Geografi

Mengenal Lapisan pada Matahari dan Penjelasannya

lapisan matahari
Written by Mochamad Harris

Mengenal Lapisan pada Matahari dan Penjelasannya – Banyak sekali orang sudah mengetahui apa itu matahari. Matahari menjadi satu- satunya  sumber cahaya alami yang dapat menyinari Bumi. Karena matahari juga kita mengenal suatu kondisi Bumi, yaitu siang. Matahari selain menjadi satu- satunya sumber cahaya penuh yang bisa menerangi jagat raya, ternyata pada matahari ini pula merupakan sebuah bintang yang terbesar serta paling dekat dengan Bumi. Matahari juga menjadi sebuah pusat dari sistem tata surya serta menjadi poros dari planet – planet yang ada pada tata surya yang mengelilinginya.

Matahari memiliki wujud sebagai bola gas benderang yang mempunyai ukuran sangat besar. Dengan adanya reaksi fusi pada bagian inti matahari menjadi sebab mengapa matahari bisa berpijar. Saking dahsyatnya sinar yang dimiliki oleh matahari ini sehingga saat kita memandang dari Bumi, maka akan terlihat permukaan matahari yang halus bahkan licin. Pijaran pada matahari ini bukan semata- mata hanya dengan sinar saja, namun juga memiliki suhu yang sangat tinggi.

Maka dari itu tenaga panas matahari dimanfaatkan dalam berbagai kegiatan di Bumi serta menunjang terjadinya kehidupan di Bumi. Bahkan dengan sinar atau panas matahari ini merupakan sumber energi yang paling besar yang dapat dimiliki oleh Bumi. Tanpa dengan adanya sinar matahari, tidak akan ada kehidupan di Bumi bahkan tidak akan ada makhluk hidup di Bumi sama sekali. Hal ini dikarenakan matahari menjadi posisi yang sangat sentral terhadap Bumi serta planet lainnya

Lapisan- lapisan Matahari

Bumi adalah sebuah planet yang ditinggali oleh makhluk hidup yang memiliki berbagai macam lapisan. Lapisan – lapisan Bumi yang kita tinggali ini berada pada dalam serta luar Bumi. Jika di dalam Bumi, maka pada lapisan tersebut yang dinamakan sebagai lapisan penyusun Bumi. Lapisan ini berisi tanah serta batu – batuan. Sementara dengan lapisan yang di luar Bumi dinamakan dengan atmosfer. Lapisan ini berisi lapisan udara yang menyelimuti Bumi.

Tidak hanya Bumi saja yang memiliki lapisan- lapisan, namun pada planet lain pun juga memiliki lapisan yang sama, bahkan pada matahari pun sebagai pusat tata surya pun juga memiliki lapisan- lapisan. Lapisan tersebut, terdiri dari beberapa macam dan beberapa tingkatan. Ada 4 lapisan dari matahari yang harus diketahui bersama.

Lapisan Fotosfer

Lapisan yang pertama pada matahari atau lapisan terluar dari matahari disebut dengan fotosfer. Fotosfer ini juga disebut dengan lapisan cahaya. Fotosfer adalah sebuah bagian permukaan matahari yang membentuk bola gas yang sangat besar serta memiliki ketebalan mencapai 350 km dan batas- batas dari lapisan tidak nampak dengan jelas. Fotosfer ini mirip piringan yang  warna emas.

Dari banyaknya lapisan matahari, pada lapisan fotosfer inilah yang dapat memancarkan cahaya yang paling kuat, sehingga disebut juga dengan lapisan cahaya. Cahaya kuat yang dikeluarkan pada lapisan ini hingga ke Bumi serta dikenal dengan cahaya matahari. Selain cahaya, lapisan itupun juga mengeluarkan energi panas yang bersamaan dengan cahaya matahari tersebut. Karena pada cahaya serta energi panas sudah disalurkan ke sekitarnya, maka suhu pada lapisan ini akan menjadi yang paling rendah dari lapisan – lapisan lainnya.

