in

Review Novel The Dead Returns Karya Akiyoshi Rikako

Bagi para penggemar novel Jepang, terutama novel bergenre misteri dan thriller, pastinya sudah tidak asing lagi dengan nama Akiyoshi Rikako. Ya, Akiyoshi Rikako memang dikenal selalu melahirkan kisah-kisah misteri dan thriller yang mampu membuat pembacanya bergidik ngeri. Novel The Dead Returns ini juga merupakan novel karya Akiyoshi Rikako yang bergenre misteri dan thriller.

Novel The Dead Returns telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia pada bulan Februari 2019 oleh Penerbit Haru. Novel dengan total 247 halaman ini berpusat pada seorang anak laki-laki bernama Koyama Nobuo. Pada suatu malam Koyama Nobuo didorong hingga terjatuh dari tebing. Namun, beruntungnya dia selamat.

Namun, ketika dia membuka mata dan menatap cermin, Koyama tak lagi menemukan dirinya yang biasa-biasa saja itu. Tubuh Koyama kini berubah menjadi Takahashi Shinji, sosok pemuda tampan dan populer yang tadinya ingin menolongku. Namun, jiwa mereka malah tertukar dan terjebak dalam tubuh yang salah. Dengan tubuh barunya itu, Koyama Nobuo memiliki tekad untuk menemukan sosok yang ingin membunuhnya.

Ia mengetahui bahwa pelakunya adalah salah satu dari teman sekelasnya. Dari total 35 orang, salah satunya adalah pembunuhnya. Perasaan tak dianggap oleh orang sekitar menjadi sebuah perasaan yang lebih buruk dibanding ditindas. Perasaan ini marak dialami oleh anak-anak yang masih sekolah. Hal itu lah yang dirasakan oleh Koyama Nobuo, yang meninggal akibat didorong dari tebing oleh salah satu dari teman sekelasnya.

Apakah yang akan Koyama lakukan ketika rohnya berada di raga orang lain setelah jatuh dari tebing? Apalagi, tubuh itu adalah tubuh orang yang ingin menolongmu, dan orang itu sangat bertolak belakang dengan dirinya. Bingung, resah, dan tidak nyaman, setidaknya itulah yang dirasakan oleh Koyama Nobuo, yang secara misterius bersemayam di dalam tubuh Takahashi.

Profil Akiyoshi Rikako – Penulis Novel The Dead Returns

Sumber gambar: bookishjournal.com

Akiyoshi Rikako merupakan penulis asal Jepang. Akiyoshi Rikako menempuh pendidikan tinggi dengan mengambil jurusan sastra di Universitas Waseda. Selain itu, ia juga menerima gelar Master dalam Produksi Film dan Televisi dari Universitas Loyola Marymount.

Karya debut Akiyoshi Rikako sebagai seorang penulis adalah bukunya yang berjudul Snow Flower. Karya debutnya ini berhasil memenangkan Yahoo! Hadiah Sastra Jepang dan juga diadaptasi menjadi film pendek. Nama Akiyoshi Rikako hingga saat ini dikenal sebagai penulis beberapa karya fiksi best seller. Salah satu karyanya yang berjudul The Dark Maidens juga berhasil diadaptasi menjadi sebuah film layar lebar.

Sinopsis Novel The Dead Returns

Pros & Cons

Pros
  • Premis cerita yang menarik mengenai seseorang yang dibunuh dan jiwanya malah terjebak dalam raga orang lain.
  • Gaya penulisan yang mengalir.
  • Tempo alur tidak cepat, tetapi menghadirkan proses yang baik.
  • Pembaca diajak untuk ikut menyelidiki kasus ini bersama Koyama Nobuo.
  • Karakter para tokoh memiliki ciri khas masing-masing.
  • Menghadirkan plot twist yang mengejutkan.
Cons
  • Terdapat plot hole di suatu bagian cerita.

Di kelasku memang tak ada tindakan penindasan. Namun, tak dianggap dan tak pernah dilihat, apalagi diperhatikan justru lebih menyakitkan dibanding ditindas. Pada suatu hari, aku menerima sebuah surat yang diletakkan di mejaku. Surat itu berisi undangan untuk pergi ke tebing Miura Kaishoku. Aku pun menerima undangan itu. Pada malam yang sangat gelap, aku sampai di tepi tebing itu.

Cek di Balik Pena : Beby Chaesara

Namun, tiba-tiba aku didorong dari belakang oleh seseorang, dan aku pun terjatuh dari atas tebing. Rasa sesak dan nyeri memenuhi sekujur badanku. Pada malam itu, aky, Koyama Nobuo dibunuh oleh teman sekelasku sendiri. Dan kini aku datang dalam raga orang lain untuk mencari tahu tentang pelaku yang menyebabkan kematianku.

