in

7 Cara Merapikan Gigi Tanpa Behel dengan Aman yang Dapat Dicoba!

Rodolfo Clix, Pexels

Cara Merapikan Gigi Tanpa Behel – Merapikan gigi merupakan prosedur kosmetik yang dilakukan untuk mengubah bagian gigi yang dianggap kurang bagus.

Beberapa masalah gigi yang dapat membuat Grameds tertarik untuk melakukan langkah ini umumnya ialah bentuk gigi yang tidak beraturan, gigi bertumpuk, maupun gigi yang terlalu maju atau tonggos.

Pada zaman dulu, berbagai permasalahan tersebut bisa diselesaikan dengan penggunaan kawat gigi alias behel. Meski begitu, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam kedokteran gigi memungkinkan Grameds untuk melakukan cara lain yang lebih cepat prosesnya dan lebih indah dari segi estetika.

Faktor yang Menjadi Penyebab Gigi Tidak Rapi

cara merapikan gigi tanpa behel
Arie van Ravenswaay, Pexels

Penyebab gigi yang tidak rapi dapat dipicu oleh berbagai macam faktor. Beberapa faktor tersebut, ialah:

  1. Kebiasaan menghisap ibu jari ketika masih bayi
  2. Penggunaan dot ketika bayi
  3. Kebiasaan menjulurkan lidah ketika bayi
  4. Rahang tidak sejajar
  5. Genetik dan keturunan
  6. Perawatan gigi yang buruk
  7. Kekurangan nutrisi
  8. Cedera pada wajah

Efek Samping yang Muncul Akibat Gigi Tidak Rapi

Ketika gigi tidak tertata dengan rapi, ada beberapa masalah yang mungkin akan Grameds rasakan. Berikut beberapa efek samping yang mungkin akan muncul akibat gigi tidak rapi:

  1. Penyakit gusi dan kerusakan gigi yang terjadi karena kesulitan membersihkan gigi pada bagian yang bertumpuk atau bengkok.
  2. Kesulitan untuk mengunyah makanan.
  3. Menyebabkan rahang tegang, gigi retak, keausan gigi berlebih, bahkan sakit kepala kronis.
  4. Kesulitan dalam berbicara dan mengunyah.
  5. Tidak percaya diri.

Cara Merapikan Gigi Tanpa Behel

Pemakaian behel atau kawat gigi kerap kali dimanfaatkan untuk meratakan gigi. Pemasangan alat bantu ini harus dilakukan oleh dokter gigi yang terpercaya, berpengalaman , serta umumnya memerlukan perawatan untuk jangka waktu tertentu.

Pemeriksaan rutin juga harus dilakukan dengan tujuan untuk memastikan bahwa kawat gigi dapat berfungsi dengan baik.

Kendati demikian, sebagian orang tidak mau atau merasa kurang cocok menggunakan behel. Bila, Grameds salah satunya, tidak perlu khawatir. Nyatanya, ada berbagai cara lain yang bisa dilakukan untuk meratakan serta merapikan gigi selain dengan menggunakan behel.

1. Clear Alignerinvisalign

Penampakan dari clear aligner hampir sama dengan retainer yang umum digunakan setelah melepas behel gigi. Perbedaannya ialah alat ini terbuat dari 100% plastik yang bening serta memiliki tekstur yang lebih lentur.

Bila Grameds tidak mau repot dengan memasang kawat gigi, cara merapikan gigi tanpa behel yang satu ini bisa dijadikan sebagai solusi.

Clean aligner yang melapisi gigi akan bekerja dengan cara memberi tekanan pada gigi yang bermasalah supaya bergeser ke posisi yang pas. Cetakan clean aligner harus diganti dalam kurun waktu satu hingga dua minggu sekali.

Review Buku: The Architecture of Love | Point of View

Clean aligner hanya perlu digunakan selama 20 hingga 22 jam sehari. Grameds boleh melepas clean aligner saat makan, meminum minuman yang bergula dan panas, serta ketika menyikat gigi. Alat ini juga perlu dibersihkan setiap hari.

Sayangnya, alat ini hanya bisa digunakan untuk menangani kasus kelainan susunan gigi dengan kategori ringan hingga sedang (mild moderate). Contoh masalah gigi yang bisa ditangani menggunakan clear aligner ialah gigi yang agak renggang, terlalu rapat, maupun overbite (rahang atas yang tidak sejajar dengan rahang bawah).

2. Dental Contouring

Gigi yang berantakan juga dapat diatasi menggunakan dental contouring atau dental reshaping. Dental contouring merupakan prosedur kosmetik yang digunakan untuk memperbaiki bentuk gigi yang tak rata.

