IPA

Pengertian Irigasi: Jaringan, Jenis, Tujuan, dan Manfaatnya

Pengertian Irigasi
Written by Rahma R

Pengertian Irigasi – Halo Sobat Grameds, Tahukah Anda? Irigasi atau pengairan merupakan hal yang penting dalam pertanian. Tanaman tidak dapat tumbuh secara optimal tanpa pengairan yang tepat.

Hal ini juga akan sangat mempengaruhi hasil panen yang akan datang. Pemahaman akan pentingnya irigasi menjadikan pembangunan irigasi sebagai prioritas. Menurut data dalam data frame, pemerintah melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), menargetkan peningkatan irigasi 90 persen pada 2019. Yuk simak pembahasan pengertian, jaringan, jenis, tujuan dan manfaat irigasi.

Pengertian Irigasi

Pengertian Irigasi

kajianpustaka.com

Irigasi adalah upaya penyediaan dan pengaturan air untuk menunjang pertanian. Irigasi adalah pembuangan air buatan dari sumber air yang tersedia ke suatu lahan dengan tujuan mengalirkannya secara teratur sesuai dengan kebutuhan tanaman pada saat suplai infiltrasi tanah tidak mencukupi untuk mendukung pertumbuhan tanaman, Sehingga tanaman bisa tumbuh normal.

Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2001, irigasi atau pengelolaan irigasi adalah segala upaya pemanfaatan air irigasi, termasuk pengoperasian dan pemeliharaan, pengamanan, pemulihan, dan peningkatan jaringan irigasi.

Seperti halnya jaringan air permukaan, untuk memenuhi kebutuhan Pada areal pertanian DI Molek, air mengalir secara gravitasi dari DAS Blobo menggunakan saluran primer, sekunder dan tersier. Pengaliran air tersebut dapat sukses jika keadaan saluran sangat baik, hingga upaya yang dilakukan untuk pemeliharaan fisik saluran irigasi perlu lebih diperhatikan.

Dengan undang-undang No.7 Tahun 2004 pasal 41 ayat 1 yang berkaitan dengan sumber daya air, irigasi adalah usaha penyediaan, pengaturan, dan pengeluaran air untuk menunjang pertanian, termasuk irigasi permukaan, irigasi rawa, irigasi air tanah, irigasi dengan pompa dan irigasi tambak. Menurut Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004, irigasi meliputi penyediaan, pengaturan, dan pembuangan air untuk menunjang pertanian.

Pengertian Irigasi dalam UU No. 7 Tahun 2004 bukan lebih dari sekedar upaya penyediaan air untuk tujuan pertanian saja, tetapi cakupan yang lebih luas termasuk:

  1. Irigasi, usaha penyediaan dan pengaturan air untuk menunjang Kegiatan pertanian dari air permukaan dan air tanah.
  2. Pengembangan daerah rawa, yaitu kematangan tanah di daerah rawa, antara lain lagi untuk pertanian.
  3. Pengendalian banjir dan pengaturan sungai, waduk, dan masih banyak lagi

Untuk mencapai efisiensi irigasi setinggi mungkin, kehilangan air yang terjadi selama pendistribusian air irigasi harus dibatasi.

Tidak hanya petani atau pemerintah saja yang perlu memahami irigasi. Pengetahuan tentang sistem irigasi ini juga perlu diketahui oleh banyak orang. Tujuannya adalah untuk melibatkan semua orang dalam memelihara sistem irigasi ini. Misalnya, jangan mengotori sistem irigasi Anda. Sebelum membahas sistem irigasi pertanian lebih lanjut, ada baiknya memahami definisi sistem irigasi.

Sebagaimana dijelaskan dalam buku “Hidrologi Irigasi”, irigasi adalah pendistribusian air secara sistematis ke lahan budidaya untuk pertumbuhan tanaman. Sedangkan dalam pengertian Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2006, irigasi adalah usaha penyediaan, pengaturan, dan pembuangan air irigasi untuk menunjang pertanian, dan jenisnya meliputi irigasi permukaan, irigasi rawa, irigasi air tanah, irigasi pompa, dan irigasi tambak.

