Proses Terjadinya Pelangi – Pelangi merupakan lengkungan cahaya warna-warni yang biasanya tampak di langit usai hujan. Namun, apakah pelangi selalu muncul usai hujan? Ternyata tidak. Ada beberapa faktor yang harus dipenuhi agar pelangi bisa terbentuk.
Daftar Isi
Syarat Terjadinya Pelangi
Faktor pertama, posisi matahari harus berada di atas garis horizon. Cahaya matahari tidak boleh dihalangi awan, pegunungan, atau hal lainnya. Kemudian, posisi matahari juga harus sedikit lebih rendah. Apabila kita berada di posisi yang sama dengan garis horizon, matahari perlu berada di sudut 42 derajat agar pelangi bisa tampak dari tempat kita berdiri.
Hal yang perlu kamu ingat, munculnya pelangi selalu di sisi langit yang berlawanan dengan matahari. Sehingga, ketika kamu melihat pelangi, posisi matahari akan berada di belakangmu. Oleh sebab itu lah, udara di sisi langit yang berlawanan dengan kamu harus mengandung banyak butiran air, misalnya setelah hujan.
Pelangi memang tidak hanya terjadi setelah hujan, melainkan juga bisa terbentuk asal memenuhi syarat. Misalnya, percikan air ke udara di air terjun atau di pantai dekat tebing. Pada posisi itu kamu mungkin bisa melihat pelangi.
Pexels
Selain itu, pelangi juga terjadi karena ada proses pembiasan. Matahari membiaskan sinarnya pada tetesan air lalu menghasilkan warna-warna yang indah. Ketika proses pembiasan terjadi, cahaya tersebut berbelok dari satu medium udara ke medium air.
Setiap warna pelangi akan dibelokkan di sudut yang berbeda, sehingga akan memantulkan warna yang menakjubkan pada pelangi. Warna pertama yang dibelokkan adalah ungu, sementara warna terakhir yang dibelokkan adalah warna merah.
Pada akhirnya, pelangi akan menampakkan warna yang mengagumkan, yakni merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. Sebagaimana diketahui, pelangi memang paling sering tampak ketika sinar matahari jatuh pada tetesan hujan.
Biasanya peristiwa ini terjadi ketika pagi hari atau sore hari. Ketika matahari terlalu jauh berada di atas cakrawala, tidak ada pelangi yang tampak. Namun, apabila posisi matahari lebih rendah di langit, bagian dari busurnya menjadi terlihat. Apabila matahari cukup rendah serta berada di tempat yang cukup tinggi, seperti di gunung atau di pesawat terbang, maka pelangi akan tampak melingkar.
Pembahasan mengenai berbagai peristiwa terkait iklim lainnya juga dapat kamu pelajari pada buku Sains Perubahan Iklim yang juga membahas berbagai topik lainnya terkait perubahan iklim.
Bagaimana Proses Terjadinya Pelangi?
Pelangi merupakan fenomena alam yang terjadi karena melalui proses optik. Proses terbentuknya matahari melibatkan tiga tahap yakni
- refleksi,
- dispersi,
- refraksi.
Pada proses refleksi, butiran air di udara dapat berfungsi layaknya cermin kecil. Saat cahaya matahari menyinari butiran air, maka sebagian besar cahaya akan terpantul kembali. Saat terjadi hujan, udara biasanya mengandung banyak butiran air yang bentuknya seperti tirai dan masing-masing butiran air itu akan memantulkan kembali cahaya matahari yang datang.
Mengapa Pelangi Berwarna Warni
Namun, kamu mungkin bertanya-tanya. Apabila cahaya matahari berwarna putih, mengapa pelangi berwarna-warni? Hal ini berkaitan dengan proses yang disperse, yaitu fenomena terurainya suatu cahaya. Cahaya matahari tampak berwarna putih. Saat cahaya matahari mengenai dan dipantulkan oleh butiran air, cahaya akan terdispersi, lalu melebar sehingga terlihat warna-warni yang ada di pelangi.
Pada proses refraksi, cahaya matahari menembus butiran air dan dipantulkan ke arah yang sedikit berbeda. Itulah yang dinamakan refraksi cahaya. Setiap warna pada umumnya akan mengalami refraksi ke arah yang berbeda. Perbedaan arah cahaya tersebut dipengaruhi oleh panjang gelombang setiap cahaya.
Hal itulah yang menyebabkan cahaya pelangi menyebar lalu melebar seperti kipas. Cahaya berwarna merah memiliki panjang sekitar 650 nanometer. Cahaya merah itu akan keluar sebagai warna terluar di lengkungan pelangi. Sementara, warna ungu memiliki panjang gelombang paling pendek sekitar 400 nanometer.