Saat melakukan prosedur dental contouring, dokter akan sedikit mengikis enamel gigi dengan menggunakan alat yang berupa amplas khusus dengan tujuan untuk menghaluskan permukaan gigi yang tidak rapi atau tidak rata rata. Hasilnya, gigi yang berantakan akan menjadi halus, rapi, dan, lebih enak untuk dilihat.

Sayangnya, cara untuk merapikan gigi satu ini tak dapat digunakan untuk semua kasus gigi berantakan. Orang yang memiliki gigi berlubang, gigi sensitif, gusi yang tidak sehat, maupun tengah menjalani perawatan saluran akar tidak disarankan menjalani dental contouring.

Bagi orang yang memiliki riwayat kerusakan gigi atau gigi sensitif, proses pengamplasan enemale dapat menimbulkan masalah baru. Alih-alih memperoleh gigi sesuai keinginan, prosedur ini malah akan menyebabkan rasa sakit yang sangat intens dan bahkan kerusakan gigi permanen.

3. Dental Crown

Dental crown merupakan pemasangan mahkota gigi tiruan dengan tujuan untuk memperbaiki ukuran maupun bentuk gigi yang retak, patah, dan tidak rata. Selain itu, prosedur ini juga dapat dilakukan untuk menutupi gigi yang berubah warna seperti menghitam atau menguning dan gigi berlubang.

Bahan yang dipakai dalam prosedur ini sangat beragam, yakni resin, porselen, logam, hingga stainless steel. Tidak perlu ragu dan bingung untuk memilih bahan apa yang cocok bagi Grameds. Pasalnya, dokter gigi yang ahli dapat membantu dalam penentuan bahan yang terbaik menyesuaikan dengan kebutuhan Grameds.

Durasi pemasangan dental crown bagi setiap orang mungkin berbeda, menyesuaikan pada tingkat kesukarannya. Ada yang sekadar memerlukan waktu pengerjaan satu hari, ada juga yang bahkan lebih dari dua hari.

Secara umum, mahkota gigi dapat bertahan sekitar 5 hingga 15 tahun. Daya tahannya bergantung pada jenis bahan yang dipakai dan kebiasaan Grameds dalam merawat kebersihan mulit dan gigi. Bila Grameds jarang membersihkan gigi, mahkota buatan pada gigi yang bermasalah akan menjadi lebih cepat rusak.

4. Veneer

Kebanyakan orang yang mungkin meyakni bahwa perawatan veneer sekadar dilakukan dengan tujuan untuk estetika. Padahal, prosedur ini juga bisa dijadikan sebagai alternatif cara untuk memperbaiki atau merapikan gigi yang berantakan.

Veneer sendiri adalah cangkang buatan yang digunakan untuk melapisi lapisan luar yang dibentuk memakai komposit maupun bagian depan gigi. Cangkang buatan ini dibentuk serupa dengan bentuk gigi Grameds. Bahan dasar yang dipakai untuk membuat veneer sangat bermacam-macam, seperti komposit, porselen, dan keramik.

Sayangnya, tak semua kasus gigi berantakan dapat diatasi menggunakan prosedur ini. Orang yang sudah telanjur tidak menjaga kebersihan gigi dan mengalami kerusakan gigi yang parah mungkin tak dianjurkan untuk melakukan veneer.

Selain itu, pasien yang memiliki parafunctional habits seperti bruxism dan tidak bersedia untuk membuat night guard tak disarankan untuk melakukan veneer. Selain itu, masalah edge to edge relation, gigi sangat renggang, dan frenulum panjang harus terlebih dahulu melakukan prosedur frenektomi sebelum dilakukan veneer. Itu sebabnya, Grameds harus berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter sebelum melakukan veneer.

5. Dental Bonding

Dental bonding secara umum dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki gigi yang retak, pecah, berlubang, maupun berubah warna. Prosedur ini juga cukup efektif untuk memperbaiki ukuran serta bentuk gigi yang tidak rata, misalnya karena gigi renggang, bercelah, dan patah.

Dental bonding atau penambalan ini menggunakan pemasangan resin komposit untuk permukaan gigi yang mengalami masalah. Dokter akan menyesuaikan warna asli gigi Grameds dengan warna resin komposit. Proses pengerjaan dental bonding dari tahap persiapan hingga pengerjaan umumnya memerlukan waktu sekitar 30 sampai 60 menit untuk satu gigi.

