Geografi

Pengertian Penginderaan Jauh: Prinsip, Alat, Perolehan Data & Citra

Written by Mochamad Harris

Pengertian Penginderaan Jauh

Penginderaan jauh atau lebih dikenal dengan inderaja adalah pengukuran atau akuisisi data dari sebuah objek atau fenomena oleh sebuah alat yang tidak secara fisik melakukan kontak dengan objek tersebut atau pengukuran atau akuisisi data dari sebuah objek atau fenomena oleh sebuah alat dari jarak jauh, (misalnya dari pesawat, pesawat luar angkasa, satelit, kapal atau alat lain. Kenali  Lebih dekat Prinsip Kerja, Jenis Citra dan Alat Penginderaan Jauh Berikut Ini:

Prinsip Kerja Penginderaan Jauh

Penginderaan jauh dimulai pada saat proses perekaman objek yang ada di permukaan bumi. Tenaga yang digunakan dalam penginderaan jauh adalah tenaga penghubung yang membawa data tentang objek ke sensor berupa bunyi, daya magnetik, gaya berat, atau elektromagnetik. Pelajari lebih dalam mengenai teori serta praktek penginderaan jauh melalui buku karya Indarto dibawah ini.

beli sekarang

Namun, dalam inderaja hanya energi atau tenaga yang berupa elektromagnetik saja yang dapat digunakan. Tenaga elektromagnetik pada sistem pasif adalah cahaya matahari.

Cahaya matahari yang mengenai objek di permukaan bumi kemudian sebagian diserap dan sebagian dipancarkan kembali oleh objek tersebut sehingga sensor dapat menangkap gelombang elektromagnetik yang berasal dari objek-objek yang berada di permukaan bumi.

Sensor yang digunakan untuk menangkap gelombang elektromagnetik dapat dipasang pada satelit ataupun pada pesawat terbang (biasanya menggunakan pesawat drone). Setelah sensor menangkap gelombang elektromagnetik kemudian sensor merubahnya menjadi sinyal-sinyal digital yang akhirnya tersimpan dalam ruang penyimpanan sensor.

Dilansir dari buku Principles of Remote Sensing (2001) karya Norman Kerle, Lucas Janssen, dan Gerrit Huurneman, dijelaskan bahwa penginderaan jauh sangat bergantung pada energi gelombang elektromagnetik. Gelombang elektromagnetik dapat diperoleh dari berbagai sumber. Namun sumber yang sering digunakan adalah sinar matahari. Banyak sensor yang menggunakan sinar matahari sebagai sumber gelombang elektromagnetik.

Sensor yang menggunakan energi dari pantulan cahaya matahari disebut sebagai sensor pasif. Sementara energi dari sensor itu sendiri disebut sebagai sensor aktif. Faktor yang mempengaruhi inderaja Dilansir dari buku Principles of Remote Sensing (2001) karya Norman Kerle, Lucas Janssen, dan Gerrit Huurneman, dijelaskan bahwa penginderaan jauh sangat bergantung pada energi gelombang elektromagnetik.

Gelombang elektromagnetik dapat diperoleh dari berbagai sumber. Namun sumber yang sering digunakan adalah sinar matahari. Banyak sensor yang menggunakan sinar matahari sebagai sumber gelombang elektromagnetik. Sensor yang menggunakan energi dari pantulan cahaya matahari disebut sebagai sensor pasif. Sementara energi dari sensor itu sendiri disebut sebagai sensor aktif.

Ensiklopedia Geografi: Penginderaan Jauh

Ensiklopedia Geografi: Penginderaan Jauh

Beli Buku di Gramedia

Arah Orbit

Satelit merupakan wahana yang sering digunakan untuk mendapatkan suatu citra. Satelit yang berisikan sensor inderaja ini memiliki arah orbit yang unik dan disesuaikan dengan kebutuhan data yang akan dikaji. Berdasarkan arah orbitnya, orbit satelit dibedakan menjadi dua jenis, yaitu orbit polar dan orbit stasioner.