Dalam Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol 1 edisi 3 juga dijelaskan bahwa irigasi merupakan kegiatan yang berkaitan dengan pengumpulan air untuk sawah, ladang, perkebunan dan usaha pertanian lainnya.

Pengertian Irigasi Menurut Para Ahli

Nomor sesuai dengan peraturan pemerintah. Nomor 23 Tahun 1998, Irigasi didefinisikan sebagai usaha penyediaan dan pengaturan air dengan tujuan untuk menunjang pertanian.

Nomor sesuai dengan peraturan pemerintah Tahun 1998 Pasal 22 Irigasi juga termasuk dalam konsep drainase, yaitu pengaturan air dalam media pertumbuhan tanaman agar tidak mengganggu pertumbuhan atau produksi tanaman, sedangkan menurut Small dan Svendsen irigasi adalah tindakan campur tangan manusia untuk mengubah aliran air dari sumber keluar, tanpa mengganggu produksi pertanian.

Istilah irigasi adalah kegiatan yang berkaitan dengan pengambilan air dari kebun atau agribisnis untuk meningkatkan produksi hasil pertanian. Istilah lain untuk irigasi adalah usaha penyediaan, pengambilan, pendistribusian, dan penyediaan air untuk lahan pertanian.

Menurut Abdullah Agoeda dalam The History of Irrigation in Indonesia, dikutip dalam laporan pemerintah Belanda, irigasi didefinisikan sebagai “secara teknis mengarahkan air melalui saluran pengalihan ke lahan pertanian dan setelah diambil, hasil maksimal akan mengalir terus menerus.”

Menurut Gandakoesuma (1981: 9), irigasi adalah usaha memasukkan air dengan cara membangun gedung-gedung dan saluran-saluran untuk mengalirkan air untuk keperluan pertanian, mendistribusikan air sungai atau ladang secara teratur, dan mengolah air yang sudah tidak digunakan lagi, setelah semua air habis.

Harus mengambil tindakan untuk membatasi pengambilan air dari sumber air di bawah ke tempat yang membutuhkan air atau harus didistribusikan ke tanaman yang membutuhkannya.

Pengertian Irigasi

Mawardi Erman (2007:5) menyatakan bahwa irigasi merupakan bisnis buat memperoleh air yg memakai bangunan dan saluran protesis buat keperluan penunjang produksi pertanian.

Menurut Peraturan Pemerintah No. 25 Tahun 2001 (BAB I pasal 1) mengenai irigasi dinyatakan bahwa yg dimaksud menggunakan irigasi merupakan bisnis penyediaan dan pengaturan air buat menunjang pertanian, yg jenisnya mencakup irigasi air permukaan, irigasi air tanah, irigasi pompa, dan irigasi tambak.

Menurut Wirosoedarmo, irigasi adalah suatu kegiatan yang berkaitan dengan usaha memperoleh air untuk sawah, ladang, perkebunan, perikanan atau tambak, dan lain-lain, yang pada hakikatnya untuk keperluan pertanian.

Menurut Sosrodarsono dan Takeda, irigasi mengarahkan air yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman ke lahan pertanian dan mendistribusikannya secara sistematis.

Menurut Hansen et al., irigasi adalah penggunaan air di dalam tanah untuk tujuan menyediakan air yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman.

Menurut Kartasapoetra, irigasi adalah kegiatan penyediaan dan pengaturan air untuk memenuhi manfaat pertanian dengan menggunakan air dari air permukaan dan air tanah.

Sejarah Irigasi Indonesia

Sejak Mesir kuno, irigasi telah dikenal oleh Sungai Nil. Di Indonesia, irigasi tradisional sudah ada sejak zaman nenek moyang. Hal ini juga dapat dilihat dibudidayakan di kerajaan-kerajaan di Indonesia.

Dengan membendung antar sungai untuk mengarahkan air ke sawah. Cara lain adalah mencari air di pegunungan dan berlari di atas bambu terus menerus. Ada juga yang membawa ember yang terbuat dari daun sirih atau menariknya dari sungai dan membuangnya ke lapangan bersama dengan ember berisi daun pinang.