Jadi, jika terdapat lebih dari satu gigi yang akan diperbaiki, maka waktu yang diperlukan mungkin akan lebih lama. Dibandingkan dengan veneer dan crown, biaya dental bonding dapat dikatakan lebih murah.

6. Cabut Gigi

Cabut gigi secara umum dilakukan oleh dokter untuk mengatasi kasus gigi yang terlalu berantakan atau berdesakan. Grameds tidak perlu khawatir dengan rasa kesakitan, karena dokter bisa saja memberikan bius lokal terlebih dulu. Jadi, Grameds tak akan merasa sakit saat prosedur pencabutan berlangsung.

Proses pencabutan gigi dapat dikatakan cukup singkat, yakni sekitar 20-40 menit. Setelah pencabutan selesai dilakukan, gusi yang menjadi tempat dicabutnya gigi biasanya akan terasa nyeri dan berdarah.

Untuk meredakan perdarahan, dokter biasanya akan meminta Grameds untuk menggigit kapas. Dokter juga bisa meresepkan obat anti-nyeri untuk mengurangi rasa sakit setelah pencabutan gigi.

7. Operasi

Operasi juga bisa menjadi pilihan paling pas untuk memperbaiki gigi yang sangat berantakan. Baik itu yang terjadi karena mengalami kerusakan parah maupun kelainan struktur tulang rahang. Dokter dapat memasang sekrup atau pelat untuk membantu menyangga gigi yang bermasalah maupun menstabilkan tulang rahang.

Prosedur operasi memerlukan persiapan yang lebih matang. Grameds akan melalui serangkaian pemeriksaan seperti rontgen cephalometri dan rontgen menggunakan sinar X sebelum menjalani operasi.

Jangan ragu untuk bertanya pada dokter perihal berbagai hal yang tak Grameds ketahui. Misalnya, mengenai persiapan serta proses operasi, perawatan pasca operasi, dan kemungkinan efek samping yang terjadi.

Rapikan Gigi yang Berantakan Hanya di Dokter Gigi Profesional

cara merapikan gigi tanpa behel
Cottonbro studio, Pexels

Apabila Grameds berencana hendak melakukan salah satu cara untuk merapikan gigi, pastikan bahwa Grameds melalui seluruh prosedur tersebut di dokter gigi profesional dan telah mengambil spesialis khusus dalam bidang ortodonti.

Ortodonti merupakan bidang kedokteran gigi yang khusus mempelajari mengenai estetika wajah, rahang, dan posisi gigi. Dokter spesialis ini telah terbiasa untuk menangani kasus rahang yang tidak sejajar maupun gigi yang berantakan.

Pilihlah dokter ortodontis dipercaya, nyaman, dan berpengalaman saat diajak berkonsultasi mengenai permasalahan gigi yang Grameds alami. Untuk memantapkan hati, Grameds bisa melihat rekam jejak dokter ortodontis yang akan dipilih melalui berbagai sumber. Mulai dari testimoni langsung dari pasien yang pernah ditanganinya, internet, dan forum diskusi.

Demikian pembahasan tentang cara merapikan gigi tanpa behel. Semoga semua pembahasan di atas bermanfaat untuk Grameds. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Apakah kamu ingin mencari buku yang berkaitan dengan gigi? Jika iya, maka kamu tak perlu bingung mencarinya, karena bisa melihat beberapa rekomendasi buku di bawah ini atau bisa mendapatkannya di gramedia.com.

Rekomendasi Buku Terkait Cara Merapikan Gigi Tanpa Behel

1. Seluk Beluk Kawat Gigi

cara merapikan gigi tanpa behel

Deskripsi Buku

Orthodonti belakangan ini sangat digemari serta diminati oleh remaja dan tak sekadar sebagai kebutuhan dalam perawatan saja, melainkan telah memasuki dalam lingkup trend dan gaya hidup. Menggunakan alat orthodonti, mereka bisa memiliki pembahasan yang sama mengenai kunjungan ke dokter gigi, warna karet bracket yang bisa diganti, hal yang dialami saat mengenakan kawat, serta dari segi ekonomi bisa memperlihatkan prestis atau kemampuan membiayai dari pemasangan sebuah alat orthodonti.

Apabila dilihat dari sudut pandang kedokteran gigi, tak semua orang memerlukan alat orthodonti, tetapi juga tak semua orang yang sebenarnya perlu, tak tahu harus menggunakan kawat gigi, karena tak begitu mempedulikan penampilannya. Sesungguhnya orthodonti tak semata-mata hanya merapikan gigi supaya indah dipandang, tetapi juga memengaruhi fungsi bicara, memengaruhi cara pengunyahan yang digunakan setiap hari, mempengaruhi penyikatan gigi harian, menjaga sendi rahang dan otot pengunyahan supaya tidak sakit karena harus mengkompensasi gerakan yang kurang sesuai.

