Geografi

Pola Aliran Sungai: Pengertian, Jenis, Proses Terbentuknya

pola aliran sungai
Written by Mochamad Harris

Pola Aliran Sungai – Sungai adalah jalur air yang alami dan merupakan tempat berkumpulnya air tawar yang bersumber secara alamiah dan mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah. Kemudian, air sungai akan mengalir menuju lautan, danau, ataupun sungai yang memiliki ukuran lebih besar. Di daerah hulu sungai, air pasti akan mengalir lebih deras dibandingkan dengan arus sungai yang mengalir di bagian hilir. Perlu dipahami bahwa aliran sungai tidak selalu mengalir lurus, ada juga yang berliku. Hal tersebut disebabkan oleh adanya proses pengikisan dan juga pengendapan yang terjadi di sepanjang sungai.

Air hujan yang jatuh ke permukaan bumi dengan sendirinya akan mengalir melalui sungai. Kemudian air tersebut akan mengalir menuju ke laut atau danau dan tampungan yang lebih besar. Air yang ada di dalam sungai biasanya adalah kumpulan dari hasil presipitasi, misalnya saja air hujan, mata air, dan juga di beberapa negara, air sungai adalah hasil dari lelehan es ataupun salju yang mencair secara perlahan. Ada beberapa bagian yang akan membentuk sebuah sungai. Dimana awalnya berasal dari mata air yang terus mengalir sampai mencapai anak sungai. Sebagian aliran anak sungai itu akan terus mengalir hingga saling bertemu dan membentuk sebuah sungai utama.

Air sungai yang terus menerus mengalir kadang-kadang akan dibatasi oleh sebuah tebing yang ada di bagian kiri dan juga kanan sungai. Hingga pada akhirnya, air akan mengalir terus sampai bertemu di lautan. Ujung itulah yang dikenal sebagai muara sungai. Nah, pada artikel kali ini, kita akan membahas mengenai pola aliran sungai yang nantinya akan mengalir dan berakhir di laut.

Pengertian Sungai

Sungai adalah suatu aliran air yang memiliki ukuran cukup besar dan memanjang serta terus mengalir dari hulu ke hilir. Bentuk sungai sendiri tidak harus berwujud aliran air yang berada di permukaan tanah. Namun bisa juga berada di bawah tanah atau biasanya disebut sebagai underground river. Dimana sepanjang aliran sungai tersebut nantinya akan membentuk sebuah aliran tertentu yang nantinya akan menyesuaikan dengan alam. Berbagai jenis pola aliran sungai juga nantinya akan mengalir dan akhirnya bermuara ke lautan. Jenis sungai sendiri dapat dikategorikan berdasarkan genetik, jumlah air, dan juga sumber air yang mengalir. Berikut ini adalah penjelasan lebih lengkap.

a. Berdasarkan Jumlah Airnya

Beberapa contoh dari jenis sungai berdasarkan jumlah airnya yaitu sungai periodik, sungai permanen, sungai ephemeral, dan sungai intermitten.

b. Berdasarkan Genetiknya

Beberapa contoh sungai berdasarkan genetiknya adalah sungai konsekuen, sungai subsekuen, sungai obsekuen, sungai andesen, sungai resekuen, dan sungai anaklinal.

c. Berdasarkan Sumber Airnya

Beberapa contoh sungai berdasarkan sumber airnya adalah sungai gletser, sungai hujan, dan sungai campuran.

Pengertian Pola Aliran Sungai

Pola aliran sungai adalah sebuah kumpulan dari sungai-sungai yang memiliki bentuk yang sama dalam hal itu menggambarkan kondisi profil dan juga genetik sungai itu sendiri. Terbentuknya pola aliran sungai ini disebabkan adanya berbagai faktor alami, diantaranya yaitu jenis tanah dan juga batuan, topografi, morfologi, kemiringan, tingkat erosi, dan struktur geologi. Seiring berjalannya waktu, sistem jaringan yang ada di sungai akan membentuk pola aliran sungai yang bercabang dan akan menyesuaikan dengan faktor lingkungan sekitar.