Pengertian Irigasi

Waduk Jatiluhur yang terletak di Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, dibangun pada tahun 1957 dengan luas 8.300 hektar dan potensi tampungan air 12,9 miliar m3/tahun merupakan waduk serbaguna pertama di Indonesia.

Jaringan Irigasi

Jaringan irigasi adalah unit saluran dan struktur yang diperlukan mengatur air irigasi mulai dari penyediaan, pengumpulan, pendistribusian, administrasi dan penggunaan.

Sesuai Peraturan Pemerintah No. 25 tahun 2001 tentang irigasi, pengertian jaringan irigasi adalah saluran, bangunan dan struktur tambahan membentuk satu kesatuan yang diperlukan mengatur air irigasi mulai dari penyediaan, pengumpulan, pendistribusian, pengelolaan, penggunaan dan pembuangan. Ada dua jenis jaringan irigasi, yaitu:

  1. Jaringan irigasi utama adalah jaringan irigasi yang terletak sistem irigasi, mulai dari bangunan induk, saluran induk/induk, bangunan lampiran, gambar dan bangunan tambahan.
  1. Jaringan irigasi level 3 merupakan jaringan irigasi fungsional infrastruktur pasokan air di petak tingkat 3 yang terdiri dari kanal penyedia layanan disebut saluran tersier, saluran divisi disebut saluran kuarter dan saluran evakuasi dan saluran tambahannya, termasuk jaringan pompa irigasi dengan area layanan yang luas berasimilasi dengan areal tersier.

Berdasarkan pemeliharaannya jaringan irigasi dapat dibedakan menjadi 4 (empat) jenis pemeliharaan, yaitu:

  1. Perawatan Rutin: perawatan ringan pada bangunan dan saluran irigasi dapat dibuat sementara selama operasi kontinuitas, yang pemeliharaannya hanya sebagian

bangunan/kanal berada tepat di atas permukaan.

  1. Perawatan Berkala: Perawatan dilakukan pada komponen bangunan dan kanal di bawah air, ketika untuk membuat ini berfungsi, saluran pembuangan terlebih dahulu disiram.
  1. Pemeliharaan Pencegahan: Pemeliharaan preventif ini adalah upaya pencegahan kerusakan sistem irigasi adalah hasil dari campur tangan manusia yang tidak bertanggung jawab atau hewan yang terganggu.
  1. Pemeliharaan Darurat: pekerjaan yang dilakukan untuk memperbaiki karena kerusakan yang tidak terduga, misalnya karena banjir atau gempa bumi.

Jenis-Jenis Irigasi 

Pengertian Irigasi

axaq.blogspot.com

1. Irigasi Permukaan

Menurut Moch Absor, irigasi bagian atas merupakan sistem irigasi yg menyadap air eksklusif pada sungai melalui bangunan bendung juga melalui bangunan pengambilan bebas (free intake) lalu air irigasi dialirkan secara gravitasi melalui saluran hingga ke huma pertanian.

Disini dikenal saluran primer, sekunder & tersier. Pengaturan air ini dilakukan menggunakan pintu air. Prosesnya merupakan gravitasi, tanah yg tinggi akan menerima air lebih dulu.

2. Irigasi Pompa Air

Irigasi pompa air merupakan irigasi dimana air diambil berdasarkan sumur pada dan dinaikkan melalui pompa air, lalu dialirkan menggunakan banyak sekali cara, contohnya menggunakan pipa atau saluran. Pada demam isu kering irigasi ini bisa terus mengaliri sawah.

3. Irigasi Gravitasi

Irigasi gravitasi merupakan irigasi yg memanfaatkan gaya tarik gravitasi buat mengalirkan air berdasarkan asal ke loka yg membutuhkan, biasanya irigasi ini poly dipakai pada Indonesia. Ada tiga jenis irigasi gravitasi diantaranya:

  • Irigasi genangan liar.
  • Irigasi genangan berdasarkan saluran.
  • Irigasi alur & gelombang.
  • Irigasi Penyemprotan (Sprinkler Irrigation)

Irigasi ini merupakan hadiah air menggunakan cara penyemprotan atau menggunakan meniru hujan (sprinkling), air yg disemprotkan akan misalnya kabut, sebagai akibatnya tumbuhan menerima air berdasarkan atas, daun akan basah lebih dahulu, lalu menetes ke akar.