Masalahnya, tak semua orang berkompeten untuk merawat perawatan orthodonti dengan sesuai karena pelajaran di dalam kedokteran gigi biasanya membatasi perawatan dengan kasus mudah oada alat orthodonti lepasan. Sehingga membutuhkan petunjuk bagi masyarakat umum untuk memilih dokter gigi yang akan merawat kondisinya dengan hasil akhir yang sesuai, baik dari segi fungsi, estetis, maupun keberhasilannya.

Kegagalan dalam orthodonti biasanya ditandai dengan relaps/gigi kembali pada tempatnya semula setelah diberi kawat serta pengunyahan tak berlangsung dengan nyaman yang mengakibatkan sendi dan otot dan rahang menjadi sakit. Buku ini secara rinci akan membahas perawatan orthodonti dari berbagai sudut pandang baik pasien remaja maupun dewasa, berbagai hal yang wajib dipertimbangkan sebelum melakukan prosedur orthodonti, bagaimana cara memilih dokter gigi yang sesuai, serta apa tolok ukur dari keberhasilan perawatan orthodonti.

2. Islam dan Kesehatan Gigi

cara merapikan gigi tanpa behel

Deskripsi Buku

Menjaga kebersihan gigi adalah keniscayaan yang tak dapat ditawar lagi. Sayangnya, di Indonesia, masih banyak masyarakat masih belum benar-benar mempunyai paradigma yang sesuai peihal kesehatan mulut dan gigi. Salah satu penyebab paling umum dari rendahnya nilai EMD ialah karena puskesmas sangat terbatas dan biaya perawatan gigi yang mahal.

Padahal, menjaga kesehatan gigi tak sekadar untuk mencegah timbulnya sakit gigi maupun bau nafas yang tidak sedap, tetapi lebih dari itu, yakni kebersihan adalah salah satu ajaran agama Islam.

Perihal kesehatan gigi, Islam sudah sejak dulu menegaskan mengenai pentingnya menjaga kebersihan gigi dan mulut yang disampaikan di dalam hadits serta banyak kitab yang ditulis oleh ulama terdahulu. Bersiwak atau membersihkan gigi hukumnya sunnah. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW,

“Seandainya tidak memberatkan umatku, niscaya aku perintahkan mereka untuk bersiwak setiap kali berwudhu.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Buku Islam dan Kesehatan Gigi ini ditulis oleh para dokter Divisi Kesehatan Gigi (Divisi KG) Islamic Medical Association and Network of Indonesia Perhimpunan Profesional Kesehatan Muslim Indonesia (IMANI-PROKAMI, dan ini merupakan karya ilmiah-populer sekaligus bagian dari ikhtiar dakwah untuk mempercerdas umat, sumbangsih bagi bangsa dan negara dalam bidang kesehatan gigi dan mulut.

3. Kesehatan Gigi dan Mulut

Deskripsi Buku

Buku Kesehatan Gigi dan Mulut ini ditulis oleh Siti Yundali Hongini yang merasa prihatin atas banyaknya masyarakat yang kurang dan bahkan tidak peduli dengan kesehatan gigi mereka. Banyak sekali masyarakat yang menyepelekan perawatan gigi. Terutama perihal menyikat gigi sebelum tidur dan setelah makan. Konsultasi dengan dokter gigi juga sangat jarang untuk dilakukan.

Mereka akan berkunjung ke dokter gigi jika telah terasa sangat sakit dan tak bisa menahannya lagi. Padahal melakukan pemeriksaan rutin ke dokter gigi wajib dilakukan minimal 6 bulan sekali. Biasanya, masyarakat mengobati sakit gigi dengan cara membeli obat di warung maupun membiarkan gigi mereka sakit hingga benar-benar tidak tertahankan lagi sehingga saat parah baru bersedia untuk berobat ke dokter gigi atau tenaga kesehatan.

Rujukan:

  • https://www.sehatq.com/artikel/ingin-merapikan-gigi-tanpa-behel-ini-cara-yang-bisa-anda-pilih
  • https://www.halodoc.com/artikel/5-cara-meratakan-gigi-tanpa-behel-dengan-aman
  • https://hellosehat.com/gigi-mulut/perawatan-gigi/cara-merapikan-gigi-berantakan/

Baca juga terkait Cara Merapikan Gigi Tanpa Behel



ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."

logo eperpus

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien