informasi yang berkaitan dengan struktur sloof mulai dari pengertian, fungsi, jenis hingga cara menghitung pembangunan struktur sloof. Maka akan lebih lengkap jika Anda bisa mengetahui juga bagaimana langkah-langkah dalam membangun struktur sloof itu sendiri.

Di bawah ini adalah beberapa langkah yang diperlukan dalam pembangunan sebuah struktur sloof.

  • Hal pertama yang bisa Anda lakukan dalam membuat struktur sloof adalah menyiapkan papan bekisting, besi beton, job mix design sekaligus job mix formula.
  • Jika semua sudah tersedia lanjutkan dengan menyiapkan sepatu kolom. Penggunaan sepatu kolom adalah agar bekersting tetap berada di titik awal sesuai dengan gambar perencanaan. Pembuatan sepatu kolom kebanyakan terbuat dari besi stek yang menggunakan sistem pengeboran pada lantai.
  • Selanjutnya Anda bisa melakukan proses perakitan pada besi yang sudah tersedia. Perakitan besi ini akan disesuaikan dengan soft drawing.
  • Berikutnya Anda bisa mulai memasang bekisting sloof. Pada proses ini diperlukan sebuah beton penyangga atau beton decking. Tujuan adanya beton penyangga adalah agar jarak yang dimiliki oleh selimut beton tidak mengalami perubahan ketika proses pengecoran sedang dilakukan.
  • Ketika proses pemasangan bekisting sloof sudah dilakukan. Maka Anda bisa melanjutkan ke proses pemasangan sabuk sloof. Pemasangan sabuk sloof ini adalah pada material bekisting kolom. Tujuan penggunaan sabuk sloof adalah agar bekisting kolom menjadi lebih kuat.
    Sedangkan untuk dari struktur sloof akan disesuaikan dengan soft drawing yang sudah ada. Lalu agar struktur sloof bisa tetap kokoh. Maka diperlukan bantuan dari material tie rod. Material tie rod ini bisa dibuat secara mandiri atau Anda juga bisa membeli material tie rod.
    Ketika Anda memutuskan untuk menggunakan tie rod yang dibuat dengan tangan sendiri maka dibutuhkan beberapa bahan dasar. Mulai dari penggunaan as drat dengan ukuran 10 mm. Lalu ada besi ulir dengan ukuran 10 mm dan terakhir membutuhkan plat dengan ketebalan 5-5 mm.
    Jarak dari struktur sloof sendiri sebenarnya sangat bergantung pada jarak pasangan kolom. Jika jarak sebuah kolom pada struktur sloof adalah 3 sampai 4 . Maka jumlah sabuk sloof yang digunakan adalah dua. Dimana untuk jarak akan dibagi dengan rata-rata.
    Namun Anda juga harus tahu jika penggunaan jarak sabuk sloof akan semakin kecil jika jarak kolom melebihi 4 m. Hal ini karena beban yang akan ditanggung oleh sloof juga akan semakin besar.
  • Ketika proses pemasangan bekisting sloof sudah selesai. Lanjutkan kembali dengan pemasangan support. Dimana pemasangan pipa support ini diharapkan menjaga sisi horizontal pada sloof untuk kolom.
    Agar bisa mendapatkan bentuk sloof yang sempurna dan presisi. Maka pemasangan bekisting sloof tidak boleh mengalami kemiringan. Bahkan dalam proses pengecoran juga tidak boleh ada goyangan pada bekisting sloof.
    Karena adanya kondisi tersebut bisa dibilang jika pemasangan pemasangan pipa support adalah suatu hal penting ketika melakukan pembuatan struktur sloof.
  • Ketika semua komponen bekisting, celah bekisting dan juga sudah selesai tahap pemasangan sesuai dengan apa yang diharapkan. Maka bisa dilanjutkan dengan proses pengecoran beton. Proses pengecoran ini akan disesuaikan dengan bentuk beton yang diinginkan.
    Selain itu Anda juga perlu tahu jika proses pengecoran struktur sloof bisa mendapatkan hasil terbaik harus menggunakan bantuan concrete vibrator.

Tak hanya pada bangunan besar saja, pemasangan struktur sloof juga tetap digunakan dalam pembangunan sebuah konstruksi rumah. Adapun beberapa langkah yang perlu dilakukan dalam pembuatan struktur sloof pada pembuatan konstruksi rumah.

  • Ketika proses pembuatan pondasi rumah sudah selesai. Maka Anda bisa melanjutkan dengan proses pembuatan anyaman struktur sloof pada bagian atas pondasi.
  • Selanjutnya jika proses pembuatan anyaman struktur sloof sudah selesai. Anda bisa mencoba untuk membuat papan bekisting untuk struktur sloof. Untuk jarak papan bekisting akan disesuaikan dengan ukuran batu bata yang digunakan.
  • Ketika papan bekisting sudah selesai. Maka letakkan papan bekisting tersebut di atas pondasi yang sudah dibuat. Letakkan juga besi struktur sloof pada bagian tengah, dengan begitu besi bisa tertutupi jika proses pengecoran sedang dijalankan.
  • Agar setelan papan bekisting bisa diatur menggunakan material papan kaso. Sedangkan untuk menutupi kemungkinan kebocoran pada saat proses pengecoran. Maka gunakanlah kertas semen yang bisa diletakkan pada semua celah yang ada.
  • Buat adukan coran yang digunakan.
  • Lakukan proses pengecoran secara merata. Pastikan semua bagian struktur sloof bisa terisi dengan pengecoran yang dilakukan.
  • Ketika semua cara sudah dilakukan, terakhir Anda hanya perlu mendiamkan struktur sloof selama satu hingga tiga hari agar bisa kering dengan sempurna.

Itualh beberapa penjelasan terkait dengan struktur sloof. Mengingat struktur sloof sangat penting pada proses pembangunan sebuah bangunan atau rumah, maka informasi yang tersedia di atas sangat penting bagi Anda.

BACA JUGA:

  1. Desain Renovasi Rumah Subsidi Bagian Depan 
  2. Buku Desain Rumah Kreatif & Minimalis Best Seller 
  3. Ide Desain Rumah Jepang Minimalis dan Konsepnya 
  4. Inspirasi Desain Pagar Tembok Minimalis 
  5. Rekomendasi Warna Cat Rumah Bagian Dalam 


ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."

logo eperpus

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Written by Humam E

Kalau bicara tentang pembangunan, pastinya memiliki sifat dinamis dan akan mengikuti perkembangan zaman. Teknik sipil merupakan bidang keilmuan yang membahas tentang pembangunan hingga manajemen pembangunan.