4. Irigasi Tanah Kering atau Irigasi Tetes (Trickle Irrigation)

Irigasi ini mempunyai yg prinsipnya seperti menggunakan irigasi siraman/penyemprotan tetapi pipa tersiernya dibentuk melalui jalur pohon & tekanannya lebih mini lantaran hanya menetes saja. Keuntungan sistem ini yaitu nir terdapat genre bagian atas.

Berdasarkan cara pengukuran debit air dan derajat kelengkapan instalasinya, jaringan irigasi dibagi menjadi tiga kategori, yaitu:

A. Irigasi Sederhana

Jaringan irigasi sederhana seringkali dikelola secara mandiri oleh sekelompok petani yang menggunakan air, sehingga kelengkapan dan kemampuan mereka untuk mengukur dan mengatur sangat terbatas.

Air yang tersedia umumnya melimpah dan memiliki kemiringan sedang hingga curam, memudahkan drainase dan pembagian air. Jaringan irigasi mudah diatur karena melibatkan pengguna air dari latar belakang sosial yang sama.

Namun jaringan ini masih memiliki beberapa kelemahan, diantaranya pemborosan air terjadi karena banyaknya air yang terbuang, air yang terbuang tidak selalu mencapai tanah yang lebih subur di bawahnya, pekerjaan cekungan bersifat sementara sehingga tidak bertahan lama.

B. Irigasi Semi Teknis

Jaringan irigasi semi teknis memiliki struktur cekungan permanen atau semi permanen. Gedung pemotretan biasanya dilengkapi dengan struktur tangkap dan ukur. Jaringan saluran sudah memiliki beberapa bangunan permanen, namun sistem distribusinya belum sepenuhnya mampu mengatur dan mengukur.

Karena mereka tidak memiliki kemampuan untuk mengatur dan mengukur dengan baik, sistem organisasi seringkali lebih kompleks. Sistem distribusi air mirip dengan jaringan sederhana, di mana sumber air digunakan untuk mengairi area yang lebih luas daripada hanya area yang dilayani oleh jaringan.

C. Irigasi Teknis

Jaringan teknis irigasi memiliki struktur eksploitasi yang tetap. Klik pada bangunan dan struktur dapat menyesuaikan dan mengukur. Selain itu, ada pemisahan antara saluran pembuang dan pemberi.

Penjajaran dan pengukuran dilakukan mulai dari bangunan resapan hingga tapak tersier. Plot Level 3 memainkan peran sentral dalam jaringan teknik irigasi. Untuk memperlancar sistem pelayanan irigasi bagi lahan pertanian, telah dibentuk organisasi peta yang meliputi petak primer, petak sekunder, petak tersier, petak berharga dan sawah sebagai unit kecil.

5. Irigasi Mikro

Sistem irigasi hanya mengalirkan air di sekitar akar. Beberapa jenis sistem ini adalah drip, micro spray dan mini sprinkler. Sistem irigasi ini menawarkan beberapa keuntungan seperti hemat air, laju aliran yang lebih rendah, dapat dilakukan dengan pemupukan dan dapat diterapkan pada topografi tanah yang berbeda.

6. Status Jaringan Irigasi

  1. Irigasi Pemerintah: jaringan irigasi yang dibuat dan dikelola oleh pemerintah pusat atau daerah. Alat penyiram ini biasanya berukuran besar.
  2. Irigasi Desa: Sistem irigasi dibangun dan dikelola oleh masyarakat desa. Skala sistem irigasi ini dari 100 hingga 500 hektar dengan jaringan yang lebih sederhana.
  3. Irigasi Pribadi: jaringan irigasi yang dibangun dan dikelola oleh perorangan atau perorangan untuk keperluan sendiri. Misalnya, ketika seseorang membuka usaha pertanian, untuk mengelola kebun, ia membangun sistem irigasi.