Suhu yang dimiliki dari lapisan fotosfer ini menyentuh 5.700 Kelvin. Pada suhu yang seperti itu, suatu benda bisa memancarkan cahaya berwarna kuning, karena dengan cahaya atau sinar matahari yang memiliki warna kekuningan. Selain cahaya yang silau oleh mata, pada lapisan ini juga gelombang – gelombang cahaya diproduksi, seperti layaknya sinar infra merah serta ultraviolet.

 

Kamu bisa mempelajari tentang Ayo Berpetualang Ke Matahari Bulan Dan Mars
karya R.Dewi Cupita

Ayo Berpetualang Ke Matahari Bulan Dan Mars

Ayo Berpetualang Ke Matahari Bulan Dan Mars

beli sekarang

Lapisan Kromosfer

Kemudian, lapisan selanjutnya setelah lapisan fotosfer yaitu lapisan kromosfer. Lapisan ini merupakan lapisan yang ada di atas lapisan fotosfer. Lapisan ini seringkali dikatakan sebagai lapisan atmosfernya matahari dan untuk lapisan kromosfer ini sendiri merupakan sebuah bagian yang paling bawah dari atmosfernya matahari. Lapisan kromosfer ini sendiri lebih tebal dibanding dengan lapisan fotosfer, yakni sejauh 16.000 km.

Lapisan kromosfer ini adalah sebuah lapisan yang mengandung banyak sekali partikel seperti elektron, proton, dan neutron. Suhu yang dimiliki oleh lapisan kromosfer ini rata-rata sekitar 6.000 mencapai 20.000 kelvin. Semakin menuju dalam, suhu pada lapisan kromosfer ini akan semakin panas.

Sehingga pada dasarnya lapisan kromosfer ini merupakan sebuah lapisan yang sulit dilihat oleh mata telanjang. Akan tetapi, untuk lapisan kromosfer ini dapat dilihat dengan mata telanjang manusia ketika terjadinya gerhana matahari total. Pada saat proses terjadinya gerhana pada matahari total ini, lapisan kromosfer akan terlihat layaknya sebuah cincin merah. Warna merah ini merupakan pembuktian bahwa pada lapisan kromosfer ini menyinarkan cahaya yang lebih lemah dibanding lapisan fotosfer.

Meski bisa dilihat dengan mata manusia saat gerhana matahari, namun ketika melihat lapisan tersebut dengan mata telanjang tanpa adanya sama sekali pengaman akan sangat berbahaya karena pada sinar ultraviolet yang diluncurkan sangat amat cepat sehingga menyebabkan kerusakan pada mata. Cahaya yang diluncurkan lapisan kromosfer terbentuk dari gas- gas hidrogen. Pada lapisan kromosfer ini terjadi sebuah loncatan gas panas ke arah luar yang kembali lagi masuk ke matahari. Loncatan gas panas ini disebut dengan sebutan prominences. Pada lapisan kromosfer ini kita bisa mendapatkan suatu gelombang radio yang disebut  dengan ”radio bintang”.

Korona

Pada lapisan ketiga ini yang ada pada matahari merupakan lapisan korona. Lapisan korona ini adalah sebuah lapisan matahari yang terluar. Pada lapisan korona ini mencakup kedua lapisan fotosfer serta kromosfer. Untuk lapisan korona ini juga disebut dengan lapisan atmosfer bagian matahari bagian luar. Pada korona ini pula merupakan lapisan yang berupa gas, meskipun pada gas yang ada sangatlah sedikit dan sangat tipis.

Karena pada bentuk gas yang tipis, maka bentuknya dapat berubah-ubah setiap waktunya dan untuk mengukur batas dari lapisan ini menjadi sangat sulit. Pada lapisan korona ini biasa terlihat seperti mahkota yang berwarna putih yang menyelimuti matahari. Sementara ketika gerhana matahari total terjadi, maka akan terlihat lapisan tersebut dengan memiliki warna yang keabu- abuan. Karena memiliki bentuk yang mirip dengan mahkota, maka pada lapisan ini dinamakan dengan korona yang mempunyai arti “mahkota”.