Contoh lainnya dari perbedaan arah refraksi cahaya adalah cahaya berwarna merah akan dipantulkan dari butiran air dengan sudut lengkungan yang lebih besar dari cahaya yang berwarna jingga. Proses refraksi cahaya tersebut membuat warna pelangi bisa berurutan dari merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu.
Mengapa Warna Pelangi Dapat Terbentuk?
Lantas, bagaimana warna pelangi dapat terbentuk hingga sangat cantik? Warna pelangi disebabkan oleh kombinasi pembiasan. Selain itu, terdapat pantulan cahaya matahari oleh tetesan air di atmosfer. Sudut sinar cahaya yang sampai ke mata dari titik pertemuannya dengan tetesan air haruslah berada dalam kisaran tertentu dan jarak yang tepat. Dengan demikian, pelangi tampak berwarna-warni. Adanya variasi warna itu disebabkan pembiasan “cahaya putih” dari matahari ketika memasuki tetesan. Sinar matahari mengandung campuran dari semua warna spektrum yang terlihat, yang tampak putih dalam bentuk aslinya.
Tepi tetesan bertindak sebagai prisma, sementara cahaya dipecah menjadi satu kontinum panjang gelombang yang meliputi spektrum cahaya tampak (sebesar 440 nanometer sampai 700 nanometer (nm), atau 4,4 hingga 7 × 10-7 m.
Sinar itu dipantulkan dari sisi tetesan yang berbeda dari yang dimasuki, lalu mereka mengambil berbagai sudut yang berbeda ke mata yang menunggu. Hal itu mengakibatkan panjang gelombang yang berbeda-beda. Panjang gelombang itulah yang kemudian dipersepsikan oleh otak manusia sebagai warna yang berbeda-beda.
Untuk menemukan pelangi, saat terbaik adalah tepat setelah hujan badai berakhir. Sebab, selama terjadinya badai awan cenderung menghalangi cahaya matahari. Setelah badai berakhir, tetesan air yang belum jatuh ke bumi dalam bentuk hujan akan cepat menguap.
Tentu saja kamu juga butuh sinar matahari yang dipantulkan untuk melihat pelangi. Matahari harus berada di belakangmu. Apabila kamu bisa melihat bayangan kepalamu sendiri, maka pelangi akan tampak pada arah bayangan.
Jenis-jenis Pelangi
1. Pelangi Primer
Pelangi primer merupakan pelangi yang paling sering kita lihat. Pelangi tersebut terbentuk dari pembiasan dan pantulan internal sinar cahaya yang masuk ke dalam titik hujan. Hasil warna dari pelangi primer dari dalam ke luar meliputi warna ungu, biru, hijau, kuning, oranye, dan merah. Pita merah membuat sudut 42 derajat dengan sinar matahari, sementara pita warna lainnya membuat sudut yang lebih kecil.
2. Secondary Bow
Sementara, pelangi lain yang penampakannya kurang intens adalah pelangi busur sekunder atau secondary bow. Pelangi jenis ini merupakan salah satu pelangi yang langka karena hanya akan muncul saat ada pelangi primer yang lebih dulu muncul.
Pelangi sekunder akan menampilkan warna yang tampak lebih redup dari pelangi primer serta menampilkan warna yang terbalik dari pelangi primer. Apabila kamu pernah melihat dua pelangi dengan intensitas warna yang berbeda, bisa jadi itu adalah jenis pelangi sekunder.
3. Supernumerary Bows
Pelangi supernumerary bows biasanya memiliki warna hijau, merah muda, dan ungu yang tampak dominan. Pelangi jenis ini terjadi saat terkena tetesan air hujan.
4. Lunar Rainbow
Pelangi memang tidak hanya disebabkan oleh matahari, melainkan juga bisa terjadi karena bulan. Pelangi jenis itu dinamakan lunar rainbow. Pelangi itu hanya membutuhkan tetesan air dan sumber cahaya, misalnya bulan purnama yang cahayanya cukup terang. Cahaya tersebut dapat dibiaskan oleh tetesan hujan seperti yang terjadi pada matahari.
5. Red Rainbows
Tidak seperti pelangi lain yang memiliki banyak warna, pelangi jenis red rainbow ini menampakkan warna yang didominasi merah. Red rainbows biasanya muncul di pagi hari dan saat matahari terbenam di sore hari. Ketebalan filter atmosfer bumi menjadi biru, kemudian terlihat lebih merah seperti tetesan cahaya oranye yang mencerminkan dan membiaskan air. Hasil akhirnya adalah pelangi dengan spektrum ujung merah.
