Music Sosial Budaya

10 Lagu Daerah dari Medan Beserta Lirik dan Maknanya

Written by Rifda A

Lagu daerah dari Medan – Halo sobat Grameds, selamat datang dan selamat bertemu kembali. Pada pembahasan kali ini, sobat Gramedia akan membahas tentang Lagu Tradisional Indonesia lagi, khususnya Lagu daerah dari Medan.

Kota Medan terletak di bagian utara Sumatera. Posisi koordinatnya adalah 3 derajat 35 menit LU dan 98 derajat 40 menit BT. Kota Medan berbatasan dengan Selat Malaka di sebelah utara dan Kabupaten Deli Serdang di sebelah barat, timur dan utara.

Medan Sumatera merupakan lokasi yang strategis di jalur pelayaran Selat Malaka. Dengan demikian, kota ini menjadi pintu gerbang kegiatan ekonomi domestik dan internasional melalui Selat Malaka.

Medan juga berbatasan dengan daerah yang kaya akan sumber daya alam, yang menentukan kekuatan ekonomi Medan, dan Provinsi Deli Serdang, yang mempererat gotong royong dengan daerah sekitarnya.

Selain sumber daya alamnya yang sangat yang kaya, Medan juga memiliki lagu daerah yang sangat beragam. Seperti kebanyakan lagu-lagu daerah di Indonesia lainnya, lagu daerah dari medan juga menggunakan bahasa daerah yaitu bahasa batak. Lagu daerahnya bisa menceritakan keadaan sosial masyarakat Medan atau menceritakan adat istiadatnya.

Entah karena faktor keturunan atau kemampuan individu, kita semua tahu bahwa banyak sekali orang Medan atau yang biasa disebut orang Batak bisa bernyanyi dengan sangat baik, terutama dalam nada tinggi yang tidak bisa dimainkan oleh penyanyi biasa.

Hal ini dibuktikan dengan banyaknya penyanyi papan atas tanah air yang sebenarnya orang Batak, dari penyanyi legendaris hingga saat ini, dari Victor Hutabarat hingga Judika Sihotan.

Tapi tahukah kamu lagu apa yang masih menjadi lagu daerah Medan hingga saat ini? Lagu mana yang juga digunakan sebagai lagu untuk merayakan adat dan budaya mereka? Mari simak beberapa kumpulan lagu daerah Medan.

Lagu Daerah Medan

Lagu daerah dari Medan

tokopedia.com

Tahukah Anda bahwa hampir semua lirik Lagu Daerah Medan atau Lagu Tradisional Batak memiliki nada yang sangat tinggi, yang sejalan dengan kemampuan vokal sebagian besar penyanyi di sana, jadi jangan heran jika itu sulit bagi orang yang bukan suku Batak untuk bernyanyi lagu medan.

Baiklah, Selanjutnya. Dibawah ini silahkan simak lirik lagu sumatera utara dengan penjelasan singkat khususnya bagi anda yang menyukai musik klasik dan musik batak.

1. Sinanggar Tulo

Lagu daerah populer berikutnya dari Medan disebut Sinanggar Tulo. Siapa yang tidak tahu lagu ini? Popularitasnya sudah tidak diragukan lagi, baik di Medan atau nasional bahkan internasional.

Selain itu, lagu Sinanggar Tulo juga sering dibawakan pada acara-acara adat, upacara adat, pernikahan dan sejenisnya, dengan diiringi tari Tor-Tor yang fenomenal. Meski pertunjukan dipenuhi dengan kebahagiaan dan kegembiraan, maknanya berbeda. Padahal, makna lagu ini mencerminkan kesedihan seorang pria ketika harus menuruti permintaan ibunya, ketika sang ibu menginginkan anaknya memiliki kekasih yang berasal dari suku yang sama dengan ibunya.