Pada lapisan korona memiliki ketebalan sekitar 1.000.000 kelvin. Lapisan korona ini menjadi lapisan matahari yang banyak sekali mengandung argon, nikel, atom besi, serta juga zat kapur. Sehingga dapat mengamati korona setiap waktunya dengan menggunakan suatu alat yang dinamakan dengan teleskop. Teleskop yang dipakai untuk mengamati lapisan korona disebut sebagai koronagraf.

Inti

Untuk lapisan selanjutnya adalah lapisan inti matahari. Inti matahari ini merupakan bagian terdalam oleh matahari. Sehingga kita bisa mengetahui bahwa pada bagian inilah yang mempunyai suhu paling tinggi diantara semua lapisan. Lapisan matahari ini mempunyai suhu mencapai 15.000.000 kelvin. Karena memiliki suhu yang sangat tinggi, maka pada lapisan inilah terjadi reaksi fusi.

Reaksi fusi yang terjadi dikarenakan dalam inti matahari terdapat banyak muatan yaitu elektron (atom yang bermuatan negatif), proton (atom yang memiliki muatan positif), dan juga neutron (atom yang memiliki sifat netral). Pada bagian inti pun matahari ini memiliki gaya gravitasi yang bisa menarik semua materi sehingga membentuk suatu tekanan.

Energi yang terbuat ini karena reaksi fusi ataupun reaksi termonuklir yang selanjutnya dipancarkan keluar dengan proses radiasi. Bagian inti dari matahari ini berada di sekitar 502.000 km yang dibawahnya permukaan matahari. Pada bagian inti matahari ini memiliki diameter mencapai 386.160 km. Luasnya inti matahari ini memenuhi mencapai 25% dari seluruh total radiasi matahari secara keseluruhan.

Suhu dan Sumber Energi Matahari

Bahwasanya matahari yang bersinar ini bukan semata- mata hanya sebuah sinar biasa, akan tetapi dibalik sinar yang berpijar ini terdapat suhu yang sangat tinggi. Sehingga matahari ini menghasilkan panas yang sangat tinggi. Panas pada matahari yang tinggi ini dan ditunjang dengan ukuran yang besar menjadikan bahwa panas matahari ini terasa jelas oleh planet- planet lainnya. Bahkan panas matahari ini menjadi energi panas alami yang paling besar untuk Bumi.

Suhu yang ada pada matahari ini amat tinggi serta pada setiap lapisannya memiliki suhu yang berbeda-beda. Suhu yang ada pada matahari ini diukur dengan satuan Kelvin. Pada bagian matahari ini semakin dalam akan semakin panas suhunya. Berikut ini merupakan rincian lengkap suhu dari lapisan yang ada pada matahari:

  • Lapisan fotosfer (lapisan paling luar), mempunyai suhu rata- rata 5700 Kelvin
  • Lapisan kromosfer, mempunyai suhu sekitar 6.000 hingga 20.000 Kelvin
  • Lapisan korona, mempunyai suhu sekitar 1 juta Kelvin

Itulah beberapa rincian suhu yang dimiliki dari lapisan matahari. Panas dari matahari sangat tinggi, sehingga menggunakan satuan Kelvin untuk mengukurnya. 1 Kelvin sendiri apabila rubah menjadi Celcius, maka didapatkan angka -275,15ᵒ C. Suhu yang ada pada matahari jauh lebih tinggi dibanding Bumi. Maka, panas matahari ini dapat digunakan untuk berbagai macam kegiatan.

Sumber energi dari matahari ini berasal dari reaksi fusi yang ada pada inti matahari. Reaksi fusi ini adalah sebuah penggabungan atom-atom hidrogen yang berubah menjadi helium. Sehingga reaksi fusi tersebut akan menghasilkan energi sangat besar. Matahari tersusun dari beberapa macam gas yang antara lain helium (22%), hidrogen (76%), oksigen dan gas lain (2%).

Ukuran Matahari

Matahari menjadi sebuah bintang yang paling besar yang ada dalam tata surya. Bintang adalah sebuah benda langit yang bisa mengeluarkan cahayanya sendiri. Ukuran diameter lingkaran pada matahari ini adalah selebar 1.400.000 km, dan serta pada ukuran ini lebih besar sekitar 109 kali dari luas diameter yang dimiliki oleh Bumi.