6. Sundogs
Pelangi jenis ini biasanya muncul saat musim dingin dan cuaca terpantau cerah. Pelangi sundogs biasa terjadi ketika matahari bersinar melalui kristal es yang tinggi di atmosfer. Pelangi sundogs biasa menampilkan pantulan cahaya berwarna merah pada bagian dalam dan warna ungu di bagian luar, lalu diikuti warna pelangi lainnya. Apabila konsentrasi kristal es di udara kian tebal maka struktur warna pelangi yang muncul juga kian tebal.
7. Fogbows
Penampakan pelangi fogbows atau busur kabut sulit didapatkan dari pelangi lainnya. Sebab, pelangi jenis ini hanya akan terjadi saat jumlah parameter tertentu disesuaikan untuk menciptakan pelangi fogbows. Misalnya, sumber cahaya harus berada di belakang pengamat dan membumi. Selain itu, kabut di belakang pengamat juga harus sangat tipis sehingga sinar matahari bisa bersinar melalui kabut tebal di depan.
8. Waterfall Rainbows
Pelangi air terjun atau waterfall rainbows adalah pelangi yang penampakannya jarang kita temui karena biasanya hanya dapat dilihat di atas air terjun. Waterfall rainbows ini biasanya didapati ketika kabut air terjun bercampur ke dalam aliran udara dengan konstan atmosfer terus-menerus.
Mitos dan Fakta Pelangi
Keindahan pelangi rupanya tidak terlepas dari mitos, misalnya penampakan pelangi adalah penanda tangga yang digunakan para bidadari saat turun dari langit. Selain itu, masih ada banyak lagi mitos seputar pelangi yang berkembang di tengah masyarakat.
1. Ada Pot Emas di Ujung Pelangi
Salah satu mitos pelangi yang paling terkenal adalah pot emas. Konon, di ujung pelangi ada pot emas yang dijaga Leprechaun yang licik, yaitu sosok peri jantan yang dikisahkan pada mitologi Irlandia.
Dalam mitos tersebut, dikisahkan bahwa dahulu kala seseorang di Irlandia menjarah berbagai harta. Ia kemudian menguburnya di seluruh perdesaan. Namun, semua barang hasil jarahan itu secara tidak sengaja ditemukan oleh Leprechaun. Kemudian, barang itu dikubur ke dalam pot di bawah tanah seluruh pulau. Saat pelangi muncul, ujungnya akan mengarah kepada pot emas yang telah dikubur itu.
2. Pelangi Membentuk Busur yang Sempurna
Pelangi sebenarnya membentuk satu lingkaran penuh meskipun kamu saat melihatnya berbentuk setengah lingkaran. Mengapa hal itu bisa terjadi? Seseorang hanya dapat melihat cahaya yang dipantulkan oleh tetesan hujan di atas langit. Oleh sebab itu, saat pelangi terlihat tidak akan membentuk lingkaran sempurna.
Hanya pilot pesawat atau helikopter yang bisa melihat pelangi dalam bentuk lingkaran sempurna. Hal itu disebabkan mereka melihat pantulan cahaya dari atas. Selain itu, beberapa pendaki gunung yang berada di puncak juga bisa melihat pelangi membentuk lingkaran penuh.
3. Pelangi Terdiri dari Tujuh Warna
Saat kita sekolah dulu, ada tujuh warna pelangi yang kita yaitu merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. Fakta berkata lain, sebab pelangi mengandung lebih dari sejuta warna. Tujuh warna yang sering kita kenal itu adalah spektrum warna yang paling sering terlihat.
4. Semua Orang Melihat Pelangi yang Berbeda
Ketika seseorang melihat pelangi pasca hujan, sebenarnya pandangan cahaya yang dihasilkan setiap orang berbeda. Sebab, setiap mata tidak bisa berada di tempat dan ruang yang sama secara bersama-sama. Sebenarnya, ketika melihat pelangi, pandangan seseorang akan berbeda kendati letaknya sama.
5. Pelangi Hanya Muncul Saat Hujan
Banyak yang percaya bahwa hujan hanya menjadi perantara kemunculan pelangi. Hal ini disebabkan cahaya matahari yang menyinari tetesan pada sudut yang tepat itulah yang memunculkan pelangi. Faktanya, pelangi bisa muncul kapan saja. Pelangi bisa muncul saat ada tetesan air di udara walaupun tidak hujan. Tetesan itu kemudian akan dipantulkan sinar matahari dan membentuk warna-warna yang indah.
6. Pelangi Hanya Muncul Saat Siang Hari
Pelangi memang biasanya muncul saat siang hari. Namun, tahukah kamu? Rupanya pelangi juga bisa terjadi saat malam hari. Pelangi yang muncul saat malam hari disebut “moonbow” atau pelangi bulan. Busur pada pelangi itu akan tercipta saat cahaya yang dipantulkan oleh bulan mengenai tetesan air di udara.