  • Orbit polar mengorbit secara vertikal dan hampir mendekati bidang utara – selatan. Sudut inklinasi yang dibentuk dari arah orbit ini sekitar 8 – 9 derajat saja. Biasanya ketinggian satelit ini berkisar antara 600 – 1 000 km. Arah orbit ini biasanya diatur agar memotong ekuator pada waktu yang tetap, hal ini juga seringkali disebut dengan orbit sinkron matahari (sun synchronous orbit).
  • Jenis orbit yang lainnya adalah orbit geostasioner. Orbit ini biasa disebut juga orbit sinkron bumi (geo-synchronous orbit). Satelit dengan arah orbit ini biasanya berada pada ketinggian 36 000 km dan biasa digunakan untuk keperluan penginderaan jauh lingkungan, cuaca, dan komunikasi. Satelit dengan jenis orbit ini pun memiliki kecepatan yang sama dengan gerak rotasi bumi sehingga seolah-olah berada di suatu tempat dan tidak berubah posisi. Jenis satelit ini mampu menangkap gelombang di tempat yang sama dalam waktu yang berbeda-beda (resolusi temporal).
1000+ Fakta Luar Angkasa

1000+ Fakta Luar Angkasa

Beli Buku di Gramedia

Perolehan Data

Penginderaan jauh menggunakan sensor yang ditempatkan pada wahana akan menghasilkan data manual serta numerik. Data manual merupakan data hasil interpretasi citra (contohnya foto udara) menggunakan stereoskop. Stereoskop adalah alat untuk mengambil gambar dari udara dengan kesan tiga dimensi. Sedangkan data numerik atau digital didapatkan dari penggunaan software inderaja. Contoh software yang digunakan adalah Erdas Imagine dan Envi. Interaksi antara tenaga dan objek dapat dilihat dari rona yang dihasilkan oleh foto udara.

Tiap-tiap objek memiliki karakteristik yang berbeda dalam memantulkan atau memancarkan tenaga ke sensor. Objek yang mempunyai daya pantul tinggi akan terlihat cerah pada citra, sedangkan objek berdaya pantul rendah akan terlihat gelap pada citra. Contohnya, permukaan puncak gunung yang tertutup oleh salju yang mempunyai daya pantul tinggi terlihat lebih cerah daripada permukaan puncak gunung yang tertutup oleh lahar dingin. Data yang diperoleh dari inderaja ada 2 jenis :

  • Data manual, didapatkan melalui kegiatan interpretasi citra. Guna melakukan interpretasi citra secara manual diperlukan alat bantu bernama stereoskop.
  • Stereoskop dapat digunakan untuk melihat objek dalam bentuk tiga dimensi. Data numerik (digital), diperoleh melalui penggunaan software khusus penginderaan jauh yang diterapkan pada komputer.

Jenis-Jenis Citra

Citra dapat berupa citra digital ataupun citra konvensional. Citra sendiri merupakan gambaran objek yang terlihat pada lensa kamera atau hasil cetakan. Jenis citra ada dua, yaitu citra foto dan citra nonfoto. Citra foto adalah citra yang dihasilkan oleh sensor kamera. Misalnya, foto kawasan desa yang tertangkap oleh sensor di satelit, terus foto desa tersebut terlihat dari langit.

Sementara citra nonfoto adalah citra yang dihasilkan oleh sensor selain kamera, seperti sensor infrared yang bisa membaca temperatur di setiap wilayah. Hal penting yang perlu kamu pahami mengenai citra ini adalah, karena energi elektromagnetik yang memantul dari objek pasti melewati atmosfer dulu, pantulan elektromagnetik tersebut bisa saja terganggu sama awan, debu, atau partikel lainnya yang ada di atmosfer. Makanya, hasil tangkapan sensor harus diolah dulu saat citranya sudah sampai di stasiun yang ada di bumi, biar kualitasnya bisa diperbaiki atau dikoreksi dulu.