Dengan luas yang sebegitu besarnya, maka matahari sendiri memiliki gaya gravitasi yang paling luas juga. Sehingga matahari ini dapat menjadi pusat tata surya serta bisa menarik planet yang ada disekitarnya sampai membentuk sebuah orbit. Melalui orbitnya masing- masing, planet- planet itu memutari matahari dan disebut dengan peristiwa revolusi.

 

Kamu bisa mempelajari tentang IMC Little Scientist: Menangkap Matahari
karya Elvina Lim Kusumo

IMC Little Scientist: Menangkap Matahari

IMC Little Scientist: Menangkap Matahari

beli sekarang

Manfaat Matahari

Matahari yang sebagai pusat dari tata surya, menjadi sebuah tempat bagi planet- planet untuk bergantung. Matahari yang terus memancarkan sinar kehangatannya akan menimbulkan banyak sekali manfaat serta fungsi bagi para kehidupan di sekitarnya. Matahari adalah sebuah pusat tata surya sekaligus menjadi satunya pemberi cahaya untuk Bumi. Cahaya matahari sendiri menjadi sangatlah penting bagi Bumi serta kelangsungan hidup makhluk hidup yang  tinggal. Kita sebagai makhluk hidup, pada kehidupan sehari-harinya memanfaatkan jasa dari cahaya matahari ini.

Berikut ini merupakan manfaat manfaat dari matahari yang dapat dirasakan dalam kehidupan sehari- hari.

Membantu proses pengeringan

Salah satu manfaat yang dapat kita rasakan secara langsung dari sinar matahari yang terik adalah membantu proses pengeringan. Ya, dalam sinar matahari ini merupakan satu-satunya yang diandalkan disaat melakukan proses pengeringan secara alami, sehingga bisa membantu pekerjaan sehari- hari. Beberapa pengeringan yang sering mengandalkan sinar matahari adalah pengeringan pakaian, pengeringan padi, ikan asin, serta hasil pertanian dan hasil laut lainnya. Pengeringan dengan sinar matahari ini akan memberikan yang hasil lebih baik dibanding dengan menggunakan mesin. Selain itu pun juga pengeringan dengan sinar matahari akan lebih banyak, sehingga proses dapat lebih cepat selesai.

Membantu pelaksanaan fotosintesis pada tumbuhan

Salah satu fungsi yang dapat dinikmati oleh makhluk hidup khususnya tumbuhan dari adanya sinar matahari ini dapat membantu pelaksanaan dari proses fotosintesis. Seperti yang telah diketahui bersama bahwa proses fotosintesis ini merupakan kegiatan makan yang dilakukan oleh para tumbuhan.

Selain untuk proses atau kegiatan makan, fotosintesis ini dapat bermanfaat bagi para manusia karena akan menghasilkan oksigen yang sering di butuhkan untuk manusia bernafas serta binatang. Tanpa dengan adanya sinar matahari, maka proses fotosintesis ini tidak akan bisa terjadi, maka dengan kehadiran sinar matahari amatlah penting.

Sumber energi paling besar

Sinar matahari menjadi sebuah sumber energi alami paling besar yang ada pada Bumi. Dengan sinar matahari manusia akan bisa menjalani berbagai kegiatan serta juga membuat berbagai temuan yang bisa membantu kegiatan manusia sehari- harinya. Sinar matahari yang dengan sangat bermanfaat ini bisa digunakan untuk pembangkit listrik, yakni untuk PLTS atau  Pembangkit Listrik Tenaga Surya. Seperti yang telah diketahui bersama, bahwa listrik ini sebdiri sangat bermanfaat serta sangat dibutuhkan manusia. Tanpa adanya listrik, manusia tidak akan bisa menjalankan seluruh kegiatan maupun sesuatu dengan lancar.