Tujuan dan Manfaat Irigasi

Pengertian Irigasi

id.wikipedia.com

Menurut standar perencanaan irigasi KP-01, irigasi adalah suatu sistem penyediaan air pada lahan pertanian untuk memenuhi kebutuhan tanaman agar tanaman tersebut dapat tumbuh dengan baik. Tujuan irigasi adalah:

  1. Membasahi tanaman. Melembabkan tanah menggunakan air irigasi mengatasi kekurangan air di daerah pertanian yang curah hujannya sedikit atau tidak ada sama sekali. Hal ini penting karena kekurangan air yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dapat mempengaruhi hasil tanaman.
  2. Menyuburkan. Menyuburkan adalah untuk menyediakan banyak air, yang tujuannya selain untuk membasahi, juga menyediakan zat-zat yang berguna bagi tanaman itu sendiri.
  3. Sesuaikan suhu. Tanaman dapat tumbuh dengan baik pada suhu yang tidak terlalu tinggi maupun terlalu rendah, tergantung dari jenis tanamannya.
  4. Bersihkan tanah atau singkirkan hama. Tujuan pengairan juga untuk membunuh serangga yang bersarang di tanah dan merusak tanaman, sehingga pada musim kemarau perlu ditambahkan air ke sawah agar padi kehilangan salinitasnya.
  5. Menyumbat. Menyumbat atau yang bisa disebut Kolmatase Diairi dengan tujuan untuk memperbaiki/mengangkat permukaan tanah.
  6. Meningkatkan persediaan air tanah. Tujuannya untuk menambah pasokan air tanah untuk kebutuhan sehari-hari. Hal ini biasanya dilakukan dengan cara menyimpan air di satu titik, agar air bisa meresap ke dalam tanah dan akhirnya bisa digunakan oleh mereka yang membutuhkan. Irigasi diperlukan untuk pertanian, perkebunan dan lain-lain.

Untuk memenuhi kebutuhan air irigasi, diperlukan inklusif dan merata, terutama di mana sumber daya air terbatas. Pada musim kekeringan, misalnya, banyak daerah pertanian tidak ditanami karena air diperlukan tidak cukup.

Untuk memenuhi kebutuhan air irigasi, perlu diterapkan langkah-langkah pengelolaan yang tepat didukung oleh teknologi dan perangkat hukum yang baik. Penggunaan sumber daya tenaga hidrolik disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan pembangkit.

Pengertian Irigasu

Pengelolaan yang baik berarti bangunan dan sistem irigasi beserta instalasinya harus dikelola secara tertib dan teratur di bawah pengawasan dan tanggung jawab badan atau organisasi. Persatuan Petani Air (P3A) (Peraturan) (Pemerintah, 2001).

Manfaat dari irigasi adalah:

  • Tambahkan air ke tanah untuk menyediakan cairan yang diperlukan untuk pertumbuhan tanaman.
  • Jaminan panen terjamin selama musim kemarau pendek.
  • Mendinginkan tanah dan atmosfer, menciptakan lingkungan yang menguntungkan bagi tanaman untuk tumbuh.
  • Untuk mencuci dan mengurangi garam di tanah.
  • Untuk mengurangi resiko erosi tanah.
  • Untuk melunakkan bajak dan gumpalan tanah.

Penulis: Ziaggi Fadhil Zahran

Baca Juga Artikel Terkait:

Pengertian, Jenis, dan Cara Menghitung Skala

Pengertian Erosi: Faktor Penyebab, Dampak, dan Cara Pencegahannya

Mengenal Pengertian dan Fenomena Pasca Vulkanisme

Pengertian Sumber Daya Alam Serta Cara Melestarikannya

Pengertian Infiltrasi: Proses, Faktor Pengaruh, dan Manfaatnya

About the author

Rahma R

Bahasa Inggris merupakan bahasa internasional yang sudah dipelajari oleh banyak orang. Saya juga senang dengan bahasa Inggris, sehingga ketika menulis dengan tema materi bahasa Inggris sangat senang.