Jenis Pola Aliran Sungai

Perbedaan pola aliran sungai yang ada di satu daerah ke daerah lainnya sangat dipengaruhi oleh perbedaan topografi, struktur, dan juga litologi batuan dasar. Secara umum, pola aliran sungai ada beberapa jenis. Berikut adalah penjelasan selengkapnya:

1. Pola Aliran Sungai Dendritik

Pola aliran sungai yang pertama adalah pola aliran sungai dendritik. Apabila kita melihat penampang daun yang ada nadinya, disana kita akan melihat pola aliran tersebut. Pola aliran dendritik sangat menyerupai penampang yang ada di sebuah daun. Jadi, kita akan melihat bahwa sungai jenis ini mempunyai banyak sekali cabang yang mengalir ke segala arah. Secara umum, pola aliran sungai yang satu ini dikendalikan oleh litologi yang homogen. Dimana pola aliran sungai ini mempunyai struktur aliran yang dikendalikan oleh jenis batuan.

Pola aliran dendritik merupakan salah satu pola aliran sungai dengan cabang aliran yang menyerupai garis-garis yang ada di penampang daun. Pada dasarnya, pola aliran tersebut dikendalikan oleh litologi homogen. Dimana pola aliran sungai ini mempunyai struktur aliran yang dikendalikan oleh jenis batuan. Untuk tekstur aliran didefinisikan sebagai panjang aliran sungai per satuan luas. Misalnya saja, aliran yang mengalir di atas batuan yang tahan terhadap erosi akan membentuk struktur aliran yang padat. Sementara batuan seperti granit akan membentuk tekstur yang cenderung halus. Ketahanan batu terhadap erosi akan berdampak besar pada pembentukan cekungan sungai. Sedangkan batuan yang tidak tahan terhadap erosi akan mudah terkikis dan membentuk saluran aliran sungai.

2. Pola Aliran Sungai Radial

Jenis pola aliran berikutnya adalah pola aliran sungai radial. Seperti namanya, pola aliran yang satu ini merupakan pola aliran sungai yang merambat ke segala arah. Sehingga sungai yang mempunyai pola aliran ini mempunyai pusat yang menyebar ke segala arah sungai. Misalnya saja adalah mata air gunung yang mengalirkan air ke segala arah.

Pola aliran sungai radial merupakan pola aliran yang arah alirannya disebarkan secara radial dari titik ketinggian tertentu, misalnya puncak gunung berapi atau puncak pencurian magma. Pola tersebut tercipta setelah adanya pembentukan permukaan bumi cembung. Dimana hal itu merupakan asal dari aliran yang dihasilkan. Jenis pola aliran sungai ini juga sering ditemukan di dalam kubah dan laccolith. Di dalam jenis lanskap tersebut, pola aliran sungai mungkin saja adalah sebuah kombinasi dari pola radial dan annular. Adapun contoh lainnya yang mengikuti pola aliran sungai radial yaitu magma ataupun kawah di atas gunung.

3. Pola Aliran Sungai Radial Sentripetal

Pola aliran sungai selanjutnya adalah pola aliran radial sentripetal. Meskipun namanya hampir sama dengan pola aliran sungai radial, tapi sebenarnya keduanya berkebalikan. Di dalam aliran radial, saat mata air benar-benar mengalir cembung ke segala arah, mata air tersebut akan mengalir dalam satu arah yang ada di dalam arah radial sentripetal ini. Pola aliran radial sentripetal ini merupakan pola yang berlawanan dengan pola radial. Di dalam pola aliran sungai ini, sungai umumnya akan mengalir ke cekungan yang besar atau lebih rendah. Umumnya, pola aliran sungai yang satu ini banyak ditemukan di Amerika Serikat bagian barat.

Oleh sebab itu, bisa dikatakan bahwa pola aliran sungai ini mengalir ke titik tertentu. Misalnya saja ke cekungan besar ataupun sumur. Daerah yang biasanya ditemukan pola aliran sungai macam ini umumnya berada di barat atau barat laut Amerika Serikat. Selain itu, pola aliran sungai yang satu ini juga bisa berkembang menjadi pola annular. Pola yang berbentuk anular merupakan sebuah pola aliran sungai yang pada awalnya merupakan aliran sungai radial sentripetal, tapi selanjutnya muncul sungai obsekuen, sungai resekuen, dan sungai subsekuen yang sejajar.