Lagu daerah dari Medan

Lirik lagu “Sinanggar Tulo”

Sinanggar tullo tullo a tullo,

Sinanggar tullo tullo a tullo,

Sinanggar tullo tullo a tullo,

Sinanggar tullo tullo a tullo.

Sinanggar tullo tullo a tullo,

Sinanggar tullo tullo a tullo.

Tu di a ma lu lu an,

Da goreng goreng bahen so bansa,

I tudia maluluan,

Daboru tobing bahen dongan,

Sinanggar tullo tullo a tullo.

Sinanggar tullo tullo a tullo,

Sinanggar tullo tullo a tullo,

Sinanggar tullo tullo a tullo,

Sinanggar tullo tullo a tullo.

Sinanggar tullo tullo a tullo,

Sinanggar tullo tullo a tullo.

Bidang bulung nirimbang,

Da bidangan balung ni dulangsa,

I pandokonni da inang,

Da ikkondo marboru tulang,

Sinanggar tullo tullo a tullo.

2. Na Donang Do Hita Nadua

Arti “Na Donang Do Hita Nadua” diambil dari bahasa Batak yang artinya “Sukacita bagi kita berdua”. Lirik lagu tersebut bersyair dari suku Batak Toba, salah satu suku bangsa yang menghasilkan penyanyi terbanyak di Sumatera Utara.

Arti lagu “Na Donang Do Hita Nadua” adalah bercerita tentang seorang pria dan seorang wanita, cinta itu dekat, setia, bahagia dan bersama sampai tua. Meski liriknya cukup pendek, namun maknanya membuktikan bahwa hubungan cinta yang baik dan positif pasti akan bahagia.

Lirik lagu “Na Donang Do Hita Nadua”

Na sonang do hita na dua,

Saleleng ahu rap dohot ho,

Nang ro dina sari matua,

Sai tong ingotonku do ho.

Hupeop sude denggani basam,

Huboto do tu ahu do roham,

Nang ro dina sari matua,

Sai tong ingotonku do ho.

3. Butet

Lagu daerah Butet Sumatera Utara dalam bahasa Batak adalah “Perempuan/Gadis”. Kata Butet digunakan sebagai nama panggilan untuk anak perempuan yang belum diberi nama “resmi”, seperti bayi yang baru lahir. Selain itu, juga digunakan sebagai nama umum untuk yang tidak diketahui.

Lagu daerah dari Medan

Dengan lirik dan tempo yang lambat, lagu Butet tidak hanya digunakan sebagai lagu dalam kegiatan adat tetapi juga mewakili perjuangan kemerdekaan masyarakat Sumatera Utara.

Lirik lagu “Butet”

Butet, dipangungsian do amangmu ale butet,

Da margurilla da mardarurat ale butet,

Da margurilla da mardarurat ale butet.

Butet, sotung ngolngolan ro hamuna ale butet,

Paima tona manang surat ale butet,

Paima tona manang surat ale butet.

I doge doge doge i dogei doge doge,

I doge doge doge i dogei doge doge.

Butet, sotung sumolsol roha muna ale butet,

Musunta i ikkon saut do talu ale butet,

Musunta i ikkon saut do talu ale butet.

Butet, haru patibu ma magodang ale butet,

Asa adong da palang merah ale butet,

Da palang merah ni negara ale butet.

I doge doge doge i dogei doge doge,

I doge doge doge i dogei doge doge.

I doge doge doge i dogei doge doge,

I doge doge doge i dogei doge doge.

I doge doge doge i dogei doge doge,

I doge doge doge i dogei doge doge.

4. Ketabo

Lagu tradisional dari Medan selanjutnya disebut “Ketabo”. Arti nama Ketabo adalah: “ayolah atau marilah”. Lagu ini Diciptakan oleh Nahum Situmorang dan berasal dari kota Padang Sidempuan.

Makna lagu Ketabo berbicara tentang ajakan atau peringatan kepada pendengarnya, atau siapa saja, untuk berkunjung ke kotanya, yaitu Sidempuan. Kota ini sangat terkenal dengan buah salaknya yang berair.