Menyehatkan badan

Sinar matahari pula bermanfaat untuk menyehatkan badan. Sinar matahari di pagi hari, kaya sekali akan vitamin D yang cocok bagi kesehatan tulang serta gigi. Sehingga banyak anak- anak yang disarankan untuk berjemur badannya pada pagi hari untuk mendapat kebaikan dari sinar matahari. Selain itu juga sinar matahari di pagi hari tidak terlalu panas maka dapat kita gunakan untuk berjemur dengan waktu yang cukup lama.

Mengatur tata surya

Fungsi lainnya dari matahari yaitu sebagai pusat serta pengatur tata surya. Fungsi tersebut menjadi fungsi sentral yang dimiliki oleh sebuah matahari serta kaitannya dengan benda langit lainnya. Karena dengan adanya matahari ini, para planet – planet ini memiliki orbit yang mengelilinginya serta bisa mendapatkan kebaikan dari sinar matahari.

Itulah dari beberapa manfaat yang bisa dirasakan dari adanya matahari, manfaat dari sinar dan panasnya, maupun fungsi dari adanya matahari itu sendiri. Selain dari manfaat yang telah disebutkan, masih ada banyak lagi dari manfaat dengan adanya matahari yang bisa dirasakan.

 

Kamu bisa mempelajari tentang SD/MI Kelas II Tematik Tema 6 Air, Bumi & Matahari Revisi
karya Murwani Dewi Wijayanti, Elisa Shapry, M Suranto

SD/MI Kelas II Tematik Tema 6 Air, Bumi & Matahari Revisi

SD/MI Kelas II Tematik Tema 6 Air, Bumi & Matahari Revisi

beli sekarang

 

Gangguan-gangguan pada Matahari

Gejala-gejala aktif yang ada pada matahari ataupun aktivitas dari matahari sendiri sering mengakibatkan gangguan – gangguan pada matahari itu sendiri. Gangguan-gangguan tersebut, adalah sebagai berikut.

Gumpalan-Gumpalan di Fotosfer (Granulasi)

Gumpalan-gumpalan yang timbul karena adanya rambatan gas panas dari pada inti matahari ke permukaan. Sehingga, permukaan pada matahari tersebut tidak rata melainkan membentuk gumpalan – gumpalan.

Bintik Matahari (Sun Spot)

Bintik matahari ini merupakan daerah lokasi munculnya sebuah medan magnet yang sangat kuat. Bintik-bintik tersebut bentuknya yang lubang-lubang di permukaan matahari yang mana gas panas keluar dari dalam inti matahari, maka bisa mengganggu telekomunikasi gelombang radio pada bumi.

Lidah Api Matahari

Lidah api matahari adalah terjadinya hamburan gas dari tepi kromosfer matahari. Lidah api ini bisa mencapai ketinggian 10.000 km. Lidah api ini sering disebut dengan prominensa atau “protuberant”. Lidah api terdiri dari atas massa proton serta elektron dari atom hidrogen yang bisa bergerak dengan kecepatan tinggi.

Massa partikel ini bisa mencapai permukaan bumi. Sebelum bisa masuk ke bumi, pancaran partikel ini akan tertahan medan magnet bumi (sabuk Van Allen), maka dari kecepatan partikel ini menurun dan bergerak menuju kutub, kemudian partikel berpijar yang disebut aurora. Hamburan partikel ini sangat mengganggu sistem komunikasi pada gelombang radio. Aurora di belahan bumi selatan disebut dengan Aurora Australis, sedangkan di bagian utara disebut Aurora Borealis.

Letupan (Flare)

Flare sendiri merupakan sebuah letupan-letupan gas yang ada di atas permukaan matahari. Flare bisa mengakibatkan gangguan pada sistem komunikasi radio, karena dari letusan gas tersebut terdiri dari atas partikel-partikel gas yang bermuatan listrik.

Rekomendasi Buku & Atikel Terkait Matahari

About the author

Mochamad Harris

Menulis artikel merupakan salah satu hal yang menjadi daya tarik saya untuk dapat mengetahui berbagai macam hal serta informasi terupdate yang sedang terjadi pada saat ini. Saya suka dengan tema olahraga dan juga travelling.

Kontak media sosial Linkedin saya Mochamad Harris