Ini adalah kisah tentang dunia yang kejam. Koyama Nobuo adalah salah satu siswa di SMA Higashi. Koyama Nobuo sangat menyukai kereta api, atau yang sering disebut sebagai otaku kereta api. Kegemarannya terhadap kereta api itu dianggap aneh oleh teman-teman sebayanya. Koyama Nobuo dianggap sebagai orang yang aneh, maka itu dia tidak memiliki teman. Dia adalah penyendiri.

Koyama Nobuo tidak pernah dianggap oleh teman-temannya. Ia tidak pernah dilihat, apalagi diperhatikan. Ia selalu diabaikan. Koyama Nobuo adalah sosok yang tinggi dan memiliki penampilan yang biasa-biasa saja. Pada suatu hari, Koyama Nobuo mendapatkan undangan untuk pergi ke Miura Kaishoku.

Undangan itu sangat aneh, tetapi itu adalah sebuah hal yang luar biasa baginya. Sebab, pada akhirnya ada orang yang menyadari kehadirannya. Namun, undangan itu ternyata bukan seperti yang dibayangkan olehnya. Sesampainya di tepi tebing itu, Koyama malah didorong sampai terjatuh dari atas tebing oleh sosok yang misterius.

Sebenarnya, Koyama hampir saja diselamatkan oleh seseorang yang bernama Takahashi Shinji, tetapi naas, Takahashi malah ikut jatuh dari tebing tersebut. Koyama berhasil selamat, ia terbangun di sebuah rumah sakit. Namun, saat ia melihat dirinya di pantulan cermin, ia menemukan bahwa dia bukan lagi Koyama yang selama ini dia kenal. Setidaknya dari penampilan fisiknya, ia kini berubah menjadi Takahashi Shinji.

Takahashi Shinji adalah seorang pemuda tampan, pintar, dan juga populer. Seseorang yang benar-benar berbeda seratus delapan puluh derajat dengan Koyama Nobuo. Ketika menjadi Takahashi Shinji, Koyama Nobuo mencoba untuk menjadi dirinya sendiri. Koyama Nobuo juga tentunya memiliki tekad untuk menemukan pelaku yang tega mendorongnya hingga jatuh dari tebing.

Dia telah menduga bahwa pelakunya adalah salah satu dari teman sekelasnya sendiri. Dalam raga Takahashi Shinji, Koyama membuka secara terang-terangan tentang dirinya, bahwa ia adalah seorang maniak kereta api atau yang biasa disebut sebagai otaku. Ia juga mulai mendekati sahabatnya Yoshio, yang juga merupakan otaku kereta api. Dari pengungkapan dirinya itu, ia menemukan bahwa pandangan teman-teman sekelasnya sangat berbeda dalam raga Takahashi Shinji dibanding ketika raganya masih menjadi Koyama Nobuo.

Teman-teman sekelasnya menganggap Takahashi Shinji yang mulai menjadi otaku kereta api itu sebagai sosok yang mengagumkan, keren, dan lucu. Bahkan sejumlah gadis di kelasnya mulai mencoba untuk mengikuti Takahashi Shinji dengsn mulai mempelajari tentang kereta api. Tentunya dengan tujuan untuk mendekati Takahashi Shinji. Padahal, ketika masih dalam raga Koyama Nobuo, teman-teman sekelasnya selalu memandang dirinya yang merupakan otaku kereta api sebagai sosok yang aneh dan suram.

Sementara itu, Koyama terus memanfaatkan keadaan. Ia memulai penyelidikannya sendiri untuk menemukan pelaku yang tega membunuh dirinya. Ia memulai penyelidikan dengan mencari tahu keberadaan teman-teman sekelasnya pada malam hari tanggal 2 September, tanggal peristiwa jatuhnya Koyama. Namun, teman-teman sekelasnya itu memiliki alibi masing-masing. Hal ini malah membuat Koyama semakin kebingungan.

Apakah Koyama Nobuo mampu menemukan sosok pelaku yang tega mendorongnya dari atas tebing? Apakah jiwa Koyama dan Takahashi akan kembali ke raganya masing-masing?

Kelebihan Novel The Dead Returns

Sebagai salah satu karya Akiyoshi Rikako, tentunya novel The Dead Returns ini memiliki banyak kelebihan. Kelebihan pertama, yakni dari premis cerita yang sangat menarik, di mana mengisahkan tentang seseorang yang dibunuh dan jiwanya malah terjebak dalam raga orang lain. Melalui novel ini juga, Akiyoshi Rikako mengangkat isu tentang mengucilkan orang lain dan keuntungan jika memiliki penampilan fisik yang menarik. Novel ini memiliki banyak pesan moral yang tersirat dari ceritanya.

Kemudian, secara gaya penulisan, narasi yang dituliskan Akiyoshi Rikako ini dinilai sangat mengalir. Tempo alurnya dinilai tidak terlalu cepat, tetapi menghadirkan proses yang baik. Segalanya seperti diungkapkan dalam waktu yang tepat. Akiyoshi Rikako seperti mengajak pembaca untuk ikut menyelidiki kasus ini bersama Koyama Nobuo.