Oleh karena itu, dalam lirik Ketabo dijelaskan bahwa saat Sidempuan sedang mengalami musim buah salak, akan banyak gadis-gadis cantik yang berdagang di sini. Liriknya juga menyarankan agar pengunjung dapat mengunjungi rumah gadis-gadis tersebut untuk menjalin sebuah hubungan.

Bertemu dengan rumah gadis itu disebut “Markusip”, yang dalam bahasa Mandarin berarti Bercinta.

Lirik lagu “Ketabo”

Ketabo, ketabo,

Ketabo dongan tu sidempuan an,

Musim ni salak sao nari disi dongan tonggi- tonggi sapot tai tabo,

Musim ni salak sao nari disi dongan tonggi- tonggi sapot tai tabo.

I lebaya nung ia domuda manyapai ho,

I lebaya tabo begeon disi,

Ketabo ketabo ketabo dongan tu sidempuan an,

Asamar kusip hita naro on disi,

ketabo ketabo, ketabo,

Ketabo I lebaya.

Tusido tusido,

Angka bujung bujung ro tu pohon an,

Jeges jeges sude jengkar jengkar muse uli uli sude lago lago,

Jeges jeges sude jengkar jengkar muse uli uli sude lago lago.

I lebaya nung ia domuda manyapai ho,

I lebaya tabo begeon disi,

Ketabo ketabo ketabo dongan tu sidempuan an,

Asamar kusip hita naro on disi

ketabo, ketabo, ketabo,

Ketabo I lebaya.

5. Anju Ahu

Lagu terbaik Sumatera Utara berikutnya berjudul Anju Ahu, jika artikan lagu tersebut adalah “Rayu Aku”, “Maklumi Aku” atau bahkan “Ngertiin Aku”. Lagu ini cukup populer di kalangan masyarakat Batak di pelosok tanah air.

Arti dari lagu Anju Ahu adalah menceritakan kisah pasangan yang bermasalah. Pria yang saat ini sedang menghadapi kesulitan berharap pasangannya dapat memahami dan bersimpati serta menghibur dan memperhatikan dengan keadaannya.

Lirik lagu “Anju Ahu”

Anju ahu sai anju ahu ale anggi,

Dina muruk manang marsak rohangki,

Nang so hupa boa arsak nadi roha,

Holongni rohangku sai hot doi.

Anju ahu sai anju ahu ale anggi,

Engkelmi mambahen pa sonang rohangki,

Tung saleleng ahu di lambung mi,

Anju ahu sai anju ahu ale anggi.

Nang so hupa boa arsak nadi roha

Holongni rohangku sai hot doi

Anju ahu sai anju ahu ale anggi,

Engkelmi mambahen pa sonang rohangki,

Tung saleleng ahu di lambung mi,

Anju ahu sai anju ahu ale anggi,

Anju ahu sai anju ahu ale anggi.

6. Dago Inang Sarge

Arti nama Dago Inang Sarge adalah “Wahai Ibu”. Lagu ini berasal dari Kabupaten Tapanuli yang penciptanya adalah Nahum Situmorang dan NN (No Name), walaupun sampai saat ini belum jelas siapa penciptanya secara pasti dan belum valid.

Lagu Daerah Medan

Makna lagu Dago Inang Sarge sebenarnya lebih mengarah pada perasaan sedih dalam sebuah hubungan percintaan. Kedua pasangan saling menerima keadaan masing-masing, namun kenyataannya ibu mereka tidak setuju dan memberikan respon yang memilukan.

Lirik lagu “Dago Inang Sarge”

Dago inang sarge, dago inang sarge,

Dago inang sarge, da songoni do do hape.

Bidang bulung ni rimbang,

Umbidangan bulung ni dulang,

Pondok kon ni dainang,

Daingkon marboru ni tulang.