4. Pola Aliran Sungai Rektangular

Secara umum, sungai yang mempunyai pola aliran rektangular tersebut alirannya akan dikontrol oleh struktur geologi, seperti halnya struktur rekahan dan juga struktur patahan. Sungai yang mempunyai pola aliran rektangular umumnya terjadi pada struktur batuan yang beku. Sungai dengan jenis pola aliran ini biasanya memiliki bentuk yang lurus mengikuti arah patahan. Adapun ciri-ciri dari sungai dengan pola aliran ini yaitu bentuk sungainya tegak lurus dan merupakan hasil dari saluran-saluran air yang mengikuti pola yang berasal dari struktur geologi.

Pola aliran sungai rektangular pada umumnya berkembang di batuan yang tahan terhadap erosi dan tipenya mendekati seragam tapi dikontrol oleh rekahan yang berasal dari dua arah dan mempunyai sudut yang saling tegak lurus. Cabang-cabang dari pola aliran sungai ini biasanya akan membentuk sudut tumpul dengan sungai utamanya.

5. Pola Aliran Sungai Trellis

Biasanya trellis juga dikenal dengan istilah pagar. Memang benar adanya, seperti namanya, pola aliran sungai trellis merupakan sebuah sungai yang alirannya serupa dengan pagar. Dimana jenis pola aliran tersebut dikontrol oleh struktur geologi berupa lipatan antiklin dan sinklin. Sungai yang memiliki pola aliran jenis ini mempunyai ciri-ciri yaitu kumpulan saluran-saluran air yang membentuk suatu pola yang sejajar dan mengalir mengikuti arah kemiringan lereng dan tegak lurus terhadap saluran utamanya. Saluran utama yang ada di pola aliran sungai trellis umumnya searah dengan sumbu lipatan.

Pola aliran trellis mengandung perpaduan antara sungai subsekuen dan sungai konsekuen. Jenis pola aliran sungai yang satu ini juga bisa terbentuk di sepanjang lembah paralel di sabuk lipatan pegunungan. Di wilayah tersebut, jenis sungai ini akan banyak melalui lembah untuk nantinya bisa bergabung dengan saluran utamanya yang akhirnya akan menuju ke muara sungai.

6. Pola Aliran Sungai Paralel atau Sejajar

Sistem pola aliran sungai paralel merupakan suatu sistem aliran yang tercipta oleh lereng yang curam dan terjal. Hal tersebut disebabkan karena morfologi lereng yang terjal, maka terbentuklah aliran sungai yang berbentuk lurus-lurus mengikuti arah lereng dengan cabang sungai yang relatif sedikit. Pola aliran sungai paralel tercipta pada morfologi lereng yang memiliki kemiringan lereng yang seragam atau serupa.

Pola aliran paralel terkadang mengindikasikan adanya sebuah patahan yang besar dan memotong daerah yang memiliki batuan kasar berlipat dan kemiringan yang curam. Semua bentuk dari transisi bisa terjadi di dalam pola aliran trellis, paralel, dan dendritik.

7. Pola Aliran Sungai Radial Sentrifugal

Pola aliran sungai radial sentrifugal merupakan salah satu pola aliran sungai yang berada di kerucut sebuah gunung berapi atau kubah yang baru saja mencapai tahap muda. Dimana aliran dari jenis sungai ini yaitu menuruni lereng.

8. Pola Aliran Sungai Pinnate

Pola aliran sungai pinnate adalah sebuah bentuk aliran sungai yang cenderung lebih kompleks daripada pola aliran sungai dendritis. Dimana pola aliran sungai jenis ini mempunyai karakteristik yang cabang ataupun anak sungainya berbentuk sejajar dengan induk sungainya. Selain itu, pola aliran sungai ini mempunyai muara di induk sungai yang berbentuk sudut lancip. Sudut yang ada di pola aliran sungai pinnate akan mewakili lereng dengan tingkat kemiringan yang tinggi. Adanya pola aliran sungai yang satu ini bisa ditemukan di lereng gunung, seperti lereng Gunung Sinabung, lereng Gunung Kerinci, dan juga lereng Gunung Tandikat.