Akiyoshi Rikako juga dinilai berhasil dalam membangun karakter dengan kuat. Karakter para tokoh di kisah ini memiliki ciri khasnya masing-masing. Akiyoshi Rikako menggambarkan karakter tersebut melalui narasi yang jelas memberi tahu sifat tokoh tersebut, juga melalui dialog dan tingkah laku tokoh itu.

Kemudian, Akiyoshi Rikako juga dianggap berhasil membangun misteri ini yang memicu rasa penasaran. Ia memperkenalkan satu per satu tokoh yang ada, dan semakin lama seluruh karakter memiliki sifat yang mencurigakan. Hal itu berhasil membuat pembaca penasaran dan mendorong mereka untuk terus membaca sampai akhir cerita.

Bukan Akiyoshi Rikako jika tidak memberikan plot twist dalam cerita yang ditulisnya. Banyak pembaca yang menebak-nebak siapa pelaku yang mendorong Koyama Nobuo dari atas tebing. Namun, pada akhirnya tebakan pembaca dipatahkan dengan sejumlah fakta yang diungkap secara bertahap. Padahal, Akiyoshi Rikako telah memberikan petunjuk sedari awal, tetapi pembaca baru akan menyadarinya di akhir cerita.

Plot twist ini dinilai berhasil mengejutkan pembaca. Kemudian, versi terjemahan novel The Dead Returns ini juga dinilai baik dan nyaman untuk dibaca. Akiyoshi Rikako juga menyajikan perkembangan karakter yang terlihat dalam kisah ini. Secara keseluruhan, The Dead Returns adalah kisah isteri yang benar-benar berhasil membuat pembaca penasaran dan merasa tegang.

Kekurangan Novel The Dead Returns

Selain kelebihan, novel The Dead Returns ini juga memiliki kekurangan. Kekurangan pada novel ini terletak pada beberapa bagian yang dinilai memiliki plot hole, karena seperti tidak selesai dan menggantung. Hal ini cukup mengganggu beberapa pembaca.

Pesan Moral Novel The Dead Returns

Melalui kisah The Dead Returns ini, kita diajarkan untuk dapat melihat dunia dengan sudut pandang yang berbeda. Kisah ini mengajarkan kita untuk bisa melihat dari sudut pandang lain, supaya dapat melihat dunia menjadi lebih luas juga. Selain untuk menambah pengetahuan tentang dunia, kita juga bisa lebih memahami orang lain.

Melalui kisah ini juga, kita mengetahui bahwa manusia memiliki kecenderungan terlalu cepat menilai dan menghakimi orang lain hanya dari penampilannya saja. Padahal, mereka tidak mengenal orang tersebut, apalagi mengetahui alasan dibalik perbuatannya. Fakta dibalik suatu kejadian tidak selalu sesuai dengan apa yang kita lihat.

Maka itu, selalu ingat untuk melihat sesuatu melalui sudut pandang orang lain. Coba untuk memahami kejadian secara menyeluruh, bukan hanya atas dasar apa yang kita lihat atau pikirkan saja. Utamakan perspektif lebih dari ego.

Dari kisah ini kita juga mengetahui bahwa dalam kehidupan nyata, memang keuntungan memiliki paras yang cantik atau tampan itu nyata. Kita pasti banyak juga menemukan kasus seperti Koyama dan Takahashi, yang jika memiliki hobi yang sama, tetapi bisa mendapat perlakuan yang berbeda oleh karena penampilan fisiknya. Kita sebaiknya menghindari untuk membedakan orang karena penampilan fisiknya.

Dari kisah ini kita juga dapat belajar bahwa penindasan adalah tindakan yang kejam dan menghancurkan hidup orang lain. Namun, ada suatu hal yang terkadang tidak disadari, tetapi menimbulkan efek seperti menindas. Hal itu adalah mengucilkan atau mengabaikan. Menjadi tidak dianggap dan diacuhkan oleh orang lain dapat lebih menyakitkan dibanding ditindas.

Nah, itu dia Grameds ulasan novel The Dead Returns karya Akiyoshi Rikako. Bagaimana kelanjutan nasib Koyama dan Takahashi? Apakah mereka dapat melanjutkan hidupnya secara normal lagi? Siapa pelaku yang tega mendorong Koyama dari atas tebing? Yuk langsung saja temukan jawabannya sendiri dengan mendapatkan novel ini hanya di Gramedia.com.

Rating: 3,9

Written by Nandy

Perkenalkan saya Nandy dan saya memiliki ketertarikan dalam dunia menulis. Saya juga suka membaca buku, sehingga beberapa buku yang pernah saya baca akan direview.

Kontak media sosial Linkedin saya Nandy