Dago inang sarge, dago inang sarge,

Dago inang sarge, dasongoni do ho hape.

Mandurung ho di pahu,

Dua dua insor tu batu,

Pondok kon ni bagian,

Dua dua ilu madabu.

Dago inang sarge, dago inang sarge,

Dago inang sarge, dasongoni do ho hape.

7. A Sing Sing So

Lagu berikutnya berjudul A Sing Sing So. Lagu ini pertama kali dipopulerkan oleh Gordon Tobing, seorang penyanyi legendaris Batak. Lirik sederhana dengan musik yang menenangkan membuat lagu ini cocok untuk segala usia.

Lagu legendaris asal Medan ini sering dinyanyikan bersama paduan suara, dan tak heran jika menjadi nomor satu di pentas internasional. Popularitas lagu ini terus berkembang meski usianya sudah cukup tua.

Makna lagu A Sing Sing So bercerita tentang seorang anak laki-laki yang mendayung perahu di Danau Toba, dimana cintanya dipenuhi dengan kerinduan dan penuh harapan, ia bermimpi bahwa kekasihnya yang jauh akan menjadi jiwanya atau jodohnya seumur hidup. Lagu ini terdengar sedih dan murung, selain itu lagu ini telah dipopulerkan oleh para musisi hebat dari generasi ke generasi.

Lirik lagu “A Sing-Sing So”

Sing sing so…, a sing sing so.. (4x)

Uwe…

Lugahon au da parau,

Ulluson au da alogo,

Tu hutani da tulang i.

Uwe…

Lugahon au da parau,

Ulluson au da alogo,

Manang tu dia pe taho.

Sotung manimbil roham dahasian,

Paima soro si rokkap ni tondim,

Tiur do toktong,

Lakkani baoadi.

Tarsongon…

Parbissari ni mata niari da..

Uwe… Lugahon…

8. Sik Sik Sibatumanikam

Lirik berikutnya berjudul Sik Sik Sibatumanikam. Lagu ini penuh dengan kegembiraan dan kesenangan. Lagu ini juga bisa diterjemahkan dalam artian ajakan, agar orang-orang bersenang-senang dalam suasana yang ceria saat acara yang berlangsung di sana.

Meskipun arti sebenarnya dari lagu ini belum sepenuhnya diverifikasi, keberadaannya masih dipertahankan oleh orang Batak dan juga Indonesia.

Lirik lagu “Sik Sik Sibatumanikam”

Sik sik sibatumanikam,

Di parjoged sonamanigotam,

Dimangangingangi simambangka jula jula,

Simambangka jula jula…

Asidenga sidoding,

Asidenga sidoding,

Dideng dideng di pangardang…

Molomar siberengat,

Molomar siberengat,

Marsiap tu sad di bagasan…

Sik sik sibatumanikam,

Di parjoged sonamanigotam,

Dimangangingangi simambangka jula jula,

Simambangka jula jula…

Andor andor gurtilo,

Andor andor gurtilo,

Tilo tilo di ponta bulang…

Maula so binoto,

Maula so binoto,

Hula hula di parjala…

Sik sik sibatumanikam,

Di parjoged sonamanigotam,

Dimangangingangi simambangka jula jula,

Simambangka jula jula…

Detke julung julung,

Detke julung julung,

Disudut ko bona ditorong…

Unang gabe pakporong,

Unang gabe pakporong,

Boroiko moromorong…

Sik sik sibatumanikam,

Di parjoged sonamanigotam,

Dimangangingangi simambangka jula jula,

Simambangka jula jula…

Sik sik sibatumanikam,

Di parjoged sonamanigotam,

Dimangangingangi simambangka jula jula,

Simambangka jula jula…

Sik sik sibatumanikam,

Di parjoged sonamanigotam,

Dimangangingangi simambangka jula jula,

Simambangka jula jula…

Sik sik sibatumanikam,

Di parjoged sonamanigotam,

Dimangangingangi simambangka jula jula,

Simambangka jula jula…

9. Madekdek Magambiri

Lagu daerah Medan selanjutnya berjudul Madekdek Magambiri. Arti Madekdek Magambiri dalam bahasa Sumatera Utara adalah “Jatuhnya Buah Kemiri”. Apa artinya? Makna lagu Madekdek Magambiri adalah sebuah cerita tentang bagaimana orang tua mencintai dan merawat anaknya.