Ini penting dilakukan supaya gambarnya lebih jelas, agar citra tersebut bisa dianalisis.Namun saat ini, citra digital lebih populer mengingat semakin majunya teknologi yang ada. Berdasarkan cara pengambilan citra, citra dibedakan menjadi citra yang diambil dari atmosfer dan citra yang diambil dari luar atmosfer. Berikut adalah contoh-contoh satelit penghasil citra digital:

  • Satelit Landsat
  • Satelit SPOT
  • Satelit IKONOS
  • Satelit Terra Aster
  • Satelit Quickbird
  • Satelit Resourcesat-1 (IRS-P6)
  • Satelit ALOS
  • Satelit Worldview
  • Satelit NOAA
  • Satelit HCMM
  • Satelit GMS
  • Satelit HIMAWARI
  • Satelit Terra-Aqua MODIS
  • Satelit JERS-1
  • Satelit ERS-SAR
  • Satelit GeoEye
  • Satelit Pleiades
Buku Bergambar Rahasia Alam 21 - Rahasia Satelit

Buku Bergambar Rahasia Alam 21 – Rahasia Satelit

Beli Buku di Gramedia

Keberadaan sebuah citra tidak bisa dilepaskan dari aktivitas penginderaan jauh. Sebab citra merupakan hasil data utama dari aktivitas penginderaan jauh. Citra sendiri didefinisikan sebagai gambaran suatu obyek yang diperoleh dengan cara optik, elektro optik, optik mekanik atau elektronik. Secara garis besar, citra dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu citra foto dan citra non-foto. Berikut penjelasannya:

  • Citra Foto (foto udara): Foto udara direkam secara fotografik menggunakan kamera dan film sebagai detektornya. Mempunyai karakteristik yaitu skala, geometri, dan informasi tepi foto udara yang diaplikasikan untuk pemetaan dasar, aplikasi untuk sumber daya alam (Pertanian, hidrologi, geologi, perubahan fungsi lahan). Contoh foto udara yaitu : Foto udara konvensional, foto udara’small format’, dan foto udara digital.
  • Citra Non Foto (citra satelit): Citra satelit direkam berdasarkan penyiaman (scanning) secara elektronik pada pita magnetic. Contoh : NOAA adalah Satelit cuaca milik Amerika Serikat yang diluncurkan pada bulan Juni 1979. Hingga kini telah diluncurkan 10 seri satelit NOAA Landsat adalah program observasi bumi tertua.,dimulai pada tahun 1972 dengan nama ERTS-1, kemudian dilanjutkan dengan peluncuran seri ke-2 dengan nama baru yaitu landsat ASTER-Terra adalah satu bagian dari lima sensor yang terdapat pada satelit Terra yang mengorbit sinkron dengan matahari Ikonos adalah satelit yang diluncurkan pada 4 September 1999 di California, Amerika Serikat, Ikonos merupakan citra dengan resolusi spasial paling tinggi Quickbird adalah satelit yang diluncurkan menggunakan roket Boeing delta-11 pada 18 Oktober 2001 di California, Amerika Serikat Hiperspektral (imaging spectrometri) adalah perolehan data dengan cara simultan dengan jumlah saluran/band yang terlalu banyak dengaan panjang gelombang yang sempit dan saling berdekatan. Radar (radio detection) adalah system penginderaan jauh yang mengirim dan menerima sinyal gelombang elektomagnetik

Alat-alat Penginderaan Jauh

Dalam melakukan penginderaan jarak jauh diperlukan kegiatan interpretasi citra, digunakan berbagai alat yang meliputi alat pengamat, alat pengukur objek pada citra, alat pemindahan data interpretasi Citra, serta alat Analisis digital. Proses interpretasi foto udara secara khusus meliputi pengamatan stereoskopik untuk menampilkan pandangan tiga dimensi dari suatu medan. Alat pengamat pada citra meliputi alat pengamat nonstereoskopik (lensa pembesar, meja sinar, serta instrumen pengamat optik dan elektronik) dan Alat pengamat stereoskopik. Berikut ini adalah alat-alat penginderaan jauh, sebagai berikut:

1. Pasangan foto yang bertampalan atau stereogram

Pasangan foto yang bertampalan terdiri dari 2 foto yang berdekatan, yang bertampalan (minimal 50% daerah yang sama) pada garis terbang yang sama. Stereogram merupakan sepasang foto udara yang stereoskopis (pasangan foto yang sudah diorientasikan secara benar yang mencakup daerah yang sama).