9. Pola Aliran Sungai Barbed

Pola barbed merupakan salah satu pola aliran sungai yang ada di daerah hulu dan mengalir dengan aliran yang cenderung sempit. Di dalam pola aliran ini, anak sungai atau cabang-cabang sungai akan bergabung dengan sungai utama dan disertai dengan sudut lancip yang menuju ke arah hulu. Pola aliran sungai yang satu ini tercipta karena adanya pembajakan arus sungai. Adapun karakteristik dari pola aliran sungai barbed yaitu berbentuk tanduk atau gunting yang sedang terbuka. Keberadaan pola aliran sungai yang satu ini dapat ditemukan di Bali, Jawa Timur, dan Nusa Tenggara.

10. Pola Aliran Sungai Deranged

Pola aliran sungai deranged adalah salah satu pola aliran sungai yang berbentuk tidak teratur. Dimana pola aliran sungai yang satu ini biasanya berada di danau dan rawa-rawa. Jenis pola deranged memiliki arus yang keluar masuk melalui danau atau rawa-rawa. Sementara cabang atau anak sungainya rata-rata pendek-pendek. Keberadaan pola aliran sungai deranged hanya bisa ditemui di sekitar rawa-rawa atau danau.

11. Pola Aliran Sungai Braided

Pola aliran sungai braided atau teranyam adalah pola aliran sungai yang terbentuk karena aliran sungai terbagi. Fenomena tersebut berasal dari gangguan aliran sungai ataupun arus seperti halnya pengendapan aliran sungai yang ada di tengah. Bisa saja, endapan tersebut merupakan salah satu bawaan dari arus sungai dari aliran arus sebelumnya.

Faktor yang Membentuk Pola Aliran Sungai

Berikut ini adalah berbagai faktor yang dapat mendorong terciptanya pola aliran sungai, antara lain:

1. Kemiringan Lereng

Kemiringan lereng tempat dimana sungai berada dapat menyebabkan dampak pada pembentukan pola alirannya. Semakin curam suatu lereng, maka aliran sungainya akan semakin tidak beraturan. Begitupun sebaliknya, apabila lereng dangkal, maka pola aliran sungainya akan menjadi lebih teratur. Kemiringan lereng inilah yang menjadi akibat dari adanya pembentukan sebuah pola aliran sungai, karena struktur lereng akan membawa dampak yang besar untuk suatu pola aliran sungai.

2. Perbedaan Jenis Batuan

Batuan mempunyai sifat yang keras namun bisa dihancurkan dengan tetesan air secara berkala. Begitupun batuan yang ada di dasar sungai, batuan yang terkena air sungai secara terus menerus maka akan semakin mengikis dan membentuk pola aliran sungai. Hal ini juga bisa mengakibatkan tingkat kedalaman pada sebuah sungai. Dimana batuan yang tersedimentasi di dasar sungai akan menyebabkan sungai menjadi dangkal.

3. Struktur Batuan

Perbedaan jenis batuan merupakan salah satu faktor pendorong terciptanya daerah aliran sungai yang dikaji dari dasarnya. Akan tetapi, struktur batuan juga mempengaruhi bentuk pola aliran sungai pada permukaan. Semakin kompleks struktur batuan, maka pola aliran sungainya juga akan semakin teratur. Struktur batuan yang ada di permukaan aliran sungai ini bisa mendukung kesuburan dari tanah yang ada disekitar daerah aliran sungai. Dimana tanah yang terbentuk merupakan tanah aluvial.

4. Gerakan Lempeng Tektonik

Gerakan yang terjadi di jenis tektonik lempeng yang ada di perut bumi dapat menghasilkan kenampakan alam yang terjadi pada kerak bumi. Hal tersebut tidak hanya bisa terjadi pada kenampakan daratan saja, namun juga bisa berpengaruh pada bentuk pola aliran sungai. Dimana gerakan lempeng tektonik dapat berakibat buruk untuk pola aliran sungai, sebab gerakan yang terjadi bisa menyebabkan adanya penyumbatan pada sungai yang ada di bagian hulu.

About the author

Mochamad Harris

Menulis artikel merupakan salah satu hal yang menjadi daya tarik saya untuk dapat mengetahui berbagai macam hal serta informasi terupdate yang sedang terjadi pada saat ini. Saya suka dengan tema olahraga dan juga travelling.

Kontak media sosial Linkedin saya Mochamad Harris