Selain itu, makna lagu Madekdek Magambiri juga menggambarkan perilaku anak-anak, tentu tidak jauh berbeda dengan orang tuanya. Seperti ada pepatah “Makan buah tidak kalah dengan pohon”.

Dengan demikian, lagu ini dibandingkan dengan buah kemiri yang jatuh sebagai anak, dan pohonnya sebagai orang tua.

Lirik lagu “Madekdek Magambiri”

Madekdek magambiri, da hasian,

Sai madekdek tu alaman, da hasian,

Molo dung hubege soarami dahasian.

Na lobian na butong mangan dahasian,

Molo dung hubege soarami dahasian,

Na lobian na butong mangan dahasian.

Madekdek magambiri dahasian,

Sai madekdek tu alaman da hasian,

Molo dung hubege soarami dahasian.

Dina lao modom au marnipi da hasian,

Molo dung hubege soarami dahasian,

Dina lao modom au marnipi da hasian.

10. Lisoi

Lagu tradisional terpopuler kedua dari Medan disebut Lisoi. Lagu Tanah Batak ini kembali diciptakan oleh Nahum Situmorang dan cover ulang oleh Seringai Band.

Makna dari lagu Lisoi sendiri merupakan gambaran bagaimana masyarakat Batak berinteraksi, baik di Medan maupun di luar daerah. Padahal hal itu menunjukkan adab dan perilaku orang Batak dalam pergaulan.

Lirik lagu “Lisoi”

Dongan sapangkil laan, o parmitu,

dongan sapartinaonan, o parmitu,

arsak rap mangkalupahon, o parmitu,

to le marap mangan de hon, o parmitu.

Lisoi lisoi lisoi lisoi,

o parmitu lisoi,

lisoi lisoi lisoi lisoi,

inum ma tu akmi.

Sirupma sirupma dor gukma dor gukma,

handit ma galasmi,

Sirupma sirupma dor gukma dor gukma,

ingkon rumar do i.

Lisoi lisoi lisoi lisoi,

o parmitu lisoi,

lisoi lisoi lisoi lisoi,

inum ma tu akmi.

Lisoi …!

Indonesia merupakan negara yang kaya akan identitas, budaya dan adat istiadat, sehingga tidak heran jika setiap provinsi memiliki lagu tradisional yang menjadi ciri khas daerahnya.

Tak terkecuali Antologi lagu-lagu Medan, yang menjadi norma masyarakat Sumatera Utara. Semoga pembahasan ini dapat bermanfaat dan menjadi referensi bagi Anda semua. Terima kasih sobat grameds.

Penulis: Ziaggi Fadhil Zahran

Baca juga artikel terkait:

13 Lagu Daerah Bali Beserta Makna-Nya yang Harus Kamu Tahu!

14 Lagu Daerah Sumatera Utara Terpopuler dan Lirik Lengkapnya

Mengenal Lagu Daerah Papua Beserta Wilayah dan Makanan Khasnya

12 Lagu Daerah Jambi Terpopuler Lengkap dengan Lirik dan Maknanya

Mengenal 10 Lagu Daerah Jawa Timur Paling Populer Beserta Maknanya

About the author

Rifda A

Saya menyadari jika menulis ternyata bisa menjadi hobi yang menyenangkan sekaligus membawa hal positif dalam kehidupan ini. Dari berbagai macam tema yang suka, salah satunya adalah tema musik.