2. Stereoskop

Stereoskop adalah alat untuk pengamatan tiga dimensional atas foto udara yang bertampalan. Inti dari stereoskop ini adalah terdiri dari lensa, atau kombinasi antara lensa, cermin, dan prisma. Dalam interpretasi citra, stereoskop menjadi alat utama untuk foto udara atau citra tertentu lainnya yang dapat menimbulkan perwujudan tiga dimensional.

Beberapa tipe stereoskop yang ada menggunakan lensa atau paduan lensa, cermin, dan prisma. Stereoskop lensa mudah dibawa, relatif kecil, dan murah. Kaki-kakinya dpt dilipat. Jarak lensa dpt disesuaikan antara 45 – 75 mm sesuai kemampuan akomodasi mata pengamat. Perbesaran yang dapat dilihat adalah 2 hingga 4 kali. Foto udara yg diamati harus berdekatan dan daerah yang dapat diamati amat terbatas.

3. Transparansi Film

Kertas atau transparansi film biasanya digunakan untuk menginterpretasi citra udara. Kedua media ini dapat diamati dengan stereoskop. Cetak kertas dapat dengan mudah ditulis dan dibawa ke lapangan, sedangkan transparansi film lebih mudah digunakan dan warna yang ditampilkan lebih mirip dengan warna aslinya. Interpreter biasanya menggunakan stereoskop lensa sederhana dan stereoskop cermin untuk menginterpretasi cetak kertas. Adapun stereoskop zoom dipergunakan untuk menginterpretasi transparansi film berwarna atau inframerah berwarna.

4. Meja sinar

Meja sinar dipergunakan sebagai media pembantu untuk mentransfer hasil interpretasi yang telah dilakukan dalam film transparansi. Meja sinar sangat diperlukan untuk mentransfer data hasil pengamatan karena sumber cahaya harus datang dari belakang transparansi film. Meja sinar secara khusus memiliki bola lampu dengan suhu warna ( color temperature ) sekitar 3.500° K.

5. Paralaks bar

Paralaks bar Adalah alat yang terdiri dari sebuah batang yang pada kedua ujungnya terpasang masing-masing lensa. Pada kedua lensa tersebut terdapat tanda berupa titik, silang atau lingkaran kecil yang disebut tanda apung ( floting mark ) tanda di lensa sebelah kiri disebut fixed mark, karena pada batang terdapat titik merah atau hitam, di mana orang yang akan menggunakannya harus menentukan konstanta batang paralaks dengan memilih salah satu titik tersebut.

6. Alat ukur

Alat ukur Pengukuran jarak dari sebuah citra udara dapat dilakukan dengan menggunakan salah satu dari beberapa jenis alat ukur yang ada. Alat ukur tersebut tentunya sangat dipengaruhi oleh harga, ketelitian, dan ketersediaannya. Bagi Anda yang memerlukan pengukuran dengan ketelitian rendah, Anda dapat menggunakan penggaris segitiga atau skala metrik.

Akan tetapi, apabila Anda memerlukan ketelitian yang tinggi dengan tetap menggunakan penggaris segitiga tersebut, hasil perhitungannya dikoreksi dengan menghitung nilai rata-rata dari beberapa pengukuran. Pengukuran yang Anda lakukan akan semakin teliti apabila dibantu dengan lensa pembesar. Penggaris sederhana dapat digunakan untuk mengukur luas ketampakan dengan bentuk objek yang teratur, seperti bentuk lahan pertanian.