Biasanya moonbow ini terbentuk saat bulan purnama. Warna yang muncul pada pelangi bulan juga memiliki warna yang sama seperti saat siang hari, namun warna yang dihasilkan memang sedikit redup lantaran tergantung cahaya yang dihasilkan bulan.
7. Kita Bisa Membuat Pelangi Sendiri
Bisakah kita membuat pelangi sendiri? Ya, kita bisa membuatnya kapan saja. Yang kita butuhkan adalah tetesan air yang membelakangi matahari. Tidak lama kemudian akan muncul lengkungan cahaya warna-warni. Selain dengan air, pelangi juga dapat dibuat dari cermin.
Berbagai dampak perubahan iklim ini juga dibahas pada buku Educomics Plants Vs Zombies: Cuaca Dan Iklim yang dikemas melalui ilustrasi sehingga lebih mudah dimengerti.
8. Kita Bisa Membuat Pelangi Menghilang
Selain membuat pelangi, kita juga bisa menghilangkan pelangi. Bagaimana caranya? Sebenarnya pelangi terbentuk diakibatkan pantulan cahaya yang melengkung sehingga membentuk warna-warna mengagumkan. Kemudian, apabila pantulan cahaya tertutup oleh seseorang, akan membuat warna-warna tersebut hilang karena gelombangnya terganggu.
9. Pelangi Sering Muncul di Jam yang Sama
Meskipun pelangi bisa muncul kapan saja entah saat pagi, siang, sore atau malam, namun ada jam-jam di saat pelangi sering muncul. Pada umumnya, pelangi lebih mungkin terjadi ketika sore hari karena sudut atau pantulan matahari sangat tepat sehingga terbentuk lengkungan warna-warni tersebut.
Baca Buku Tentang Fenomena Alam Bisa Lewat Gramedia Digital
Itulah penjelasan mengenai proses terjadinya pelangi beserta mitos-mitos yang berkembang di tengah masyarakat. Kamu bisa menambah pengetahuanmu tentang berbagai fenomena alam di sini. Di tengah pandemi ini, bepergian ke luar rumah sekadar untuk membeli buku mungkin terasa berat karena ancaman virus corona. Tenang saja, kamu tetap bisa membaca e-book gramedia dan memesan buku berkualitas secara online saja.
Sebagai informasi, kebijakan perpanjangan PPKM akan membatasi akses kita selama satu minggu ke depan. Namun, kamu tidak perlu khawatir, kamu bisa menikmati gratis 7 hari baca e-book sepuasnya di Gramedia Digital dengan free trial, lihat infonya di sini.
Selain itu, Gramedia Digital juga menyediakan Paket e-book Tematik SD secara lengkap. Paket bisa diakses hingga 1 tahun ajaran lho! Pas banget kan buat yang punya anak atau saudara yang masih SD. Kamu bisa ajak mereka dan dapatkan promo menariknya di sini.
Pilih semua produk favoritmu di gramedia.com dari buku, alat tulis, hingga alat kesehatan. Gramedia hadir sebagai #SahabatTanpaBatas untuk menemanimu. Tunggu apalagi, ayo miliki semua sekarang!
- Batuan Sedimen
- Benua Eropa
- Erupsi
- Lapisan Atmosfer
- Struktur Lapisan Bumi
- Pengertian Geografi
- Konsep Geografi
- Air Tanah
- Fauna Australis
- Sistem Informasi Geografis (GIS)
- Perbedaan Iklim dan Cuaca
- Teori Pembentukan Tata Surya
- Susunan Tata Surya
- Sistem Tata Surya
- Urutan Planet Tata Surya
- Dampak Revolusi Bumi
- Teori Pembentukan Bumi dan Tata Surya
- Air Permukaan
- Sistem Klasifikasi Iklim
- Iklim Matahari
- Iklim di Indonesia
- Prinsip Ilmu Geografi
- Proses Terjadinya Pelangi
- Proses Terjadinya Gerhana Bulan
- Teori Terjadinya Alam Semesta
- Proses Terjadinya Gerhana Matahari
- Objek Studi Geografi
- Interaksi Antar Ruang
- Iklim Tropis
- Iklim Subtropis
- Pengaruh Letak Geografis Indonesia
- Letak Geografis Asia dan Karakteristik Benua Asia
- Lapisan Tanah
- Lempeng di Indonesia
- Pola Aliran Sungai
- Tanah
- Tori Inti Ganda
- Usaha Ekstraktif
- Urutan Lapisan Matahari
- Yupiter
- Lempeng Pasifik