7. Pengamat warna aditif (Color Additive Viewer)

Pengamat warna aditif menggunakan kode warna dan menumpangsusunkan tiga citra multispektral untuk menghasilkan paduan warna yang lebih mudah diinterpretasikan. Pengamat warna aditif dan Zoom Transferscope (ZTS) dapat digunakan secara terpadu sehingga interpretasi citra udara yang dilakukan pada layar pengamat warna aditif dapat langsung dipindahkan pada peta dasar yang berbeda skalanya.

ZTS secara optik dapat melakukan rotasi citra hingga 360° untuk mempergunakan orientasi antara foto dan peta. ZTS memiliki sistem lensa khusus (anamorphic )yang mampu memperbesar citra hingga 2x hanya pada satu arah.

8. Penganalisis Citra Elektronik (Electronic Image Analyzer)

Pada dasarnya, alat ini merupakan sistem TV aliran tertutup ( Closed Circuit TV/CCTV ). Citra tembus pandang ( biasanya citra hitam putih ) disinari pada meja sinar dan diamati dengan kamera TV yang memiliki resolusi tinggi. Sinyal video tersebut disalurkan ke dalam unit pengolahan dan kemudian ditampilkan dalam layar TV setelah sebelumnya diproses.

Untuk dapat lebih memahami konsep penginderaan jauh ini, Grameds dapat melihat buku Metode Pemetaan Potensi Mineralisasi Timah Primer dengan Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis yang memiliki tujuan untuk mendeteksi sebaran potensi mineralisasi timah primer di daerah penelitian berdasarkan analisis spasial dengan metode Analytical Hierarchy Process.

beli sekarang

Pengolahan Citra Penginderaan Jarak Jauh

Manfaat proses pemetaan sebagai komponen penginderaan jauh adalah, untuk mendapatkan informasi mengenai suatu objek daerah atau fenomena, melalui analisis data yang didapatkan melalui alat, tanpa kontak langsung dengan objek, daerah, atau fenomena yang dikaji.

Nah, untuk melakukan fungsinya, penginderaan jarak jauh ini membutuhkan energi Pahamifren. Energi yang dibutuhkan penginderaan jarak jauh ini berbentuk energi elektromagnetik yang didapat dari matahari, yang nantinya akan sampai ke objek yang ada di permukaan bumi, seperti bangunan, jalanan, sungai, rerumputan, atau hutan.

Dari objek tersebut, energinya akan memantul ke arah atmosfer dan pantulan tersebut akan ditangkap oleh sensor yang ada di satelit. Karena daya pantul atau reflektansi setiap objek berbeda, sensor pada satelit juga akan menangkapnya sebagai objek yang berbeda. Hasil tangkapan sensor satelit inilah yang disebut citra.

Citra ini memperlihatkan objek-objek yang tertangkap di bumi. Misalnya nih, di peta ada objek berupa kotak-kotak. Tandanya objek kotak-kotak tersebut adalah bangunan-bangunan yang ada di suatu wilayah. Atau kalau ada garis yang melengkung-lengkung, itu bisa jadi jalan atau sungai. Ada juga bagian yang bentuknya petak-petak berwarna hijau, yang bisa jadi adalah persawahan.

Rekomendasi Buku & Atikel Terkait Penginderaan Jauh

Sumber: dari berbagai sumber

Metode pemetaan potensi mineralisasi timah primer dengan penginderaan jauh dan sistem informasi geografis

Metode pemetaan potensi mineralisasi timah primer dengan penginderaan jauh dan sistem informasi geografis

Beli Buku di Gramedia

Sma/Ma Buku Interaktif Kl.12 Geografi Peminatan

Sma/Ma Buku Interaktif Kl.12 Geografi Peminatan

Beli Buku di Gramedia

About the author

Mochamad Harris

Menulis artikel merupakan salah satu hal yang menjadi daya tarik saya untuk dapat mengetahui berbagai macam hal serta informasi terupdate yang sedang terjadi pada saat ini. Saya suka dengan tema olahraga dan juga travelling.

Kontak media sosial Linkedin saya Mochamad Harris